_Mari Ber
_Mari Berdiskusi_diskusi_ Topik KB2
Topik KB2
Diskusikan teori belajar apa sakah yang
Diskusikan teori belajar apa sakah yang relevan pada pembelajaran tematikrelevan pada pembelajaran tematik 1.
1. Kelas rendahKelas rendah 2.
2. Kelas tinggiKelas tinggi Mengapa demikian? Mengapa demikian? ^Pendapa
^Pendapat t saya^saya^
Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanism
aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan e dan KonstruktivismeKonstruktivisme. Pada . Pada anak umur 6anak umur 6 hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap
hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap operasionaoperasional konkrit. l konkrit. Pada tahap ini anakPada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini
masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukaanak menyukai soali soal-soal yang telah t-soal yang telah tersediaersedia jawabannya
jawabannya. . KemampuKemampuan an berpberpikir ikir mereka mereka juga juga menjamenjadi di lebilebih h baikbaik. . Mereka Mereka jugajuga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga
juga mulai mulai mengermengerti ti reverreversibisibilitlitas.as. Kelas Rendah :
Kelas Rendah :
Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lamaMulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama
Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebihBersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih
Memahami pecahan dan konsep ruangMemahami pecahan dan konsep ruang
Memahami uangMemahami uang
Dapat memberitahu waktuDapat memberitahu waktu
Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam semingguDapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu
Menikmati membaca buku sendiriMenikmati membaca buku sendiri
Senang BermainSenang Bermain
Senangnya Bekerja dalam KelompokSenangnya Bekerja dalam Kelompok
Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara LangsungSenang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung
Senang BergerakSenang Bergerak
Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 – – 3)3) yaitu umur 6
yaitu umur 6 – – 9 tahun 9 tahun lebih relevan dengan teori belajar :lebih relevan dengan teori belajar : 1.
1. Teori belajar BehavioristikTeori belajar Behavioristik
Teori yang dicetuskan tentang perubahan
Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.dari pengalaman. Teori behavioristik adalah teori belajar yang berpusat pada guru sebagai subyek Teori behavioristik adalah teori belajar yang berpusat pada guru sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, pentingnya teori ini sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, pentingnya teori ini yaitu masukan yang berupa stimulus
yaitu masukan yang berupa stimulus atau rangsangan dan keluaran yang berupa respon.atau rangsangan dan keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar behavioristik
behavioristik adalah adalah “ “ siswa siswa diibaratkan diibaratkan sebagai sebagai gelas gelas yang yang kosong kosong dan dan harus harus diisidiisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut belum tahu
apa-sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut belum tahu apa-apa ”.Teori ini sangatapa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masih membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru mendukung peserta didik yang masih membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru atau orang yang lebih tua dan
atau orang yang lebih tua dan teori ini juga sangat teori ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatumendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat pengharga
mendapat penghargaan negatif, yang didasari an negatif, yang didasari pada perilaku yang tampak.pada perilaku yang tampak. 2.
2. Teori KognitifTeori Kognitif
Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptas
beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif i secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. yang telah dimiliki oleh siswa. SiswaSiswa kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran
pelajaran
pelajaran harus dari seharus dari sederhana derhana ke komke kompleks, belajar depleks, belajar dengan mengan memahammahami akan jauh lebi akan jauh lebihih baik
baik daripada daripada dengan dengan hanya hanya menghamenghafal fal tanpa tanpa pengertian pengertian penyajian. penyajian. Aplikasi Aplikasi teoriteori belajar
belajar kognitif dakognitif dalam lam pembelajarapembelajaran, guru n, guru harus harus memahamemahami mi bahwa bahwa siswa siswa bukan bukan sebagaisebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.
sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret. Kelas Tinggi :
Kelas Tinggi :
o
o Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami danKebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan
mempertimbangkan perspektif lain. mempertimbangkan perspektif lain.
o
o Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, danMereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan
mampu berpikir logis. mampu berpikir logis.
o
o Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan. o
o Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumberMereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber
motivasi. motivasi.
o
o Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usiaPerkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia
sekolah. sekolah.
o
o Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang danMereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan
memberitahu waktu. memberitahu waktu.
o
o Mereka dapat menikmati membaca buku.Mereka dapat menikmati membaca buku. o
o Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita. o
o Mereka menghargai humor dan permainan kata.Mereka menghargai humor dan permainan kata.
Sedangkan kelas atas (4
Sedangkan kelas atas (4 – – 6) yaitu umur 10 6) yaitu umur 10 – – 12 tahun 12 tahun lebih relevan dengan teori belajarlebih relevan dengan teori belajar 1.
1. Teori belajar HumanistikTeori belajar Humanistik
Teori belajar Humanistik adalah teori
Teori belajar Humanistik adalah teori belajar yang mengarah pada peserta didik belajar yang mengarah pada peserta didik sebagaisebagai subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi balajar
balajar serta serta motivasi motivasi belajar belajar siswa siswa dalam dalam mengakmengaktualisasikan tualisasikan diri diri karena karena manusiamanusia memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini lebih memanusiakan manu
lebih memanusiakan manusia. Kelas tinggi sia. Kelas tinggi sesuai dengan teori ini sesuai dengan teori ini karena teori ini karena teori ini sangatsangat mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), para
para siswa siswa bebas bebas menetukamenetukan can cara ra mereka mereka sendiri sendiri dalam dalam mencapamencapai tujuan i tujuan mereka mereka sendiri.sendiri. Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan pembelajara
pembelajaran bermakn bermakna.na. 2.
2. Teori KognitifTeori Kognitif
Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses me
proses mental anak, tidak sntal anak, tidak sekedar keekedar kepada hasilnyapada hasilnya. Guru harus m. Guru harus memahamemahami proses yangi proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil
digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalamatersebut. Pengalamann – – pengalaman belajar pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatika
yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap n tahap fungsi kognitif dan fungsi kognitif dan jika gurujika guru penuh
penuh perhatian perhatian terhadap terhadap PendekataPendekatan n yang yang digunakan digunakan siswa siswa untuk untuk sampai sampai padapada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalama
pengalaman yang dimaksud. Pada kelas 4n yang dimaksud. Pada kelas 4 – – 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi (( ready made knowledgeready made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan
3.
3. Teori konstruktivismeTeori konstruktivisme
Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya
“menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan
pengetahuan pada pada siswa siswa tetapi tetapi menciptakamenciptakan n situasi situasi bagi bagi siswa siswa yang yang membantumembantu perkemba
_Mari Berdiskusi_ _Mari Berdiskusi_
Topik KB2 Topik KB2
Diskusikan teori belajar apa sakah
Diskusikan teori belajar apa sakah yang relevan pada pembelajaran tematik yang relevan pada pembelajaran tematik 1.
1. Kelas rendahKelas rendah 2.
2. Kelas tinggiKelas tinggi Mengapa demikian Mengapa demikian?? ^Pendapat saya^ ^Pendapat saya^
Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan Teori belajar merupakan hasil pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya tentang bagaimana individu belajar. Terdapat beberapa aliran teori belajar diantaranya aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan Konstruktivisme. Pada anak umur 6 aliran Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan Konstruktivisme. Pada anak umur 6 hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap
hingga 12 tahun menurut Piaget sedang pada tahap operasionaoperasional konkrit. l konkrit. Pada tahap ini anakPada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini
masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukaanak menyukai soali soal-soal yang telah t-soal yang telah tersediaersedia jawabannya
jawabannya. Kemampuan berpikir . Kemampuan berpikir mereka juga menjadi lmereka juga menjadi lebih baik. ebih baik. Mereka juga mampuMereka juga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengerti reversibilitas.
mengerti reversibilitas.
Kelas Rendah : Kelas Rendah :
Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lamaMulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama
Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebihBersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih
Memahami pecahan dan konsep ruangMemahami pecahan dan konsep ruang
Memahami uangMemahami uang
Dapat memberitahu waktuDapat memberitahu waktu
Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam semingguDapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu
Menikmati membaca buku sendiriMenikmati membaca buku sendiri
Senang BermainSenang Bermain
Senangnya Bekerja dalam Kelompok Senangnya Bekerja dalam Kelompok
Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara LangsungSenang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung
Senang Bergerak Senang Bergerak
Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 Berdasarkan karakteristik di atas, maka dapat diklasifikasikan dari kelas rendah (1 – – 3)3) yaitu umur 6
yaitu umur 6 – – 9 tahun 9 tahun lebih relevan dengan teori belajar :lebih relevan dengan teori belajar : 1.
1. Teori belajar Behavioristik Teori belajar Behavioristik
Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari Teori yang dicetuskan tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalama
pengalaman. n. Teori Teori behavioristik behavioristik adalah adalah teori teori belajar belajar yang yang berpusat berpusat pada pada guruguru sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, sebagai subyek sedangkan siswa hanya diposisikan sebagai individu yang pasif, pentingnya
pentingnya teori teori ini ini yaitu yaitu masukamasukan n yang yang berupa berupa stimulus stimulus atau atau rangsangarangsangan n dandan keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara keluaran yang berupa respon. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.teori belajar
stimulus dan respon.teori belajar behavioristik adalah “ siswa diibaratkan sebagaibehavioristik adalah “ siswa diibaratkan sebagai gelas yang kosong dan harus diisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut gelas yang kosong dan harus diisi sebanyak-banyaknya karena siswa tersebut belum
belum tahu tahu apa-apa-apa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masihapa ”.Teori ini sangat mendukung peserta didik yang masih membutuhka
membutuhkan bimbingan atau arahan dari guru atau n bimbingan atau arahan dari guru atau orang yang lebih tua dan teoriorang yang lebih tua dan teori ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas ini juga sangat mendukung untuk membentuk suatu kebiasaan siswa, karena kelas rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini rendah sangat perlu dibimbing dan dituntun oleh orang tua dan guru. Teori ini mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan, perilaku yang baik atau sesuai mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat mendapat penghargaan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan n
penghargaan negatif, yang didaegatif, yang didasari pada pesari pada perilaku yang tamrilaku yang tampak.pak. 2.
2. Teori Kognitif Teori Kognitif
Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru Pada kelas rendah proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptas
beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif i secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. Siswayang telah dimiliki oleh siswa. Siswa kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila kelas rendah yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila
pelajaran
pelajaran tersebut tersebut disusun disusun berdasarkan berdasarkan pola pola dan dan logika logika tertentu, tertentu, penyusunan penyusunan materimateri pelajaran ha
pelajaran harus dari sederus dari sederhana ke rhana ke kompleks, kompleks, belajar dengbelajar dengan meman memahami akahami akan jauh lebihan jauh lebih baik
baik daripada daripada dengan dengan hanya hanya menghafamenghafal l tanpa tanpa pengertian pengertian penyajian. penyajian. Aplikasi Aplikasi teoriteori belajar
belajar kognitif dakognitif dalam lam pembelajarapembelajaran, guru n, guru harus harus memahamemahami bmi bahwa ahwa siswa bsiswa bukan ukan sebagaisebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.
sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret.
Kelas Tinggi : Kelas Tinggi :
o
o Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami danKebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan
mempertim
mempertimbangkan perspektif bangkan perspektif lain.lain.
o
o Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, danMereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan
mampu berpikir logis. mampu berpikir logis.
o
o Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan. o
o Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumberMereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber
motivasi. motivasi.
o
o Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usiaPerkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia
sekolah. sekolah.
o
o Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang danMereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan
memberitahu waktu. memberitahu waktu.
o
o Mereka dapat menikmati membaca buku.Mereka dapat menikmati membaca buku. o
o Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita. o
o Mereka menghargai humor dan permainan kata.Mereka menghargai humor dan permainan kata.
Sedangkan kelas atas (4
Sedangkan kelas atas (4 – – 6) yaitu umur 10 6) yaitu umur 10 – – 12 tahun 12 tahun lebih relevan dengan teori belajarlebih relevan dengan teori belajar 1.
1. Teori belajar Humanistik Teori belajar Humanistik
Teori belajar Humanistik adalah teori
Teori belajar Humanistik adalah teori belajar yang mengarah pada belajar yang mengarah pada peserta didik sebagaipeserta didik sebagai subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu subyek dan guru hanya mendampingi saja,dalam teori ini guru membantu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Fokus utama teori humanistik yaitu mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi maupun sosial serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi balajar
balajar serta serta motivasi motivasi belajar belajar siswa siswa dalam dalam mengakmengaktualisasikan tualisasikan diri diri karena karena manusiamanusia memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini memiliki kekayaan jiwa dengan potensi-potensi yang harus dikembangkan. teori ini lebih memanusiakan manu
lebih memanusiakan manusia. Kelas tinggi sia. Kelas tinggi sesuai dengan teori ini sesuai dengan teori ini karena teori ini karena teori ini sangatsangat mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, mendukung untuk pembelajaran pembentukan kepribadian yaitu skill atau ketrampilan, hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran hasilnya siswa merasa senang dan berinisiatif dalam belajar. (Jika pembelajaran menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), menyenangkan siswa maka minat belajar dan kebiasaan siswa bida terbentuk lebih dini), para
para siswa siswa bebas bebas menetukamenetukan can cara ra mereka mereka sendiri sendiri dalam dalam mencapamencapai tujuan i tujuan mereka mereka sendiri.sendiri. Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong Karena prinsip teori ini adalah siswa bagaikan gelas isi jadi bukan bagai gelas kosong lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal lagi. Maka kelas tinggi ke sekolah sudah memiliki bekal dan dalam pembelajaran bekal tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan tersebut dilengkapi dengan kegiatan yang mendukung yaitu diskusi, presentasi dan pembelajara
pembelajaran bermakn bermakna.na. 2.
2. Teori Kognitif Teori Kognitif
Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau Siswa kelas tinggi sudah pada tahap memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses me
proses mental anak, tidak sntal anak, tidak sekedar keekedar kepada hasilnyapada hasilnya. Guru harus m. Guru harus memahamemahami proses yangi proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil
digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalamatersebut. Pengalamann – – pengalaman belajar pengalaman belajar yang sesuai dikembangka
yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif n dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika gurudan jika guru penuh
penuh perhatian perhatian terhadap terhadap PendekataPendekatan n yang yang digunakan digunakan siswa siswa untuk untuk sampai sampai padapada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalama
pengalaman yang dimaksud. Pada kelas 4n yang dimaksud. Pada kelas 4 – – 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan 6 sudah berlatih diskusi berkelompok dan mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi
(( ready made knowledgeready made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan
interaksi spontan dengan lingkungan.lingkungan. 3.
3. Teori konstruktivismeTeori konstruktivisme
Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka kedalam kerangka kognitifnya. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya
“menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan
pengetahuan pada pada siswa siswa tetapi tetapi menciptakamenciptakan n situasi situasi bagi bagi siswa siswa yang yang membantumembantu perkemba