• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA TBA 1103663 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA TBA 1103663 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI PROYEK

A. Nama Proyek

1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota

Bandung

2. Pemilik : Swasta

3. Pengguna

a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini –

Senior Pelatih Pengelola

b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan

Pengunjung (Penonton dana atau tamu)

4. Fungsi : Sarana pembinaaan dan pelatihan

5. Fasilitas : a. Gedung Olahraga

b. Penunjang Pelatihan Fisik

c. Sekretariat Klub

d. Lapangan voli Pasir

e. Asrama

6. Jenis Proyek : Fiktif

B. Lokasi

1. Orientasi Tapak Terhadap Kota

Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara

makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus

berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum,

fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk

mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan

SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah

(2)

Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi

No Kriteria Lokasi

1 RTRW Kota Bandung

Termasuk dalam sub bpusat pelayanan sarana olahrga ( Ruang Terbuka Non Hijau)

2 Tinjauan

terhadap struktur kota

Berada di Kawasan yang mendukung fungsi GOR Bola Voli sebagai Fasilitas Olahraga 3 Pencapaian Dapat Diakses mudah dari seluruh wilayah

Kota Bandung, baik dengan angkutan umum maupun pribadi.

4 Area Pelayanan Pelayanan mencakup Khususnya Kota

Bandung Keseluruhan dan wilayah Jawa Barat 5 Fungsi lahan

Sekitar

Berada di kawasan yang fungsi lahan sekitarnya mendukung fungsi bangunan 6 Topografi Cendrung datar

2. Penentuan Lokasi dan Tapak

1. Alternatif Lokasi dan tapak

Adapun lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak yaitu

wilayah yang termasuk kedalam sub pelayanan sarana olahraga (

Ruang terbuka Non Hijau ) berdasarkan RTRW Kota Bandung,

diantaranya :

1) Jl. Pacuan Kuda Kecamatan Arcamanik Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

Gambar 3.1 Foto Udara Lokasi Tapak Arcamanik Sumber : Google Maps,2015

(3)

2) Jl. Pajajaran kecamatan CIcendo

3) Kecamatan Gede Bage ( Jl Tol Padaleunyi )

4) Jl. Soekarno – Hatta Kec, Panyileukan

Gambar 3.2 Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran Sumber : Google Maps, 2015

Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Tapak Gedebage Sumber : Google Maps 2015

Gambar 3.4 Foto Udara Lokasi Tapak Panyileukan Sumber : Google Maps,2015

LOKASI UUIII

LOKASI

(4)

3. Analisis Kriteria Lokasi

a. Analisis Lokasi

Tabel 3.2 Analisis Lokasi

N

o Kriteria

Lokasi

Arcamanik Pajajaran Gedebage Panyileukan 1 RTRW Kota

3 Pencapaian Sulit diakses kendaraan

2 Perkantoran Pemukiman

7 Topografi Cendrung datar

Jumlah Arcamanik 12

Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kriteria tapak

untuk proyek ini dan membandingkan antara tapak satu dengan tapak

(5)

tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl.

Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung.

2. Deskripsi Tapak

1) Lokasi : Jl. Pajajaran No.37 Kota Bandung

2) Luas Lahan : 33589 m2

C. Rona Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Pembangunan Setempat Tapak Perencanaan

termasuk kedalam Sub Pelayanan Ruang Terbuka Non Hijau, dan terleak pada

jalan arteri sekunder yang ketentuannya adalah :

1. KDB : 50%

2. KLB : 1,5

3. KDH :25%

4. GSB : 7 – 10 m

5. Rencana Lebar jalan : 20 m

(6)

D. Elaborasi Tema

1. Pengertian

Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek

rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan

bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan.

a. Struktur

Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan

masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam

tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan

gedung dibagi sebagai berikut:

1) Struktur Utama

Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun

komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah

dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi

dengan baik, elemen struktur utama meliputi:

a) Elemen Kaku  Kolom  Balok  Flat- plate  Cangkan  Plengkung b) Elemen Fleksibel

(7)

2) Struktur pendukung

Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun

komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik

3) Struktur Bentang Lebar

Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi

aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh Gambar 3.6 Elemen Kaku

Sumber : Daniel Schodek, Struktur.

(8)

kolom, misalnya auditorium, bioskop, stadion, gedung

peribadatan, gedung olahraga. Keuntungan struktur bentang lebar

antara lain mampu mengakomodasi ruang yang luas tanpa

halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang

lebih beragam. selain kelebihan bangunan bentang lebar juga

mempunyai kekurangan yaitu pengaliran beban tidak ditumpu

kolom sehingga memerlukan cara-cara khusus untuk

mengatasinya baik dari segi material maupun sistem struktural.

Beberapa sistem struktur yang cocok digunakan pada

perancangan ini antara lain sebagai berikut

Tabel 3.3 jenis Struktur

Sistem Struktur Kelebihan Kekurangan Contoh Struktur Portal dengan bentuk bangunan persegi panjang, secara visual tidak baik dalam nilai estetika

(9)

Struktur kabel, yaitu Sistem Sistem struktur yang

Sistem Rangka Ruang dan Sistem rangka batang atap disertai penyangga membagi beban strukturnya secara geometris

(10)

b. Estetika

Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu

yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa

yang disebut keindahan (A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah

Pengantar, 1999:9). Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa

Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟. Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb

Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai

dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan.

Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga

aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan

kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi

bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan

dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi.

Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan

merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh

pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya

sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya

bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung

secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai

elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan

gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur.

c. Interprestasi Tema

Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan

pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk

elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti

(11)

yang hadir bersama kekuatan (teknik) dan estetika (kualitas

arsitekturnya).

Tema struktur sebagai elemen estetis erat kaitannya dengan

bangunan bentang lebar. Struktur brntang lebar digunakan, karena

adanya kebutuhan ruang yang besar tanpa sekat atau penghalang pada

perencanaan pusat pembinaan voli ini. Pemilihan ini, sangatlah tepat,

karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya

pada bagian luar atau dinding luar bangunan.

d. Studi banding Tema Sejenis

1) Luanda Multisports Pavilion

a) Luas Bangunan : 2420 m2

b) Lebar Bentan : 60 x 40 m

c) Struktur : Sistem rangka ruang dan rangka batang

d) Lokasi : Spanyol

Gambar 3.8 Luanda Multisports Pavilion Sumber : www.archdaily.com

(12)

penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya

pada bangunan tersebut terlihat rumit tapi menjadikan sebuah nilai

keindahan tersendiri.

1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )

Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan

struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini

dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk

planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang.

Bangunan menggunakan kombinasi material struktur beton

dengan baja, beton digunakan untuk penutup atap berupa cangkang

(Shell) dan struktur lengkung penahannya. Sedangkan baja digunaka

sebagai elemen struktur tegak yang menjadi penyangga lengkung

bagian atas dengan lengkug bagian bawah.

Gambar 3.10 Fasad 1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium ) Sumber : www.archdaily.com

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi
Gambar 3.2  Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran Sumber : Google Maps, 2015
Tabel 3.2 Analisis Lokasi
Gambar 3.5  Lokasi Tapak
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengauan SPP!+P harus melampirkan Surat Pernyataan dari -uasa Pengguna nggaran atau Peabat yang ditunuk, isinya menyatakan bah.a +P (+ang Persediaan) tersebut

Setelah melakukan percobaan dengan software ETAP 4.0, penulis dapat menyimpulkan bahwa motor membutuhkan arus yang besar saat starting, menyebabkan arus pada

Dampak yang paling sering timbul adalah penyakit kardiovaskular dihubungkan dengan komposisi lemak tubuh yang berlebih (dislipidemia) sehingga dapat menyebabkan

Hal yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan tanaman kakao terutama untuk TR maka pada tahun 2009-2011, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan

Apabila dalam Masa Asuransi, selama Polis masih berlaku dan setelah melewati Masa Tunggu, berdasarkan Diagnosis Dokter, Tertanggung dan/atau Tertanggung Tambahan

Pengurus sebagai symbol; langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun karyawan bersifat persuasive yang menempatkan pengurus menjadi pemimpin

Untuk mengetahui pengaruh teknik Show Not Tell terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun

Ekstraksi pada gigi mandibula membutuhkan tang yang dapat digunakan untuk gigi berakar satu untuk incisivus, caninus, dan premolar, dan juga gigi berakar dua untuk molar.. Tang