• Tidak ada hasil yang ditemukan

SD Negeri. Salatiga 01. Jl. Diponegoro, Salatiga. SD Negeri. Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri Salatiga 02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SD Negeri. Salatiga 01. Jl. Diponegoro, Salatiga. SD Negeri. Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri Salatiga 02"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul setting dan karakteristik penelitian, akan diuraikan tempat yang digunakan untuk penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, dan karakteristik subjek penelitian. Berikut adalah uraiannya:

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 12 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi sekolah berada di pusat kota Salatiga. SD Negeri Salatiga 02 juga berdekatan dengan SD Negeri Salatiga 01 dan SD Negeri Salatiga 09. Berikut ini adalah denah lokasi SD Negeri Salatiga 02, Jl. Diponegoro, Salatiga Jl M o h Y a m i n Jl G la d ag a n

Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri Salatiga 02 SD Negeri Salatiga 02 SD Negeri Salatiga 09 SD Negeri Salatiga 01 Bank BCA PLN Bank BPR Bank BRI Gereja Yesus Sejati Telkom Kantor Pos Wifi id Corner Maybank

(2)

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ialah pada bulan September sampai bulan maret 2018 yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Tahapan September Oktober November Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusu nan proposal 3 Pelaksan aan penelitia n 4 Penyusu nan laporan 5 Penyusu nan artikel 6 Publikas i artikel

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Siswa di SD Negeri Salatiga 02 berjumlah 251 anak yang terdiri dari 130 laki-laki dan 121 perempuan. Setiap kelas terdiri dari 33-46 anak. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri Salatiga 02 adalah 17 orang, dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru agama Kristen, 1 guru olah raga, 1 pustakawan, 3 guru mapel, 1 staf tata usaha, 1 satpam, dan 1 penjaga sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at yaitu mulai pukul 07.00 sampai pukul 10.10 dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.35.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 yang berjumlah 44 anak terdiri dari 18 laki-laki dan 26 perempuan. Rata-rata usia anak kelas 4 adalah 9 tahun. Orang tua siswa kelas 4 khususnya ayah, mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan ibu dari anak-anak kelas 4 tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu untuk menemani anak belajar ketika di

(3)

rumah. Mayoritas siswa kelas 4 beragama islam. Siswa yang beragama islam berjumlah 41 anak, beragama Kristen 2 anak, dan beragama katholik 1 anak.

Kelas 4 dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini berdasarkan pengalaman peneliti ketika praktik mengajar magang 3, siswa kelas 4 mengalami kesulitan untuk menyusun pendapat atau komentar tentang teks wawancara atau isi cerita yang dibaca sehingga hasil belajar BI yang diperoleh siswa kurang maksimal. 3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PPL. Sedangkan variabel terikatnya adalah proses dan hasil belajar muatan BI.

3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian

Pada sub judul jenis dan desain penelitian, akan diuraikan jenis penelitian dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah uraiannya:

3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas. Menurut Saur Tampubolon (2014: 19) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif atau partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar yang diperoleh peserta didik, baik dari aspek akademik maupun non akademik, melalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang). Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kolaborasi antara guru kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 dengan peneliti.

3.3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart yang terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi (Tampubolon, 2014: 27).

(4)

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart

Berdasarkan desain penelitian model spiral Kemmis dan Mc Taggart, penelitian ini menggunakan sistem siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap. Berikut adalah penjelasan tentang 3 tahapan model spiral Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam penelitian ini:

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas yang akan melaksanakan tindakan dan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Tahap perencanaan ini, guru kelas dan peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Pada tahap ini, rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun akan dilaksanakan oleh guru kelas. Tindakan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran PPL pada muatan BI. Kemudian pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh guru lain atau peneliti. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamat menggunakan lembar

(5)

observasi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melakukan proses pengamatan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi, guru kelas dan peneliti mengevaluasi secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan untuk menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang dievaluasi meliputi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL, hasil pengamatan kegiatan pembelajaran, kemudian melakukan perencanaan ulang.

3.3.3 Prosedur Penelitian

Rambu-rambu pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kurikulum 2013 menurut Mawardi (2014: 119), siklus pembelajaran minimal 2 siklus. Masing-masing siklus, jika mengacu pada buku guru dan buku siswa terdiri dari 1 sub tema dengan 6 pembelajaran. Namun guru dapat melakukan modifikasi rancangan dan materi dalam buku siswa dengan menambahkan evaluasi pada akhir pembelajaran sehingga satu pembelajaran dapat dimaknai sebagai satu siklus. Mawardi (2014: 119) mengemukakan bahwa kaitannya dengan satuan muatan, penelitian diperbolehkan mengamati proses dan dampak tindakan dalam satu muatan mata pelajaran yang dipandang masih bermasalah.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua ialah 2 pembelajaran dalam satu sub tema yang terdapat muatan BI, dan pertemuan ketiga merupakan evaluasi dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Desain penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan dan pengamatan (act and observe), dan refleksi (reflect) (Tampubolon, 2014: 29). Berikut ini rincian dari ketiga tahapan penelitian tindakan kelas:

a. Siklus 1

Tahapan siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah uraiannya,

(6)

a) Perencanaan

(a) Berdiskusi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan digunakan saat penelitian.

(b) Menentukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. (c) Menyusun RPP.

(d) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

(e) Mempersiapkan lembar kerja siswa.

(f) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b) Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas, sedangkan kegiatan pengamatan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL dilaksanakan oleh peneliti.

(a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. (b) Melakukan presensi.

(c) Melakukan apersepsi dengan pertanyaan yang mengarah ke materi pembelajaran.

(d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(e) Siswa membaca materi pembelajaran dan guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.

(f) Siswa diberi latihan soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. (g) Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran

(pengajuan soal).

(h) Siswa mempresentasikan pertanyaan yang telah dibuat.

(i) Siswa bertukar pertanyaan dengan teman sebangku atau teman dalam kelompoknya.

(j) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti.

(k) Guru memberi penguatan materi pembelajaran dan meluruskan kesalahan pemahaman.

(7)

(l) Guru melakukan refleksi. (m) Guru memberikan soal evaluasi.

(n) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. c) Refleksi

(a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

(b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PPL.

b. Siklus 2

Tahapan pada siklus 2 sama dengan siklus 1 yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah uraiannya:

a) Perencanaan Ulang

Rancangan siklus 2 sama seperti siklus 1, tetapi dikembangkan berdasarkan refleksi siklus 1 dengan langkah-langkah seperti pada siklus 1.

b) Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan atau tindakan siklus 2 sesuai dengan perencanaan yang disusun.

(a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.

(b) Hal yang dilakukan guru untuk mengatasi kekurangan proses pembelajaran pada siklus 1 ialah tempat untuk siswa berdiskusi dan bertukar pertanyaan tidak harus di dalam kelas, siswa dapat berdiskusi di perpustakaan, di halaman sekolah, dan di aula sehingga siswa tidak bosan mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati aktivitas siswa. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur dan membandingkan dengan siklus sebelumnya.

c) Refleksi

(a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

(b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PPL.

(8)

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada sub judul teknik dan instrumen pengumpulan data, diuraikan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data meliputi teknik tes dan teknik non tes, sedangkan instrumen pengumpulan data meliputi instrumen pengukuran hasil belajar dan instrumen proses pembelajaran. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa. Teknik non tes digunakan untuk mengukur proses pembelajaran yang meliputi aktivitas kinerja guru dan aktivitas kinerja siswa.

a. Teknik Nontes

Teknik nontes dalam penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik observasi dilakukan untuk penilaian pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tim kolabolator yang terdiri dari 2 orang melakukan penilaian berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Penilaian pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk centang atau ceklis (Tampubolon, 2014: 51). Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk penilaian proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL.

b. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu (Wardani, dkk, (2012: 72). Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar muatan BI sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran PPL.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kisi-kisi instrumen terdiri dari instrumen pengumpulan data proses pembelajaran dan hasil belajar.

(9)

a. Instrumen Proses Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran ialah lembar observasi. Lembar Observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PPL. Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer dengan memberi tanda centang atau cheklis pada salah satu skor yang telah tersedia sesuai dengan hasil yang diamati oleh observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Kinerja Guru Menerapkan Model Pembelajaran PPL

Aspek Indikator Nomor

Butir

Jumlah butir Kegiatan

Awal

a. Mempersiapkan materi pembelajaran dan alat yang diperlukan untuk mengajar.

b. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Mengucapkan salam.

d. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

e. Mengecek kehadiran siswa. f. Melakukan kegiatan apersepsi.

g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

(10)

Kegiatan inti pembelajaran

Model Problem Posing Learning Penyampaian Materi Pembelajaran a. Menggali pengetahuan siswa ketika

mengamati media pembelajaran.

b. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemberian Latihan Soal

c. Memberikan latihan soal kepada siswa. Pengajuan Soal

d. Membimbing siswa menyusun pertanyaan.

Presentasi

e. Memberikan konfirmasi presentasi siswa.

Menjawab Pertanyaan

f. Membimbing siswa berdiskusi dan bertukar pertanyaan. 8, 9, 10, 11, 12, 13 6 Kegiatan Penutup

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti. b. Menyimpulkan materi pembelajaran. c. Memberikan informasi materi

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

d. Melakukan refleksi. e. Melakukan tindak lanjut.

f. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

14, 15, 16, 17, 18, 19

(11)

Penguasaan Materi Ajar

a. Menunjukkan penguasaan materi ajar. b. Mengaitkan materi pembelajaran

dengan realitas kehidupan.

20, 21 2

Pemanfaatan Media

a. Menggunakan media pembelajaran. b. Menggunakan alat praktik

pembelajaran.

c. Memanfaatkan sumber belajar. d. Memanfaatkan lingkungan belajar.

22, 23, 24, 25

4

Evaluasi a. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran.

b. Melakukan penilaian sesuai dengan tujuan. 26, 27 2 Jumlah 27 Kriteria Penilaian: = ℎ × 100% Kategori: 0 – 20% = sangat kurang 21% - 40% = kurang 41% - 60% = cukup 61% - 80% = baik 81%-100% = sangat baik

1. Skor 1= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang

2. Skor 2= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang 3. Skor 3= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup 4. Skor 4= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik 5. Skor 5= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

(12)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Kinerja Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran PPL

Aspek Indikator Nomor

Butir

Jumlah butir Kegiatan

Awal

a. Mempersiapkan alat tulis untuk belajar. b. Memberi respon ketika guru melakukan

apersepsi.

c. Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

1, 2, 3 3

Kegiatan Inti a. Menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran.

b. Mengerjakan latihan soal dari guru. c. Menyusun pertanyaan (Pengajuan

Soal).

d. Mempresentasikan pertanyaan yang telah dibuat.

e. Bertukar pertanyaan dengan teman. f. Menanggapi pertanyaan yang

dipresentasikan temannya.

g. Mempunyai inisiatif untuk bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan.

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7 Kegiatan Penutup

a. Bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dipahami.

b. Menyimpulkan materi pembelajaran. c. Menyimak kesimpulan materi yang

disampaikan oleh guru.

11, 12, 13

3

(13)

Kriteria Penilaian: = ℎ × 100% Kategori: 0 – 20% = sangat kurang 21% - 40% = kurang 41% - 60% = cukup 61% - 80% = baik 81%-100% = sangat baik

1. Skor 1= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 0%-20% siswa. 2. Skor 2= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 21% - 40% siswa. 3. Skor 3= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 41% - 60% siswa. 4. Skor 4= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 61% - 80% siswa. 5. Skor 5= jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 81%-100% siswa. b. Instrumen Pengukuran Tes Hasil Belajar

Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan setelah akhir pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes pada siklus 1 dan siklus 2:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Muatan BI Siklus 1

No. Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Kognitif

Nomor Soal 1. 3.5 Menguraikan

pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita,dongeng, dan sebagainya).

3.5.1 Menyebutkan 3 langkah untuk memberikan tanggapan yang berupa pertanyaan, rasa simpati, dan harapan secara tertulis dan lisan terhadap isi cerita.

C1 1, 2, 3, 21, 22, 23, 24

(14)

3.5.2 Menjelaskan 2 langkah untuk memberikan komentar terhadap isi sebuah cerita. C2 11, 12, 13, 14, 15 2. 4.5 Mengkomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan.

4.5.1 Mengemukakan 2 tanggapan yang dapat berupa pertanyaan, rasa simpati, dan harapan beserta alasannya secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita.

C3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 25, 26, 29, 30 4.5.2 Mengemukakan 2 komentar disertai alasan secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita. C3 16, 17, 18, 19, 20, 27, 28. Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Muatan BI Siklus 2

No. Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Kognitif

Nomor Soal 1. 3.5Menguraikan

pendapat pribadi tentang isi bukusastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).

3.5.3 Menjelaskan 3 langkah untuk memberikan

tanggapan terhadap isi cerita. C2 2, 7, 8, 9 2. 4.5 Mengkomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra

4.5.3. Mengemukakan 2 tanggapan disertai alasan tentang sikap tokoh yang patut dicontoh dari sebuah

C3 3, 4, 6, 10, 11, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30

(15)

yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan.

cerita.

4.5.4 Mengemukakan 2 tanggapan yang dapat berupa imbauan,

persetujuan, dan sanggahan disertai alasan secara tertulis dan lisan tentang sikap tokoh dalam cerita.

C3 1, 5, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 24, 25

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum diujikan kepada siswa, butir soal tes evaluasi diuji cobakan terlebih dahulu sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, 2011: 185). Sedangkan reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, dkk, 2012: 344). Pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 agar dapat diperoleh instrumen yang valid.

3.5.1 Uji Validitas

Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item total correlation). Rentang indeks validitas butir soal dapat disajikan dalam tabel berikut (Wardani dkk, 2012: 344):

(16)

Tabel 3.6

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat tinggi

2. 0,61-0,80 Tinggi

3. 0,41-0,60 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

5. 0,00-0,20 Sangat rendah

a. Validitas Butir Soal Siklus I

Dari butir soal yang diujikan kepada 21 siswa, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I Hasil Uji

validitas soal siklus 1

Item soal Soal Valid Soal tidak valid Soal yang digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 22, 24, 26 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 Jumlah 30 14 16 14

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus 1, dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 16 butir soal tidak valid karena butir soal tersebut memiliki r-hitung<r-tabel (0,456). Soal yang digunakan dalam penelitian ini hanya soal yang valid yaitu berjumlah 14 butir soal.

b. Validitas Butir Soal Siklus II

Dari butir soal yang diujikan, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

(17)

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2 Hasil Uji

validitas soal siklus 2

Item soal Soal Valid Soal tidak valid Soal yang digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 22, 27, 28, 30. 1, 2, 7, 9, 10, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29. 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 22, 27, 28, 30. Jumlah 30 14 16 14

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus 2, dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 16 butir soal tidak valid karena butir soal tersebut memiliki r-hitung<r-tabel (0,456). Soal yang digunakan dalam penelitian ini hanya soal yang valid yaitu berjumlah 14 butir soal.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Tes yang memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap kesempatan testing dan instrumen tes lainnya. Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa disajikan dalam tabel berikut (Wardani dkk, 2012: 346):

Tabel 3.9

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi 1 0,80-100 Sangat reliabel 2 <0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel

Berikut adalah hasil uji reliabilitas instrumen yang diuji menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 20:

(18)

Tabel 3.10

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.827 30

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus 1, diperoleh Cronbach’s Alpha 0,827, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian siklus 1 termasuk kategori sangat reliabel.

Tabel 3.11

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.781 30

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus 2, diperoleh Cronbach’s Alpha 0,781, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian siklus 2 termasuk kategori reliabel.

3.6 Uji Taraf Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2009: 207) tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan mudah dan sukarnya sebuah soal. Cara menghitung tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

P= tingkat kesukaran

B= subjek yang menjawab betul

Js= banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes.

Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Arikunto (2009: 75) adalah sebagai berikut:

(19)

Tabel 3.12

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Indeks Kemudahan Kriteria 0,00 - 0,29 Sukar 0,30 – 0,69 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah

Berikut ini adalah tabel uji taraf kesukaran soal pada siklus 1 dan siklus 2: Tabel 3.13

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus 1

Indeks Tingkat

Kesukaran

Nomor Soal Jumlah

0,00 - 0,29 Sukar 19, 28 2 0,30 – 0,69 Sedang 12, 13, 16, 17, 18 5 0,70 – 1,00 Mudah 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30 7 Jumlah 14 Tabel 3.14

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus 2

Indeks Tingkat

Kesukaran

Nomor Soal Jumlah

0,00 - 0,29 Sukar 3, 4, 5 3 0,30 – 0,69 Sedang 6, 11, 15, 27 4 0,70 – 1,00 Mudah 8, 12, 14, 17, 22, 28, 30 7 Jumlah 14

(20)

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk data kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif. Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan diakhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Analisis data hasil belajar dilakukan dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap siklusnya.

3.8 Indikator Keberhasilan 3.8.1 Indikator Proses

Penelitian ini dikatakan berhasil jika 85% proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang terdapat pada lembar observasi aktivitas kinerja guru dan lembar observasi aktivitas kinerja siswa. Indikator proses ini dapat dihitung dengan rumus:

Nilai = Skor yang diperoleh

Skor Maksimal × 100%

3.8.2 Indikator Hasil Belajar

Penelitian ini dikatakan berhasil dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 telah mendapat nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 75. Indikator hasil belajar ini dapat dihitung dengan rumus:

Nilai =

Gambar

Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri Salatiga 02 SD Negeri Salatiga 02  SD  Negeri  Salatiga 09 SD Negeri Salatiga 01 Bank BCA PLN  Bank BPR  Bank BRI Gereja Yesus Sejati Telkom Kantor Pos Wifi id Corner Maybank
Tabel 3.1  Waktu Penelitian
Gambar  3.1  Penelitian  Tindakan  Kelas  Model  Spiral  Kemmis  dan  Mc  Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Selama periode ini, orang tersebut di dalam tubuhnya sudah terdapat virus dan bisa menularkannya kepada orang lain. Meskipun tidak akan teruji positif

diambil- Selain itu pendanaan yang bersumber dari urang dapat mengurangi konflik antara manajer dengan pemegang saham (Crutchley and Hansen, 1989), hal ini dapat

Hukum Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan.. Negara, adalah

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau peeseroan yang lebih besar, dengan tetap

Hubungan tingkat pengetahuan responden tentang dismenorea dengan upaya penanganan terhadap dismenorea sesuai dengan hasil analisis memperlihatkan bahwa sebagian besar

Fx S!nmrja, Undrng.Undrtrg l'lak HrltArdT EhYriB lderl, Trng!.pi i. dan MNukan rrds RUU Hok'Hak Abs-lm.h , Makalah Uil

The determinants of forward-looking disclosure were solvability, profitability, liquidity, firm size, and sector type.. Meanwhile, the outcomes were firm performance

Hak-hak asasi manusia pada generasinya yang pertama sepanjang belahan pertama abad 19 memang mula-mula dikonsepkan untuk lebih menonjolkan hak-hak manusia individual yang lelaki