• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA NILAI PADA PEKERJAAN DRAINASE KOTA BANDA ACEH ZONA 6 PANTERIEK BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKAYASA NILAI PADA PEKERJAAN DRAINASE KOTA BANDA ACEH ZONA 6 PANTERIEK BANDA ACEH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA NILAI PADA PEKERJAAN DRAINASE KOTA

BANDA ACEH ZONA 6 PANTERIEK BANDA ACEH

Khamistan

1)

dan Mukhsin Syafii

2)

ABSTRAK

Kota merupakan areal pemukiman yang membutuhkan sarana sanitasi sebaik mungkin, selain kebersihan dan kenyamanan. Untuk mencapai hal tersebut pengelola kota harus mampu mengatasi genangan air baik pada musim hujan maupun genangan yang berasal dari air bekas rumah dan bangunan prasarana kota dengan darinase yang sempurna. Drainase perkotaan membutuhkan biaya tidak sedikit, upaya yang dilakukan untuk menekan biaya salah satunya dengan cara merekayasa nilai biaya konstruksi (Value Engneering). Permasalahannya berapa besar penghematan atau “biaya tidak berguna” (Unnecessary Cost) yang dapat diperoleh dengan melakukan rekayasa nilai konstruksi dari harga sebelumnya pada tahap desain dan perencanaan metoda pelaksanaan. Sasaran yang diinginkan adalah untuk mendapatkan nilail yang ekonomis dengan mempertahankan mutu konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penghematan biaya yang dilakukan pada tahap desain dan perencanaan metoda pelaksanaan. Lingkup kajian pada penelitian dilaksanakan pada Saluran Drainase Pekerjaan Relokasi Kolam Retensi, Saluran Drainase dan Gorong-gorong (6.1.2.3) Panteriek Kota Banda Aceh (Panteriek Retention Basin Chanel and Box Culvert 6.1.2.3 (Relocation)). Hasil penelitian ini berupa rekayasa nilai ( Value Engineering) konstruksi drainase kota, untuk mencapai efesiensi biaya pada tahap desain konstruksi dan perencanaan metoda pelaksanaan pekerjaan. Dengan merubah metoda pelaksanaan pekerjaan dari pracetak (precast) melalui seleksi 5 (lima ) alternatif menjadi alternatif metode beton cor ready mix tanpa merubah disain bentuk konstruksi. Biaya alternatif saluran drainase channel terpilih adalah sebesar Rp.1.190.023.559,52,- dengan nilai akan datang sebesar Rp 1.599.272.661,64,-. Biaya penghematan yang didapat sebesar Rp 382.628.694,- untuk nilai saat ini dan 10 tahun akan datang dan faktor bunga 3 % menjadi sebesar Rp 514,214,701.67,- dan nilai annual cost rata-rata per tahun Rp 139.456.576,09,-.

Kata Kunci : Rekayasa Nilai, Manfaat Proyek, Drainase Perkotaan ABSTRACT

The urban drainage was built to cope with the water logging in the rainy season or the waste water from the household flowed into the sea or into rivers. The urban drainage required high cost, therefore one of any efforts made to reduce the cost was by manipulated the value of the construction cost (value engineering), but not all the places could be applied the manipulating.The problem was how much savings or "Unnecessary Cost” which could be obtained by performing value engineering construction from the previous price on the design and planning stages of implementation method. The desired target was to get an economical value by maintaining the construction quality.This study aims to obtain the savings cost made on the design and planning stages of implementation method. The scope of the research was conducted at Panteriek Retention Basin Chanel and Box Culvert 6.1.2.3 (Relocation) Banda Aceh. The results of this study was the value engineering construction of urban drainage, to achieve an efficiency cost in the design phase of construction and planning methods of the implementation.By changing the method of work implementation from precast through a selection of five (5) alternatives to the alternative method of cast concrete ready mix without changing the design of construction. The cost of alternative drainage channel was selected for Rp.1.190.023.559, 52, - will come up with a value of Rp.1,599,272,661.64, -. Cost savings were obtained Rp.382,628,694, - for the current value and 10 years later

(2)

and the interest factor of 3% to Rp.514,214,701.67, - and the average annual cost per year of Rp.139,456,576.09, -.

Keywords: Value Engineering, Project Benefits, Urban Drainage

PENDAHULUAN

Banyak kota di Indonesia terletak di pinggir pantai, sehingga sangat rentan terhadap genangan air baik pada musim hujan maupun genangan yang berasal dari air bekas rumah penduduk. Ini merupakan fenomena negatif yang mewarnai wajah Kota Banda Aceh. Fenomena ini dapat diantisipasi dengan meningkatnya sistem drainase kota dan diikuti perilaku masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan lingkungan tidak membuang sampah di sembarangan tempat.

Studi Rekayasa Nilai (Value Engineering) dilakukan pada proyek atau produk yang sedang dikembangkan. Studi ini berkembang mulai tahun 1947. Pendekatan fungsional menjadi keberhasilan dari studi ini, yang kemudian menjadi dasar dari teknik Value Analysis/Value Engineering. Banyak kelebihan-kelebihan konsep ini dibandingkan dengan konsep-konsep lainnya. Program Rekayasa Nilai adalah suatu teknik yang telah teruji (proven technique) yang dipakai untuk mengatasi biaya yang tidak diperlukan (Chandra, 1986). Pada tahun 1986 mulai diperkenalkan oleh Dr. Ir. Suriana Chandra dan di Indonesia dianjurkan pemakaiannya oleh Bappenas mulai tahun 1987.

Optimasi adalah kegiatan pengoptimalan yang difokuskan untuk mendapatkan nilai minimum atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang, maupun pencarian nilai lainnya dalam berbagai kasus (Pradana, 2007).

Sementara itu, Soeharto (1997) menyebutkan bahwa analisa nilai dan rekayasa mencakup defenisi berikut: analisis/rekayasa nilai adalah suatu pendekatan yang terorganisasi dan kreatif yang betujuan untuk mengadakan pengindentifikasian fungsi produk atau jasa untuk memenuhi fungsi yang diperlukan dengan harga yang ekonomis. Atau dapat

diartikan bahwa rekayasa nilai adalah mengoptimalkan hasil produk setimpal dengan uang yang dikeluarkan, dengan memakai teknik yang sistimatis untuk menganalisa dan mengendalikan total biaya produk.

Penerapan VE (value engineering) pada tahap pelaksanaan kontruksi bukanlah waktu yang ideal. Hal ini disebabkan karena adanya kehilangan waktu, sehingga yang terjadi adalah bertambahnya biaya yang membuat perubahan. Penghematan yang sangat potensial dilakukan adalah pada tahap pengambilan keputusan rencana utama, dan pada tahap pengadaan material. Hal ini sangat mendukung prinsip – prinsip rekayasa nilai karena merupakan waktu yang optimum untuk mengadakan suatu tinjauan biaya sebelum pekerjaan dimulai (Dell’Isola, 1975).

Banda Aceh (Panteriek Retention Basin Chanel and Box Culvert 6.1.2.3 (Relocation)) zona 6. Data yang diperoleh berupa data sekunder dan primer. Data tersebut diperoleh dari dokumen kontrak, yang berisikan informasi RAB (Rencana Anggaran Biaya), gambar, masa kontrak (Schedule), tenaga kerja dan data sumber daya peralatan Pada tahap desain dengan cara merekayasa jenis konstruksi awal dengan bentuk dan tipe/jenis konstruk lebih murah, kokoh dan efesien serta merekayasa perencanaan metode pelaksanaan. Hasil penelitian ini berupa rekayasa nilai (Value Engineering) konstruksi drainase kota, untuk mencapai efesiensi biaya pada tahap desain konstruksi dan perencanaan metoda pelaksanaan pekerjaan. Dengan merubah metoda pelaksanaan pekerjaan dari pracetak (precast) melalui seleksi 5 (lima ) alternatif menjadi alternatif metode beton cor ready mix tanpa merubah disain konstruksi. Biaya alternatif saluran drainase channel terpilih adalah sebesar Rp.1.190.023.559,52,- dengan nilai akan datang sebesar Rp 1.599.272.661,64,-. Biaya penghematan yang didapat sebesar Rp 382.628.694,-.

(3)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penghematan biaya pembuatan saluran drainase perkotaan dilakukan rekayasa nilai konstruksi pada tahap desain dan perencanaan metoda pelaksanaan.

Lingkup kajian pada penelitian yang akan ditinjau adalah pekerjaan Saluran Drainase pada Pekerjaan Relokasi Kolam Rentensi, Saluran Drainase dan Gorong-gorong (box culvert) 6.1.2.3 Panteriek Kota

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang akan dikemukakan dalam bab ini dengan permasalahan dan didukung oleh telaah kepustakaan. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data primer dan data skunder. Setiap tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdapat keterkaitan antara tahap yang satu dengan tahap yang lainnya untuk mendapatkan satu tujuan yang diinginkan. Melakukan pengolahan dan interprestasi sampai penarikan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti.

Lokasi dan Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Saluran Drainase pada Pekerjaan Relokasi Kolam Rentensi, Saluran Drainase dan Gorong-gorong 6.1.2.3 Panteriek Kota Banda Aceh (Panteriek Retention Basin Chanel and Box Culvert 6.1.2.3 (Relocation)) berada dalam Zona 6 Tata Letak Drainase Utama Kota Banda Aceh.

Tahapan Persiapan

Peneliti mencari atau mengumpulkan semua data-data proyek yang dibutuhkan dalam penelitian ini terutama masalah spesifikasi dari proyek yang akan diteliti yang bersumber dari konsultan, kontraktor maupun instansi-instansi lain yang terkait dan terlibat pada proyek yang diteliti sebelum peneliti melakukan survey ke lapangan. Selain itu juga dilakukan studi pustaka melalui buku-buku, jurnal, internet dan lain-lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data

Pengolahan data pada penerapan rekayasa nilai mengikuti beberapa langkah seperti tahap informasi, yaitu berupa pengumpulan informasi yang berhubungan dengan seluruh aspk tentang proyek. Tahap spekulasi /kreatif merupakan tahap yang mencari alternatif pekerjaan yang memiliki nilai cost/worth yang besar. Pada tahap analisa. Tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap keuntungan dan kerugian dari tahap alternatif/kreatif. Keuntungan dan kerugian tersebut dapat dianalisa dengan menentukan beberapa kriteria penilaian. Pada terakhir adalah tahap rekomendasi ini dibuat pelaporan terhadap kegiatan dan hasil yang telah dilakukan dalam proses rekayasa nilai. Semau tahapan diatas akan dirinci penjelasannya sebagai berikut.

Tahap Informasi

Tujuan dari tahap ini adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin perihal yang berhubungan tentang proyek. Berkaitan dengan kelengkapan data proyek pada pekerjaan Retention Bassin Channel and Box Culvert yang merupakan acuan dasar agar tidak terlepas dari tujuan utama proyek tersebut dilaksanakan. Lingkup pekerjaan pada proyek ini yaitu pekerjaan kolam retensi (retention basin), saluran drainase (channels) yang terbuat dari beton pracetak dan Gorong-gorong (Box Culvert) 6.1.2.3. Sesuai dengan tujuan dan batasan penelitian yaitu melakukan rekayasa nilai untuk mendapatkan biaya yang berlebih atau biaya yang tidak diperlukan (Unnecessary Cost) pada tahap desain sehingga dalam melakukan Rekayasa Nilai (Value Engineering) perlu ditelaah mengenai fungsi dari masing-masing pekerjaan dan menelaah item pekerjaan yang mempunyai biaya yang tidak diperlukan yang berbiaya tinggi. Identifikasi Jenis Pekerjaan

Pada tahapan ini dilakukan identifikasi terhadap elemen pekerjaan yang memiliki biaya tinggi dengan melakukan persentase bobot secara keseluruhan

(4)

item pekerjaan. Sumber data untuk persentase ini diambil dari Rencana Anggaran Biaya (RAB). Secara keseluruhan pekerjaan drainase yang mengacu pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu Retension Basin dan Civil Work. Dari ke-2 (dua) kelompok besar tersebut dibagi dalam beberapa komponen yang breakdown untuk

mendapatkan pekerjaan yang berbiaya tinggi. Hasil pemilahan komponen pekerjaan drainase dibagi menjadi 12 (dua belas) item pekerjaan yang identifikasi pembobotan Item berbiaya tinggi ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi Item Berbiaya tinggi

No Description Total Biaya (Rp) % Biaya komulatif % biaya Komulatif % Item 1 Channels 6.1.2.3 1.572.652.253,37 47,980 47,980 8,333 2 Concrete Works 921.205.555,41 28,105 76,085 16,667 3 Drainage Culvert (individual) 241.961.599,55 7,382 83,467 25,000 4 Pavement and Lanscapping works 125.167.137,84 3,819 87,285 33,333 5 Cleaning 100.380.658,44 3,062 90,348 41,667

6 Door, Window and Steel Works

88.539.091,20 2,701 93,049 50,000 7 Foundation and

Concrete Pile woworks 64.893.915,18 1,980 95,029 58,333 8 Roof and Plafond 46.249.296,20 1,411 96,440 66,667 9 Miscellaneous works 42.493.670,59 1,296 97,736 75,000

10 Wall 35.163.026,82 1,073 98,809 83,333

11 Earthwork 28.585.972,00 0,872 99,681 91,667

12 Acces road and bridge

works 10.451.116,41 0,319 100,000 100,000

Jumlah 3.277.743.293,01 100,000 Dengan mengacu pada prinsip

dasar Pareto yang dibuat dari 80 % cummulative biaya dan 20% cummulative item ditampilkan pada Gambar 1. Gambar ini menunjukkan grafik bahwa item pekerjaan yang berada pada batasan prinsip pareto yang menjadi item pekerjaan berbiaya tinggi yaitu item pekerjaan saluran drainase (channels) dengan biaya sebesar Rp. 1.572.652.253,37, item pekerjaan concrete works (civil work) dengan biaya sebesar Rp. 921.205.555,41

dan drainage culvert dengan biaya sebesar Rp. 241.961.599,55. Dari Gambar 1 dengan menggunakan penunjukan garis yang berwarna merah merupakan batasan pada prinsip Pareto yang menunjukkan persentase item pekerjaan yang berbiaya tinggi dan penunjukan garis berwarna biru merupakan batasan komulatif % biaya dan komulatif % item pekerjaan.

(5)

Gambar 1. Grafik Diagram Pareto

Analisa Fungsi Pekerjaan Berbiaya Tinggi

Pada tahapan analisa fungsi ini dilakukan identifikasi mengenai fungsi berdasarkan Kata Kerja (KK) dan Kata Benda (KB) serta menentukan fungsi utama/dasar (basic/primer (B)) dan fungsi sekunder (S) dari masing-masing item pekerjaan yang berbiaya tinggi. Sehingga bisa ditentukan pekerjaan mana yang akan direkayasa nilai. Pemilihan yang akan direkayasa nilai berdasarkan perbandingan nilai biaya dan manfaatnya atau cost/worth yang

diperoleh dari penentuan fungsi masing-masing komponen.Tabel 2 yang ditunjukkan disini merupakan satu komponen analisa fungsi pekerjaan saluran drainase (channels) dan pekerjaan Box Culvert, dua pekerjaan ini merupakan bobot fungsi yang terbesar dengan ratio cost/worth 1,35. Untuk pekerjaan concrete work ratio cost/worth mempunyai nilai di bawah 1 (<1) yaitu 0,95 sesuai dengan ketentuan bahwa tidak dilakukan spekulasi pengganti.

Tabel 2 Analisa Fungsi Pekerjaan Saluran Drainage (channels)

Tabel 3 Analisa Fungsi Pekerjaan Box Culvert

Item Pekerjaan : Box Culvert Fungsi : Mengalirkan Air No

Komponen

Fungsi Cost (Rp) Worth (Rp)

KK KB Jenis

1 Concrete

(beton) menyalurkan beban B 239.557.264,45 239.557.264,45 2 Pembesian Menahan beban B 929.351.010,00 929.351.010,00

Item Pekerjaan : Saluran Drainage (channels) Fungsi : Mengalirkan Air

No Komponen

Fungsi

Cost (Rp) Worth (Rp)

KK KB Jenis

1 Concrete

(beton) menyalurkan beban B 239.557.264,45 239.557.264,45 2 Pembesian menahan beban B 929.351.010,00 929.351.010,00 3 Bekesting (cetakan) Menahan/ menopang beton S 403.743.092,38 -

Jumlah 1.572.651.366,83 1.168.908.274,45

(6)

3 Bekesting (cetakan) menahan/ menopang beton S 403.743.092,38 - Jumlah 1.572.651.366,83 1.168.908.274,45 rasio cost/wort 1,35 Tahap Spekulasi/Kreatif

Item pekerjaan yang dapat dilakukan pemilihan ide spekulasi/kreatif yaitu pekerjaan yang memiliki nilai cost/worth yang besar. Pada tahap kreatif dalam melakukan rekayasa nilai yaitu merupakan tahap pemunculan ide alternatif dari berbagai segmen sehingga

didaptkan hasil yang optimal. Spekulasi sebagai alternatif pengganti dapat dilakukan pada item pekerjaan saluran drainase (channels) yang merupakan beton pracetak dan item pekerjaan box culvert.

Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Anggaran Biaya Tahap Kreatif/Alternatif Alter-

natif Model desain Alternatif

Anggaran Biaya (Rp) Selisih (Rp) Perbandingan (%)

Desain Awal (Beton

Bertulang Precast) 1.572.651.366,83 1 Channel Beton Bertulang

Cor Ready mix 1.190.023.559,52 382.627.807,31 24,33 2

Channel Beton Bertulang Pracetak Sebagian (Precast)

2.577.517.234,32 1.004.865.867,49 - 0,64

3

Channel Beton Bertulang Konvensional

menggunakan molen

1.113.657.779,06 458.993.587,77 29,19

4 Channel Pasangan Batu

Gunung 926.643.792,32 646.007.574,51 41,08 5 Channel Beton Busa 1.427.826.662,00 144.824.704,83 9,21

Dari hasil perhitungan anggraan biaya masing-masing alternatif 1 sampai alternatif 5 pada tahap kreatif dan selisih dengan desain awal ditunjukkan pada Tabel 4. Dari perbandingan persentase Tabel 4. didapat nilai yang terbesar selisih persentase sebesar 41,08 % pada alternatif 4 Channel Pasangan Batu Gunung. Dari data informasi awal desain diperuntukkan untuk spesifikasi beton mutu K-250. Dengan pertimbangan tersebut sehingga alternatif pasangan batu gunung tidak dapat dipilih sebagai alternatif desain yang akan direkomendasikan. Perbandingan terbesar ke-2 didapat pada beton bertulang konvensional dengan nilai perbandingan sebesar 29,19 %. Dengan pertimbangan

kondisi lapangan dan serta pengawasan dan pengontrolan mutu sulit untuk mencapai jika dengan menggunakan beton cor ready mix maka alternatif ini tidak dipilih sebagai alternatif rekomendasi. Nilai perbandingan bertanda negatif (-) sebesar 0,64 % merupakan selisih dengan biaya yang melibihi dari biaya awal.

Tahap Analisa

Pada tahap analisa ini dilakukan penyaringan terhadap keuntungan dan kerugian dari tahap alternatif/kreatif. Keuntungan dan kerugian tersebut dapat dianalisa dengan menentukan beberapa kriteria penilaian. Analisis kriteria penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Zero-One.

Metode Matrik Analisa Zero - One Penggunaan metode zero- one dilakukan untuk pembobotan dan pemberian nilai pada kriteria. Nilai pembobotan tersebut kemudian dirangking

terbalik sesuai urutan dari yang tinggi untuk fungsi yang diprioritaskan ke rangking yang rendah. Urutan rangking dan pembobotan ditunjukkan pada Tabel 4.9.

(7)

Tabel 5. Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria Kriteria Nomor Kriteria Nomor Kriteria Total Rangkin g Bobot 1 2 3 4 5 6 7 Biaya 1 x 0 1 1 1 1 1 5 6 21,43 Mutu 2 1 X 1 1 1 1 1 6 7 25,00 Waktu pelaksanaan 3 0 0 x 1 1 1 1 4 5 17,86

Sarana Kerja dan

Tenaga Kerja 6 0 0 0 0 0 X 1 1 2 7,14

Teknologi 7 0 0 0 0 0 0 X 0 1 3,57

Jumlah 28 100

Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor kriteria pada baris. Pemberian nilai 0 adalah nomor kriteria pada kolom kurang penting dari nomor kriteria pada baris. Pemberian tanda x adalah nomor kriteria kolom sama penting dari nomor kriteria baris. Pemberian angka pada rangking dilakukan terbalik dari nilai total untuk mengetahui rangking tertinggi yaitu 1 sampai 7. Untuk bobot dihitung dengan rangking dibagi jumlah kali 100. a. Matrik Evaluasi

Pada metode ini dilakukan pembobotan gabungan dari bobot nilai urutan rangking dengan nilai indeks pada metode kriteria zero-one. Hasil dari matriks evaluasi ini digunakan sebagai pemilihan alternatif yang dapat direkomendasikan. Pemilihan alternatif mengacu pada total nilai yang terbesar. Matriks evaluasi ini dilakukan untuk pekerjaan yang direkayasa nilai. Hasil matriks evaluasi untuk pekerjaan saluran drainase (channels) ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Matriks Evaluasi Saluran Drianase (Channel)

No Fungsi Kriteria Total 1 2 3 4 5 6 7 Bobot 21,43 25,00 17,86 14,29 10,71 7,14 3,57 1 Bobot x indeks 1/15 5/15 3/15 2/15 0.00 3/15 5/15 17,86 A 1,43 8,33 3,57 1,90 0,00 1,43 1,19 2 B 3/15 4/15 3/15 4/15 5/15 4/15 2/15 24,29 4,29 6,67 3,57 3,81 3,57 1,90 0,48 3 C 0 3/15 2/15 1/15 3/15 2/15 3/15 12,14 0,00 5,00 2,38 0,95 2,14 0,95 0,71 4 D 4/15 2/15 0.00 1/15 2/15 1/15 1/15 12,14 5,71 3,33 0,00 0,95 1,43 0,48 0,24 5 E 5/15 0,00 2/15 2/15 1/15 0,00 0,00 12,14 7,14 0,00 2,38 1,90 0,71 0,00 0,00 6 F 2/15 1/15 5/15 4/15 4/15 5/15 4/15 20,48 2,86 1,67 5,95 3,81 2,86 2,38 0,95

Hasil matriks evaluasi pada Tabel 6 merupakan pembobotan dari Tabel 4 dan Tabel 5 untuk masing-masing kriteria. Nilai pada kolom total didapat dari

bobot dikalikan indeks masing-masing kriteria pada setiap fungsi alternatif. Hasil total nilai yang terbesar merupakan alternatif yang dipilih yaitu sebesar 24,29

(8)

pada fungsi B atau alternatif 1 yang menggunakan alternatif beton bertulang dengan metode beton cor ready mix.

Tahap Analisis Tingkat Kelayakan

Tujuan dari analisis tingkat kelayakan adalah untuk menyeleksi atau menilai masing-masing ide kreatif. Ide kreatif yang mempunyai rangking tertinggi telah dibahas pada analisis matriks. Penilaian terhadap masing-masing kriteria sangat bersifat subyektif, hal ini karena sulit mendapatkan nilai yang benar-benar ideal. Pada tahap ini dianalisa terhadap nilai life cycle cost atau total biaya ekonomis yang terdiri dari biaya investasi, biaya pemilikan biaya rekayasa (desain, biaya pelaksanaan dan pengawasan) biaya awal, biaya operasi, biaya pemeliharaan dan biaya bunga selama

umur manfaat proyek. Persetujuan usulan terhadap suatu proyek dalam kategori investasi perlu dikaji kelayakannya..

A. Analisis Kelayakan Nilai Akan Datang (Future Value - F)

Hubungan nilai uang akan datang (F) terhadap nilai sekarang Present Value (PV) merupakan perkiraan dari sejumlah dana yang terkumpul pada akhir kurun waktu selama umur manfaat investasi sama dengan nilai sekarang (PV) ditambah bunga. Penggunaan bunga pada perhitungan nilai akan datang digunakan bunga secara eksponensial atau bunga majemuk. Tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan nilai akan datang dari biaya awal dan alternatif pada pekerjaan saluran drainase (channel).

Tabel 7 Analisis Biaya Ekonomis Saluran Drainase (channel)menggunakan

Ready mix

No Uraian Biaya

DesainAwal

Alternatif 1

Biaya Awal

Rp 1.572.652.253,37

Rp 1.190.023.559,52

Penghematan

Rp 382.628.694

Biaya pemeliharaan

0

Biaya oprerasional

0

Tingkat suku bunga

(loan)

3%

3%

Masa Investasi

10 tahun

10 tahun

Biaya total akan datang

(future value)

Rp.1.572.652.253,37

x 1,3439

Rp.

1.190.023.559,52

x 1,3439

No

DesainAwal

Alternatif 1

Annual Cost (A)

(A/F,3%,10) = 0,0872

Rp 2.113.487.363,30

Rp 1.599.272.661,64

Rp. 2.113.487.364,30

x 0,0872

Rp.1.599.272.661,64

x 0,0872

Rp 184.296.098,08

Rp 139.456.576,09

Penghematan akan

datang

Rp 514.214.701,67

Analisis Biaya Pada Desain Alternatif 1 Saluran Channel Beton Ready Mix

Mengacu pada pada rumus T, Blank (2005) ditunjukkan pada hasil dari Tabel 4.12 merupakan biaya ekonomis dan pengehematan dengan asumsi umur manfaat proyek selama 10 tahun dan bunga sebesar 3 Biaya untuk desain awal beton pracetak (precast) sebagai nilai awal (present value, PV) sebesar Rp 1.572.652.253,37,- setelah dilakukan rekayasa nilai dengan metode beton cor ready mix biaya menjadi Rp 1.190.023.559,52,- dengan selisih penghematan sebesar Rp 382.628.694. Selama masa asumsi umur manfaat proyek tidak terdapat biaya pemeliharaan dan biaya operasional. Dengan asumsi umur manfaat proyek maka nilai untuk 10 tahun ke depan (F) dari desain awal

(9)

menjadi Rp 2.113.487.363,30,- dan setelah direkayasa desain menjadi Rp 1.599.272.661,64

Nilai Keseragaman Annual Value (A) Biaya siklus hidup pada sebuah proyek yaitu perputaran biaya yang terjadi selama umur rencana masa investasi konstruksi. Pada prosesnya untuk suatu proyek dengan menggunakan investasi pinjaman loan maka terdapat biaya pengembalian. Nilai keseragaman (uniform series) atau annual cost secara annuitas yaitu sejumlah dana yang terkumpul dengan jumlah yang sama dari tahun ke tahun yang di hitung pada setiap akhir tahun selama umur manfaat proyek. Annual cost merupakan perhitungan dari Capital Recovery Factor (CRF) yang dihitung selama masa investasi 10 tahun dan tingkat suku bunga pinjaman loan sebesar 3%. Perhitungan nilai annual cost mengacu nilai present worth atau nilai kesetaraan (ekuivalen).

Analisis Biaya Annual Cost Pada Desain Alternatif 1 Saluran Channel Beton Ready Mix

Annual cost (A) untuk alternatif satu yaitu pada saluran drianase (channel) untuk desain awal sebesar Rp 184.296.098,08, dimana dana yang diperoleh dari dana loan antar Negara yaitu antara Negara Prancis sebagai donator dan Indonesia sebagai peminjam. Perhitungan dana annual diperlihatkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Analisis biaya ekonomi keseragaman (annual cost) saluran drainase (channel) ready mix

No Uraian Biaya DesainAwal Alternatif 1

Biaya Awal Rp 1.572.652.253,37 Rp 1.190.023.559,52 Penghematan Rp 382.628.694

Tingkat suku bunga (loan) 3% 3%

Masa Investasi 10 tahun 10 tahun

Ekuvalensi biaya Rp 2.113.487.363,30 Rp 1.599.272.661,64 Biaya Annual Cost per tahun

(A/F,3%,10) Rp. 2.113.487.363,30 x 0,0872 Rp. 1.599.272.661,64 x 0,0872 Rp 184.296.098,08 Rp 139.456.576,09

Untuk desain alternatif yang di rekayasa nilai dengan menggunakan rumus T, Blank (2005) dan faktor bunga (compound interest) 0,1911 pada tabel suku bunga pada Lampiran B. 4.6 Halaman 86 didapat nilai keseragaman annual (A) dapat dihitung pada nilai pekerjaan yang dikeluarkan saat ini (PV) sebesar Rp 1.190.023.559,52. Didapat nilai Annual (A) biaya untuk masa pengembalian setiap sebesar Rp 230.031.554,06.

Tahap Rekomendasi/Proposal/ Pelaporan

Pada tahap rekomendasi ini dibuat pelaporan terhadap kegiatan dan hasil yang telah dilakukan dalam proses rekayasa nilai. Dari tahap informasi sampai tahap analisis kelayakan yang sudah

dilakukan maka bentuk laporan dan rekomendasi ditunjukkan pada Tabel 4.14.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka akan dapat diambil

(10)

beberapa kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini dan saran-saran dikemukakan sesuai dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Kesimpulan

1. Dengan mengacu pada prinsip dasar Pareto yang dibuat dari 80 %

cummulative biaya dan 20%

cummulative item menunjukkan grafik bahwa item pekerjaan yang berada pada batasan prinsip pareto yang menjadi item pekerjaan berbiaya tinggi yaitu item pekerjaan saluran drainase (channels) dengan biaya sebesar Rp. 1.572.652.253,37,-, item pekerjaan concrete works (civil work) dengan biaya sebesar Rp. 921.205.555,41,- dan drainage culvert dengan biaya sebesar Rp. 241.961.599,55.

2. Alternatif saluran drainase channel terpilih yaitu beton bertulang metoda

cor ready mix sebesar

Rp.1.190.023.559,52,- dengan nilai akan datang sebesar Rp

1.599.272.661,64,-. Biaya penghematan yang didapat sebesar

Rp 382.628.694,- untuk nilai saat ini dan 10 tahun akan datang dan faktor bunga 3 % menjadi sebesar Rp 514,214,701.67,- dan nilai annual cost rata-rata per tahun sebesar Rp 139.456.576,09,-.

Saran

1. Pelaksanaan rekayasa nilai (value engineering) pada sebuah proyek sebaiknya dilakukan masih pada tahap perencanaan (design) agar tidak terjadi perpanjangan waktu yang akan menghambat prestasi proyek. 2. Untuk mendapatkan hasil rekayasa

nilai yang baik dalam penghematan biaya konstruksi sebaiknya semua pakar lintas disiplin ilmu dilibatkan dalam mengkaji semua aspek agar memperoleh suatu hasil yang tepat biaya dengan tidak mengurangi mutu konstruksi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Direktorat jenderal Bina Marga 1990, Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No.

008/T/BNKT/1990, Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

Dell’Isola, A .J., 1975, Value Engineering in the Construction Industry, A Construction Publisihing Company, Inc, New York, (Van Nostrad Reinhold Company).

Eko Bagus Sampurno (2004), ‘Tugas Rekayasa Nilai “ Job Plant”, Trinela FES (05 11 0008), Available

From Internet http

://trinela.wordprss.com

/2009/04/30/rekayasa-nilai –job-plant/eko-bagus-sampurno>.

Hesler, Warren E., 1990, Modular Design – Where It Fits, Chemical Engineering Process, October, pp.120-124. Marzuki, P.F 2007, Rekayasa Nilai :

Konsep dan Penerapannya di Dalam Industri Kostruksi, vol Mei, 2007, Available From Internet <http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/manajem ent_dan Rekayasa_konstruksi/wp content/uploads/2001/05/makalah-puti-farida-marzuki.pdf>.

Pradana, R. J., 2007, Teknik Optimasi, http://aajaka.multiply.com/jounal/ite m/6.

Rasmalina, 2011, Optimasi Biaya Produksi beton Busa dengan Menggunakan Berbagai Variasi Bahan Pengisi, Thesis S2 Teknik Sipil Unsyiah, Banda Aceh

Saptono, A 2007, Analisis Penentuan Bangunan Atas Jembatan Dengan Rekayasa Nilai (Studi Kasus Pada Jembatan Pekacangan Kecamatan Kecobong Purbalingga), Thesis S2 Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta, Jakarta.

Soedrajat, S.A., 1994, Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaa, Nova, Bandung.

Soeharto, I 1997, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta.

Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Tatum, CB., 1987, Improving Constructibility During Conceptual Planning, Journal of Construction Engineering and Management, Vol.113, No.2, June, pp. 191-207. Zimmerman, LW 1982, Value Engineering a Practical Approach Owners, Designers and Contractors, Reinhold.

Tarquin & Blank., 2005, Engineering Economy, Mc Graw Hill Texas University USA

Widodo R. A., 2007, Aplikasi Value Engineering Terhadap Struktur

(11)

Balok dan Pondasi Untuk Biaya Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, Tugas Akhir, S-1, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah.

Winter, Nilson, 1979, Design of Concrete Structure, Tokyo.

Gambar

Tabel 1. Identifikasi Item Berbiaya tinggi
Gambar 1. Grafik Diagram Pareto
Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Anggaran Biaya Tahap Kreatif/Alternatif  Alter-
Tabel 5. Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria  Kriteria  Nomor  Kriteria  Nomor Kriteria  Total  Rangking  Bobot  1  2  3  4  5  6  7  Biaya  1  x  0  1  1  1  1  1  5  6  21,43  Mutu  2  1  X  1  1  1  1  1  6  7  25,00  Waktu  pelaksanaan  3  0  0  x
+3

Referensi

Dokumen terkait

1) untuk lebih memudahkan masyarakat miskin prosedur dan persyaratan pembiayaan dibuat sesederhana mungkin. Grameen Bank menggunakan strategi jemput bola, mulai dari

Setiap perbuatan yang baik akan memperoleh hasil yang baik sementara perbuatan yang buruk akan memperoleh hasil yang buruk pula, demikianlah hal yang harus kita sadari ketika

Kriteria / KD Skor (4) Skor (3) Skor (2) Skor (1) Mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang,

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Bapak Tatag Muttaqin S.Hut selaku pembimbing skripsi pendamping yang telah memberikan saran, arahan yang tak henti-hentinya dan masukan- masukannya, sehingga

Šinkūnas Mindaugas 2014, Mažosios Lietuvos raštų ortografijos re - forma XVII amžiuje. Pučiamųjų priebalsių ir afrikatų žymėjimas,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Perubahan nilai rugi-rugi daya dan jatuh tegangan akibat injeksi pada DG bus 227 Nilai rugi-rugi daya dan jatuh tegangan sebelum pemasangan DG pada bus 227 berturut-turut adalah 2