Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Paparan Komisi II:
Program Indonesia Pintar (PIP)
untuk mendukung
Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun
Depok, 29-31 Maret 2015oleh:
BAHAN DISKUSI SIDANG KOMISI II
NO ISU STRATEGIS MASALAHYANG
DIHADAPI
USUL
PENYELASAIAN/ KEBIJAKAN
PRAKTEK TERBAIK/ BEST PRACTICES YANG
DILAKUKAN
1 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
2 Program Indonesia Pintar (PIP)
3 Transparansi Bantuan OperasionalSekolah (BOS)
4 Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB)
5 Pendidikan Karakter
6 Revitalisasi Komite Sekolah
7 Pengembangan SMK Vokasi
DIISI OLEH
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Indika
tor
1. Terpenuhinya 14 indikator SPM untuk Kabupaten/Kota
2. Terpenuhinya 13 indikator SPM untuk satuan pendidikan
1. Tersedia paling kurang satu
SMA/SMK pada setiap kecamatan
2. Tersedia paling kurang satu SMLB pada setiap kabupaten/ kota
Pendidikan Dasar
1
SPM dikdasmen adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar dikdasmen yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah
RENCANA CAPAIAN SPM s.d 2020
1. merancang kebijakan
2. merencanakan fasilitasi
sumber daya, 3. pemantauan
dan evaluasi, 4. pelaporan, 5. pola
pembinaan dan pengawasan, dan
6. pengembangan kapasitas.
1. Prasarana perluasan dan pengembangan sekolah; 2. sarana pembelajaran;
3. kebutuhan dan melaksanakan pengembangan profesi PTK; 4. biaya operasional non personal
sekolah;
5. bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik yang tidak mampu atau berprestasi;
6. program pengembangan dan peningkatan mutu;
7. data dan layanan informasi
8. sarpras, dan pendidik sesuai dg peserta didik berkebutuhan khusus paling sedikit pada satu sekolah jenjang pendidikan.
KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH
Bersekolah Tidak Bersekolah
SD 9.878.419 592.191
SMP 3.022.942 1.226.665
SMA 618.526 734.989
SMK 800.383 1.046.155
Jumlah 14.320.270 3.600.000
Calon Penerima
17.920.270
AnakPastikan sekolah melakukan Sinkronisasi data siswa pemegang KKS/KIP/KPS secara rutin dan Benar melalui Aplikasi Dapodik
Rencana Penyaluran BSM/PIP Th. 2015
1. Penerima BSM 2014 Pemegang KPS yang ada dalam Dapodik;
2. Siswa/anak dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima BSM 2014; 3. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) non KPS;
4. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari Panti Sosial/Panti Asuhan; 5. Siswa/anak yang terkena dampak bencana alam;
6. Anak usia 6-21 tahun yang tidak bersekolah (drop-out) yang diharapkan kembali bersekolah; 7. Siswa/anak dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau
siswa/anak dengan pertimbangan khusus lainnya seperti:
a. kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 seatap;
b. dari SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian (bidang Agrobisnis, Agroteknologi) Perikanan, Peternakan, kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.
DISDIK KAB/KOTA DISDIK KAB/KOTA
SISWAmelapor membawa
Mekanisme Pengusulan Penerima PIP
2
1
Sekolah/SKB/PKBM/lembagakursus
ANAKmendaftar sebagai calon siswa/peserta membawa No KPS/KKS/KIP
SEKOLAH
1. menerima pendaftaran/ mengentri/meng-up-date data siswa (nomor KPS/KKS/ KIP) ke Dapodik
2. Menseleksi siswa dari FUS 3. Menyampaikan usulan calon
penerima PIP ke kab/kota
SKB/PKBM/LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN
1. Menerima pendaftaran peserta baru 2. Menseleksi peserta untuk diusulkan
melalui FUL
3. Menyampaikan usulan calon penerima PIP dari KPS ke kab/kota
2
3 1. Mengesahkan usulan
Sekolah/SKB/PKBM/ lembaga kursus
2. Meneruskan usulan calon penerima ke Kemdikbud (direktorat terkait)
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
4 1. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK Meng-SK-kan penerima PIP 2. Dit terkait Meng-SK-kan
penerima PIP setelah menerima surat keputusan dari Dit Kursus dan Pelatihan
5 SK Penerima
Peran
Kemdikbud
Peran
Disdik Kab/kota
Peran
Sekolah/Lembaga
Peran
Sekolah/Lembaga
Menetapkan Juknis.
Sosialisasi dan koordinasi Pendataan
Menetapkan SK penerima
Menetapkan lembaga penyalur Menginformasikan SK penerima. Melayani pengaduan
Pemantauan dan Pelaporan
Sosialisasi dan koordinasi Mengesahkan penerima Menyampaikan usulan sekolah/lembaga
Pemantauan
Melayani pengaduan
Menseleksi dan mengusukan Siswa/peserta melalui Dapodik
Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta
Membuat surat keterangan siswa Pemantauan dan pengarahan Menerima pendaftaran anak usia sekolah yang tidak bersekolah
TAHAP LANGKAH DAN SUMBER DATA JUMLAH SASARAN
Tahap I
(April 2015)
Penerima BSM Tahun 2014 dari KPS 6.293.825
Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima
BSM 2014 dan sudah entry ke Dapodik 3.744.418
Tahap II
(Juni 2015)
Siswa peserta PKH non KPS 2.500.000
Siswa dari panti sosial, siswa yatim dan/atau piatu 250.000
Anak usia sekolah (6-21 Tahun per 2015) tidak bersekolah yang
diharapkan bersekolah 3.600.000
Tahap III
(Kuota Thp I dan II tidak terpenuhi) Siswa miskin usulan sekolah 1.432.027
Non Tahap Siswa korban bencana 100.000
JUMLAH 17.920.270
Pemanfaatan Dana BOS
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah
1. Pengembangan Perpustakaan
2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra-kurikuler peserta didik
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai 6. Langganan daya dan jasa
7. Perawatan sekolah/Rehab Ringan dan sanitasi sekolah
8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidi-kan honorer
9. Pengembangan profesi guru 10. Membantu peserta didik miskin 11. Pembiayaan pengelolaan BOS
12. Pembelian dan perawatan perangkat komputer 13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d. 12
telah terpenuhi pendanaan-nya dari BOS
1. Pengadaan Alat Tulis Sekolah serta Alat dan bahan habis pakai;
2. Pemeliharaan Dan Perbaikan Ringan Sarana/Prasarana Sekolah;
3. Langganan Daya Dan Jasa Lainnya;
4. Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran; 5. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan
siswa/ekstrakurikuler dan intrakurikuler; 6. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru;
7. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan;
8. Pengelolaan data individual sekolah berbasis TIK melalui aplikasi Dapodikmen 2015;
9. Pengembangan Website Sekolah;
10. Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan Sekolah;
11. Penyusunan dan Pelaporan.
Transparansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
1
2
3
4
5
Sekolah Dasar dan Menengah menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan untuk
pencairan BOS SM dan melakukan entry data peserta didik melalui DAPODIK
Bank Penyalur yang ditetapkan oleh Direktorat mencairkan BOS yang sudah ditetapkan sesuai SK Direktur
BANK PENYALUR
APLIKASI DAPODIK
SPM diterima di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) III Jakarta untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
DIREKTORAT menyiapkan: 1. Panduan BOS
2. Penentapan Bank Penyalur
3. Penentapan SK Sekolah Penerima BOS
4. Menyiapkan SPM untuk pencairan BOS ke KPPN 5. Menerima Laporan Pelaksanaan BOS
6. Bimbingan Teknis, Supervisi dan Monev Pelaksanaan BOS
Aplikasi DAPODIK menyediakan Baseline Data Peserta Didik sebagai dasar penentuan
Besaran Dana BOS per Sekolah. Website baseline data BOS :
http://bansos.dikmen.kemdikbud.go.id/bos/login.php http://dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/bos/login.php
Alur Penyiapan Data BOS Melalui Dapodik dan Penyalurannya
Pelaporan & Pengaduan:
“Memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya”
Persyaratan
TK/TKLB*/RA/BA
1. Telah berusia 4 s.d. 5 Tahun untuk kelompok A 2. Telah berusia 5 s.d. 6 Tahun untuk kelompok B
SD/SDLB*/MI
1. Telah berusia 7 s.d. 12 Tahun wajib diterima 2. Telah berusia 6 Tahun dapat diterima
3. Telah berusia 5 s.d 6 Tahun dapat dipertimbangkan atas rekomendasi tertulis dari psikolog profesional
SMP/SMPLB*/MTs
1. Berusia paling tinggi 18 Tahun
2. Telah lulus dan memiliki Ijazah/STTB SD/SDLB/MI/Paket A/ Pendidikan Pesantren Salafiyah Ula
3. Memiliki SHUN SD/MI/SDLB/Paket A/Pendidikan Pesantren Salafiyah Ula
SMA/SMALB*/MA/SMK/SMKLB
1. Berusia paling tinggi 21 Tahun
2. Telah lulus dan memiliki Ijazah/STTB SMP/SMPLB/ MTs/Paket B/ Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/ Sederajat
3. Memiliki SHUN SMP/SMPLB/MTs/ Paket B/Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/Sederajat
*) Untuk SLB, ada hal khusus diluar persyaratan ini.
SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTs SMA/SMALB/MA SMK/SMKLB/MAK
1.Usia kan telah mengikuti TK/ TKLB/ RA/BA
1. SHUN
SD/MI/SDLB/ Paket A/ Pendidikan Pesantren Salafiyah Ula
1. SHUN SMP/SMPLB/
MTs/Paket B/ Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/ Sederajat
2. Laporan hasil belajar/laporan hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
3. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah 4. Usia calon peserta didik baru
5. Prestasi di bidang akademik 6. Bakat olahraga/seni
7. Prestasi lain yang diakui sekolah.
Apabila tidak terpenuhi sekolah dapat melakukan tes bakat skolastik/potensi akademik
Khusus SMK/SMKLB/MAK seleksi dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian kemampuan dan minat Peserta didik dengan bidang studi keahlian/ program studi keahlian/ kompetensi keahlian yang dipilihnya.
Dasar Seleksi
TK/TKLB
SD/SDLB DAN SMP/SMPLB
SMA/SMALB/SMK/ SMKLB
Pemerintah/
Pemda Masyarakat
Biaya penerimaan diatur seringan mungkin dengan memberikan prioritas paling sedikit 20% bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu agar dipertimbangkan dibebaskan dari biaya penerimaan atau tidak
dipungut biaya
Dilarang
memungut biaya pendidikan dalam bentuk apapun
Dapat
memungut biaya
pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan
Dapat memungut biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan
Orang tua calon peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada TK/TKLB atau Sekolah
Satuan Pendidikan Provinsi Kabupaten/Kota Kemdikbud Masyarakat
1. Mengidentifikasi dan
penanganan khusus peserta didik yang berpotensi berprilaku menyimpang dan
mengkomunikasikan kepada orang tua
2. Memperkuat Pembinaan Kesiswaan melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan kokurikuler
3. Mengintensifikasipendidikan karakter
4. Menerapkanperaturan disiplin dan tata tertib yang tegas dan konsisten
5. Membangun dan
mengembangkanjejaring antar satuan pendidikan
6. Pemantauan dan pengendalian
peserta didik selama di satuan pendidikan
1. Menetapkan regulasi
pencegahan tindak kekerasan
satuan pendidikan di wilayahnya
2. Memfasilitasi/mendukung satuan pendidikan untuk
kegiatan intra/ekstrakulikuler 3. Menciptakanlingkungan
satuan pendidikan yang aman, nyaman, bersih, dan tertib
melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait
4. Koordinasi pencegahan tindak kekerasan dengan aparat
keamanan
5. Pemberian layanan pendidikan kepada peserta didik yang menjalaniproses hukum
1. Menetapkan kebijakan dan pembinaan tindak kekerasan pada satuan pendidikan.
2. Menetapkan tindak kekerasan pada satuan pendidikan sebagai indikator penilaian kinerja dan/penilaian akreditasi pada satuan pendidikan.
3. Koordinasi dengan
instansi/lembaga lain dalam upaya pencegahan tindak kekerasan
Masyarakat/
Orang tua secara aktif
melakukan
pencegahan dan penanggulangan tindak
kekerasan.
“PENDIDIKAN KARAKTER mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan di sekolah, menumbuhkan kehidupan yang harmonis dalam satu sekolah maupun antar sekolah, dan menumbuhkan semangat
kebersamaan dan saling menghormati sesama siswa dan dengan masyarakat sekitar sekolah”
Pendidikan Karakter
5
Tugas & Fungsi Komite Sekolah
1. Memberikan pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana dan prasarana, dan pengawasan pendidikan (PP No.17/2010, Pasal 196 ayat 1)
2. Memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap satuan pendidikan ((PP No.17/2010, Pasal 196 ayat 3)
1. Komite Sekolah belum berperan maksimal sebagai mitra sekolah
2. Pengurus Komite Sekolah didominasi oleh unsur birokrasi, misalnya guru menjadi bendahara Komite Sekolah (Ketentuan dalam PP anggota Komite Sekolah terdiri atas orangtua/wali peserta didik minimal 30%, tokoh masyarakat 30%, dan tokoh pendidikan 30%).
3. Ketentuan dalam PP mengatur SK Komite Sekolah diterbitkan oleh Kepala Sekolah.
4. Fungsi Komite Sekolah dalam melaksanakan pengawasan belum berjalan sebagaimana
mestinya, masih ada komite sekolah yang dimanfaatkan oleh Kepala Sekolah tidak sesuai
dengan fungsinya.
5. Komite Sekolah belum banyak dilibatkan dalam kegiatan akademik dan manajemen sekolah, misalnya dalam penyusunan RAPBS, penggunaan BOS, dsb.
Kondisi Saat Ini
Komite Sekolah
6
12.696
SMK
33.148
Paket Keahlian di SMK
143.034
Rombel di SMK
27.626
RPS di SMK
99.444
Kebutuhan Workshop/RPS SMK
3
Paket Keahlian Rata-rata di setiap SMK
11
Rombel Rata-rata di SMK
2
RPS Rata-ratadi setiap SMK
4,47 juta
Siswa SMK TP 2014/2015
2.102.160
Pendaftar1.659.470
DiterimaKondisi SMK (Sekolah Vokasi)
Masih banyak SMK yang belum memiliki
laboratorium/workshop pendukung peningkatan kualitas
Sebagian besar lulusan dipekerjakan ditempat yang
tidak berkeahlian (misal: pekerja pertanian)
Dari mereka yang bekerja di pabrik dan pelayanan, ¼
tidak memenuhi ekspektasi pemberi kerja. Tidak ada perbedaan kualitas antara lulusan SMA dan SMK menurut pemberi kerja.
0%
2001 2010
skilled
Semi-skilled
Unskilled
Source: Skills for the Labor Force in Indonesia, World Bank
Source: World Bank calculations using Sakernas
Tingkat Keahlian Pekerjaan, Menurut Tingkat Pendidikan
Persepsi Kualitas Lulusan Menurut Pemberi Kerja
Sumber: PDSP (2013/2014)
IPA Biologi Kimia Fisika Bahasa IPS Komputer Multimedia
SMA 0% 36% 37% 35% 32% 6% 61% 15%
Proporsi Sekolah Yang Memiliki
Laboratorium
2015
2016SMK Rujukan
109
SMK Rujukan
300
SMK Maritim
36
SMK Pertanian
152
SMK Rujukan
638S MK Maritim
36
SMK Pertanian
152
SMK Rujukan
975
SMK Maritim
36
SMK Pertanian 152
SMK Rujukan
1213
SMK Maritim
36
SMK Pertanian
152
SMK Rujukan
1650
SMK Maritim
36
SMK Pertanian
152
Kebekerjaan
93%
I N T E R V E N S I
1. BOS 2. PIP 2. SMK Rujukan, 3. Pembelajaran Berbasis TIK,4. Teaching Factory, 5. Penambahan Guru Produktif, 6. Kewirausahaan, 7. Kemitraan dg Industri/institusi,
8. Penambahan RKB/USB, 9. Modernisasi Peralatan
Kondisi
6
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional*
Membangun sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
Pembangunan SMK
KEBIJAKAN SMK MARITIM PARIWISATASMK PERTANIANSMK
2015
2015 - 2019
Ruang Kelas Baru
200
ruang
200
ruang
200
ruang
600
3.300
Unit Sekolah Baru
10
unit
3
unit
10
unit
23
113
Ruang Praktik Siswa