• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1205657 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1205657 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan

Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

salah satu upaya guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di

kelas.

Arikunto, 2012, hlm. 16), diantaranya:

1. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama perencanan, pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan pembelajaran (RPP), instrumen pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan atau menerapkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.

3. Observasi

Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat, kegiatan berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini adalah mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung, serta mengetahui dampak apakah yang dihasilkan dari proses pelaksanaan.

4. Refleksi

Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.

Berikut adalah desain PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart:

(2)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas 3 SD S

Bandung Semester II tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa sebanyak 37 siswa yang

terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Kelas dibagi ke dalam enam

kelompok secara heterogen.

2. Tempat Penelitian

SIKLUS I Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS III

Gambar 3.1

(3)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Sukasari

Kota Bandung. Sekolah ini dijadikan tempat penelitian karena sekolah ini

merupakan tempat penulis melaksanakan PLP.

C. Prosedur Administratif Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dalam

bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaan tindakan nya terdiri dari 3 siklus

dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana peningkatan keaktifan dan hasil belajar dilakukan sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai. Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan

sebagai berikut.

1. Tahap pra penelitian

a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

b. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian untuk

mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.

c. Melakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi pelaksanaan pembelajaran

untuk menentukan masalah yang akan dikaji.

d. Melakukan observasi.

e. Melakukan studi literatur untuk memperoleh dukungan teori mengenai

strategi/model yang sesuai.

f. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan penelitian.

g. Menyusun proposal penelitian.

2. Perencanaan tindakan

Hal-hal yang dilakukankan pada tahap perencanaan pada setiap siklus adalah

sebagai berikut:

a. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan

(4)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Mempersiapkan proses kegiatan pembelajaran team pair solo

d. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran team pair solo, yaitu: teks

materi diskusi, LKS kelompok, pasangan, dan individu, soal sebagai evalusi hasil

belajar siswa.

e. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

f. Membuat instrumen atau lembar observasi aktivitas guru dan siswa

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan berupa pertemuan di kelas. Tindakan

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Sesuai dengan cara

pemecahan masalah yang dipilih, yaitu penggunaan model team pair solo, maka

secara umum, sintaks pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Guru memberikan orientasi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari. Guru

juga menegaskan bahwa pembelajaran akan dilakukan dengan metode team pair

solo.

b. Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5

orang.

c. Guru membagikan soal/LKS untuk didiskusikan dan dikerjakan secara

berkelompok.

d. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok mengumpulkan LKS yang

telah dikerjakan bersama.

e. Mengubah susunan kelompok menjadi berpasangan sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran team pair solo

f. Setiap pasangan akan diberikan soal/LKS yang harus dikerjakan.

g. Perwakilan siswa kedepan untuk membahas hasil kerja kelompoknya.

h. Mengubah susunan kelompok menjadi individu/solo sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran team pair solo

i. Memberikan soal/LKS kepada setiap siswa untuk dikerjakan secara individu.

(5)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k. Dalam mengerjakan setiap soal terjadi interaksi antar siswa, kecuali pada saat

tugas mandiri.

Pelaksanaan pada siklus II, dan siklus III disesuaikan dengan hasil refleksi

pada siklus sebelumnya. Sehingga pelaksanaan pembelajaran selalu mengalami

perbaikan pada setiap siklusnya.

4. Tahap Observasi Tindakan

Observasi atau pemantauan dilakukan dalam rangka mengumpulkan data yang

berkaitan dengan keaktifan belajar siswa selama siklus berlangsung. Pengamatan

dilakukan selama proses pembelajaran, pengamat melakukan kolaborasi dalam

pelaksanaannya. Merekam kegiatan yang berlangsung dan melakukan pencatatan data

setelah kegiatan pembelajaran.

5. Tahap Refleksi Tindakan

Refleksi adalah peninjauan terhadap kinerja siklus, kekuatan, dan kelemahan

yang masih ada. Sebelum dilakukan refleksi dilakukan analisis terhadap data yang

telah dikumpulkan berupa temuan siklus yang digunakan sebagai bahan melakukan

refleksi. Hasil refleksi berupa rekomendasi apakah permasalahan telah dapat

ditanggulangi atau diperlukan siklus lanjutan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat

diperbaiki pada siklus berikutnya. Perencanaan, pelaksanaaan, dan refleksi pada

siklus II dapat dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus I. Apabila pada siklus II belum

juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar maka dapat

dilakukan siklus III.

Penelitian dilaksanakan kurang lebih 4 bulan dimulai dari bulan februari

sampai dengan Mei, agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar maka

penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar. Adapun

(6)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

D. Prosedur Subtantif Penelitian

1. Pengumpulan Data

a. Pedoman observasi siswa digunakan untuk mengetahui sikap-sikap atau

respon seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran. Meliputi tindakan siswa

yang berhubungan dengan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran.

Peneliti dibantu oleh guru kelas dan teman sejawat sebagai observer selama

proses pembelajaran.

b. Catatan lapangan (field note) digunakan untuk membuat catatan-catatan kecil

selama proses pembelajaran menerapkan model team pair solo.

c. Tes digunakan untuk mengungkap data hasil, melalui tes berupa lembar soal

untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menerapkan butir-butir

(7)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pengolahan Data

a. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan

cara mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif. Data kuantitaif dapat

dianalisis secara deskriptif. Data yang dianalisis yaitu peolehan rata-rata nilai kelas

dan presentase ketuntasan belajar. Penghitungan data kuantitatif dalam penelitian ini

meliputi:

1) Keaktifan belajar siswa

Observasi keaktifan belajar siswa dilakukan dengan cara menuliskan setiap

aktivitas dalam pembelajaran yang menuntut adanya keaktifan belajar dari siswa

kemudian dihitung jumlah siswa yang banyak aktif baik dalam kegiatan individu

maupun kelompok pada setiap kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Mengemukakan pendapat atau komentarnya terhadap suatu permasalahan

yang harus dipecahkan ketika diskusi kelompok dan berpasangan

b) Merespon pertanyaan dari guru atau teman yang berkaitan dengan materi

pembelajaran

c) Bertanya kepada guru atau teman seputar materi pembelajaran

d) Mengamati video

e) Ikut serta dalam diskusi baik secara berkelompok maupun secara berpasangan

f) Mengerjakan LKS kelompok, pasangan, dan individu

Menghitung Rata-rata Aktivitas Siswa

Secara sederhana untuk menghitung presentase rata-rata aktivitas siswa yaitu:

Keterangan:

(8)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ = jumlah persentase siswa aktif n = banyaknya aktivitas

2) Pengolahan data hasil belajar

Data hasil tes dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif.

Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut:

a) Penskoran terhadap jawaban siswa

Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa

adalah tes uraian bebas dengan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100.

b) Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari

Sudjana, N. (2012, hlm. 109)

Keterangan:

R = nilai rata-rata siswa

∑x = jumlah skor siswa

∑y = jumlah siswa

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Rata-rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik Sekali 85 – 100

Baik 70 – 84

Cukup 60 – 69

Kurang 50 – 59

Kurang Sekali  50

(Sumber: Depdiknas, 2006)

c) Mengitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas III

dengan rumus:

(9)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

P = persentase siswa yang lulus

∑P = jumlah siswa yang lulus

∑N = jumlah seluruh siswa

b. Analisis data kualitatif

Data kualitatif ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan jurnal

reflektif kemudian diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus

analisis. Data ini kemudian dideskripsikan keberhasilan dalam penerapan model team

pair solo, yang ditandai dengan meningkatnya keaktifan belajar siswa serta hasil

belajar yang menyertainya.

1) Reduksi data, merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan

dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi (Sugyiono, 2009 hlm 339).

Pada tahap ini peneliti memilih data, menggolongkan, dan membuang data yang

tidak diperlukan. Kemudian mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik. Peneliti dalam hal ini mencatat dan

merekam ujaran, sikap serta pembicaraan antara guru dan murid yang terjadi

selama proses pembelajaran.

2) Klasifikasi Data, Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan,

mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang

telah dibuat dan ditentukan peneliti.

3) Komponen selanjutnya sajian data (display data), merupakan suatu rakitan

organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan

kesimpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang

disusun secara logis dan sistematis. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan

masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi

yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan

dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

Melalui sajian data yang telah terkumpul dikelompokkan dalam beberapa

(10)

Hana Fauziah, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN D AN HASIL BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimengerti, sehingga mudah dianalisis. Langkah ini mencakup dan memasuki

analisis data. Data yang ada dianalisis dan ditafsirkan kemudian dibandingkan

antara data yang satu dengan data yang lain untuk menemukan persamaan dan

perbedaan. Berbagai macam data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu

dibeberkan dalam bentuk narasi. Pembeberan data dilakukan dengan sistematik,

interaktif, dan inventif serta mantap sehingga memudahkan pemahaman terhadap

apa yang terjadi. Dengan demikian, penarikan kesimpulan dan penentuan

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya akan mudah.

4) Komponen terakhir yaitu conclution drawing verifikasi, merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar

dapat dipertanggunggjawabkan. Seluruh hasil analisis yang terdapat dalam

reduksi data maupun sajian data diambil suatu kesimpulan. Penarikan kesimpulan

tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai

dari kesimpulan sementara, yang ditarik pada akhir siklus I, ke kesimpulan

terevisi pada akhir siklus II dan seterusnya, dan simpulan terakhir pada akhir

siklus terakhir yaitu siklus III. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc.Taggart
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian setelah itu maka dilakukan refleksi pada setiap siklus untuk mengetahui apakah ada perbaikan peningkatan pembelajaran setelah menggunakan model

1) Sesuai dengan refleksi yang dilakukan pada akhir siklus II, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus III dengan menggunakan metode eksperimen, dengan terlebih

adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan.. tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi, yang

Seperti pada siklus I, pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru kelas.. temuan pada siklus II. Kemudian peneliti melakukan refleksi yang mengacu. pada hasil temuan

perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 2) Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I. 3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

(Pengamatan); 4) Reflecting (Refleksi). Setiap satu siklus dilakukan pada satu pertemuan. Apabila satu siklus tidak atau belum menunjukkan adanya perubahan

Kegiatan refleksi pada siklus ini dilakukan untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dalam meningkatkan

siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencaan, tindakan, observasi,.. dan refleksi. Rencana pelaksaannya terdiri dari 2 siklus, sesuai