• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh: ERVI DWI ABRIANI

B 10 020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN

MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI

TAHUN 2013

Diajukan Oleh: ERVI DWI ABRIANI

NIM : B 10.020 Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : 12 Juli 2013

Pembimbing

(ARISTA APRIANI, S.ST)

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN

MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI

TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh : ERVI DWI ABRIANI

B 10 020

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal : 12 Juli 2013

PENGUJI I (RETNO WULANDARI, S.ST) NIK.200985034 PENGUJI II (ARISTA APRIANI, S.ST) NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Arista Apriani, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

(5)

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

(6)

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Ervi Dwi Abriani B. 10.020

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO

KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013

(xiii + 40 halaman + 20 lampiran + 5 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang: Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim

atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan terjadi pada wanita usia subur, 27 % wanita berumur 25 tahun, sebelum menarce 0 % dan setelah menoupause hanya 10%. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang banyak ditemukan pada alat reproduksi wanita diperkirakan satu dari lima wanita usia reproduksi terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang. Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara langsung yang dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur semuanya belum mengerti tentang mioma uteri

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo kecamatan ngawi.

Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi pada tanggal 28 februari sampai dengan 3 maret 2013. Populasi sejumlah 84 wanita usia subur dengan jumlah sampel 84 wanita usia subur, teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 84 wanita usia subur tentang mioma

uteri di di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan kategori baik sebanyak 25 responden (29,8%), kategori cukup ada 44 responden (52,4%) dan ketegori kurang ada 15 responden (17,8%).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo kecamatan ngawi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang mioma uteri yaitu sebanyak 44 responden (52,4%).

Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri Kepustakaan : 26 literatur (2004 s/d 2011)

(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Segala sesuatu hal apabila dikerjakan dengan ikhlas akan terasa lebih mudah. 2. Tidur untuk bermimpi bangun untuk mewujudkan.

3. Sukses datang pada mereka yang sadar akan kesuksesan.

PERSEMBAHAN

Ø Allah SWT yang telah memberikan kemudahan di setiap kesulitan, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Ø Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih

sayang yang tulus dan doa yang selalu mengiringi langkahku sehingga membuat ku selalu tabah dan semangat dalam menghadapi setiap cobaan hidup. Ø Kakak dan adikku tersayang, dan seluruh keluarga

besarku.

Ø Untuk “soulmate”ku yang slalu memberikan semangat dan dukungan saat aku terjatuh hingga aku bangkit kembali.

Ø Sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun duka, kalian sangat berharga dalam hidupku ( Lely, Indah, Margi, Suci, Ila dan Nia).

Ø Pembimbing Akademik Leni Kurniawati, S.ST M.Kes.

Ø Pembimbing tercinta Ibu Arista Apriani, S.ST yang selalu sabar dalam membimbing pembuatan KTI ini. Ø Teman-teman Kelas 3A Prodi DIII Kebidanan

STIKES Kusuma Husada Surakarta. Ø Almamaterku tercinta.

(8)

viii

CURRICULUM VITAE

Nama : Ervi Dwi Abriani Tempat/ Tgl. Lahir : Ngawi, 5 Oktober 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : JL KH Ahmad Dahlan No 9 Ngawi

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri I Ngawi Tahun 2004

2. SMP Negeri II Ngawi Tahun 2007

3. SMA Negeri I Ngawi Tahun 2010

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8

1. Pengetahuan ... 8

(10)

x

3. Mioma Uteri ... 13

B. Kerangka Teori... 20

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23

D. Instrumen Penelitian... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Variabel Penelitian ... 28

G. Definisi Operasional... 28

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 29

I. Etika Penelitian ... 31

J. Jadwal Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 34

B. Hasil Penelitian ... 34 C. Pembahasan ... 36 D. Keterbatasan ... 38 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 39 B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ... 24

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 28

Tabel 4.1 Data deskriptif penelitian ... 35

Tabel 4.1 Hasil analisis data ... 35

Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan kategori Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri ... 35

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 20 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 21

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Validitas Lampiran 6. Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Keterangan Penggunaan Lahan Lampiran 8. Lembar Permohonan Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran 16. Perhitungan Manual Penelitian

Lampiran 17. Hasil Uji Statistik Perhitungan Penelitian Lampiran 18. Tabel r Product Moment

Lampiran 19. Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Lampiran 20. Lembar Konsultasi

(14)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, pemantauan jangkauan pelayanan kesehatan serta kualitas kehidupan. Di negara berkembang seperti Indonesia sekitar 25-50 % kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta penyakit sistem reproduksi misalnya mioma uteri. WHO (World Health Organization) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 orang meninggal karena hal tersebut (DepKes RI, 2011).

Penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan Schwartz, angka kejadian mioma uteri adalah 2-12 orang per1000 wanita tiap tahunnya. Schwartz menunjukan angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi wanita kulit hitam dibanding wanita kulit putih (Victory et-al, 2006). Penelitian Ran Ok di pusat Saint Benedict Hospital Korea menemukan 17% kasus mioma uteri dari 4786 kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti (Ran Ok et-al, 2007).

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun mempunyai potensi mioma uteri, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menarce dan setelah menoupause hanya 10% mioma uteri yang masih tumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39% sampai dengan 11,7% pada semua penderita

(15)

2

ginekologi yang dirawat (Hanafi, 2005). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susilo Raharjo di Surabaya, angka kejadian mioma uteri adalah sebesar 11,87% dari semua penderita ginekologi yang di rawat (Yuad, 2005).

Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan juga terjadi pada usia subur. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang banyak ditemukan pada alat reproduksi wanita hal ini diperkirakan satu dari lima wanita usia reproduksi biasa terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang seperti gangguan kesuburan. Wanita hamil terserang mioma uteri dapat menyebabkan keguguran atau prematuritas (Mardiana, 2008).

Meskipun angka mioma uteri melakukan penurunan tetapi masih dalam kategori yang tinggi. Komplikasi dari penyakit mioma uteri mengakibatkan terjadinya pendarahan pervaginam, anemia, dan abortus. Dalam hal ini sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk menanggulangi terjadinya mioma uteri. Banyaknya jumlah wanita usia subur yang menderita penyakit mioma uteri dapat dilihat dari data pasien mioma uteri di rekam medik rumah sakit pada saat stadium lanjut. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang penyakit mioma uteri ini (Yatim, 2011).

Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara langsung yang dilakukan peneliti di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan

(16)

Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur semuanya belum mengerti tentang mioma uteri. Berdasarkan hasil tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat cukup.

(17)

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan kebidanan tentang tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri.

2. Bagi Diri Sendiri

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri.

3. Bagi Institusi a. Bagi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri.

b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Diharapakan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi terhadap pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.

(18)

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang mioma uteri pada wanita usia subur yang pernah dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Lasmi Gartina (2011) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Kejadian Mioma Uteri Berdasarkan Umur dan Paritas Ibu di Ruang Flamboyan RSUD Kabupaten Subang Periode Januari 2011– Mei 2011”. Penelitian ini Bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil dari pelitian tersebut penelitian dari 39 orang penderita mioma uteri jumlah pasien yang mengeluh adanya perdarahan abnormal sebanyak 22 orang (56,1%), mengeluh nyeri pinggang sebanyak 12 orang (30,8%), mengeluh benjolan di perut bawah sebanyak 2 orang (5,1%), mengeluh keputihan 2 orang (5,1%) serta yang mengalami prematur kontraksi pada kehamilannya sebanyak 1 orang (2,6%).

2. Hal yang membedakan Latifa Hanum Siregar (2003) melakukan penelitian dengan judul “Karakteristik Penderita Mioma Uteri yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 1999-2002”. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita mioma uteri terbanyak berusia 35-45 tahun (50,94%) dan kawin (99,06%).

Perbedaan penelitian ini yaitu tempat, sampel, waktu penelitian dan hasil penelitian. Persamaan penelitian ini yaitu dalam pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh.

(19)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori- teori dari masalah yang akan diteliti, meliputi pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri, kerangka teori, kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah penelitian serta keterbatasan penelitian.

(20)

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2010).

Pengetahuan termasuk kelompok kognitif dan menempatkan sebagai urutan pertama dari kognitif karena pengetahuan merupakan unsur dasar untuk membentuk tingkat berikutnya. Selanjutnya apabila seseorang dapat menjawab pertanyaan mengenai bidang tertentu dengan lancar, baik lisan maupun tulisan maka sudah dapat di katakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan sudah dinamakan pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hasil (Notoadmodjo, 2005).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan mempunyai 6 tingkat yaitu :

(22)

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4) Analisa (Analysis)

Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis diartikan menujukan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek penelitian didasarkan suatu kriteria

(23)

yang telah ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang ada.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2) Media massa / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

(24)

televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

(25)

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik.

2. Wanita Usia Subur

Wanita usia subur adalah wanita yang mengalami haid, disertai perubahan jasmani dan rohani. Perubahan jasmani seperti mendapat haid setiap bulan, buah dada mulai membesar, pinggul besar, dan tumbuh bulu-bulu halus, perubahan rohani yaitu ditandai dengan adanya perasaan tertarik pada lawan jenis. Usia subur wanita di mulai sejak datangnya haid yang pertama sampai menjelang masa mati haid (menopouse) (Lutfi, 2008). Menurut Lutfi (2008), juga mengatakan usia subur reproduksi bagi seorang wanita dapat dibagi kedalam 3 (tiga) fase yaitu:

a. Reproduksi muda, yaitu bila seorang wanita hamil dan melahirkan anak dalam usia antara 15-19 tahun.

b. Reproduksi sehat, yaitu apabila seorang wanita hamil kemudian melahirkan anak pada usia sekitar 20-35 tahun.

c. Reproduksi tua yaitu, apabila seorang wanita hamil dan melahirkan anak pada usia 35-45 tahun.

(26)

3. Mioma Uteri a. Pengertian

Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim (miometrium) atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau di dalam rahim (Mardiana, 2009).

Mioma uteri adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah sederhananya adalah daging tumbuh di rahim. Mioma uteri penyakit yang berbentuk tumor berbeda dengan kanker, mioma uteri tidak mempunyai kemampuan menyebar keseluruh tubuh konsistensinya padat dan sering mengalami degenerasi dalam kehamilan dan sering kali di temukan pada wanita berumur 35-45 tahun (Setiati, 2012).

b. Macam Mioma Uteri

Menurut Sarwono (2009), mioma uteri dapat di bagi menjadi tiga yaitu:

1) Mioma Submukosa, pertumbuhannya kearah rongga rahim dan menonjol kedalam rongga.

2) Mioma Intramural, pertumbuhannya berada dalam otot dinding rahim.

(27)

3) Mioma Subserosa, pertumbuhannya ke arah luar dan menonjol pada permukaan rahim.

c. Faktor Risiko Timbulya Mioma Uteri

Penyebab utama timbulnya mioma pada rahim dan sekitarnya belum diketahui hingga saat ini. Namun demikian mioma uteri banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi. Faktor terjadinya mioma uteri adalah adanya perangsang hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim. Jadi, mioma uteri ini merupakan akibat pengaruh estrogen. Oleh karena itu mioma ini sangat jarang ditemukan bahkan nyaris tidak pernah pada usia yang belum reproduksi atau belum menarce. Meskipun tidak bersifat ganas sebagaimana kanker, mioma uteri harus tetap diwaspadai karena dapat menganggu kehamilan seperti keguguran dan kelainan letak janin. Selain itu wanita yang terlalu gemuk (obesitas), tidak memiliki keturunan, tidak menikah, faktor genetik (keturunan), terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang diawetkan, makanan setengah matang, menggunakan KB suntik dan pil KB juga memiliki faktor resiko terkena mioma uteri, sehingga sangat penting untuk cek kesehatan secara teratur dan berkala (Mardiana, 2009).

Menurut Setiati (2012), ada beberapa faktor resiko yang diduga kuat merupakan faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu : 1) Umur

(28)

Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun. Ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 50 tahun. Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis pada usia reproduksi tua antara 35-45 tahun.

2) Paritas

Lebih sering terjadi pada multipara atau pada wanita yang tidak subur. Tetapi pada saat ini belum di ketahui apakah wanita yang tidak subur menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya. Atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi.

3) Faktor ras dan genetik

Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.

4) Fungsi ovum

Diperkirakan ada kolerasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma uteri. Dimana mioma uteri muncul setelah menarce, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menoupuse.

d. Komplikasi Mioma Uteri

Menurut Yatim (2005), mioma uteri bila tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi antara lain:

(29)

1) Menimbulkan kondisi kurang darah (Anemia), yang disebabkan oleh pendarahan pervagina yang berat.

2) Susah buang air besar (konstipasi).

Komplikasi mioma uteri pada kehamilan antara lain abortus, persalinan prematurus, gangguan jalan persalinan, dan terjadinya perdarahan post partus (setiati, 2012).

Menurut Manuaba (2007), pada saat inpartu bisa terjadi :

1) Terjadinya gangguan his dalam bentuk inersia uteri primer, sehingga kemajuan persalinan menjadi lambat.

2) Atonia Uteri postpartum.

3) Gangguan lepasnya plasenta atau retensio placenta.

4) Mioma Uteri servikal atau bertangkai dapat menimbulkan gangguan persalinan yaitu dapat menghambat turunnya kepala janin.

5) Mioma uteri dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang seperti gangguan kesuburan. Bahkan, wanita hamil yang terserang mioma uteri dapat menyebabkan keguguran atau prematuritas.

e. Gejala Mioma Uteri

Menurut Manuaba (2007), gejala yang timbul tergantung pada lokasi dan besarnya tumor, tetapi yang paling sering di temukan adalah gejala-gejala berikut :

(30)

1) Pendarahan yang lama selama masa menstruasi ataupun di luar masa menstruasi.

2) Terjadinya penekanan pada organ di sekitar tumor, seperti gangguan buang air besar dan buang air kecil.

3) Gangguan sulit hamil karena terjadinya penekanan pada saluran indung telur.

4) Bagian bawah perut bawah rahim terasa kenyal. 5) Nyeri menstruasi yang hebat dan terus menerus.

6) Pembesaran di perut. Kadang-kadang tumor belum teraba karena ukuranya yang masih kecil. Namun, jika tumor membesar, benjolan teraba saat di raba.

7) Pendarahan saat menstruasi lebih banyak.

f. Cara Penanganan Mioma Uteri

1. Tanpa Pengobatan

Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, karena 55 % dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma uteri itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3 sampai 6 bulan. Dalam menopause dapat berhenti pertumbuhannya atau menjadi kecil. Apabila terlihat adanya perubahan yang

(31)

berbahaya dapat mendeteksi dengan cepat agar dapat dilakukan tindakan segera (Sarwono, 2009).

2. Dengan Obat-obatan

Pada wanita usia subur selama mioma uteri masih relatif kecil dan tidak menganggu berikan terapi obat-obatan, penanganan mioma uteri tergantung pada usia penderita, paritas, status kehamilan dan ukuran tumor, lokasi dan derajat keluhan. Pada kehamilan bila tumornya masih berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin dan diberikan obat-obatan GnRH agonis (GnRHa) yang bisa dipakai untuk mengurangi estrogen yang

beredar dalam darah dan bisa membuat tumor mengecil (Achadiat, 2005).

3. Dengan Operasi (Miomektomi)

Apabila mioma uteri mulai terasa mengganggu dan sampai menghambat terjadinya kehamilan, perlu dilakukan operasi pengangkatan mioma (Miomektomi) dan kehamilan bisa dilanjutkan, jika mioma uteri terlanjur besar dan menganggu, bahkan sampai merusak fungsi rahim serta organ-organ didekatnya, kehamilan tidak bisa dilanjutkan karena bisa membahayakan pasien, untuk itu perlu dilakukan operasi pengangkatan janin dan seluruh rahim (histerektomi) (Hanifa, 2005).

(32)

Sampai saat ini, penyebab pasti mioma uteri belum diketahui sehingga pencegahan sulit dilakukan. Mioma uteri sering di sebabkan oleh faktor genetik. Untuk itu pentingnya melakukan pemeriksaan umum, kesehatan reproduksi dan melakukan pemeriksaaan (USG) secara teratur bagi setiap wanita. Terutama pada wanita yang keluarganya mempunyai riwayat mioma uteri, diharapkan meminimalkan resiko terjadinya mioma uteri (Indarti, 2004).

Menurut Indarti (2004), selain rajin memeriksakan kesehatan, juga diharapkan untuk melakukan gaya dan pola hidup sehat seperti : 1) Makanan-makanan yang bergizi dan segar seperti buah-buahan dan

sayuran yang tinggi serat seperti: apel, jeruk, pepaya, kentang, wortel dan lain-lain.

2) Mengurangi makanan yang berlemak dan menghindari makanan yang banyak mengunakan bahan pengawet.

3) Menghindari makanan instant atau siap saji, karena dapat memicu tumbuhnya mioma uteri, seperti: mie instant, ikan kaleng, minuman bersoda dan lain-lain.

(33)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber Modifikasi Machfoedz (2008)

Pengetahuan Wanita Usia Subur Mioma Uteri

a. Pengertian b. Tingkatan Pengetahuan c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. Pengertian

b. Macam Mioma Uteri c. Faktor Risiko

Timbulnya Mioma Uteri d. Komplikasi Mioma

Uteri

e. Gejala Mioma Uteri f. Cara Penanganan Mioma Uteri g. Pencegahan Mioma Uteri h. Pengobatan Mioma Uteri

(34)

C. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti : Mempengaruhi

Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri

Baik Cukup Kurang 1. Pendidikan 2. Media massa/Informasi 3. Sosial Budaya Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia

(35)
(36)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif disebut deskriptif karena peneliti berusaha memberikan gambaran sedetail mungkin tentang objek penelitian, sedangkan kuantitatif karena penelitian ini didasarkan pada angka yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan objek penelitian sedetail mungkin berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan. Metode ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoadmodjo, 2010). Jenis penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamtan Ngawi tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013. 2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian dilaksanakan pada 28 Februari - 2 Maret 2013.

(37)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi sejumlah 84 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Penentuan pengambilan sampel sebagai berikut apabila kurang dari 100 lebih baik semua diambil (Arikunto, 2008). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi sejumlah 84 orang.

3. Teknik Pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. teknik pengambilan sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel jika seluruh jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data mengenai pengetahuan. Instrumen penelitian ini berupa: kuesioner (daftar pertanyaan) (Notoadmodjo, 2010). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya, sehingga responden

(38)

tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan-pernyataan : Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2007).

Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang ( ü ) pada jawaban yang dianggap benar. Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan

Variabel Indikator No. soal Jumlah

soal (+) (-) Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang mioma uteri 1. Pengertian

2. Macam mioma uteri 3. Faktor risiko timbulnya

mioma uteri 4. Komplikasi mioma

uteri

5. Gejala mioma uteri 6. Cara penanganan mioma uteri 7. Pencegahan mioma uteri 1,21 3,23 5,6,10 27,30 31*,36 9,14*, 28 16,18 20,40 11,35* 24,37 4,25 2,22 7,8,26 13,29* 33,34 17,19 39 15,38 12,32 4 4 10 7 7 4 4 Jumlah 40

(39)

Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian. terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian yang di lakukan di RT 013 RW 003 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013. Menurut Sugiyono (2010), Mengatakan bahwa beberapa ahli menggunakan 30 orang sebagai sampel dalam uji coba instrumen.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.

Rumus product moment adalah: rxy = } ) ( { ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 X N Y Y X N Y X XY N S -S S -S S S -S Keterangan: N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah diperoleh harga rxy hasilnyadikonsultasikan dengan harga rtabel jika harga rhitung > rtabel maka dikatakan butir soal valid (Arikunto, 2006). Setelah dilakukan uji validitas di RT 013 RW 003 Kelurahan

(40)

Margomulyo, Kecamatan Ngawi kepada 30 wanita usia subur dengan menggunakan taraf signifikan 5 % dan hasil rtabel (0,361) dari 40 item 36 valid dan 4 tidak valid yaitu nomor 14 (rhitung 0,064), 29 (rhitung 0,207), 31 (rhitung 0,207), 35 (rhitung -0,057). Pernyataan yang tidak valid sebanyak 4 pertanyaan dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

Banyak rumus uji yang dapat digunakan dalam uji reliabilitas alat ukur, namun dalam penelitian ini menggunakan pengujian Alpha Cronbach dengan SPSS. Instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha > 0,75 (Riwidikdo, 2010). R11 = ú û ù ê ë é S -= 2 2 1 1 t i i S S k k r Keterangan:

r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen k = mean kuadrat antara subjek

S 2

i

S = jumlah mean kuadrat kesalahan S 2

t

(41)

Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri adalah 0,944 jadi instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena rhitung > rtabel yaitu 0,944 > 0,75.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi. Kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).

Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah identitas responden dan jawaban kuesioner tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang diperoleh dari Kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu jumlah wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi diperoleh dari Ketua RT.

(42)

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti (Notoadmodjo, 2010).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur 1 Variabel tunggal: Pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri. Kemampuan Wanita Usia Subur dalam menjawab kuesioner tentang mioma uteri meliputi pengertian, macam, faktor risiko, komplikasi, gejala,cara penanganan, pencegahan

Kuesioner Ordinal Baik

(x)> mean + 1SD Cukup Mean - 1 SD £ x £ mean + 1SD Kurang (x) < mean - 1 SD Riwidikdo (2010)

(43)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Entry data

Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjutan.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke dalam tabel.

(44)

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2005).

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan wanita usia subur, terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu :

a. Mean

x

= n xi n 0 i

å

= Keterangan : x : Mean n : Jumlah responden xi : Nilai responden

(45)

b. Standard Deviation SD =

(

)

1 n n xi xi 2 2

å

Keterangan : SD : Standard Deviation xi : Nilai responden n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah wanita usia subur menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2009) :

Skor Prosentase: X 100% Keterangan :

n : Skor yang diperoleh responden

N : Skor yang maksimal yang harusnya diperoleh

I. Etika Penelitian

Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari

(46)

STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi dan dari responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

(47)

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

(48)

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur, pada tanggal 28 februari sampai dengan 2 maret 2013 dengan responden wanita usia subur sebanyak 84 orang. Secara geografis terletak di 7 derajat 28’0” sampai dengan 7 derajat 28’2” lintang selatan dan 110 derajat 75’0” sampai dengan 110 derajat 75’2” bujur timur. Berbatasan sebelah timur desa Dungus dan sebelah selatan desa Mbalong. Sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian wiraswasta dan memiliki 1 pelayanan kesehatan yaitu puskesmas ngawi yang memberikan pelayanan rawat jalan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri. Penelitian ini dimulai dari penyebaran kuesioner setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 februari sampai dengan 2 maret tahun 2013 terhadap 84 responden wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi.

(49)

1. Data Deskriptif Penelitian

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Prosentase (%)

1. 15- 19 19 22,6

2. 20- 35 30 35,7

3. 35- 49 35 41,7

Jumlah 84 100

2. Hasil Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 2. Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri

29 6,7

Berdasarkan tabel di atas tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri diperoleh mean 29 dan standar deviasi 6,7.

Tabel 4. 3. Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013

No. Kategori Jumlah Prosentase (%)

1. 2. 3. Baik Cukup Kurang 25 43 16 29,8 51,2 19 Jumlah 84 100

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 dengan kategori baik ada 25 responden (29,8%), kategori cukup ada 43 responden (51,2%), dan ketegori kurang ada 16 responden (19%).

(50)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi tahun 2013 didapatkan bahwa pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri dalam kategori baik ada 25 wanita usia subur (29,8%), kategori cukup ada 43 wanita usia subur (51,2%) dan kategori kurang ada 16 wanita usia subur (19%).

Kategori pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi tahun 2013 dalam kategori cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan, Lingkungan, pengalaman, informasi, dan sosial budaya dan ekonomi. Dimana usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin muda umur seseorang semakin sedikit pengalaman yang dimiliki, namun sebaliknya semakin tinggi tingkatan umur seseorang pengalaman yang didapat semakin banyak (Hartanto, 2004).

Tingkat pendidikan berpengaruh juga terhadap pengetahuan seseorang tentang mioma uteri Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Lingkungan berpengaruh terhadap pengetahuan wanita usia subur karena proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan (Health, 2009)

(51)

Pengalaman seorang individu tentang mioma uteri bisa diperoleh dari lingkungan kehidupan. Baik itu dari pengalaman pribadinya, orang tua, saudara perempuan, keluarga ataupun teman. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yang menyebutkan bahwa pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. pengalaman ini kurang didapat dari wanita usia subur sehingga pengetahuannya cukup tentang mioma uteri.

Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin banyak informasi yang diperoleh semakin tinggi pengetahuan seseorang. Hal ini seperti teori yang diungkapkan oleh Notoadmojo (2007) yaitu informasi dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Informasi bisa diperoleh melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain.

Banyak yang beranggapan bahwa tanda-tanda atau gejala dari mioma uteri adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya padahal apabila dibiarkan atau tidak segera ditangani akan berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi wanita. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yang menyebutkan bahwa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

(52)

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu: 1. Kendala Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang terbatas. 2. Keterbatasan Penelitian

a. Dalam penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri, jadi peneliti tidak melakukan intervensi secara langsung terhadap responden.

b. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.

(53)

39

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden (29,8%).

2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 43 responden (51,2%).

3. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori kurang yaitu sebanyak 16 responden (19%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

(54)

1. Bagi diri sendiri

Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri

2. Bagi Institusi a. Bagi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri. b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi terhadap pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Achadiat, crisdiono. 2004. Prosedur Tetap Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: ECG

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Depkes RI, 2011. Mioma uteri. http://www.medinuc.com. 29 April 2010

Lutfi, 2008 dalam ervariyati, 2005. Gambaran Pengetahuan WUS Tentang Osteoporosis Dipuskesmas Payung Sekaki. 2009

Hanafi, Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Hartanto. 2004. KB, Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Health, Pro. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Available online: http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/

pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/. Diakses tanggal 12 November 2012

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Indarti, Junita. 2004. Panduan Kesehatan Wanita . Jakarta : Puspa Swara Manuaba, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: ECG

Mardiana, L. 2009. Kanker Pada Wanita. Jakarta: penebar swadaya __________, L. 2008. Kanker Pada Wanita. Jakarta: penebar swadaya

Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta __________, 2007. Ilmu Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

(56)

Ran Ok at-al, 2007. Mioma Uteri Kumpulan Askeb-askeb. http://www. Detikhealt.com./html.17 desember 2009

Riwidikdo, Handoko. 2009. Stasistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Sarwono, 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka

Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andi

, 2012.Kenali penanganan Tumor dan Kanker pada Wanita: Pustaka Rama

Viktori, 2006. Indonesia Sehat. http://www.medinuc.com. 17 Desember 2010 Yatim, Faisal, 2008. Penyakit Kandungan. Jakarta : Pustaka Populer Obor

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori  Sumber Modifikasi Machfoedz (2008)
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Tabel 3.2 Definisi Operasional  No  Variabel  Definisi  Operasional  Alat  Ukur  Skala Ukur  Hasil Ukur  1  Variabel  tunggal:  Pengetahuan  wanita usia  subur tentang  mioma uteri
Tabel 4. 2.  Mean dan Standar Deviasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sollten auch Materialien enthalten sein, welche unter den Anwen- dungsbereich des LEATHER STANDARD by OEKO ‑ TEX® fallen, müs- sen diese mindestens die Anforderungen der

Dari hasil jawaban responden tentang variabel loyalitas pelanggan, memperoleh rata- rata sebesar 3, 93 yang dikategorikan baik, artinya loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi

dapat menjelaskan bahwa sikap yang dimiliki santriwati berkaitan dengan praktik personal hygienen genitalia sesuai dengan penelitian di SMK N 7 Surakarta menunjukkan ada

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana teknik pengambilan data akan dimulai dengan menggunakan analisis konten terhadap seluruh platform new media klub sepakbola

Disajikan ilustrasi dan gambar permukaan papan berbentuk segitiga siku-siku, siswa dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling jika diketahui luas, alas, dan

12, April 2017 2170 Menurut Kasmir (2011: 185): Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

Mentukan dosen calon pembimbing bagi mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan

Dalil aqli, jika kita meminta bantuan kepada orang lain, itu bisa berarti bahwa kita lemah, kita tidak menguasai hal yang kita mintakan pertolongan kepada orang lain. Jika Allah