• Tidak ada hasil yang ditemukan

Forum Diskusi M1KB2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Forum Diskusi M1KB2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 _Mari Ber

 _Mari Berdiskusi_diskusi_ Topik KB2

Topik KB2

Diskusikan teori belajar apa sakah yang

Diskusikan teori belajar apa sakah yang relevan pada pembelajaran tematikrelevan pada pembelajaran tematik 1.

1. Kelas rendahKelas rendah 2.

2. Kelas tinggiKelas tinggi Mengapa demikian? Mengapa demikian? ^Pendapa

^Pendapat t saya^saya^

Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanism

aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan e dan KonstruktivismeKonstruktivisme. Pada . Pada anak umur 6anak umur 6 hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap

hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap operasionaoperasional konkrit. l konkrit. Pada tahap ini anakPada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini

masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukaanak menyukai soali soal-soal yang telah t-soal yang telah tersediaersedia  jawabannya

 jawabannya. . KemampuKemampuan an berpberpikir ikir mereka mereka juga juga menjamenjadi di lebilebih h baikbaik. . Mereka Mereka jugajuga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini  juga

 juga mulai mulai mengermengerti ti reverreversibisibilitlitas.as. Kelas Rendah :

Kelas Rendah : 

 Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lamaMulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama 

 Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebihBersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih 

 Memahami pecahan dan konsep ruangMemahami pecahan dan konsep ruang 

 Memahami uangMemahami uang 

 Dapat memberitahu waktuDapat memberitahu waktu 

 Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam semingguDapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu 

 Menikmati membaca buku sendiriMenikmati membaca buku sendiri 

 Senang BermainSenang Bermain 

 Senangnya Bekerja dalam KelompokSenangnya Bekerja dalam Kelompok 

 Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara LangsungSenang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung 

 Senang BergerakSenang Bergerak

Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1  –  –  3)3) yaitu umur 6

yaitu umur 6 –  –  9 tahun  9 tahun lebih relevan dengan teori belajar :lebih relevan dengan teori belajar : 1.

1. Teori belajar BehavioristikTeori belajar Behavioristik

Teori yang dicetuskan tentang perubahan

Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.dari pengalaman. Teori behavioristik adalah teori belajar yang berpusat pada guru sebagai subyek Teori behavioristik adalah teori belajar yang berpusat pada guru sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, pentingnya teori ini sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, pentingnya teori ini yaitu masukan yang berupa stimulus

yaitu masukan yang berupa stimulus atau rangsangan dan keluaran yang berupa respon.atau rangsangan dan keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar  behavioristik

 behavioristik adalah adalah “ “ siswa siswa diibaratkan diibaratkan sebagai sebagai gelas gelas yang yang kosong kosong dan dan harus harus diisidiisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut belum tahu

apa-sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut belum tahu apa-apa ”.Teori ini sangatapa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masih membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru mendukung peserta didik yang masih membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru atau orang yang lebih tua dan

atau orang yang lebih tua dan teori ini juga sangat teori ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatumendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat pengharga

mendapat penghargaan negatif, yang didasari an negatif, yang didasari pada perilaku yang tampak.pada perilaku yang tampak. 2.

2. Teori KognitifTeori Kognitif

Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru  beradaptas

 beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif i secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. yang telah dimiliki oleh siswa. SiswaSiswa kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila  pelajaran

(2)

 pelajaran

 pelajaran harus dari seharus dari sederhana derhana ke komke kompleks, belajar depleks, belajar dengan mengan memahammahami akan jauh lebi akan jauh lebihih  baik

 baik daripada daripada dengan dengan hanya hanya menghamenghafal fal tanpa tanpa pengertian pengertian penyajian. penyajian. Aplikasi Aplikasi teoriteori  belajar

 belajar kognitif dakognitif dalam lam pembelajarapembelajaran, guru n, guru harus harus memahamemahami mi bahwa bahwa siswa siswa bukan bukan sebagaisebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.

sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret. Kelas Tinggi :

Kelas Tinggi :

o

o Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami danKebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan

mempertimbangkan perspektif lain. mempertimbangkan perspektif lain.

o

o Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, danMereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan

mampu berpikir logis. mampu berpikir logis.

o

o Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan. o

o Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumberMereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber

motivasi. motivasi.

o

o Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usiaPerkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia

sekolah. sekolah.

o

o Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang danMereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan

memberitahu waktu. memberitahu waktu.

o

o Mereka dapat menikmati membaca buku.Mereka dapat menikmati membaca buku. o

o Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita. o

o Mereka menghargai humor dan permainan kata.Mereka menghargai humor dan permainan kata.

Sedangkan kelas atas (4

Sedangkan kelas atas (4 –  –  6) yaitu umur 10 6) yaitu umur 10 –  –  12 tahun  12 tahun lebih relevan dengan teori belajarlebih relevan dengan teori belajar 1.

1. Teori belajar HumanistikTeori belajar Humanistik

Teori belajar Humanistik adalah teori

Teori belajar Humanistik adalah teori belajar yang mengarah pada peserta didik belajar yang mengarah pada peserta didik sebagaisebagai subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi  balajar

 balajar serta serta motivasi motivasi belajar belajar siswa siswa dalam dalam mengakmengaktualisasikan tualisasikan diri diri karena karena manusiamanusia memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini lebih memanusiakan manu

lebih memanusiakan manusia. Kelas tinggi sia. Kelas tinggi sesuai dengan teori ini sesuai dengan teori ini karena teori ini karena teori ini sangatsangat mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini),  para

 para siswa siswa bebas bebas menetukamenetukan can cara ra mereka mereka sendiri sendiri dalam dalam mencapamencapai tujuan i tujuan mereka mereka sendiri.sendiri. Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan  pembelajara

 pembelajaran bermakn bermakna.na. 2.

2. Teori KognitifTeori Kognitif

Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau  proses me

 proses mental anak, tidak sntal anak, tidak sekedar keekedar kepada hasilnyapada hasilnya. Guru harus m. Guru harus memahamemahami proses yangi proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil

digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalamatersebut. Pengalamann –  –  pengalaman belajar pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatika

yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap n tahap fungsi kognitif dan fungsi kognitif dan jika gurujika guru  penuh

 penuh perhatian perhatian terhadap terhadap PendekataPendekatan n yang yang digunakan digunakan siswa siswa untuk untuk sampai sampai padapada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan  pengalama

 pengalaman yang dimaksud. Pada kelas 4n yang dimaksud. Pada kelas 4 –  –  6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi (( ready made knowledgeready made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan

(3)

3.

3. Teori konstruktivismeTeori konstruktivisme

Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya

“menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan-upaya sejenis untuk memindahkan  pengetahuan

 pengetahuan pada pada siswa siswa tetapi tetapi menciptakamenciptakan n situasi situasi bagi bagi siswa siswa yang yang membantumembantu  perkemba

(4)

 _Mari Berdiskusi_   _Mari Berdiskusi_ 

Topik KB2 Topik KB2

Diskusikan teori belajar apa sakah

Diskusikan teori belajar apa sakah yang relevan pada pembelajaran tematik yang relevan pada pembelajaran tematik  1.

1. Kelas rendahKelas rendah 2.

2. Kelas tinggiKelas tinggi Mengapa demikian Mengapa demikian?? ^Pendapat saya^ ^Pendapat saya^

Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan Konstruktivisme. Pada anak umur 6 aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan Konstruktivisme. Pada anak umur 6 hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap

hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap operasionaoperasional konkrit. l konkrit. Pada tahap ini anakPada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini

masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukaanak menyukai soali soal-soal yang telah t-soal yang telah tersediaersedia  jawabannya

 jawabannya. Kemampuan berpikir . Kemampuan berpikir mereka juga menjadi lmereka juga menjadi lebih baik. ebih baik. Mereka juga mampuMereka juga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengerti reversibilitas.

mengerti reversibilitas.

Kelas Rendah : Kelas Rendah :

 Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lamaMulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama 

 Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebihBersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih 

 Memahami pecahan dan konsep ruangMemahami pecahan dan konsep ruang 

 Memahami uangMemahami uang 

 Dapat memberitahu waktuDapat memberitahu waktu 

 Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam semingguDapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu 

 Menikmati membaca buku sendiriMenikmati membaca buku sendiri 

 Senang BermainSenang Bermain 

 Senangnya Bekerja dalam Kelompok Senangnya Bekerja dalam Kelompok  

 Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara LangsungSenang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung 

 Senang Bergerak Senang Bergerak 

Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1  –  –  3)3) yaitu umur 6

yaitu umur 6 –  –  9 tahun  9 tahun lebih relevan dengan teori belajar :lebih relevan dengan teori belajar : 1.

1. Teori belajar Behavioristik Teori belajar Behavioristik 

Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari  pengalama

 pengalaman. n. Teori Teori behavioristik behavioristik adalah adalah teori teori belajar belajar yang yang berpusat berpusat pada pada guruguru sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif,  pentingnya

 pentingnya teori teori ini ini yaitu yaitu masukamasukan n yang yang berupa berupa stimulus stimulus atau atau rangsangarangsangan n dandan keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar

stimulus dan respon.teori belajar behavioristik adalah “ siswa diibaratkan sebagaibehavioristik adalah “ siswa diibaratkan sebagai gelas yang kosong dan harus diisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut gelas yang kosong dan harus diisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut  belum

 belum tahu tahu apa-apa-apa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masihapa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masih membutuhka

membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru atau n bimbingan atau arahan dari guru atau orang yang lebih tua dan teoriorang yang lebih tua dan teori ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat  penghargaan n

 penghargaan negatif, yang didaegatif, yang didasari pada pesari pada perilaku yang tamrilaku yang tampak.pak. 2.

2. Teori Kognitif Teori Kognitif 

Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru  beradaptas

 beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif i secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. Siswayang telah dimiliki oleh siswa. Siswa kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila

(5)

 pelajaran

 pelajaran tersebut tersebut disusun disusun berdasarkan berdasarkan pola pola dan dan logika logika tertentu, tertentu, penyusunan penyusunan materimateri  pelajaran ha

 pelajaran harus dari sederus dari sederhana ke rhana ke kompleks, kompleks, belajar dengbelajar dengan meman memahami akahami akan jauh lebihan jauh lebih  baik

 baik daripada daripada dengan dengan hanya hanya menghafamenghafal l tanpa tanpa pengertian pengertian penyajian. penyajian. Aplikasi Aplikasi teoriteori  belajar

 belajar kognitif dakognitif dalam lam pembelajarapembelajaran, guru n, guru harus harus memahamemahami bmi bahwa ahwa siswa bsiswa bukan ukan sebagaisebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.

sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.

Kelas Tinggi : Kelas Tinggi :

o

o Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami danKebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan

mempertim

mempertimbangkan perspektif bangkan perspektif lain.lain.

o

o Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, danMereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan

mampu berpikir logis. mampu berpikir logis.

o

o Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan. o

o Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumberMereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber

motivasi. motivasi.

o

o Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usiaPerkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia

sekolah. sekolah.

o

o Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang danMereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan

memberitahu waktu. memberitahu waktu.

o

o Mereka dapat menikmati membaca buku.Mereka dapat menikmati membaca buku. o

o Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita. o

o Mereka menghargai humor dan permainan kata.Mereka menghargai humor dan permainan kata.

Sedangkan kelas atas (4

Sedangkan kelas atas (4 –  –  6) yaitu umur 10 6) yaitu umur 10 –  –  12 tahun  12 tahun lebih relevan dengan teori belajarlebih relevan dengan teori belajar 1.

1. Teori belajar Humanistik Teori belajar Humanistik 

Teori belajar Humanistik adalah teori

Teori belajar Humanistik adalah teori belajar yang mengarah pada belajar yang mengarah pada peserta didik sebagaipeserta didik sebagai subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi  balajar

 balajar serta serta motivasi motivasi belajar belajar siswa siswa dalam dalam mengakmengaktualisasikan tualisasikan diri diri karena karena manusiamanusia memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini lebih memanusiakan manu

lebih memanusiakan manusia. Kelas tinggi sia. Kelas tinggi sesuai dengan teori ini sesuai dengan teori ini karena teori ini karena teori ini sangatsangat mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini),  para

 para siswa siswa bebas bebas menetukamenetukan can cara ra mereka mereka sendiri sendiri dalam dalam mencapamencapai tujuan i tujuan mereka mereka sendiri.sendiri. Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan  pembelajara

 pembelajaran bermakn bermakna.na. 2.

2. Teori Kognitif Teori Kognitif 

Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau  proses me

 proses mental anak, tidak sntal anak, tidak sekedar keekedar kepada hasilnyapada hasilnya. Guru harus m. Guru harus memahamemahami proses yangi proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil

digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalamatersebut. Pengalamann –  –  pengalaman belajar pengalaman belajar yang sesuai dikembangka

yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif n dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika gurudan jika guru  penuh

 penuh perhatian perhatian terhadap terhadap PendekataPendekatan n yang yang digunakan digunakan siswa siswa untuk untuk sampai sampai padapada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan  pengalama

 pengalaman yang dimaksud. Pada kelas 4n yang dimaksud. Pada kelas 4 –  –  6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi

(6)

(( ready made knowledgeready made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan

interaksi spontan dengan lingkungan.lingkungan. 3.

3. Teori konstruktivismeTeori konstruktivisme

Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya

“menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan-upaya sejenis untuk memindahkan  pengetahuan

 pengetahuan pada pada siswa siswa tetapi tetapi menciptakamenciptakan n situasi situasi bagi bagi siswa siswa yang yang membantumembantu  perkemba

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan penelitian, pengolahan data dan pembahasan tentang hubungan antara pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan ibu pada fase aktif kala I proses

Misalnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Young (1985) bahwa senjangan anggaran terjadi ketika bawahan yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan informasi

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian adalah pre-test dan post-test design group untuk mengetahui efektifitas terapi

Mudharabah seperti ini disebut mudharabah mutlaqah (mudharabah tidak terikat). Pembagian keuntungan, untuk viliditas mudharabah diperlukan bahwa para pihak sepakat, pada