• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Banyuwangi, Januari 2016 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Banyuwangi, Januari 2016 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan rahmatNya, Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 ini dapat tersusun dengan baik. Laporan ini berisi program dan kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi beserta hasil-hasil yang telah dicapai dan permasalahan yang dihadapi dalam kurun waktu 2015.

Sangat disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta belum dapat menginformasikan seluruh pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Namun demikian, dengan terselesaikannya Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan memperkaya informasi mengenai pelaksanaan program dan kegiatan di sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Banyuwangi, yang sekaligus juga sebagai bahan evaluasi kinerja organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi.

Mudah-mudahan, apa yang tertuang didalamnya dapat bermanfaat bagi kita

Banyuwangi, Januari 2016

KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI

Ir. PUDJO HARTANTO, M.AP Pembina Utama Muda NIP. 19631213 199202 1 002

(2)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.3. Progam dan Kegiatan ... 2

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH ... 4

2.1 Umum ... 4

2.2 Keadaan Geografis Daerah ... ... 4

2.3 Kondisi Fisik Dasar... ... 6

2.3.1 Topografi, Kemiringan Lahan, Jenis Tanah dan Geologi Tanah ... 6

2.3.2 Iklim ... 7

2.3.3 Oceanografi ... 8

2.3.4 Karakter Ekologi ... 9

2.4 Kondisi Demografi ... 10

2.5 Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Banyuwangi ... 11

BAB III BIDANG ADMINISTRASI ... ... 14

3.1 Organisasi Dinas ... 14

3.1.1 Kedudukan ... 14

3.1.2 Tugas Pokok ... 14

3.1.3 Visi, Misi dan Tujuan Dinas Kelautan dan Perikanan ... 15

3.1.4 Susunan Organisasi ... 16

3.2 Sumber Daya SKPD ... 21

3.2.1 Kepegawaian ... 21

3.2.2 Aset Perlengkapan ... 23

3.2.3 Anggaran ... 24

3.2.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 26

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2012 28 4.1 Pelaksanaan Kegiatan APBD ... 28

4.1.1 Belanja Langsung Pokok ... 28

4.1.2 Belanja Lansung Urusan ... 37

4.2 Pelaksanaan Kegiatan APBN ... 55

BAB V KERAGAMAN POTENSI KELAUTAN, PERAIRAN UMUM DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR ... 58

(3)

5.1.1 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap ... 58

5.1.2 Perkembangan Jumlah Nelayan, Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap ... 65

5.2 Perkembangan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 76 5.2.1 Aspek Kebijakan Pengelolaan Pesisir ... 76

5.2.2 Aspek Bencana dan Kerusakan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ... 76

5.2.3 Potensi Ekosistem Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ... 77

5.2.4 Sarana Penunjang di Wilayah Pesisir ... 77

BAB VI PERKEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DAN USAHA PERBENIHAN ... 74

6.1 Budidaya Perikanan Air Tawar ... 75

6.1.1 Kolam ... 75

6.1.2 Mina Padi ... 79

6.1.3 Karamba ... 81

6.2 Budidaya Perikanan Air Payau (Tambak) ... 83

6.3 Budidaya Perikanan Air Laut ... 86

6.3.1 Budidaya Rumput Laut ... 86

6.3.2 Budidaya Ikan di Karamba Jaring Apung (KJA) ... 88

6.4 Perkembangan Usaha Perbenihan ... 89

6.4.1 Balai Benih Ikan (BBI) ... 89

6.4.2 Usaha Perbenihan Rakyat (UPR) ... 91

6.4.3 Keberadaan Usaha Pembenihan Udang (Hatchery) ... 92

BAB VII PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN ... 93

7.1 Pengolahan Hasil Perikanan ... 93

7.2 Pemasaran Hasil Perikanan ... 95

7.3 Konsumsi Ikan Per Kapita ... 96

7.4 Pembinaan Pasca Panen dan Pemasaran ... 98

BAB VIII PERLINDUNGAN TERHADAP SUMBER HAYATI ... 100

8.1 Gangguan Lingkungan Perairan / Habitat ... 100

8.2 Upaya Perlindungan Lingkungan Perairan ... 101

BAB IX PEMBINAAN USAHA PERIKANAN ... 103

9.1 Penerbitan Ijin Usaha Perikanan ... 103

9.2 Pembinaan Kelompok Masyarakat ... 104

9.2.1 Pembinaan Kelompok Nelayan Perikanan tangkap ... 105

9.2.2 Pembinaan Kelompok Pembudidaya Ikan ... 106

9.2.3 Pembinaan Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan ... 107

BAB X PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA ... 108

10.1 Bidang Kelautan ... 108

10.2 Bidang Budidaya Perikanan ... 109

10.3 Bidang pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ... 109

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2013 ... 7

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Petani Ikan, Nelayan / Perikanan Kab. Banyuwangi Tahun 2013 ... 11

Tabel 3.1 Data Pegawai Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Banyuwangi ... 22

Tabel 3.2 Data Aset Bergerak s/d Tahun 2013 ... 24

Tabel 3.3 Data Aset Tidak Bergerak s/d Tahun 2013 ... 24

Tabel 3.4 Target dan Realisasi PAD Kelautan & Perikanan TA 2013... 26

Tabel 4.1 Anggaran dan Realisasi Kegiatan Belanja Langsung Pokok 2013 . 28 Tabel 4.2 Anggaran dan Realisasi Kegiatan Belanja Langsung Urusan 2013 37 Tabel 5.1 Jumlah Produksi Penangkapan Ikan di Laut Per Kecamatan Tahun 2011 &2013 ... 54

Tabel 5.2 Data Produksi & Nilai Produksi Per Jenis Komoditas Hasil Tangkapan Ikan di Laut Tahun 2011 &2013... 55

Tabel 5.3 Jumlah Produksi Hasil Tangkapan Ikan Laut Tahun 2008-2013 ... 56

Tabel 5.4 Jumlah Produksi Penangkapan Ikan di Perairan Umum Per Kecama- tan Tahun 2011 &2013 ... 57

Tabel 5.5 Jumlah Produksi & Nilai Produksi Per Jenis Komoditas Hasil Tangkapan Ikan Perairan ... 58

Tabel 5.6. Jumlah Perkembangan Produksi Hasil Tangkapan Perairan Umum Tahun 2008-2013 ... 59

Tabel 5.7. Jumlah Nelayan Per Kecamatan Tahun 2013 ... 60

Tabel 5.8. Data Jumlah Nelayan Kabupaten Banyuwangi 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 61

Tabel 5.9. Jumlah Nelayan PU Kabupaten Banyuwangi 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 62

Tabel 5.10. Data Jumlah Armada Tangkap Per Kecamatan Tahun 2008 - 2013 63 Tabel 5.11. Jumlah Perahu dan Kapal Dirinci Menurut Kepemilikan & Kapasitas Mesin Per Kecamatan Tahun 2013 ... 65

Tabel 5.12. Jumlah dan Jenis Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 ... 66

Tabel 5.13. Macam dan Jumlah Infrastruktur Penunjang Perikanan Tangkap .. 68

Tabel 5.14. Data Kebijakan Pengelolaan Pesisir di Kabupaten Banyuwangi ... 71

Tabel 5.15. Data Bencana dan Kerusakan di Pesisir & Pulau-pulau Kecil ... 71

Tabel 5.16. Data Sarana Penunjang di Wilayah Pesisir Kabupaten Banyuwangi s/d Tahun 2013 ... 72

Tabel 6.1. Data Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Perikanan Tahun 2011 &2013 ... 75

Tabel 6.2. Data Jumlah Produksi Budidaya Kolam Air Tawar 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 76

Tabel 6.3. Data Produksi & Nilai Produksi Per Jenis Komoditas Budidaya Ikan Air Tawar ... 77

(5)

Tabel 6.5. Data Jumlah Produksi Budidaya Perikanan Mina Padi di Kab.

Banyuwangi Tahun 2008-2013 ... 79 Tabel 6.6. Data Luas Area Budidaya Mina Padi Per Kecamatan 4 Tahun

Terakhir ... 80 Tabel 6.7. Data Jumlah Produksi Budidaya Perikanan Karamba di Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2008-2013 ... 82

Tabel 6.8 Data Jumlah Unit Karamba Per Kecamatan Tahun 2009-2013 ... 82

Tabel 6.9. Perkembangan Luas Areal Tambak Per Kecamatan Di Kabupaten Banyuwangi ... 84 Tabel 6.10. Data Luas Areal Tambak Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Tahun

2008-2013 ... 84 Table 6.11. Data Produksi & Nilai Produksi Budidaya Perikanan Tambak di

Kabupaten Banyuwangi 2008-2013 ... 85 Table 6.12. Perkembangan Produksi Budidaya Rumput Laut di Kabupaten

Banyuwangi ... 87 Table 6.13. Perkembangan Produksi Budidaya Udang Barong di Kabupaten

Banyuwangi ... 88 Table 6.14. Data Produksi Benih di BBI Genteng & BBI Pakistaji selama 5

Tahun Terakhir (2008-2013) ... 91

Tabel 6.15. Perusahaan Pembenihan Udang dan Kerapu Tahun 2013 ... 92

Tabel 7.1. Data Produksi Ikan Olahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-

2013 ... 93

Tabel 7.2. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Kabupaten Banyuwangi 2011

dan 2013 ... 94 Tabel 7.3. Data Pemasaran Ikan ke Luar Daerah Tahun 2011-2013... 96 Tabel 7.4. Penerimaan Ikan dari Luar Daerah ... 96

(6)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ... .... 5

Gambar 3.1 Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi... .... 20

Gambar 4.1 Bantuan Sarana Produksi Budidaya Rumput Laut... .. 42

Gambar 4.2 Bantuan KJA Percontohan Budidaya Ikan Tawar ... 42

Gambar 4.3 Kegiatan Budidaya Ikan Dalam Karamba ... 43

Gambar 4.4 Bantuan Bibit Ikan Sidat dan Pakan ... 43

Gambar 4.5 Kegiatan Kolam Terpal ... 44

Gambar 4.6 Beberapa Kegiatan Pembangunan di BBI ... 44

Gambar 4.7 Bantuan Induk, Bibit Ikan, dan Pakan untuk UPR ... 45

Gambar 4.8 Ragam Bantuan yang diberikan Kepada Kelompok Nelayan Pada Tahun Anggaran 2013 ... 45

Gambar 4.9 Beberapa Hasil Pembangunan Sarpras Kelautan dan Perikanan ... 46

Gambar 4.10 Bahan Pembuatan Rumpon dan Proses Penempatannya di Perairan Pancer ... ... 47

Gambar 4.11 Kegiatan Kampanye Gemar Makan Ikan... 48

Gambar 4.12 Beberapa Bentuk Bantuan POKLAHAR ... 48

Gambar 4.13 Kegiatan Patroli dan Pembinaan di Selat Bali ... 50

Gambar 4.14 Ragam Kegiatan Untuk Terwujudnya Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari ... 50

Gambar 4.15 Pemasangan Rambu Pembatas Wilayah Konservasi Laut ... 51

Gambar 4.16 Kegiatan Penebaran Benih di Perairan Umum ... 51

Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Laut Tahun 2008-2013 ... 56

Gambar.5.2 Grafik Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Perairan Umum Tahun 2008-2013 ... 59

Gambar.5.3 Grafik Perkembangan Jumlah Nelayan 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 61

Gambar.5.4 Grafik Perkembangan Jumlah Nelayan PU 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 53

Gambar.5.5 Grafik Perkembangan Jumlah Armada Tangkap 4 Terakhir (2009-2013) ... 54

Gambar.5.6 Grafik Perkembangan Jumlah Armada Tangkap Berdasarkan Kapasitas Mesin Tahun 2011-2013 ... 66

Gambar.6.1 Grafik Perkembangan Produksi Budidaya Kolam Air Tawar Tahun 2008-2013 ... 76

Gambar.6.2 Grafik Perkembangan Luas Area Budidaya Kolam Air Tawar Tahun 2009-2013 ... 79

Gambar.6.3 Grafik Perkembangan Produksi Budidaya Mina Padi 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 80

Gambar.6.4 Grafik Perkembangan Luas Area Budidaya Mina Padi Tahun 2009- 2013 ... 81

Gambar.6.5 Grafik Perkembangan Produksi Budidaya Karamba 5 Tahun Terakhir (2008-2013) ... 82

(7)

Gambar 6.6. Grafik Perkembangan Jumlah Unit Karamba Tahun 2009-2013 ... 83 Gambar.6.7 Grafik Perkembangan Luas Area Tambak di Kab. Banyuwangi

Tahun 2008-2013 ... 85 Gambar.6.8 Grafik Perkembangan Luas Area Tambak di Kab. Banyuwangi

Tahun 2008-2013 ... 86

Gambar.6.9 Grafik Perkembangan Produksi Rumput Laut Tahun 2008-2013 .... 88

Gambar.6.10 Grafik Perkembangan Produksi Budidaya dalam KJA Tahun 2009- 2013 ... 89

Gambar.6.11 Grafik Perkembangan Produksi Benih di BBI Tahun 2008-2013.... 91

Gambar .7.1 Grafik Perkembangan Produksi Ikan Olahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2008-2013 ... 94 Gambar.7.2 Grafik Perkembangan Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Kabupaten

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal. Lampiran 1 Profil Kelompok Usaha Perikanan TangkapBanyuwangi ... 107

Lampiran 2 Profil Kelompok Usaha Budidaya Perikanan Banyuwangi ... 113

(9)

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat undang-undang tentang pembangunan bidang kelautan dan perikanan, pembangunan perikanan dilakukan melalui upaya untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produksi hasil perikanan yang diarahkan untuk peningkatan konsumsi, penerimaan devisa, dan peningkatan penyediaan bahan baku industri dalam negeri. Peningkatan produksi tersebut sekaligus diupayakan agar dapat juga meningkatkan: pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha petani nelayan, serta mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan menunjang pembangunan daerah. Semua itu dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya dan lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan pembangunan perikanan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Memperhatikan hal tersebut, dan sejalan dengan UU No. 22 Tahun 1999 serta UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi yang struktur organisasinya sesuai dengan Perda Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi, berfungsi sebagai:

1. perumus kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan;

2. penyelenggara urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kelautan dan perikanan;

3. pembina dan pelaksana tugas di bidang kelautan dan perikanan. Dengan demikian, Dinas Kelautan dan Perikanan diharapkan mampu menciptakan sasaran dan target pembangunan yang bisa membangkitkan gairah baru untuk menumbuhkembangkan kesadaran bahwa sektor Kelautan dan Perikanan memiliki potensi cukup besar sehingga dapat menunjang tujuan pembangunan khususnya di Kabupaten Banyuwangi disamping untuk memperluas lapangan kerja baru sekaligus mengurangi kemiskinan.

Guna mewujudkan harapan diatas, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi berkewajiban untuk menyampaikan informasi sebagai salah satu bentuk pelayanan terhadap masyarakat berupa Laporan Tahunan yang memuat data dan perkembangan program Kelautan dan Perikanan sebagai alat kebijakan untuk pengembangan kegiatan usaha di bidang Kelautan dan Perikanan.

(10)

1.2. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk menyampaikan data dan informasi perkembangan pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi.

Tujuan dari penyusunan laporan tahunan ini adalah:

 Untuk mendapatkan gambaran tentang upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka pembangunan bidang kelautan dan perikanan

 Sebagai bahan informasi untuk penyusunan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk mewujudkanusaha kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sesuai dengan harapan yang tercermin dalam visi misinya.

 Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka memperbaiki, mendorong dan meningkatkan pembangunan bidang kelautan dan perikanan yang sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kabupaten Banyuwangi

 Meningkatkan kerja sama antara Instansi / lembaga terkait baik langsung maupun tidak langsung, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat pembudidaya/nelayan / pengolah hasil perikanan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi.

1.3. Program Dan Kegiatan

Berdasarkan kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi maka tujuan pokok pembangunan di bidang kelautan dan perikanan Kabupaten Banyuwangi adalah untuk :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil kelautan dan perikanan..

2. Meningkatkan konsumsi ikan dalam negeri.

3. Memenuhi kebutuhan bahan baku industri perikanan dalam negeri.

4. Memperluas kesempatan kerja dan lapangan berusaha.

5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan / petani ikan / pembudidaya ikan / pengolah hasil perikanan.

6. Menunjang pembangunan daerah dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya lingkungan.

7. Mengintroduksi dan mengembangkan agro industri.

8. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan.

(11)

Program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi untuk mewujudkan visi dan misi nya adalah sebagai berikut :

1. Optimalisasi Perikanan Tangkap Berbasis Kelestarian 2. Peningkatan usaha budidaya perikanan

3. Konservasi sumberdaya perikanan

4. Peningkatan sarana dan prasarana dibidang kelautan dan perikanan

5. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 6. Pengembangan industri perikanan terpadu

7. Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut

8. Pengembangan budidaya perikanan 9. Pengembangan perikanan tangkap

10. Peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan 11. Pengembangan SDM

(12)

B A B II

GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1. Umum

Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah laut dimana Selat Bali yang terletak di sebelah Timur dengan dominasi ikan permukaan (pelagis), dan hasil terbesar lemuru (Sardinella lemuru) serta Samudra Indonesia yang terletak di sebelah selatan dengan dominasi ikan dasar (demersal) di samping ikan pelagis kecil dan besar.

Banyuwangi mempunyai pesisir pantai sepanjang ± 282 Km, beberapa wilayah pesisir merupakan lahan yang potensial bagi Budidaya Air Payau / tambak, pembenihan udang windu, dll dan masih terdapat 15 pulau yang belum dimanfaatkan dengan baik.

Di Kabupaten Banyuwangi terdapat 81 sungai dengan panjang keseluruhan mencapai ± 735 Km yang berfungsi untuk pertanian, perikanan dll.Sungai-sungai tersebut ada yang bermuara di Selat Bali yaitu sungai Lo, sungai Setail, sungai Kalibaru, sungai Sepanjang, serta sungai Kempit dll.Selain sungai juga terdapat 7 (tujuh) waduk dengan luas mencapai 4,0 Ha serta 2 (dua) rawa luasnya mencapai 1,50 Ha, sebagaimana rincian data pada lampiran 1.

2.2. Kondisi Geografis Daerah

Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km. Kabupaten Banyuwangi me-miliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta jumlah Pulau ada 10 buah. Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak diujung timur Pulau Jawa, berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak diantara 7º43’ - 8º 46’ Lintang Selatan dan 113º 53’ - 114º 38’ Bujur Timur.

Secara administratif Kabupaten Banyuwangi berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso.

Umumnya daerah bagian Selatan, Barat dan Utara merupakan daerah pegunungan, sehingga pada daerah ini mempunyai tingkat kemiringan tanah dengan rata mencapai 40º serta dengan

(13)

rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan daerah yang lain. Daerah datar terbentang luas dari bagian Selatan hingga Utara yang tidak berbukit. Daerah ini banyak dialiri sungai-sungai yang bermanfaat guna mengairi hamparan sawah yang luas. Selain ketersediaan hamparan sawah yang cukup luas dan potensial itu, kontribusi Daerah Aliran Sungai (DAS) juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kesuburan tanah. Berdasarkan banyaknya DAS di Kabupaten Banyuwangi ter-dapat 35 DAS yang sepanjang tahun cukup untuk mengairi hamparan sawah yang ada. Daratan yang datar tersebut sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15º diikuti rata-rata curah hujan yang cukup memadai, sehingga akan bisa menambah tingkat kesuburan tanah. Batas Administrasi dapat dilihat pada peta.

(14)

2.3. Kondisi Fisik Dasar

2.3.1. Topografi, Kemiringan Lahan, Jenis Tanah dan Geologi Tanah Topografi Kabupaten Banyuwangi adalah 0-50 mdpl merupakan wilayah pantai dan daratan rendah, 50-500 mdpl merupakan dataran rendah. Wilayah tersebut sangat sesuai untuk kawasan perikanan dan pertambakan, pertanian tanaman pangan dan pertanian tanaman semusim serta pengembangan pedesaan dan perkotaan. 50-500mdpl seluas 86.908 Ha, merupakan wilayah perbukitan, dimana kesesuaian lahannya adalah sebagai tanaman keras/tahunan dan sebagai area penyangga bagi kawasan perlindungan tanah dan air dan juga sangat sesuai untuk pertanian tanaman pangan dengan model terasiring serta sebagai pengembangan kawasan perdesaan. Ketinggian 1000-2000 mdpl merupakan wilayah pegunungan dengan kesesuaian lahan sebagai kawasan penyangga perlindungan tanah dan air, sedangkan kawasan dengan ketinggian >2000 mdpl kesesuaian lahanya adalah sebagai hutan lindung yang berfungsi sebagai pelindung kawasan dibawahnya.

Kemiringan lahan Kabupaten Banyuwangi seluas 401.352 Ha sebesar 0-8 % dimana kondisi kemiringannya agak landai. Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian lahannya sebagai lahan pertanian tanaman pangan atau sejenis tanaman lainnya. Pada kelerengan 8-15 % sekitar pada kejenuhan kemiringan 12% adalah lahan landai bergelombang kesesuaian lahannya adalah pertanian tanaman pangan dan pertanian tanaman semusim dengan memperhatikan usaha pengawetan tanah dan air. Kelerengan 15-25% merupakan lahan bergelombanga dan berbukit dengan luasan 58.195 Ha dengan kesesuaian lahannya adalah tanaman keras/ tahunan dan sebagai kawasan penyangga. Kelerengan 25-45% merupakan lahan berbukit atau gunung dengan kesesuaian lahan adalah tanaman semusim, akan tetapi lebih diutamakan untuk tanaman keras. Sedangkan kelerengan terjal (>45%) kesesuaian lahannya adalah tanaman keras dan penghijauan yang berfungsi sebagai kawasan perlindungan tanah, air dan menjaga ekosistem lingkungan.

Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut, yang merupakan dataran rendah, sedikit miring arah Barat Laut ke Tenggara. Dataran tinggi terletak dibagian Barat dan Utara dimana terdapat gunung-gunung yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Jember. Sedangkan bagian timur dan selatan ± 75% merupakan dataran rendah persawahan.

Terdapat 17 jenis tanah di kabupaten Banyuwangi. Dalam sistem “Soil Taxanomy” jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi

(15)

diklasifikasikan menjadi 7 orde, yaitu andisol, vertisol, oxisol, mollisol, alfisol, inceptisol dan entisol.

2.3.2. I k l i m

Daerah Kabupaten Banyuwangi memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 25° – 28° C. Setiap tahun dijumpai periode bulan basah, bulan lembab dan/atau bulan kering. Berdasarkan theory Schmidt-Ferguson, yang dimaksud dengan bulan basah adalah bulan dengan curah hujan rata-rata diatas 100 mm, bulan lembab dengan curah hujan rata-rata 60-100 mm, dan bulan kering dengan curah hujan rata-rata dibawah 60 mm. Tahun 2012 periode bulan basah terjadi pada Januari s/d Mei dan Nopember-Desember. Sedangkan bulan kering terjadi pada bulan Juni s/d Oktober. Menurut perhitugan Schmidt-Ferguson, tahun 2012 dikategorikan mempunyai iklim sedang dikarenakan perbandingan antara rata-rata banyaknya bulan-bulan kering (5 bulan) dan rata-rata banyaknya bulan basah (7 bulan) dikalikan 100% berada di level 60-100 % (yang dikategorikan iklim sedang dengan vegetasi hutan musim).

TABEL 2.1. CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN TH. 2014

No Bulan Suhu Rata2

(°C)

Curah Hujan Hari Hujan (mm) 1 Januari 27,4 216,6 17 2 Februari 27,0 227,3 14 3 Maret 28,0 28,3 6 4 April 28,0 127,0 8 5 Mei 28,5 19,4 3 6 Juni 27,4 16,8 3 7 Juli 26,2 136,1 12 8 Agustus 26,3 24,3 7 9 September 26,6 0 1 10 Oktober 27,8 37 2 11 Nopember 29,2 92 9 12 Desember 27,9 173 20 Rata-rata 27,5 Jumlah 1097,8 102

(16)

2.3.3 Oceanografi

Perairan laut Kabupaten Banyuwangi terdiri dari perairan Laut Selat Bali dan perairan Samudra Indonesia:

1. Bagian selat Bali mempunyai perubahan kedalaman yang bergradasi mulai dari 11 meter pada sisi barat dan timur berupa alur yang memanjang berangsur bertambah dalam arah tengah sampai ke utara mencapai kedalaman 140 meter. Dibagian tengah membentuk konter tertutup berupa cekungan cekungan antara selatan dengan kedalaman 50-90 meter dengan morfologi bergelombang sampai curam.

Arus permukaan di Selat Bali berkisar antara 0,19-1,47 m/detik dengan arah dominan pada saat surut menunjukan arah relatif ke selatan dan pada saat Slack (surut terendah) arah arus relatif ke barat daya, sedangkan pada saat pasang memperlihatkan arah utara relatif barat laut kemudian berbelok kearah tenggara pada saat slack (pasang tertinggi). Pada kedalaman menengah kecepatan arus berkisar antara 0,10-3,94 m/detik dengan arah dominan yang berubah-ubah. Pada saat surut arah arus selatan relatif barat daya dan pada saat slack (surut terendah) berbelok ke arah utara, sedangkan pada saat pasang arah arus ke tenggara relatif ke selatan sampai pada slack (pasang tertinggi). Sedangkan, untuk arus dalam kecepatan arus berkisar antara 0,18-1,39 m/detik dengan arah dominan yang relatif sama dengan kedalaman menengah (inventarisasi dan Pemetaan Sumber Daya Kelautan Kabupaten Banyuwangi, 2004).

2. Bagian selatan Banyuwangi mempunyai perubahan kedalaman 0 sampai dengan 160 meter berupa alur memanjang disisi selatan dengan arah barat timur berangsur bertambah dalam ke arah tengah di perairan 4 mil membentuk lereng yang curam hingga palung. Di bagian tenggara lepas pantai Klungkung membentuk kontur tertutup berupa cekungan dengan kedalaman lebih 200 meter, bagian tengah membentuk cekungan dengan kedalaman 250 meter.

Arus permukaan di pantai selatan Banyuwangi berkisar antara 0,01-0,49 m/detik dengan arah dominan pada saat surut menunjukan arah relatif ke barat daya dan pada slack (surut terendah) arah arus relatif ke tenggara, sedangkan pada saat pasang memperlihatkan arah utara relatif timur laut kemudian berbelok kearah utara pada saat slack (pasang tertinggi). Pada kedalaman menengah kecepatan arus berkisar antara 0,02-0,20 m/detik dengan arah dominan yang berubah ubah. Pada saat surut arah arus barat daya dan pada saat slack (surut terendah) berbelok

(17)

kearah timur laut, sedangkan pada saat pasang arah arus ke tenggara sampai pada saat slack (pasang tertinggi) arah arus masih tenggara (Inventarisasai dan Pemetaan Sumber Daya Kelautan Kabupaten Banyuwangi, 2004).

2.3.4 Karakter Ekologi

a . E k o s i s t e m T e l u k P a n g - p a n g d a n s e k i t a r n y a

Teluk Pangpang yang secara administratif termasuk wilayah kecamatan Muncar memiliki keaneka ragaman ekosistem yang meliputi ekosistem perairan dan ekosistem daratan, antara lain ekosistem mangrove, ekosistem karang, dan ekosistem hutan gugur.

b . E k o s i s t e m m a n g r o v e

Jenis-jenis tumbuhan mangrove bereaksi berbeda terhadap variasi-variasi lingkungan fisik diatas, sehingga memunculkan zona-zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik tersebut secara detail adalah :

1. Jenis tanah

Sebagian wilayah pengendapan, substrat di pesisir bisa sangat berbeda. Yang paling umum adalah hutan bakau tumbuh di atas lumpur tanah liat bercampur bahan organik. Akan tetapi, di beberapa tempat, bahan organik ini sedemikian banyak proporsinya; bahkan ada pula hutan bakau yang tumbuh di atas tanah bergambut. Substrat yang lain adalah lumpur dengan kandungan pasir yang tinggi, atau bahkan dominan pecahan karang, dipantai-pantai yang berdekatan dengan terumbu karang. 2. Terpaan ombak

Bagian luar atau bagian depan hutan bakauj yang berhadapan dengan laut terbuka sering harus mengalami terpaan ombak yang keras dan aliran air yang kuat. Tidak seperti bagian dalamnya yang lebih tenang. Yang agak serupa adalah bagian-bagian hutan yang berhadapan langsung dengan aliran sungai, yakni yang terletak di tepi sungai. Perbedaannya, salinitas di bagian ini tidak begitu tinggi, terutama di bagian0bagian yang agak jauh dari muara. 3. Penggenangan air pasang

Bagian luar juga mengalami genangan air pasang yang paling lama dibandingkan bagian lainnya; bahakan terkadang terus terendam. Pada pihak lain, bagian-bagian di pedalaman hutan mungkin hanya terendam air laut manakala terjadi pasangtertinggi sekali dua kali dalam sebulan. Pada kawasan/ sisi timur teluk Pangpang terdapat

(18)

kawasan hutan mangrove alami dengan ketebalan berkisar antara 30-400 meter. Hutan mangrove dicirikan dengan adanya formasi hutan yang dipengaruhi pasang surut air laut dengan kondisi tanah yang serign kali bersifat anaerobik. Keberadaan masing-masing jenis vegetasi mangrove penyusun formasi juga dipengaruhi oleh salinitas substrat. Formasi hutan mangrove yang dijumpai di sisi barat teluk Pangpang diawali dengan Rhizopora apiculata pada zona terdepan yang berbatasan dengan laut dan diselingi oleh Sonneratia alba dan Rhizopora mucronata.

2.4. Kondisi Demografi

Berdasarkan data dari Badan Statistik dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kerja jumlah penduduk di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 sebesar 1.654.688 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut yang bermata pencaharian di bidang usaha kelautan dan perikanan sebesar43.389 orang atau 2,6 % dengan rincian sebagai berikut :

- Nelayan sebesar 25.769 orang (1,56 %)

- Nelayan Perairan umum sebesar 2.122 orang (0,13 %) - Petani ikan sebesar 4.570 orang (0,27 %)

- Petani tambak sebesar 2.339 orang (0,14%) - UPR/KPI sebesar 397 orang

- Pengolah hasil perikanan sebesar 5.248 orang (0,32%) - Pemasar hasil perikanan sejumlah 2.944 orang (0,18%)

Kondisi penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan berada di 11 (sebelas) Kecamatan berpantai yakni Wongsorejo, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Siliragung, Rogojampi, Bangorejo dan Tegaldlimo. Pembudidaya tambak (payau) berada di 8 (delapan) kecamatan yaitu Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggaran. Sedangkan pelaku usaha pembenihan (hatchery) hanya terdapat di Kecamatan Kalipuro saja. Untuk pembudidaya ikan air tawar terdapat dihampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

(19)

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk, Petani Ikan, Nelayan / Perikanan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Petani Ikan dan Nelayan Darat Nelayan Perairan

Umum Jumlah 1 WONGSOREJO 76.790 963 1.396 67 2.426 2 G I R I 29.290 74 - 45 119 3 KALIPURO 78.595 71 1.090 41 1.202 4 BANYUWANGI 114.211 233 1.112 81 1.426 5 GLAGAH 34.740 81 - 75 156 6 K A B A T 72.342 417 332 91 840 7 ROGOJAMPI 96.791 573 1.623 167 2.363 8 SINGOJURUH 51.662 124 - 85 209 9 SONGGON 56.248 299 - 123 422 10 S E M P U 80.220 397 - 109 506 11 GENTENG 88.803 335 - 118 453 12 GLENMORE 75.067 423 - 146 569 13 KALIBARU 63.991 133 - 133 266 14 GAMBIRAN 64.466 208 - 102 310 15 CLURING 76.416 276 - 67 343 16 SRONO 93.552 362 - 71 433 17 MUNCAR 131.773 1096 13.189 60 14.345 18 TEGALDLIMO 66.180 80 1.366 83 1.529 19 PURWOHARJO 67.451 159 3.832 63 4.054 20 BANGOREJO 62.419 163 27 94 284 21 PESANGGARAN 50.487 177 1.781 79 2.037 22 SILIRAGUNG 46.369 105 21 47 173 23 TEGALSARI 48.799 72 - 84 156 24 LICIN 28.026 88 - 91 179 JUMLAH 1.654.688 6.909 25.769 2.122 34.800

Sumber: Dinas Kependudukan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi

2.5. Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Banyuwangi

Wilayah perairan di Kabupaten Banyuwangi yang dibatasi oleh lautan yaitu Selat Bali di sebelah Timur dan Samudera Indonesia di sebelah Selatan merupakan salah satu daerah perikanan utama di Jawa Timur.

Potensi Sumberdaya Perikanan Selat Bali dan Pemanfaatannya. Selat Bali yang luasnya 960 mil2 memiliki potensi penangkapan maksimum lestari untuk ikan pelagis (permukaan) dengan hasil ikan yang dominan yakni Lemuru (Sardinella Lemuru)

(20)

sebesar 46.400 ton dan untuk Muncar memiliki MSY 25.256 ton / tahun (sumber : Hasil Penelitian PPIS – Unibraw 2004), sedangkan untuk jenis ikan dasar (demersal) , ikan hias, nener dan benur belum ada penelitian, namun demikian sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar.

Sedangkan Samodra Indonesia yang luasnya ± 2.000 mil2 (belum termasuk perairan Mintakat Zone 200 mil) dengan basis utamanya Pancer dan Grajagan memiliki potensi lestari sebesar 212.500 ton / tahun yang terdiri dari ikan demersal sebesar 103.000 ton / tahun dan ikan permukaan sebesar 109.500 ton / tahun.

Sesuai dengan potensi sumberdaya perikanan yang tersedia, maka peningkatan konstribusi Sub Sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Banyuwangi dilaksanakan melalui peningkatan usaha-usaha diversifikasi,intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi yang meliputi usaha penangkapan di laut, budidaya air tawar, budidaya air payau, laut maupun penangkapan di perairan umum, rehabilitasi hutan mangrove, dan terumbu karang. Pengembangan produksi tersebut untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri, sedangkan komoditas-komoditas yang mempunyai pasaran baik di luar negeri diarahkan untuk eksport.

Tingkat pengusahaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Selat Bali sudah dilakukan secara intensif sehingga dinyatakan padat tangkap, sedangkan tingkat pengusahaan di perairan Samudera Indonesia masih relatif rendah sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan beberapa kali lipat, dan pengusahaan di ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia) 200 mil masih perlu untuk dieksploitasi.

Upaya pengembangan produksi kelautan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi setiap tahun tetap dilakukan bahkan semakin meningkat dimana pada pelaksanaannya dilakukan secara instransional maupun terpadu.

Dalam pengembangan produksi penangkapan di laut,bagi daerah- daerah perairan pantai yang telah padat tangkap atau krisis sumberdaya di upayakan untuk tidak ada penambahan usaha baru.

Pengembangan usaha penangkapan di perairan pantai yang masih potensial dilaksanakan melalui motorisasi dan modernisasi unit penangkapan. Jenis alat tangkap yang dikembangkan adalah trammel net, gill net, pancing rawai dan mini purse seine dengan menggunakan perahu motor tempel dan kapal motor. Disamping itu akan ditempuh pula usaha diversifikasi melalui perbaikan teknis penangkapan dan penggunaan beberapa jenis alat tangkap pada setiap unit penangkapan untuk meningkatkan efisiensi usaha.

(21)

Pengembangan usaha perikanan lepas pantai dikembangkan di perairan pantai selatan yang terutama diarahkan pada pengembangan unit penangkapan gill net, long line (pancing Rawai), pole and line dan purse seine dengan menggunakan kapal motor lebih dari 30 GT.

Pengembangan produksi budidaya air payau (tambak) sudah dimulai sejak tahun 1986 mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan dan terutama sekali diarahkan pada ekspor non migas. Pengembangan dilakukan melalui intensifikasi usaha tambak yang sudah ada, tetapi menjelang tahun 1994 – sampai sekarang produksi budidaya tambak mengalami fluktuasi dikarenakan adanya faktor alami (musim, lingkungan, penyakit, faktor manusia, dll), sehingga para pengusaha tambak enggan untuk berspekulasi. Hal ini berpengaruh pula terhadap kegiatan pembenihan udang (hatchery).

Pengembangan produksi budidaya air tawar juga mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan, dimana terjadi pergeseran dari usaha yang hanya untuk kesenangan saja menjadi usaha yang bersifat komersial, dengan jenis komoditas ikan Tombro , Tawes, Gurami, Nila, Lele, Nila merah dan lain-lain baik untuk ikan konsumsi maupun untuk penyediaan benih bagi usaha budidaya air tawar. Perkembangan usaha budidaya yang bersifat hoby/ kesenangan mengalami kemajuan yang cukup pesat untuk ikan hias di air tawar dengan jenis- jenis : Lou Han, Koi, Komet, Koki, dll. Sedangkan ikan hias di air laut dari jenis-jenis : Kepe-kepe, Angel, Boneka, Betok Laut, Dakocan, Cantuk,, Animun, Keleng pasir.

Keberadaan maupun pengembangan budidaya air tawar ini secara langsung dapat membantu memperbaiki gizi dengan menambah penghasilan bagi petani ikan / pembudidaya ikan.

Pengembangan budidaya air tawar disertai pula dengan upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya makan ikan dengan memanfaatkan sebanyak mungkin lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti BPD, PKK, LSM, Posyandu dan sebagainya yang sekaligus dikaitkan dengan usaha perbaikan gizi keluarga.

(22)

BAB III

BIDANG ADMINISTRASI

3.1. Organisasi Dinas

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011, serta telah melakukan restrukturisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi sesuai Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 53 tahun 2011.

Setelah mengalami restrukturisasi, maka gambaran umum organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :

3.1.1 Kedudukan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang Kelautan dan Perikanan.

Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kantor utama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi berlokasi di Jl. KH. Agus Salim 106, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi.

3.1.2. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 53 tahun 2011 Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kelautan dan perikanan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang kelautan dan perikanan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kelautan dan perikanan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(23)

3.1.3. Visi, Misi Dan Tujuan Dinas Perikanan Dan Kelautan

Visi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi adalah : ”Terwujudnya Usaha Kelautan dan Perikanan Yang Maju dan Lestari Untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Masyarakat”.

Adapun misi yang dilakukan untuk mencapai visi yang diinginkan adalah :

a. Mewujudkan pengelolaan perikanan tangkap yang lestari dan berkelanjutan

b. Mewujudkan usaha budidaya perikanan yang berkembang dan kuat c. Mewujudkan produk pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

yang berkualitas dan berdaya saing

d. Meningkatan kapabilitas SDM masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan

e. Mewujudkan sistem pelayanan publik yang baik di bidang pembangunan kelautan dan perikanan

f. Mewujudkan tata kelola instansi Dinas Kelautan dan Perikanan yang baik dan bersih.

Tujuan dari pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi adalah :

- Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap yang berbasis kelestarian dan berkelanjutan.

- Meningkatkan produksi perikanan melalui sektor usaha budidaya perikanan yang berkembang dan kuat Meningkatkan penyediaan dan distribusi bahan pangan komoditas perikanan dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi gizi masyarakat

- Mengoptimalkan nilai produk hasil perikanan

- Meningkatkan kemandirian masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan

- Meningkatkan kepercayaan publik untuk mendukung pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan

- Mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif

(24)

3.1.4. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, yang dibantu oleh :

- Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian

- Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Perlengkapan

- Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program 3. Unsur Pelaksana terdiri dari :

a. Kabid. Kelautan, yang dibantu oleh :

- Kasi. Perikanan Tangkap

- Kasi. Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

- Kasi. Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan b. Kabid. Perikanan, dibantu oleh :

- Kasi. Teknik Produksi dan Perbenihan

- Kasi. Sarana dan Prasarana Budidaya

c. Kabid.Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, dibantu oleh :

- Kasi. Pengolahan Hasil Perikanan

- Kasi. Pemasaran Hasil Perikanan 4. Jabatan Fungsional

Uraian tugas dari masing-masing unsur dalam struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;

b. melaksanakan program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;

d. melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;

e. melaksanakan pembinaan pegawai di lingkungan Dinas Kelautan dan perikanan;

f. melaksanakan pembinaan teknis dan administratif pada unit pelaksana teknis dinas dan pejabat fungsional di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan;

g. memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

(25)

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

j. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Sekretaris Dinas Kelautan Dan Perikanan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana sekretariat berdasarkan rencana kerja

dinas;

b. menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan dinas;

d. menyelenggarakan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait;

e. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

f. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan karier; g. melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepadaatasan.

3. Kepala Bidang Kelautan, mempunyai tugas:

a. menyusun rencana Bidang Kelautan sesuai dengan rencana kerja Dinas

b. merencanakan pengelolaan potensi sumberdaya kelautan; c. menyusun dan mengatur tata ruang eksplorasi, eskploitasi,

konservasi sumberdaya kelautan, termasuk suaka laut di wilayah Kabupaten Banyuwangi;

d. melaksanakan inventarisasi, identifikasi serta pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;

e. melaksanakan inventarisasi, identifikasi pembangunan dan rehabilitasi, sarana dan prasarana dasar bidang kelautan; f. melaksanakan, bimbingan, pembinaan dan pelayanan di bidang

kelautan;

g. melaksanakan bimbingan, menegakkan hukum serta operasi pengawasan sumber daya kelautan;

h. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kelautan;

(26)

i. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

j. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4. Kepala Bidang Perikanan, mempunyai tugas:

a. menyusun rencana Bidang Perikanan Budidaya sesuaidengan rencana kerja dinas;

b. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan analisa pemanfaatan/pengelolaan perikanan budidaya;

c. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan potensi pengembangan kawasan perikanan budidaya;

d. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan polapenyebaran hama dan penyakit ikan;

e. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan hamadan penyakit ikan;

f. merencanakan pola pengembangan, perekayasaanteknologi dan pengembangan komoditas unggulanperikanan budidaya; g. melaksanakan inventarisasi, identifikasi,

perencanaanpengembangan, rehabilitasi dan pembangunan saranadan prasarana dasar bidang perikanan budidaya;

h. melaksanakan bimbingan, dan pembinaan untukmenumbuhkan minat masyarakat terhadap perikananbudidaya;

i. melaksanakan pengawasan peredaran OIKB (Obat IkanKimia dan Biologi) dan peredaran ikan hidup bagi usahaperikanan budidaya;

j. melaksanakan pembinaan, pengawasan danpengendalian pengelolaan budidaya perikanan danperairan umum;

k. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

l. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangankarier;

m. melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan olehatasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

5. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), mempunyai tugas:

a. menyusun rencana Bidang Pengolahan dan Pemasaran hasil Perikanan sesuai dengan rencana kerja dinas;

(27)

b. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan analisa pengolahan pemasaran hasil perikanan;

c. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pola pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; d. merencanakan dan perekayasaan teknologi pengolahan dan

pemasaran hasil perikanan;

e. melaksanakan inventarisasi, identifikasi, perencanaan pengembangan, rehabilitasi, pembangunan sarana dan prasarana dasar bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

f. melaksanakan bimbingan, dan pembinaan untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

h. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

i. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan

6. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas :

melaksanakan sebagian tugas badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Berikut adalah bagan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi :

(28)

Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten. Banyuwangi 20 Gambar 3.1. Bagan Organisasi Dinas Kelautan & Perikanan

Kabupaten Banyuwangi SUB BAG. UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAG. KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SUB BAG. PENYUSUNAN PROGRAM SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

BANYUWANGI

KEPALA DINAS

SEKSI PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN &

PERIKANAN SEKSI PERIKANAN TANGKAP

BIDANG KELAUTAN

SEKSI PENGELOLAAN PESISIR & PULAU-PULAU KECIL

BIDANG PERIKANAN

SEKSI TEKNIK PRODUKSI & PEMBENIHAN

SEKSI SARANA & PRASARANA BUDIDAYA, KESEHATAN IKAN &

LINGKUNGAN

BIDANG PENGOLAHAN & PEMASARAN HASIL PERIKANAN

SEKSI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

SEKSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN

(29)

3.2. Sumber Daya SKPD

3.2.1. Kepegawaian

Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi sampai dengan akhir tahun 2015 berjumlah sebanyak 46 orang, dapat dibedakan berdasarkan :

a. Berdasarkan Jenis Kepegawaian

 Pegawai Pusat Dept. DN. dpk : - orang

 Pegawai Pusat dpk : - orang

 Pegawai Pusat dpb : - orang

 Pegawai Daerah : 31 orang

 CPNS : - orang

 Honorarium : 8 orang

 Tenaga Kontrak (Pusat) : 7 orang

Jumlah : 46 orang

b. Berdasarkan Status Kepegawaian

 Pegawai Golongan IV : 4 orang

 Pegawai Golongan III : 24 orang

 Pegawai Golongan II : 2 orang

 Pegawai Golongan I : 1 orang

 Tenaga Kontrak : 15 orang

Jumlah : 46 orang

c. Berdasarkan Pendidikan

 Pasca Sarjana / Magister / : 1 orang

Strata II (S2)

 Sarjana / Strata I (S1) : 23 orang

 Sarjana Muda / D3 : 7 orang

 SLTA / sederajat : 12 orang

 SLTP / sederajat : 2 orang

 SD / sederajat : 1 orang

Jumlah : 46 orang

d. Berdasarkan Jenis Kelamin

 Laki-laki : 37 orang

(30)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten. Banyuwangi 22

IV III II I L P SD SMP SMA D3 S1 / DIV S2

1. Pimpinan / Kepala 1 1 1

2. Sekretariat : 1 1 1

- Sub.Bag. Umum & Kepegawaian 2 4 6 1 4 1

- Sub.Bag. Keuangan & Perlengkapan

5 1 4 2 1 5

- Sub.Bag. Penyusunan Program 1 1 1

Petugas di Kecamatan 1 1 1 1 2 1 3

3. Bidang Kelautan : 1 4 1 2 6 1 2 5

- TPI Pancer 1 1 1

- TPI Grajagan 1 1 1

- TPI Muncar (4 TPI) 2 2 1

- TPI Bimorejo 4. Bidang Perikanan : 1 2 4 5 2 4 4 - BBI Pakistaji 2 2 2 - BBI Genteng 1 2 3 1 2 5. Bidang P2HP 4 1 4 1 1 3 JUMLAH 4 24 2 1 15 37 9 1 2 12 7 23 1 TOTAL

NO. Bidang / Sekretriat Pendidikan

TABEL. 3.1 DATA PEGAWAI DINAS KELAUTAN & PERIKANAN KAB. BANYUWANGI TAHUN 2013

46 46 46

PNS Honorarium /

Kontrak

(31)

KENAIKAN PANGKAT

Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang mendapatkan kenaikan pangkat Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1) HENRY SUHARTONO, S.Sos. NIP. 19721221 199311 1 001 TMT 01 April 2014 menjadi Pembina Tk.I (IV/b)

2) SUYONO, SP. NIP. 1958114 198602 1 001 TMT 01 April 2014 menjadi Penata Tk.I (III/d) 3) DWI UTOMO, SP. NIP. 19640905 199001 1 003

TMT 01 April 2014 menjadi Penata (III/c)

4) ROMA HARMONY, SP. NIP. 19650425 198903 1 003 TMT 01 April 2014 menjadi Penata (III/c)

5) SETYO HARINI, S.Pi. NIP. 19711119 200604 2 013 TMT 01 April 2014 menjadi Penata (III/c)

6) SITI RAHMAWATI, A.Md. NIP. 19780323 200604 2 008 TMT 01 April 2014 menjadi Penata Muda (III/a)

7) SUMALI. NIP. 19600630 200604 1 015 TMT 01 April 2014 menjadi Juru (I/c)

8) SUHERIYANTO. NIP. 19681029 199403 1 003

TMT 01 Oktober 2014 menjadi Penata Muda Tk.I (III/b) 9) Ir. PUDJO HARTANTO, M.AP. NIP. 19631213 199202 1 002

TMT 01 Oktober 2014 menjadi Pembina Utama Muda (IV/c)

Untuk tahun 2014 tidak ada pensiunan dan pengangkatan CPNS / PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan

PELATIHAN PEGAWAI

Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang sudah mendapat pelatihan penjenjangan karir sebanyak 1 orang dengan rincian :

Sespa/Spamen/PIM Tk. II : - orang

Sepadya/Spama/Pim Tk. III : 1 orang

Sepada/Adum/ Pim Tk. IV : - orang 3.2.2 Aset Perlengkapan

Untuk menunjang kegiatan organisasi, Dinas Kelautan dan Perikanan ditunjang oleh beberapa sarana dan prasarana yang merupakan aset pemerintah. Aset tersebut terdiri dari aset bergerak dan tidak bergerak. Uraiannya adalah sebagai berikut :

(32)

Aset Bergerak

Yaitu aset yang digunakan untuk mobilitas dinas.Terdiri dari kendaraan bermotor dan kapal speedboat. Adapun jenis dan jumlah aset bergerak yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:

Tabel.3.2 DataAset Bergerak S/D Tahun 2015

No. Uraian Kondisi

Baik Sedang Rusak

1 Kendaraan Roda 4 6 2

2 Kendaraan Roda 3 2

3 Kendaraan Roda 2 9 16

4 Speedboat 1

Aset Tidak Bergerak

Aset tidak bergerak yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari tanah, mesin/ peralatan, gedung/ bangunan dan aset tetap lainnya. Rinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel.3.3 Data Aset Tidak Bergerak S/D Tahun 2015

No Uraian Kondisi

Baik Sedang Rusak

1 Tanah 10

2 Bangunan 12 7

3 Irigasi/Talud 13

4 Aset Tetap Lainnya 2

3.2.3. Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Banyuwangi ditunjang sejumlah anggaran pelaksanaan antara lain diperoleh dari Anggaran Pembangunan Kabupaten Banyuwangi (APBD Kabupaten), Propinsi Jawa Timur (APBD Provinsi Jatim), serta Pemerintah Pusat (APBN)/ Dana Alokasi Khusus (DAK), sedangkan anggaran rutin diperoleh dari dana APBD Kabupaten Banyuwangi.

(33)

Anggaran yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 adalah sebesar Rp. 13.279.775.042,- dengan rincian sebagai berikut :

1. Total APBD sebesar Rp. 13.279.775.042,-

Anggaran yang bersumber dari dana APBD tersebut dialokasikan untuk:

- Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.547.206.148,-

- Belanja Langsung sebesar Rp. 10.732.568.894,-. Dari total belanja langsung ini, anggaran sebesar Rp. 4.017.980.000,- berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

2. Total APBN sebesar Rp. 1.425.050.000,-, berasal dari Dirjen Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan

Rincian alokasi anggaran APBD TA 2015 dan realisasinya adalah sebagai berikut :

Belanja Langsung Pokok

Jumlah anggaran belanja langsung pokok yang dibiayai sebesar Rp. 1.402.820.900,- dengan realisasi Rp. 1.383.831.644,- atau 98,7% yang terdiri dari 3 program yaitu :

NO. PROGRAM TOTAL

BELANJA REALISASI BELANJA % 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 878.870.900 860.987.469 97 2 Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

471.850.000 470.744.225 99 3 Peningkatan Sistem Pelaporan

& Capaian Kinerja

52.100.000 52.099.950 100%

TOTAL BELANJA POKOK 1.402.820.900 1.383.831.644 98,7%

Belanja Langsung Urusan

Anggaran Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kaupaten Banyuwangi yang berasal dari APBD Tk.II sebesar Rp. 9.329.747.994,- dengan realisasi Rp. 8.013.437.610,- atau 86% yang terdiri dari 6 program yaitu :

NO. PROGRAM TOTAL

BELANJA REALISASI BELANJA % 1 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 669.344.800 663.578.150 99

(34)

2 Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut 214.728.000 214.614.600 100 3 Pengembangan Budidaya Perikanan 4.199.105.544 3.419.248.010 81 4 Pengembangan Perikanan Tangkap 2.125.515.200 2.095.508.150 99

5 Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan

2.061.054.450 1.569.982.750 76

6 Peningkatan Kualitas Akses Jaringan Informasi Perikanan

60.000.000 50.505.950 84

TOTAL BELANJA POKOK 9.329.747.994 8.013.437.610 86%

3.2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan maka diperlukan adanya dukungan keuangan yang berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi. PAD sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 148.000.000,-, dengan realisasinya sebesar Rp 218.132.320,-dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.4 Target dan Realisasi PAD Kelautan dan Perikanan TA 2015

NO. URAIAN TARGET

(Rp.) REALISASI (Rp.) % 1 Kekayaan Daerah 19.000.000 22.474.000 118,28 2 Pelelangan Ikan 80.000.000 135.048.400 168,81 3 Retribusi Penjualan Produk Daerah : - BBI Genteng 15.000.000 15.125.000 100,83 - BBI Kabat 15.000.000 15.165.000 101,1

4 Ijin Usaha Perikanan 19.000.000 29.335.000 154,39

5 Lain-lain - 984.920 -

(35)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor perikanan dan Kelautan didukung dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi tanggal 11 Maret 2002 yaitu:

 Peraturan daerah Nomor : 12 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan.

 Peraturan Daerah Nomor : 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Perikanan Daerah.

 Perda Kabupaten Banyuwangi No. 32 dan 33 Tahun 2003 tentang Retribusi Target Pelelangan Ikan.

(36)

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

TAHUN 2015

4.1. Pelaksanaan Kegiatan APBD

Total dana APBD Tahun Anggaran 2015 untuk belanja lansung yang dikelola Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebesar Rp. 10.732.568.894,-. Dibandingkan dengan tahun 2014 yang anggaran belanja langsungnya sebesar Rp. 9.277.615.500,-, maka anggaran tahun 2015 meningkat 15,7%.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan dana APBD tahun 2015 terdiri dari Belanja Langsung Pokok Rp. 1.402.820.900,- dan Belanja Langsung Urusan tahun 2015 sebesar Rp. 9.329.747.994,- yang meliputi kegiatan –kegiatan sebagai berikut :

4.1.1 Belanja Langsung Pokok

Rincian anggaran dan realisasi program / kegiatan dari belanja langsung pokok adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Anggaran dan Realisasi Kegiatan Belanja Langsung Pokok TA

2015

Kode Uraian TOTAL

BELANJA REALISASI BELANJA % NAMA PELAKSANA 1 2 3 4 5 6

01 PELAYANAN ADMINITRASI PERKANTORAN

0101 PENYEDIAAN JASA

SURAT MENYURAT

4.500.000 4.498.500 100% Sekretariat

0102 PENYEDIAAN JASA

KOMUNIKASI SUMBER DAYA AIR DAN LISTRIK

105.000.000 92.600.511 88% Sekretariat 0108 PENYEDIAAN JASA KANTOR 36.000.000 36.000.000 100% Sekretariat 0109 PENYEDIAAN JASA PERBAIKAN PERALATAN KERJA 15.000.000 14.991.000 100% Sekretariat 0110 PENYEDIAAN ALAT TULIS KANTOR 55.000.000 55.000.000 100% Sekretariat 0111 PENYEDIAAN BARANG CETAKAN DAN PENGGANDAAN 55.100.000 55.100.000 100% Sekretariat 0112 PENYEDIAAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK/PENERANGAN BANGUNAN 15.000.000 15.000.000 100% Sekretariat 0113 PENYEDIAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR 77.070.900 76.870.800 100% Sekretariat

(37)

1 2 3 4 5 6 0114 PENYEDIAAN PERALATAN RUMAH TANGGA 12.000.000 12.000.000 100% Sekretariat 0116 PENYEDIAAN BAHAN LOGISTIK KANTOR 79.200.000 74.271.200 94% Sekretariat 0117 PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN 25.000.000 24.899.500 100% Sekretariat 0118 RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI KE LUAR DAERAH 400.000.000 399.755.958 100% Sekretariat

02 PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

0203 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR 64.400.000 64.314.000 100% Sekretariat 0207 PENGADAAN PERLENGKAPAN GEDUNG KANTOR 86.950.000 86.950.000 100% Sekretariat

0210 PENGADAAN MEBELEUR 13.800.000 13.800.000 100% Sekretariat

0211 PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR 46.700.000 46.700.000 100% Sekretariat 0222 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA GEDUNG KANTOR 30.000.000 30.000.000 100% Sekretariat 0224 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA KENDARAAN DINAS/OPERASIONAL Sekretariat -Pemeliharaan kendaraan bermotor 50.000.000 49.073.225 98% 0226 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA PERLENGKAPAN GEDUNG KANTOR 10.000.000 10.000.000 100% Sekretariat 0229 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA MEBELEUR 5.000.000 5.000.000 100% Sekretariat 0242 REHABILITASI SEDANG BERAT GEDUNG KANTOR 165.000.000 164.907.000 100% Sekretariat

06 PENINGKATAN SISTEM PELAPORAN & CAPAIAN KINERJA

0601 PENYUSUNAN LAPORAN

CAPAIAN KINERJA & IKHTISAR REALISASI KINERJA SKPD 35.000.000 34.999.950 100% Sekretariat 0602 PENYUSUNAN PELAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN 17.100.000 17.100.000 100% Sekretariat TOTAL 1.402.820.900 1.383.831.644 98,7%

(38)

Uraian dari masing-masing program/kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

I. Program/ Kegiatan untuk Menunjang Administrasi dan Pelayanan Publik

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Capaian atau sasaran dari program ini adalah terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran 100%. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan capaian program Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah sebagai berikut :

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

Keluaran kegiatan ini adalah tersedianya pelayanan jasa surat menyurat selama 12 bulan. Target kinerjanya adalah terwujudnya kelancaran proses surat menyurat Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 4.500.000,- dengan realisasi anggaran dan fisik tercapai 100%. Kegiatan ini untuk mendukung tercapainya pelayanan administrasi perkantoran 100%.

Pelaksana teknis kegiatan bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. Keluaran kegiatan ini adalah tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama satu tahun anggaran (12 bulan).

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 105.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran ini adalah Rp. 92.600.511,- atau tercapai 82%. Realisasi fisik kegiatan 100%.

Pelaksana teknis kegiatan bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

(39)

3) Penyediaan jasa kantor

Keluaran kegiatan ini adalah tersedianya petugas jasa kebersihan dan jasa keamanan untuk satu tahun anggaran (12 bulan). Jumlah penyediaan jasa kantor yaitu petugas jasa kebersihan sebanyak 2 orang dan jasa keamanan 2 orang.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 36.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

4) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.

Keluaran kegiatan ini adalah tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja untuk 4 jenis peralatan kerja selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 15.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

5) Penyediaan alat tulis kantor

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) sebanyak 48 jenis sesuai kebutuhan dinas selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 55.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

(40)

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan barang cetakan dan fotocopy (penggandaan) sebanyak 12 jenis sesuai kebutuhan dinas selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 55.100.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor sebanyak 14 jenis sesuai kebutuhan dinas selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 15.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

8) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor berupa notebook, camera digital, sound system, portable wireless sound system, TV LED, dan pemasangan instalasi telpon PABX system.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 77.070.900,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

(41)

9) Penyediaan peralatan rumah tangga

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan peralatan rumah tangga sebanyak 24 macam sesuai kebutuhan dinas selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 12.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

10) Penyediaan bahan logistik kantor

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan bahan bakar minyak non subsidi selama satu tahun anggaran (12 bulan).

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 79.200.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran ini adalah Rp. 74.271.200,- atau tercapai 94% dan realisasi fisik kegiatan 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

11) Penyediaan makanan dan minuman

Keluaran kegiatan ini adalah pengadaan makanan dan minuman rapat sebanyak 3 jenis sesuai kebutuhan dinas selama satu tahun anggaran.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 25.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

(42)

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah selama 12 bulan. Target kinerjanya adalah terwujudnya kelancaran proses rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 400.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Capaian atau sasaran dari program ini adalah terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana paratur. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan capaian program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai berikut:

1) Pembangunan Gedung Kantor;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan toilet, pembangunan tandon air, dan pembangunan tempat parkir. Target kinerjanya adalah meningkatnya kenyamanan dan keamanan gedung kantor dinas.

Plafon anggaran kegiatan ini Rp. 64.314.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik sampai dengan akhir tahun anggaran tercapai 100%.

Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan Ka.Sub.Bag. Penyusunan Program.

Gambar

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi
Tabel 4.2  Anggaran dan Realisasi Kegiatan Belanja Langsung Urusan TA  2015
Gambar 3.2  Kegiatan demplot budidaya nila, lele dan kolam air deras
Gambar 3.3  Kegiatan pemberian bantuan bibit ikan untuk POKDAKAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang kelautan dan perikanan, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang

Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan dalam mengoptimalkan Potensi Perikanan Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Flores. Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan

Upaya-upaya yang dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Merauke dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan mengembangkan sarana dan prasarana perikanan

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk pembagian urusan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Pemalang tidak lagi

Semoga LKPJ dan LPPDini telah dapat mencerminkan kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 dalam rangka mensukseskan pelaksanaan

Kegiatan Pengembangan Usaha Budidaya Perikanan menggunakan dana APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2017, dengan serapan dana sebesar Rp. Kegiatan ini bertujuan untuk

Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sektor perikanan melalui pelaksanaan berbagai program

Dalam buku Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat ini disajikan informasi data statistik perikanan tangkap, data statistik perikanan budidaya,