• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA LEMBAGA PENYIDIKAN DENGAN LEMBAGA PENUNTUTAN DALAM PERADILAN PIDANA TERPADU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA LEMBAGA PENYIDIKAN DENGAN LEMBAGA PENUNTUTAN DALAM PERADILAN PIDANA TERPADU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA LEMBAGA PENYIDIKAN

DENGAN LEMBAGA PENUNTUTAN DALAM PERADILAN

PIDANA TERPADU

ABSTRAK

Dalam menjalankan tugas menangani perkara pidana, antara penyidik dan penuntut umum terjalin hubungan yang bersifat fungsional dan instansional. Hubungan fungsional adalah hubungan kerja sama antara penyidik dan penuntut umum menurut fungsi dan wewenangnya masing-masing dalam penanganan perkara pidana. Hubungan tersebut merupakan hubungan kerja sama yang bersifat saling mengawasi antara penyidik dan penuntut umum.dalam proses penanganan perkara pidana Meskipun secara yuridis-normatif, baik dalam Herzeine Inlands Reglement (HIR) maupun dalam KUHAP, telah diatur mengenai tugas dan kewenangan masing-masing lembaga yang harus melaksanakannya, perselisihan dan ketidak harmonisan tugas dan kewenangan antar lembaga dalam sistem peradilan pidana kita masih sering timbul. Perselisihan itu bahkan kadang sangat meruncing sehingga menimbulkan sinisme di masyarakat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimanakah KUHAP sebagai dasar hukumnya, mengatur pelaksanaan hubungan fungsional antara penyidik dan penuntut umum dan kendala apa sajakah yang menjadi hambatan selama pelaksanaan hubungan tersebut berlangsung.

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini utamanya adalah yuridis normatif, yaitu pendekatan yang fokus perhatiannya menekankan pada hukum positif. Adapun pendekatan ini dilakukan dengan cara mengadakan penelusuran atau inventarisasi literatur yang berkaitan dengan hubungan fungsional lembaga penyidikan dan lembaga penuntutan dalam sistem peradilan pidana terpadu. Pada intinya pendekatan normatif ini merupakan pendekatan terhadap data sekunder.

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa persoalan yang hingga kini masih menjadi masalah adalah efektivitas penyidikan tindak pidana. Untuk berhasilnya penuntutan maka diperlukan penyidikan yang berhasil pula. Sebaliknya, kegagalan dalam penyidikan akan mengakibatkan gagalnya jaksa dalam proses penuntutan di pengadilan. KUHAP sebagai Kitab Undang-undang hukum acara pidana seharusnya mempunyai rumusan-rumusan yang jelas, tegas, dan efektif terhadap masalah koordinasi diantara keduanya, dan tidak bertentangan satu sama lain dengan perundang-undangan yang ada diluarnya. Hendaknya permasalahan yang dihadapi saat ini menjadi sebuah masukan, perbaikan dan pemikiran yang baru dalam mengatasi masalah ini, berupa acuan terhadap masalah-masalah yang terjadi dan diusulkan sebagai rancangan perumusan KUHAP dimasa datang. Dengan demikian, hukum acara pidana berisikan perumusan ketentuan perundang-undangan yang sedemikian rupa, yang menjadikan koordinasi dan hubungan fungsional erat antara kedua lembaga penegak hukum yang bertanggung jawab.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengembangkan diri menjadi guru yang profesional, hendaknya pengabdian tulus yang telah diberikan selalu diimbangi dengan kebiasaan berpikir reflektif, mempunyai prinsip

Menurut Imam Abu Hanifah, hadits di atas juga menjadi sebuah dalil tentang wajibnya shalat Idul Fitri, hingga para wanita yang sedang haid pun dianjurkan untuk keluar

Sosialisasi PROSPECT INDONESIA diadakan di Hotel Horrison Semarang pada tanggal 18 Juni 2014, sosialisasi ini dihadiri dari oleh Juni 2014, dihadiri dari AMKRI DPD

Bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis pada mata pelajaran bahasa Indonesia guna mengembangkan kreativitas menulis puisi siswa kelas

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Country of Origin) Terhadap Sikap Konsumen Dalam Memilih produk. Universitas

Akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I pertemuan ke-4 sudah menunjukkan perubahan yang berarti, karena nilai rata- rata kelasnya mencapai 66,15 dan

Pada tahap pertama yaitu eksplorasi konsep, dijelaskan bahwa berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, dilakukan studi literatur mengenai konsep yang