• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Tentang Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Makalah Tentang Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondis

kondisi i ketenaketenagakerjgakerjaan aan IndoneIndonesia ikut sia ikut memburmemburuk. uk. Sejak itu, Sejak itu, pertupertumbuhan ekonomimbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kai

kaitantannya nya dendengan gan perpertumtumbuhbuhan an ekoekonomnomi. i. JikJika a perpertumtumbuhabuhan n ekonekonomi omi adaada, , otootomatmatisis  penyerapan tenaga

 penyerapan tenaga kerja juga adkerja juga ada. Setiap pertumbuhan a. Setiap pertumbuhan ekonomi satu peekonomi satu persen, tenaga kerjarsen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapa

mencapai i rata-rata-rata 2,5 rata 2,5 juta pertahun. Sehinggjuta pertahun. Sehingga, a, setisetiap ap tahun pasti ada tahun pasti ada sisa pencari kerjasisa pencari kerja y

yaanng g ttiiddaak k mmeemmppeerroolleeh h ppeekkeerrjjaaaan n ddaan n mmeenniimmbbuullkkaan n jjuummllaahh  pengangguran.di.Indonesia.bertambah.

 pengangguran.di.Indonesia.bertambah.

Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010). Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang. "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secara Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secara  jumlah, total peng

 jumlah, total pengangguran di angguran di Indonesia pada AgIndonesia pada Agustus 2010 juga ustus 2010 juga menurun, dari 8menurun, dari 8,96 juta,96 juta orang di

orang di AgustAgustus 2009 us 2009 menjadmenjadi 8,32 i 8,32 juta orang di juta orang di AgustAgustus 2010. "Penurunannyus 2010. "Penurunannya a karenakarena  pertumbuhan

 pertumbuhan ekonomi, ekonomi, kalau kalau bagus bagus akan akan banyak banyak lapangan lapangan kerja kerja yang yang tumbuh. tumbuh. SemuaSemua lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan mengalami kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sek

sektor tor konkonstrstruksuksi i sebsebesaesar r 748 748 ribribu u oraorang ng (15(15,44%,44%). ). SedaSedangkangkan n seksektortor-se-sektoktor r yanyangg mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor  mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor  tra

transpnsportortasi asi seksekititar ar 198 198 ribribu u oraorang ng (3,(3,41%41%). ). SektSektor or perpertantanianian, , perperdagadagangangan, n, jasjasaa kem

kemasyasyaraarakatkatan an dan dan seksektor tor indindustustri ri secsecara ara berberuruurutan tan menmenjadjadi i penpenyumyumbang bang terterbesbesar ar   penyerapan

 penyerapan tenaga tenaga kerja kerja pada pada bulan bulan Agustus Agustus 2010.Selain 2010.Selain masalah masalah di di atas, atas, masalahmasalah kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak  kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak  tah

tahun un 20022002, , sebsebuah uah tim yang tim yang terterdirdiri i dardari i parpara a analanalis is IndIndonesonesia ia dan dan manmanca ca negnegaraara,, dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank  dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank  Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah  berusaha

 berusaha untuk untuk mengidentifikasikan mengidentifikasikan apa apa yang yang bermanfaat bermanfaat dan dan tidak tidak bermanfaat bermanfaat dalamdalam upaya pengentasan kemiski

upaya pengentasan kemiskinan, nan, dan untuk dan untuk mempermemperjelas pilihan-jelas pilihan-pilipilihan han apa apa saja yangsaja yang tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya mereka tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin Makalah mencoba untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin Makalah mencoba untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia  pada saat ini melalui pandangan baru yang d

 pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan pentingidasarkan pada perubahan-perubahan penting yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun kajian-kaj

kajian ian tertersebsebut ut tidtidak ak memmembahabahas s masmasalaalah h kemkemiskiskinainan n secsecara ara menmendaldalam. am. KajKajian ian iniini memaparkan kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah memaparkan kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah

(2)

Indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk  menghangatkan diskusi kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa  perubahan dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya pengentasan

kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaiman Keadaan Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia Serta Apa Saja Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Tersebut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan  pengangguran dan kemiskinan di Indonesia serta langkah apa saja untuk menghadapi  permasalahan tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pengangguran

Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:

Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak   bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari

dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari  pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa

tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. 2.2 Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak   bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja

secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

(3)

Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

sungguh-

sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi  beberapa jenis, yaitu :

Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang

diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang

diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat  permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat kebijakan  pemerintah.

Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang

muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim

misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau

 penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya

kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut: Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja

Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak 

seimbang.

Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,  pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara

tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur 

Angkatan Kerja Indonesia.

Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang

(4)

Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

2.4. Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:

2.4.1 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat

kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan  pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada  pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang

dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak 

 berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan  perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan  pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga

kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran

akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap  barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak  akan terpacu.

2.4.2 Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian

Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan

Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

2.5 Kebijakan – Kebijakan Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :

2.5.1 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja

(5)

Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke

tempat dan sector ekonomi yang kekurangan

Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)

kerja yang kosong, dan

Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

2.5.2 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb: Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama

yang bersifat padat karya

Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang

timbulnya investasi baru

Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri

Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris

dan sector formal lainnya

Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan,

 jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

2.5.3 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :

Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan

Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika

menunggu musim tertentu.

2.5.4 Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

Meningkatkan daya beli Masyarakat.

2.6 Defenisi Kemiskinan

Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara  berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada n egara-negara yang "miskin".

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara  berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.

2.7 Jenis-Jenis Kemiskinan Dan Definisinya

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan

(6)

konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut

Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi

 pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.

Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan

minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi. 2.8 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor  tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan

Tingkat dan laju pertumbuhan output

Tingkat upah neto

 Distribusi pendapatan  Kesempatan kerja  Tingkat inflasi 

Pajak dan subsidi

Investasi

Alokasi serta kualitas SDA

Ketersediaan fasilitas umum

Penggunaan teknologi

Tingkat dan jenis pendidikan

Kondisi fisik dan alam

 Politik   Bencana alam  Peperangan  2.9 Kebijakan Antikemiskinan

Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.

Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :

pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan

Pemerintahan yang baik (good governance)

Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :

a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi  pedesaan

 b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta, Kerjasama regional, APBN dan administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan

(7)

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan, banyak sekali terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat  pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan  pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan  bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban  pemerintah.

Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di Indonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda dari Indonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal yang mengejutkan apabila strategi-strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring dengan perubahan yang telah dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul “Pengentasan Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian kemiskinan ini dapat menjadi sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai tantangan.

3.2 Saran

Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih  banyak terdapat kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya. Daftar pustaka http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-pengangguran-di-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahan dalam mengontrol sifat fisik lumpur akan menyebabkan kegagalan dari fungsi lumpur yang pada gilirannya dapat menimbulkan hambatan pemboran dan akhirnya

dalam fenomena kehidupan mahasiswi saat ini, kehadiran Instagram bagian dari produk sebuah budaya global dalam penggunaan teknologi canggih yakni internet

Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Program Makan Bersama di TK Negeri Pembina Centeh.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menimbang, bahwa dalam gugatan balik (Rekonvensi) Penggugat/ Pembanding menuntut 3 (tiga) hal, pertama Pengembalian hutang Tergugat/ Terbanding kepada Penggugat/Pembanding

bahwa untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar pada Politeknik Sendawar, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat

Maka dari itu, tujuan utama penulisan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor potensial dari sikap konsumen terhadap pembelian produk palsu, dan untuk

Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Lembar Kegiatan Siswa bergambar kartun dengan pendekatan kontekstual pada materi aritmetika

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA..