ii
ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Ciliwung telah mengalami banyak perubahan penggunaan lahan baik pada daerah hilir yang merupakan dataran rendah, daerah tengah hingga pada daerah hulu. Perubahan penggunaan lahan tersebut meliputi pergeseran lahan dari ruang terbuka hijau menjadi kawasan terbangun serta berkurangnya jumlah dan luasan situ-situ yang memiliki fungsi sebagai penyimpan air. Perubahan penggunaan lahan ini dipicu seiring dengan meningkatnya urbanisasi di wilayah Sub-Sub-Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Wilayah kegiatan dari penelitian ini adalah Sungai Ciliwung, di mana wilayah kajian dibatasi hanya dibagian hulu Sungai Ciliwung.
Dalam studi ini metode penelitian menggunakan 2 pemodelan yaitu pemodelan dengan HEC-HMS dan perhitungan menggunakan hidrograf satuan yang masing-masing memiliki parameter yang berbeda. Untuk parameter yang ada didalam model HEC-HMS yaitu Lag Time, Nilai Curve Number (CN) serta Muskingum x dan k sedangkan parameter yang ada didalam hidrograf satuan adalah debit puncak (Qp), waktu puncak (Tp) dan waktu dasar (tb).
Dari hasil analisa menggunakan model HEC-HMS, diketahui bahwa parameter yang berpengaruh terhadap perubahan parameter hidrograf yaitu nilai CN yang dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan sedangkan untuk nilai Muskingum dan lag time tetap. Nilai CN dari tahun 2004, 2007 dan 2009 mengalami perubahan yang disebabkan oleh semakin bertambahnya daerah permukiman yang mengakibatkan semakin meningkatnya debit banjir yang terjadi. Hasil Analisa hidrograf satuan secara manual, diketahui bahwa parameter Qp (debit puncak) tahun 2004 sebesar 7,15 m3/detik. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa waktu dasar (tb) yang terjadi sama dengan waktu dasar (tb) pada hidrograf aliran langsung karena hidrograf yang terjadi adalah hidrograf tunggal.
Dari hasil analisa menggunakan model HEC-HMS diketahui bahwa parameter yang sangat berpengaruh adalah nilai CN yang dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan.
iii
ABSTRACT
Landuse of The Ciliwung Basin has changed significantly and only on downstream, which is terrain area, but also middle area and upstream as well. The change of land usage include the change of green areainto developed area, and the reduction of exsisting reservoir number. This land usage changing caused by growth urbanitation at Ciliwung subbasin. In this study, the main area observed is restricted on head water of Ciliwung River.
Two methods are use in this study, namely HEC-HMS modeling and unit hydrograph calculation, each has different parameters. The parameters of HEC-HMS modeling is Lag Time, Curve Number (CN) and Muskingum (x and k), while the unit hydrograph parameters are peak discharge(Qp), time to peak (Tp) and base time (tb).
From the analysis using HEC-HMS models, it is known that the parameters that influence the changes in value of the CN hydrograph parameters are affected by the condition of land use while Muskingum and lag time values remain. CN values from 2004, 2007 and 2009 experienced a change caused by increasing numbers of the settlement that resulted in the increasing flood discharge. Unit hydrograph analysis results manually, the Qp parameters (peak discharge) from 2004 amounted to 7,15 m3/s. The analyze shows that the occurred base time was equivalent with base time of direct run off, because the occurred hydrograph was single hydrograph.
From the analysis using HEC-HMS models known that the most influential parameter is the value of CN are affected by land use.