ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG MENGENAI PUTUSAN YANG DIJATUHKAN DI LUAR PASAL YANG DIDAKWAKAN
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA
(Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus.2012 Dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh : JERRY THOMAS
NIM : 100200112
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG MENGENAI PUTUSAN YANG DIJATUHKAN DI LUAR PASAL YANG DIDAKWAKAN
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA
(Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 Dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh : JERRY THOMAS
NIM : 100200074
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Disetujui oleh,
Ketua Departemen Hukum Pidana
Dr. M. Hamdan, SH, MH NIP. 195703261986011001
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum. Rafiqoh Lubis, S.H., M.Hum. NIP. 195102061980021001 NIP. 1974072002122002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
Syafruddin Kalo* Rafiqoh Lubis** Jerry Thomas***
Ketentuan di dalam Pasal 182 ayat (4) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau yang sering disebut KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) menegaskan bahwa majelis hakim melakukan musyawarah untuk menjatuhkan putusan berdasarkan pada surat dakwaan dan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan sidang. Dan dalam ketentuan Pasal 191 ayat (1) KUHAP juga menegaskan agar hakim memutus bebas seorang terdakwa apabila hasil pemeriksaan sidang menyatakan bahwa pasal-pasal di dalam surat dakwaan tidak terbukti.
Dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011, judex factie
dalam kedua perkara tersebut telah menjatuhkan putusan di luar pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum. Namun, Mahkamah Agung pada perkara yang pertama justru menerima kasasi dengan menyatakan bahwa putusan haruslah sesuai dengan surat dakwaan, sedangkan pada perkara kedua menolak kasasi dengan dalih bahwa penerapan hukum yang dilakukan judex factie sudah tepat. Kedua putusan ini jelas menimbulkan ketidakpastian hukum akan hukum acara pidana di Indonesia.
Ada beberapa yurisprudensi yang memang memperbolehkan hakim untuk memutus pasal yang tidak didakwakan di dalam surat dakwaan, seperti putusan Mahkamah Agung Nomor 818 K/Pid/1984, Nomor 42 K/Kr/1956, Nomor 693 K/Pid/1986, dan Nomor 675 K/Pid/1987 yang memperbolehkan memutus pasal sejenis dengan pasal yang didakwakan. Di lain pihak, juga terdapat yurisprudensi yang tidak memperkenankan penjatuhan pidana terhadap pasal yang tidak didakwakan, antara lain putusan Mahkamah Agung Nomor 321 K/Pid/1983, Nomor 47 K/Kr/1956, dan Nomor 68 K/Kr/1973 yang menegaskan bahwa putusan pengadilan harus didasarkan pada surat dawaan.
Dari beberapa hal tersebut, maka menimbulkan kebingungan akan hukum acara pidana Indonesia, mengingat bahwa yurisprudensi juga merupakan sumber hukum formil. Selain itu, semakin membingungkan mengingat bahwa sistem hukum yang dianut di Indonesia adalah sistem hukum Civil Law yang tidak mengikat hakim untuk mengikuti yurisprudensi yang ada. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu hakim dalam menjatuhkan putusannya harus memperhatikan 3 (tiga) asas yang penting, yaitu keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan.
*
Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Unviersitas Sumatera Utara
**
Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya selama proses penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan skripsi yang berjudul "Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan Yang Dijatuhkan Di Luar Pasal Yang Didakwakan Dalam Perkara Tindak Pidana Narkotika (Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)" ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai bagaimana hukum acara pidana di Indonesia yang menyatakan pentingnya surat dakwaan sebagai dasar daripada putusan hakim dan juga eksistensi yurisprudensi sebagai hukum formil mengenai surat dakwaan tersebut. Selain itu, penulisan skripsi ini juga ditujukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan, sehingga penulis berharap agar semua pihak dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi menghasilkan sebuah karya ilmiah yang lebih baik dan lebih sempurna lagi ke depannya.
mengucapkan terima kasih kepada saudara tercinta penulis, Ricky Maslo, yang selalu mendukung dan menyemangati penulis dalam penulisan skripsi ini. Tak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H., D.F.M., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana dan Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 6. Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana
dan Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I.
Di tengah kesibukan Beliau, Beliau masih dapat meluangkan waktu untuk mengkaji perkembangan hasil studi penulis hingga selesai. Demikian pula, Beliau telah mendukung dan membimbing penulis selama penulisan skripsi ini sampai selesai.
9. Ibu Rafiqoh Lubis, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II. Dalam kesempatan ini, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu yang telah Beliau bagikan pada saat perkuliahan dan sewaktu memberikan bimbingan bagi penulisan substansi skripsi ini. Bagi penulis, Beliau merupakan figur yang teladan, tekun, dan objektif dalam mendidik mahasiswa. Penulisan skripsi ini tidaklah mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, kritik, dan saran dari Beliau.
10. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Dosen Penasihat Akademik Penulis yang telah membimbing penulis selama menjalankan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
11. Seluruh Dosen Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas segala ilmu yang telah menambah pemahaman penulis mengenai hukum pidana.
12. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas segala ilmu yang telah diberikan sejak awal perkuliahan hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
13. Seluruh Staf Pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
14. KMK Santo Fidelis, terutama Bang Rio, Anggie, Agnes Sinaga, Charles, Teguh, Maruli, Ivan, Lauren, Agnes Ketaren, Wita, dan Putri yang telah menjadi keluarga penulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dalam suka maupun duka dan senantiasa mendukung penyelesaian skripsi ini. 15. Teman-teman "Kita-Kita Grup D", yang telah memberi warna dalam
16. Teman-teman stambuk 2010, terutama Henjoko, Vellichia, Chyntia, Imelda, Kwendi, Hari Setiawan, Rory, Sally, Herbert, Robert, dan Julia yang merupakan sahabat terdekat penulis yang telah memberikan banyak dukungan, bantuan, dan motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dalam suka maupun duka. Penulis akan selalu mengingat kebaikan hati mereka.
17. Sahabat KAP (Komunitas Anak Pidana), yaitu Swanti, Loli, Merty, dan Meirita yang telah menjadi sahabat penulis selama perkuliahan di departemen hukum pidana. Penulis akan mengingat kebersamaan yang telah dilalui bersama mereka.
18. Sahabat-sahabat "Green Alga", terutama Winda, Keke, Dadhan, Eka, Lydia, dan Puput yang telah mewarnai lika-liku perjalanan penulis dalam mengikuti Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala A.G. Pringgodigdo IV yang diadakan di Surabaya. Penulis akan selalu mengingat kehangatan pertemanan mereka.
19. Organisasi PERMAHI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia), yang telah memberi pengalaman-pengalaman baru yang menarik baik di dalam maupun di luar dunia keprofesian hukum.
21. Adik-adik stambuk 2013, terutama "Grup C Hukum Adat", yaitu Novi, Tuti, Melva, Amanda, Dedek, Rindy, Rizki, Junita, dan Juniarti yang telah mewarnai perjalanan penulis dalam pendalaman mata kuliah Hukum Adat. Dan juga di grup lain, yaitu Manda "Rihanna", Onny, Fitty, dan Yana. Penulis akan selalu mendoakan perjalanan perkuliahan mereka.
22. Sahabat-sahabat Mudika Katedral Medan, yang telah mewarnai perjalanan spiritual penulis dan telah memberi banyak pengalaman menarik baik dalam suka maupun duka. Penulis akan selalu mengingat pertemanan yang hangat bersama mereka.
23. Teman-teman Lifegroup, terutama Bang Jay, Kuya Dave, Nova, dan Yunita, yang telah memberi banyak pengalaman menarik.
24. Sahabat penulis, yaitu Stefanus Rikky dan juga teman-teman pergaulan lainnya yang telah dikenal selama perjalanan hidup penulis. Mereka semualah yang telah membentuk kepribadian karakter penulis yang baik sampai sekarang
Salam Hormat,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... vi
ABSTRAKSI ... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. ... Lat
ar Belakang ... 1
B. ... Per
umusan Masalah ... 7
C. ... Tuj
uan dan Manfaat Penulisan ... 8
D. ... Tin
jauan Kepustakaan
1. ... Nar
kotika dan Lingkup Tindak Pidana Narkotika ... 9
2. ... Sur
at Dakwaan dan Syarat-Syarat Membuat Dakwaan ... 18
3. ... Ha
kim, Penemuan Hukum, dan Putusan Hakim ... 26
E. ... Me
F. ... Ke aslian Penulisan ... 39
G. ... Sist
ematika Penulisan ... 39
BAB II DASAR HUKUM PUTUSAN HAKIM TERHADAP
PERBUATAN YANG TIDAK DIDAKWAKAN DALAM SURAT DAKWAAN
A. ... Ind
ependensi Hakim Dalam Melakukan Penemuan Hukum ... 41
B. ... Put
usan Hakim Dan Mekanisme Hakim Menjatuhkan Putusan Menurut Hukum Acara Pidana Di Indonesia ... 53
C. ... Yur
isprudensi Sebagai Dasar Hakim Memutus Di Luar
Dakwaan ... 68
BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG MENGENAI PUTUSAN YANG DIJATUHKAN DI LUAR PASAL YANG DIDAKWAKAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA
(Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 Dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)
A. ... Sur
at Dakwaan Sebagai Dasar Pemeriksaan Hakim Dalam
B. ... An alisis Putusan Mahkamah Agung Yang Dijatuhkan Di Luar Pasal Yang Didakwakan Dalam Perkara Tindak Pidana Narkotika
B1. ... Put
usan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011 ... 87
B2. ... Put
usan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 ... 106
B3. ... An
alisis Putusan Mahkamah Agung ... 118
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. ... Kes
impulan ... 135
B. ... Sar
an ... 137