23 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada sub judul setting dan karakteristik penelitian, akan diuraikan tempat yang digunakan untuk penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, dan karakteristik subjek penelitian. Berikut adalah uraiannya:
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 12 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi sekolah berada di pusat kota Salatiga. SD Negeri Salatiga 02 juga berdekatan dengan SD Negeri Salatiga 01 dan SD Negeri Salatiga 09. Berikut ini adalah denah lokasi SD Negeri Salatiga 02, Jl. Diponegoro, Salatiga Jl M o h Y a m i n Jl G la d ag a n
Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri Salatiga 02 SD Negeri Salatiga 02 SD Negeri Salatiga 09 SD Negeri Salatiga 01 Bank BCA PLN Bank BPR Bank BRI Gereja Yesus Sejati Telkom Kantor Pos Wifi id Corner Maybank
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ialah pada bulan September sampai bulan maret 2018 yang dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Tahapan September Oktober November Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusu nan proposal 3 Pelaksan aan penelitia n 4 Penyusu nan laporan 5 Penyusu nan artikel 6 Publikas i artikel
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Siswa di SD Negeri Salatiga 02 berjumlah 251 anak yang terdiri dari 130 laki-laki dan 121 perempuan. Setiap kelas terdiri dari 33-46 anak. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri Salatiga 02 adalah 17 orang, dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru agama Kristen, 1 guru olah raga, 1 pustakawan, 3 guru mapel, 1 staf tata usaha, 1 satpam, dan 1 penjaga sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at yaitu mulai pukul 07.00 sampai pukul 10.10 dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.35.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 yang berjumlah 44 anak terdiri dari 18 laki-laki dan 26 perempuan. Rata-rata usia anak kelas 4 adalah 9 tahun. Orang tua siswa kelas 4 khususnya ayah, mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan ibu dari anak-anak kelas 4 tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu untuk menemani anak belajar ketika di
rumah. Mayoritas siswa kelas 4 beragama islam. Siswa yang beragama islam berjumlah 41 anak, beragama Kristen 2 anak, dan beragama katholik 1 anak.
Kelas 4 dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini berdasarkan pengalaman peneliti ketika praktik mengajar magang 3, siswa kelas 4 mengalami kesulitan untuk menyusun pendapat atau komentar tentang teks wawancara atau isi cerita yang dibaca sehingga hasil belajar BI yang diperoleh siswa kurang maksimal. 3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PPL. Sedangkan variabel terikatnya adalah proses dan hasil belajar muatan BI.
3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian
Pada sub judul jenis dan desain penelitian, akan diuraikan jenis penelitian dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah uraiannya:
3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas. Menurut Saur Tampubolon (2014: 19) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif atau partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar yang diperoleh peserta didik, baik dari aspek akademik maupun non akademik, melalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang). Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kolaborasi antara guru kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 dengan peneliti.
3.3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart yang terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi (Tampubolon, 2014: 27).
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart
Berdasarkan desain penelitian model spiral Kemmis dan Mc Taggart, penelitian ini menggunakan sistem siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap. Berikut adalah penjelasan tentang 3 tahapan model spiral Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam penelitian ini:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas yang akan melaksanakan tindakan dan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Tahap perencanaan ini, guru kelas dan peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Pada tahap ini, rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun akan dilaksanakan oleh guru kelas. Tindakan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran PPL pada muatan BI. Kemudian pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh guru lain atau peneliti. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamat menggunakan lembar
observasi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melakukan proses pengamatan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL.
c. Refleksi
Pada tahap refleksi, guru kelas dan peneliti mengevaluasi secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan untuk menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang dievaluasi meliputi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL, hasil pengamatan kegiatan pembelajaran, kemudian melakukan perencanaan ulang.
3.3.3 Prosedur Penelitian
Rambu-rambu pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kurikulum 2013 menurut Mawardi (2014: 119), siklus pembelajaran minimal 2 siklus. Masing-masing siklus, jika mengacu pada buku guru dan buku siswa terdiri dari 1 sub tema dengan 6 pembelajaran. Namun guru dapat melakukan modifikasi rancangan dan materi dalam buku siswa dengan menambahkan evaluasi pada akhir pembelajaran sehingga satu pembelajaran dapat dimaknai sebagai satu siklus. Mawardi (2014: 119) mengemukakan bahwa kaitannya dengan satuan muatan, penelitian diperbolehkan mengamati proses dan dampak tindakan dalam satu muatan mata pelajaran yang dipandang masih bermasalah.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua ialah 2 pembelajaran dalam satu sub tema yang terdapat muatan BI, dan pertemuan ketiga merupakan evaluasi dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua.
Desain penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan dan pengamatan (act and observe), dan refleksi (reflect) (Tampubolon, 2014: 29). Berikut ini rincian dari ketiga tahapan penelitian tindakan kelas:
a. Siklus 1
Tahapan siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah uraiannya,
a) Perencanaan
(a) Berdiskusi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan digunakan saat penelitian.
(b) Menentukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. (c) Menyusun RPP.
(d) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
(e) Mempersiapkan lembar kerja siswa.
(f) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b) Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas, sedangkan kegiatan pengamatan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL dilaksanakan oleh peneliti.
(a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. (b) Melakukan presensi.
(c) Melakukan apersepsi dengan pertanyaan yang mengarah ke materi pembelajaran.
(d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
(e) Siswa membaca materi pembelajaran dan guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
(f) Siswa diberi latihan soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. (g) Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
(pengajuan soal).
(h) Siswa mempresentasikan pertanyaan yang telah dibuat.
(i) Siswa bertukar pertanyaan dengan teman sebangku atau teman dalam kelompoknya.
(j) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti.
(k) Guru memberi penguatan materi pembelajaran dan meluruskan kesalahan pemahaman.
(l) Guru melakukan refleksi. (m) Guru memberikan soal evaluasi.
(n) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. c) Refleksi
(a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.
(b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PPL.
b. Siklus 2
Tahapan pada siklus 2 sama dengan siklus 1 yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah uraiannya:
a) Perencanaan Ulang
Rancangan siklus 2 sama seperti siklus 1, tetapi dikembangkan berdasarkan refleksi siklus 1 dengan langkah-langkah seperti pada siklus 1.
b) Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan atau tindakan siklus 2 sesuai dengan perencanaan yang disusun.
(a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.
(b) Hal yang dilakukan guru untuk mengatasi kekurangan proses pembelajaran pada siklus 1 ialah tempat untuk siswa berdiskusi dan bertukar pertanyaan tidak harus di dalam kelas, siswa dapat berdiskusi di perpustakaan, di halaman sekolah, dan di aula sehingga siswa tidak bosan mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati aktivitas siswa. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur dan membandingkan dengan siklus sebelumnya.
c) Refleksi
(a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.
(b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PPL.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada sub judul teknik dan instrumen pengumpulan data, diuraikan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data meliputi teknik tes dan teknik non tes, sedangkan instrumen pengumpulan data meliputi instrumen pengukuran hasil belajar dan instrumen proses pembelajaran. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa. Teknik non tes digunakan untuk mengukur proses pembelajaran yang meliputi aktivitas kinerja guru dan aktivitas kinerja siswa.
a. Teknik Nontes
Teknik nontes dalam penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik observasi dilakukan untuk penilaian pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tim kolabolator yang terdiri dari 2 orang melakukan penilaian berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Penilaian pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk centang atau ceklis (Tampubolon, 2014: 51). Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk penilaian proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL.
b. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu (Wardani, dkk, (2012: 72). Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar muatan BI sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran PPL.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kisi-kisi instrumen terdiri dari instrumen pengumpulan data proses pembelajaran dan hasil belajar.
a. Instrumen Proses Pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran ialah lembar observasi. Lembar Observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL. Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer dengan memberi tanda centang atau cheklis pada salah satu skor yang telah tersedia sesuai dengan hasil yang diamati oleh observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Kinerja Guru Menerapkan Model Pembelajaran PPL
Aspek Indikator Nomor
Butir
Jumlah butir Kegiatan
Awal
a. Mempersiapkan materi pembelajaran dan alat yang diperlukan untuk mengajar.
b. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c. Mengucapkan salam.
d. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
e. Mengecek kehadiran siswa. f. Melakukan kegiatan apersepsi.
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Kegiatan inti pembelajaran
Model Problem Posing Learning Penyampaian Materi Pembelajaran a. Menggali pengetahuan siswa ketika
mengamati media pembelajaran.
b. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemberian Latihan Soal
c. Memberikan latihan soal kepada siswa. Pengajuan Soal
d. Membimbing siswa menyusun pertanyaan.
Presentasi
e. Memberikan konfirmasi presentasi siswa.
Menjawab Pertanyaan
f. Membimbing siswa berdiskusi dan bertukar pertanyaan. 8, 9, 10, 11, 12, 13 6 Kegiatan Penutup
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti. b. Menyimpulkan materi pembelajaran. c. Memberikan informasi materi
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
d. Melakukan refleksi. e. Melakukan tindak lanjut.
f. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.
14, 15, 16, 17, 18, 19
Penguasaan Materi Ajar
a. Menunjukkan penguasaan materi ajar. b. Mengaitkan materi pembelajaran
dengan realitas kehidupan.
20, 21 2
Pemanfaatan Media
a. Menggunakan media pembelajaran. b. Menggunakan alat praktik
pembelajaran.
c. Memanfaatkan sumber belajar. d. Memanfaatkan lingkungan belajar.
22, 23, 24, 25
4
Evaluasi a. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran.
b. Melakukan penilaian sesuai dengan tujuan. 26, 27 2 Jumlah 27 Kriteria Penilaian: = ℎ × 100% Kategori: 0 – 20% = sangat kurang 21% - 40% = kurang 41% - 60% = cukup 61% - 80% = baik 81%-100% = sangat baik
1. Skor 1= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang
2. Skor 2= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang 3. Skor 3= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup 4. Skor 4= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik 5. Skor 5= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
Tabel 3.3
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Kinerja Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran PPL
Aspek Indikator Nomor
Butir
Jumlah butir Kegiatan
Awal
a. Mempersiapkan alat tulis untuk belajar. b. Memberi respon ketika guru melakukan
apersepsi.
c. Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
1, 2, 3 3
Kegiatan Inti a. Menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran.
b. Mengerjakan latihan soal dari guru. c. Menyusun pertanyaan (Pengajuan
Soal).
d. Mempresentasikan pertanyaan yang telah dibuat.
e. Bertukar pertanyaan dengan teman. f. Menanggapi pertanyaan yang
dipresentasikan temannya.
g. Mempunyai inisiatif untuk bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan.
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7 Kegiatan Penutup
a. Bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dipahami.
b. Menyimpulkan materi pembelajaran. c. Menyimak kesimpulan materi yang
disampaikan oleh guru.
11, 12, 13
3
Kriteria Penilaian: = ℎ × 100% Kategori: 0 – 20% = sangat kurang 21% - 40% = kurang 41% - 60% = cukup 61% - 80% = baik 81%-100% = sangat baik
1. Skor 1= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 0%-20% siswa. 2. Skor 2= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 21% - 40% siswa. 3. Skor 3= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 41% - 60% siswa. 4. Skor 4= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 61% - 80% siswa. 5. Skor 5= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 81%-100% siswa. b. Instrumen Pengukuran Tes Hasil Belajar
Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan setelah akhir pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes pada siklus 1 dan siklus 2:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Muatan BI Siklus 1
No. Kompetensi Dasar Indikator Aspek
Kognitif
Nomor Soal 1. 3.5 Menguraikan
pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita,dongeng, dan sebagainya).
3.5.1 Menyebutkan 3 langkah untuk memberikan tanggapan yang berupa pertanyaan, rasa simpati, dan harapan secara tertulis dan lisan terhadap isi cerita.
C1 1, 2, 3, 21, 22, 23, 24
3.5.2 Menjelaskan 2 langkah untuk memberikan komentar terhadap isi sebuah cerita. C2 11, 12, 13, 14, 15 2. 4.5 Mengkomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan.
4.5.1 Mengemukakan 2 tanggapan yang dapat berupa pertanyaan, rasa simpati, dan harapan beserta alasannya secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita.
C3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 25, 26, 29, 30 4.5.2 Mengemukakan 2 komentar disertai alasan secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita. C3 16, 17, 18, 19, 20, 27, 28. Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Muatan BI Siklus 2
No. Kompetensi Dasar Indikator Aspek
Kognitif
Nomor Soal 1. 3.5Menguraikan
pendapat pribadi tentang isi bukusastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
3.5.3 Menjelaskan 3 langkah untuk memberikan
tanggapan terhadap isi cerita. C2 2, 7, 8, 9 2. 4.5 Mengkomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra
4.5.3. Mengemukakan 2 tanggapan disertai alasan tentang sikap tokoh yang patut dicontoh dari sebuah
C3 3, 4, 6, 10, 11, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30
yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan.
cerita.
4.5.4 Mengemukakan 2 tanggapan yang dapat berupa imbauan,
persetujuan, dan sanggahan disertai alasan secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita.
C3 1, 5, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 24, 25
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum diujikan kepada siswa, butir soal tes evaluasi diuji cobakan terlebih dahulu sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, 2011: 185). Sedangkan reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, dkk, 2012: 344). Pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 agar dapat diperoleh instrumen yang valid.
3.5.1 Uji Validitas
Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item total correlation). Rentang indeks validitas butir soal dapat disajikan dalam tabel berikut (Wardani dkk, 2012: 344):
Tabel 3.6
Rentang Indeks Validitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,81-1,00 Sangat tinggi
2. 0,61-0,80 Tinggi
3. 0,41-0,60 Cukup
4. 0,21-0,40 Rendah
5. 0,00-0,20 Sangat rendah
a. Validitas Butir Soal Siklus I
Dari butir soal yang diujikan kepada 21 siswa, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I Hasil Uji
validitas soal siklus 1
Item soal Soal Valid Soal tidak valid Soal yang digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 22, 24, 26 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 Jumlah 30 14 16 14
Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus 1, dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 16 butir soal tidak valid karena butir soal tersebut memiliki r-hitung<r-tabel (0,456). Soal yang digunakan dalam penelitian ini hanya soal yang valid yaitu berjumlah 14 butir soal.
b. Validitas Butir Soal Siklus II
Dari butir soal yang diujikan, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2 Hasil Uji
validitas soal siklus 2
Item soal Soal Valid Soal tidak valid Soal yang digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 22, 27, 28, 30. 1, 2, 7, 9, 10, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29. 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 22, 27, 28, 30. Jumlah 30 14 16 14
Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus 2, dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 16 butir soal tidak valid karena butir soal tersebut memiliki r-hitung<r-tabel (0,456). Soal yang digunakan dalam penelitian ini hanya soal yang valid yaitu berjumlah 14 butir soal.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Tes yang memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap kesempatan testing dan instrumen tes lainnya. Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa disajikan dalam tabel berikut (Wardani dkk, 2012: 346):
Tabel 3.9
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi 1 0,80-100 Sangat reliabel 2 <0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel
Berikut adalah hasil uji reliabilitas instrumen yang diuji menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 20:
Tabel 3.10
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.827 30
Berdasarkan data hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus 1, diperoleh Cronbach’s Alpha 0,827, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian siklus 1 termasuk kategori sangat reliabel.
Tabel 3.11
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.781 30
Berdasarkan data hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus 2, diperoleh Cronbach’s Alpha 0,781, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian siklus 2 termasuk kategori reliabel.
3.6 Uji Taraf Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2009: 207) tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan mudah dan sukarnya sebuah soal. Cara menghitung tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan:
P= tingkat kesukaran
B= subjek yang menjawab betul
Js= banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes.
Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Arikunto (2009: 75) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Indeks Kemudahan Kriteria 0,00 - 0,29 Sukar 0,30 – 0,69 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah
Berikut ini adalah tabel uji taraf kesukaran soal pada siklus 1 dan siklus 2: Tabel 3.13
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus 1
Indeks Tingkat
Kesukaran
Nomor Soal Jumlah
0,00 - 0,29 Sukar 19, 28 2 0,30 – 0,69 Sedang 12, 13, 16, 17, 18 5 0,70 – 1,00 Mudah 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30 7 Jumlah 14 Tabel 3.14
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus 2
Indeks Tingkat
Kesukaran
Nomor Soal Jumlah
0,00 - 0,29 Sukar 3, 4, 5 3 0,30 – 0,69 Sedang 6, 11, 15, 27 4 0,70 – 1,00 Mudah 8, 12, 14, 17, 22, 28, 30 7 Jumlah 14
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk data kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif. Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan diakhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Analisis data hasil belajar dilakukan dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap siklusnya.
3.8 Indikator Keberhasilan 3.8.1 Indikator Proses
Penelitian ini dikatakan berhasil jika 85% proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang terdapat pada lembar observasi aktivitas kinerja guru dan lembar observasi aktivitas kinerja siswa. Indikator proses ini dapat dihitung dengan rumus:
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor Maksimal × 100%
3.8.2 Indikator Hasil Belajar
Penelitian ini dikatakan berhasil dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 telah mendapat nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 75. Indikator hasil belajar ini dapat dihitung dengan rumus:
Nilai =