1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utamanya bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan dibidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang – orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas.
Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan–perkumpulan koperasi dengan membuat berbagai program kegiatan unggulan seperti pendataan data nomor induk koperasi ( NIK ), fasilitas pembuatan akta koperasi bagi usaha mikro kecil, fasilitas izin usaha mikro kecil ( IUMK ) , sertifikasi dan standarisasi produk UMKM, pengembangan wirausaha,perluasan kredit usaha rakyat ( KUR ), penyediaan dana bergulir bagi UMKM dan fasilitas UMKM dalam galeri Indonesia WOW. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan koperasi, karena didalam system perekonomian merupakan hal prioritas. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapi hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.
Koperasi dan UKM saat ini berkembang cukup pesat di Indonesia, kedua badan usaha ini memegang peran penting dalam perekonomian bangsa. Koperasi tidak hanya berperan memberikan simpan pinjam uang kepada nasabah tetapi juga mensejahterakan anggotanya yang berlandaskan azas kekeluargaan. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”, sama-sama memberikan peran penting terhadap perekonomian di dalam negeri, UKM turut serta beroperasi dalam bidang usaha kecil sampai menengah.
Dalam perekonomian nasional, koperasi dan UKM yang dinaungi langsung oleh Kementerian Koperasi dan UKM dimana lembaga kementerian tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan yang cukup besar bagi masyarakat yang pada umumnya tergolong dalam bagian masyarakat menengah kebawah. Sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah yang diperhatikan langsung oleh Dinas Koperasi dan UKM memiliki kesempatan kerja yang menjanjikan dimana Kementerian Koperasi memberikan dukungan dan kemudahan dalam kerjasama antar KUKM serta kerjasama dengan badan lainnya.
Namun, terdapat masalah pokok yang menghalangi UKM untuk menaikan kelas usahanya yakni di bidang pengetahuan, pemasaran, permodalan dan tekhnologi. Pelaku UMKM merasakan mereka kalah bersaing dengan produk luar yang di pasarkan secara online mengakibatkan kemunduran kreativitas dalam berkreasi untuk menghasilkan produk. Secara tidak langsung pelaku UMKM dan masyarakat kini dihadapkan dengan perubahan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat. Kehadiran internet sudah menjadi bagian hidup masyarakat.
Oleh karena itu pentingnya UMKM memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kinerja penjualan produknya agar dapat bersaing secara maksimal. Dengan memanfaatkan media sosial, maka hambatan jarak, ruang dan waktu serta harga barang bisa tereleminir. UMKM tidak butuh lagi ruang yang besar untuk memajang produknya untuk membuka toko online waktu tanpa batas, dimana saja dan bisa kapan saja.
Di Indonesia, fungsi media sosial bukan hanya sekedar untuk menulis status saja. Banyak pengguna yang memanfaatkan untuk berjuaalan. Mulai dari Facebook,Instagram,hingga Twitter. Tak jarang, seorang penjual menggunakan banyak media sosial agar meraih pasar yang luas. Cukup dengan parangkat mobile dan koneksi internet, siapa saja bisa jadi pebisnis. Potensi berbisnis via online semakin terbuka lebar karena semakin banyak masyarakat tidak mau ribet berbelanja atau mencari barang. Seperti yang kita ketahui sekarang, semakin hari teknologi di dunia mengalami suatu perkembangan ke arah yang lebih moderen dan canggih.
Ditambah lagi masyarakat yang sekarang tidak lepas dari penggunaan internet, baik itu kalangan anak-anak, remaja, juga kalangan orang dewasa. Istilah online seakan sudah melekat dalam jati diri masyarakat dunia lain di luar sana menjadi sangat muda, sehingga kebutuhan yang bisa dicapai di dalamnya juga sangat beragam. Melihat ke masa lampau, sekitar awal tahun 2000-an, internet masih sesuuatu yang di anggap tabuh di Indonesia. Tidak banyak yang tahu apa itu itu internet. Setelah beberapa tahun perkembangan jual-beli di Indonesia yang beriringan berkembangnya dengan perkembangan internet itu sendiri.
Kebiasaan belanja online pun sudah tidak asing, dan perkembangan bisnis online shop di Indonesia semakin menjanjikan. Tidak perduli status ekonomi seseorang, bila dia sudah menggunakan smartphone, pasti mereka pernah jual-beli online. Itu artinya, bisnis online shop di Indonesia sedang berkembang.Selain memudahkan dalam hal transaksi, bisnis online shop juga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk memiliki bisnis sendiri secara mandiri. Tidak butuh modal besar untuk punya sebuah toko online, bahkan ada layanan gratis yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan usaha online shop.
Sebagaimana teknologi memang harus dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin, fasilitas jual-beli online melalui internet juga harus dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat menguntungkan bagi produsen onlinr dan konsumen. Dan harus diakui, aktivitas jual-beli online memang di satu segi memiliki banyak kelebihan. Tidak harus punya punya toko fisik yang ada di Mall atau pusat perbelanjaan dan lain-lain, selain itu menghemat waktu dalam berbelanja.
Namun lambatnya pelaku UMKM mengikuti perkembangan teknologi yang ada, terdapat beberapa permasalahan lainnya yang menjadi kendala sulitnya UMKM menjadi pilihan favorit publik. Bahkan hingga saat ini, UMKM masih memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola sumber daya manusia dan perkembangan tekhnologi untuk persaingan kualitas dan kuantitas produk diantaranya saat ini banyak pelaku UMKM belum memahami seluk beluk dunia teknologi dan kreativitas pelaku UMKM masih ada beberapa yang ketinggalan utamanya produk kerajinan tangan yang belum mampu menerobos jajaran produk ditingkat internasional yang berakibat kondisi tersebut mencapai kemunduran
signifikan. Masalah yang sampai saat ini masih perlu diperhatikan adalah kemampuan UMKM mengakses pasar yang lebih luas.
Dengan Produksi yang sudah cukup bagus bila pasar yang dijangkau terbatas maka tidak akan cukup menolong kelangsungan hidup UMKM. Karena itu diperlukan langkah-langkah mengatasi masalah pemasaran produksi Usaha Kecil dan Menengah ini dari pihak pemerintah tentunya. Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha UMKM di bidang pasar dan pemasaran kesulitan mendapatkan suplai bahan baku berkualitas dan kontinyu, terbatasnya kemampuan untuk melakukan promosi dan berkompetisi di pasar. Kurang diperhatikannya mutu produk dan arti kepuasan pelanggan.
1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.2.1 Maksud Penelitian
Untuk mengetahui kendala dalam Strategi Humas Kementerian Koperasi Dan UKM dalam menginisiasi kanal “Pasar Senen” mempromosikan produk UMKM di media social.
1.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari riset yang dilakukan oleh penulis ialah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalan program Diploma III (D3) di Akademi komunikasi BSI Jakarta, Prodi Humas.
1.3 Metode Penelitian
1.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian, maka mustahil peneliti dapat menghasilkan temuan, apabila tidak memperoleh data. Menurut Menurut Sugiyono dalam (Pramita & Wulandari, 2018), tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Langsung (Field Research) Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :
a. Observasi. Restu Kartika Widi dalam (Adi, 2018), observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena yang sedang terjadi. Dari pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung kedalam perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian di Kementerian Koperasi Dan UKM.
Tujuan observasi dalam banyak hal, adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian,dalam hal ini berbagai variasi memgenai
keterlibatan dalam observasi atau tingkat partisipasi dipergunakan pada penelitian terhadap lingkungan sosial, antara lain:
1) Participant Observation (Pengamatan Partisipasi)
Penelitian melakukan observasi dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian lingkungan sosial (organisasi) tenga diamati melalui teknik partisipasi dapat memperoleh data relatif lebih akurat dan lebih banyak,karena penelitian secara langsung mengamati perilaku dan kejadian atau peristiwa dalam lingkungan sosial tertentu
2) Nonparticipant Observation (Pengamatan Nonpartisipan)
Peneliti melakukan pengamatan nonpartisipan ini, melakukan observasi pengumpulan data dan informasi tanpa melibatkan diri,atau tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial/organisasi yang diamati. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengumpulan data berupa observasi nonpartisipan karena penulis tidak mengikuti atau terlibat langsung dalam proses kegitan. Cukup melakukan pengamatan kegiatan yang dilaksanakan di Kementerian Koperasi dan UKM. b. Wawancara (Interview)
1)Imam Gunawan dalam (Adi, 2018) Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses Tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadaphadapan secara fisik, dua pihak dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara, pihak pertama berfungsi sebagai penanya disebut interviewer. Dan pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi informan. Dari pengertian tersebut penulis
menyimpulkan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab yang dapat dilakukan secara langsung antar penulis dan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti penulis yaitu Kanal “Pasar Senen” di Kementerian Koperasi dan UKM. 2)Menurut Suyanto dalam (Rianto,2016) mengatakan, Wawancara adalah
metode yang digunakan jika ingin mendapatkan informasi yang lebih kompleks dan lebih detail karena jika masih ada yang tidak jelas maka bisa langsung ditanyakan dan disiskusikan’.
Ada beberapa jenis wawancara yang bisa di tentukan dalam kegiatan riset : 1) Wawancara Terstruktur (Sturctured interview)
Pada jenis wawancara ini, periset menggunakan periset menggunakan pedoman wawancara (interviewed guide/schedule), yang merupakan bentuk spesifik yang berisi intruksi yang mengarahkan periset dalam wawancara pertanyaan yang akan diajukan kepada responden sudah tersusun secara sistematis, biasanya mulai dari yang mudah menuju yang lebih kompleks.
2) Wawancara Semistruktur (Semistructured interview)
Pada wawancara semistruktur ini, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tetapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahanya.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dalam riset wawancara semistruktur karena pada wawancara semi struktur ini, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tetapi
memungkinkan untuk menanyakn pertanyaan-pertanyaan bebas,yang terkait dengan permasalahannya.
Key Informan dalam penelitian ini adalah ibu RR.Dwitya Suci selaku
sub bagian publikasi dan dokumentasi Humas Kementerian koperasi dan UKM.
Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Farichin selaku pemilik
usaha UKM.
2. Dokumentasi (Documentation)
a. Menurut Dedi Rainer dalam website http://www.spengetahuan.com Ensiklopedia Britania dalam (Hidayat, 2018) pengertian dokumentasi adalah pengawasan dan penyusunan bibliografi dengan menggunakan alat-alat seperti indeks, inti sari, dan esai, selain dapat juga memakai cara tradisional supaya informasi tersebut dapat tercapai dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan dan mengumpulkan data, yang diidentifikasikan dari dokumentasi yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti penulis di Kementerian Koperasi dan UKM. Penulis mengumpulkan data secara langsung melalui dokumen yang diberikan oleh staf Humas Kementerian Koperasi dan UKM.
b. Dokumentasi menurut Yrama Widya dalam (Prasetyo 2017) , dokumentasi adalah surat atau tanda bukti tentang suatu peristiwa yang terjadi, transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang, misalnya dibuat oleh perorangan, perusahaan, instansi dan sebagainya.
3. Kepustakaan
Kepustakaan merupakan cara lain penulis lakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, baik berupa buku-buku referensi maupun sumber lain yang tersedia diperpustakaan dan company profile juga annual report perusahaan sebagai referensi.
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai,budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan tidak akan lepas dari literatul ilmiah Sugiono, (2015:291).
1.3.2 Metode analisa data
Metode analisa data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami yang tidak berusaha untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dimana peneliti adalah instrumen kunci. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan satu variabel dengan variabel yang lain. Jadi penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan fakta-fakta serta keterangan-keterangan yang
diketahui tanpa mengadakan perlakuan khusus terhadap data-data penelitian yang didapat.
Sujarweni dalam (Bagus Sukma Pratama, 2018) Dasarnya pada awal penentuan sampel, peneliti memilih satu ataupun dua orang. Kemudian informasi yang sebelumnya sudah didapat dari informan awal jika dirasa masih kurang, peneliti dapat meneruskan mencari data kepada informan lain yang ditunjuk oleh informan awal tersebut, tentunya guna mendapatkan data yang diinginkankan . Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis atau lisan dan mempertimbangkan pendapat orang lain yang bisa disebut dengan narasumber.
1.3.3 Waktu penelitian
Penulis melakukan penelitian di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM pada divisi Humas tentang program #pasarsenen dikarenakan Kemenkop ingin membuat market place jangka pendek melaui Instagram untuk bersaing dengan perusahaan online shop lain. Penelitian ini berlangsung sejak 19 Maret – 20 April 2018 yang beralamat di Kemenkop beralamat di Jalan H. R. Rasuna Said Kav . 3 – 4, Kuningan, Jakarta 12490.
1.4 Ruang Lingkup
Kemenkop menjadi sumber utama dari program “pasar senen” yang diadakan Menteri Koperasi dan UKM. Kemenkop dipimpin oleh seorang Menteri yang saat ini dijabat oleh Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.. Kemenkop
memiliki 2 asisten pemerintahan yang bertugas mengatur roda pemerintahan wilayah Kemenkop, yaitu Sekretariat Kementerian dan Deputi.
Penulis sendiri melakukan penelitian dibagian hubungan masyarakat Kemenkop. Bagian ini sangat berkaitan dengan ilmu komunikasi yang materinya sudah didapatkan selama bangku perkuliahan. Humas Kemenkop di pimpin oleh bapak Maulana.
1.5Permasalahan Pokok
Keberadaan marketplace atau biasa disebut pasar Online seperti Tokopedia, Shopee, buka lapak dan lain-lain menjadi momok baru bagi pelaku UKM terutama pelaku UKM yang tidak menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berkembang dan kenyataannya publik kebanyakan lebih menyukai, percaya dan nyaman menjadikan market place atau pasar online sebagai pilihan favorit tempat berbelanja,. Konsumen Masyarakat Indonesia beranggapan bahwa market place seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan lain-lain memiliki kualitas yang baik dari segi kepercayaan dalam bertransaksi karena disamping aman, kuantitas dan kualitas produk jauh lebih memadai serta memberikan kemudahan dalam berbelanja .
1.6 Sistematika penulisan
Sistem penulisan pada tulisan ini adalah sebagai berikut Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, metode riset, ruang lingkup, permasalahan pokok dan sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis membahas mengenai teori humas, strategi humas, peran humas dalam hubungan eksternal dan peran humas dalam pengembangan citra.
Bab III PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai sejarah perusahaan, visi, misi, struktur organisasi khususnya pada unit Humas serta permasalahan dan penyelesaian yang diangkat oleh penulis.
Bab IV PENUTUP
Pada bab ini penulis memuat kesimpulan atas pembahasan dan saran kepada tempat riset yang berkaitan dengan masalah.