• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENT."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KEDUA

MATERI KEDUA

KENDALA IMPLEMENTASI DARI

KENDALA IMPLEMENTASI DARI

METODE

METODE

COMMUNITY BASED

COMMUNITY BASED

DEVELOPMENT

DEVELOPMENT

Pembangunan

(2)

KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENT

KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENT

Negara Maju Negara Maju Negara Negara Berkembang Berkembang Pembangunan Pembangunan Indonesia Indonesia Konsep Pembangunan Konsep Pembangunan Dua Kelompok Negara

Dua Kelompok Negara Situasi Setelah perang

Situasi Setelah perang dunia II dunia II Amerika Serikat Marshal Plan Pembangunan Berkelanjutan Pertumbuhan Dan Pemerataan Pertumbuhan Negara kaya Dan Pembangunan Manusia Seutuhnya (UUD 1945) Membantu Negara eropa Membantu Negara Miskin Pasca Penjajahan I. Pendahuluan

(3)

Latar Belakang Pendekatan CBD Di

Latar Belakang Pendekatan CBD Di

Indonesia

Indonesia

z

z

Tuntutan adanya demokratisasi dan keadilan

Tuntutan adanya demokratisasi dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

z

z

Tuntutan tentang perlunya menjaga

Tuntutan tentang perlunya menjaga

kelestarian lingkungan dari eksploitasi yang

kelestarian lingkungan dari eksploitasi yang

kurang memperhatikan keberlanjutannya.

kurang memperhatikan keberlanjutannya.

z

z

Tuntutan adanya otonomi yang lebih luas,

Tuntutan adanya otonomi yang lebih luas,

baik di tingkat kelembagaan pemerintah

baik di tingkat kelembagaan pemerintah

lokal/daerah, maupun pada tingkat

(4)

Karakteristik CBD

Karakteristik CBD

¾

¾

Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan

Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan

rakyat dibuat ditingkat lokal yang lebih

rakyat dibuat ditingkat lokal yang lebih

mengedepankan partisipasi aktif masyarakat.

mengedepankan partisipasi aktif masyarakat.

¾

¾

Fokus utama pembangunan adalah memperkuat

Fokus utama pembangunan adalah memperkuat

kemampuan masyarakat miskin.

kemampuan masyarakat miskin.

¾

¾

Menghargai keragaman serta heterogenitas sumber

Menghargai keragaman serta heterogenitas sumber

daya yang dimiliki masyarakat.

daya yang dimiliki masyarakat.

¾

¾

Dalam melaksanakan pembangunan, pendekatan ini

Dalam melaksanakan pembangunan, pendekatan ini

menekankan pada proses social learning.

menekankan pada proses social learning.

¾

¾

Budaya kelembagaan yang ditandai oleh organisasi

Budaya kelembagaan yang ditandai oleh organisasi

yang bisa mengatur diri dan lebih terdistribusi.

yang bisa mengatur diri dan lebih terdistribusi.

(5)

II. Strategi, Metode, Dan

II. Strategi, Metode, Dan

Tehnik CBD

Tehnik CBD

A. Strategi CBD

A. Strategi CBD

z

z

Pemihakan Dan Pemberdayaan

Pemihakan Dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Masyarakat.

z

z

Pemberian otonomi dan pendelegasian

Pemberian otonomi dan pendelegasian

wewenang dalam pengelolaan

wewenang dalam pengelolaan

pembangunan

pembangunan

z

z

Modernisasi Melalui penajaman dan

Modernisasi Melalui penajaman dan

pemantapan arah dari perubahan struktur

(6)

B. Metode CBD

B. Metode CBD

1.

1.

Participatory Rural / Urban

Participatory Rural / Urban

Appraisal (PRA/PUA)

Appraisal (PRA/PUA)

Merupakan nama yang khas dalam

Merupakan nama yang khas dalam

bekerja dan berperan bersama

bekerja dan berperan bersama

masyarakat desa atau kota. Dalam

masyarakat desa atau kota. Dalam

perkembangannya, PRA ternyata

perkembangannya, PRA ternyata

merupakan metode partisipatif yang

merupakan metode partisipatif yang

tidak hanya digunakan untuk masyarakat

tidak hanya digunakan untuk masyarakat

perdesaan tetapi juga bisa digunakan

perdesaan tetapi juga bisa digunakan

untuk masyarakat perkotaan.

(7)

2.

2.

Participatory Research Appraisal.

Participatory Research Appraisal.

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

penelitian yang menggunakan metode partisipatif.

penelitian yang menggunakan metode partisipatif.

Pelaksanaan kegiatan penelitian dari mulai

Pelaksanaan kegiatan penelitian dari mulai

menyusun desain, instrumen, pengumpulan data,

menyusun desain, instrumen, pengumpulan data,

pengolahan, analisis data sampai menyusun

pengolahan, analisis data sampai menyusun

laporan, selalu bersama masyarakat yang

laporan, selalu bersama masyarakat yang

diperankan bukan sebagai obyek dalam penelitian

diperankan bukan sebagai obyek dalam penelitian

melainkan sebagai subyek dalam penelitian.

(8)

3.

3.

Participatory Rapid Appraisal.

Participatory Rapid Appraisal.

Merupakan nama yang khas dalam

Merupakan nama yang khas dalam

kegiatan pengumpulan data yang tidak

kegiatan pengumpulan data yang tidak

mempunyai cukup waktu (istilah

mempunyai cukup waktu (istilah

konvensional disebut survei cepat).

konvensional disebut survei cepat).

Penggunaan pendekatan pasrtisipatif dalam

Penggunaan pendekatan pasrtisipatif dalam

melaksanakan survei secara cepat justru

melaksanakan survei secara cepat justru

menghasilkan manfaat terhadap validitas

menghasilkan manfaat terhadap validitas

(keabsahan) realibilitas (keandalan) data

(keabsahan) realibilitas (keandalan) data

yang dikumpulkan.

yang dikumpulkan.

(9)

4.

4.

Participatory Assessment and Planing

Participatory Assessment and Planing

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

perencanaan program atau proyek yang

perencanaan program atau proyek yang

mengedepankan peran aktif dari masyarakat

mengedepankan peran aktif dari masyarakat

dalam setiap langkah pembangunan,

dalam setiap langkah pembangunan,

termasuk mulai dari memahami masalah

termasuk mulai dari memahami masalah

dan potensi lokal, mengidentifikasi

dan potensi lokal, mengidentifikasi

kebutuhan sampai menentukan tujuan dan

kebutuhan sampai menentukan tujuan dan

rencana kegiatan yang akan dilaksanakan,

rencana kegiatan yang akan dilaksanakan,

serta rencana pendayagunaan sumber

serta rencana pendayagunaan sumber

-

-sumber yang tersedia di masyarakat

(10)

5.

5.

Participatory teknology Development.

Participatory teknology Development.

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

pengembangan teknologi tepat guna yang

pengembangan teknologi tepat guna yang

berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan

berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan

kearifan budaya lokal. Disadari sepenuhnya

kearifan budaya lokal. Disadari sepenuhnya

bahwa masyarakat juga memiliki teknologi

bahwa masyarakat juga memiliki teknologi

lokal yang harus diakui sebelum memasukkan

lokal yang harus diakui sebelum memasukkan

teknologi dari luar. Oleh karena itu,

teknologi dari luar. Oleh karena itu,

pengembangan teknologi lokal harus dilakukan

pengembangan teknologi lokal harus dilakukan

bersama masyarakat, karena masyarakat

bersama masyarakat, karena masyarakat

mempunyai ilmu pengetahuan yang sudah

mempunyai ilmu pengetahuan yang sudah

digunakan dalam kehidupan mereka

digunakan dalam kehidupan mereka

sebelumnya.

(11)

6.

6.

Participatory Learning Methods

Participatory Learning Methods

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan

pembelajaran suatu ilmu pengetahuan. Ilmu

pembelajaran suatu ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan yang baru tidak selamanya

pengetahuan yang baru tidak selamanya

mudah dipahami apabila tidak sesuai dengan

mudah dipahami apabila tidak sesuai dengan

konsep

konsep

-

-

konsep yang dihayati dalam kehidupan

konsep yang dihayati dalam kehidupan

masyarakat. Oleh karena itu melalui

masyarakat. Oleh karena itu melalui

pembelajaran secara partisipatif, aktualisasi

pembelajaran secara partisipatif, aktualisasi

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya

dipadukan dengan pengetahuan

dipadukan dengan pengetahuan

-

-

pengetahuan

pengetahuan

yang baru pada hakekatnya akan bermanfaat

yang baru pada hakekatnya akan bermanfaat

dalam meningkatkan kualitas sumber daya

dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dan kesejahteraan masyarakat.

(12)

7.

7.

Participatory Action Research

Participatory Action Research

Merupakan nama yang khas dalam

Merupakan nama yang khas dalam

pelaksanaan penelitian yang pasti

pelaksanaan penelitian yang pasti

ditindaklanjuti dengan aksi

ditindaklanjuti dengan aksi

penanganan masalah. Penelitian

penanganan masalah. Penelitian

demikian selayaknya harus

demikian selayaknya harus

menggunakan pendekatan partisipatif,

menggunakan pendekatan partisipatif,

karena kelangsungan penelitian dalam

karena kelangsungan penelitian dalam

bentuk tindakan sosial bertumpu pada

bentuk tindakan sosial bertumpu pada

kemauan dan peran aktif masyarakat

(13)

Metode formal implementasi CBD di

Metode formal implementasi CBD di

Indonesia:

Indonesia:

z

z P3MD yaitu suatu metode dan tehnik perencanaan P3MD yaitu suatu metode dan tehnik perencanaan

pembangunan yang memfungsikan para aktor

pembangunan yang memfungsikan para aktor

pembangunan di perdesaan untuk berperanserta secara

pembangunan di perdesaan untuk berperanserta secara

aktif melalui LPM bersama

aktif melalui LPM bersama--sama menyusun perencanaan sama menyusun perencanaan pembangunan yang bersumber dari pemerintah dan atau

pembangunan yang bersumber dari pemerintah dan atau

swadaya masyarakat untuk melaksanakan, memelihara,

swadaya masyarakat untuk melaksanakan, memelihara,

dan mengembangkan hasil pembangunan.

dan mengembangkan hasil pembangunan. z

z Tujuan P3MD adalah untuk meningkatkan peran serta Tujuan P3MD adalah untuk meningkatkan peran serta

masyarakat (pemberdayaan masyarakat) dalam

masyarakat (pemberdayaan masyarakat) dalam

pembangunan desa yang diharapkan dapat meningkatkan

pembangunan desa yang diharapkan dapat meningkatkan

kemandirian masyarakat dalam pembangunan.

(14)

C. Tehnik CBD

C. Tehnik CBD

Hubungan masyarakat dengan Hubungan masyarakat dengan lingkungan

lingkungan

Proses dialog (kerja sama, Proses dialog (kerja sama,

kemitraan, artikulasi, tantangan, kemitraan, artikulasi, tantangan, kekuatan, arah kegiatan)

kekuatan, arah kegiatan) Proses penemuan (eksploitasi Proses penemuan (eksploitasi sistem sumber, frame

sistem sumber, frame Observasi partisipatif

Observasi partisipatif Diskusi kelompok terarah Diskusi kelompok terarah

Analisis pola keputusanStudi Analisis pola keputusanStudi kasus

kasus Proses Pemberdayaan

Proses Pemberdayaan

Prasarana, gedung, ruangan, Prasarana, gedung, ruangan, sumber daya, lokasi

sumber daya, lokasi pembangunan

pembangunan

Tingkat relatif kekayaan/sumber Tingkat relatif kekayaan/sumber daya program

daya program

Keserasian penggunaan waktu Keserasian penggunaan waktu dengan aktivitas program dengan aktivitas program Pemetaan sosial

Pemetaan sosial

Pengurutan kekayaan Pengurutan kekayaan Pola penggunaan waktu Pola penggunaan waktu Masukan program

Masukan program

Kondisi sosio demografi, sosio Kondisi sosio demografi, sosio ekonomi dan sosio budaya ekonomi dan sosio budaya Konsientisasi masalah, sebab Konsientisasi masalah, sebab akibat, priporitas pengetahuan akibat, priporitas pengetahuan masyarakat tentang masalah masyarakat tentang masalah Sejarah program dan perubahan Sejarah program dan perubahan potensi

potensi Uraian data skunder

Uraian data skunder

Pengorganisasian masalah Pengorganisasian masalah Profil sejarah Profil sejarah Kondisi Awal Kondisi Awal Tujuan/Informasi Tujuan/Informasi Tehnik PRA Tehnik PRA Aspek PRA Aspek PRA

(15)

Lanjutan …

Lanjutan …

Deskripsi dan penilaian interaksi Deskripsi dan penilaian interaksi antar faktor dalam proses

antar faktor dalam proses mobilisasi potensi dan hasil mobilisasi potensi dan hasil program

program

Perubahan pranata sosial, Perubahan pranata sosial, perkembangan hasil, perkembangan hasil,

perkembangan sumber daya, dan perkembangan sumber daya, dan perkembangan organisasi

perkembangan organisasi Proses pengembangan Proses pengembangan

(pengaktifan sumber, perluasan (pengaktifan sumber, perluasan kesempatan, pengakuan kesempatan, pengakuan keberhasilan, integrasi keberhasilan, integrasi kemajuan) kemajuan) Keberdayaan masyarakat Keberdayaan masyarakat (aktualisasi diri dan

(aktualisasi diri dan koaktualisasi eksistensi) koaktualisasi eksistensi) Bagan alur input output

Bagan alur input output

Kelemder musim dan profil Kelemder musim dan profil perubahan

perubahan Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai

Mekanisme vertikal dan Mekanisme vertikal dan

horisontal antarsumber sosial, horisontal antarsumber sosial, serta respon pihak luar.

serta respon pihak luar. Akses masyarakat terhadap Akses masyarakat terhadap sumber sosial sumber sosial Diagram Venn Diagram Venn Peta mobilitas Peta mobilitas Faktor Internal dan eksternal

Faktor Internal dan eksternal

Tujuan/Informasi Tujuan/Informasi Tehnik PRA Tehnik PRA Aspek Aspek

(16)

III. Kendala

III. Kendala

-

-

Kendala Pada

Kendala Pada

Implementasi Metode CBD

Implementasi Metode CBD

1.

1.

Keterkaitan Desa dan Kota

Keterkaitan Desa dan Kota

™

™

Tingginya kesenjangan tingkat kesejateraan

Tingginya kesenjangan tingkat kesejateraan

masyarakat kota dan desa.

masyarakat kota dan desa.

™

™

Perbedaan perlakuan dalam memberikan

Perbedaan perlakuan dalam memberikan

pelayanan.

pelayanan.

™

™

Kebijakan yang kurang berpihak kepada

Kebijakan yang kurang berpihak kepada

masyarakat perdesaan, sehingga proses

masyarakat perdesaan, sehingga proses

produksi & Kapitalisasi tidak berkembang,

produksi & Kapitalisasi tidak berkembang,

berdampak terjadi urbanisasi.

berdampak terjadi urbanisasi.

™

(17)

Rendahnya kapasitas produksi dan produktivitas

Rendahnya kapasitas produksi dan produktivitas

masyarakat perdesaan disebabkan oleh :

masyarakat perdesaan disebabkan oleh :

z

z

SDM masih lemah ( alih teknologi & manejerial)

SDM masih lemah ( alih teknologi & manejerial)

berdampak rasionalitas efisiensi usaha rendah

berdampak rasionalitas efisiensi usaha rendah

dan produksi tdk. Berkembang.

dan produksi tdk. Berkembang.

z

z

Akses produksi sangat terbatas (pasar,

Akses produksi sangat terbatas (pasar,

informasi, modal)

informasi, modal)

z

(18)

B. Keterkaitan Internal

B. Keterkaitan Internal

Perdesaan

Perdesaan

A.

A. Aspek kelembagaanAspek kelembagaan

z

z Intervensi institusi formal yang masih besar (pemerintah desa, Intervensi institusi formal yang masih besar (pemerintah desa,

BPD, LPM, PKK dan klp. Dibentuk oleh dinas instansi) BPD, LPM, PKK dan klp. Dibentuk oleh dinas instansi)

z

z Lambatnya pertumbuhan institusi non formal dalam wujud Lambatnya pertumbuhan institusi non formal dalam wujud

kelompok swadaya masyarakat (kelompok Tani, kelompok swadaya masyarakat (kelompok Tani, kegotongroyongan, adat, arisan, agama, dll.) kegotongroyongan, adat, arisan, agama, dll.)

Tumbuhnya Klp swadaya merupakan faktor penting karena : Tumbuhnya Klp swadaya merupakan faktor penting karena :

z

z Banyak masalah hanya dapat diselesaikan melalui lembaga Banyak masalah hanya dapat diselesaikan melalui lembaga

(perkreditan, basmi hama, penyebaran inovasi pertanian dll.) (perkreditan, basmi hama, penyebaran inovasi pertanian dll.)

z

z Memberi kelanggengan masyarakat desa untuk terus Memberi kelanggengan masyarakat desa untuk terus

berkembang (mengembangkan & menyebarkan teknologi) berkembang (mengembangkan & menyebarkan teknologi)

z

(19)

B. Aspek Ekonomi

B. Aspek Ekonomi

--Rendahnya kualitas dan kapasitas masyarakat untuk Rendahnya kualitas dan kapasitas masyarakat untuk mencapai faktor produksi yang produktif, sebagai

mencapai faktor produksi yang produktif, sebagai

dampak kebijakan yang tidak berpihak kepada

dampak kebijakan yang tidak berpihak kepada

masyarakat perdesaan

masyarakat perdesaan

-- Belum efektifnya lembaga ekonomi yang ada di desaBelum efektifnya lembaga ekonomi yang ada di desa C. Aspek Sosiologi

C. Aspek Sosiologi

-- Tumbuhnya sikap feodalismeTumbuhnya sikap feodalisme

-- Patron Patron –– klien yang tidak seimbangklien yang tidak seimbang

-- Masih terjadi stratifikasi sosial.Masih terjadi stratifikasi sosial.

D. Aspek Perencanaan Pembangunan D. Aspek Perencanaan Pembangunan

-- Perencanaan masih dalam bentuk slogan atau dokumenPerencanaan masih dalam bentuk slogan atau dokumen

-- Masyarakat desa masih dipandang sebagai obyek pembangunanMasyarakat desa masih dipandang sebagai obyek pembangunan

(20)

C. Keterkaitan Eksternal

C. Keterkaitan Eksternal

Perdesaan

Perdesaan

z

z

Otonomi desa masih dalam bentuk slogan

Otonomi desa masih dalam bentuk slogan

dg. Format yang belum jelas

dg. Format yang belum jelas

z

z

UU yang mengatur tentang desa belum

UU yang mengatur tentang desa belum

mencerminkan penguatan posisi desa

mencerminkan penguatan posisi desa

secara politik, ekonomi dan infrastruktur.

secara politik, ekonomi dan infrastruktur.

z

z

Kebijakan pembangunan perdesaan masih

Kebijakan pembangunan perdesaan masih

bersifat sentralistik (seragam)

bersifat sentralistik (seragam)

(21)

D. Aspek Teknologi dan

D. Aspek Teknologi dan

Administrasi Lokal

Administrasi Lokal

z

z

Adanya pemahaman bahwa

Adanya pemahaman bahwa

teknologi sebagai ide

teknologi sebagai ide

atau konsepsi ilmu, sehingga tidak terjadi transfer of

atau konsepsi ilmu, sehingga tidak terjadi transfer of

tecnology kecuali ada keiklasan/sukarela atau aturan

tecnology kecuali ada keiklasan/sukarela atau aturan

yang mengaturnya

yang mengaturnya

z

z

Adanya pemahaman bahwa teknologi sebagai benda

Adanya pemahaman bahwa teknologi sebagai benda

atau alat kerja, artinya benda atau alat yang ada adalah

atau alat kerja, artinya benda atau alat yang ada adalah

wujud atau hasil dari teknologi, akan tetapi konsepsi

wujud atau hasil dari teknologi, akan tetapi konsepsi

ilmu dari teknologi tidak ikut berpindah atau terjual

ilmu dari teknologi tidak ikut berpindah atau terjual

kepada konsumen.

kepada konsumen.

z

z

Dari sisi adm. Lokal masih adanya paranata sosial yang

Dari sisi adm. Lokal masih adanya paranata sosial yang

konservatif, yang sangat sulit menerima konsepsi

konservatif, yang sangat sulit menerima konsepsi

teknologi baik tepat guna maupun moderen

teknologi baik tepat guna maupun moderen

(22)

E. Kemiskinan Sebagai Realita Perdesaan

E. Kemiskinan Sebagai Realita Perdesaan

Perkembangan Teknologi Rendah Tabungan Rendah Permintaan Rendah Pendapatan Riil Rendah Kesehatan Menurun Investasi Rendah Buta hurup Tinggi Produktivitas Rendah

(23)

F. Aspek Politik Dari CBD Dalam Pengelolaan

F. Aspek Politik Dari CBD Dalam Pengelolaan

Ruang Perdesaan

Ruang Perdesaan

Pengertian Penataan Ruang :

Pengertian Penataan Ruang :

sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yang

sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yang

terencana, dengan memperhatikan keadaan lingkungan alam,

terencana, dengan memperhatikan keadaan lingkungan alam,

lingkungan buatan, lingkungan sosial, interaksi

lingkungan buatan, lingkungan sosial, interaksi

antarlingkungan, tahapan dan pengelolaan pembangunan serta

antarlingkungan, tahapan dan pengelolaan pembangunan serta

pembinaan kemampuan kelembagaan dan SDM yang ada,

pembinaan kemampuan kelembagaan dan SDM yang ada,

dengan selalu mendasarkan kepada kesatuan wilayah nasional

dengan selalu mendasarkan kepada kesatuan wilayah nasional

dan ditujukan bagi sebesar

dan ditujukan bagi sebesar--besarnya kemakmuran rakyat.besarnya kemakmuran rakyat. Prinsip Penataan Ruang :

Prinsip Penataan Ruang :

adalah pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara

adalah pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara

terpadu, efektif dan efisien, serasi, selaras, seimbang,

terpadu, efektif dan efisien, serasi, selaras, seimbang,

berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan, dan

berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan, dan

perlindungan hukum. Adapun penataan ruang bertujuan untuk

(24)

Permasalahan Penataan Ruang :

Permasalahan Penataan Ruang :

z

z Perencanaan tata ruang selama ini masih berorientasi pada Perencanaan tata ruang selama ini masih berorientasi pada

pencapian tujuan ideal berjangka panjang, yang sering meleset pencapian tujuan ideal berjangka panjang, yang sering meleset akibat banyak ketidak pastian (uncertainties).

akibat banyak ketidak pastian (uncertainties). z

z Konsep penataan ruang yang baik, tetapi tidak didukung oleh Konsep penataan ruang yang baik, tetapi tidak didukung oleh

aparat yang konsisten dalam mengelolanya. aparat yang konsisten dalam mengelolanya. z

z Terdapat kecendrungan bahwa perencanaan tata ruang lebih Terdapat kecendrungan bahwa perencanaan tata ruang lebih

berorientasi pada aspek fisik dan visual dan mengesampingan berorientasi pada aspek fisik dan visual dan mengesampingan aspek sosial budaya.

aspek sosial budaya. z

z Keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

pembangunan selama ini masih dalam bentuk slogan dan belum pembangunan selama ini masih dalam bentuk slogan dan belum terjadi realitas implementatif.

terjadi realitas implementatif. z

z Peran serta masyarakat masih sangat terbatas.Peran serta masyarakat masih sangat terbatas.

z

z Kurang pekanya para penentu kebijakan, dan juga beberapa Kurang pekanya para penentu kebijakan, dan juga beberapa

kalangan profesional terhadap peninggalan kuno sebagai warisan kalangan profesional terhadap peninggalan kuno sebagai warisan sejarah

(25)

IV. Kesimpulan

IV. Kesimpulan

z

z Pada hakekatnya seluruh pendekatan pembangunan bertujuan Pada hakekatnya seluruh pendekatan pembangunan bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. z

z Pendekatan CBD dalam pencapian tujuan pembangunan, lebih Pendekatan CBD dalam pencapian tujuan pembangunan, lebih

mengedepankan pembangunan harkat dan martabat kemanusiaan, mengedepankan pembangunan harkat dan martabat kemanusiaan,

yaitu dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. yaitu dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. z

z Dalam implementasinya CBD dilaksanakan dengan tiga strategiDalam implementasinya CBD dilaksanakan dengan tiga strategi

yaitu : pemihakan dan pemberdayaan, Pemberian otonomi dan yaitu : pemihakan dan pemberdayaan, Pemberian otonomi dan

pendelegasian wewenang, perubahan struktur sosial ekonomi dan pendelegasian wewenang, perubahan struktur sosial ekonomi dan

budaya. budaya. z

(26)

V. Daftar Pustaka

V. Daftar Pustaka

z

z Bryant, Coralie dan White, Loise G. (1987) Bryant, Coralie dan White, Loise G. (1987)

Manajemen

Manajemen

Pembangunan Untuk Negara berkembang

Pembangunan Untuk Negara berkembang

. Jakarta : . Jakarta : LP3ES.

LP3ES. z

z Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Kartasasmita, Ginandjar. (1996).

Pembangunan Untuk

Pembangunan Untuk

Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.

Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.

Jakarta : Cidesindo.

Jakarta : Cidesindo. z

z Khairuddin. (2000). Khairuddin. (2000).

Pembangunan Masyarakat Tinjauan

Pembangunan Masyarakat Tinjauan

Aspek : Sosiologi, Ekonomi, dan Perencanaan

Aspek : Sosiologi, Ekonomi, dan Perencanaan

. Yogyakarta . Yogyakarta : Liberty.

: Liberty. z

z Soegijoko,Budhy Tjahjati S. Dan Kubiantoro.BS Soegijoko,Budhy Tjahjati S. Dan Kubiantoro.BS

(Penyunting). (1997).

(Penyunting). (1997).

Bunga Rampai Perencanaan

Bunga Rampai Perencanaan

Pambangunan di Indonesia.

Pambangunan di Indonesia.

Jakarta : PT Gramedia.Jakarta : PT Gramedia.

z

(27)

z

z Supriatna, Tjahya. (1997). Supriatna, Tjahya. (1997). Birokrasi Pemberdayaan dan Birokrasi Pemberdayaan dan

Pengentasan Kemiskinan

Pengentasan Kemiskinan. Bandung : Humaniora Utama Press.. Bandung : Humaniora Utama Press.

z

z Wirutomo, Paulus. Dkk. (2003). Wirutomo, Paulus. Dkk. (2003). Paradigma Pembangunan Di Era Paradigma Pembangunan Di Era

Otonomi Daerah Mamanusiakan Manusia

Otonomi Daerah Mamanusiakan Manusia. Jakarta : CV. Cipruy.. Jakarta : CV. Cipruy.

z

z Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, Harry. (2003). Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, Harry. (2003). Participatory Participatory

Research Appraisal dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada

Research Appraisal dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada

Masyarakat

Masyarakat. Bandung : Humaniora Utama Press.. Bandung : Humaniora Utama Press.

z

z Dirjen PMD Depdagri. (1995), Dirjen PMD Depdagri. (1995), Perencanaan Partisipatif Perencanaan Partisipatif

Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD).

Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD). Jakarta : PT. Penebar Jakarta : PT. Penebar Swadaya.

Swadaya.

z

z Djaelangkara, Rizali dan Sikopa Suaib Djafar. (2000). Djaelangkara, Rizali dan Sikopa Suaib Djafar. (2000). Persfektif Persfektif

Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Konsepsi, Strategi, dan

Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Konsepsi, Strategi, dan

Implementasi Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Gerakan

Implementasi Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Gerakan

Mandiri Membangun Desa di Propinsi Sulawesi Tengah.

Mandiri Membangun Desa di Propinsi Sulawesi Tengah.

V. Daftar Pustaka

V. Daftar Pustaka

(28)

Terima kasih atas

Terima kasih atas

perhatiannya

perhatiannya

I Putu Darta

I Putu Darta

Muh. Palaiman

Muh. Palaiman

Edi Susanto

Edi Susanto

Referensi

Dokumen terkait

Tidak akan menjadi masalah saat asupan protein pada ibu cukup untuk menggantikan karbohidrat tadi, namun saat asupan protein dalam jumlah untuk menggantikan karbohidrat

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan permohonan maaf atas segala kekurangan yang ada dalam masa penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih

a) Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi

Dengan menggunakan metoda pengukuran waktu (Methods Time Measurement) atau MTM adalah merupakan pendekatan untuk menilai lama waktu atau durasi waktu kerja

maka pada penelitian ini dilakukan ekstraksi senyawa bioaktif inhibitor tirosinase dari kulit batang Artocarpus heterophyllus Lamk menggunakan pelarut air dan campuran air :

Justifikasi Produk furniture yang diproduksi CV Noble Gallery Indonesia tidak termasuk dalam produk yang yang berasal dari bahan baku yang dibatasi

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Pada saat terjadinya deformasi plastis, akan melibatkan pergerakan dislokasi dengan nilai yang besar, sebuah dislokasi sisi bergerak sebagai respons