• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Penelitian ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Penelitian ISSN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jurnal Penelitian

ISSN 1412-1948

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

Vol.15 No. 1, Januari 2016

DEWAN PENYUNTING

Penanggung Jawab : Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Redaktur : Kepala Pusat Peneltian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat

Penyunting : 1. Dr. Ir. Agustamar, M.P. 2. Dr. Ir. Naswir, M.Si. 3. Dr. Ir. Muzakir, M.P. Redaktur Pelaksana : 1. Auzia Asman, S.P., M.P. Staf Administrasi : Yenni, S.E.

Annita, S.P.

ALAMAT REDAKSI

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Tanjung Pati-Kabupaten Lima Puluh Kota Telp. 0752-7754192 Fax. 0752-7750220

E-mail : p3m_polipyk@yahoo.com

JURNAL PENELITIAN LUMBUNG diterbitkan pertama kali Januari 2002 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Politeknik

(3)

Jurnal Penelitian

ISSN 1412-1948

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

Vol. 15. No.1, Januari 2016

DAFTAR ISI

Halaman 1. Identifikasi Dan Koleksi Klon Durian Unggul Lokal Kabupaten Lima Puluh

Kota Dan Sekitarnya (Sentot Wahono) …... 1 - 7 2. IbIKK Produksi Jagung Varietas Sukmaraga Dengan Pupuk Bioorganik Politani

Payakumbuh (Nelson Elita, Rinda Yanti, Siska Fitrianti dan Jakfar) ... 8 - 12 3. Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Untuk meningkatkan Produksi Kacang

Hijau (Phaseolus radiatus L.) (Nofriyeni) ... 13 - 18 4. Pengeringan Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Metode Oven Pada

Berbagai Suhu dan Waktu Pengeringan (Ritawati, Aswaldi Anwar, Raudha

Thaib) ………... 19 - 25

5. Isolasi Rhizobakteria Tanaman Karet (Havea brasiliensis Muell.Arg) Yang

Berpotensi Sebagai Pupuk Hayati (Musfitra) ... 26 - 32 6. Efektifitas Rhizobacteria Indigenus Untuk Meningkatkan Mutu Fisiologis dan

Patologis Benih Yang Terinfeksi Penyakit Bercak Coklat Oleh Jamur

Helminthosporium maydis (Yulensri, Agustamar, Misfit Putrina, dan

Adrialis) ………...………. 33 - 39

7. Penggunaan Trichompos Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Pertumbuhan

dan Produksi Padi Varietas Sijunjung (Muflihayati dan Fri Maulina) ... 40 - 45 8. Pengolahan Otak-Otak Ikan Lele Kaya Serat Dengan Memanfaatkan Wortel

Out Off Grade (Lily Muliani, Bayu Riska Ramadhani, Irma Oktaviani, Nelva

Roza, Mia Sandria Rafles, dan Rahzarni) ...

46 - 51 9. Analisis Pengembangan Agroindustri Makanan Ringan Berbasis Ubi Kayu Di

Kota Payakumbuh (Hidayat Raflis, Nofialdi, dan Ira Wahyuni Syarfi) ……... 52 - 61 10 Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Pemeliharaan Broiler Di Kabupaten

Lima Puluh kota (Sri Nofianti, Asdi Agustar, dan Yonariza) ... 62 - 77 11. Usaha Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani Dengan

Pengembangan Peternakan Berorientasi Agribisnis Selama 20 Minggu

(Nilawati, Prima Silvia Noor, dan Yurni Sari Amir) ...

78 - 86 12. Gambaran Unvolusi Uterus Sapi Retensi Plasenta Diterapi Dulfidiazine 100 mg

dan Trimethoprim 200 mg Berbentuk Bolus (Reni Novia, Ligaya ITA

Tumbelaka, dan Amrozi) ...

87 - 92 13. Perencanaan Strategi Sistem Informasi Pada Politeknik Pertanian Negeri

(4)

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa telah terbit Jurnal Ilmiah LUMBUNG yang berisikan hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kajian pustaka di bidang pertanian. Penerbitan Jurnal Ilmiah ini merupakan tuntutan seluruh staf pengajar Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh guna memudahkan penyebarluasan hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kajian-kajian pustaka dalam usaha menjawab masalah- masalah pertanian secara nyata di lapangan.

Jurnal Ilmiah ini diterbitkan secara berkala sesuai dengan banyaknya naskah atau tulisan ilmiah yang masuk, minimal dua kali dalam setahun, namun sangat disayangkan artikel ilmiah yang masuk sangat ditentukan oleh periode kenaikan pangkat staf pengajar, sehingga kontinuitas penerbitan jadi agak terganggu. Disamping itu, kesibukan yang begitu tinggi akhir-akhir ini telah menyebabkan keterlambatan penerbitan. Redaksi sangat mengharapkan kiriman artikel ilmiah dan sumbangan fikiran dari pembaca demi kesempurnaan Jurnal Ilmiah ini.

Semoga Jurnal Ilmiah ini menjadi sarana yang baik dalam menghubungkan antara peneliti dengan pengguna dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.

Tanjung Pati, Januari 2016

(5)

40

Penggunaan Trichompos Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Padi Varietas Sijunjung

Muflihayati1] dan Fri Maulina1]

Email : atyrepris@gmail.com

ABSTRACT

Effort to improve production of rice to meet people needs for food still resting on the use of chemical fertilizer that have negative impacts on the environment. The use of chemical fertilizer could be replace with compost of chicken manure added with antagonist fungi Trichoderma sp (chicken manure’s Trichompos). The objective of experiment was to increase growth and production of rice by application of chicken manure’s Trichompos. Experiment was conducted in Kelompok Tani Baliak Bukik from April to August 2015. Trichompos applied to nursery and rice-land. Experimental result shows that Trichompos application could increase growth and production of rice.

Kata kunci : Trichompos, Trichoderma sp., chicken manure, chemical fertilizer

PENDAHULUAN

Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi utama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Sampai saat ini beras masih merupakan bahan pangan pokok yang dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk Indonesia. (Suparyono dan Agus, 2004 dalam Dahyar, dkk, 2010). Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain.

Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg.

Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan

vitamin. Disamping itu beras

mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya (Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul, 2007).

Padi sawah merupakan konsumen utama pupuk terbesar di indonesia. Efisiensi pempukan tidak hanya tidak

hanya berperan penting dalam

meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga keberlanjutan sistem produksi.

Pada saat sekarang ini muncul

penurunan produktivitas tanah (leveling off). Penurunan efisiensi pemupukan disebabkan terkurasnya unsur hara lain akibat dari pemupukan N dan P yang

berlebihan, sehingga terjadi

ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010). Menurut Yuwono (2010) Penggunaan pupuk kimia seperti Urea, KCl, dan TSP telah melampaui batas efesiensi teknis dan ekonomis sehingga

1) Staf Pengajar Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

(6)

41 efesiensi dan pendapatan bersih yang diterima petani dari tiap unit pupuk yang digunakan semakin menurun.

Wihardjaka dan Abdurachman

(2007) menyatakan dalam penelitiannya bahwa pemanfaatan lahan sawah secara intensif dalam jangka panjang dapat menurunkan produktivitas tanah dan

kualitas lingkungan. Penggunaan

masukan tinggi bahan agrokimia justru akan menguras hara dalam tanah dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan berupa peningkatan residu bahan agrokimia dalam tanah dan tanaman

Menurut Nugraha dan

Sulistyawati (2010) Pemakaian pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan penipisan unsur mikro seperti Zn, Fe, Cu, Mn, dan Mo di dalam tanah, mempengaruhi aktivitas organisme tanah, serta menurunkan produktivitas pertanian padi dalam jangka panjang. Selain itu penggunaan pupuk kimia

dengan harga yang cukup mahal

menyebabkan tingginya biaya produksi

pertanian padi. Solusi untuk

memperbaiki kualitas lahan adalah mengkombinasikan penggunaan pupuk

organik. Meskipun demikian,

penggunaan pupuk organik untuk

menggantikan pupuk kimia di Indonesia sejauh ini masih belum meluas.

Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk

pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.. Penggunaan pupuk organik

muncul terutama karena masalah

pencemaran lingkungan yang

berpengaruh buruk terhadap produk pertanian, dan aspek penting dari hal tersebut adalah penggunaan bahan

organik sebagai pengganti sebagian atau seluruh pupuk kimia tanpa mengurangi tingkat produksi tanaman. Pupuk organik juga dapat dijadikan sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi

pupuk dan produktivitas lahan

(Buddhisatyani, 2013).

Menurut Lingga (1996) kotoran ayam merupakan pupuk lengkap yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Kandungan unsur hara kotoran ayam adalah Nitrogen (N) sebesar 1.0%, Fosfor (P) 0.8%, Kalium (K) 0.4%, dan air, serta mengandung Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan sejumlah unsur mikro lainnya seperti besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Klor (Cl), dan Molibdenum (Mo), yang berfungsi sebagai bahan makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian Kuyik, Tumewu, Sumampow, dan Tulungen, (2013) mejelaskan bahwa penggunaan pupuk kandang dengan dosis 15 ton/ha + POG 500 gram/ha

memberikan pengaruh yang nyata

terhadap pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman.

Kotoran ayam dapat dikomposkan dengan menggunakan Trichoderma sp. Menurut Altomare, Norvell, Bjorkman, dan Harman (1999) Trichoderma spp merupakan salah satu agen antagonis yang mempu menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit. Proses ketahanan tanaman terhadap penyakit terjadi melalui proses peningkatan pertumbuhan tanaman dengan adanya Trichoderma spp. Dijelaskan bahwa pertumbuhan tanaman dapat meningkat dengan cara meningkatkan kelarutan fosfat sehingga tersedia bagi tanaman.

Kondisi ini dapat meningkatkan

(7)

42 kesehatan tanaman dan menjadi lebih

tahan terhadap penyakit. Hasil

penelitian Muflihayati dan Maulina (2009) menunjukkan bahwa tanaman

tomat yang diinduksi dengan

Trichoderma harzianum mampu

menekan severitas penyakit bercak coklat sebesar 68.19% sekaligus meningkatkan hasil tanaman tomat sebesar 21.31%.

METODE PELAKSANAAN

Tempat dan Waktu

Percobaan ini telah dilaksanakan di lahan sawah petani di Kenagarian Bukik Limbuku. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai Agustus 2015. Rancangan

Pemilihan benih

Benih yang digunakan adalah varitas lokal (Sijunjung),berumur 110-120 hari.

Persiapan media semai

Media semai dilumpurkan secara sempurna, ditambahkan dengan kompos

kotoran ayam yang dalam

pengomposannya menggunakan jamur

Trichoderma sp. keberadaan

Trichoderma sp pada kompos kotoran ayam diharapkan dapat mengendaliakan patogen soil-borne. Di samping untuk tujuan membunuh patogen, metode ini juga dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Perlakuan benih

Benih direndam dalam larutan agens hayati Trichoderma sp sebagai fungisida hayati dan penginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jika sudah berkecambah, maka benih-benih tersebut disemaikan pada media pesemaian yang sudah dipersiapkan.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dilakukan menggunakan hand tractor sampai kondisi tanah melumpur.

Aplikasi kompos

Kompos yang sudah mengandung

agens hayati Trichoderma sp

diaplikasikan merata di atas permukaan sawah. Dosis kompos yang digunakan adalah 10 ton/Ha. Dengan aplikasi

kompos akan dapat menggantikan

sebagian peran pupuk kimia dan mampu memperbaiki aerasi tanah. Kompos diaplikasikan seminggu sebelum tanam. Penanaman

Bibit yang sudah berumur 3 minggu siap dipindahkan ke lahan sawah. Pada saat tanam dilakukan

pemupukan dengan kompos dan

setengah dosis pupuk kimia. Dengan

demikian dibutuhkan pupuk Urea

dengan dosis masing-masing 100 kg/ha (3 kali pemberian), KCl, dan SP 36 masing-masing 50 Kg/ha.

Pemeliharaan a. Penyiangan

Pembersihan areal pertanaman dilakukan terhadap rumput-rumput liar atau gulma yang tumbuh di antara tanaman yang dapat menjadi inang

berbagai penyakit. Pembersihan

dilakukan dengan cara mencabut gulma tersebut dan membenamkannya ke dalam lumpur.

b. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan monitoring mingguan, dilanjutkan dengan pengendalian secara mekanis. Penyemprotan MOL dilakukan secara terjadual dengan frekuensi 2 kali seminggu untuk mengendalikan penyakit tanaman. Pengendalian hama walang

(8)

43 sangit dilakukan dengan memasang perangkap umpan bangkai kotoran ikan yang dipasang menggunakan sabut kelapa dan tonggak kayu setinggi tanaman. Walang sangit yang datang disungkup menggunakan plastik untuk dimusnahkan. Pemasangan perangkap umpan dilakukan saat tanaman padi mulai memasuki fase matang susu. c. Panen

Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 120 hari setelah semai. Padi yang sudah dipanen dirontokkan

ditimbang dan dihitung komponen

hasilnya. Selanjutnya gabah dijemur sampai kadar airnya mencapai 15%.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan padi dengan aplikasi teknologi IbM dan tanpa teknologi IbM disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan dan serangan hama penyakit pada padi sawah dengan metode IbM dan konvensional Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Tinggi Tanaman (cm) 73,1 86,7 Jumlah Anakan 20,1 24,6

Berdasarkan hasil pengamatan sementara terlihat bahwa tanaman padi yang diaplikasi dengan teknologi kompos kotoran ayam yang dengan

dibantu pengomposannya dengan

Trichoderma sp dan POC sabut kelapa

dan batang pisang menunjukkan

pertumbuhan yang lebih baik dibanding tanpa aplikasi teknologi.

Pengamatan terhadap serangan hama dan penyakit juga dilakukan, di

samping pengamatan terhadap

pertumbuhan tanaman. Adapun

serangan hama dan penyakit yang ditemui di lapangan sampai saat laporan ini dibuat antara lain adalah ; penggerek batang padi dengan intensitas serangan yang cukup tinggi yaitu dengan rerata

2,6 ekor/rumpun pada perlakuan

teknologi IbM, lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa teknologi yaitu 2,2 ekor/rumpun. Demikian juga halnya dengan serangan kepinding tanah, lebih

banyak terdapat pada perlakuan

teknologi yaitu 0,8/rumpun dibanding tanpa teknologi yang hanya 0,3/rumpun.

Penyakit yang menyerang pada tanaman padi saat ini adalah bercak coklat (Helminthosporium oryzae), blast (Pyricularia oryzae), bercak daun bergaris (Cercospora oryzae), dan kresek (Xanthomonas oryzae).

Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman dengan aplikasi teknologi Trichompos kotoran ayam dan tanpa teknologi disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 2. Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan padi sawah dengan metode IbM dan konvensional Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Tinggi Tanaman (cm) 73,1 86,7 Jumlah Anakan 20,1 24,6

(9)

44

Hasil pengamatan terhadap

komponen hasil dengan aplikasi

teknologi Trichompos kotoran ayam dan tanpa teknologi disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 3. Hasil pengamatan terhadap

komponen hasil dan

produksi dengan metode IbM dan konvensional

Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Jumlah malai/rpn 17,3 17,7 Jumlah gabah/malai 105,6 178,9 Berat 1000 butir (g) 21,00 27,00 Produksi/Ha (berat basah) (ton) 4,92 7,82 Produksi/Ha (berat kering) (ton) 4,23 7,19 Pembahasan

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa tinggi tanaman padi dengan aplikasi teknologi kompos kotoran ayam yang mengandung Trichoderma sp lebih

tinggi dibanding tanpa aplikasi

teknologi. Demikian juga halnya dengan jumlah anakan, di mana jumlah anakan padi dengan aplikasi teknologi lebih banyak dibanding tanpa aplikasi teknologi. Hal tersebut menunjukkan

bahwa aplikasi teknologi mampu

meningkatkan pertumbuhan tanaman padi, meskipun pada perlakuan dengan

aplikasi teknologi tanaman hanya diberi pupuk setengah dosis anjuran.

Aplikasi kompos kotoran ayam yang mengandung Trichoderma sp

mampu meningkatkan pertumbuhan

vegetatif tanaman. Hal ini diduga disebabkan karena kandungan yang terdapat dalam kompos tersebut, di mana kompos kotoran ayam mengandung unsur hara makro dan mikro serta agens hayati Trichoderma sp yang bersinergi meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Pertumbuhan vegetatif tanaman

akan mempengaruhi pertumbuhan

generatif dan produksi. Hal ini terlihat dari komponen hasil dan produksi yang disajikan pada Tabel 2. Pada Tabel 2 terlihat bahwa jumlah malai/rumpun, jumlah gabah/malai, bobot 1000 butir, dan produksi padi dengan aplikasi teknologi lebih tinggi dibanding tanpa aplikasi teknologi. Dengan demikian

aplikasi teknologi menunjukkan

pengaruhnya mulai dari pertumbuhan vegetatif sampai generatif bahkan sampai produksi.

Aplikasi teknologi yang

kompleks mulai dari kotoran ayam yang kaya unsur hara terutama nitrogen,

apalagi diperkaya dengan jamur

antagonis Trichoderma sp yang bersifat PGPF (plant growth promoting fungi) yang mampu memicu pertumbuhan

tanaman dan juga menginduksi

ketahanan tanaman terhadap penyakit. Menurut Hermosa, Vitebro, Chet, dan Monte (2012) Trichoderma sp dapat berinteraksi langsung dengan akar

tanaman, meningkatkan potensi

pertumbuhan tanaman, ketahanan

terhadap penyakit, dan toleransi terhadap stress antibiotik. Dijelaskan lebih lanjut oleh Shores et al (2010) dalam Hermosa et al (2012) bahwa Trichoderma sp

menunjukkan pengaruh langsung

(10)

45

terhadap tanaman, meningkatkan

pertumbuhan potensial tanaman,

penyerapan hara, dan efisiensi

penggunaan pupuk.

Meskipun unsur hara yang berasal dari pupuk anorganik hanya diberikan setengah dosis, akan tetapi pertumbuhan tanaman dengan aplikasi teknologi lebih baik dibanding tanpa aplikasi teknologi. Hal ini disebabkan disebabkan karena adanya kompos yang

diperkaya dengan agens hayati

Trichoderma sp,

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan IbM di

dua kelompok tani yaitu dapat

disimpulkan bahwa aplikasi teknologi kompos kotoran ayam yang diperkaya

dengan Trichoderm sp. mampu

meningkatkan pertumbuhan dan

produksi padi sawah di Keltan Baliak Bukik.

Saran

Disarankan kepada petani untuk menerapkan teknologi kompos kotoran

ayam yang diperkaya dengan

Trichoderma sp, untuk mengurangi

pemakaian pupuk anorganik demi

kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi.

DAFTAR PUSTAKA

Altomare, C., W. A. Norvell, T. Bjorkman, dan G. E. Harman.

1999. solubilization of

Phosphates and Micronutrients by the Plant Growth-Promoting

and Biocontrol Fungus

Trichoderma harzianum Rifai 1295-22.

Pubmedcenral.nih.gov/articleren der.fcgi. Dahyar,

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2010. PHSL untuk efisiensi pemupukan padi sawah. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 12 Hal.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul. 2007. Budidaya padi. Bantul. 10 hal.

Hermosa, R, A. Vitebro, I. Chet, dan E. Monte. 2012. Plant-beneficial effects of Trichoderma and of its genes. Microbiology (2012), 158, 17-25.

Lingga, P. 1996. Petunjuk penggunaan

pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Muflihayati dan Maulina, F. 2010. Penggunaan jamur Trichoderma sp indigenous untuk menginduksi

Ketahanan Tanaman Tomat

Terhadap Penyakit Bercak Coklat Alternaria solani Sor. Lumbung 9 (1) 2010.

Waryanti, A, Sudarno, dan E. Sutrisno.

2015. Studi pengaruh

penambahan sabut kelapa pada pembuatan pupuk cair dari limbah air cucian ikan terhadap kualitas unsur hara makro

(CNPK). Universitas

Diponegoro. Semarang.

Wihardjaka dan Abdurrahman, S. 2007.

Dampak pemupukan jangka

panjang padi sawah tadah hujan terhadap emisi gas metana. Jurnal Litbang Pertanian. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 7 Hal.

Yuwono, D. 2007. Kompos. Penerbit Swadaya. Jakarta. 91 Hal.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

o Sirkulasi Kendaraan 1 Pemisahan zona emplasemen kedatangan (EK) dan emplasemen Pemberangkatan (EP) guna memudahkan dalam orientasi pergerakan dan menghindari penumpukan kendaraan

Metode membaca Al-Qur‟an qiro‟ati merupakan metode pertama yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Metode ini disusun pertama kali sekitar tahun 1963, oleh Ust. Dahlan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji kemampuan citra Landsat dalam mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan (2) melakukan pemetaan perubahan penggunaan lahan (3)

Akuntabilitas dalam hal ini adalah bagaimana pemerintah atau aparatur dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan memberikan data dan informasi yang akurat terhadap

produkticitas jagung di daerah penelitian tersebut yang efisien secara teknis adalah luas lahan, benih dan tenaga kerja serta faktor interaksi antara faktor-faktor

Untuk mewujudkan misi Program Pascasarjana Program Studi Magister Hukum Universitas Medan Area yakni Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bidang Ilmu Hukum

Instansi pemberi izin, dalam pemberian izin pembangunan, instansi yang berwenang menerbitkan izin harus mengacu pada rencana tata ruang yang telah ditetapkan dan

Analisis proksimat gelatin hasil ekstraksi dari tulang ikan tenggiri sebagai langkah awal memulai produksi gelatin dari tulang ikan yang dapat digunakan sebagai bahan