t-SNI
0032i20fi
t),
O'
f\)
sNl
Standar Nasional
lndonesia
O
(,
@ BSN 2011
Hak cipta dilindungi undang.undang. Oilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh lsi dokumen ini dengan
cari
dan datam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikandokumen ini baik Eecara elektionik maupun tercetak tanpa izin tertulls dari BSN
BSN Gd. Manggala llYanabakti Blok lV, Lt, 3,4,7,10. TeJp. +AZ21-5747M3 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta
O;
(f
.F
SNl0032:20t1
Daftar
isi
Daftar
isi..'...-...'...
""""""i
iiPrakata
""""'"
I1
Ruanglingkup'..'..
""""""""""
I I2
Acuannormatif....
""""""""""'
I 13
lstilah dandefinisi...""""""'
I4
Syarat mutu..'.'....
""""""""""
I
5
Pengambilancontoh
""""""""'
1
6
Carauji
"""""""""'2
o7
SYarat lulusuji
""""
v o
I
Pengemasan.'...'...I Penandaan
""""""
10Bibliografi
"""""""" '
""""""""""'
11i+
SNl0032:2011
Aluminium sulfat
{
Ruang
lingkup
Standar
ini
menetapkansyarat mutu
dan
cara
uji
aluminiumsulfat padat
dan cair
untukpenggunaan penjemihan
air,
pengolahan
limbah
industri, industri
pulp dan
kertas
danindustri lainnya.
2
Acuan
normatif
Dokumen
acuan berikut sangat
diperlukanuntuk
penggunaandokumen
ini.
Untuk
acuanbertanggal, hanya
edisi
tersebut
yang
digunakan. Untuk acuan
tidak
bertanggal,
acuandengan edisi terakhir yang digunakan (termasuk semua amandemennya) SNI 0428, Petunjuk pengambilan
antah
padatan.SNI 0429, Petunjuk pengambilan contoh cairan
dan
semipadat.3
lstilah
dandefinigi
3.1
1
Syarat mutu
Persyaratan mutu aluminium sulfat dijabarkan pada Tabel 1.
Tabel
I
-Syarat mutu alumlnium
sulfat
padatdan
cair
No
Parameter
SatuanPersyaratan
Padat
Cair
1 Bobot Jenis 20 "C Min. 1,3
2 pH
I
Min.3,0
Min.3,0
3 Bagian yang tidak larut dalam air % (b/b)
Maks.0,5
Maks.0,25
4 Aluminium Oksida, Alumina, Al2O3 ; o/,
(blb)
Min. 17Min.8
5 Besi, Fe o/o
(blb)
Maks.0,01 Maks.0,016
Tmbal,
Pb
; mg/kg Maks. 10 Maks. 107 Arsen,
As
.
: mg/kgMaks.2
Maks.2
5
Pengambilan contoh
Pengambilan contoh sesuai dengan
SNI0429
dan SNt 04,28.alumunlum suffat
senyawa
kimia
anorganik
berbentukcair
yang tidak benlraha hingga
berwama
sedikit
lkecoklatan
atau padat
iang
igrsifat
higroskopisberupa bubuk, butiran
atau
bongkahan, dengan rumus kimia Al2(SO*)s- xHiO
:
,-t
U1
*
(11 SNl0032:20116
Carauji
6.1
Bobot
Jenis
6.1.1
Prinsip
Mengukur perbandingan antara massa dengan volume alumunium sulfat (A|2(SO4)3'x H2O)
cair pada suhu 20 oC.
6.1.2
Peralatana.
Hidrometerb.
Termometerc.
Gelas ukur6.1.3
Carakeria
Bobot
jenis
alumunium sutfat
cair:dapat
ditetapkan dengan hidrometer (1,3-1,4)
ASTMStandard 117-H.
6.2
pH6.2.1
Prinsip
Pengukuranpl
dengan 6.2.2a.
pHc.
Pengaduk magnetikd.
Gelas piala 100 mL6.2.3
Pereaksia.
Larutan buffer kalibrasipH 4 dan 76.2,4
Garakeria
a.
Lakukan kalibrasi pH meter dengan larutan buffer.b.
Larutkan contoh padatan 1,0 g atau 2,0 g cairan dengan aquades bebas CO2 hingga 100 mL;c.
Celupkan elektroda yang telah dibersihkan dengan aquades ke dalam contoh,d.
Baca dan catat nilai PH.6.3
Bagian
yangtidak
larut dalam
air
6.3.1
Prinsip
Pemisahan bagian yang tidak larut dalam air kemudian ditimbang.
aktifitas hidrogen
I
Oi
O
C)
SNI 0032:20116.3.2
Peralahn
a.
Kertas saring whatman 41/
kaca masir G4b.
Neraca analitikc.
0ven
d.
Desikator6.3.3
Gar:akeria
Timbang 20,0 g contoh padat atau 40,0 g cairan, tambahkan 150 mL air panas dan aduk sampai homogen selama 30 menit;
saring
dengan
penyaringkaca masir
G4 atau
kertas saring whatman
41
yang
telah ditimbang;Cuci dengan air panas hingga bebas sulfat;
Keringkail pada suhu
(105---110)'C
selama2iam,dinginkan
dalam desikator, kemudian ditimbang samPai bobot tetaP.6.3,4
Perhitungan
Bagian yang tidak larut dalam air
%
=ct. b. c. d.
W1.W2
Wx
100%Aluminium dalam contoh
direaksikan dengan dinatrium etilen diamin tetra asetat (EDTA)berlebih, didihkan,
membenkk
komplek senyawa
khelat Xelebihan
EDTA
dit'hasi
balikdengan larutian seng dengan indikatoriingga ltsilenol.
6,4.2
Peralatana.
Neraca analitik;b.
Gelas piala 4O0 mL;c.
Pipet volume 20 mL;d.
Buret 50 mL;e.
LabuukurS00mL;
f.
Labu erlenmeyer 200 mL.6.4.3
Pereaksi
a.
Bufier na8ium asetat164
g
natium asetat atau
?l72g
natium
asetat
&ihidrrat,larutkan dengan
aquadeehingga
I
liter.b.
Jinggaksilend
0,1 oALarutfan 0.1 g jingga keilenol dalam
lfi)
mL aquades. Keterangan: i:i.:::i ,i ': lll i,tl:,,i': : iir.:il : r.i_:, j : . ::. .::::. . .,,.:i-,r". ::!-;:;!"..-',:,'r';:,*'. L:r;-'":.;;-.;)6.4.,
Prinsip
$ltll0032:20{t
c.
EDTA 0,05 M18,6
g
EDTA dinatrium
etilenaquades
hingga 1 liter.diamin
tetra
asetat (EDTA) dihydrat, larutkan
dengand.
ZnSOr 0,02 M5,78 g seng sulfat hepta hidrat (ZnSOr'7H2O) dilarutkan dengan aquades hingga 1 liter'
6.4.4
Standardisasi
EDTA 0,05 Ma.
siapkan 50 mL EDTA 0,05 M dalam buret (50 mL), tepatkan sampaitanda tera'b.
Timbang teliti02
gCaiO.
p.a masukkan kedalam labu erlenmeyer 200 mL';.
Tambatikan 10 mL aquades, 2 mL HCL (1:3), larutkan;d.
Tambahkan go;[
etirn
o,bs trrt dari buret (so mt-;.yang sudah dipersiapkan diatas;e.
Tambahkants mi
NaOHtN
aan 0,01 g indikator.biru hidroksinafiol;i.
Lanjutkan titrasi dengan EDTA 0,05 M, hingga, titik akhir biru (V) mL' MEDTA
=Keterangan:
W
adalah bobot CaCOa (g)M
adalahV
adalah100,09 g/mol
W
x
1000 100, 09 x VSetelah diperoleh molaritas sebenam
tetapkan
molaritas sebenanrya dariblangko ( 6.4.6) sebagai berikut:
Ambil
EDTA0,05
Mdari
buret diatas atau dengan pipet volum tepat 20,00 mL, masukkankedalam
labu
erlenmeyer200
mL,
tambahkan20 mL
aquadesdan 10 mL
bufer
natrium asetat, tambahkan indikator jingga ksilenol,titrasidengan
larutan ZnSOc 0,02M
(V mL)'20xM
MZnSO+
=v
Koilerangan:
M
adalah molaritras EDTAV
adalah vc{urne tiUasiZn$Or (mL)6,4.6
Carakeria
a.
Timbang teliti 5 g contoh padatan atau 10 g contoh cairan;b.
Larutkan dalam-aquades,saring bila
perlu, encorkan denganair
ke dalam labu
ultur5(X) mL, tepatltan hingga tranda
baks
(larutan A);c.
Pipet 20,00 mL
larutanA
denganpipt
volum,
me$ukkenke
dalam labu
efienmeyer,tambahkan dengan pipet
volum
atau dari
buret 20,00
mL
EDTA
0,05 M,
didihkan1
menit,
dinginkan;i
Oi
-{
$N|0032:20{{
e.
Titrasi dengan larutan seng sulfat
hinggateriadi
perubahanwama dari
kuning
pucatmeniadi merah reduP;
t.
Lakrikan
perg"ti""n
blangko dengan menambahkal
tepa!
20,00
mL,.larutan
EDTA0,05
M
d
OaIani 20 mL a{'uades, selanjufirya sema dengan langkah no' d-
e'
(Vz-Vr)xMx50,98
X
100-
(C x 0,9128)N2O3o/o
={Wx(20/500)}x1000
Keterangan:Vr
adalah volumetihasisamPl, mLY2
adalah volume tifiasi blanko' mLM
adalah molaritas PeniterZnSOrW
adalah bobotsamPel, gC
adalah kadar besi pada penetapan 6.5 (%)O,gt e-C adalah konvssi' Alzos tefiadap Fe
=
Alzgs I 2 Fe = 1 01,ffi / 1 1 1,8950,98
adalah beratsetara NzAil2=
101,96/2
G.5
Besi
(Fel (seruot
trrl
6.5.{
Prinsip
(ortho-Asam klorida (1:3);
Encerkan satu bagian asam klorida p.a dengan tiga bagian aquades Hidroksilamin hidroklori da 1%;
Larutkan 1 g hidroksilamin hidroklorida dalam 100 mL aquades Bufer asetat;
Larutkan 45
g
natirum asetat (CH3COONa .3HzO) dalam 40 mL aquades, tambahkan 24 mL asam asetat (99-100)%, tambahkan aquades hingga 100 mL;O-fenantrofin A,2o/o
Larutkan 0,2 g o-fenantroline dalam 10 mL alkohol 9S%,tambahkan aquades hingga 10O
mL, simpan dalam botolcoklat;
Larutan stok standar besi (Fe = 1
mg/ml)
Larutkan
A,720g
fero
amonium
sufat
dalam 10 mL
asam klorida (1:3)
dan 50
mLaquades,
pindahlan ke
dalam
labu ukur
100 mL,
enced<andengan aquades
hinggatanda batas,
Larutan standar besi (Fe = 0,01
mg/ml)
pipet
5
mL
larutan stok standarbesi
1 mg/mL, masukkanke
dalam labu ukur 500 mL,tam6anmn
5 mL asam ktorida (1:3) dan encerkan dengan aquades hingga tanda batas,dan
f.
O
O
@
C W SNl0032:20116.5.4
Carakeria
a.
Pipet
50 mL larutanA
dari penetapan AlzOg (butir 6.4.6) masukkan ke dalam labu ukur 100 mL;b.
Tambahkan3
mL asam klorida (1:3),3 mL
hidrosilamin hidroklorida 1% aduk, diamkanselama
5
menit,
tambahkan
5
mL
o-fenantroline
0,2%
dan 15
mL
bufer
asetat,tambahkan aquades hingga tanda batas, diamkan selama 10 menit;
c.
Baca absobansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 510 nm;d.
Ambil beberapa variasi larutan standar besi 0,01 mg/mL, mulai dari0
rnl
hingga 10 mL, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL;e.
Kerjakan seperti perlakuan contoh di atas.6.5.5
Pembuatankurva
kalibrasi
a.
Pipet larutan standar besi0,0f
mg/mL mulai dari0 mL;
1 mL;2
mL;3
mL;4
mL; dan 5mL ke masing-masing labu ukur 100 mL.
b.
Lanjutkan seperti butir 6.5.4 b & c, sehingga diperoleh konsentrasi 0 mg/L; 0,1 mg/L; 0,2mglL; 0,3 mg/L; 0,4 mg/L dan 0,5 mg/L.
c.
Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.6.5.6
Perhitungan
adalah konsentrasi contoh dalam larutan yang diukur (mg Fe)
adalah bobot contoh, g
6.6
Timbal
(Pb)6.6.1
Prinsip
Penambahan
asam
nitrat
(HNO3) bertujuan
untuk
melarutkan
analit
logam
danmenghilangkan pengganggu
yang
terdapat dalam contoh
uji
dengan bantuan
pemanas kemudian diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) menggunakan gas asetilen CzHz.Logam
dalam bentuk atom
akan
menyerap
energi radiasi
elektromagnetik yangberasaldari
lampu katoda dan besamya serapan berbanding lurus dengan konsentrasi.6.6.2
Peralatana.
SSAdengan kelengkapannyab.
Lampu katoda beronggac.
Timbangan dengan ketelitian 0,0001 gd.
Gas asetilene.
Gelas pialaf.
Pipet ukurg"
Labu ukurh.
Corong gelas (OI
C)
CC i. j. k. SNl0032:2011 Pemanas Listrik Kertas saring berpori Labu semprot6.6.3
Pereaksia.
Aquadesb.
Asam nitrat (HNO3) p.ac.
Asam nitrat (1:1)d.
Larutan induk 1 000 mglL standar timbal (Pb)e.
Larutan pengencer; aquades yang ditambahkan asam nitrat pekat sampai pH 2.6.6.4
Carakeria
6.6.4.1
Persiapan
contoh
uii
Homogenkan contoh uji.
Timbang 10 g sampai dengan 15 g contoh
ujidengan
timbangan, kemudian dimasukkan ke gelas piala dan ditutup dengan kaca adoji.Panaskan perlahan-lahan contoh uji sampai kering.
Dinginkan residu
pada
suhu ruang kemudian larutkan dengan asam nitrat (HNO3), bilas kaca arloji dengan air dan air bilasannya dimasukkan ke dalarn ge-las piala.Pindahkan larutan
contoh
uii
ke
dalam
labu
ukur
100
mL
(saring
bila
perlu)tamh6hkarilariiEii
peEggncdrSmFaitepal-tanda
tera dan dihomogenkan.b.
Pipet0
mL;
1 mL;5 mL;
10mL;
15 mL;20
mL larutan baku 1O0mg/L
masing-masing ke dalam labu ukur 100 mL.c.
Tambahkan
larutan
pengencer
sampai tanda
tera
sehingga diperoleh
konsentrasitimbal0,0
mg/L; 1 mglL; 5 mg/L; 10 mg/L l; 15mg/L
dan 20 mglL.6.6.4.3
Carakerja pembuatan kurva
kalibrasi
dan pembacaancontoh
uJia.
Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.b.
Ukur masing-masing larutan keria yang telah dibuat pada panjang gelombang 217 atau283,3 nm untuk Pb.
c.
Buat kurva kalibrasi unfuk mendapatkan persamaan garis regresi.d.
Lanjutkan dengan pengukuran larutan contohujiyang
telah disiapkan.6.6.5
Perhitungan
Konsentrasi logam untuk Pb :
Pb (mg
/kg)=
Keterangan;CxfpxV
C
adalah konsentrasi yang didapat dari hasil pengukuran, mg/Lft
adalah faktor peng€nceranV
adalah volume labu ukuryang digunakan, mLW
adalahbobotcontoh,g a. b. c. d. af.
Larutan contohujisiap
diukur.6.6.4.2
Pemblatan
larutan keria Timbal
(Pb)a.
Untuk membuat larutan baku logam 100 mg/LPipet
10,0mL dari
larutaninduk
Pb
1000mg/L
kemudian masukkandalam labu
ukur100 mL dan tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.
OI
(JJf\)
SNl0032:20{{
6.7
Ansen(As)
6.7.1
Prinsip
Contoh
didestruksi
dengan asam nitrat
(HNO3)menjadi larutan arsen. Larutan
arsendireduksi dengan kalium iodida (Kl) dan direaksikan dengan sodium borohidrid (NaBHa) atau
stano klorida
(SnCl2)sehingga terbentuk senyawa
arsen
hidrida
yang
kemudian
dibacadengan SSA pada panjang gelombang 193,7 nm.
6.7.2
Peralatana.
SSAdengankelengkaPannyab.
Lampu katoda beronggac.
Hydride VaPour Generator (HVG)d.
Neraca analitik dengan ketelitian 0,001 mg, terkalibrasie.
Gas asetilenf.
Gas argong.
Gelas pialah.
Pipet ukuri.
Labu ukurj.
Corong gelask.
Pemanas listrikl.
Kertas saring berporim.
Labu semprot6.7.3
Pereaksia. HC|SM
t lvt v tvt 'Encerkan 66 mL
HCl37
7o hingga 100 mL dengan aquadesb.
Kl20
o/oLarutkan 20 gram
Kl
dengan aQuadeskemudian pindahkan ke dalam labu ukur 100 mL,dan
himpitkan
volume hingga
100
mL
I
(larutan harus dibuat
langsung
sebelumdigunakan).
c.
NaBHr 0,4 o/oLarutkan
2,5
gram NaOH dan 2,0 gram NaBHa dengan aquades kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 500 mL, dan himpitkan volume hingga 500 mL.d.
Hcl5M
Encerkan 200 mL HCI hingga 500 mL dengan aquades.
e.
HNO3 Pekat6.7.4
Garakeria
6.7.4.1
Persiapan
contoh
uji
a.
Homogenkan contoh uji.b.
Timbang 10 g sampai dengan 15 g contohujidengan
timbangan, kemudian dimasukkan ke gelas piala dan ditutup dengan kaca arloji.c.
Panaskan perlahan-lahan contoh uji sampai kering.d.
Dinginkan residupada
suhu ruang kemudian larutkan dengan asam nitrat (HNO3), bilas kaca arloji dengan air dan air bilasannya dimasukkan ke dalem gelas piala.Pindahkan larutan
contoh
uji
ke
dalam
labu
ukur 100 mL
(saring
bila
perlu)tambahkan larutan pengenoer sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan. Larutan contoh uji siap diukur.
e. t.
cl
(^)
@
SNl0032:20{1
9
PenandaanPada setiap kemasan harus dicantumkan
tanda
penandaanyang
mudah dibaca, berisikan sekurang-kurangnya :-
Nama produk.-
Berat bersih.-
Nama produsen.-
Alamat Perusahaan'-
Cara penanganan;-
Kode Produksi. ,.:.: :. :I :,,i't' !:.: r li:t l: r: I ii:, i: l'i. l:.:':, 1,.:.'',,:,1 i :1. : :) o1 :..::.--:--"'*i:i ,:j l: :::i : I Jr:! r '..t) : -,4:::):.' \:SNI 0032:2011
1). 21.
3).
Bibliografi
JIS
K
1423-1970, Aluminum Sulfate.AWWA B 403-19, Aluminum sulfate - liquid, ground or lump.
ASTM E-200 (p.223), Sfandardrsasi EDTA 0,05 M.
I
c)i
CD
-,,