2.1 Pengertian Pemasaran
“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.(Kotler dan Keller, 2009:5)
Pemasar harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dan pasar dimana mereka beroperasi.
Lima konsep inti pelanggan dan pasar: a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan
b. Penawaran pemasaran (produk, jasa, dan pengalaman) c. Nilai dan kepuasan pelanggan
d. Pertukaran dan hubungan e. Pasar
Manajemen Pemasaran adalah seni dan pengetahuan dalam memilih target dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan konsumen melalui cara membuat, menyampaikan dan mengkonsumsikan nilai lebih kepada konsumen (Philip Kotler, 2009, P.45, dalam buku “Marketing Managemen)
2.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasarsasaran. Mc Cartly mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat P (4P) dalam pemasaran yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion)
Gambar 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran Produk (product), terdiri dari: Keragaman produk, kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan Harga (price), terdiri dari: Daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, syarat kredit Promosi (promotion), terdiri dari: Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan, pemasaran langsung Tempat (Place), terdiri dari: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengemlompo kkan lokasi, persediaan, transportasi
a. Produk (Product)
Pengertian produk, menurut Kotler dan Keller (2009:4)
“Produk adalah semua yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi, ide.”
Produk mencangkup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible).Dalam arti luas, sebuah produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi, tempat, orang, dan ide.
Produk dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya. Dalam definisi luas, produk juga meliputi entitas lain yang dapat dipasarkan seperti pengalaman, organisasi, orang, dan ide.
1) Produk konsumen
Produk konsumen (consumer product) adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih menjauh berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi produk kebutuhan sehari-hari, produk belanja, produk khusus dan produk yang tak dicari.
2) Produk kebutuhan sehari-hari
Produk kebutuhan sehari-hari (convenience produk) adalah produk konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha perbandingan dan pembelian yang minimum.Produk sehari-hari biasanya murah, dan pemasar
menempatkannya dibanyak tempat agar produk itu tersedia ketika pelnggan memerlukannya.
3) Produk belanja
Produk belanja (shopping produk) adalah produk-produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas harga, dan gaya produk secara cermat.
4) Produk khusus (specialty product) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Pembeli biasanya tidak membandingkan produk khusus. Mereka hanya menginvestasikan waktu yang diperlukan untuk menjangkau penyalur yang membawa produk yang diinginkan.
5) Produk yang tak dicari
b. Harga (Price)
Harga (Price), adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Harga merupakan elemen pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan dapat berubah secara fleksibel. Dari sudut pandang pemasaran, menurut Fandy Tjiptono (2008:151) “Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang dapat ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa”.
Penetapan harga yang baik dimulai dengan pemahaman menyeluruh dari nilai yang diciptakan dari suatu produk bagi para pelanggan. Penetapan harga
berdasarkan nilai (value-based pricing) menggunakan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual. Sebagai kunci penetapan harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasaran tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.
c. Saluran Pemasaran/Distribusi (Place)
Distribusi (Place), merupakan aktivitas yang dijalankan perusahaan untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen sehingga produk dapat diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat. Perantara pemasaran digunakan oleh sebagian besar produsen dalam memasarkan produk, khusunya produk berupa barang.
Pengertian saluran pemasaran, menurut Kotler dan Keller (2009:106)
“Saluran Pemasaran (marketing chanels) adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses yang menbuat produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pemeblian dan digunakan oleh pengguna akhir”.
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut masalah penentuan strategi penyaluran, termasuk pemeliharaan saluran distribusi, penanganan secara fisik.
Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih, dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda
oleh berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha seperti: produsen, pedangan besar, dan pengecer)
d.
Menu
Promosi (Promotion)
rut Tjiptono promosi adalah bentuk persuasi langsung melalui penggu
sebaga
1
a dari promosi adalah mengimpormasikan, mempengaruhi dan membu
ormasikan, dapat berupa:
i keberadaan suatu produk baru
naan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlahbarang yang dibeli pelanggan.
Promosi berusaha untuk menawarkan nilai tambah kepada konsumen i bujukan untuk menghasilkan penjualan langsung. Bujukan ini dapat ditargetkan pada konsumen, distributor, agen dan anggota dari tenaga penjualan. Promosi dapat menjadi bagian penting dari bauran pemasaran. Berbagai anggota jaringan bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan promosi.
) Tujuan Promosi Tujuan utam
juk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Menurut Tjiptono ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Mengimp
b) Mengimpormasikan pasar mengena
c) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk d) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
f) Mengimpormasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
awatiran pembeli
) Bauran Promosi
osi terdiri dari:
o pesonal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk
) Mass Selling
ing merupakan pendekatan yang menggunakan media komuni
a)
an salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakanperusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah g) Meluruskan kesan yang keliru
h) Mengurangi ketakutan ata kekh i) Membangun citra perusahaan.
2
Bauran prom
1) Personal Selling Menurut Gitosudarm
melakukan kontak langsung dengan para konsumennya. Dengan kontak langsung diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumen itu.
2
Mass sell
kasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling yaitu periklanan dan publisitas.
Periklanan Iklan merupak
bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehinggan menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
b) Publisitas
ublisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa onal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan
a.
ujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam melalui promosi aan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelangg
P
secara non pers
tidak membayar untuk itu.
Promosi Penjualan T
penjualan, perusah
annya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembeli tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer.
b.
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh sari suatu , opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelomp
c. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang u atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur
3) Pengaruh Promosi Terhadap Penjualan
ecara keseluruhan teknik-teknik promosi penjualan merupakan taktik gka sangat pendek. Malah kadang-kadang penjua
Public Relations (Hubungan Masyarakat)
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi ok terhadap perusahaan tersebut.
memanfaatkan sat
dan atau transaksi di sembarangdilokasi yang bertujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau datang langsung ke tempat pemasar.
S
pemasaran yang berdampak pada jan
lan hanya meningkat selama kegiatan promosi penjualan berlangsung, namun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan.
2.3 Pengertian Pemasaran Relasional
Pemasaran relasional adalah pendekatan pem
buhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum elanggan (Keegan, Duncan, dan Moriaty, 1995, p.1). Pelanggan yang baikmerupakan
erilaku Konsumen
“Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, n bias memenuhi kebutuhannya”(Schiffman dan Kanuk, 2005 dalam buku Ristiyanti Prasetijo dan Jhon J.O.I ihalauw).
priba
asaran pada pelanggannya yang meningkatkan pertum
p
suatu asset dimana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapat dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu badan usaha. Kotler (2009) juga menyebutkan bahwa pemasaran relasional merupakan suatu praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci meliputi pelanggan, pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis dalam jangka panjang.
2.4 Pengertian P
jasa maupun ide yang diharapka
Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, di, dan psikologi.
a. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli.
lture) adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang
a mengandung subbudaya (subculture)
da kelas social karena orang di dalam kelas social
itas bersantai, dan mobil. konsemuen.Pemasar harus
1) Budaya (cu
yang paling dasar. Pemasar selalu berusaha menemukan perubahan budaya untuk menemukan produk baru yang mungkin diinginkan orang. 2) Subbudaya, masing-masing buday
yang lebih kecil, atau kelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan pengalam hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang dibuat untuk kebutuhan mereka.
3) Kelas Sosial (social class) adalah pembagian masyarakat yang relative permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Pemasar tertarik pa
tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama. Kelas social memperlihatkan selera produk dan merek yang berbeda di bidang seperti pakaian, aktiv
b. Fak Per kel 1)
erilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil.Pemasa ifikasikan kelompok referensi yang menjadi pasar sasaran
seseorang, ptakan tekanan untuk menegaskan apa yang mungkin
2)
m pembelian barng ng berbeda.
3)
masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status.peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan tor Sosial
ilaku konsumen juga dipengaruhi oleh factor-faktor social, seperti ompok kecil, keluarga, serta peran dan status social konsumen.
Kelompok P
mengident
mereka. Kelompok referensi memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mempengaruhi sikap dan konsep diri
dan menci
mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang. Keluarga
Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli.Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif.Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri, serta anak-anak dala
dan jasa ya
Keterlibatan suami-istri dalam kategori produk dan tahap proses pembelian sangat beragam. Peran pembelian berubah sesuai dengan gaya hidup konsumen yang berubah.
Peran dan status
dilakukan seseorang sesuai dengan orang-oarng di sekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kedayanya oleh masyarakat.
c. Fak Kep dan kep
d. Faktor Psikologis
eorang dipengaruhi juga oleh faktor-faktor berikut yaitu
Motif (motive) atau dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan arahkan seseorang mencari kepuasan.Moyivasi seseorang
biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifas psikologis, kebutuhan l dari tekanan psikologis seperti keburuhan akan pengakuan, pengha
tor Pribadi
utusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia, tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta ribadian dan konsep diri.
Pembelian ses
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
1) Motivasi
kuat yang meng
memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.Beberapa kebutuhan bersifat biologis, kebutuhan tersebut muncul dari tekanan
ini muncu
Para psikolog telah mengembangkan teori-teori motivasi manusia.Tiga teori yang paling terkenal adalah teori Sigmun Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg.Masing-masing teori mempunyai inplikasi yang berbeda pada analisis konsumen dan strategi pemasaran.
Teori Freud menyatakan bahwa keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan tidak dipahami sepenuhnya oleh pembeli.Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang menbentuk manusia sebagian besar tidak dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirnya.
na
asaran, dan kehidupan konsumen.
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Mengapa seseorang menghabiskan waktu dan tenaga yang besar untuk mendapatkan keamanan pribadi sedangkan orang lain untuk mendapatkan penghargaan dari sesamanya? Jawabannya adalah kare kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak.
Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualiasi diri. Teori Maslow membantu para pemasar memahami cara bermacam-macam produk menyesuaikan dengan rencana, s
Teori Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan).Teori ini memiliki dua implikasi.Pertama, para penjual harus berusaha sebaik-baiknya untuk menghindari dissatisfier (contohnya, buku
-ha e
2)
lip Kotler dan Gery Amstrong : 2008). Orang dapat embentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama. Hal ini
hi oleh tiga proses perceptual yaitu atensi selektif, distorsi petunjuk pelatihan yang buruk atau pelayanan yang buruk). Walaupun hal l itu tidak m nyebabkan lakunya produk., hal-hal itu bisa dengan mudah menyebabkan produk tersebut tidak terjual. Kedua, para pabrikan harus mengidentifikasi satiefier atau motivator utama pembeli di pasar dan kemudian menyediakan faktor satisfier itu.satisfier itu akan menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli pelanggan.
Persepsi
Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretaskan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti (Phi
m
dipengaru
a) Atensi selektif adalah kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka dapatkan, berarti pemasar harus bekerja sangat keras untuk menarik atensi konsumen.
perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.Pembelajaran terjadi melalui interaksi angan, pertanda, respon, dan penguatan.Dorongan adalah
pengalaman.Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar.Ahli silkan melalui yarat, tanggapn dan b) Distorsi selektif, menggambarkan kecenderungan orang untuk
menerjemahkan informasi dalam cara yang akan mendukung apa yang telah mereka percayai.
c) Retensi selektif adalah kecenderugan konsumen mengingat hal-hal yang baik tentang merek yang mereka sukai dan melupakan hal-hal baik tentang merek pesaing.
3) Pembelajaran
Pembelajaran (learning) adalah
dorongan, rangs
rangsangan internal yang kuatdan memerlukan tindakan. Menurut Kotler dan Keller (2009:230) menyatakan:
“Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran diha
perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, is penguatan”.
4) Keyakinan
Menurut Kotler dan Keller (2009: 238)
Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaransesuatu.Keyakinan orang tentang produk atau merek
hi keputusan pembelian mereka”.
ada keyakinan yang diformulasikan seseorang tentang produk dan jasa
5)
Sikap merupakan faktor psikologi penting yang perlu dipahami oleh asar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang positif dan
ku.
erujuk definisi ini berarti sikap adalah: “
mempengaru
Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan yang nyata, pendapat atau iman dan bisa membawa muatan emosi maupun tidak. Pemasar tertarik p
tertentu, karena keyakinan ini membentuk citra produk dan merek yang mempengaruhi perilaku pembelian.
Sikap
1) Pengertian sikap
pem
kuat dengan perila
Menurut Allport (1956) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon terhadap suatu obyek dalam bentuk rasa suka atau tidak suka. M
a) Masih bersifat predisposisi, artinya bahwa sikap itu masih merupakan kecenderungan (faktor motivasional) bukan perilaku itu sendiri. Jadi sikap berbeda dengan perilaku.
b) Sikap terbentuk sebagai hasil belajar, terbentuknya sikap tidak terlepas dari pembelajaran yang dilakukan oleh konsumen.
c) Sikap memiliki variasi nilai, artinya seorang konsumen dapat
netral
, konsumen,
acam fungsi sikap, yaitu: a) ungsi Utilitarian
engacu pada pendapat bahwa individu mengekpresikan minimalkan ain. Konsumen dapat mengembangkan sikap bersikap suka (sebagai nilai sikapnya) atau sebaliknya tidak suka atau netral. Sikap suka memiliki nilai positif, sikap memiliki nilai 0 dan sikap negatif memiliki nilai -1.
d) Sikap mengandung obyek, setiap sikap akan mengadung obyek sikap. Obyek sikap dapat berupa hal-hal yang sifatnya personal (atau berupa manusia seperti masyarakat, manajer
tenaga penjual dan lain-lain) atau obyek yang sifatnya non personal seperti produk, jasa, iklan, promosi, harga, pelayanan dan lain-lain.
2) Fungsi Sikap
Menurut Kazt terdapat empat m F
Fungsi ini m
perasaannya untuk memaksimalkan penghargaan dan me hukman dari orang l
positifnya apabila obyek tersebut dipandang memberikan manfaat atau mendatangkan keuntungan bagi dirinya. Atas dasar fungsi inilah, maka pemasar untuk mempengaruhi konsumen dalam mengiklankan
suatu produk akan selalu menunjukkan berbagai manfaat, keuntungan, kegunaan maupun keunggulan produk tersebut kepada konsumen.
b) Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap dapat terbentuk sebagai fungsi dan keinginan individu untuk engekpresikan sikap nilai-nilai individu kepada orang lain. Ekspresi
ividu untuk menunjukkan konsep dirinya.
en seringkali merupakan sarana bagi konsumen untuk elindungi atau mempertahankan egonya. Sikap digunkan sebagai ari kebenaran mendasar tentang m
sikap digunakan oleh ind
Karena merupakan fungsi dari ekspresi nilai, maka pemasar berusaha mempengaruhi sikap konsumen dengan cara mengiklankan produknya dengan menonjolkan ekspresi nilai tertentu bagi para pemakainya.
c) Fungsi Mempertahankan Ego Sikap konsum
m
sarana untuk melindungi diri d
dirinya atau sesuatu yang akan mengancam. Atas dasar inilah pemasar dalam iklannya berusaha mempengaruhi konsumen dengan memberikan pesan pada promosinya bahwa produknya dapat melindungi ego konsumen dari penghinaan orang lain.
d) Fungsi pengetahuan
Sikap konsumen merupakan fungsi dari pengetahuan dan engalaman konsumen mengenai obyek sikapnya. Sikap juga
gai dasar untuk memahami. Melalui sikap
2.5 Peran Komsumen Dalam Membeli
Proses keputusan pembelian pembelian menurut Kotler (2009) terdiri dari n, pencarian informasi, evaluasi alternatif, ut n pembelian, pasca pembelian.
peristiwa yang mempengaruhi hasil e
ng yang berkaitan denagn keadaan pasar. p
digunakan individu seba
yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali mengenai sikap. Oleh karena pengetahuan merupakan komponen penting dari sikap, maka pemasar perlu memberikan informasi, wawasan mengenai produk atau obyek sikap lainnya kepada konsumen.
lima tahap yaitu pengelanan kebutuha kep usa
Kosep dasar keputusan pembelian meliputi empat komponen sebagai berikut:
a. Keadaan dasar, yaitu sekumpulan k putusan.
c. Sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pengambilan keputusan. d. Sekumpulan manfaat dan biaya kombinasi keputusan pasar
tilah keputusan pembelian elakukan am mencapai
embeli
T
dalam pembelian dan perbedaan dasar yang dirasakan diantara
b.
ggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek.Tingkah meblian barang yang Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, is
menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu komsumen untuk m pembelian.Konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dal
kesimpulannya.Kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Keadaan kesimpulan terbaik penting didorong berbagai upaya organisasi sebagai keadaan dasar yang melandasi.
Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak pertimbangan untuk membeli.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 245), jenis-jenis tingkah laku m
konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu:
a. ingkah laku membeli kompleks.
Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen
merek.
Tingkah laku membeli mengurangi ketidakcocokan
Ttingkah laku membeli dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang tin
mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek.
Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan
Tingkah laku ini terjadi dibawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan pe
c.
rbedaan merek yang dirasakan.Konsumen tampaknya mempunyai yang mempunyai harga
d.
rlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan merek
2.6 Pema
Pemasaran dalam pendidikan nyaris sama dengan pemasaran untuk bidang eberapa strategi sebagaimana teori bauran pemasaran yang berlaku. Strategi pemasaran yang paling
antara lain: differensiasi, yaitu perbedaan antara perguruan tinggi yang satu keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan produk
murah dan sering dibeli.
Tingkah laku membeli yang mencari variasi
Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh kete
dianggap bararti.
saran Dalam Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi)
usaha yang lain dimana perguruan tinggi perlu menerapkan b
dikenal adalah istilah 4P atau people, product, price, dan place (Kotler, 2009). Kegunaan bauran pemasaran adalah untuk meningkatkan daya saing bagi perguruan tinggi tersebut terhadap perguruan tinggi lainnya.
meni
embinaan sumber daya manusia.
dengan yang lain. Selanjutnya, industri jasa pendidikan tinggi saat ini menghadapi suatu dilematis, yaitu disatu sisi, perguruan tinggi swasta harus berupaya
ngkatkan mutu dan kompetensi untuk bersaing secara global, sedangkan pada sisi yang lain perguruan tinggi swasta mengalami penurunan jumlah peminat. Seiring dengan peningkatan daya saing dan perguruan tinggi maka, perlu diupayakan adanya indikator mutu kinerja perguruan tinggi yang untuk sementara dikatakan oleh Soetisna (2000,XII) bahwa perguruan tinggi swasta perlu menjaga (1) kualitas dan kuantitas serta relevansi lulusan; (2) kuantitas dan kualitas serta relevansi hasil penelitian dan pengembangan; (3) kuantitas dan kualitas serta relevansi kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Melihat kriteria tersebut maka, prinsip link and match menjadi penting untuk diimplementasikan dalam pendidikan tinggi sesuai dengan kemampuan dan cirri-ciri perguruan tinggi, peruruan tinggi mempunyai misi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat pada umumnya melalui p