• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi (Studi Kasus Di Desa Tara I Kecamatan Tara-Tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan jenis flora dan faunanya dan hampir sebagian besar dari jenis ini sangat berpotensi untuk dikembangbiakan dan diusahakan. Salah satunya yaitu padi dimana padi merupakan sumber makanan pokok seluruh manusia di dunia khususnya di Indonesia semua orang membutuhkan nasi untuk di makan dan itu terdapat pada tumbuhan bernama padi.

Komoditas pertanian sendiri memiliki karakteritik yaitu seperti musiman, mudah rusak dan harga yang berfluktuasi. Bagi petani khususnya petani padi tentu saja ini merupakan masalah. Untuk itu diperlukan solusi-solusi yang tepat dalam penanganan produk-produk pertanian ini.

Pertanian Indonesia sendiri merupakan pertanian tropika karena sebagian besar daerahnya berada di daerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis katulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua.

Di Indonesia, tanaman padi merupakan salah satu tanaman utama. Sebab tanaman ini merupakan penghasil makanan pokok di negeri ini. Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.

Menurut Soekartawi (2005), ruang lingkup pertanian terdiri dari lima sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Pemerintah sendiri telah menghimbau yaitu dengan melipatgandakan hasil-hasil dari pertanian atau peternakan untuk peningkatan mutu gizi (makanan). Dari segi pertanian dapat dilipatgandakan yaitu jumlah produksinya (Q) namun pemerintah juga harus selalu mengontrol pasar agar tidak terjadi kerugian kepada para petani.

(2)

produksi produk mereka otomatis akan di beli oleh konsumen karena itu merupakkan kebutuhan. Namun apakah akan menguntungkan petani? Jawabannya adalah dengan memperkirakan harganya tetap dan meningkatkan jumlah produksi dan menekan total cost semaksimal mungkin akhirnya dapat memperoleh profit yang maksimum bagi petani dan tentunya harus ada campur tangan dari pemerintah karena kalau terlalu banyak produk ini beredar di pasar tentunya harga akan turun dan jika terlalu rendah bahkan lebih rendah dari BEP harga dari petani maka petani akan sangat-sangat rugi.

Oleh karena itu pemahaman akan keuntungan usahatani padi ini menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh para petani guna mencapai hasil maksimal. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan suatu usaha penelitian yaitu “Analisis Keuntungan Usahatani Padi”.

1.2 Masalah

Masalah yang ingin diteliti berdasarkan latar belakang di atas adalah bagaimana analisa keuntungan pada usahatani padi oleh para petani di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi UTara-tara.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana analisa keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

1.4 Manfaat

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Padi

Padi (Oryza sativa L) termasuk keluarga padi-padian dimana batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan pelepah. Pelepah itulah yang membalut hampir sekeliling batang. Buah padi itu biasanya disebut beras. Buah itu mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi zat vitamin, yang sifatnya dapat menolak penyakit misalnya beri-beri. Selaput ini pada beberapa macam tanaman padi mengandung zat warna berupa merah muda, merah tua dan bahkan ada yang merah hitam. Jika beras di masak, zat warna itu meresap ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna, sehingga nasi berwarna, menurut warna yang dikandung oleh selaput beras itu.

Klasifikasi tanaman padi adalah berikut: Regnum : Plantae

Divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa

Genus Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah Oryza sativa L di asia, Oryza glaberrima Steund di afrika. (http://id.wikipedia.org/wiki/padi)

2.1.1 Jenis-jenis Padi

(4)

lebih baik. Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 2 jenis varietas yaitu berupa:

1. Varietas Padi Hibrida

Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali. Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo. Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, dll.

2. Varietas Padi Unggul

Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama. Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah CIHERANG (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.

2.2 Usahatani

Menurut Muhammad Firdaus (2009), Usahatani merupakan organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Organisasi tersebut ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai pengelolanya.

(5)

Setiap petani selalu menginginkan keuntungan dalam setiap usaha mereka. Baik itu usaha dari segi pertanian, perkebunan, maupun dari segi lainnya. Untuk memperoleh keuntungan yang tentu saja yang maksimal atau optimum para petani tentu saja ingin memproduksi produk (Q) yang mereka usahakan sebanyak mungkin. Namun, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal tentu saja bukan hanya dilihat dari segi jumlah produk yang di produksi namun juga dari harga jual dari produk tersebut. Dan tentu saja dengan menekan total biaya maka keuntungan yang diharapkan bisa tercapai.

Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian, organisasi tersebut ketatalaksanaanya berdiri sendiri dan sengaja diusahankan oleh seseorang atau sesekumpulan orang sebgai pengelolahanya

Dalam setiap usahatani tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi karena tanpa adanya faktor produksi tentu saja kegiatan usahatani tidak dapat berjalan. Faktor-faktor produksi tersebut berupa:

Dengan istilah usahatani diatas telah mencakup pengertian yang luas, dari bentuk yang paling sederhana sampai yang paling moderen.

2.2.1 Lahan

Lahan merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung suatu proses produksi dalam usaha pertanian. Dari luas lahan, tingkat kesuburan tanah merupakan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan dalam suatu lahan pertanian.

(6)

merupakan faktor-faktor tanah yang juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses produksi suatu usahatani.

2.2.2 Sumber Daya Manusia

Dalam hal ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Menurut Tohir dalam Gracia (2008) tenaga kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha di bidang lain yang bukan pertanian. Karakteristik itu berupa:

1. Keperluan terhadap tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak merata.

2. Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani sangat terbatas.

3. Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasikan.

4. Beraneka ragam coraknya dan kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Tenaga kerja dalam suatu usahatani kebanyakan berasal dari keluarga petani itu sendiri. Namun, sering juga mereka menggunakan tenaga kerja luar dimana untuk menggaji mereka menggunakan istilah HOK. Dalam hal tenaga kerja keluarga sering dinyatakan bahwa orang yang bekerja itu tidak perlu dihitung biayanya padahal seharusnya meskipun menggunakan tenaga mereka sendiri ataupun menggunakan tenaga anggota keluarga mereka sendiri namun itu harus tetap dihitung.

2.2.3 Modal

1. Modal Abstrak – Konkrit

Modal abstrak atau capital value suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu adalah relatif permanen, sedangkan modal konkrit atau capital goods mengalami perubahan atau pergantian.

2. Modal Aktif – Pasif

(7)

2.2.4 Manajemen

Menurut Firdaus. M (2009), manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen. Di samping itu, di dalam agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain yaituberupa; ilmu pertanian dalam pengambilan keputusan.

Menurut George R. Terry dalam Firdaus M. (2009), dikatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lainnya.

Menurut James A.F Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian dan pengawasan anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Data 2 (dua) pengemuka diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah proses yang didalamnya terdapat beberapa faktor penting yaitu berupa; perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan dimana hal ini dilakukan untuk dapat mencapi tujuan dari organisasi tersebut.

Menurut Suratiyah dalam Gracia (2008), petani sebagai pengelola dan sekaligus manajer dalam usahatani melakukan beberapa aktivitas manajerial seperti:

1. Aktivitas teknis

Aktivitas ini meliputi keputusan petani sebagai pengelola usahatani tersebut mengenai jenis tanaman apa yang akan diproduksi, jumlah skala usaha, teknologi yang digunakan dan tingkat penggunaan lahan.

2. Aktivitas komersial

(8)

keputusan-keputusan yang diambil baik dari segi penggunaan kombinasi input-input pertanian maupun kombinasi cabang usahatani.

3. Aktivitas finansial

Aktivitas ini merupakan perhitungan, ekspresi dan peramalan dari petani tersebut mengenai modal yang dibutuhkan dan sumber modal jangka pendek hingga jangka panjang, beserta prhitungan resiko-resikonya.

4. Aktivitas akuntansi

Aktivitas ini merupakan aktivitas pembuatan catatan atau laporan keuangan yang telah dilakukan dalam usahataninya, yang bermanfaat sebagai alat kontrol dan kebutuhan peramalan untuk bisnisnya dimasa mendatang.

2.3 Analisa Usahatani

Setiap usaha baik dari segi apakah usaha itu kecil, menengah maupun besar tujuan utamanya adalah menekan total biaya serendah mungkin dan menaikkan biaya penerimaan semaksimal mungkin.

2.3.1 Biaya produksi

1. Biaya tetap (fix cost)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tetap sama dari waktu ke waktu. Namu, dalam jangka panjang biaya tetap bisa saja menjadi biaya variabel. Contoh; biaya tenaga kerja (jangka pendek), benih (jangka pendek), pupuk (jangka pendek), (Jangka panjang).

2. Biaya variabel (variable cost)

Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Contoh; (search another reference)

2.3.2 Penerimaan

Penerimaan adalah jumlah produk yang diproduksi dikali dengan harga. TR = P × Q

(9)

Q = Quantity (Jumlah yang diproduksi)

2.3.3 Pendapatan

Menurut Kay and Edwards dalam Olviani. T (2008), net farm income is the amount by which revenue exceeds expenses, plus any gain or loss the sale of capital assets.

Π = TR – TC Keterangan: Π = Profit

TR = Total Revenue TC = Total Cost

2.3.4 Analisis Usaha

Dalam suatu usaha juga diperlukan analisis usahatani, dengan tujuan untuk mengetahui perolehan keuntungan yang diinginkan. Menurut Ibrahim (2003), analisis usahatani yang sering digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui keuntungan yang dimilikinya adalah:

1. Break Even Point (BEP) Produksi

Merupakan titik impas tingkat produksi dari hasil perhitungan untuk dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan atau total pendapatan sama dengan (=) total biaya.

BEP produksi

2. Break Even Point (BEP) Harga Produksi

Merupakan titik pulang pokok harga produksi artinya dengan harga produk tertentu sudah dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan.

BEP harga

3. Net Benefit Cost Ratio (B/C)

Merupakan perbandingan antara laba bersih dan total biaya produksi. Jika nilai Net B/C lebih besar dari satu berarti gagasan usaha tersebut layak untuk dikerjakan dan semakin besar nilai B/C maka semakin layak usaha tersebut untuk dilaksanakan (x > 1).

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian mengenai analisis keuntungan pada usahatani padi akan dilaksanakan di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Dimana dilihat bahwa daerah ini terlihat cukup luas lahan pertaniaan padi sawahnya namun kenapa masih saja para petani padi di Desa Tara-tara ini masih ada saja yang miskin. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengajukan proposal ini untuk dilakukan penelitian.

3.2 Desain Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dari petani. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis kembali sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

3.3 Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu hal-hal yang mengenai tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan:

1. Modal

a. Yang dimiliki petani

b. Pinjaman

2. Biaya produksi

a. Biaya tetap (FC)

b. Biaya variabel (VC)

(11)

4. Tingkat pendapatan

5. Manajemen

3.4 Prosedur Penelitian

1. Melakukan survei awal di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon

Provinsi Sulawesi Utara sebagai lokasi penelitian.

2. Menyusun jadwal pelaksanaan penelitian.

3. Mewawancarai petani usahatani padi.

4. Mengolah data yang telah diperoleh melalui kuisioner.

3.5 Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan adalah analisis data deskriptif. Untuk menggambarkan secara terperinci bagaimana tingkat biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam sekali produksi dan juga tingkat penerimaan dan pendapatannya serta juga untuk mengetahui BEP dari usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

3.6 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian akan analisis keuntungan usahatani padi denga studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara adalah sebagai berikut:

Waktu (2013) Rincian

1 maret-15 maret Persiapan

16 maret Seminar proposal usulan penelitian

17 maret-27 maret Pengambilan data

28 maret-3 april Analisis data

4 april-10 april Penyusunan hasil penelitian 11 april-20 april Persiapan ujian hasil penelitian

25 april Ujian hasil penelitian

(12)

Penelitian ini akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 Maret sampai 25 April 2013 dengan studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

option=com_jdownloads&Itemid=76&task=search.result. Diambil pada tanggal

24 mei 2013 pukul 18:48 wita

Febri, Nugraha. Jenis-jenis Tanaman Padi.

http://febrinugraha.wordpress.com/pertsnian-pertenakan/jenis-jenis-tanaman-padi/. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul

(13)

Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis.Bumi aksara: Jakarta

Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan Kedua. Rineka Cipta: Jakarta Kompasiana. Jenis-jenis Padi di Indonesia.

http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/04/28/jenis-padi-di-indonesia-458880.html. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:23 wita

Rahim, abd., Hastuti, R, D, Diah. 2007. Ekonometrika Pertanian. Penebar Swadaya: Jakarta

Skripsi: Kelana, G. 2008. Analisis Tingkat Keuntungan Ddan Resiko kombinasi cabang usahatani sayuran di kelurahan rurukan kecamatan tomohon timur. Tesis

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado

Skripsi: Olviani T. 2008. Analisis Biaya dan Pendapatan usahatani jagung di desa wusa kecamatan talawaan kabupaten minahasa utara. Tesis Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi (Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi

Cobb-Douglas). RajaGrafindo: Jakarta

Wikipedia. Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/padi. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:47 wita

Referensi

Dokumen terkait

Timbang kofein 13 mg lalu dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian gerus. Masukkan dalam botol yang telah dikalibrasi. Uji aktivitas stimulan SSP yaitu : 1) Uji gelantung, yang

Pemilihan prinsip tersebut untuk dijadikan metode adalah karena prinsip koneksi visual dengan alam memiliki hasil penelitian yang paling kuat untuk merespon stress,

Responden juga menyelesaikan kuesioner Western Ontario and Mcmaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC) Hasil: Indeks massa tubuh memiliki hubungan yang bermakna dengan

Pada dasarnya rem cakram double piston memiliki beberapa perbedaan apabila dibandingkan dengan single piston, antara lain: dengan luas penampang yang sama,

memiliki terminal penumpang namun tidak difungsikan sebagai terminal, namun difungsikan sebagai Kantor Dinas Perhubungan Natuna, sehingga pelabuhan di Natuna tidak

Reliabilitas merupakann sesuatu yang dibutuhkan tetapi bukan persyaratan mutlak untuk validitas suatu instrument (Rasyid dan Mansur,2007).. Masalah dalam penelitian ini

Aceh