• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Animasi 3D Simulasi Bandar Udara Menggunakan Software 3DS Max

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Animasi 3D Simulasi Bandar Udara Menggunakan Software 3DS Max"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

18

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menciptakan video animasi 3D simulasi pelabuhan yang berdurasi 5 menit yang dapat digunakan sebagai media edukasi dan sebagai media informasi ke masyarakat luas. Dalam perancangan dan pembuatan animasi ini peneliti menggunakan Metode MDLC yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution. Dalam proses perancangan animasi serta penganimasian disini peneliti menggunakan Software 3D Studio Max, untuk melakukan proses rendering animasi menjadi berbentuk video peneliti menggunakan Lumion dan juga Adobe Premiere Pro sebagai Software Video Editing. Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa animasi yang berbasis 3 dimensi dapat dijadikan sebagai media informasi, media simulasi, sarana pengenalan, dan pendidikan bagi masyarakat luas.

Kata Kunci: Animasi 3D, Metode MDLC, 3D Studio Max, Lumion, Adobe Premiere Pro 1. PENDAHULUAN

Era globalisasi dan komputerisasi merupakan wujud nyata dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus terjadi. Salah satu media informasi dan pengetahuan yang turut mengikuti perkembangan zaman adalah animasi. Animasi terus mengikuti perkembangan zaman hingga akhirnya kita mengenal yang namanya animasi 3 dimensi. Sekarang animasi 3 dimensi sudah dapat dibuat dengan menggunakan beberapa perangkat lunak (software) seperti 3DStudio Max dan Blender.

Pelabuhan merupakan sebuah sarana yang sangat vital sebagai tempat aktivitas transportasi laut untuk bersandar, naik turunnya penumpang dan bongkar muat barang. Terminal penumpang pelabuhan termasuk salah satu pelayanan jasa transportasi laut yang sangat penting. Namun akibat dari kualitas pelayanan di terminal penumpang pelabuhan masih jauh dari kata memadai yang menyebabkan masih adanya keterlambatan berangkatnya penumpang, juga tidak adanya fasilitas yang dapat menunjang agar diperoleh hasil optimal yang efektif dan efesien serta belum adanya media informasi yang dapat digunakan sebagai simulasi untuk pengarahan bagi penumpang dari membeli tiket sampai proses menuju ke kapal.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada pada saat ini yaitu dengan membuat suatu simulasi berupa video animasi 3D simulasi pelabuhan. Tujuan dari video animasi ini adalah untuk memberikan pengarahan maupun gambaran bagaimana bentuk juga situasi sebuah pelabuhan kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa transportasi laut terutama untuk masyarakat yang belum mengetahui secara detail seperti apa pelabuhan itu.

2. METODE

Metode yang dipergunakan untuk penelitian adalah Metode MDLC. Metode MDLC terdiri dari 6 Tahapan, yaitu konsep, desain, pengumpulan material, pembuatan, pengujian dan distribusi.

(2)

Perancangan Aplikasi Jurnal Online dengan Open Journal System (OJS) pada STMIK IBBI Gambar 1. Tahapan Metode MDLC

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisa Piranti

Awal dari perancangan animasi “3D simulasi pelabuhan” adalah menganalisa kebutuhan piranti (perangkat). Perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan animaasi 3D adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan animasi sangat bergantung pada sebuah perangkat keras (hardware) yang digunakan. Untuk merancang suatu animasi 3D dibutuhkan spesifikasi hardware menengah keatas. Spesifikasi hardware yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisa Perangkat Keras (Hardware)

PERANGKAT KERAS SPESIFIKASI

System Manufacture MSI

System Model MS-7850

Processor Intel(R) Core(TM) i5-4440 CPU @ 3.10 GHZ

Installed Memory (RAM) 24576 MB RAM

VGA NVIDIA GeForce GTX 1060 6GB

Operating System Windows 10 Pro 64-bit

Sound System 2-High Definition Audio

Mouse Mouse A4Tech

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) adalah alat utama dalam perancangan suatu animasi 3D. Pada perancangan animasi 3D simulasi pelabuhan ini dibutuhkan beberapa perangkat lunak (software)

(3)

Adobe Premiere Pro CS6 Software Video Editing

3.2. Desain (Design)

Produksi merupakan tahapan proses perancangan atau pembuatan animasi dalam penelitian ini. Tahapan ini dalam perancangan animasi dalah tahap pada tahapan ini proses dibantu oleh software yang diperlukan dan dilakukan secara berurutan.

1. Pemodelan objek 3D

Pemodelan objek 3D dibuat menggunakan perangkat lunak (software) 3ds max dengan menggunakan beberapa bentuk objek dasar seperti, spline, box, cylinder, plane, dan pyramid untuk kemudian diubah menjadi editable poly dan dimodifikasi sesuai keinginan.

a. Pemodelan objek mobil

Objek mobil pada awalnya dibuat menggunakan tool berupa line untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah dibuat bentuk dasar menggunakan line maka selanjutnya objek yang masih berbentuk garis tersebut diberikan modifikasi yang telah disediakan oleh 3DS Max, selanjutnya semua objek yang telah dibuat lalu disatukan dan disusun agar menjadi suatu bentuk mobil yang utuh. Dapat dilihat pada Gambar w.

Gambar 2. Pemodelan Objek Mobil b. Pemodelan objek pesawat

Objek pesawat pada awalnya dibuat menggunakan tool berupa line untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah dibuat bentuk dasar menggunakan line maka selanjutnya objek yang masih berbentuk garis tersebut diberikan modifikasi yang telah disediakan oleh 3DS Max, selanjutnya semua objek yang telah dibuat lalu disatukan dan disusun agar menjadi suatu bentuk pesawat yang utuh. Dapat dilihat pada Gambar 3.

(4)

Perancangan Aplikasi Jurnal Online dengan Open Journal System (OJS) pada STMIK IBBI Gambar 3. Pemodelan Objek Pesawat

c. Pemodelan objek helicopter

Objek helicopter pada awalnya dibuat menggunakan tool berupa line untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah dibuat bentuk dasar menggunakan line maka selanjutnya objek yang masih berbentuk garis tersebut diberikan modifikasi yang telah disediakan oleh 3DS Max, selanjutnya semua objek yang telah dibuat lalu disatukan dan disusun agar menjadi suatu bentuk helicopter yang utuh. Dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pemodelan Objek Helicopter 2. Penempatan Objek

Pada tahapan ini, peneliti menempatkan seluruh objek yang dibuat ke dalam sebuah lembar kerja baru karena pada tahapan sebelumnya peneliti membuat masing-masing objek pada file yang berbeda-beda. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mengubah bentuk objek jika kedepannya diperlukan, membuat masing-masing objek kedalam file yang berbeda juga memudahkan peneliti. Dapat dilihat pada Gambar 5.

(5)

Gambar 5. Penempatan Objek 3. Texturing

Pemberian tekstur pada objek 3D sangat penting karena bertujuan membuat objek tersebut lebih terlihat menarik. Seluruh objek yang ada pada lembar kerja belum memilik tekstur, maka dari itu pada tahap ini peneliti memberikan dan mengimplementasikan tekstur pada setiap objek yang ada. Ditahap ini juga peneliti menggunakan material-material yang sebelumnya telah dikumpulkan pada tahap pra-produksi. Peneliti menggunakan gambar-gambar .JPG dan .PNG sebagai tekstur untuk diterapkan pada objek. Dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Objek yang Telah Diberikan Tekstur 4. Animating

Animating adalah proses untuk menggerakkan beberapa objek yang ada dan kemudian hasilnya

akan berbentuk suatu video. Dalam penelitian perancangan animasi 3D Bandar udara ini peneliti hanya menggerakkan objek kamera yang nantinya akan bergerak mengitari wilayah taman atau biasa disebut dengan walkthrough. Kamera itu sendiri sudah disediakan secara default didalam aplikasi 3DS Max, peneliti hanya tinggal membuat path atau jalur lintasa untuk kamera tersebut bergerak menggunakan line. Setelah membuat jalur lintasan kamera pada Bandar udara, peneliti memasukkan objek kamera dan menempatkan posisi awal pada ujung path yang telah dibuat. Sealnjutnya peneliti merubah tampilan pandangan viewport yang sebelumnya perspective menjadi camera001 untuk melihat bagaimana sudut pandangan dari kamera tersebut. Setelah persiapan awal dilakukan peneliti menggunakan fitur path

constraint. Fitur tersebut memudahkan seorang animator untuk membuat pergerakan pada objek yang

nantinya akan mengikuti jalur yang telah dibuat. Path constraint merupakan suatu fitur yang telah disediakan secara default didalam aplikasi 3D studio max. setelah mengaplikasikan path constraint secara otomatis kamera menjadi terintegerasi dengan path yang ada.

(6)

Perancangan Aplikasi Jurnal Online dengan Open Journal System (OJS) pada STMIK IBBI 5. Rendering

Rendering merupakan tahapan akhir untuk menciptakan suatu animasi yang nantinya berupa video

yang dapat ditonton dan dilihat. Dalam perancangan animasi 3D Bandar udara ini peneliti melakukan

render animasi dengan menggunakan software rendering yang bernama Lumion. Peneliti memilih

menggunakan software dikarenakan didialam lumion terdapat banyak tools dan plug-in yang dapat digunakan secara gratis. Tidak hanya itu, lumion sendiri memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan

default scanline renderer yang ada secara default pada aplikasi 3D studio max. Kelebihannya selain

memiliki plug-in yang beragam, hasil video yang sudah di render dengan lumion terlihat begitu realistis dan menarik, sehingga memberikan suatu hasil video animasi yang menarik untuk ditonton seperti yang sudah peneliti sebutkan pada rumusan masalah sebelumnya. Di dalam aplikasi lumion ini juga, peneliti memasukkan beberapa objek yang telah disediakan langsung berupa mobil, karakter manusa dan hewan, dan pohon-pohon serta tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan, didalam aplikasi 3D studio max sebelumnya, peneliti hanya fokus pada pembuatan objek-objek, dan juga dikarenakan 3D studio max tidak memiliki objek-objek-objek default yang dibutuhkan. Setting rendering dan proses rendering dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Gambar 7. Setting Rendering

Gambar 8. Proses Rendering 4.9. Setting Rendering

(7)

beroperasi dengan lancar.

4. Waktu yang dibutuhkan dalam membuat animasi 3 dimensi cukup lama, maka dalam perancangannya dibutuhkan objek-objek template yang sudah tersedia yang dapat langsung digunakan untuk mempersingkat waktu.

5.

Dengan adanya animasi simulasi pelabuhan yang berbasis 3 dimensi ini dapat menjadi media informasi, media simulasi, edukasi, inspirasi dan motivasi serta menambah wawasan mengenai pentingnya peran multimedia dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Animasi 3D Kisah Ayu Intan Permani [Journal] / auth. Paramitha Apriliana Indah // Jurnal Skripsi Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto. - 2014. - p. 8.

[2] Aplikasi Virtual Tour Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Autodesk 3Ds Max [Journal] / auth. Suhendar Akip and Fernando Aditya // Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Serang Raya. - September 2016. - p. 31. [3] Definisi Lumion [Online] / auth. Setiawan W. - July 1, 2014. - January 20, 2019. -

http://applicadindonesia.com/news/definisi-lumion.

[4] Evaluasi Kondisi Lingkungan dan Olah Gerak Kapal terhadap Kerusakan Fender Pada Pelabuhan Merak [Journal] / auth. Wahid Ririan Safiadi // Jurnal Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. - 2011. - pp. 6-7.

[5] Kajian Perkembangan Animasi Stopmotion di Indonesia. [Journal] / auth. Nadya // Jurnal Ruparupa Volume 1 Nomor 2, Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia. -

Desember 2012. - pp. 77-78.

[6] LKP: Proses Pembuatan Design Grafis Untuk Layout Promosi High Point Serviced Apartemen [Journal] / auth. Murtijanto Franky Natanael // Jurnal STIKOM Surabaya. - 2013.

[7] MULTIMEDIA Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan [Book] / auth. Munir. - Bandung : Penerbit Alfabeta, CV., 2012.

[8] Pelabuhan Indonesia sebagai Penyumbang Devisa Negara dalam Perspektif Hukum Bisnis [Journal] / auth. Gultom Elfrida // Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 19, No. 3. - Agustus 2017. - p. 425.

[9] Pengembangan Media Pembelajaran [Journal] / auth. Isnainingsih Dwi Nur // FKIP, UMP. - 2014. - pp. 11,12.

[10] Pengertian dan Fungsi Pelabuhan [Journal] / auth. Triatmodjo Bambang // Jurnal Konteks-5 Universitas Sumatra Utara. - 2011. - pp. 8,16,17,18.

[11] Rancang Bangun Film Animasi 3 Dimensi Universitas Sam Ratulangi [Journal] / auth. Yunita Caroline Umpenawany // E-journal Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. - 2016. - pp. 1,2.

[12] Tinjauan Metode Pengembangan Perangkat Lunak Multimedia Yang Sesuai Untuk Mahasiswa Tugas Akhir [Journal] / auth. Binanto Iwan // Jurnal Seminar Nasional Rekayasa Komputer dan Aplikasinya. - 2015.

Gambar

Tabel 1. Analisa Perangkat Keras (Hardware)
Gambar 2. Pemodelan Objek Mobil
Gambar 4. Pemodelan Objek Helicopter
Gambar 5. Penempatan Objek  3.  Texturing
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ni adalah mengetahui faktor-faktor penyebab bullying pada anak usia sekolah dasar di wilayah Yogyakarta menggunakan metode pendekatan rancangan

Mendeteksi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak tahun 1905an-2005; Mengamati perubahan proposi ruang terbuka hijau di kota Bogor sejak

Apabila modal awal (investasi) musyarakah berupa aset nonkas, dan di akhir akad dikembalikan dalam bentuk kas, maka aset tersebut harus dilikuidasi (dijual) terlebih

Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi atau hubungan yang signifikan antara kadar fenolik total

Hasil Simulasi Perambatan Gelombang Suara dengan Kedalaman Sumber Suara 25 m, Kedalaman Penerima 30 m, dan Frekuensi yang Digunakan 100, 1.000, 10.000, dan 50.000 Hz ( Shadow

Hanya suhu kandang yang nyata (P < 0,05) mempengaruhi PBH dan bobot hati Hasil uji perbedaan terhadap konsumsi ransum, PBH dan konversi ransum dapat dilihat pada Tabel 1,

Gerakan tanah terjadi beberapa waktu yang lalu, dan pada Senin 3 Juli 2017 semakin meluas, Akibatnya badan jalan di ujung selatan jembatan retak dan sebagian sudah longsor..

berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk menyusun kebijakan dan strategi pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam