• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi guru (4) id . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kompetensi guru (4) id . docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Arusah Rusydah 1705057

English Education 1B2

Implikasi Kompetensi Guru Terhadap Psikologi Pendidikan

Kompetensi dan kompeten adalah dua kata yang semakin sering diucapkan dalam berbagai dimensi kehidupan kita. Saking seringnya, makna hakiki kedua kata itu pun cenderung dipersamakan dan sederhana. Kompeten dan kompetensi, kadang dianggap sama artinya dengan keahlian atau kemampuan. Padahal, kompetensi individu sesungguhnya tidak bisa berdiri sendiri hanya sebatas pada kebiasaan atau kemampuan seseorang, tetapi sangat erat berkaitan dengan tugas dan profesi yang dijalankannya.

Kompetensi menurut Undang-Undang ialah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Jadi, kompetensi merupakan sebuah penguasaan terhadap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam suatu pekerjaan. Sehingga kompetensi yang dimiliki oleh setiap pendidik atau guru akan menunjukkan kualitasnya sebagai guru yang profesional.

Sedangkan guru merupakan seorang pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didiknya melalui jalur formal pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah ke atas. Untuk lebih jelasnya silakan buka pengertian guru pada artikel sebelumnya.

Adapun tujuan standar kompetensi guru ialah untuk mendapatkan jaminan kualitas guru demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dengan adanya standar kompetensi guru, maka tujuan pembelajaran dapat mudah diterapkan dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

(2)

standar kompetensi tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru. Berikut penjelasan keempat kompetensi tersebut:

1. Kompetensi Pedagogik

Pedagogik dimaknai sebagai sebuah pendekatan pendidikan berdasarkan tinjauan psikologis anak. Muara dari pendekatan ini adalah dalam rangka membantu siswa melakukan proses pendidikan. Dalam implementasinya, pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan suatu pendekatan yang disebut dengan pendekatan kontinum. Pendekatan dimaksud yakni melakukan proses pembelajaran dimulai dari pedagogi dan diikuti oleh pendekatan andragogi. Bisa pula sebaliknya, dimulai dari pendekatan andargogi dan diikuti pedagogi.

Kompetensi pedagogik merupakan seperangkat kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu maupun seni mengajar. Rumusan kompetensi ini, sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, ayat 3. Peraturan dimaksud menyebutkan bahwa kompetensi adalah kemampuan mengelola proses pembelajaran yang meliputi

a. Pemahaman terhadap peserta didik

b. Perancangan serta pelaksanaan proses pembelajaran c. Evaluasi hasil belajar

d. Pengembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

(3)

ayat 3 butir b Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kompetensi ini merupakan kemampuan kepribadian yang arif, stabil, berwibawa, dewasa, berakhlak mulia serta menjadi teladan peserta didik. Beberapa kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seseorang guru, mencakup

a. Kepribadian yang utuh, meliputi : berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral;

b. Kemampuan mengaktualisasikan diri seperti tanggung jawab, disiplin, luwes, objektif, peka serta berwawasan luas;

c. Dapat berkomunikasi dengan orang lain;

d. Mampu mengembangkan profesi, seperti : kritis, kreatif, reflektif, serta mampu belajar sepanjang hayat dan dapat mengambil keputusan.

Jadi kemampuan kepribadian menyangkut jati diri seseorang guru sebagai pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan terbuka sekaligus mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik dan memiliki kemampuan memperlakukan mereka secara individual.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sendiri yang tidak terpisahkan dari masyarakat sekaligus mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara.Kompetensi ini menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan juga lingkungan mereka (orang tua, tetangga, maupun sesama teman). Mulyasa (2009), menyatakan bahwa tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru agar mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif, meliputi :

(4)

c. Pengetahuan tentang demokrasi; d. Pengetahuan tentang estetika;

e. Memiliki apresiasi serta kesadaran sosial;

f. Memiliki sikap yang baik terhadap pengetahuan dan pekerjaan; dan g. Setia kepada harkat dan martabat manusia.

Berkaitan dengan kompetensi sosial ini, seorang guru harus mampu menguasai beberapa hal, seperti : (1) bersifat terbuka dan bertindak obyektif serta tidak diskriminatif; (2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun terhadap sesama pendidik, maupun kepada orang tua dan masyarakat; (3) beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman sosial dan budaya; (4) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4.

Kompetensi Profesional

Secara umum, kompetensi profesional dapat diidentifikasi dari ruang lingkupnya, meliputi:

a. Mengerti dan dapat mengimplementasikan landasan pendidikan

b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik

c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang diampunya d. Mengerti dan mampu menerapkan metode yang bervariasi

(5)

f. Mampu mengorganisasikan sekaligus melaksanakan program pembelajaran g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar pada setiap peserta didik

h. Mampu menumbuhkan kepribadian dalam diri peserta didik (Mulyasa, 2009) Dengan memperhatikan paparan diatas, dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa untuk menjadi pendidik profesional dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap pendidik untuk melaksanakan tugas profesinya dengan baik dan sempurna.

Sumber :

Undang- undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 menetapkan Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi profesional guru

Mulyasa, E. 2008. MenjadiGuru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2009.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sardiman A.M. 1996. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Pers Dunia Pendidikan. (2011). Kompetensi Guru Menurut UU No 14/2005 UUGD

.

Diakses

dari : menurut-uu-no-142005.html

Hukum Pedia. (2014). Implementasi Standar Kompetensi Guru sebagai Wujud Terbentuknya Pendidikan Berkarakter. Diakses dari :

(6)

Something. (2014). Empat Pokok Kompetensi Seorang Guru Ideal Untuk Menjadi Sosok Idaman Siswa Dan Cara Meningkatkan Kompetensi. Diakses dari :

(7)

Macam- macam Kompetensi Guru

Kompetensi Pedagogik

Pedagogik dimaknai sebagai sebuah pendekatan pendidikan berdasarkan tinjauan psikologis anak. Muara dari pendekatan ini adalah dalam rangka membantu siswa melakukan proses pendidikan. Dalam implementasinya, pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan suatu pendekatan yang disebut dengan pendekatan kontinum. Pendekatan dimaksud yakni melakukan proses pembelajaran dimulai dari pedagogi dan diikuti oleh pendekatan andragogi. Bisa pula sebaliknya, dimulai dari pendekatan andargogi dan diikuti pedagogi.

Kompetensi pedagogik merupakan seperangkat kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu maupun seni mengajar. Rumusan kompetensi ini, sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, ayat 3. Peraturan dimaksud menyebutkan bahwa kompetensi adalah kemampuan mengelola proses pembelajaran yang meliputi

e. Pemahaman terhadap peserta didik

f. Perancangan serta pelaksanaan proses pembelajaran g. Evaluasi hasil belajar

h. Pengembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Kepribadian

Guru, wajib menguasai berbagai macam pengetahuan tentang apa yang akan disampaikan dan diajarkan kepada peserta didik secara benar, utuh dan bertanggungjawab. Ia diharuskan memiliki pengetahuan penunjang berkaitan dengan kondisi fisiologis, psikologis, dan pedagogik para peserta didik. Menurut pasal 28 ayat 3 butir b Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kompetensi ini merupakan kemampuan kepribadian yang arif, stabil, berwibawa, dewasa, berakhlak mulia serta menjadi teladan peserta didik. Beberapa kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seseorang guru, mencakup

(8)

f. Kemampuan mengaktualisasikan diri seperti tanggung jawab, disiplin, luwes, objektif, peka serta berwawasan luas;

g. Dapat berkomunikasi dengan orang lain;

h. Mampu mengembangkan profesi, seperti : kritis, kreatif, reflektif, serta mampu belajar sepanjang hayat dan dapat mengambil keputusan.

Jadi kemampuan kepribadian menyangkut jati diri seseorang guru sebagai pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan terbuka sekaligus mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik dan memiliki kemampuan memperlakukan mereka secara individual.

Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sendiri yang tidak terpisahkan dari masyarakat sekaligus mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara.Kompetensi ini menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan juga lingkungan mereka (orang tua, tetangga, maupun sesama teman). Mulyasa (2009), menyatakan bahwa tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru agar mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif, meliputi :

h. Pengetahuan tentang adat istiadat, baik sosial maupun agama; i. Pengetahuan tentang budaya (termasuk tradisi);

j. Pengetahuan tentang demokrasi; k. Pengetahuan tentang estetika;

l. Memiliki apresiasi serta kesadaran sosial;

m. Memiliki sikap yang baik terhadap pengetahuan dan pekerjaan; dan n. Setia kepada harkat dan martabat manusia.

Dalam rangka pengembangan kompetensi sosial guru, ia dituntut memiliki life skill, yang meliputi: (1) kerja tim; (2) melihat peluang; (3) berperan serta dalam setiap kegiatan kelompok; (4) bertanggung jawab sebagai warga; (5) leadership; (6) relawan sosial; (7) kedewasaan dalam hal berkreasi; (8) berbagi; (9) berempati; (10) kepedulian kepada sesama, toleransi, kerjasama, dan komunikasi.

(9)

kepada orang tua dan masyarakat; (3) beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman sosial dan budaya; (4) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

Kompetensi Profesional

Secara umum, kompetensi profesional dapat diidentifikasi dari ruang lingkupnya, meliputi:

i. Mengerti dan dapat mengimplementasikan landasan pendidikan

j. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik

k. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang diampunya l. Mengerti dan mampu menerapkan metode yang bervariasi

m. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang sesuai.

n. Mampu mengorganisasikan sekaligus melaksanakan program pembelajaran o. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar pada setiap peserta didik

p. Mampu menumbuhkan kepribadian dalam diri peserta didik (Mulyasa, 2009) Dengan memperhatikan paparan diatas, dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa untuk menjadi pendidik profesional dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap pendidik untuk melaksanakan tugas profesinya dengan baik dan sempurna.

Bahan Bacaan:

Undang- undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 menetapkan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi profesional guru

Mulyasa, E. 2008.MenjadiGuru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan guru dalam membantu anak mengembangkan kompetensi sosialnya tergantung pada kemampuan mereka untuk : mengembangkan budaya kompetensi sosial, memasukkan

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

Kompetensi Paedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Paedagogik merupakan kompetensi khas, yang

Berdasarkan penjelasan di atas, seorang guru dalam belajar mengajar harus memiliki kompetensi atau kemampuan, agar guru mampu menguasai materi pelajaran dan

Secara umum, ruang lingkup kompetensi profesional guru menurut Mulyasa (2011:135) adalah sebagai berikut: (1) Guru dapat mengerti, memahami dan mampu menjalankan atau

4 Memiliki kemampuan inovatif, kreatif, dan produktif serta mampu menyelesaikan tugas tepat

Seorang guru dalam menjalankan tugas hendaknya memiliki minimum empat kompetensi dasar, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial (Sumar, 2006 ).

Kepala sekolah mengemukakan bahwa pemahaman guru sertifikasi terhadap standar kompetensi guru, masih ada guru sertifikasi yang kurang memahami dan memahami standar kompetensi