• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN TRICHOGRAMMA DI INDONESIA MEILYANTO ARIEDHINATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN TRICHOGRAMMA DI INDONESIA MEILYANTO ARIEDHINATA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN

TRICHOGRAMMA DI INDONESIA

MEILYANTO ARIEDHINATA

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

MEILYANTO ARIEDHINATA. Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia. Dibimbing oleh DAMAYANTI BUCHORI.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan produktivitas pertanian demi mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk di seluruh dunia. Pengendalian hayati sebagai suatu bentuk pengendalian hama dan penyakit tumbuhan di dunia pertanian di Indonesia memegang peranan penting. Keunggulan pengendalian hayati yang tidak menimbulkan efek samping yang negatif bagi manusia dan lingkungan mendorong manusia untuk mengembangkan dan meneliti lebih lanjut berbagai aspek pengendalian hayati tersebut. Salah satu bentuk pengendalian hayati yang saat ini banyak diteliti adalah penggunaan parasitoid telur Trichogrammatidae untuk mengendalikan serangga-serangga hama di pertanaman.

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, diperlukan suatu sarana untuk mengumpulkan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia tentang parasitoid telur tersebut untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Karena itulah, Database Trichogramma ini dibuat untuk menjadi suatu pusat atau sarana informasi mengenai pengendalian hayati yang menggunakan parasitoid telur Trichogrammatidae serta penelitian-penelitian tentang parasitoid telur ini yang pernah dilakukan di Indonesia. Database ini disusun sedemikian rupa sehingga mempermudah akses dan penggunaannya serta mempermudah inventarisasi dan peng-update-an data.

Program Database Trichogramma ini memuat data tentang spesies-spesies genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea yang pernah ditemukan atau diteliti di Indonesia, yaitu tentang morfologi, biologi, dan ekologinya. Database ini juga berisi informasi tentang deskripsi umum ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, sejarah pengendalian hayati di Indonesia dan teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogramma di laboratorium. Selain itu, Database Trichogramma ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi serangga yang akan memudahkan penggunanya dalam melakukan identifikasi serangga hingga ke tingkat famili.

Berdasarkan data yang terkumpul, di Indonesia telah ditemukan 7 spesies parasitoid telur dari genus Trichogramma (Trichogramma japonicum, T. pretiosum, T. flandersi, T. minutum, T. chilonis, T. australicum, dan T. chilotraeae) dan 6 spesies parasitoid telur dari genus Trichogrammatoidea (Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea bactrae-bactrae, Trichogrammatoidea armigera, Trichogrammatoidea nana, Trichogrammatoidea thoseae, dan Trichogrammatoidea guamensis). Dari hasil analisis data penelitian yang ada pada Database Trichogramma ini, aspek yang paling banyak diteliti dari parasitoid telur Trichogrammatidae di Indonesia adalah aspek biologi. Sekitar 70% dari hasil-hasil penelitian yang terkumpul meneliti tentang biologi dari parasitoid telur ini. Aspek lainnya yang juga banyak diteliti adalah ekologi dari Trichogrammatidae. Faktor ekologi seperti iklim, topografi, dan kelimpahan inang merupakan faktor-faktor penting yang perlu dipelajari untuk mengetahui keefektifan Trichogrammatidae dalam mengendalikan hama di pertanaman. Eksplorasi juga telah banyak dilakukan di Indonesia dalam upaya untuk menemukan spesies baru ataupun habitat baru dari parasitoid telur ini. Sedangkan jumlah penelitian tentang aspek morfologi parasitoid telur ini adalah yang paling sedikit dilakukan dibandingkan dengan aspek-aspek di atas.

(3)

PENYUSUNAN DATABASE HASIL PENELITIAN

TRICHOGRAMMA DI INDONESIA

MEILYANTO ARIEDHINATA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada

Departemen Proteksi Tanaman

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(4)

NIM : A06400066

Disetujui,

Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Dosen Pembimbing

Diketahui,

Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc Ketua Departemen Proteksi Tanaman

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumenep pada tanggal 6 Mei 1982 dari ayah Ach. Arief S., St. dan ibu Liliek Suhartini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Pada tahun 2000 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Sumenep dan pada tahun yang sama diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis memilih Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan. Pada tahun 2002 – 2003 penulis aktif sebagai staf Biro Jurnalistik, Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (HIMASITA), dan pada periode tersebut, penulis juga menjadi pemimpin redaksi buletin mahasiswa HPT, Neo Metamorph.

(6)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Penyusunan Database Hasil Penelitian Trichogramma di Indonesia” ini telah dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Damayanti Buchori, MSc. selaku dosen pembimbing penelitian

yang telah memberikan bimbingan, saran, dan nasehatnya selama penyusunan database dan penulisan skripsi.

2. Ibu Efi Toding Tondok, SP. MSc. sebagai dosen penguji pada sidang tugas akhir penulis.

3. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di IPB.

4. Keluarga tercinta di Sumenep (Mama, Papa, Didien, dan Dienda) atas kasih sayang, dukungan, dan doanya.

5. Emma, yang telah memberikan perhatian dan dukungannya setiap saat. 6. Iwa, sahabat terbaik yang selalu membantu dan mendukung penulis.

7. Rekan-rekan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan database dan skripsi ini (Mas Bandung, Mbak Adha, Kak Hertab, Mbak Nita (alm), Mas Agus, Anggie, Pak Wen, Pak Andi, Yane, Koko, Okti, Mu’min, Mia, Mbak Atik, Mbak Diana, dan semua rekan-rekan yang lain, thanks for everything).

8. Teman-teman seperjuangan HPT 37 atas persahabatan yang tidak akan pernah terlupakan (Yuni, Susan, Baim, Diana, Deni, Tejo, Intan, Prama, Ayu, dan teman-teman yang lain, thanks for all your support guys…)

9. Semua yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga penyusunan Database Trichogramma dan skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan dunia pertanian yang berintegrasi dengan dunia teknologi di Indonesia.

Bogor, Mei 2006

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

PENDAHULUAN ... 1 Latar belakang ... 1 Tujuan ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 4 Microsoft FrontPage® 2002 ... 4 Famili Trichogrammatidae ... 5

Spesies-spesies Trichogrammatidae di Dunia ... 6

BAHAN DAN METODE ... 11

Waktu dan tempat ... 11

Metode ... 11

A. Pengumpulan data dan gambar ... 11

B. Digitalisasi dan konversi data ... 12

C. Penyusunan database dengan Microsoft FrontPage 2002 ... 12

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

Program Database Trichogramma di Indonesia ... 14

A. Input dan output program ... 14

B. Penggunaan database ... 15

Analisis Penelitian ... 19

A. Perancangan database dan permasalahannya ... 19

B. Analisis penelitian Trichogramma di Indonesia ... 20

C. Daftar isi Database Trichogramma ... 29

KESIMPULAN ... 31

SARAN ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(8)

1 Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara ... 7

2 Aspek-aspek penelitian dari tiap-tiap spesies Trichogrammatidae yang pernah diteliti di Indonesia ... 29

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Icon Database Trichogramma ... 15

2 Menu pada halaman utama database ... 16

3 Menu utama dan menu halaman yang ada di tiap halaman ... 16

4 Halaman gambar-gambar ... 17

5 Halaman kunci identifikasi ordo Hymenoptera ... 18

(10)

Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pertanian pun kini dihadapkan pada masalah produktivitas pertanian yang dituntut untuk mampu mengimbangi pertambahan populasi penduduk dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dan salah satunya adalah dengan intensifikasi pertanian yang melibatkan aspek-aspek pengendalian hayati atau biologi untuk mengendalikan kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan hama dan penyakit tanaman pada komoditi-komoditi pertanian. Saat ini banyak yang sudah menyadari betapa perlunya pengendalian hayati diterapkan dalam aspek pengendalian hama terpadu mengingat adanya dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengendalian hama terpadu secara kimiawi yang sudah lama dikenal oleh manusia. Selain tidak menimbulkan dampak negatif seperti pengendalian secara kimiawi, pengendalian hayati juga banyak memiliki keunggulan dibandingkan metode-metode pengendalian hama terpadu lainnya yaitu diantaranya pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya dan tidak menyisakan residu-residu racun pada produk-produk pertanian seperti halnya pengendalian dengan pestisida.

Salah satu bentuk dari pengendalian hayati yang saat ini mulai banyak diteliti, dikembangkan, dan diterapkan baik di Indonesia maupun di luar negeri adalah pelepasan parasitoid ke lahan pertanian untuk mengendalikan serangan hama. Dari sekian banyak famili dan spesies serangga yang pernah ditemukan manusia, famili Trichogrammatidae (ordo Hymenoptera) merupakan salah satu famili serangga yang memiliki peranan penting dalam pengendalian hayati dengan menggunakan parasitoid, karena famili Trichogrammatidae ini terdiri dari spesies-spesies serangga yang digolongkan sebagai parasitoid telur karena mampu memparasit telur-telur serangga inangnya yang umumnya merupakan serangga hama pada tanaman. Kemampuan memparasit telur inilah yang menjadikan famili Trichogrammatidae sebagai objek yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut sebagai salah satu komponen pengendalian hayati di Indonesia.

Famili Trichogrammatidae terdiri dari 2 genus yaitu genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea. Saat ini telah banyak penelitian-penelitian yang mengkaji aspek biologi dan potensi spesies-spesies dari famili ini sebagai

(11)

2

pengendali hayati, misalnya paper yang dipublikasikan oleh Hassan (1993) tentang mass rearing dan penggunaan parasitoid telur Trichogramma untuk mengendalikan hama Lepidoptera, dan penelitian yang dilakukan oleh Meilin (1999) yang meneliti keragaman karakter morfologis dan genetika parasitoid telur Trichogramma dan Trichogrammatoidea di daerah geografis yang berbeda di pulau Jawa, Indonesia. Beberapa spesies yang sudah banyak dikenal diantaranya adalah Trichogramma japonicum dan Trichogramma pretiosum dari genus Trichogramma, serta Trichogrammatoidea cojuangcoi dan Trichogrammatoidea armigera dari genus Trichogrammatoidea. Saat ini penelitian dan publikasi tentang genus Trichogramma lebih banyak dibandingkan genus Trichogrammmatoidea.

Untuk kebutuhan pembelajaran yang lebih praktis dan mudah, dibutuhkan suatu sarana yang mampu menyajikan data-data hasil penelitian dan publikasi tentang parasitoid-parasitoid famili Trichogrammatidae ini dalam suatu kumpulan data (database). Dengan kecanggihan teknologi yang ada seperti sekarang ini, sudah banyak program-program aplikasi komputer multimedia yang bisa digunakan untuk menyusun suatu database khusus yang berisikan data-data dan hasil penelitian tentang parasitoid ini untuk memudahkan inventarisasi data dan sebagai sarana pembelajaran bagi mereka yang tertarik terhadap serangga-serangga parasitoid dari famili Trichogrammatidae ini.

Salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk menyusun data-data yang berisi tulisan, gambar, animasi, suara, bahkan file video dengan desain interface yang sangat menarik adalah Microsoft® Front Page® 2002. Dengan program ini kita bisa menciptakan suatu database khusus untuk menginventaris data-data penting yang kita miliki dan mendesain tampilannya sehingga dapat dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat siapa saja yang ingin menggunakan database tersebut. Selain itu program ini juga memudahkan kita dalam memperbaharui database tersebut jika ada data baru yang ingin ditambahkan sehingga database akan tetap up to date.

(12)

Tujuan

Menciptakan suatu database khusus yang bersifat interaktif dengan pemakainya yang berisikan data-data hasil penelitian tentang parasitoid-parasitoid dari famili Trichogrammatidae di Indonesia. Selain itu, dengan desain tampilan grafis yang dibuat semenarik mungkin akan memudahkan proses pembelajaran menggunakan teknologi multimedia serta mempermudah inventarisasi data.

(13)

TINJAUAN PUSTAKA

Microsoft® FrontPage® 2003

Microsoft® FrontPage® 2003 adalah suatu program aplikasi komputer multimedia yang merupakan software hasil pengembangan perusahaan raksasa Microsoft Corporation yang bergerak dalam bidang riset dan pengembangan software komputer. Program Microsoft® FrontPage® 2003 ini bisa digunakan setelah meng-install paket software Microsoft® Office 2003 yang berisikan program-program komputer yang salah satunya adalah program Microsoft® FrontPage® 2003 ini. Program Microsoft® FrontPage® mempunyai beberapa versi software antara lain FrontPage® 97, FrontPage® 2000, FrontPage® XP dan yang terbaru adalah FrontPage® 2003.

Microsoft® FrontPage® 2003 sering digunakan oleh para pengguna komputer multimedia untuk merancang sebuah website dan mempublikasikannya melalui internet. Namun berdasarkan definisi yang diberikan oleh Microsoft, kegunaan utama program ini adalah untuk membuat webpage(s) yaitu halaman-halaman yang berisikan teks, gambar, animasi, video, dan file suara yang dapat disusun sedemikian rupa sehingga halaman yang satu dengan halaman yang lain terhubung melalui link-link yang ada sehingga tercipta suatu web (jaringan) (Razaq, 2005). Karena itulah program ini tidak hanya digunakan untuk membuat suatu website untuk internet, tapi juga bisa digunakan untuk menciptakan suatu database dalam bentuk web yang bekerja secara offline (tidak terhubung ke internet) dan bisa dikemas dalam bentuk CD-ROM.

Kelebihan program Microsoft® FrontPage® 2003 ini dibandingkan dengan program-program lain yang ditujukan untuk penyusunan database (misalnya Microsoft® Office Access) adalah kita lebih leluasa untuk menyalurkan kreatifitas kita untuk menciptakan suatu database dengan tampilan grafis semenarik mungkin. Produk multimedia yang dihasilkan nantinya akan bersifat interaktif dengan pemakainya dengan desain interface yang menarik namun tetap mampu menyajikan suatu database yang lengkap dan mudah untuk di-up date sebagai sumber informasi yang up to date. Database yang dihasilkan dengan menggunakan program ini juga mudah untuk digunakan oleh siapa saja bahkan oleh orang yang baru mengenal komputer sekalipun. Selain mudah digunakan, keunggulan lainnya adalah kemudahan untuk dipublikasikan, baik itu diperbanyak dalam bentuk CD-ROM ataupun dipublikasikan langsung melalui

(14)

internet karena format file database ini sudah dalam bentuk HTML (Hyper Text Markup Language) yang sudah siap untuk di-up load ke internet.

Famili Trichogrammmatidae

Famili Trichogrammatidae merupakan salah satu famili penting dari serangga-serangga yang tergolong ke dalam ordo Hymenoptera. Famili Trichogrammatidae ini terdiri dari 2 genus yaitu genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea yang anggotanya merupakan serangga-serangga parasitoid telur yang mempunyai ukuran tubuh 0.3-1.0 mm. Serangga-serangga parasitoid dari kedua genus tersebut termasuk serangga polifag dan dapat menyerang 10 ordo, diantaranya termasuk Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymenoptera (Smith, 1996). Famili Trichogrammatidae juga terbagi ke dalam 2 subfamili yaitu Trichogrammatinae dan Oligosetinae. Subfamili Trichogrammatinae dibagi lagi ke dalam 2 kelompok yaitu Trichogrammatini (16 genera) dan Paracentrobini (3 genera), sedangkan subfamili Oligosetinae terbagi menjadi kelompok Chaetostrichini (4 genera) dan Oligositini (5 genera) (Viggiani 1971 dalam Meilin 1999).

Famili Trichogrammatidae dapat dikenali dengan mudah dengan melihat tarsi mereka yang beruas tiga. Kecuali itu, metasoma secara melebar menempel dengan mesosoma, dan fragma yang kedua menonjol jauh di dalamnya. Antenanya pendek dengan tujuh atau lebih sedikit ruas dan sayap depan seringkali memiliki rambut duri yang tersusun dalam baris-baris (Borror, et al. 1996).

Serangga-serangga dari famili Trichogrammatidae, terutama dari genus Trichogramma, diketahui menyerang telur-telur dari ordo Lepidoptera seperti ngengat dan kupu-kupu, serta beberapa ordo lainnya yang menjadi hama di pertanaman. Serangga yang ukurannya hampir mikroskopik ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencegah kerusakan tanaman-tanaman pertanian karena serangga ini membunuh serangga inangnya yang menjadi hama pada tanaman pertanian sebelum hama tersebut menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian. Serangga betina dari famili Trichogrammatidae ini meletakkan telurnya di dalam telur serangga inangnya yang ada di lapang, dan selama pertumbuhan larvanya, telur serangga inangnya yang telah terparasit akan berubah warna menjadi hitam. Pada pembiakan di laboratorium, tiap serangga betina Trichogramma mampu memarasit 10 - 190 telur selama

(15)

6

hidupnya. (Knutson 2002). Singkatnya daur hidup serangga ini yang hanya berkisar antara 8-10 hari menjadi faktor utama mengapa serangga-serangga Trichogramma mampu berkembang biak dengan sangat cepat. Selain itu, serangga ini juga tidak berbahaya bagi manusia, tumbuhan, dan hewan lain.

Trichogramma dan Trichogrammatoidea sangat sulit diklasifikasikan karena perbedaan morfologi yang sangat kecil, memiliki sebaran yang luas, dan strain yang bervariasi (Kalshoven 1981). Genus Trichogramma memiliki morfologi sebagai berikut: seta fringe pada sayap lebih pendek, funikel dua ruas pada betina, gada antena jantan tidak beruas, ada venasi RS1 pada sayap depan, dan genitalia jantan memiliki ‘dorsal gonobase expansion’. Serdangkan morfologi genus Trichogrammatoidea adalah sebagai berikut: seta fringe pada sayap lebih panjang, funikel dua ruas pada jantan dan betina, antena jantan terdiri dari tiga ruas, tidak ada vein track RS1 pada sayap depan, dan genitalia jantan tanpa ‘dorsal gonobase expansion’ (Meilin 1999).

Spesies-spesies Trichogrammatidae di Dunia

Jumlah spesies dari famili Trichogrammatidae dilaporkan bervariasi antar negara dan penyebarannya sangat luas. Alba (1988) melaporkan bahwa empat spesies Trichogramma dan enam spesies Trichogrammatoidea merupakan spesies parasitoid telur yang efektif dan banyak digunakan dalam pengendalian hayati serangga hama di Filipina. Pinto et al., (1989) di dalam Meilin (1999) melaporkan terdapat kira-kira 130 spesies Trichogramma di dunia. Sedangkan di Indonesia menurut Buchori et al., (2000) di Indonesia sejauh ini ada 13 spesies parasitoid Trichogrammatidae yang pernah diteliti, diantaranya T. japonicum, Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea armigera, T. minutum, T. flandersi dan T. chilonis.

Pinto & Stouthamer (1994) melaporkan bahwa dari 145 spesies Trichogramma yang diakui, 114 spesies telah dideskripsikan. Beberapa spesies Trichogramma bahkan telah dibiakkan secara komersial, misalnya T. pretiosum Riley, T. platneri Nagakarti, T. minutum Riley, Trichogrammatoidea armigera Nagaraja, T. ostriniae Pan & Chen, dan T. brassicae Bezd. (Losey & Calvin 1995; Vasquez et al. 1997).

Saat ini telah banyak penelitian-penelitian tentang Trichogrammatidae dilakukan di seluruh penjuru dunia. Peneliti-peneliti dari negara-negara seperti Amerika, China, Italia, India, dan Colombia adalah yang paling banyak

(16)

memberikan kontribusi di bidang penelitian tentang parasitoid telur Trichogrammatidae ini (Egg Parasitoid News, Vol 15, 2003). Dari data-data penelitian tersebut, disusun sebuah tabel yang memuat tentang kemunculan spesies-spesies parasitoid telur di beberapa negara di dunia. Berikut adalah tabel yang menunjukkan keberadaan Trichogrammatidae yang telah ditemukan di beberapa negara yang dihimpun dari Egg Parasitoid News volume 13 -16 yang diambil dari website http://www.bba.de/eggpara/eggp.htm yang merupakan website resmi yang menyediakan artikel-artikel dari Egg Parasitoid News.

Tabel 1 Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara

Negara /

Pelapor Spesies Tanaman Inang Serangga Inang

Argentina Botto, E.N.

T. columbiensis Spodoptera frugiperda

T. nerudai Hutan cemara Rhyacionia buoliana

T. rojasi alfalfa Colias lesbia,

Rachiplusia nu

Kedelai Anticarsia gemnmatalis, Rachiplusia nu

Tomat Noctuidae, Tuta absoluta

T.pretiosum Alfalfa Colias lesbia,

Rachiplusia nu Kapas Alabama argillacea,

Heliothis spp.

Kedelai Anticarsia gemnmatalis, Rachiplusia nu

Tomat Noctuidae, Tuta absoluta Trichogramma sp.

(telythocous race) Hutan cemara

Sitotroga cerealella (egg-traps)

Trichogrammatoidea

bactrae Tomat Tuta absoluta

Australia M. Begum

Trichogramma

carvarae Buah-buahan Epiphyas postvittana

Brazil Parra, J.R.P., Zucchi, R.A.

T. acacioi Phaseolus vulgaris Noctuidae

Eucalyptus spp. Psorocampa denticulata Passiflora spp. Dione juno juno

(17)

8

Lavras, MG,

Carvalho, G.A. T. atopovirilia Jagung Helicoverpa zea

Parra, J.R.P., Zucchi, R.A.

T. atopovirilia Manihot esculenta Erinnyis ello

Zea mays Helicoverpa zea

Zea mays Spodoptera frugiperda T. atropos

T. bruni

Eucalyptus spp. Melanophia sp. Clitoria

fairchildiana Urbanus acawoios Lavras, MG,

Carvalho, G.A. T. demoraesi Singkong Erinnyis ello Parra, J.R.P.,

Zucchi, R.A.

T. demoraesi Manihot esculenta Erinnyis ello Eucalyptus spp. Glena bipennaria T. dissimilis Saccharum spp. Diatraea saccharalis T. distinctum Saccharum spp. Diatraea saccharalis T. galloi Saccharum spp. Diatraea saccharalis T. jalmirezi Saccharum spp. Diatraea saccharalis T. manicobai Manihot esculenta,

Hevea brasiliensis Erinnyis ello T. marandobai Manihot esculenta Erinnyis ello T. maxacalii Eucalyptus spp. Euselasia spp. Lavras, MG,

Carvalho, G.A.

T. pretiosum Singkong Erinnyis ello

T. pretiosum Passiflora spp. Agraulis vanillae Pisum sativum Agrotis sp.

Gossypium sp. Alabama argillacea Hirsitum gossipium Anticarsia gemmatalis Glycine max Chrysopa sp.

Zea mays Chrysoperla sp

Asclepias

curassavica Danaus erippus Saccharum spp. &

Oryza sativa Diatraea saccharalis Passiflora spp. Dione juno juno Citrus spp. Ecdytolopha aurantiana Manihot esculenta

(18)

Zea mays & Lycopersicum sculentum

Helicoverpa zea

Gossypium sp. Heliothis virescens Lycopersicum esculentum Neoleucinodes elegantalis Brassica oleraceae Zea mays Persea americana Plutella xylostella, Spodoptera frugiperda, Stenoma catenifer Lycopersicum

esculentum Tuta absoluta

T. rojasi Glycine max Anticarsia gemmatalis

Hohmann, C. L. Trichogramma pretisoum Parsimmon dan alpukat Hypocala andremona, Stenoma catenifer Trichogramma bruni Trichogrammatoidea annulata Egypt El Heneidy, A.H.

T. brassicae Kapas Pink Bollworm

T. embryophagum Kapas Pink Bollworm

Trichogramma evanescens

Kapas Pink Bollworm

Tebu, kurma,

zaitun, dan maize Lepidoptera

Trichogrammatoidea

bactrae Kapas Pink Bollworm

India

Usha Rani, P.

Trichogramma chilonis

Tebu, tomat, kapas, jeruk, dan maize Lepidoptera, Chilo spp., Heliothis armigera, Trichogramma japonicum Lepidoptera Trichogramma brasiliensis Lepidoptera T. pretiosum Lepidoptera New Zealand Stevens, P. Trichogrammatoidea bactrae Kiwi, alpukat, anggur, apel Epiphyas postvittana, Ctenopseustis obliquana

(19)

10

Trichogramma

funiculatum (Tortricidae)

South Africa

Riley T. pretiosum Apel dan jeruk Tortrix capensana

Nagaraja Trichogrammatoidea cryptophlebiae Jeruk, alpukat, persik, lengkeng, dan macadamia Cryptophlebia leucotreta Girault Trichogrammatoidea lutea Tomat, bunga matahari, jeruk, gandum, dan maize Helicoverpa armigera Uruguay C. Basso, B. Pintureau G. Grille

T. distinctum Tebu Diatraea saccharalis

T. exiguum Kebun anggur,

apel, dan pear

Argyrotaenia sphaleropa, Bonagota cranaodes

T. galloi Tebu Diatraea saccharalis

T. pretiosum Tebu dan padi Diatraea saccharalis Jagung Heliothis zea

Kebun anggur Argyrotaenia sphaleropa Kapas Alabama argillacea

(20)

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan penelitian untuk tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan April 2005 sampai dengan Januari 2006.

Metode A. Pengumpulan data dan gambar

Data-data tentang spesies-spesies famili Trichogrammatidae beserta gambar-gambarnya yang digunakan dalam penyusunan database ini menggunakan data-data inventaris parasitoid Trichogrammmatidae yang ada di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Data-data tersebut merupakan data-data hasil penelitian yang pernah dilakukan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator tersebut. Selain itu, data pelengkap juga diperoleh dari penelusuran publikasi hasil penelitian melalui internet, buku-buku yang relevan, CD-ROM, serta jurnal-jurnal yang membahas tentang spesies famili Trichogrammatidae yang pernah ditemukan atau diteliti. Data-data yang ada kemudian dikumpulkan dan diinventaris ulang.

B. Digitalisasi dan konversi data

Digitalisasi adalah proses mengkonversi suatu data (gambar) ke dalam format digital yang terbaca oleh perangkat komputer. Data gambar yang perlu melalui proses digitalisasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam database adalah gambar-gambar yang diperoleh dari buku dan jurnal. Gambar-gambar tersebut dikonversi ke dalam format digital melalui proses scanning dengan menggunakan scanner sehingga didapatkan gambar dalam format file JPEG. Selanjutnya file gambar dalam bentuk JPEG ini beserta file-file gambar yang lain yang diperoleh dari CD-ROM dan internet di-edit lagi menggunakan program Adobe Photoshop 7.0 untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik dengan mengatur kontras, warna, ukuran, dan pencahayaan gambar-gambar tadi. Setelah peng-edit-an selesai maka gambar-gambar tersebut ditambahkan ke dalam database sebagai data pelengkap.

(21)

12

Selanjutnya data-data yang berupa teks dikonversi ke dalam format HTML. Format HTML adalah format baku halaman yang digunakan dalam program Microsoft® Front Page® 2003. Data-data yang telah terkumpul diketik dan disusun ulang dengan menggunakan program Microsoft® Front Page® 2003 dan di-save ke dalam format file HTM atau HTML. Tiap file HTML diberikan penamaan yang memudahkan untuk mengetahui data apa yang ada di halaman tersebut untuk memudahkan navigasi dalam proses webbing.

C. Penyusunan database dengan Microsoft® Front Page® 2003

Setelah semua file teks dikonversi ke dalam halaman HTML yang kompatibel dengan program Microsoft® Front Page® 2003 serta file-file gambar juga sudah dikonversi kedalam format JPEG, Bitmap, atau GIF, maka langkah selanjutnya adalah penyusunan database. Database ini terdiri dari halaman-halaman, yang untuk selanjutnya akan disebut webpage(s), yang disusun dengan menggunakan hyperlinks untuk menghubungkan halaman yang satu dengan halaman yang lain sehingga terciptalah suatu rangkaian halaman (webpages).

Hyperlinks sebenarnya merupakan mekanisasi yang cukup sederhana. Hyperlinks adalah rangkaian penghubung (link) pada suatu webpages yang menghubungkan antara halaman yang satu dengan yang lain, sehingga saat mengklik suatu link pada suatu halaman maka window akan membawa kita ke halaman lain berdasarakan struktur hyperlinks yang disusun. Hyperlinks bisa dibuat dengan beberapa cara. Salah satunya adalah membuat single hyperlinks. Single hyperlinks ini hanya menampilkan satu hubungan (link) ke halaman yang lain. Kelemahannya adalah kita harus menspesifikasi secara langsung halaman yang akan dituju jika hyperlinks tersebut diklik. Untuk mempermudah pembuatan hyperlinks pada webpages yang mempunyai halaman yang cukup banyak seperti pada database ini maka penyusunan hyperlinks dilakukan melalui menu navigation. Tiap halaman dalam format HTML yang sudah dikonversi tadi, diberi page banner yaitu teks yang fungsinya sebagai judul tiap halaman. Selanjutnya pada menu navigation, antara halaman yang satu dengan halaman yang lain dihubungkan berdasarkan identitas page banner sehingga terbentuk struktur webpages yang mempunyai tingkatan-tingkatan level yang telah disusun (parent level, same level, dan child level). Pada database ini, halaman “Database Trichogrammatidae” bertindak sebagai halaman utama (home page). Parent

(22)

level-nya adalah link “Ordo Hymenoptera”, “Famili Trichogrammatidae”, “Genus Trichogramma”, dan “Genus Trichogrammatoidea”. Sedangkan yang menjadi child level-nya adalah halaman masing-masing spesies dari genus-genus tersebut.

Setelah proses pembangunan navigation structure selesai, maka sebenarnya webpages database ini telah selesai dan bisa dipergunakan. Namun untuk menambah daya tarik database ini, semua halaman diedit kembali dengan mengubah background halaman serta ditambah gambar-gambar yang relevan, animasi, suara, themes, dan lain-lain.

Themes adalah suatu desain halaman yang bisa diterapkan pada satu halaman atau seluruh halaman sekaligus pada suatu webpages yang sudah tersedia di dalam program Front Page® 2003. Themes digunakan untuk mengatur background halaman, gambar yang tertampil pada page banner, icon yang digunakan untuk membuat hyperlinks, dan lain-lain. Penerapan themes yang bisa diterapkan pada semua halaman sekaligus yang ada dalam struktur webpages, memudahkan untuk mendesain seperti apakah tampilan database ini secara keseluruhan. Selain background dan tampilan grafis lainnya, file audio juga ditambahkan di tiap-tiap halaman. File audio yang bisa di-support oleh Front Page® 2002 ini adalah dalam format midi, wav, MP3, dan AIF. Dengan ditambahkannya file audio ke tiap halaman, maka saat pengguna database ini membuka suatu halaman, explorer akan secara otomatis memainkan audio yang kita sisipkan sehingga akan menambah kenyamanan penggunaan database ini.

Langkah selanjutnya adalah file-file gambar yang relevan ditambahkan pada masing-masing halaman. Gambar-gambar spesies-spesies Trichogrammatidae yang dikumpulkan di-insert ke masing-masing halaman spesies untuk menambah informasi visual tentang morfologi masing-masing spesies. Selanjutnya, database yang sudah selesai dan siap digunakan ini disimpan dalam bentuk CD untuk mempermudah penggunaan dan pempublikasiannya.

(23)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Database Trichogramma di Indonesia A. Input dan output program

Hasil dari penyusunan database tentang parasitoid telur Trichogramma di Indonesia berupa sebuah website yang selanjutnya diberi nama Database Trichogramma. Database Trichogramma dapat diakses oleh para pemakainya melalui CD yang memuat database tersebut atau juga dapat diakses melalui internet setelah Database Trichogramma tersebut di-upload ke sebuah server. Dengan adanya kemudahan dalam pengaksesan Database Trichogramma ini maka database ini mampu memberikan hasil yang optimal dalam menyajikan data dan informasi tentang hasil penelitian Trichogramma di Indonesia.

Database Trichogramma akan ditampilkan melalui program Internet Explorer yang umumnya selalu ada dalam setiap perangkat komputer yang sistem operasinya menggunakan Windows, baik itu jika diakses melalui CD ataupun melalui internet. Meskipun ada beberapa program lainnya yang juga mampu menampilkan website database ini seperti Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain, namun tampilan Database Trichogramma akan lebih optimal jika ditampilkan dengan program Internet Explorer. Selain itu, diperlukan juga penginstalan Microsoft Office 2003 secara full installation agar semua link, komponen dan font yang ada di dalam database ini tertampil dengan sempurna. Untuk perangkat komputer yang telah dilengkapi program Microsoft Office 2003 ini, maka tidak perlu melakukan penginstalan program tersebut.

Database Trichogramma akan menampilkan data sesuai dengan input pemakainya. Untuk menggunakan database ini, pemakai tinggal mengklik link-link yang ada di dalam database. Selanjutnya Database Trichogramma akan menampilkan halaman, gambar, ataupun video yang ada di dalam database berdasarkan input dari pemakai tersebut.

Beberapa data yang bisa didapat dari Database Trichogramma antara lain deskripsi umum, morfologi, biologi, dan ekologi tentang ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, dan dua genus penting anggota famili Trichogrammatidae yang merupakan parasitoid telur yaitu genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea. Selain data tentang parasitoid tersebut, database ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi untuk ordo Hymenoptera hingga tingkat famili yang dilengkapi gambar-gambar untuk memudahkan

(24)

identifikasi. Database ini juga berisi informasi tentang sejarah pengendalian hayati yang telah dilakukan di Indonesia dengan menggunakan parasitoid telur, serta teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogrammatidae di laboratorium yang akan digunakan untuk pelepasan di lapang.

B. Penggunaan database

Database Trichogramma dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan pemakainya dalam mencari informasi tentang parasitoid Trichogramma yang diinginkan. Dalam bentuk CD, database ini dapat digunakan oleh siapa saja yang mampu menjalankan perangkat komputer dan cukup mudah karena tidak memerlukan proses penginstalasian seperti layaknya program-program lainnya. Setelah CD Database Trichogramma dimasukkan ke dalam CD-ROM perangkat komputer, pemakai tinggal mengklik icon ‘Database Trichogramma’ yang ada di dalam CD (Gambar 1) dan database siap untuk digunakan. Database ini juga dapat dijalankan tanpa menggunakan CD dengan cara meng-copy keseluruhan isi CD ke dalam harddisk perangkat komputer sehingga database dapat dijalankan langsung pada perangkat komputer.

Gambar 1. Icon ‘ Database Trichogramma’

Untuk menjalankan database atau mencari informasi yang diinginkan pada Database Trichogramma, klik menu-menu (links) yang ada pada halaman utama ataupun pada halaman-halaman lainnya (Gambar 2). Menu utama database akan tertampil di bagian kiri setiap halaman sehingga memudahkan pemakai untuk kembali ke halaman sebelumnya atau langsung menuju halaman

(25)

16

yang diinginkan (Gambar 3). Selain menu utama, tiap halaman juga mempunyai menu sendiri yang tertampil di bagian atas halaman tersebut (Gambar 3).

Gambar 2. Menu pada halaman utama database

Gambar 3. Menu utama dan menu halaman yang ada di tiap halaman Menu halaman

(26)

Database ini juga berisi gambar-gambar tentang parasitoid dan inangnya yang disusun dalam satu halaman khusus yaitu halaman gambar-gambar dan dapat diakses langsung dari menu utama (Gambar 4). Gambar-gambar yang tertampil pada halaman tersebut masih berukuran kecil (thumbnail). Untuk melihat gambar yang diinginkan dalam ukuran yang lebih besar, klik gambar tersebut. Dan untuk kembali ke halaman sebelumnya, klik tombol ‘back’ yang ada pada panel navigasi Internet Explorer di bagian atas.

Gambar 4. Halaman gambar-gambar

Pemakai database juga dapat menggunakan kunci identifikasi ordo Hymenoptera yang ada dalam database ini untuk mengidentifikasi serangga ordo Hymenoptera hingga tingkat famili (Gambar 5). Kunci identifikasi ini cukup mudah digunakan dan sangat membantu identifikasi karena juga dilengkapi gambar-gambar sesuai dengan ciri identifikasi yang ada (Gambar 6). Penggunaannya sama dengan kunci identifikasi pada umumnya. Setelah mencocokkan dengan ciri identifikasi yang ada,klik link nomor ciri identifikasi atau link gambar yang berwarna biru untuk melanjutkan identifikasi ke ciri yang berikutnya. Kunci identifikasi ordo Hymenoptera juga dapat diakses melalui menu utama yang ada di setiap halaman.

(27)

18

Gambar 5. Halaman kunci identifikasi ordo Hymenoptera

(28)

Analisis Penelitian A. Perancangan database dan permasalahannnya

Ada beberapa kendala yang dihadapi penyusun saat melakukan perancangan Database Trichogramma ini. Kendala awal yang dihadapi adalah pemilihan program untuk pembuatan database. Banyak program-program yang bisa digunakan dalam membuat sebuah database, diantaranya adalah Microsoft Access, Microsoft® FrontPage®, Visual Basic, Macromedia DreamWeaver, dan lain-lain. Masing-masing program memiliki kelebihan dan kekurangan. Digunakannya Microsoft® FrontPage® dalam pembuatan Database Trichogramma ini karena program tersebut relatif mudah untuk digunakan bahkan oleh pemula sekalipun, sehingga diharapkan database ini nantinya akan terus di-update dengan data baru yang valid sehingga mampu menyajikan informasi yang aktual. Kekurangan dari program ini adalah kemampuannya yang masih terbatas dalam menyajikan tampilan visual. Penyusun juga mengalami kesulitan-kesulitan tersebut dalam penyusunan database sehingga diperlukan ketelitian dalam melakukan perancangan tampilan visual dari database tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan program Microsoft® FrontPage® yang terbaru yaitu Microsoft® FrontPage® 2003 yang dilengkapi dengan fitur yang lebih lengkap dari program versi sebelumnya untuk memaksimalkan tampilan visual website yang disusun dengan menggunakan program ini.

Kendala utama yang dihadapi dalam penyusunan database ini adalah kurangnya data yang spesifik tentang morfologi, biologi, dan ekologi tiap-tiap spesies parasitoid telur Trichogramma yang ada di Indonesia. Data yang didapat kebanyakan merupakan deskripsi umum dari famili Trichogrammatidae dan sebagian besar data tersebut merupakan data hasil penelitian yang ada di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Selain karena sedikit sekali perbedaan yang bisa dibahas antara tiap-tiap spesies dari kedua genus Trichogramma dan Trichogrammatoidea, penyusun juga menemui kesulitan dalam melakukan pencarian di internet tentang spesies-spesies dari famili Trichogrammatidae yang pernah diteliti di Indonesia karena sedikit sekali data yang bisa diambil dari internet serta belum adanya suatu media atau kumpulan data yang khusus mengenai famili Trichogrammatidae. Hal ini pulalah yang mendasari penyusun

(29)

20

untuk merancang suatu database khusus yang berisi kumpulan data tentang parasitoid telur Trichogramma di Indonesia.

Karena kurangnya data yang spesifik itulah maka penyusun merancang database ini melalui pendekatan yang lebih umum tentang parasitoid telur dari famili Trichogrammatidae sehingga tetap dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat menjadi sumber pembelajaran mengenai sejarah dan peran parasitoid telur Trichogramma dalam pengendalian hayati di Indonesia. Dengan menggabungkan antara penelitian dan teknologi, diharapkan database ini mampu menjadi media yang efektif dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitian khususnya tentang famili Trichogrammatidae serta menjadi motivator bagi para peneliti lainnya untuk lebih aktif dan kreatif dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya agar dapat berguna khususnya bagi kemajuan dunia pertanian di Indonesia.

B. Analisis penelitian Trichogramma di Indonesia

Menurut Kalshoven (1981), penggunaan parasitoid dalam mengendalikan hama pada pertanaman di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak dekade ke-III abad yang lalu. Dan setelah perang dunia ke-II, pengendalian hayati yang tadinya hanya diaplikasikan untuk pertanaman kelapa rakyat, mulai dikembangkan untuk mengendalikan hama pada pertanaman lainnya seperti tanaman di perkebunan dan tanaman hortikultura. Sejak saat itulah mulai banyak penelitian yang dikembangkan di Indonesia untuk meneliti tentang parasitoid-parasitoid yang mempunyai potensi dalam mengendalikan serangga hama dari berbagai aspek. Namun data tentang hasil penelitian tersebut tersebar di berbagai jurnal, media-media penerbitan lainnya, serta laporan-laporan penelitian yang tidak terpublikasi. Jika ada upaya untuk mencari dan mengumpulkan data penelitian tentang parasitoid di Indonesia sejak abad lalu itu, maka hal tersebut nantinya akan memudahkan para peneliti-peneliti berikutnya untuk melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya ataupun memulai penelitian baru tentang aspek-aspek yang belum pernah diteliti sebelumnya.

Selain berisi informasi tentang spesies-spesies yang ada di Indonesia beserta hasil penelitiannya, database ini juga memuat data tentang teknik-teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogramma di laboratorium. Tulisan tentang teknik-teknik perbanyakan Trichogramma tersebut didapat dari makalah hasil tulisan Nurindah, peneliti dari Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat.

(30)

Teknik-teknik perbanyakan Trichogramma yang telah dikembangkan dan banyak digunakan saat ini adalah teknik perbanyakan dengan inang pengganti dan teknik perbanyakan dengan pakan dan telur buatan. Pada teknik perbanyakan dengan inang pengganti, inang yang biasanya digunakan untuk memperbanyak Trichogramma di laboratorium adalah Corcyra cephalonica yang merupakan hama pada beras di tempat penyimpanan. Pemilihan C. cephalonica sebagai inang pengganti dalam perbanyakan Trichogramma karena serangga ini mudah didapat dan mudah dibiakkan dengan bahan-bahan yang telah tersedia di Indonesia. Sedangkan pembiakan Trichogramma dengan pakan dan telur buatan relatif lebih jarang dilakukan pada perbanyakan massal di laboratorium karena proses dan bahan-bahan yang digunakan lebih banyak dan relatif sulit dibandingkan perbanyakan dengan menggunakan telur C. cephalonica. Bahan-bahan yang digunakan dalam telur dan pakan buatan antara lain hemolimfa serangga-serangga Lepidoptera, larutan susu skim, larutan garam Neissenheimer, dan antibiotik (Nurindah).

Data lainnya yang ada di database ini adalah deskripsi umum dan ciri serangga-serangga dari ordo Hymenoptera, famili Trichogrammatidae, genus Trichogramma, dan genus Trichogrammatoidea.

Ordo Hymenoptera merupakan kelompok serangga yang memiliki arti penting dalam hubungannya dengan manusia karena tingginya keanekaragaman spesies dan morfologinya. Peranan kelompok ini yang sebagian besar merupakan predator, parasitoid, bahkan sebagai hama itu sendiri menjadi faktor yang menarik untuk diteliti dan dipelajari lebih lanjut. Pada database ini disajikan deskripsi umum tentang ordo Hymenoptera, yaitu dari aspek ekologi dan morfologi, taksonomi, fakta-fakta yang ada tentang serangga-serangga anggota ordo ini, serta kunci identifikasi ordo Hymenoptera hingga tingkat famili. Kunci identifikasi merupakan panduan yang sangat penting dalam mengidentifikasi suatu serangga untuk menentukan kelompok dari serangga tersebut.

Famili Trichogrammatidae merupakan kelompok serangga anggota ordo Hymenoptera yang unik karena memiliki ciri khusus yaitu tarsinya yang berjumlah 3 ruas yang berbeda dengan famili-famili lainnya anggota ordo ini yang umumnya tarsinya memiliki 5 ruas. Serangga anggota dari famili Trichogrammatidae ini umumnya merupakan parasitoid telur dari ordo Lepidoptera serta beberapa hama dari ordo lainnya. Di Indonesia, famili Trichogrammatidae dikenal sebagai parasitoid yang efektif dalam mengendalikan

(31)

22

hama penggerek di pertanaman tebu dan padi sawah. Dua genus penting dari famili yang saat ini banyak diteliti dan dipelajari adalah genus Trichogramma dan genus Trichogrammatoidea. Taksonomi kedua genus tersebut sebagian besar didasarkan pada genitalia jantan. Selain genitalia jantan, ciri pada sayap depan dan antena jantan juga merupakan ciri yang menentukan jenis spesiesnya. Kedua genus tersebut dianggap cukup potensial peranannya dalam pengendalian hayati serangga hama di Indonesia karena memiliki ciri-ciri sebagai parasitoid yang efektif, diantaranya adalah spesifik terhadap inang tertentu sehingga dapat dengan efektif mengendalikan serangga hama sasaran, serta mempunyai siklus hidup yang pendek sehingga parasitoid-parasitoid dari kedua genus tersebut mampu memarasit dan berkoloni dengan cepat jika dilepas pada pertanaman.

Berdasarkan penelusuran pustaka, hingga saat ini tercatat ada 7 spesies dari genus Trichogramma dan 6 spesies dari genus Trichogrammatoidea yang merupakan kelompok parasitoid telur dari famili Trichogrammatidae yang pernah diteliti di Indonesia. Spesies-spesies dari kedua genus tersebut ditemukan memarasit inang-inang pada tanaman yang berbeda-beda.

Spesies-spesies dari genus Trichogramma yang pernah diteliti di Indonesia adalah:

1. Trichogramma flandersi Inang: Plutella xylostella 2. Trichogramma pretiosum 3. Trichogramma japonicum

Inang: Scirpophaga incertulas, Tryporyza nivella, Chillo auricilius, Scirpophaga innotata.

Tanaman inang: padi dan tebu. 4. Trichogramma chilonis

Inang: Helicoverpa armigera

Tanaman inang: kedelai dan bawang. 5. Trichogramma australicum

Inang: T. nivella, C. auricilius, Chillo spp. Tanaman inang: tebu dan padi

(32)

6. Trichogramma chilotraeae

Inang: H. armigera, C. suppresalis, Ostrinia furnacalis, C. infuscatellus, C. saccariphagus, Etiella zinckenella.

Tanaman inang: jagung dan tebu 7. Trichogramma minutum

Inang: Heliothis spp., Agrius convolvuli Tanaman inang: tembakau, ubi jalar, kedelai.

Spesies-spesies dari genus Trichogrammatoidea yang pernah diteliti di Indonesia adalah:

1. Trichogrammatoidea cojuangcoi

Inang: P. xylostella, Acrocercops cramella, S. incertulas, Thosea sinensis. Tanaman inang: kol, kakao, padi, dan kelapa.

2. Trichogrammatoidea bactrae-bactrae

Inang: S. litura, Etiella spp., H. armigera, Chrysodeixis chalsites, P. xylostella. Tanaman inang: kedelai dan kubis.

3. Trichogrammatoidea armigera

Inang: H. armigera, P. xylostella, C. binotalis, E. zinckenella, S. incertulas. Tanaman inang: kubis, kapas, tomat, dan brassicaceae.

4. Trichogrammatoidea guamensis Inang: H. armigera

Tanaman inang: jagung. 5. Trichogrammatoidea nana

Inang: C. saccariphagus, C. infuscatellus, Tetramoera schistaceana Tanaman inang: tebu.

6. Trichogrammatoidea thoseae

Inang: Setora nitens, Setothoseae asigna, Darna trima. Tanaman inang: kelapa sawit.

Berdasarkan data hasil penelitian yang dimasukkan ke dalam Database Trichogramma ini, penyusun membuat sebuah tabel analisis tentang aspek-aspek penting dari tiap penelitian terhadap Trichogrammatidae yang pernah dilakukan di Indonesia beserta judul penelitian dan nama-nama penelitiannya. Tabel tersebut dapat dilihat di halaman lampiran tabel. Analisis aspek-aspek penelitian tersebut sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana penelitian tentang famili Trichogrammatidae di Indonesia, serta untuk mengetahui spesies-spesies dan aspek-aspek mana saja yang telah diteliti sehingga bisa diketahui

(33)

24

topik-topik penelitian apa saja yang perlu dilakukan selanjutnya untuk lebih mengenal potensi parasitoid telur Trichogrammatidae ini sebagai agen pengendali hayati di negara kita.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada 10 topik penelitian tentang Trichogrammatidae yang bertujuan untuk mengeksplorasi suatu daerah atau ekosistem untuk menemukan spesies-spesies Trichogrammatidae yang muncul di daerah tersebut. Eksplorasi merupakan aspek yang sangat penting peranannya dalam memaksimalkan potensi parasitoid telur di Indonesia sebagai agen pengendali hayati. Dengan dilakukannya penelitian tentang eksplorasi parasitoid telur di Indonesia maka diharapkan akan ditemukan spesies-spesies baru yang akan menambah keragaman spesies parasitoid di Indonesia.

Saat ini di Indonesia sudah tercatat ada 13 spesies famili Trichogrammatidae yang pernah diteliti, yaitu 7 spesies dari genus Trichogramma dan 6 spesies dari genus Trichogrammatidae. Sebagai perbandingan, menurut Pinto & Stouthamer (1994) ada 114 spesies Trichogrammatidae di seluruh dunia yang telah dideskripsikan. Dengan luasnya wilayah negara kita serta beraneka ragam ekosistem yang ada, maka masih banyak kemungkinan akan ditemukannya spesies-spesies baru Trichogrammatidae di Indonesia jika eksplorasi terus dilakukan, tidak hanya eksplorasi berdasarkan daerah saja, eksplorasi berdasarkan habitat atau ekosistem pun perlu dilakukan untuk menemukan spesies baru ataupun habitat baru dari suatu spesies tertentu.

Aspek yang paling banyak diteliti dari hasil penelitian-peneltian yang dikumpulkan di dalam Database Trichogramma ini adalah aspek biologi dari parasitoid telur yang diteliti. Lebih dari 70% penelitian yang telah dilakukan meneliti tentang aspek biologi spesies-spesies Trichogrammatidae. Penelitian tentang aspek biologi memang sangat penting dilakukan. Aspek-aspek biologi penting seperti keperidian, lama hidup, serta jumlah telur yang diletakkan oleh parasitoid telur merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi kemampuan dan tingkat parasitisasi inang oleh parasitoid telur. Penelitian yang lebih mendalam tentang aspek-aspek biologi ini akan sangat membantu untuk menemukan spesies-spesies parasitoid telur yang paling efektif dalam mengendalikan hama tertentu di lahan pertanian dan juga bermanfaat bagi pengembangbiakan parasitoid telur ini secara massal di laboratorium.

(34)

Salah satu penelitian yang menarik dan sangat bermanfaat dalam perbanyakan massal parasitoid di laboratorium adalah penelitian Yasmin (2002) tentang neraca kehidupan Trichogrammatoidea armigera pada beberapa suhu yang berbeda di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap perkembangan populasi Trichogrammatoidea armigera di laboratorium. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lama hidup semakin pendek dengan meningkatnya suhu pemeliharaan. Keperidian yang tinggi serta lama generasi yang optimum didapat pada suhu 27 oC, sedangkan biologi dan perkembangan populasi parasitoid menunjukkan hasil yang baik pada suhu 25 oC. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dari parasitoid dalam pemeliharaannya di laboratorium.

Selain aspek biologi, aspek ekologi seperti iklim, topografi, dan kelimpahan inang dan pakan di lapang juga merupakan aspek yang perlu untuk diketahui untuk menambah ilmu tentang parasitoid telur famili Trichogrammatidae ini. Ada beberapa penelitian tentang Trichogrammatidae di Indonesia yang memfokuskan tujuan penelitiannnya untuk mempelajari ekologi dari parasitoid telur ini. Salah satu penelitian yang cukup menarik yang meneliti aspek ekologi parasitoid telur adalah penelitian tentang peranan parasitoid telur penggerek batang padi pada lahan padi yang diberikan aplikasi insektisida kimia di daerah Indramayu. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa parasitoid telur Trichogramma japonicum memiliki total parasitisasi 53,39% pada perlakuan kontrol, namun parasitisasinya menurun drastis pada perlakuan dengan insektisida karbofuran yaitu 19,38% dan total parasitisasi 39,92% pada perlakuan lahan dengan insektisida dimehipo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peranan parasitoid telur cenderung dipengaruhi oleh perlakuan insektisida kimia, namun kehilangan hasil cenderung tidak dipengaruhi oleh perlakuan insektisida kimia.

Dibandingkan dengan aspek biologi dan ekologi, aspek morfologi parasitoid telur merupakan topik penelitian yang paling sedikit dilakukan di Indonesia. Tercatat hanya ada 7 penelitian yang meneliti tentang morfologi parasitoid telur Trichogrammatidae di Indonesia. Padahal menurut penelitian Christy (2005), keberhasilan parasitisasi di lapangan erat kaitannya dengan karakter morfologi, khususnya rentang sayap parasitoid. Karena itulah penelitian yang mempelajari hubungan antara kebugaran parasitoid dengan ukuran tubuh

(35)

26

serta implikasinya terhadap kemampuan parasitisasi di lapang sangat penting dilakukan untuk menunjang kesuksesan pengendalian hayati.

Spesies-spesies parasitoid telur Trichogrammatidae yang paling banyak diteliti adalah Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea armigera, Trichogramma japonicum, dan Trichogramma pretiosum. Sedangkan penelitian spesies-spesies lainnya seperti Trichogramma chilonis, Trichogramma flandersi, Trichogramma australicum, Trichogramma chilotraeae, Trichogramma minutum, Trichogrammatoidea bactrae-bactrae, Trichogrammatoidea guamensis, Trichogrammatoidea nana, dan Trichogrammatoidea thoseae hanya terbatas pada aspek eksplorasi dan biologi.

Dari genus Trichogrammatoidea, spesies Trichogrammatoidea armigera adalah spesies yang paling banyak diteliti. Tercatat ada 6 penelitian yang membahas tentang aspek biologi dan ekologi spesies ini, 2 penelitian tentang aspek eksplorasi, dan 1 penelitian tentang aspek morfologinya. Banyaknya peneliti yang mempelajari spesies ini mungkin karena spesies ini diketahui mampu memparasit telur-telur hama penting seperti Helicoverpa armigera, Plutella xylostella, Scirpophaga incertulas, Crocidolomia binotalis, dan Etiella zinckenella. Penelitian terbaru tentang parasitoid ini adalah tentang pengaruh ketiadaan inang terhadap tanggap reproduksi Trichogrammatoidea armigera dan implikasinya terhadap penerimaan inang (Rohmani 2002). Pada penelitian ini, perlakuan ketiadaan inang terhadap T. armigera selama 3 jam menyebabkan peningkatan jumlah telur dalam ovari yang semula 20,5 butir menjadi 37,0 butir, namun setelah 12 jam tanpa inang jumlah telur menurun menjadi 26,5 butir. Jumlah telur yang mampu diletakkan pada hari pertama juga meningkat selama 3 jam pertama tanpa inang dan menurun setelah 12 jam tidak menemukan inang. Pemberian inang dapat meningkatkan produksi telur T. armigera sampai perlakuan 3 jam tanpa inang, dan pada perlakuan 12 jam dan 24 jam tanpa inang, jumlah telur yang mampu diletakkan lebih sedikit dibanding dengan jumlah telur setelah perlakuan (Rohmani 2002).

Pada genus Trichogramma, spesies yang paling banyak diteliti adalah Trichogramma japonicum. Aspek biologi merupakan aspek yang paling banyak diteliti dari spesies ini. Ada 5 penelitian yang membahas tentang aspek biologi T. japonicum. Aspek-aspek lain yang pernah diteliti adalah ekologi (3 penelitian) dan aspek morfologi serta eksplorasi (1 penelitian). Salah satu penelitian yang menarik tentang potensi spesies ini dalam pengendalian hayati adalah penelitian

(36)

yang dilakukan oleh Handayani et al. yaitu tentang prospek pengendalian hama penggerek batang padi (Scirpophaga sp.) dengan menggunakan parasitoid telur spesies T. Japonicum ini. Metode yang digunakan dalam kajian pemanfaatan parasitoid telur ini adalah dengan pelepasan parasitoid secara besar-besaran (inundasi) di lokasi pengujian, sedangkan di lokasi pembanding tidak dilakukan pelepasan parasitoid telur. Jumlah parasitoid telur yang dilepas sekitar 250.000 ekor untuk setiap hektar dan pelepasan dilakukan secara bertahap dimulai sejak tahap persemaian. Kajian dilaksanakan dengan uji T-test dengan beberapa ulangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelepasan parasitoid tersebut dapat menekan intensitas serangan penggerek batang padi karena pertanaman padi di lokasi pembanding mengalami puso pada saat tanaman berumur 5 minggu setelah tanam akibat serangan penggerek batang padi. Sedangkan di lokasi pengkajian, serangan penggerek pada umur yang sama sebesar 4,03%. Hasil pengamatan pada kelompok telur penggerek batang padi dari tanaman padi umut 5 minggu setelah tanam ditemukan tiga jenis parasitoid yaitu Telenomus spp, Tetrastichus spp, dan Trichogramma japonicum. Dari ketiga jenis tersebut T. japonicum yang mempunyai peranan dalam menurunkan intensitas serangan penggerek batang. Rata-rata populasi Trichogramma japonicum di lokasi pengkajian lebih tinggi apabila dibandingkan di lokasi pembanding yaitu 7,8 ekor/kelompok telur di lokasi pengkajian dan 0,6 ekor/kelompok di lokasi pembanding.

Data aspek-aspek penelitian tiap spesies parasitoid telur Trichogrammatidae yang ada di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa data beberapa spesies parasitoid telur yang ada di Indonesia hanya didapat dari penelitian tentang eksplorasi, namun belum ada penelitian lanjutan yang mengkaji lebih jauh aspek-aspek penting lainnya untuk mengetahui potensi dari spesies-spesies tersebut dalam pengendalian hayati.

(37)

28

Tabel 2 Aspek-aspek penelitian dari tiap-tiap spesies Trichogrammatidae yang pernah diteliti di Indonesia

Spesies Aspek yang telah diteliti Jumlah penelitian Trichogrammatoidea cojuangcoi Biologi

Morfologi Eksplorasi Ekologi 4 2 4 1 Trichogrammatoidea bactrae-bactrae Biologi Ekologi Eksplorasi 2 1 1 Trichogrammatoidea armigera Biologi

Ekologi Eksplorasi Morfologi 6 6 2 1 Trichogrammatoidea guamensis Eksplorasi 1

Trichogrammatoidea nana Biologi 1

Trichogrammatoidea thoseae Eksplorasi 1

T. chilonis Biologi Ekologi Ekplorasi 1 1 1 T. japonicum Biologi Ekologi Morfologi Eksplorasi 5 3 1 1 T. pretiosum Biologi Ekologi Morfologi 3 3 1 T. flandersi Eksplorasi Biologi 1 1 T. australicum Eksplorasi 1 T. chilotraeae Eksplorasi 1 T. minutum Eksplorasi 1

(38)

Dari analisis hasil penelitian tadi, masih diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut pada aspek-aspek yang masih kurang dibicarakan dalam penelitian-penelitian tentang Trichogrammatidae di Indonesia, seperti kegiatan eksplorasi dan penelitian tentang karakter morfologi dan biologi parasitoid telur Trichogrammatidae, terutama untuk spesies-spesies yang masih belum banyak dibicarakan. Selain itu, diperlukan juga publikasi hasil penelitian yang lebih baik sehingga kemajuan penelitian tentang parasitoid telur Trichogrammatidae di Indonesia bisa lebih ditingkatkan untuk mengoptimalkan pengendalian hayati serangga hama di Indonesia.

C. Daftar isi Database Trichogramma

Berikut adalah daftar isi (index) data yang ada di dalam program Database Trichogramma:

Menu utama:

• Ordo Hymenoptera

o Ekologi dan Morfologi o Taksonomi

o Fakta-fakta Hymenoptera • Famili Trichogrammatidae

o Taksonomi dan Morfologi o Bioekologi

o Famili Trichogrammatidae sebagai agen pengendalian hayati • Genus Trichogramma

o Morfologi dan Bioekologi

o Spesies-spesies dari genus Trichogramma • Genus Trichogrammatoidea

o Morfologi dan Ekologi

o Spesies-spesies dari genus Trichogrammatoidea • Kunci Identifikasi Ordo Hymenoptera

• Gambar-gambar • Abstrak Penelitian • Daftar Pustaka

(39)

30

Menu Lainnya:

• Sejarah Pengendalian Hayati di Indonesia o Pendahuluan

o Tentang Parasitoid dan Sejarah Parasitisme

o Pengendalian Hayati Serangga Hama dengan Parasitoid di Indonesia

o Daftar Pustaka

• Teknik Perbanyakan Trichogrammatidae o Pendahuluan

o Teknik Perbanyakan Massal Parasitoid Trichogrammatidae o Teknik Perbanyakan Trichogramma dengan Pakan dan Telur

Buatan

o Teknik Perbanyakan Parasitoid Telur Trichogrammaidae dengan Inang Pengganti

o Daftar Pustaka

• Perbanyakan Trichogramma di Laboratorium o Pendahuluan

o Perbanyakan Inang (Corcyra cephalonica) o Perbanyakan Trichogramma

(40)

Penyusunan database dengan menggunakan program Microsoft® FrontPage® 2003 ini memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan Database Trichogramma ini adalah:

1. Database Trichogramma mudah dioperasikan oleh siapa saja yang mampu menjalankan komputer termasuk tingkat pemula. Selain interface-nya yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga memiliki tampilan visual yang menarik dan memudahkan pemakainya untuk mencari informasi yang diinginkan, program ini juga tidak memerlukan proses install seperti layaknya program lainnya. Program dapat dijalankan langsung dari CD ataupun diakses melalu internet.

2. Digunakannya program Microsoft® FrontPage® bertujuan untuk memudahkan dilakukannya update pada data-data yang ada dalam database ini. Data-data tentang Trichogramma maupun hasil-hasil penelitian terbaru beserta gambar-gambar dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam database oleh pengguna yang memahami pengoperasian program Microsoft® FrontPage® yang relatif mudah dan cepat untuk dipelajari. Dengan kemudahan update tersebut maka Database Trichogramma ini akan mampu menjadi media inventarisasi data yang efektif dan efisien serta memudahkan publikasi data-data penelitian tersebut.

3. Database ini juga dilengkapi dengan kunci identifikasi ordo Hymenoptera hingga tingkat famili yang memuat gambar-gambar ciri identifikasi sehingga akan memudahkan proses pengidentifikasian serangga ordo Hymenoptera.

Beberapa kekurangan yang terdapat dalam database ini adalah masih sedikitnya data yang terkumpul baik itu tentang data umum ataupun data yang lebih spesifik tentang spesies-spesies Trichogrammatidae di Indonesia serta gambar-gambarnya. Selain itu tidak adanya sistem proteksi pada database memungkinkan database dapat dengan mudah diubah oleh siapa saja yang mampu menjalankan program Microsoft® FrontPage® sehingga data-data yang ada menjadi tidak valid.

Dari analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa saat ini publikasi penelitian-penelitian tentang parasitoid telur Trichogrammatidae di Indonesia cukup minim dan sulit untuk dicari. Adanya media internet tidak dimanfaatkan dengan baik sebagai media publikasi yang efektif. Karena itu penyusunan

(41)

32

Database Trichogramma ini diharapkan mampu menjadi media kumpulan data dan publikasi yang tepat untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya tentang pentingnya peranan parasitoid dari famili Trichogrammatidae dalam pengendalian hayati serangga hama khususnya di Indonesia.

Hingga saat ini tercatat ada 7 spesies parasitoid dari genus Trichogramma yang pernah diteliti di Indonesia, yaitu Trichogramma flandersi, Trichogramma pretiosum, Trichogramma japonicum, Trichogramma chilonis, Trichogramma australicum, Trichogramma chilotraeae, dan Trichogramma minutum. Sedangkan dari genus Trichogrammatoidea ada 6 spesies yang pernah diteliti di Indonesia, yaitu Trichogrammatoidea cojuangcoi, Trichogrammatoidea bactrae-bactrae, Trichogrammatoidea armigera, Trichogrammatoidea guamensis, Trichogrammatoidea nana, dan Trichogrammatoidea thoseae.

(42)

SARAN

Database Trichogramma ini masih memerlukan banyak penambahan dan penyempurnaan data-data yang ada, baik itu data hasil penelitian, gambar-gambar, ataupun video-video tentang perilaku parasitoid telur. Dengan update data yang teratur serta publikasi yang aktif, Database Trichogramma ini akan menjadi media informasi serta sumber pembelajaran yang efektif tentang parasitoid telur Trichogramma yang ada di Indonesia.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Alba MC. 1988. Trichogrammatids in The Philippines. Ent. 7(3): 253-271.

Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Penerjemah: Partosoedjono S. Terjemahan dari: An Introduction To The Study Of Insects. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Buchori D, Hidayat P, Kartosuwondo U, Harahap IS, Nurmansyah A. 1998. Dinamika interaksi antara parasitoid Trichogramma (Hymenoptera: Trichogrammatidae) dan inangnya: Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas Trichogramma sebagai agens pengendalian hayati. Laporan Kemajuan Hibah Bersaing Perguruan Tinggi VII/I Tahun Anggaran 1998/1999. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdikbud. Bogor: IPB.

Buchori D, Hidayat P, Kartosuwondo U, Nurmansyah A, Meilin A. 2000. Dinamika interaksi antara parasitoid Trichogrammatidae dan inangnya: faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas Trichogrammatidae sebagai agens pengendalian hayati. Laporan Akhir Penelitian Tahun Kedua, Hibah Bersaing Perguruan Tinggi VII/2. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Buchori D. 2003. Tanggap fungsional, fluktuasi asimetri, jumlah betina penemu dan ketersedian pakan: Kajian ekologi reproduksi serta implikasinya bagi keberhasilan pelepasan parasitoid telur Trichogramma pretiosum Riley (Hymenoptera: Trichogrammatidae) [laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran 2003]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Christy AA. 2005. Kemampuan Parasitisasi dan Karakter Morfologis Trichogramma pretiosum Riley (Hymenoptera: Trichogrammatidae) dari Dua Jenis Inang Berbeda [skripsi]. Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Handayani RS. 2004. Pengaruh Pakan dan Inang terhadap Lama Hidup serta Produksi Telur Trichogramma pretiosum Riley (Hymenoptera: Trichogrammatidae) [skripsi]. Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Hassan SA. 1993. The Mass Rearing and Utilization of Trichogramma to Control Lepidoptorous Pests: Achievements and Outlook. Pestic. Sci. 37:387-39

Kalshoven LGE. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Knutson A. 2002. The Trichogramma Manual. The Texas Agricultural Extention Service.

Losey JE, Calvin DD. 1995. Quality assesment of four commercially available species of Trichogramma (Hymenoptera: Trichogrammatidae). J Econ. Entomol 88(5): 1243-1251.

(44)

Meilin A. 1999. Keragaman karakter morfologis dan genetika populasi parasitoid telur, Trichogramma spp. dan Trichogrammatoidea spp. (Hymenoptera: Trichogrammatidae) dari daerah geografis yang berbeda di pulau Jawa [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Sekolah Pascasarjana.

Moy MS. 2005. Struktur komunitas parasitoid telur yang menyerang Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera: Noctuidae) pada pertanaman jagung di Bogor dan Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Departemen Proteksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor.

Nurafiatin A. 2000. Ukuran imago dan ciri-ciri kebugaran Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae) dari daerah geografis yang berbeda di pulau Jawa [skripsi]. Bogor: IPB.

Pinto JD, Stouthamer R. 1994. Systematics of the Trichogrammatidae with emphasis on Trichogramma. Di dalam: Wajnberg E, Hassan SA, editor. Biological Control With Egg Parasitoids. UK: CAB International. hlm 1-36

Ramlan. 2001. Kajian pelepasan populasi parasitoid Trichogrammatidae untuk pengendalian Helicoverpa armigera (Hubner) dan dampaknya terhadap komunitas arthropoda pada pertanaman kedelain [tesis]. Bogor: IPB, Pasca Sarjana.

Razaq A. 2005. Microsoft Office FrontPage 2003. Penerbit Indah, Surabaya.

Rohmani A. 2002. Pengaruh ketiadaan inang terhadap tanggap reproduksi Trichogrammatoidea armigera Nagaraja dan Trichogramma japonicum Ashmed (Hymenoptera: Trichogrammatoidea) serta implikasinya terhadap penerimaan inang [skripsi]. Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Smith SM. 1996. Biological control with Trichogramma; Advances, Successes, and Potential of Their Use. Annu. Rev Entomol. 115-137.

Usyati N. 2003. Hubungan antara ciri kebugaran Trichogrammatoidea armigera Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae) di laboratorium dan keberhasilan parasitisasi dilapangan dengan teknik spot release [tesis]. Bogor: IPB, Program Pascasarjana.

Vasquez LA, Shelton AM, Hoffmann MP, Roush RT. 1997. Laboratory evaluation of commercial Trichogrammatid products for potential use against Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae). Bio Con 9: 143-148.

[Anonim]. 1994. Prosiding Simposium: Penerapan Pengendalian Hama Terpadu, 3-4 September 1992. Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung.

[Anonim]. 1999. Panduan Seminar dan Kumpulan Abstrak: Seminar Nasional - Peranan Entomologi dalam pengendalian Hama yang Ramah Lingkungan dan Ekonomis – Bogor, 16 Februari 1999. Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bogor.

Gambar

Tabel 1  Spesies-spesies Trichogrammatidae di beberapa negara  Negara /
Gambar 1. Icon ‘ Database Trichogramma’
Gambar 3. Menu utama dan menu halaman yang ada di tiap halaman  Menu halaman
Gambar 4. Halaman gambar-gambar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Arca Harihara lebih lazim ditemukan di Kamboja, dari sekitar abad ke-7 hingga abad ke-8, tepatnya pada masa Pra-Angkor, sehingga sangat dimungkinkan bahwa

Total utang US$77,91 juta tersebut menjadi saham baru dan atau OWK dengan total sebesar- besarnya 20,749 miliar saham atau maksimal 15,46% dari modal ditempatkan dan disetor

• Masyarakat Cina telah menginterpretasi banyak nilai-nilai yang dianggap murni yang telah dikemukakan oleh Konfusius untuk membina diri, keluarga, masyarakat

organik yang diperdagangkan kini adalah pupuk organik cair Super Aci. Super ACI adalah formula khusus pertanian yang diramu sebagai pupuk daun sehingga harus digunakan

Keluaran : Meningkatkan pengetahuan dalam memasuki dunia kerja sehingga para pencari kerja memahami tentang dunia kerja mulai dari proses rekruitmen sampai dengan hubungan

Petugas menia'kan alatalat ang su%a, %isterilisasi untuk  melakukan tin%akan be%a, minor aitu 'enabutan gigi sulung %an gigi teta' baik %engan anastesi loal

Perilaku kurang kooperatif dari masyarakat ini dapat diminimalisir dengan regulasi yang diciptakan oleh pemerintah daerah kabupaten Sikka manakala saat ini belum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh publikasi laporan keuangan yang telah menerapkan tiga PSAK yang direvisi tahun 2007 dengan International