• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Perlakuan Sumber Pakan Stoples Air Kolam 400 mg2 l (air) Kotoran ayam broiler + 4 mg2 l (air) pupuk Urea + 3 mg2 l (air) pupuk TSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Media Perlakuan Sumber Pakan Stoples Air Kolam 400 mg2 l (air) Kotoran ayam broiler + 4 mg2 l (air) pupuk Urea + 3 mg2 l (air) pupuk TSP"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Dicelupkan

Dibungkus Kain Strimin

Disaring

Lampiran A. Bagan Alir Persiapan Media Perlakuan untuk Brachionus plicatilis

(2)

Ditutup dengan kain strimin

Diberi cahaya 20 Watt

Dibiarkan selama satu minggu (7 hari)

Dimasukkan bibit

B. plicatilis

sebanyak 26 individu

Dilakukan pengamatan dan penghitungan setiap 2 hari selama 10

hari

Brachionus plicatilis

diambil dengan pipet serologi 20 m

l

Diamati dibawah sinar lampu

Dihitung langsung dengan mata

Ditambahkan minyak ikan Scott Emulsion setiap hari sesuai

dosis perlakuan (dosis 0,1 ml untuk perlakuan I; 0,2 ml untuk

perlakuan II, 0,3 ml untuk perlakuan III, dan tanpa penambahan

minyak ikan untuk perlakuan kontrol

Lampiran B. Bagan Alir Laju Pertumbuhan Brachionus plicatilis

Media Perlakuan

Media Perlakuan

Setelah Satu Minggu

Pipet Serologi 20 ml

(3)
(4)

Lampiran D. Jumlah Individu dan Kepadatan Populasi

Brachionus plicatilis (ind./l) Diperkaya Beberapa Variasi Dosis

Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea dan TSP

Perlakuan Waktu Pengamatan

(5)

4 26 1 5 3 5 1 1 16 0 7 5 2 6 3 23 8 9 4 13 7 4 45

5 26 0 2 3 4 1 1 11 4 5 3 6 4 7 29 4 6 6 2 1 1 20

6 26 2 4 5 4 3 2 20 3 4 3 6 4 3 23 12 3 4 11 3 4 37

Total 156 78 166 293

Rata-rata

26 13 27,666 48,833

(6)

Perlakuan Waktu Pengamatan

Rata-rata 27,166 22,833

M1 1 10 17 21 19 16 18 101 9 2 1 1 3 6 22

Rata-rata 45,666 31,833

(7)

Keterangan:

M0

: 2 l air + 4 mg urea + 3 mg TSP + 400 mg kotoran ayam broiler (kontrol)

M1

: 2 l air + 4 mg urea + 3 mg TSP + 400 mg kotoran ayam broiler + 0,1 ml Scott’s Emulsion

M2

: 2 l air + 4 mg urea + 3 mg TSP + 400 mg kotoran ayam broiler + 0,2 ml Scott’s Emulsion

M3

: 2 l air + 4 mg urea + 3 mg TSP + 400 mg kotoran ayam broiler + 0,3 ml Scott’s Emulsion

(8)
(9)

Lampiran E. Data Fisik Media Pada Beberapa Tingkat Variasi Dosis Scott’s

Emulsion Selama Waktu Pengamatan

(10)

Lampiran F. Laju Pertumbuhan Jumlah Individu Populasi Brachionus plicatilis

(ind. x 2 x 10

-3

x hari) Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada

Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea dan TSP

Selama Waktu

(11)
(12)

Lampiran I. Foto Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian

Pipet Serologi 20 ml

Termometer

Aerator

pH meter

Kotoran ayam broiler (Gallus domestica

L.)

(13)

Pupuk Urea

Minyak Ikan Kod (Scott’s Emulsion)

Foto

Brachionus plicatilis

(14)

Lampiran J. Foto-foto Pelaksanaan Penelitian

Susunan Media Perlakuan di dalam Rak Lemari Penelitian

Pengambilan Brachionus plicatilis Menggunakan Pipet Serologi 20 ml

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan yang digunakan adalah P 0a : Pakan komersil, P 0b : Ransum formulasi dengan penggunaan tepung ikan 10% dan tanpa tepung limbah udang, P 1 : Ransum formulasi

Perlakuan terbaik dari pengamatan pada fase pertumbuhan dan hasil pada tanaman bawang merah terlihat pada pemberian dosis 20 ml PGPR dan 0 t/ha pupuk kotoran kelinci pada

Perlakuan yang digunakan adalah P0a : Pakan komersil, P0b : Ransum formulasi dengan penggunaan tepung ikan 10% dan tanpa tepung limbah udang, P1 : Ransum formulasi dengan

Untuk menentukan dosis pupuk kotoran ayam broiler yang optimal dalam meningkatkan kelimpahan arthropoda di permukaan tanah dan hasil panen pada tanaman kacang

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bandeng dalam tambak yang diberi pupuk dari kombinasi kotoran sapi, kotoran ayam, jerami padi, pupuk urea

Peningkatan dosis pupuk kotoran ayam menjadi 10 ton ha-1 menunjukkan jumlah buah panen per tanaman yang lebih tinggi dari perlakuan tanpa pemberian pupuk kotoran ayam 0 ton ha-1 dan

Perlakuan yang digunakan adalah P 0a : Pakan komersil, P 0b : Ransum formulasi dengan penggunaan tepung ikan 10% dan tanpa tepung limbah udang, P 1 : Ransum formulasi