• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab i Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab i Pendahuluan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri di suatu negara sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Perkembangan industri di suatu negara sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam yang mencukupi untuk diolah sebagai bahan baku. Sumber daya sumber daya alam yang mencukupi untuk diolah sebagai bahan baku. Sumber daya alam miny

alam minyak bumi ak bumi dan dan gas algas alam am merupakan bahan merupakan bahan baku yang baku yang universal dan universal dan sangatsangat  penting apabila diolah

 penting apabila diolah lebih lanjut. Dari hasil penlebih lanjut. Dari hasil pengolahan minyak bumi dagolahan minyak bumi dan gas alamn gas alam dapat dihasilkan bermacam - macam barang yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dapat dihasilkan bermacam - macam barang yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Indonesia

manusia. Indonesia merupakan salah satu merupakan salah satu negara yang kaya negara yang kaya akan sumber daya akan sumber daya alamalam minyak bumi dan gas.

minyak bumi dan gas.

Industri petrokimia memproduksi bahan-bahan kimia dari bahan baku Industri petrokimia memproduksi bahan-bahan kimia dari bahan baku minyak bumi atau gas alam secara komersil. Produk plastik merupakan salah satu minyak bumi atau gas alam secara komersil. Produk plastik merupakan salah satu  bentuk d

 bentuk dari produk ari produk petrokimia. Saat petrokimia. Saat ini, plastik ini, plastik menjadi bahan menjadi bahan yang semakin yang semakin banyakbanyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia karena bersifat ringan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia karena bersifat ringan dan murah. Misalnya, bahan plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan murah. Misalnya, bahan plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, komponen elektronik dan masih banyak lagi. minuman, peralatan rumah tangga, komponen elektronik dan masih banyak lagi. Plastik sendiri merupakan bentuk dari polimer atau monomer yang tersusun dalam Plastik sendiri merupakan bentuk dari polimer atau monomer yang tersusun dalam rantai panjang yang diproduksi dari bahan dasar olefin seperti

rantai panjang yang diproduksi dari bahan dasar olefin seperti ethyleneethylene  dan  dan  propylene

 propylene. Maka dari itu, untuk mempelajari bagaimana cara produksi plastik, proses. Maka dari itu, untuk mempelajari bagaimana cara produksi plastik, proses  produksi etilen menjadi suatu hal yang menarik dan penting untuk diketahui.

 produksi etilen menjadi suatu hal yang menarik dan penting untuk diketahui. PT. Chandra Asri

PT. Chandra Asri Petrochemical (PT. CAP), Petrochemical (PT. CAP), Tbk. adalah Tbk. adalah pabrik yang bergerakpabrik yang bergerak dalam bidang industri petrokimia olefin. Pabrik petrokimia terbesar di Indonesia ini dalam bidang industri petrokimia olefin. Pabrik petrokimia terbesar di Indonesia ini mengolah lebih lanjut hasil ikutan penyulingan minyak bumi dan gas alam yang mengolah lebih lanjut hasil ikutan penyulingan minyak bumi dan gas alam yang  berupa

 berupa naphtha, Liquified Petroleum Gas (LPG)naphtha, Liquified Petroleum Gas (LPG) dandan  Heavy  Heavy Natural Natural Gas Gas LiquifiedLiquified (H-NGL)

(H-NGL). Produk utama yang dihasilkan oleh PT. CAP adalah. Produk utama yang dihasilkan oleh PT. CAP adalah ethyleneethylene dandan  propylene

 propylene yang merupakan bahan baku bagi industri petrokimia hilir di bawahnya.yang merupakan bahan baku bagi industri petrokimia hilir di bawahnya. Pada pengolahan lebih lanjut, kedua produk ini pun dapat diolah menjadi Pada pengolahan lebih lanjut, kedua produk ini pun dapat diolah menjadi

(2)

 polyethylene dan polypropylene yang sering disebut sebagai biji plastik. Oleh industri  petrokimia hilir, produk olefin dapat diproses menjadi berbagai macam barang yang

dapat diaplikasikan di berbagai bidang.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah:

1. Memenuhi kurikulum sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di  program S-1 jurusan Teknik Kimia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Banten.

2. Meningkatkan kualitas dan pemahaman mengenai teknologi kimia, khususnya industri petroleum.

3. Menerapkan dan mengaktualisasikan ilmu Teknik Kimia yang telah diperoleh dibangku kuliah.

4. Mempelajari proses produksi pada Ethylene Plant  di PT. CAP.

5. Menambah wawasan tentang kemajuan teknologi di bidang industri kimia. 6. Membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung dan aplikatif mengenai

unit-unit produksi, khususnya ethylene, yang digunakan oleh PT. CAP.

7. Membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterapkan pada industri petrokimia, khususnya  pada PT. CAP.

1.3 Manfaat Kerja Praktek

Manfaat kerja praktek antara lain :

1. Dapat mengetahui proses produksi pada pembuatan ethylene yang merupakan salah satu biji plastik yang sangat penting..

2. Menambahkan wawasan dan meningkatkan pola pikir bagaimana terjun dan  berkomunikasi dalam lingkungan perusahaan.

(3)

4. Dapat mengetahui dan mengenal peralatan industri kimia lebih dalam.

5. Untuk memberi bekal pengalaman kerja bagi mahasiswa sebelum mereka terjun ke dalam masyarakat.

1.4 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dimulai pada tanggal 3 Juli 2013 sampai dengan 31 Juli 2013.

1.5 Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilaksanakan di PT. Chandra Asri Petrochemical, Jalan Raya Anyer Km.123, Ciwandan, Cilegon, Banten, atau tepatnya pada 106 o1.7’  Lintang Selatan dan 105 o 56.1’ Bujur Timur.

1.6 Sejarah Pembangunan PT. Chandra Asri Petrochemical Center

Pembangunan PT. Chandra Asri Petrochemical (PT. CAP) diawali dengan  bergabungnya kelompok pengusaha besar , yaitu Bimantara Group, Nappan Group dan Barito Pasifik Group pada tahun 1989 dengan status Penanaman Modal Dalam  Negeri (PMDN). Namun usaha pendirian ini sempat terhenti dengan adanya peraturan  pemerintah tentang komersial luar negeri.

Satu studi kelayakan yang independen pada saat itu menunjukkan bahwa  proyek ini memberikan keuntungan yang besar bagi Indonesia, khususnya dalam  penghematan devisa akan barang –   barang impor, ekspor bahan baku dan yang tak

kalah pentingnya adalah menciptakan lapangan kerja melalui industri hilir  petrokimia.

Tak lama setelah itu, PT. CAP mengubah statusnya menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) yang pemiliknya adalah Siemene International Ltd, Stallion Company Ltd dan  Japan Indonesian Petrochemical Investment Coorporation, yang

(4)

menanamkan modalnya sebesar US$ 2 milyar sehingga menjadi industri terbesar yang dikelola di Indonesia.

Pembangunan PT. CAP dimulai dengan pemancangan tiang pertama dengan Menteri Perindustrian RI pada tanggal 11 Maret 1991 diatas lahan seluas 120 ha. Pembangunan proyek dilakukan oleh perusahaan konstruksi Jepang, Toyo  Engineering Coorporation  yang menggunakan sistem EPC ( Engineering  Procurement Construction). Pada tanggal 12 Oktober 1991 pembangunan pabrik ini terhenti dengan adanya peraturan pemerintah tentang pinjaman luar negeri. Tanggal 14 Agustus 1992 pembangunan diteruskan kembali, dengan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing (PMA). Akibat perubahan status tersebut menyebabkan komposisi pemegang saham berubah yaitu : Siemene International Ltd. (65%), Stallion Company Ltd. (10%), dan  Japan Indonesian Petrochemical Investment Co. (25%).

Pembangunan pabrik selesai tahun 1995, yaitu ethylene  plant tanggal 28  januari 1995, LLDPE plant pada tanggal 18 April 1995, dan HDPE plant selesai

tanggal 31 Juli 1995.

Start-up pertama pabrik ini yaitu ethylene  plant pada tanggal 4 Mei 1995, dilanjutkan dengan start-up LLDPE plant pada tanggal 18 Juni 1995 dan HDPE plant  pada tanggal 31 Juli 1995. pada tanggal 5 Mei 1995 Produksi olefin pertama dari PT.

CAP diresmikan pengoperasian oleh mantan presiden RI, Soeharto pada tanggal 16 September 1995. Sejarah perkembangan PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Sejarah PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.

Tanggal Data dan Peristiwa

Maret 1989 PT. Chandra Asri sebagai  Petrochemical Center   didirikan oleh Pudji Budi Santoso dan Suryanto sekaligus sebagai  pemegang saham pertama

(5)

Tanggal Data dan Peristiwa

digantikan oleh Prajogo Pangestu dan Henry Pribadi.

11 Maret 1991 Pembangunan PT. Chandra Asri dimulai dengan  pemancangan tiang pertama oleh Menteri Perindustrian RI seluas 120 hektar di daerah indusri Panca Puri Desa Gunung Sugih, Kecamatan Ciwadan, Anyer.

12 Oktober 1991 Pembangunan pabrik sempat terhenti terkait peraturan  pemerintah tentang pinjaman luar negeri.

Kuartal I, 1992 Proyek pembangunan pabrik dilanjutkan kembali dan memperoleh perhatian dari beberapa perusahaan asing, seperti Marubeni Co., Showa Denko Co., Toyo Engineering Co., Asahimas Chemical Co. Ltd., serta Nestle dan Findfun. Showa Denko Co., dan Marubeni Co. selanjutnya membentuk Japan Indonesian Petrochemical Investment Co. (JIPIC)

Kuartal II, 1992 Bambang Triatmojo (PT. Bimantara Citra) ikut bergabung tetepi tidak bertahan lama. Pada tahun yang sama digantikan oleh Siemens International Ltd. dan Stallion Company Ltd. yang berkedudukan di Inggris.

14 Agustus 1992 Pembangunan pabrik dilanjutkan kembali dengan perubahan status menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Hal ini mengakibatkan perubahan status pemegang saham yaitu Siemens International Ltd. (65%), Stallion Company Ltd. (10%) dan JIPIC (25%)

28 Januari 1995 Pembangunan Ethylene Plant  selesai

18 april 1995 Pembangunan  Linear Low Density Polyethylene  (LLDPE)  Plant  selesai

(6)

Tanggal Data dan Peristiwa

5 Mei 1995 Produksi olefin pertama dari PT. Chandra Asri. 18 Juni 1995 Start-up pertama LLDPE Plant 

31 Juli 1995 Pembangunan  High Density Polyethylene  (HDPE)  Plant  selesai

31 Agustus 1995 Start up pertama HDPE Plant  16 September

1995

PT. Chandra Asri diresmikan Presiden Soeharto sebagai industri petrokimia hulu pertama di Indonesia.

2006 Kepemilikan saham PT. Chandra Asri didominasi oleh Inter Petrindo Inti Citra atau Barito Group (49,55%), Gletzer dan Putnam (22,86%) dan Termasek Holding (24,59%)

Januari 2011 PT. Chandra Asri bergabung dengan PT. Tripolyta Indonesia, menjadi PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.

1.7 Lokasi PT. Chandra Asri Petrochemical

PT. Chandra Asri Petrochemical terletak di desa Ciwandan pesisir Anyer, Kec. Ciwandan - Cilegon Kab. Serang sekitar 123 km dari Jakarta.tepatnya pada lintang selatan 0,60 1,70 dan bujur timur 1050 56,10. Bersama PT.CAP juga terletak  pabrik-pabrik petrokimia seperti PT. Tripolyta Indonesia (PTI), PT. Asahimas

Chemical dan PT. Polipet Karya Persada (PKP). Sedangkan pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada :

1. Ciwandan termasuk pada wilayah kawasan industri Cilegon yang ditetapkan oleh  pemerintah.

2. lokasinya tidak terletak terlalu jauh dari kantor pusat sehingga memudahkan koordinasi.

(7)

3. dekat dengan laut, sehingga dapat memanfaatkan air laut sebagai air pendingin dalam sistem utilitas, selain itu juga memudahkan transportasi produk dan suplai  bahan baku.

4. dekat dengan konsumen, karena terletak diujung barat pulau Jawa sehingga memudahkan distribusi dan pemasaran produk untuk pulau Jawa dan Sumatera.

Peta lokasi dapat dilihat di Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi PT. Chandra Asri Petrochemical Center, Tbk

1.8 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik meliputi seluruh posisi bangunan di pabrik yang diatur  berdasarkan :

1. Posisi garis pantai,yaitu sejajar dengan garis pantai dan bukan berdasarkan arah mata angin.

2. Jenis alur proses produksi

3. Keselamatan dan kenyamanan para karyawan

PT. Chandra Asri Petrochemical didirikan diatas tanah seluas 120 Ha. Luas tersebut termasuk kantor, gudang, masjid, klinik dan area untuk perluasan pabrik.

(8)

Tata letak pabrik dan lay-out   PT. Chandra Asri Petrochemical dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Tata Letak Pabrik dan Lay-out  PT. CAP, Tbk

1.9 Manajemen Perusahaan

1.9.1 Struktur Organisasi PT. Chandra Asri

PT. Chandra Asri dipimpin oleh seorang Vice President Director for Operation  yang membawahi Technical & Operation  (T&O)  Director   yang membawahi lima  Deputy General Manager . Sedangkan Technical & Operation (T&O)  Deputy  ini akan mengkoordinasikan beberapa divisi dan departemen. PT.CAP memiliki 12 departemen yang masing  –   masing dipimpin oleh seorang

 Departemen Manager . Masing - masing  Departement Manager   membawahi  beberapa Section Manager   dan Super Intendent   (SI). SI kemudian membawahi Section Supervisor . Tiap-tiap departemen mempunyai hubungan yang saling

(9)

menunjang dalam proses produksi dan dituntut untuk bekerja secara profesional agar tidak terjadi miss comunication.

PT. CAP terdiri dari beberapa departemen, yang masing - masing dipimpin oleh seorang Departement Manager . Departemen - departemen itu adalah:

1.  Production Departement  1 (PD 1) terdiri dari Ethylene Section 2.  Production Departement  2 (PD 2) yang memiliki 3 section:

a.  Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) Section  b.  High Density Polyethylene (HDPE) Section

c.  Bagging and Polyethylene Warehouse Section 3.  Production Departement  3 (PD 3) terdiri dari 2 section:

a. Utility Section

 b. Offsite Section and Marine Section

4.  Maintenance Departement  (MTD) yang memiliki 3 section: a.  Electrical Section and Instrument Section

 b.  Planning/ Coordination Section c. Coordination Section (MTD 3)

5.  Production Planning Departement  (PPD) yang memiliki 4 section: a.  Monomer Production (PPD 1) Section

 b.  Polymer Production (PPD 2) Section c.  Production Cost Control  (PPD 3) Section d.  Polymer Handling  (PPD 4) Section

6. Technical Departement  (TCD) yang terdiri dari 3 section: a.  Polymer Section

 b.  Monomer Section

c. Costumer Service Section

7.  Finance Accounting and Administration (FFA), yang terdiri dari 5 section: a.  Finance

(10)

c.  Human Resource Development (HRD ) d. General Affair

e.  Information Technology Departement (ITD)

8.  Purchasing and Contract Departement , yang terdiri dari 2 section: a.  Purchasing

 b.  Material Warehouse

9. Safety and Environment Departement

10.  Engineering Group Departement , yang terdiri dari 3 section: a.  Design Section  b.  Project Section c.  Inspection Section 11. Technology Departement 12. Security Departement 1.9.2 Production Departement-1 (PD-1)

Produksi Departement-1 terdiri dari ethylene section :

 Ethylene Section mempunyai tugas untuk memproduksi ethylene, Super High  Pressure (SHP) Steam, High Pressure Hydrogen, Methane Offgas, Polymer Grade  Propylen, Propylene Fuel Oil (PFO) , Heavy Tail end dari  H-NGL.Ethylene Plant 

PT.CAP menggunakan lisensi teknologi dari Lummus Crest Technology (LCT) dari USA dan KBR Technology.

1.9.3 Production Departement-2 (PD-2)

1. LLDPE ( Linear Low Density Polyethylene) Plant 

LLDPE  Plant   memproduksi  polyethylene  dengan menggunakan lisensi teknologi dari Union Carbide Chemical and Plastic Company Inc, USA (UNIPOL). Produk ethylene yang dihasilkan adalah jenis Linear Low Density

(11)

 Polyethylene (LLDPE) , Medium Density Polyethylene (MDPE)  dan High  Density Polyethylene (HDPE).

2. HDPE (High Density Polyethylene) Plant

HDPE  Plant   memproduksi  polyethylene  dengan menggunakan lisensi teknologi dari Showa denko (SDK)  Jepang. Produk  polyethylene  yang dihasilkan adalah jenis High Density Polyethylene (HDPE).

3.  Bagging and Polyethylene Warehouse Section

 Bagging section termasuk dalam bagian PD-2, dimana bagian ini bertugas untuk melakukan proses pengemasan produk polyethylene  baik dari LLDPE maupun HDPE  Plant . Pengemas yang digunakan adalah bag film roll   yang diproduksi oleh PT. Kekar Plastindo. Kapasitasnya 1000 kantong per jam, dan  berat tiap kantong 25 kg.

1.9.4 Production Departement-3 (PD-3)

Production Departement-3 terbagi atas beberapa section, antara lain: 1. Utility Section

Utility Section  merupakan bagian dari PD-1 yang bertugas untuk menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung pabrik baik untuk ethylene plant  maupun  polyethylene plant . Fasilitas-fasilitas itu antara lain  Cooling Water System, Fire Fighting System, Water Treatment System, Instrumental Air  Plant, Air System, Steam Generation, Power Generation and Waste Water

Treatment System.

2. Offsite and Marine Section (OM Section)

Offsite and Marine Section terdiri dari Storage Tank, Jetty & Berth dan  Jetty Arms & Hoses. Tugas utama dari seksi ini antara lain menerima bahan  baku dari kapal dan menyimpannya di storage tank   dan menerima produk

(12)

1.9.5 Maintenance Departement (MTD)

 Maintenance Departement (MTD) terbagi menjadi empat section, yaitu: 1.  Mechanical Section (MTD1)

2.  Electrical Section (MTD2) 3.  Instrumental Section (MTD3) 4. Coordination Section (MTD4)

MTD1, MTD2, MTD3 masing-masing bertugas untuk memelihara atau menjaga semua peralatan listrik, mesin dan instrumentasi dalam keadaan baik untuk dioperasikan dengan membuat suatu jadwal inspeksi pemeriksaan, mengikuti  peraturan - peraturan keselamatan dan didukung oleh orang - orang yang berdedikasi,  juga mengatasi semua gangguan atau kerusakan peralatan listrik, mesin dan instrumentasi. MTD4 bertugas melakukan koordinasi atau pembagian tugas apabila ada Maintenance work Request (MWR) dari operator ke MTD.

1.9.6 Technical Departement (TCD)

Technical Departement (TCD) merupakan departemen di PT. CAP bertugas untuk menangani bidang teknik. TCD terdiri dari 4 section yaitu:

1. Laboratorium Monomer

Laboratorium ini menangani bagian ethylene plant   dan utility section. Adapun jenis laboratorium yang ada adalah laboratorium gas, laboratorium minyak, dan laboratorium air.

Laboratorium gas bertugas menangani sampel gas dari ethylene plant seperti gas ethylene, propylene, methane, hydrogen, C 4 /C 5  dan lain-lain.

Laboratorium minyak menangani antara lain naphta, pygas, quench oil, PFO dan  NaOH . Sedangkan laboratorium air bertugas menangani air dari utility, air dari proses dan air limbah.

(13)

Laboratorium ini bertugas menangani dan memeriksa semua sampel yang  berasal dari LLDPE dan HDPE plant  serta catalyst plant .

3. Customer Service

Customer service section  bertugas untuk menangani hal - hal khusus yang  berhubungan dengan pelanggan dan berfungsi sebagai  front liner   antara  perusahaan dan pelanggan.

4. Coordinator Section

Coordination section  yang ada di PT. Chandra Asri bertugas sebagai Bank data (data control ) dan administrasi.

1.9.7 Production Planning Departement (PPD)

PPD di PT. CAP dikepalai oleh seorang  Departement Manager   dan dibagi menjadi Monomer Production (PPD1) , Polymer Production (PPD2) , Production Cost  Analysis (PPD3) dan  Polymer Handling (PPD4 ). Khusus untuk  Polymer Handling , PT. CAP bekerja sama dengan PT. Sankyu sebagai Warehousing Contactror  dan PT. Kaliguma untuk pengangkutannya.

Secara umum tugas PPD adalah:

1. Menyiapkan rencana untuk  ethylene plant dan polyethylene plant. 2. Melakukan pengawasan dan aktivitas lainnya dalam lingkup PT. CAP.

3. Menginvestarisasikan pengawasan produk, bahan baku, bahan bakar dan  persediaan umpan.

4. Menganalisa biaya produksi. 5. Penanganan produk polimer.

1.9.8 Safety and Environment Departement (SED)

Safety and Environment Departement  mengurusi segala sesuatu yang rawan agar tidak terjadi kerugian atau kerusakan dengan cara melakukan pencegahan sedini

(14)

mungkin. Untuk melaksanakan tugasnya, departemen membagi fungsi kerjanya menjadi sebagai berikut:

a. Seksi keselamatan kerja ( safety)  b. Seksi lingkungan (environment )

Sehingga secara umum program dan keselamatan kerja yang dilaksanakan di PT. CAP adalah sebagai berikut:

a. Program keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan.

 b. Program perlindungan lingkungan dan pencegahan kebersihan perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing seksi secara rinci akan membuat  program kerja yang sesuai dengan bidang tugasnya.

A. Seksi Keselamatan Kerja

Hampir dalam semua pabrik mempunyai bagian keselamatan kerja, dimana  bagian ini membidangi semua hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti halnya dengan PT. CAP merupakan pabrik kimia yang menempatkan keselamatan kerja dalam suatu tempat sebagai prioritas utama. Dan sasaran utama keselamatan kerja di PT. CAP ini adalah mencegah bahaya- bahaya yang biasanya timbul pada suatu pabrik pengolahan dan bahaya - bahaya khusus agar tidak dapat terjadi, selain itu juga menanggulangi bahaya - bahaya tersebut apabila sudah terjadi.

Sebagai salah satu pabrik kimia terbesar di Indonesia, yang dalam prosesnya menggunakan zat-zat kimia, tentunya kesehatan dan keselamatan kerja menjadi ha yang sangat penting. Penggunaan bahan - bahan berbahaya, contohnya bahan  baku yang merupakan fraksi hidrokarbon yang tidak stabil dan mudah bereaksi, mudah terbakar dan mudah meledak, maka kewaspadaan dalam pelaksanaan kerja untuk kesehatan dan keselamatan kerja sangat diutamakan untuk menghindari bahaya yang timbul.

(15)

Kinerja keselamatan kerja di PT. CAP yaitu dengan cara menyiapkan: 1. Prosedur keselamatan kerja

2. Audit dan inspeksi keselamatan kerja 3. Kampanye keselamatan kerja

4. Pencegahan dan penyelidikan 5. Statistik keselamatan kerja 6. Penyediaan peralatan pelindung

7. Penggalangan komite keselamatan kerja 8. Analisa dan observasi keselamatan kerja 9. Penyediaan data bahan berbahaya

Penekanan akan keselamatan dan keamanan kerja adalah hal utama yang dikerjakan oleh bagian  safety red area entry. Film badge, gas detector, dan breathing apparatus  adalah contoh - contoh usaha pencegahan yang dilakukan  pihak perusahaan.

Yang perlu dilakukan sebelum melakukan pekerjaan diatas bahwa semua  pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan dan proses harus melalui isolasi  prosedur terlebih dahulu. Setelah isolasi prosedur dilakukan, lalu melihat  prosedur lainnya yaitu mengisi formulir surat izin hendak melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, departemen keselamatan kerja di PT. CAP mengeluarkan surat izin untuk masing-masing kategori di atas. Bilamana hal yang ada dalam formulir surat izin telah diisi dan disetujui oleh petugas keamanan, maka para pekerja tersebut bisa langsung memulai bekerja dengan prosedur yang disetujui.

B. Seksi Lingkungan

Pengetahuan peraturan pemerintah serta control pelaksanaan yang semakin ketat, baik BAPEDAL, PEMDA maupun instansi lainnya, telah membuat seksi lingkungan di PT. CAP harus bekerja keras.

(16)

Selain melaksanakan komitmen yang telah ditetapkan dalam studi analisa dampak lingkungannya. Seksi lingkungan juga telah memperkenalkan beberapa  program baru yang bermanfaat bagi pabrik secara keseluruhan. Beberapa program  baru yang ditetapkan oleh seksi lingkungan meliputi juga kampanye sadar lingkungan serta audit inspeksi lingkungan di PT. CAP, salah satu kegiatan  penting yang ada di lingkungan adalah fasilitas Waste Water treatment (WWT).

Plant WWT ini dirancang untuk memperlakukan air hasil olahan dari kompleks industri PT. CAP menjadi air buangan yang sesuai dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah atau menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Program lingkungan yang dilaksanakan saat ini meliputi: 1. Pengolahan air limbah

2. Pemantauan air limbah

3. Pengelolaan limbah berbahaya dan beracun 4. Pengelolaan sampah

5. Pemantauan kebisingan 6. Pemantauan kebersihan 7. Kampanye sadar lingkungan 8. Inspeksi lingkungan

9. Minimalisasi limbah

10. Program 4R ( Reduce, Reuse, Recovery and Recycle) atau pengurangan,  pemanfaatan, penggunaan kembali, serta daur ulang.

Deskripsi peralatan-peralatan pada Waste water Treatment (WWT): a. Api Separator

 b. Waste Oil Pit c.  Equalization Basin d.  Final Check Basin e.  Neutralization Tank

(17)

f. Surge Basin

g. Coagulation Tank h.  Dewatering Unit i.  Air Floating Tank  j. Sludge Storage

k.  Aerator Basin l.  Incenerator m. Settler n.  Rotary Kiln

Seluruh peralatan ini dikendalikan melalui Panel Control Room (PCT).

1.9.9 Finance Accounting and Andministration (FAA)

Secara umum tugas FFA adalah untuk mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan ( finance), pembayaran gaji karyawan (accounting ),  perekrutan karyawan baru serta training karyawan ( Human Resources Development/  HRD), serta mengurusi hal-hal umum seperti transportasi, konsumsi, dan sebagainya

(General Affair/ GA).

1.9.10 Purchasing ang Contract Departement

 Purchasing and Contract Departement  terdiri atas material warehouse  dan  purchasing .

1.9.11 Engineering Group Departement

 Engineering Group Departement  terdiri dari 3 section, yakni: 1.  Design section

2.  Project section 3.  Inspection section

(18)

1.9.12 Gudang (Warehouse)

Gudang berfungsi untuk menyimpan bahan baku (raw material ) dan produk yang telah dihasilkan dari pabrik, khususnya dari PD2.

1.9.13 Keamanan (Security )

Keamanan bertugas untuk menjaga keamanan pabrik dari segala gangguan yang mengakibatkan ketidakamanan di PT. CAP, dalm pengelolaannya dipercayakan kepada PT. SIGAP.

1.10 Jam Kerja karyawan PT. CAP

Industri di kawasan Cilegon (Petrochemical Complex) beroperasi selama 24  jam per hari secara terus menerus. Begitu pula dengan PT. CAP. Adapun jam kerja  bagi karyawan pabrik di Cilegon adalah sebagai berikut :

1. Karyawan regular atau daily

Senin – Jum’at : 07.30-16.30 wib

Istirahat makan siang : 12.00-13.00 wib 2. Karyawan shift

Shift pagi : 07.00-15.00 wib Shift siang : 15.00-23.00 wib Shift malam : 23.00-07.00 wib

3. Jam kerja bagi karyawan di Jakarta (head office) adalah sebagai berikut : Senin – Jum’at : 08.00-17.30 wib

Istirahat makan siang : 12.00-13.00 wib

Jam kerja tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kepentingan operasional perusahaan, yang tentunya dengan mengindahkan peraturan  perundang - undangan yang berlaku.

(19)

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagi pengganti sebagian dari  penghasilan yang hilang atau berkurang sebagi akibat dari peristiwa –  peristiwa

tertentu sewaktu menjalankan pekerjaannya. a. Ruang Lingkup

1. Sesuai dengan Undang-Undang No.3/1992, termasuk peraturan pelaksanannya,  perusahaan mengikutsertakan setiap karyawan dalam program jamsostek yang

meliputi;

 Jaminan Kecelakaan Kerja  Jaminan kematian

 Jaminan hari tua

2. Perusahaan menyediakan Jaminan kecelakaan karyawan melalui program  bantuan kecelakaan.

 b. Fasilitas Jamsostek

1. Iuran kecelakaan kerja dan kematian di tanggung oleh perusahaan

2. Iuran kecelakaan kerja dan kematian di tanggung oleh perusahaan sebesar 3.7 % dan di tanggung oleh karyawan sendiri sebesar 2 %dari gaji bulanan, yang langsung dibayarkan oleh perusahaan ke kantor ASTEK (pasal 1 ayat 3 PP no.14/1993)

3. Perhitungan iuran dapat berubah dengan ketetapan pemerintah yang berlaku. Fasilitas yang didapat karyawan PT. Chandra Asri Petrochemical Center adalah fasilitas sebagai berikut :

a. Makan siang di kantin dengan menggunakan kupon.

 b. Bus antar jemput karyawan melalui rute yang telah di tentukan.

c. Klinik (medical ) yang berguna untuk memantau kesehatan karyawan . d. Perumahan bagi karyawan yang belum memiliki rumah .

Gambar

Tabel 1.1 Sejarah PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.
Gambar 1. Lokasi PT. Chandra Asri Petrochemical Center, Tbk
Gambar 2. Tata Letak Pabrik dan Lay-out  PT. CAP, Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal penyelesaian kerugian negara/daerah, BPK berwenang untuk menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik

Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian khusus Badan POM RI adalah pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Hal ini dianggap penting mengingat anak sekolah merupakan cikal

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan

Masyarakat berharap kepada Bupati H Ashari Tambunan untuk dapat mengaspal jalan sepanjang lebih kurang 2 Km tersebut agar masyarakat petani lebih mudah mengangkut hasil

Tuntutan ekonomi yang terus mendesak keluarga nelayan di Muara Angke khususnya dengan pendapatan suami yang tidak menentu membuat wanita nelayan memiliki

Perpustakaan Pengadilan Tinggi Padang adalah dibutuhkan tenaga pustakawan yang benar-benar ahli dibidangnya, memberikan pelatihan-pelatihan kepada pustakawan

Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal.Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tiduratau tidak dapat tidur.Misalnya pada

Dengan demikian, alternatif pemecahan masalah yang digunakan yaitu memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang urgensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada