• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Draft Kontrak Proyek Pembangunan Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Draft Kontrak Proyek Pembangunan Rumah Sakit"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN

Nomor

:

Tanggal

:

Antara

PT DWI KARYA MAKMUR

Samarinda

Dengan

PT BGC DAYA KONTRAKTOR

JAKARTA

(2)

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

ANTARA

PT DWI

DENGAN

Nomor

:

Pada hari ini ...tanggal...bulan...tahun Dua ribu lima belas

( ...2015) kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : Ir.

Jabatan : Direktur Utama PT DWI

Alamat : JL ACHMAD

Dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk kepentingan PEMBERI TUGAS, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KESATU.

2. Nama : EST

Jabatan : Direktur Utama PT BG

Alamat : Menara

Dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk kepentingan PELAKSANA PEKERJAAN yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Berdasarkan beberapa hal diatas para pihak sepakat mengadakan perjanjian yang mengikat dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut;

PASAL 1

MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan untuk melaksanakan

Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal pada Proyek Pembangunan Rumah sakit yang

berlokasi di Desa Tanah datar Kec. Muara badak Kabupaten Kutai Kartanegara Prov. Kaltim sampai dengan selesai dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA.

(3)

PASAL 2

DOKUMEN PERJANJIAN DAN DASAR PELAKSANAAN

Berikut ini adalah dokumen perjanjian dan hal-hal yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini 1. Surat Penawaran Harga Pekerjaan Pihak Kedua

2. Bill of Quantity (BQ) dan Gambar For Tender 3. Spesifikasi Teknis.

4. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi antara Para Pihak 5. Surat Penunjukkan Pemenang

PASAL 3 ISTILAH-ISTILAH

1. Perjanjian, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani olehPara Pihak Kedua

berikut dokumen-dokumen dan lampiran-lampiran yang menjadi satu kesatuan.

2. Pemberi Tugas, berarti yang bertindak sebagai pemberi tugas sekaligus Pemilik Proyek Pekerjaan Pembangunan Rumah sakit Borneo Husada Kb. Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimanatan Timur .

3. Konsultan Management Konstruksi (MK), berarti badan atau perorangan yang merupakan unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam Perjanjian untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Perjanjian Induk termasuk Pekerjaandalam Perjanjian ini.

4. Pekerjaan, berarti pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit

termasuk pengadaan Material, peralatan dan berikut BBM dan tenaga kerja, semua perhitungannya termasukMasa Pemeliharaan yang menjadi lingkup pekerjaan Pihak Kedua dan merupakan bagian dari pekerjaan Perjanjian.

5. Harga Pekerjaan atau Nilai Kontrak, berarti jumlah biaya yang wajib dibayarkan

oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atas Pekerjaan yang telah dilakukan sebagaimana diatur didalam perjanjian ini.

6. Perubahan Pekerjaan, berarti suatu pekerjaan tambah / kurang atau penambahan / pengurangan Pekerjaan atau bagian / tahapan dari Pekerjaan, yang terjadi sebelum atau pada saat atau sesudah pelaksanaan Pekerjaan, baik itu didalam atau diluar lingkup pekerjaanPihak Kedua yang telah ditetapkan dalamPerjanjian ini dan dinyatakan secara tertulis oleh Pihak Pertama.

7. Prestasi Pekerjaan, berarti perhitungan atau penilaian terhadap Pekerjaan yang telah dilaksanakan olehPihak Kedua dan dapat diterima dengan baik olehPihak Pertama danKonsultan Pengawas / Pemberi Tugas yang dinyatakan dalam suatu Berita Acara Prestasi Pekerjaan.

8. Lokasi Pekerjaan, berarti tempat dimana pelaksanaan Pekerjaan berlangsung sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini.

9. Serah Terima Pertama, berarti suatu pernyataan yang menyatakan bahwa Pekerjaan yang dilaksanakan Pihak Kedua telah selesai seluruhnya dan berfungsi dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini yang dituangkan dan dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Serah Terima Pertama yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak

10.Masa Pemeliharaan Pekerjaan, berarti suatu jangka waktu dimana Pihak Kedua diwajibkan dan bertanggungjawab untuk memelihara, merawat dan menjaga hasil

(4)

Pekerjaan sekaligus memperbaiki terhadap semua cacat, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi ataupun semua kerusakan, kekurangan atau ketidaksempurnaan, keausan, dan keusangan pada hasil Pekerjaan.

11.Serah Terima Kedua, berarti suatu pernyataan bahwa Masa Pemeliharaan Pekerjaanntelah selesai dilaksanakan dengan baik oleh Pihak Kedua dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, yang dituangkan dan dinyatakan secara tertulis dalam suatu Berita Acara Serah Terima Kedua yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak.

PASAL 4

LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah Pembangunan

Rumahsakit Borneo Husada, yang berlokasi di Desa Tanah datar Kec. Muara

badak, Kabupaten Kutai Kartanegara Prov. Kaltim sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga terlampir dan spesifikasi serta gambar rencana yang telah ditentukan oleh Owner / Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Pengadaan dan penyediaan Material, peralatan kerja dan peralatan bantu yang memadai, berikut perangkat kerja lainnya sesuai dengan kebutuhan sebagai penunjang pelaksanaan Pekerjaan.

3. Mobilisasi/demobilisasi peralatan dan tenaga kerja. 4. Penanganan proses mutu secara berkelanjutan baik.

5. Macam pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai Surat Perjanjian ini adalah

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.

PASAL 5

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Di lokasi pekerjaan (project site dan office site) harus selalu ada wakil dari PIHAK

KEDUA yang ditunjuk dan mempunyai kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, yang dapat menerima dan menyelesaikan segala perintah dan petunjuk-petunjuk dari Kepala Proyek dan Kepala Lapangan/Pelaksana PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA harus menempatkan tenaga ahli/pelaksana yang berpengalaman dan

bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan serta telah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA harus mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk dari PIHAK

PERTAMA dan atau Direksi / Pengawas Lapangan dari PEMBERI TUGAS.

4. PIHAK KEDUA harus membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA

kelengkapan Administrasi/Teknissebagaiberikut: a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan

- Struktur organisasi di lapangan (Organization Chart)

- Jadual Pelaksanaan Pekerjaan.

b. Selama pelaksanaan

- Laporan berkala hasil pekerjaan

c. Setelah pelaksanaan

- Photo dokumentasi selama pelaksanaan, sekurang – kurangnya pada progres

0%;50% dan 100%

(5)

5. PIHAK KEDUA harus melaporkan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA rencana kerja / metoda konstruksi (construction method) dan Rencana Mutu pekerjaan sebelum pelaksanaan dimulai.

Untuk kelancaran dalam melaksanakan pekerjaan

6. Pengawas pelaksanaan pekerjaan ini adalah Kepala Proyek dan Kepala Lapangan/

pelaksana yang ditunjukoleh PIHAK PERTAMA, serta Direksi Pengawas dari PIHAK PERTAMA.

7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas penunjang

pelaksanaan pekerjaan tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini sebagai berikut :

- Work Shop dan Barak operator / sopir serta fasilitas lain yang diperlukan untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

PASAL 6

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaaan tersebut dalam Surat Perjanjian ini adalah

selama 18 (delapan belas) bulan kalender, yang dimulai pada tanggal 12 April

2015 dan harus selesai seluruhnya pada tanggal 12 September 2016,

dilaksanakan berdasarkan Construction Time Schedule yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, atau pemberi tugas.

2. Waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah

oleh PIHAK KEDUA kecuali dalam keadaan memaksa (force majeure) atau adanya pekerjaan tambah/kurang serta alasan-alasan lain yang dapat diterima dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA

PASAL 7 HARGA PEKERJAAN

Harga pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini yang selanjutnya disebut Nilai Pekerjaan adalah sbb :

- Nilai Pekerjaan = Rp.

34.756.000.000,-- PPn 10% = Rp.

3.475.600.000,-- Total Nilai = Rp. 38.231.600.000,-- Dibulatkan = Rp. 38.200.000.000,-Terbilang : Tiga puluh delapan milyard dua ratus juta rupiah

PASAL 8

CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui antar bank yang dituangkan dalam Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan dilengkapi sebagai berikut:

- Kwitansi tagihan minimal rangkap 3 (tiga) salah satu bermaterai.

- Berita Acara PemeriksaanPekerjaan (BAPP), yang ditandatangani oleh Kedua belah Pihak.

- Berita Acara Pembayaran (BAP). - Faktur Pajak.

(6)

- Cara pembayaran dibagi menjadi 3 tahapan :

1. Pembayaran pertama DP sebesar 20 % dari nillai kontrak yang telah disepakati dengan counter bank garansi dengan nilai yang sama.

2. Progress pencapaian pekerjaan di lapangan perbulan dikurangi 20%

3. Pembayaran kelima sebesar 5 % sesuai dengan progres pekerjaan dan dari nilai kontrak yang telah disepakati setelah masa pemeliharaan selesai.

PASAL 9 PAJAK - PAJAK

1. Pajak PertambahanNilai (PPN) 10% akan disetorkan oleh Pihak Pertama, dan bukti setoran akan disampaikan pada Pihak Kedua guna pelaporan pada DirjenPajak.

2. Tanggal kwitansi (Invoice) tanggal Faktur Pajak maksimal tanggal 25 setiap bulan, dan adapun tagihan setelah tanggal tersebut (akhirbulan) maka dimasukan ketanggal awal bulan berikutnya.

PASAL 10

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan, mengalihkan

seluruh pekerjaan atau manfaat/kepentingan dalam Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang

diperlukan untuk pelaksana Pekerjaan kontrak, peralatan pendukung, dan lain-lain untuk mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA sebelum pekerjaan Subkontrak dilaksanakan.

3. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi pekerjaan dari

kotoran/puing yang timbul dari pelaksanaan Pekerjaan Subkontrak.

1. PIHAK KEDUA harus bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA dan kontraktor lain yang pekerjaannya saling berkaitan dalam pembuatan bagan kemajuan (jadwal pelaksanaan) dan gambar kerja gabungan. PIHAK KEDUA harus memberitahu PIHAK PERTAMA mengenai adanya interferensi denganKontraktor/Subkontraktor lain.

2. PIHAK PERTAMA berhak memerintahkan kepada PIHAK KEDUA untukmenyiapkan pemeriksaan atau mengadakan pengetesanbahan/barang (baik yang belummaupun yang sudahterpasang) bilamanadiperlukan.

3. Apabila PIHAK PERTAMA memberikan teguran atau peringatan kepada PIHAK KEDUA, maka dalam waktu selambat-lambatnya2 (dua) hari PIHAK KEDUA harus memberikan jawaban secara tertulis yang membuat rencana terinci untuk menanggulangi hal-hal dimaksud dalam teguran atau peringatan tersebut.

PASAL 11

SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN

1. Apabila seluruh Pekerjaan telah selesai 100% dan terpasang serta

berfungsi dengan baik sebagaimana tersebut dalam Pasal 8 Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA dan Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas akan mengadakan pemeriksaan Volume Pekerjaan Fisik terhadap hasil Pekerjaan tersebut.

2. Setelah kegiatan dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka PIHAK

PERTAMA akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Pertama yang ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Dengan diterbitkannya Berita Acara tersebut,

(7)

maka Masa Pemeliharaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini mulai berlaku.

PASAL 12

MASA PEMELIHARAAN

1. Jangka waktu Masa Pemeliharaan Pekerjaan dalam Perjanjian ini adalah selama 12 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Perjanjian ini

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas semua kerusakan serta pemeliharaan pekerjaan yang timbul dan/atau terjadi selama jangka waktu pemeliharaan, dan PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut.

3. Bila PIHAK KEDUA menolak atau dalam batas waktu yang sudah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan kewajiban, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih pekerjaan perbaikan tersebut dengan semua biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

4. Setelah masa pemeliharaan selesai dan semua perbaikan telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan menyerahkan kedua kalinya pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut kepada PIHAK PERTAMA.

5. Serah terima kedua atas pekerjaan tersebut dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dengan syarat bahwa pekerjaan tersebut diterima dengan baik oleh PEMBERI TUGAS.

6. Jaminan Pemeliharaan PIHAK KEDUA akan dikembalikan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan semua kewajiban fisik dan administrasi yang dinyatakan dengan ditandatanganinya oleh kedua belah pihak Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan.

PASAL 13

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN DAN MUTU

1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi dan melaksanakan semua persyaratan keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan mutu yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang bewenang dan atau PIHAK PERTAMA (seperti terlampir), dan harus segera melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi atas pekerjaan dilokasi pekerjaan.

2. PIHAK KEDUA setuju untuk membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan baik dari pekerja-pekerja PIHAK KEDUA atau pihak lain atas kerusakan-kerusakan, kecelakaan-kecelakaan atau hal-hal lain yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA wajib mentaati ketentuan mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan dan sosial. Biaya-biaya yang timbul dan

diperlukan berkaitan dengan hal tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

.

PASAL 14

PERUBAHAN PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan Perubahan Pekerjaan serta berwenang memerintahkan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Perubahan Pekerjaan dan PIHAK KEDUA harus segera melaksanakan perintah Perubahan Pekerjaan setelah perubahan tersebut disetujui oleh Kedua Belah Pihak dan disetujui oleh Pemberi Tugas, yang manapun dari ketentuan berikut ini, :

(8)

- Menambah atau mengurangi kuantitas atau kualitas Pekerjaan yang tercakup dalam Perjanjian ini,

- Meniadakan suatu bagian atau tahapan dari Pekerjaan,

- Mengubah tinggi permukaan/level, garis, letak dan ukuran bagian Pekerjaan,

- Melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian Pekerjaan

diluar Lingkup Pekerjaan,

2. PIHAK KEDUA tidak berhak melaksanakan Perubahan Pekerjaan tanpa adanya perintah atau persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA.

3. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah/kurang berdasarkan harga satuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini, apabila harga satuan dimaksud belum terdapat dalam Perjanjian ini maka harga satuan yang dipergunakan adalah harga satuan yang wajar berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

4. Adanya perubahan pekerjaan tidak dapat dijadikan alasan untuk merubah jangka waktu pelaksanaan, kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

5. Perubahan Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal ini, akan dituangkan dalam Addendum.

Pasal15

PEKERJAAAN TAMBAH / KURANG

1. Apabila dipandang perlu PIHAK PERTAMA dapat memintakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk menambah / mengurangi lingkup pekerjaan dan / atau mengubah spesifikasi pekerjaan.

2. Apabila terjadi penambahan , pengurangan atau perubahan lingkup / spesifikasi pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini akan dituangkan dalam suatu perjanjianTambahan (Addendum).

PASAL 16

KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE

1. Keadaan memaksa/forcemajeure ialah suatu keadaan atau hal-hal yang terjadi diluar kekuasaan dan tidak dapat ditanggulangi oleh Pihak Kedua dan/atau Pihak Pertama ataupun oleh pihak lain yang professional seperti : banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin topan, tanah longsor, kebakaran atau bencana alam lainnya. Peperangan, pemberontakan, huru-hara umum yang bersifat memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap jangka waktu penyelesaian Pekerjaan .

2.

Apabila keadaan memaksa/forcemajeure tersebut dalam ayat 1 Pasal ini terjadi, maka

PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tidak lebih dari 3 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kejadian memaksa tersebut disertai bukti-bukti yang sah sebagai pendukung.

3.

Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut dalam ayat 2 Pasal ini, maka secara

tertulis PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak terhadap terjadinya keadaan memaksa/forcemajeure dalam jangka 7 x 24 jam terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tersebut atau menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Pemerintah Republik Indonesia (Instansi pemerintah yang terkait).

4. PIHAK PERTAMA pada dasarnya hanya mempertimbangkan penambahan waktu terhadap

jangka waktu penyelesaian Pekerjaan sebagai akibat terjadinya keadaan memaksa/forcemajeure, dengan ketentuan penambahan waktu yang diberikan tersebut tidak melebihi perpanjangan waktu yang didapat PIHAK PERTAMA dari Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.

(9)

PASAL 17 RESIKO

1. Jika selama waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan-hambatan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA, maka resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

2. Segala Persoalan dan tuntutan tenaga kerja dari pekerjaan PIHAK KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya dari PIHAK KEDUA, atau dengan kata lain bahwa PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan-tuntutan para tenaga kerja yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik di dalam mupundiluarpengadadilan.

3. Bilamana selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan tanpa adanya Ijin dari PIHAK PERTAMAdan menimbulkan kerugian bagi PIHAK KETIGA (orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam pekerjaan ini), maka segala kerugian akan akan menjadi tanggung jawab Kedua Belah Pihak yang melakukan perjanjian ini.

PASAL 18

PEMUTUSAN PERJANJIAN

1.

Perjanjian ini berakhir apabila:

a. Jangka Waktu Perjanjian berakhir dan tidak diperpanjang oleh Para Pihak; b. Diakhiri lebih awal berdasarkan kesepakatan tertulis oleh Para Pihak

c. Terjadi perihal lainnya yang diatur didalam perjanjian ini sehingga dapat memutuskan perjanjian.

2. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak setelah melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut apabila :

a. PIHAK KEDUA telah memborongkan seluruh pekerjaan ini kepada Pihak Ketiga tanpa ada persetujuan tertulis dari ke PIHAK PERTAMA, dan / atau

b. Terlambat melaksanakan tahapan penyelesaian sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan kecuali apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh keadaan memaksa dan kelalaian pelaksanaan kewajiban oleh PIHAK PERTAMA, dan / atau

c. PIHAK KEDUA berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan terlebih dahulu pihak pertama menyertakan surat, bukti dan dokumen tertulis mengenai penialian ketidakcakapan pihak kedua dalam melaksanakan pekerjaan.

d. PIHAK KEDUA dinyatakan bangkrut / pailit oleh Pengadilan Negeri atau Surat Ijin Usahanya dicabut atau tidak berlaku lagi.

3. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaian pekerjaan dan PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA segala arsip gambar-gambar, perhitungan-perhitungan dan keterangan-keterangan. PIHAK KEDUA wajib menanggung seluruh biaya penyelesaian pekerjaan yang pelaksanaannya diserahkan kepada PIHAK KETIGA dibanding dengan Harga Seluruh Pekerjaan yang tersebut.

(10)

4. Dalam hal pemutusan karena salah satu atau beberapa alasan, PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi tetapi masih dapat diperhitungkan dengan memperhitungkan nilai-nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan serta kegunaannya bagi PIHAK PERTAMA. Penelitian dan penilaian tersebut dilakukan dengan Berita Acara yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA serta disetujui PIHAK KEDUA. 5. Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan segala hak yang masih harus diterima

dan/atau kewajiban yang masih harus dilakukan oleh salah satu pihak berdasarkan Perjanjian ini kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini

PASAL 19

HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul sengketa atau perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut akan dinyatakan dalam suatu pernyataan tertulis yang secara hukum bersifat mengikat dan harus ditanda-tangani oleh kedua belah pihak.

2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah pihak sepakat menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut ke Pengadian Negeri Kota setempat

PASAL 21 PENUTUP

Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut dimuka dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Samarinda 16 Pebruari 2015 PIHAK PERTAMA

DWI

Ir.

Direktur Utama PIHAK KEDUA

PT BG

EST Direktur Utama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tata kelola sarana dan prasarana pada Gugus Mina Kencana UPTD Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dan (2) menyusun strategi

sebut  sebagai  tema  utama,  bahkan  ada  keterangan penjelas pada sampul  novel  bahwa  kisah  yang  ditulis  tersebut  ber‐ dasarkan  peristiwa  nyata. 

Oleh sebab itu, maka dikembangkanlah sistem informasi kepegawaian tersebut dengan tujuan untuk membantu proses pengajuan pensiun, KGB, kenaikan pangkat, penilaian pegawai sehingga

Brown (2001:88) mengemukakan bahwa ketika materi tersebut bersifat sukar, maka guru sebaiknya menyajikannya dalam aktifitas-aktifitas yang menarik dan menyenangkan. Dalam hal

1) Pendekatan berdasarkan proses meliputi pendekatan yang berorientasi kepada guru / lembaga pendidikan, penyajian bahan ajar yang hampit semua kegiatannya

a) Stimulus (pesan), kemampuan/kinerja petugas call center 116 Telkomsel dalam berkomunikasi dengan para pelanggannya. Dimana kemampuan/kinerja yang dimaksud adalah yang

Eπειτα απ 15 χρνια αδιάκοπης και στενής επαφής με τους ανθρώπους που υλοποιούν την παραδοσιακή μουσική στην Eλλάδα, έχω την πεποίθηση τι

Sementara untuk menunjang energi yang diperlukan agar terjadinya reaksi kimia tertentu dalam reaktor, biasanya dilakukan penambahan atau pengambilan panas dari