• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAIQ CIPTA HARDIANTI 22010111140197 Lap.KTI Bab0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAIQ CIPTA HARDIANTI 22010111140197 Lap.KTI Bab0"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI

SEMARANG

LAPORAN HASIL

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter

BAIQ CIPTA HARDIANTI 22010111140197

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kami menyadari sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan proposal sampai dengan terselesaikannya laporan hasil Karya Tulis Ilmiah ini. Bersama ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberi kesempatan

kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Diponegoro.

2. Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah memberikan sarana dan

prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.

3. dr. M. Besari Adi Pramono, Msi.Med, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing

yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Orang tua dan keluarga kami yang senantiasa memberikan semangat dan

dukungan moral maupun material.

5. Para sahabat dan teman sejawat yang selalu memberi semangat dan dukungan

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dalam suka dan duka.

6. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas

(5)

v

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 26 Juni 2015

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

(7)

vii

2.1.3 Anatomi dan fisiologi genitalia wanita ... 8

2.1.3.1 Anatomi dan fisiologi uterus ... 8

2.1.3.2 Anatomi dan fisiologi dasar panggul ... 10

2.1.4 Faktor risiko ... 12

2.1.5 Patofisiologi ... 18

2.1.6 Diagnosis ... 20

2.1.6.1 Anamnesis ... 20

2.1.6.2 Pemeriksaan fisik ... 21

2.1.6.3 Pemeriksaan penunjang ... 22

2.1.7 Klasifikasi ... 23

2.1.8 Penatalaksanaan ... 25

2.1.8.1 Observasi ... 25

2.1.8.2 Konservatif ... 26

2.1.8.3 Operatif ... 27

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 30

3.1 Kerangka teori ... 30

3.2 Kerangka konsep ... 31

(8)
(9)

ix

4.9 Pengolahan dan analisis data ... 38

4.9.1 Pengolahan data ... 38

4.9.2 Analisa data ... 39

4.10 Etika penelitian ... 39

4.11 Jadwal penelitian ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN ... 41

5.1 Analisis sampel ... 41

5.2 Karakteristik pasien prolapsus uteri ... 42

5.3 Analisis uji bivariat ... 45

5.4 Analisis multivariat ... 47

BAB VI PEMBAHASAN ... 49

6.1 Pembahasan hasil penelitian ... 49

6.2 Keterbatasan penelitian ... 54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

7.1 Simpulan ... 55

7.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian penelitian ... 5

Tabel 2. Faktor risiko prolapsus ... 13

Tabel 3. Derajat prolapsus organ panggul... 24

Tabel 4. Klasifikasi prolapsus uteri ... 25

Tabel 5. Tipe, mekanisme kerja, dan indikasi pesarium ... 27

Tabel 6. Definisi operasional ... 35

Tabel 7. Jadwal penelitian ... 40

Tabel 8. Karakteristik pasien prolapsus uteri ... 42

Tabel 9. Hasil analisis bivariat ... 45

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi genitalia interna wanita ... 9

Gambar 2. Hubungan axis uterus, serviks, dan vagina ... 10

Gambar 3. Tingkatan pendukung organ panggul ... 12

Gambar 4. Patofisiologi prolapsus ... 19

Gambar 5. Poin dan landmark untuk sistem POP-Q ... 24

Gambar 6. Derajat prolapsus uteri ... 25

Gambar 7. Kerangka teori ... 30

Gambar 8. Kerangka konsep ... 31

Gambar 9. Alur penelitian ... 38

Gambar 10. Jumlah pasien prolapsus uteri ... 41

Gambar 11. Derajat prolapsus uteri ... 44

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

BMI : Body Mass Index

IMT : Indeks Massa Tubuh

POP : Prolapsus Organ Panggul

POP-Q : Pelvic Organ Prolapse Quantification

TVL : Total Vaginal Length

WHI : Women’s Health Initiative

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Output SPSS

(14)

xiv

ABSTRAK

Latar belakang : Prolaps uteri merupakan salah satu bentuk prolaps organ

panggul dan menempati urutan kedua tersering setelah cystourethrocele.

Prevalensi prolaps organ panggul adalah 41-50% pada wanita yang berusia di atas 40 tahun dan akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup. Walaupun prolaps uteri jarang menimbulkan mortalitas dan morbiditas yang berat, tetapi dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita. Etiologi prolaps belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab terjadinya.

Tujuan : Mengetahui angka kejadian prolaps uteri, karakteristik pasien prolaps uteri dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian prolaps uteri di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan data catatan medik pasien prolaps uteri di RSUP Dr. Kariadi Semarang, selama tahun 2013 hingga 2014. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara consecutive sampling dan didapatkan 56 data rekam medis pasien

prolaps uteri yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persen, sedangkan analisis analitik

menggunakan uji Chi-square dan uji regresi logistik.

Hasil : Terdapat 56 kasus prolaps uteri selama tahun 2013-2014. Sebagian besar pasien prolaps uteri berusia ≥ 50 tahun (80,4%), multipara (82,1%), sudah

menopause (83,9%) dan BMI < 25 kg/m2 (51,8%). Berdasarkan uji Chi-square

didapatkan hubungan yang bermakna antara paritas, usia dan menopause dengan kejadian prolaps uteri (p=0,000) sedangkan BMI tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian prolaps uteri (p=0,643). Hasil akhir dengan analisis multivariat uji regresi logistik didapatkan faktor usia paling berpengaruh terhadap

kejadian prolaps uteri (p=0,000) dan OR= 102,5 (10,3 – 1020,058, IK 95%).

Simpulan : Ada hubungan antara paritas, usia dan menopause dengan kejadian prolaps uteri dan usia adalah faktor yang paling berhubungan dengan kejadian prolaps uteri.

(15)

xv ABSTRACT

Background: Uterine prolapse is a form of pelvic organ prolapse and ranks the second most common after cystourethrocele. The prevalence of pelvic organ prolapse is 41-50% in women aged over 40 years old and will increase in line with life expectancy increase. Although uterine prolapse rarely cause mortality

and severe morbidity, but it can affect women’s quality of life. Prolapse etiology

has not known certainly, but there are several factors that are considered as the cause.

Objective: To determine the incidence of uterine prolapse, uterine prolapse patient characteristics and factors related to the incidence of uterine prolapse in Dr. Kariadi Hospital Semarang.

Methods: An analytic observational study with cross-sectional design used medical records of uterine prolapse patients in Dr. Kariadi Hospital, during the years 2013 to 2014. Sampling was done by consecutive sampling and 56 medical records of uterine prolapse patients who met the inclusion criteria were obtained. Descriptive analysis was shown in the form of frequency and percentage distribution table, while the analytic analysis used Chi-square test and logistic regression.

Results: There were 56 cases of uterine prolapse during the years 2013 to 2014. Most uterine prolapse patients aged over 50 years old (80.4%), multiparous (82.1%), post-menopausal (83.9%) and BMI < 25 kg/m2 (51.8%). Based on Chi-square test, there was a significant association between parity, age and menopause with uterine prolapse incidence (p = 0.000) however there was no significant association between BMI with uterine prolapse incidence (p = 0.643). The final result using multivariate logistic regression analysis found that age was the most influential factor on the incidence of uterine prolapse (p = 0.000) and OR = 102.5 (10.3-1020.058, CI 95%).

Conclusions: There was association between parity, age and menopause with uterine prolapse incidence and age was the factors most associated with uterine prolapse incidence.

Referensi

Dokumen terkait

Memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden penelitian saya yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Varises Vena Tungkai Bawah pada

Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko usia dan paritas berhubungan dengan kejadian preeklampsia sehingga dapat disarakan untuk mengawasi lebih intens pada

Octovanni, 2009 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Iritan pada Karyawan Pabrik Pengolahan Aki Bekas di Lingkungan Industri Kecil (Lik) Semarang

Simpulan : Umur dan alat kontrasepsi yang dipergunakan tidak ada hubungan dengan stadium dan jenis kanker serviks serta paritas bukan merupakan faktor

Ada hubungan antara kejadian kanker serviks uteri dengan faktor risiko menikah.. usia

Beberapa faktor ibu yang berhubungan dengan kejadian neonatus risiko tinggi adalah usia, paritas, jarak kehamilan, umur kehamilan, dan tingkat pendidikan.. RSUD Cilacap

Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kelaianan kongenital pada bayi, yaitu: usia ibu, multi- paritas, riwayat abortus, kelainan kongenital

Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko reproduksi yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah usia menarche &lt;12 tahun, paritas 1–2, usia kehamilan pertama