• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Mioma Uteri pada Wanita Usia Subur di RS dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Mioma Uteri pada Wanita Usia Subur di RS dr. Pirngadi Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Mioma uteri merupakan tumor jinak uterus. Tumor ini terdiri dari otot polos

dan sebagian jaringan fibrosa. Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan

fibromioma, fibroid ataupun leiomioma. Kira-kira 20-35% dari wanita di atas usia

35 tahun mengalami kejadian mioma uteri (Price, & Wilson., 2006)

Menurut WHO, insidensi mioma uteri sekitar 20%-30% dari seluruh wanita di

dunia (Parker, 2007). Di Indonesia, mioma uteri ditemukan 2,39%-11,7% pada

semua penderita ginekologi yang dirawat (Siskin, 2011). Penelitian yang

dilakukan Junus (2013) di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan data rekam

medis kasus mioma uteri, terdapat 92 kasus pada tahun 2009, 86 kasus pada tahun

2010, 84 kasus pada tahun 2011 dan 67 kasus pada tahun 2012. Kasus terbanyak

ditemukan pada kelompok usia 46-50 tahun yaitu sekitar 48,9%. Data rekam

medis dari RS dr. Pirngadi Medan sepanjang Januari 2015 sampai Agustus 2016

terdapat 147 kasus mioma uteri pada wanita usia subur.

Sampai saat ini, penyebab mioma uteri belum diketahui. Namun, terdapat

faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kejadian mioma uteri yaitu umur, usia menarche, kehamilan dan

jumlah melahirkan (gravida dan paritas), Indeks Massa Tubuh (IMT), riwayat

keluarga, pola menstruasi dan pemakaian kontrasepsi (Pratiwi, 2013).

Umur memainkan peranan yang signifikan dari deteksi mioma uteri. Wanita

yang berumur 40 sampai 44 tahun menunjukkan peningkatan 5,2 kali lipat pada

(2)

kejadian mioma uteri dibandingkan dengan wanita dengan umur 25 sampai 29

tahun. Mioma uteri juga belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche dan

hanya 10% yang ditemukan masih bertumbuh setelah menopause (Bieber, et al.,

2006).

Peningkatan kejadian terjadi sebesar 4,2 kali lipat pada penderita mioma uteri

yang mempunyai riwayat keluarga mengalami mioma uteri. Wanita dengan

riwayat hamil dan melahirkan mempunyai penurunan risiko terjadinya mioma

uteri. Risiko menurun saat melahirkan seorang anak sebesar 20% sampai 50%

(Bieber, et al., 2006).

Peningkatan IMT secara umum meningkatkan risiko pertumbuhan dan

perkembangan mioma uteri. Peningkatan risiko sebesar 2,3 kali dialami oleh

wanita yang memiliki IMT lebih besar dari 25,4 kg/�2. Pola menstruasi pada

wanita yang memiliki durasi siklus lebih panjang dari 6 hari memiliki peningkatan

risiko sebesar 1,4 kali lipat. Penggunaan kontrasepsi juga menunjukkan adanya

peningkatan risiko kejadian mioma uteri sebesar 4 kali lipat (Bieber, et al., 2006).

Berdasarkan uraian tersebut dan menurut peneliti masih sedikit penelitian tentang

mioma uteri di Sumatera Utara maka peneliti tertarik untuk mengambil penelitian

dengan judul ini. Peneliti ingin menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi

kejadian mioma uteri dan faktor manakah yang paling mempengaruhi.

1.2. Rumusan masalah

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kejadian mioma uteri pada wanita usia

subur di RS DR Pirngadi Medan?

(3)

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian mioma uteri pada

wanita usia subur di RS DR Pirngadi Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Pengaruh umur terhadap kejadian mioma uteri.

2. Pengaruh usia menarche terhadap kejadian mioma uteri.

3. Pengaruh paritas dan gravida terhadap kejadian mioma uteri.

4. Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kejadian mioma uteri.

5. Pengaruh riwayat keluarga terhadap kejadian mioma uteri.

6. Pengaruh pola menstruasi terhadap kejadian mioma uteri.

7. Pengaruh pemakaian kontrasepsi terhadap kejadian mioma uteri.

8. Faktor yang paling mempengaruhi kejadian mioma uteri.

1.4. Manfaat penelitian

Adapun beberapa manfaat penelitian yang diperoleh:

1.4.1. Pendidikan Keperawatan

Meningkatan pemahaman dan pengetahuan yang relevan terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian mioma uteri pada wanita usia subur dan

mengetahui faktor mana yang paling mempengaruhi kejadian mioma uteri.

1.4.2. Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelayanan

keperawatan khususnya keperawatan maternitas dalam perawatan dan pemberian

asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan mioma uteri.

(4)

1.4.3. Penelitian Keperawatan

Untuk memberikan masukan atau sumber data bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

kejadian mioma uteri.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, beberapa faktor risiko penyebab moma uteri adalah umur, paritas,status haid dan berat badan.Tujuan : Mengetahui gambaran faktor resiki kejadian mioma uteri di RSUP Haji Adam

Latar Belakang: Mioma uteri merupakan tumor panggul yang paling sering terjadi pada wanita usia reproduksi. Adenomyosis biasanya sering terjadi disertai dengan

Hasil penelitian yang dilakukan sama dengan teori Saifuddin yang menyatakan mioma uteri lebih sering ditemukan pada wanita nullipara atau wanita yang kurang subur

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita usia subur di Kota Semarang tahun 2015

Selain umur sebagai salah satu faktor penyebab kejadian mioma uteri menurut penelitian Apriyani yosi (2013) mengatakan” bahwa wanita dengan paritas multipara

Ditinjau dari lama penggunaan kontrasepsi, wanita dengan mioma uteri yang menggunakan kontrasepsi kombinasi, 100% menggunakannya selama >3 tahun dan wanita dengan

Hasil penelitian yang dilakukan sama dengan teori Saifuddin yang menyatakan mioma uteri lebih sering ditemukan pada wanita nullipara atau wanita yang kurang subur

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013, maka