• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

PT. Komatsu Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produksi alat berat seperti Bulldozer, Excavator, Dump Truck. Komatsu Indonesia, sebagai salah satu basis produksi Komatsu Global, memiliki beragam keunggulan, termasuk di dalamnya fasilitas produksi yang lengkap & terintegrasi, yaitu fasilitas produksi unit jadi hingga masing-masing komponennya.

Komatsu Indonesia, di bawah merek Komatsu global, adalah industri alat berat yang terkemuka di Indonesia. Pada awal berdirinya, Komatsu Indonesia merupakan perusahaan gabungan antara PT United Tractors (sekarang distributor resmi produk Komatsu di Indonesia) dan Komatsu Ltd di Jepang. Kemunculan Komatsu Indonesia juga dipengaruhi oleh maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia dan kepemimpinan United Tractors di pasar alat konstruksi pada waktu itu. Dengan keuntungan lokasi yang strategis di Indonesia, kami telah berevolusi menjadi pelopor dan pemain terkemuka dalam industri alat berat di Asia Tenggara dalam waktu yang relatif singkat.

(2)

Cibitung seluas 5,94 hektar yang terdiri dari pabrik fabrikasi ukuran besar dan pabrik reman silinder hidrolik. Karyawan yang berketerampilan tinggi dan berkomitmen terhadap kualitas dan inovasi yang telah menjadi pendorong kekuatan kami sejak awal berdirinya perusahaan. Penerapkan teknologi yang inovatif dan terus meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan posisi di industri alat berat dengan membuat produk yang handal. Sebagai industri berskala internasional dengan produk yang inovatif & berkualitas tinggi, tidak hanya memproduksi unit jadi seperti bulldozer, dump truck dan excavator hidrolik, tetapi juga frame, hasil pengecoran baja serta komponen terkait, yang akan dipasok ke seluruh Komatsu di seluruh dunia. Saat ini, Komatsu Indonesia sudah menjadi mitra terpercaya untuk setiap pengembangan di bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, dan konstruksi bangunan di Indonesia. Komatsu Indonesia juga mencetak salah satu catatan keselamatan terbaik, memelihara hubungan baik dengan buruh di industri alat berat, serta mendapatkan rasa hormat dari karyawan, kelompok serikat pekerja dan asosiasi-asosiasi industri.

1.2Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk perusahaannya adalah PT (Perseroan Terbatas) dalam bidang industry manufaktur alat berat seperti Excavator, Bulldozer, Dump Truck serta komponen-komponennya. PT. Komatsu Indonesia merupakan anak perusahaan

(3)

dari Komatsu Ltd di Japan. Berdasarkan struktur organisasi PT. Komatsu Indonesia, perusahaan ini cukup besar struktur organisasinya. PT. Komatsu Indonesia dipimpin oleh Presiden Direktur Struktur dan Vice President Direktur. Secara detail dapat dilihat pada lampiran.

1.3Aktivitas Perusahaan

PT.Komatsu Indonesia bergerak di bidang manufaktur alat berat. Memproduksi peralatan alat berat seperti Excavator, Bulldozer, Dump Truck. Kegiatan produksi dilakukan oleh beberapa Plant pabrik komatsu yang saling terintegrasi.

Perusahaan mempunyai 7 plant produksi, yaitu Foundry Plant 1, Foundry Plant 2, Fabrication Plant, Hydraulic Plant, Big Size Fabrication Plant, Cylinder Reman Plan dan Assembly Plant.

1.3.1 Foundry Plant 1 & 2

Plant ini merupakan tempat pengecoran logam. Pengecoran logam adalah proses manufaktur logam dengan cara mencairkan sampai dengan suhu tertentu dan dengan komposisi tertentu lalu di tuangkan ke dalam sebuah cetakan. Produk yang di hasilkan dari plant ini yaitu, main frame Dump Truck, Foot Boom and Arm Excavator, Undercarriage Part seperti bottom roller, top roller, booden plate etc. Bahan yang digunakan dari biji besi dan besi-besi bekas di lebur, diolah dan di jadikan bentuk sesuai yang di inginkan.

(4)

Gambar 4.1 Salah satu peleburan di Foundry Plant PT.Komatsu Indonesia 1.3.2 Fabrication Plant

Plant ini kegiatan utamanya yaitu welding, machining, dan IQT (Induction Quenching and Tempering). Produk dari foundry plant di olah lagi di fabrication plant, untuk di proses machining maupun welding. Sehingga jadi produk sub assy dan di kirim ke Assembly Plant. Produk yang dihasilkan yaitu Boom, Arm, Track Frame, Main Frame, Frame for Blade etc.

(5)

1.3.3 Hydraulic Plant

Hydraulic Plant memproduksi silinder hidrolik, pipa dan pins. Dari raw material berupa selongsongan pipa dan bar di olah menjadi pipa hidrolik sesuai yang di inginkan dan membuat silinder hidrolik yang mempunyai kualitas tinggi untuk kebutuhan yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.

Gambar 4.3 Pembuatan Hydraulic Cylinder di Hydraulic Plan 1.3.4 Big Size Fabrication Plant

Plant ini kegiatannya sama dengan fabrication plant yang biasa hanya saja plant ini memproduksi component yang besar-besar. Hasil dari foundry plant, khusus komponen besar diproses di sini, welding, machining, tetapi tidak ada IQT adanya PWHT (Post Weld Heat Treatment) untuk mengurangi tegangan sisa hasil pengelasan (welding) agar produk yang dihasilkan bagus tidak gampang patah ataupun rusak. Produk yang dihasilkan yaitu Boom, Arm, Crawler unit PC3000, PC4000

(6)

Gambar 4.4 Finishing Big Size Component (Arm Excavator PC3000) di Big Size Fabrication Plant

1.3.5 Cylinder Reman Plant

Cylinder Reman Plant mendaur ulang silinder-silinder bekas sehingga kembali seperti baru. Contoh silinder yang di remanufaktur yatiu, silinder suspense & silinder Dump untuk Dump Truck, silinder hidrolik untuk excavator.

(7)

1.3.6 Assembling Plant

Komponen setelah selesai di welding dan machining di fabrication plant dikirim ke Assembling Plant untuk di rakit/digabungkan menjadi sebuah unit jadi. Di Assembling Plant, unit-unit yang telah jadi di tes di sesuaikan dengan standad yang ada.

Gambar 4.6 Proses Perakitan Unit di Assembling Plant 1.4Aktivitas Produksi Mesin PWHT

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pembahasan ke salah satu mesin yaitu Mesin PWHT (Post Weld Heat Treatment). Mesin PWHT ini berfungsi untuk menghilangkan tegangan sisa akibat dari proses welding. Mesin PWHT selama ini digunakan untuk component Boom dan Arm PC3000 dan PC4000

(8)

Gambar 4.7 Model Big Size Component yang Melewati Proses di Mesin PWHT

1.4.1 Standard Operasional Prosedur Mesin PWHT

Standard Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsinya. Mesin PWHT harus dijalankan sesuai dengan standar operasional prosedurnya karena sangat mempengaruhi kualitas yang dihasilkan. Tahap-tahap menjalankankan mesin PWHT sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu pemanasan,jika tidak sesuai prosedur akan berakibat

Arm Backhoe

Boom Backhoe Boom Shovel

(9)

fatal, dari segia kualitas maupun Safety. Detail dari Standard Operasional Prosedur Mesin PWHT dapat dilihat di Lampiran.

1.4.2 Jumlah Pengoperasian Mesin PWHT di Fiscal Year 2012

Mesin PWHT merupakan mesin untuk menghilangkan tegangan sisa dikomponen Big Size yaitu attachment excavator PC3000 dan PC4000. Pada komponen big size beban kerjanya sangat berat, sehingga membutuhkan material yang kuat pula. Berikut ini merupakan jumlah komponen yang diproduksi menggunakan mesin PWHT selama FY2012 di PT Komatsu Indonesia. Daftar detailnya ada di lampiran.

Tabel 4.1 Jumlah komponen yang diproduksi menggunakan mesin PWHT FY2012 ITEM JUMLAH PENGOPERASIAN HASIL PRODUK ( Pcs) ARM PC3000 BH 8 8 BOOM PC3000 BH 8 8 Arm PC4000 BH 7 7 BOOM PC4000 BH 7 7 Arm PC4000 FS 10 10 BOOM PC4000 FS 10 10 ARM PC3000 FS 6 6 BOOM PC3000 FS 6 Total 56 62

(10)

Gambar 4.8 Klasifikasi Jumlah Komponen yang Diproduksi Menggunakan Mesin PWHT

1.4.3 Standard Cost Mesin PWHT Sebelum Perhitungan

Standard Biaya Mesin PWHT sampai sekarang ini masih menggunakan standard biaya Painting. Di Fiscal Year 2012 mesin PWHT menggunakan standard biaya $ 51,1 per jam. Padahal secara actual proses sangatlah berbeda. Sehingga tidak mungkin bila biaya nya sama. Di bawah ini merupakan gambar dari BAAN system yang menunjukkan tarif per jam nya setiap proses.

(11)

Gambar 4.9 Hasil Print Screen Operation Rate di Baan Sistem

Di bawah ini merupakan contoh list pengerjaan ARM & BOOM PC3000 yang menunjukkan bahwa pengerjaan anneling (proses heat treatment di Mesin PWHT) masih menggunakan charge Painting yaitu $51,1 per jam. Untuk Runtime nya 1 kali pengoperasian mesin PWHT yaitu 1.937 menit, 1.937 / 60 = 32 jam

(12)

PWHT dapat di dilihat pada Gambar 4.10 Komponen setelah selesai di welding di naikkan ke PWHT lorry selanjutnya lorry dijalankan menuju Mesin PWHT yang kurang lebih berjarak 30 meter. Dalam menjalankan lorry PWHT ini menggunakan motor listrik. Setelah masuk ke mesin PWHT dilakukan Prosedur sesuai SOP (Standard Operasional Prosedur), SOP dapat di lihat di lampiran, sesuai dengan tipe atau jenis masing masing komponen.

(13)

Gambar 4.12 Lorry membawa komponen yang akan masuk Mesin PWHT

Dilihat dari proses di atas dapat lihat unsur-unsur apa saja yang menimbulkan biaya. Unsur-unsur biaya yang timbul yaitu dari Listrik yang digunakan Lorry PWHT,Motor Burner dan Mesin PWHT, Bahan bakar Gas LPG, Operator 1 orang, 3 shift

Data Listrik

Besar daya Lorry PWHT : @7,5 KW, 1 x 7,5KW = 7,5 KW

Pemakaian listrik hanya pada saat menjalankan lorry untuk memasukkan komponen yang akan di heat treatment, dan mengeluarkan komponen yang sudah dilakukan heat treatment di mesin PWHT. Durasi pemakaian hanya 1 jam yaitu 30 menit menuju mesin PWHT dan 30 menit keluar dari mesin PWHT.

(14)

Listrik yang dipakai di mesin PWHT ini masuk dalam golongan tariff I-2/TR karena dayanya 150 KVA.

Untuk perhitungan lorry dalam setiap 1 siklus pengoperasian membutuhkan waktu 1 jam. Biaya listrik lorry untuk 1 kali pengoperasian PWHT yaitu

Diketahui: H : 1 Jam K : 7,5 kWh P : Rp 800

(15)

Keterangan :

H : Durasi Pemakaian K : Besar pemakaian daya P : Tarif Per kWh

Tr : Total Biaya Listrik Lorry 1 kali operasi Mesin PWHT Perhitungan:

Tr : H x K xP

: 1 x 7,5 kWh x Rp 800 : Rp 6,000

Perhitungan Listrik Motor Burner

Besar daya Motor Burner : @0,76 KW, 10 x 0,76 KW = 7,6 KW

Motor Burner bekerja rata-rata selama 26 jam, sesuai standard operasionalnya. Tabel 4.3 Standard Heat Treatment

Data Bahan Bakar LPG

Perhitungan listrik pada Motor Burner ada 2 tarif karena pengoperasian Motor Burner pasti akan melewati di mana tarif listrik WBP (Waktu Beban Puncak) waktunya antara 18.00-22.00 dan tarif LWBP (Luar Waktu Beban Puncak). Pada

(16)

Diketahui : H : 22 Jam

H’ : 4 Jam (18.00-22.00) (asumsi setiap pengoperasian pasti melewati waktu ini karena pengoperasian melebihi 24 jam)

K : 7,6 kWh P : Rp 800 P’ : Rp 1.360 Keterangan : H : Durasi Pemakaian (LWBP) H’ : Durasi Pemakaian (WBP) K : Besar pemakaian daya P : Tarif Per kWh(LWBP) P’ : Tarif Per kWh(WBP)

Tm : Total Biaya Listrik Motor Burner Perhitungan:

LWBP : H x K x P

LWBP : 22 jam x 7,6 kWh x Rp 800 : Rp 133.760

(17)

WBP : H’ x K’ x P’

WBP : 4 jam x 7,6 kWh x Rp 1.360 : Rp 41.344

Total biaya listrik Motor Burner selama 26 jam / 1 kali operasi yaitu Tm : LWBP + WBP

: Rp 133.760 + Rp 41.344 : Rp 175.104

Jadi biaya listrik dalam 1 kali pengoperasian mesin PWHT yaitu T : Tr + Tm

: Rp 6.000 + Rp 175.104 : Rp 181.104

Perhitungan Biaya Gas

Data diambil pada FY2012, ada 56 kali pemakaian pada mesin PWHT dapat dilihat di table 4.1. Dalam 56 kali pengoperasian tersebut menghasilkan produk 62 unit komponen. Dalam pengoperasian 56 kali ini menghabiskan 30.491,2 Kg LPG (Lihat lampiran 1) . Jadi untuk satu kali pengoperasian membutuhkan rata-rata 30.491,2 Kg / 56 = 544,5 Kg LPG

Harga gas per kilo pada FY2012 yaitu Rp 13.205,45 / Kg, diambil dari data awal FY2012 Bulan April 2012

Jadi biaya Gas pada 1 kali pengoperasian yaitu Diketahui:

B : Konsumsi Gas 1 kali Operasi (rata-rata) Pg : Harga gas per Kg

(18)

: Rp 7.190.367,5

Gambar 4.13 Hasil Print Screen Table Price Supplier

Data Operator Dalam pengoperasian mesin PWHT membutuhkan 1 orang Operator 3 shift, @shift 8 jam, 24 jam beroperasi. Jadi ada 3 operator yang mengoperasikan mesin PWHT dalam periode 1 bulan. Dalam 1 Bulan ada 22 hari kerja. Rata-rata upah yang diberikan Rp 3.000.000. Untuk 3 Operator Rp 9.000.000.

(19)

Perhitungan upah perjam nya yaitu dalam 1 bulan, 22 hari x 24 jam : 528 jam, jadi biaya tenaga kerja langsung per bulan Rp 9.000.000 / 528 jam : Rp 17.045,5 /jam Dalam 1 kali operasi mesin PWHT membutuhkan kurang lebih 32 jam, didapat dari runtime (gambar 4.13) 1937 / 60 = 32.

Diketahui:

h : Jumlah jam setiap bulan : 22 hari x 24 jam

: 528 jam

Pt : Biaya tenaga kerja Per Jam : Rp 9.000.000 / 528 jam : Rp 17.045,5 /jam (3 Shift)

R : waktu yang dibutuhkan 1 kali pengoperasian : 1.937 / 60

: 32 Jam

Tt : Total tenaga kerja langsung dalam 1 kali operasi mesin PWHT : Pt x R

: Rp 17.045,5 x 32 : Rp 545.456

(20)

Gambar 4.14 Hasil Print Screen RunTime (routing) PWHT Depresiasi Mesin PWHT

Alokasi biaya yang tepat harus dilakukan di antara berbagai pos aktiva dan beban, misalnya dalam penetapan unsur harga perolahan mesin PWHT ini karena akan mempengaruhi perhitungan laba untuk serangkaian periode akutansi. Untuk itu agar dapat mengatur tentang pembebanan penyusutan aktiva dilakukan perhitungan Depresiasi mesin PWHT ini dengan salah satu metode perhitungan yaitu Metode Jumlah Angka Tahun (sum of the year digits)

(21)

Langkah-langkah perhitungan:

1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT) JAT = n ( n + 1)

2

2. Tentukan besar penyusutan

Besar Penyusutan = AT x (HP-NS) JAT

HP = Harga perolehan NS = Nilai sisa/ residu

AT= Angka tahun / umur ekonomis JAT = Jumlah angka Tahun

Harga Perolehan (HP)

Umur ekonomis Mesin PWHT 8 tahun, sementara itu nilai pembelian mesin PWHT sebagai berikut :

Body Furnace : Rp 1.160.000.000 Heating System & Lorry : Rp 2.100.000.000

Jadi Total biaya pembelian Mesin PWHT yaitu Rp 1.160.000.000 + Rp 2.100.000.000 = Rp 3.260.000.000

Dikonversi ke dalam dollar (USD) Rp3.260.000.000/Rp 8.850 = $ 368.361.1 Dengan rate Rp8.850 / 1 USD untuk FY2012

(22)

Gambar 4.14 Exchange Rate Business Plan FY2012 Nilai Sisa (NS)

Nilai Residu Mesin PWHT disamakan dengan perhitungan mesin yang lain di PT.Komatsu Indonesia yang besarnya yaitu 15% dari nilai perolehan Mesin. Perhitungannya $ 368.361,1 x 15% = $ 55.254,2

Jumlah Angka Tahun (JAT)

Masa ekonomis Mesin yaitu 8 tahun, ini di ambil dari pertimbangan Depreciation Standard Mesin IQT yang cara kerjanya hampir sama dengan PWHT, yang sama-sama sebuah mesin Heat Treatment.

(23)

JAT = n ( n + 1) 2 = 8 ( 8 + 1) 2 = 36

Penentuan Besar Penyusutan

Besar Penyusutan = AT x (HP-NS) JAT 1. 8 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 69.579,3 36 2. 7 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 60.881,9 36 3. 6 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 52.184,5 36 4. 5 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 43.487,1 36 5. 4 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 34.789,1 36 6. 3 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 26.092,2 36 7. 2 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 17.394,8 36 8. 1 x ($ 368.361,1 - $ 55.254,2 ) = $ 8.697,4 36

(24)

$ 368.361,1 2012 $ 313.106,9 8 8/36 $ 69.579,3 $ 298.781,8 2013 $ 313.106,9 7 7/36 $ 60.881,9 $ 237.899,9 2014 $ 313.106,9 6 6/36 $ 52.184,5 $ 185.715,4 2015 $ 313.106,9 5 5/36 $ 43.487,1 $ 142.228,3 2016 $ 313.106,9 4 4/36 $ 34.789,1 $ 107.439,2 2017 $ 313.106,9 3 3/36 $ 26.092,2 $ 81.347,0 2018 $ 313.106,9 2 2/36 $ 17.394,8 $ 63.952,2 2020 $ 313.106,9 1 1/36 $ 8.697,4 $ 55.254,2

Jadi pada tahun 2012 nilai penyusutannya yaitu $ 69.579,3

Dalam FY2012 Mesin PWHT digunakan 56 kali, sehingga biaya deprasiasi mesin PWHT untuk 1 kali operasi yaitu $ 69.579,3 / 56 = $ 1.242,5

Dalam Rupiah $ 1.242,5 x Rp 8.850 = Rp 10.996.014,4 Metode perhitungan

Metode yang digunakan yaitu metode Full Costing , berikut harga pokok produksi menurut metode Full Costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut :

Biaya bahan baku (Gas) : Rp 7.190.368

Biaya tenaga kerja langsung (Operator) : Rp 545.456 Biaya overhead pabrik variable (Listrik) : Rp 181.104

(25)

Biaya overhead pabrik tetap (Depresiasi) : Rp 10.996.014

Harga pokok produksi : Rp 18.912.942

Jadi dalam 1 kali pengoperasian mesin PWHT harga pokok produksinya Rp 18.912.942 dalam dollar yaitu Rp 18.912.942 / Rp 8.850 = USD $ 2.137,1 Standard yang dipakai oleh perusahaan berupa satuan jam. Perhitungannya sebagai berikut :

Biaya 1 kali pengerjaan : USD $ 2.034

Durasi 1 kali pengerjaan : 32 jam (gambar 3.14) Standard Cost = $ 2.137,1 / 32 = $ 66,8 / jam

4.5 Harga Jual Komponen Big Size

Komponen Big Size merupakan komponen dari Unit Excavator PC3000 dan Excavator PC4000. Komponen yang menyusun Excavator PC3000 dan Excavator PC4000 bejumlah ribuan. Di PT.Komatsu Indonesia hanya memproduksi komponen-komponen yang besar saja. Contoh komponen yang dibuat di PT.Komatsu Indonesia yaitu Boom, Arm, Center Frame, Crawler Frame, Track Shoe dll. Semua komponen Big Size yang melewati proses di mesin PWHT hanya Boom dan Arm. Arm dan Boom sering attachment Unit PC3000/PC4000 Berikut dibawah ini harga Boom dan Arm Excavator PC3000 dan Excavator PC4000. Detail perhitungan ada di lampiran.

(26)

PC3000 3 ARM SHOVEL $ 45.068 4 BOOM SHOVEL $ 81.141 5 PC4000 ARM BACKHOE $ 74.615 6 BOOM BACKHOE $ 151.451 7 ARM SHOVEL $ 75.698 8 BOOM SHOVEL $ 110.149

(27)

Gambar

Gambar 4.2 Welding dengan bantuan Robotik di Fabrication Plant
Gambar 4.5 Proses Remanufaktur Silinder Hidrolik di Cylinder Reman Plant
Gambar 4.7 Model Big Size Component yang Melewati Proses di Mesin PWHT
Tabel  4.1  Jumlah  komponen  yang  diproduksi  menggunakan  mesin  PWHT  FY2012  ITEM  JUMLAH  PENGOPERASIAN  HASIL PRODUK ( Pcs)  ARM PC3000 BH  8  8  BOOM PC3000 BH  8  8  Arm PC4000 BH  7  7  BOOM PC4000 BH  7  7  Arm PC4000 FS  10  10  BOOM PC4000 FS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan berat biji/m 2 pada Tabel 1 memperlihatkan bahwa pemberian pupuk Urea dari dosis 60 kg/ha menjadi 120 kg/ha dapat meningkatkan berat biji/m 2 pada

berdasarkan implementasi IOT menggunakan mikrokontroler arduino uno rev 3, sensor suhu dht22, dan relay pada ruang server sangat cocok, dimana pada proses monitoring dapat

Pola aliran fluida ideal pada  packed bed coloumn adalah tidak ada axial mixing dan elemen-elemen fluida yang masuk bersamaan akan keluar dengan  bersamaan pula.. Oleh

Kemudian permasalahan ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru matematika di MTsS Lam Ujong Aceh Besar yang berkaitan dengan kemampuan

Hasil penelitian menunjukan pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara pembelajaran dengan

Dalam sistem ini mahasiwa bisa melihat status akademiknya, entri krs dan melihat nilai dari mata kuliah yang sudah diambil pada semester sebelumnya dengan

diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan per RT pada taraf 5%. Penilaian erupakan hasil luruhan terhadap ur dan aroma dari rmen jelly yang panelis adalah dengan skor

Penulis merancang setting naskah Kura- kura dan Bekicot berada dalam sebuah rumah tua yang bertingkat yang sudah tidak dihuni akibat perang dunia ke dua,