Jurnal Penelitian
ISSN 1412-1948
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Vol.15 No. 1, Januari 2016DEWAN PENYUNTING
Penanggung Jawab : Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Redaktur : Kepala Pusat Peneltian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Penyunting : 1. Dr. Ir. Agustamar, M.P. 2. Dr. Ir. Naswir, M.Si. 3. Dr. Ir. Muzakir, M.P. Redaktur Pelaksana : 1. Auzia Asman, S.P., M.P. Staf Administrasi : Yenni, S.E.
Annita, S.P.
ALAMAT REDAKSI
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Tanjung Pati-Kabupaten Lima Puluh Kota Telp. 0752-7754192 Fax. 0752-7750220
E-mail : p3m_polipyk@yahoo.com
JURNAL PENELITIAN LUMBUNG diterbitkan pertama kali Januari 2002 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Politeknik
Jurnal Penelitian
ISSN 1412-1948
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Vol. 15. No.1, Januari 2016DAFTAR ISI
Halaman 1. Identifikasi Dan Koleksi Klon Durian Unggul Lokal Kabupaten Lima Puluh
Kota Dan Sekitarnya (Sentot Wahono) …... 1 - 7 2. IbIKK Produksi Jagung Varietas Sukmaraga Dengan Pupuk Bioorganik Politani
Payakumbuh (Nelson Elita, Rinda Yanti, Siska Fitrianti dan Jakfar) ... 8 - 12 3. Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Untuk meningkatkan Produksi Kacang
Hijau (Phaseolus radiatus L.) (Nofriyeni) ... 13 - 18 4. Pengeringan Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Metode Oven Pada
Berbagai Suhu dan Waktu Pengeringan (Ritawati, Aswaldi Anwar, Raudha
Thaib) ………... 19 - 25
5. Isolasi Rhizobakteria Tanaman Karet (Havea brasiliensis Muell.Arg) Yang
Berpotensi Sebagai Pupuk Hayati (Musfitra) ... 26 - 32 6. Efektifitas Rhizobacteria Indigenus Untuk Meningkatkan Mutu Fisiologis dan
Patologis Benih Yang Terinfeksi Penyakit Bercak Coklat Oleh Jamur
Helminthosporium maydis (Yulensri, Agustamar, Misfit Putrina, dan
Adrialis) ………...………. 33 - 39
7. Penggunaan Trichompos Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Pertumbuhan
dan Produksi Padi Varietas Sijunjung (Muflihayati dan Fri Maulina) ... 40 - 45 8. Pengolahan Otak-Otak Ikan Lele Kaya Serat Dengan Memanfaatkan Wortel
Out Off Grade (Lily Muliani, Bayu Riska Ramadhani, Irma Oktaviani, Nelva
Roza, Mia Sandria Rafles, dan Rahzarni) ...
46 - 51 9. Analisis Pengembangan Agroindustri Makanan Ringan Berbasis Ubi Kayu Di
Kota Payakumbuh (Hidayat Raflis, Nofialdi, dan Ira Wahyuni Syarfi) ……... 52 - 61 10 Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Pemeliharaan Broiler Di Kabupaten
Lima Puluh kota (Sri Nofianti, Asdi Agustar, dan Yonariza) ... 62 - 77 11. Usaha Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani Dengan
Pengembangan Peternakan Berorientasi Agribisnis Selama 20 Minggu
(Nilawati, Prima Silvia Noor, dan Yurni Sari Amir) ...
78 - 86 12. Gambaran Unvolusi Uterus Sapi Retensi Plasenta Diterapi Dulfidiazine 100 mg
dan Trimethoprim 200 mg Berbentuk Bolus (Reni Novia, Ligaya ITA
Tumbelaka, dan Amrozi) ...
87 - 92 13. Perencanaan Strategi Sistem Informasi Pada Politeknik Pertanian Negeri
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa telah terbit Jurnal Ilmiah LUMBUNG yang berisikan hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kajian pustaka di bidang pertanian. Penerbitan Jurnal Ilmiah ini merupakan tuntutan seluruh staf pengajar Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh guna memudahkan penyebarluasan hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kajian-kajian pustaka dalam usaha menjawab masalah- masalah pertanian secara nyata di lapangan.
Jurnal Ilmiah ini diterbitkan secara berkala sesuai dengan banyaknya naskah atau tulisan ilmiah yang masuk, minimal dua kali dalam setahun, namun sangat disayangkan artikel ilmiah yang masuk sangat ditentukan oleh periode kenaikan pangkat staf pengajar, sehingga kontinuitas penerbitan jadi agak terganggu. Disamping itu, kesibukan yang begitu tinggi akhir-akhir ini telah menyebabkan keterlambatan penerbitan. Redaksi sangat mengharapkan kiriman artikel ilmiah dan sumbangan fikiran dari pembaca demi kesempurnaan Jurnal Ilmiah ini.
Semoga Jurnal Ilmiah ini menjadi sarana yang baik dalam menghubungkan antara peneliti dengan pengguna dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.
Tanjung Pati, Januari 2016
40
Penggunaan Trichompos Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Padi Varietas Sijunjung
Muflihayati1] dan Fri Maulina1]
Email : atyrepris@gmail.com
ABSTRACT
Effort to improve production of rice to meet people needs for food still resting on the use of chemical fertilizer that have negative impacts on the environment. The use of chemical fertilizer could be replace with compost of chicken manure added with antagonist fungi Trichoderma sp (chicken manure’s Trichompos). The objective of experiment was to increase growth and production of rice by application of chicken manure’s Trichompos. Experiment was conducted in Kelompok Tani Baliak Bukik from April to August 2015. Trichompos applied to nursery and rice-land. Experimental result shows that Trichompos application could increase growth and production of rice.
Kata kunci : Trichompos, Trichoderma sp., chicken manure, chemical fertilizer
PENDAHULUAN
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi utama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Sampai saat ini beras masih merupakan bahan pangan pokok yang dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk Indonesia. (Suparyono dan Agus, 2004 dalam Dahyar, dkk, 2010). Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg.
Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan
vitamin. Disamping itu beras
mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya (Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul, 2007).
Padi sawah merupakan konsumen utama pupuk terbesar di indonesia. Efisiensi pempukan tidak hanya tidak
hanya berperan penting dalam
meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga keberlanjutan sistem produksi.
Pada saat sekarang ini muncul
penurunan produktivitas tanah (leveling off). Penurunan efisiensi pemupukan disebabkan terkurasnya unsur hara lain akibat dari pemupukan N dan P yang
berlebihan, sehingga terjadi
ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010). Menurut Yuwono (2010) Penggunaan pupuk kimia seperti Urea, KCl, dan TSP telah melampaui batas efesiensi teknis dan ekonomis sehingga
1) Staf Pengajar Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
41 efesiensi dan pendapatan bersih yang diterima petani dari tiap unit pupuk yang digunakan semakin menurun.
Wihardjaka dan Abdurachman
(2007) menyatakan dalam penelitiannya bahwa pemanfaatan lahan sawah secara intensif dalam jangka panjang dapat menurunkan produktivitas tanah dan
kualitas lingkungan. Penggunaan
masukan tinggi bahan agrokimia justru akan menguras hara dalam tanah dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan berupa peningkatan residu bahan agrokimia dalam tanah dan tanaman
Menurut Nugraha dan
Sulistyawati (2010) Pemakaian pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan penipisan unsur mikro seperti Zn, Fe, Cu, Mn, dan Mo di dalam tanah, mempengaruhi aktivitas organisme tanah, serta menurunkan produktivitas pertanian padi dalam jangka panjang. Selain itu penggunaan pupuk kimia
dengan harga yang cukup mahal
menyebabkan tingginya biaya produksi
pertanian padi. Solusi untuk
memperbaiki kualitas lahan adalah mengkombinasikan penggunaan pupuk
organik. Meskipun demikian,
penggunaan pupuk organik untuk
menggantikan pupuk kimia di Indonesia sejauh ini masih belum meluas.
Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.. Penggunaan pupuk organik
muncul terutama karena masalah
pencemaran lingkungan yang
berpengaruh buruk terhadap produk pertanian, dan aspek penting dari hal tersebut adalah penggunaan bahan
organik sebagai pengganti sebagian atau seluruh pupuk kimia tanpa mengurangi tingkat produksi tanaman. Pupuk organik juga dapat dijadikan sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pupuk dan produktivitas lahan
(Buddhisatyani, 2013).
Menurut Lingga (1996) kotoran ayam merupakan pupuk lengkap yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Kandungan unsur hara kotoran ayam adalah Nitrogen (N) sebesar 1.0%, Fosfor (P) 0.8%, Kalium (K) 0.4%, dan air, serta mengandung Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan sejumlah unsur mikro lainnya seperti besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Klor (Cl), dan Molibdenum (Mo), yang berfungsi sebagai bahan makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian Kuyik, Tumewu, Sumampow, dan Tulungen, (2013) mejelaskan bahwa penggunaan pupuk kandang dengan dosis 15 ton/ha + POG 500 gram/ha
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman.
Kotoran ayam dapat dikomposkan dengan menggunakan Trichoderma sp. Menurut Altomare, Norvell, Bjorkman, dan Harman (1999) Trichoderma spp merupakan salah satu agen antagonis yang mempu menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit. Proses ketahanan tanaman terhadap penyakit terjadi melalui proses peningkatan pertumbuhan tanaman dengan adanya Trichoderma spp. Dijelaskan bahwa pertumbuhan tanaman dapat meningkat dengan cara meningkatkan kelarutan fosfat sehingga tersedia bagi tanaman.
Kondisi ini dapat meningkatkan
42 kesehatan tanaman dan menjadi lebih
tahan terhadap penyakit. Hasil
penelitian Muflihayati dan Maulina (2009) menunjukkan bahwa tanaman
tomat yang diinduksi dengan
Trichoderma harzianum mampu
menekan severitas penyakit bercak coklat sebesar 68.19% sekaligus meningkatkan hasil tanaman tomat sebesar 21.31%.
METODE PELAKSANAAN
Tempat dan Waktu
Percobaan ini telah dilaksanakan di lahan sawah petani di Kenagarian Bukik Limbuku. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai Agustus 2015. Rancangan
Pemilihan benih
Benih yang digunakan adalah varitas lokal (Sijunjung),berumur 110-120 hari.
Persiapan media semai
Media semai dilumpurkan secara sempurna, ditambahkan dengan kompos
kotoran ayam yang dalam
pengomposannya menggunakan jamur
Trichoderma sp. keberadaan
Trichoderma sp pada kompos kotoran ayam diharapkan dapat mengendaliakan patogen soil-borne. Di samping untuk tujuan membunuh patogen, metode ini juga dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Perlakuan benih
Benih direndam dalam larutan agens hayati Trichoderma sp sebagai fungisida hayati dan penginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jika sudah berkecambah, maka benih-benih tersebut disemaikan pada media pesemaian yang sudah dipersiapkan.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan menggunakan hand tractor sampai kondisi tanah melumpur.
Aplikasi kompos
Kompos yang sudah mengandung
agens hayati Trichoderma sp
diaplikasikan merata di atas permukaan sawah. Dosis kompos yang digunakan adalah 10 ton/Ha. Dengan aplikasi
kompos akan dapat menggantikan
sebagian peran pupuk kimia dan mampu memperbaiki aerasi tanah. Kompos diaplikasikan seminggu sebelum tanam. Penanaman
Bibit yang sudah berumur 3 minggu siap dipindahkan ke lahan sawah. Pada saat tanam dilakukan
pemupukan dengan kompos dan
setengah dosis pupuk kimia. Dengan
demikian dibutuhkan pupuk Urea
dengan dosis masing-masing 100 kg/ha (3 kali pemberian), KCl, dan SP 36 masing-masing 50 Kg/ha.
Pemeliharaan a. Penyiangan
Pembersihan areal pertanaman dilakukan terhadap rumput-rumput liar atau gulma yang tumbuh di antara tanaman yang dapat menjadi inang
berbagai penyakit. Pembersihan
dilakukan dengan cara mencabut gulma tersebut dan membenamkannya ke dalam lumpur.
b. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan monitoring mingguan, dilanjutkan dengan pengendalian secara mekanis. Penyemprotan MOL dilakukan secara terjadual dengan frekuensi 2 kali seminggu untuk mengendalikan penyakit tanaman. Pengendalian hama walang
43 sangit dilakukan dengan memasang perangkap umpan bangkai kotoran ikan yang dipasang menggunakan sabut kelapa dan tonggak kayu setinggi tanaman. Walang sangit yang datang disungkup menggunakan plastik untuk dimusnahkan. Pemasangan perangkap umpan dilakukan saat tanaman padi mulai memasuki fase matang susu. c. Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 120 hari setelah semai. Padi yang sudah dipanen dirontokkan
ditimbang dan dihitung komponen
hasilnya. Selanjutnya gabah dijemur sampai kadar airnya mencapai 15%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan padi dengan aplikasi teknologi IbM dan tanpa teknologi IbM disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan dan serangan hama penyakit pada padi sawah dengan metode IbM dan konvensional Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Tinggi Tanaman (cm) 73,1 86,7 Jumlah Anakan 20,1 24,6
Berdasarkan hasil pengamatan sementara terlihat bahwa tanaman padi yang diaplikasi dengan teknologi kompos kotoran ayam yang dengan
dibantu pengomposannya dengan
Trichoderma sp dan POC sabut kelapa
dan batang pisang menunjukkan
pertumbuhan yang lebih baik dibanding tanpa aplikasi teknologi.
Pengamatan terhadap serangan hama dan penyakit juga dilakukan, di
samping pengamatan terhadap
pertumbuhan tanaman. Adapun
serangan hama dan penyakit yang ditemui di lapangan sampai saat laporan ini dibuat antara lain adalah ; penggerek batang padi dengan intensitas serangan yang cukup tinggi yaitu dengan rerata
2,6 ekor/rumpun pada perlakuan
teknologi IbM, lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa teknologi yaitu 2,2 ekor/rumpun. Demikian juga halnya dengan serangan kepinding tanah, lebih
banyak terdapat pada perlakuan
teknologi yaitu 0,8/rumpun dibanding tanpa teknologi yang hanya 0,3/rumpun.
Penyakit yang menyerang pada tanaman padi saat ini adalah bercak coklat (Helminthosporium oryzae), blast (Pyricularia oryzae), bercak daun bergaris (Cercospora oryzae), dan kresek (Xanthomonas oryzae).
Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman dengan aplikasi teknologi Trichompos kotoran ayam dan tanpa teknologi disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 2. Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan padi sawah dengan metode IbM dan konvensional Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Tinggi Tanaman (cm) 73,1 86,7 Jumlah Anakan 20,1 24,6
44
Hasil pengamatan terhadap
komponen hasil dengan aplikasi
teknologi Trichompos kotoran ayam dan tanpa teknologi disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 3. Hasil pengamatan terhadap
komponen hasil dan
produksi dengan metode IbM dan konvensional
Pengamatan Perlakuan Tanpa Teknologi IbM Teknologi IbM Jumlah malai/rpn 17,3 17,7 Jumlah gabah/malai 105,6 178,9 Berat 1000 butir (g) 21,00 27,00 Produksi/Ha (berat basah) (ton) 4,92 7,82 Produksi/Ha (berat kering) (ton) 4,23 7,19 Pembahasan
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa tinggi tanaman padi dengan aplikasi teknologi kompos kotoran ayam yang mengandung Trichoderma sp lebih
tinggi dibanding tanpa aplikasi
teknologi. Demikian juga halnya dengan jumlah anakan, di mana jumlah anakan padi dengan aplikasi teknologi lebih banyak dibanding tanpa aplikasi teknologi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa aplikasi teknologi mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman padi, meskipun pada perlakuan dengan
aplikasi teknologi tanaman hanya diberi pupuk setengah dosis anjuran.
Aplikasi kompos kotoran ayam yang mengandung Trichoderma sp
mampu meningkatkan pertumbuhan
vegetatif tanaman. Hal ini diduga disebabkan karena kandungan yang terdapat dalam kompos tersebut, di mana kompos kotoran ayam mengandung unsur hara makro dan mikro serta agens hayati Trichoderma sp yang bersinergi meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan vegetatif tanaman
akan mempengaruhi pertumbuhan
generatif dan produksi. Hal ini terlihat dari komponen hasil dan produksi yang disajikan pada Tabel 2. Pada Tabel 2 terlihat bahwa jumlah malai/rumpun, jumlah gabah/malai, bobot 1000 butir, dan produksi padi dengan aplikasi teknologi lebih tinggi dibanding tanpa aplikasi teknologi. Dengan demikian
aplikasi teknologi menunjukkan
pengaruhnya mulai dari pertumbuhan vegetatif sampai generatif bahkan sampai produksi.
Aplikasi teknologi yang
kompleks mulai dari kotoran ayam yang kaya unsur hara terutama nitrogen,
apalagi diperkaya dengan jamur
antagonis Trichoderma sp yang bersifat PGPF (plant growth promoting fungi) yang mampu memicu pertumbuhan
tanaman dan juga menginduksi
ketahanan tanaman terhadap penyakit. Menurut Hermosa, Vitebro, Chet, dan Monte (2012) Trichoderma sp dapat berinteraksi langsung dengan akar
tanaman, meningkatkan potensi
pertumbuhan tanaman, ketahanan
terhadap penyakit, dan toleransi terhadap stress antibiotik. Dijelaskan lebih lanjut oleh Shores et al (2010) dalam Hermosa et al (2012) bahwa Trichoderma sp
menunjukkan pengaruh langsung
45
terhadap tanaman, meningkatkan
pertumbuhan potensial tanaman,
penyerapan hara, dan efisiensi
penggunaan pupuk.
Meskipun unsur hara yang berasal dari pupuk anorganik hanya diberikan setengah dosis, akan tetapi pertumbuhan tanaman dengan aplikasi teknologi lebih baik dibanding tanpa aplikasi teknologi. Hal ini disebabkan disebabkan karena adanya kompos yang
diperkaya dengan agens hayati
Trichoderma sp,
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan IbM di
dua kelompok tani yaitu dapat
disimpulkan bahwa aplikasi teknologi kompos kotoran ayam yang diperkaya
dengan Trichoderm sp. mampu
meningkatkan pertumbuhan dan
produksi padi sawah di Keltan Baliak Bukik.
Saran
Disarankan kepada petani untuk menerapkan teknologi kompos kotoran
ayam yang diperkaya dengan
Trichoderma sp, untuk mengurangi
pemakaian pupuk anorganik demi
kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
DAFTAR PUSTAKA
Altomare, C., W. A. Norvell, T. Bjorkman, dan G. E. Harman.
1999. solubilization of
Phosphates and Micronutrients by the Plant Growth-Promoting
and Biocontrol Fungus
Trichoderma harzianum Rifai 1295-22.
Pubmedcenral.nih.gov/articleren der.fcgi. Dahyar,
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2010. PHSL untuk efisiensi pemupukan padi sawah. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 12 Hal.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul. 2007. Budidaya padi. Bantul. 10 hal.
Hermosa, R, A. Vitebro, I. Chet, dan E. Monte. 2012. Plant-beneficial effects of Trichoderma and of its genes. Microbiology (2012), 158, 17-25.
Lingga, P. 1996. Petunjuk penggunaan
pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Muflihayati dan Maulina, F. 2010. Penggunaan jamur Trichoderma sp indigenous untuk menginduksi
Ketahanan Tanaman Tomat
Terhadap Penyakit Bercak Coklat Alternaria solani Sor. Lumbung 9 (1) 2010.
Waryanti, A, Sudarno, dan E. Sutrisno.
2015. Studi pengaruh
penambahan sabut kelapa pada pembuatan pupuk cair dari limbah air cucian ikan terhadap kualitas unsur hara makro
(CNPK). Universitas
Diponegoro. Semarang.
Wihardjaka dan Abdurrahman, S. 2007.
Dampak pemupukan jangka
panjang padi sawah tadah hujan terhadap emisi gas metana. Jurnal Litbang Pertanian. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 7 Hal.
Yuwono, D. 2007. Kompos. Penerbit Swadaya. Jakarta. 91 Hal.