• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KESUKSESAN INDUSTRI KREATIF PADA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINGKAT KESUKSESAN INDUSTRI KREATIF PADA (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KESUKSESAN INDUSTRI KREATIF PADA BIDANG DESAIN DI INDONESIA

Ade Keumala Febrina

Abstrak

Industri kreatif adalah sektor industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Pelaku industri kreatif yang tersebar di berbagai pelosok negeri di berbagai negara dengan kontribusi sektor industri kreatif terhadap PDB negara secara nasional berkisar 7-8 persen, hal tersebut menjadi sebuah alternatif untuk mengurangi tingkat pengangguran di indonesia. Potensi besar Indonesia seperti banyaknya jumlah generasi muda kreatif, populasi penduduk yang besar, dan pemerintah yang peduli menjadi modal bagi perkembangan industri kreatif. Atas dasar itu, Bapak Ekonomi Kreatif Dunia, John Howkins mengatakan, dirinya optimis Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan sukses di bidang industri kreatif.

Kata Kunci:

Industri kreatif, desain.

A. Pendahuluan

(2)

Indonesia secara sosio-historis muncul sejak abad ke-19 dan semakin membaik menjelang abad ke 20, hal ini meliputi bentuk budaya maupun karya rupa.

Desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi pada pelbagai kegiatan industri dan bisnis (Bruce Nussbaum,1997). Desain adalah suatu kegiatan yang memberi makna dunia usaha ke arah strategi kompetisi (Lou Lenzi, 1997). Desain adalah suatu tindakan yang memberi jaminan inovasi dimasa depan (Ideo, 1997). Kutipan diatas memberi penjelasan bahwa desain merupakan sarana terbaik dalam mencapai kesuksesan pada bidang industri kreatif. Bapak Ekonomi Kreatif Dunia, John Howkins mengatakan, dirinya optimistis Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan sukses di bidang industri kreatif karena Potensi besar Indonesia seperti banyaknya jumlah generasi muda kreatif, populasi penduduk yang besar, dan pemerintah yang peduli.

B. Industri Kreatif Indonesia

Model pengembangan ekonomi kreatif yang dikembangkan untuk Indonesia berupa bangunan yang terdiri dari komponen pondasi, 5 pilar, dan atap yang saling menguatkan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Penjelasan komponen-komponen bangunan ekonomi kreatif adalah sebagai berikut :

 PONDASI: People (Sumber Daya Insani), aset utama dari industri kreatif yang menjadi ciri hampir semua subsektor industri kreatif

 LIMA PILAR UTAMA yang harus diperkuat dalam mengembangkan industri kreatif adalah:

1. Industry (Industri)yaitu kumpulan dari perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri kreatif

2. Technology (Teknologi) yaitu enabler untuk mewujudkan kreativitas individu dalam bentuk karya nyata.

3. Resources (Sumber Daya) yaitu input selain kreativitas dan pengetahuan individu yang dibutuhkan dalam proses kreatif, misal: sumber daya alam, lahan

(3)

5. Financial Intermediary yaitu lembaga penyalur keuangan

 ATAP: Bangunan ekonomi kreatif ini dipayungi oleh interaksi triple helix yang terdiri dari Intellectuals (Intelektual), Business (Bisnis), dan Government (Pemerintah) sebagai para aktor utama penggerak industri kreatif.

1. Intellectual, kaum intelektual yang berada pada institusi pendidikan formal, informal dan non formal yang berperan sebagai pendorong lahirnya ilmu dan ide yang merupakan sumber kreativitas dan lahirnya potensi kreativitas insan Indonesia.

2. Business, pelaku usaha yang mampu mentransformasi kreativitas menjadi bernilai ekonomis

3. Government, pemerintah selaku fasilitator dan regulator agar industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang

C. Kesuksesan Melalui Entrepreneurship

Industri kreatif diperkirakan akan lebih mampu bertahan menghadapi krisis karena berbasis ide dan kreativitas dari sumber daya manusia yang tak ada batas. Menurut Joko (senior partner SAU), dalam bisnis kreatif diperlukan penyesuaian dan kombinasi dari konsep yang pasti. Dengan demikian, bisnis tersebut memiliki pembeda dan menyasar kebutuhan klien dengan tepat. "Setiap bisnis pasti punya misi dan nilai. Bagaimana 'menjahit' nilai-nilai yang ada, menyesuaikan dengan kebutuhan klien menjadi faktor utama berkembangnya bisnis."

(4)

Di dalam industri kreatif, kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan sumber daya kreatif yang berasal dari kreatifitas manusia daripada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya fisik tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif.

Kerangka kerja melalui pembagian kelompok industri kreatif akan berperan penting dalam menentukan strategi pengembangan. Dengan mengetahui intensitas pemanfaatan sumber daya alam di dalam industri kreatif, maka strategi pengembangan sektor tertentu harus memperhatikan aspek kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang dibutuhkan dalam industri tersebut. Selain itu, kebijakan pemerintah dari berbagai instansi yang menyentuh empat aspek dominan yang berbeda di dalam industri kreatif tersebut (Seni dan Budaya, Media, Desain, dan Iptek) akan berdampak pula pada subsektor industri kreatif bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap pengembangan industri kreatif akan bersifat lintas sektoral dan membutuhkan koordinasi antar instansi.

D. Pengembangan Industri kreatif di Indonesia

Pada tahun 2013 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan anggaran Rp33 miliar untuk mendorong pengembangan usaha kreatif di Indonesia. Anggaran tersebut merupakan stimulus pendanaan bagi pengembangan ekonomi kreatif di setiap provinsi, yang meliputi 15 sektor yakni periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fashion, film, video, fotografi, permainan kreatif, musik, dan seni pertunjukan.

Berdasarkan data Kemenparekraf, sepanjang 2012 usaha kreatif telah memberikan kontribusi 7,74% terhadap perekonomian di setiap daerah, terkhusus pada penyerapan tenaga kerja hingga menghasilkan komoditas ekspor. Salah satu kesulitan ekonomi kreatif untuk berkembang di daerah karena belum adanya badan yang khusus menangani sektor tersebut pada tingkat kabupaten maupun provinsi, padahal idealnya, pelaku usaha kreatif diwadahi sektor kepariwisataan daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, sehingga jika struktur organisasi sudah jelas maka para pelaku ekonomi kreatif akan semakin mudah untuk menikmati berbagai program serta mendapatkan kejelasan anggaran untuk

(5)

Seminar usaha kreatif digelar oleh Kemenparekraf di sejumlah provinsi yang merupakan sentra pengembangan industri kreatif di Indonesia yakni Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Sulsel yang diproyeksikan pada 2013. Kemenparekraf juga telah memetakan 33 provinsi diIndonesiaterkait pengembangan industri kreatif dalam dua kategori yang dinilai dari segi kreatifitas dan ciri khas kewilayahannya. Dimana 19 provinsi masuk pada kategori bidang media desain iptek seperti Riau, Banka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu,

Lampung, Banten, Jakarta, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulteng, Sulbar, Gorontalo, Sultra, Maluku, Maluku utara, dan Papua Barat. Sedangkan 14 Provinsi lainnya dimasukkan pada kategori Seni Budaya yang meliputi Sulsel, Medan, Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, Bali.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel M Yamin mengatakan dari 860.000 unit usaha mikro kecil dan menengah yang terdata, 30% di antaranya bergerak pada sektor

industri kreatif seperti kerajinan, fashion, periklanan, kuliner, desain, event organizer dan lain sebagainya.

E. Simpulan

Desain merupakan sarana terbaik dalam mencapai kesuksesan pada bidang industri kreatif dan Indonesia menjadi salah satu negara yang akan sukses di bidang industri kreatif karena Potensi besar Indonesia seperti banyaknya jumlah generasi muda kreatif, populasi penduduk yang besar, dan pemerintah yang peduli.

F. Daftar Pustaka

---. [online] http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/desain/ [15 januari 2013]

---. [online] Industri Kreatif. http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif [15 januari 2013]

---. [online] Industri Kreatif: Klasifikasi Subsektor Industri Kreatif. http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/ [15 januari 2013]

---. [online] Kunci Sukses Industri Kreatif Inggris.

(6)

---. [online] Mengenal Idustri Kreatif di Indonesia.

http://serambiusaha.blogspot.com/2012/02/mengenal-industri-kreatif-di-indonesia.html [15 januari 2013]

---. [online] Peluang Usaha di Industri Kreatif.

http://www.abangadek-adv.com/index.php?option=com_content&view=article&id=63&Itemid=86 [15 januari 2013]

Hendri, meriza. [online] Menuai Kesuksesan Melalui Entrepeneurship.

http://www.merizahendri.com/2013/01/menuai-kesuksesan-melalui.html [15 januari 2013] Jaja, Moch. [online] John Howkins Optimis Keberhasilan Industri Kreatif di Indonesia. http://margind.com/index.php/home/detil_berita/1/John-Howkins-Optimis-Keberhasilan-Industri-Kreatif-Indonesia [15 januari 2013]

Rahmat, Amri Nur. [online] INDUSTRI KREATIF: Pemerintah Siapkan Rp33 Miliar Dorong Usaha Kreatif.

http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/12/industri-kreatif-pemerintah-siapkan-rp33-miliar-dorong-usaha-kreatif/ [15 januari 2013]

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran comring pada Perusahaan Dua Putri HR di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis, (2)

(iii) Adakah faktor peribadi (kepercayaan agama, sifat altruisme dan perasaan belas kasihan), faktor sosial (pengaruh ibu bapa dan keluarga, pengaruh rakan sebaya

Pengembangan tenaga kerja dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik tenaga kerja baru dan

Nilon atau Polianida (PA) Nilon atau polianinda memiliki sifat sebagai berikut: ƒ Tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun ƒ Larut dalam asam formal dan fenol ƒ Cukup

Ada pengaruh ankle strategy exercise terhadap keseimbangan statis pada kelompok panti wredha setelah dilakukan uji wilcoxon pada arah forward , backward , right , dan

Hasil dari analisis indeks daya beda yang telah dilakukan, diperoleh IDB butir soal pilihan ganda dengan data 40% kategori jelek, 30% kategori cukup, 28% kategori baik,

Propagasi dari gelombang radio adalah LOS, yaitu suatu hubungan komunikasi dimana antena pemancar dan antena penerima terlatak dalam satu garis lurus dan perambatan

Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para perlset menguji ilmiah lem iebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan