• Tidak ada hasil yang ditemukan

RHC. , ~ ~ no 84/100/17277 REPORT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RHC. , ~ ~ no 84/100/17277 REPORT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Ministry of 'Public Works and Elactrlc Power Dlrectorete Generel of Housing, Building, Planning and. Urban Development DIRECTORATE OF ·BUILDING RESEARCH (Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan)

&

I U. N. REGIONAL HOUSING CENTRE F.OR THE E.S.C.A.P REGION

RHC

. I ---

---~---,,..---1 04,Jai8(! T.mansarl (PO Boll 16)-Banduno.lnclonaia- Phona.:81082-81oSa-Cable: REHOCE

REPORT

,

----

---~---~---~

j', • TAKAAN TBANG , ekerjaan umum

r

3

~ I

no

84/100/17277

KEMUNGKINAN PENCEGAHAN RAYAP TANAH (SUBTERANEAN TERMI!1ES) PADA BANGUNAN KAYU.

01eh :

A. ABDURACHTI1 IDRIS.

SUB DIREKTORAT BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI DIREKTORAT PENYELIDIKAN ~fASALAH BANGUNAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

(2)

KEMUNGKINAN PENCEGAHAN RAYAP TANAH ( SUBTERANEAN TERMITTES ) PADA BANGUNAN KAYU.

Oleh :

A. ABDURACHIM lORIS.

Dep:ntemen Pekerjaan UQ1um

· ·· !~ • ena.ua Listrik

· ( ; i' ' U S T A K A A N

SUB DIRE KTORA T BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKS I DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA

(3)

~

DEI"AI'!TEMEN "'f.KE"JAAN UMUM

PUSLJTB,ANG

r t HPUS-'A KAAN

---~---·---

--

---Ditr~rima tyl ICjJJ J.Jf;/Htf-lt

N • I. : c7-5"-0

I

} }

.

(4)

OAFTAR

s

Halaman KA TA PENGANTAR

...

P E N D A H U L U A N

...

SIFAT PENYERANGAN

...

3 CARA PENCEGAHAN

...

5 DAFT AR PUSTAK/\

...

7

(5)

KATA PENGANTAR

Salah satu persoalan pentlr.g dldaerah lkllm tropls lembab sepertl Indonesia pada bangunan dar! kayu adalah serlngnya dijumpal kerusak ankerusakan yang dlsebabkan serangan rayap tanah ( Subteranean termit -tes ) dan diperklrakan telah banyak kerugian akibatnya.

Dllaln plhak Indonesia sebagal negara ~enghasll kayu hanya

sebagian keel I saja yang mempunyal keawetan tinggl dan tahan terhadap sera

-ngan jenls rayap lnl, oleh karena ltu usaha-usaha perlu dilakukan

se-hlngga dapat dlperoleh manfaat sebesar-besarnya darl jenis kayu yang ba-nyak terdapat untuk menanggulangl masalah perumahan khususnya.

Ucapan terlma kaslh dlsampalkan kepada Bapak lr. S. M. Ritonga yang telah banyak membantu dan member! saran-saran dan juga kepada Sdr. Maman Sulelman sehlngga Tersusunnya tullsan lnl.

Mudah-mudahan tullsan lnl blsa membantu dan bermanfaat.

Bandung, awal September 1976

(6)

-PENDAHULUAN

Sudah dlkenal umum bahwa kayu itu lama-kelamaan akan menjadi r~

sak atau lapuk, terutama jlka dlpakai dl luar, lebihlebih jika berhu

-bungan I angsung dengan tanah I embab. Ada berbaga i faktor yang menyeba_~

kan kayu ltu menjadi rusak dan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar

yaltu

(J) Yang dlsebabkan oleh bukan mahluk hidup seperti

udara, cahaya, air, panas, api, asam, basa, pu-kulan, gesekan dl I.

(2) Yang disebabkan oleh mahluk hidup seperti cendawan, serangga dan binatang taut.

Perusak kayu yang paling umum terdapat di Indonesia dan sangat dltakuti ialah golongan serangga dlantaranya rayap tanah ( Coptotermes

~) Tidak terhltung banyaknya kerugian yang disebabkan oleh jen is

rayap lni, balk pada rumah-rumah maupun pada kayu-kayu yang di paka i

di luar sepertt ttng, bantalan, jembatan dl I. Sebagai contoh akhir akhlr lnt dllaporkan bahwa kettga rumah bersejarah ( bekas tempat

peng-aniayaan pahlawan revolusl ) di Taman Monumen Pancasila ~aktl, Jakarta

yang menggunakan konstruksl kayu telah mengalaml serangan hebat jenis

rayap lni sehingga diperklrakan hanya dapat bertahan beberapa bulan sa-ja ( gambar I ). Contoh lain ada)ah kompleks bangunan Rumah murah Pha-se ke I I, Pasar Jum'at- Jakarta dl mana pelaksanaan pembangunannya

di-Jakukan pada tahun 1972/1973 juga di laporkan bahwa beberapa bag ian yang terbuat dari kayu sepertl tlang mengalami serangan jenis rayap lni

( gambar 2 ) •

Indonesia sudah terkenal sebagai negara penghasl I kayu dl mana

terdapat klra-kira 4000 jenis kayu. Dari seklan banyak jenls itu

hanya sebaglan kecll saja yang mempunyal keawetan tlnggi, sedang seba-glan terbesar terdirl dart jenls-jenls kayu yang kurang awet, sehingga untuk dapat mempergunakannya dengan memuaskan jenls-jenis tersebut

ter-leblh dahulu harus diperbalkl dengan proses pengawetan. Dalam uralan

lnl yang dimaksud dengan keawetan kayu ltu latah daya tahan terhadap

mahluk hidup, tetapi dalam hal inl hendaknya dlperhatikan pula terhadap

(7)

2

-Gamba r. : 1.

Salah Satu Rumah di Taman Monumen Sakti Panca Sila yang telah mengalami serangan Rayap.

Sumber Pustaka No. 1.

Gamba r. :2.

Terl ihat Serangan Rayap pada Tiang di Salah Satu Rumah di Kompleks Rum.h-murah Phase I I

Pasar Jumat Jakarta. Sumber Pustaka No.2.

(8)

3

-VJ~S :a~an terhadap serangan cendawan m[salnya belum tentu tana~ juga

ter-· ::-..<;;; ratap atc.u lai-r,-lainnya, demikian juga sebaliKnya. Untuk itu

kira-'';a p~r l u d i ·I akukan usaha-usana khususnya mencegah serangan :-ayap tanah

~~hingga dapat diperoieh manfaat sebesar-besarnya dari jenis-jenis kayu

,ans banyak terdapat untuk menanggulangi masalah perumahan khususnya.

Rayap tanah atau kadang-kadang disebut semut putih (anay-anay) bia

~dnyg b~~Kembang biak dengan cepat dilingkungan yang mempunyai keiembaban : , r,ss i , c.;u rah nuj an yang cukup dan umumnya j en is rayap in i menyeba r d i

rna-\Ja,i•ba r. : 3.

~e~erapa Contoh Rayap Tanah ( Coptotermes Sp, Anay, Semut Putih).

Sumber Pustaka No.3.

Negara Indonesia yang mempunyai ikl im tropis lembab banyak didapa~

kan vermacam-macam spesies sehingga umumnya masyarakat banyak mengenal

je-ni~ rayap ini. Rayap tanah ini termasuk famili Rhinotermitidae, ordo ~

~· kelas Hexapoda dan ter~asuk phyllum Anthropoda.

SlfAT PENYERANGAN

Salah satu tanda bahwa kayu atau bahan selulosa lainnya telah di

-~erang jenis rayap ini adalah didapatnya jalur tanah yang memasuki kayu di

(9)

penya--

....

-. -...-;;. ~ · untuk ~a;~: melangsu~s~an hidupnya ( gambar 4 .

Gamba r. : ~.

Mdanya jdl~r tanah ~erupakan

Salah satu ci ri ?enverangan.

Sumber ?ustaka Nc,5.

hu !o;.; tc;nah ini siap menyerang can rr:erusak ~angunan kayu dengan tetap

ting-gal di dalam tanah atau dapat iangsung berada.dalam kayu. Juga dapat

mela-lui bahan kayu, misalnya fondamen dengan membuat terowongan ke arah

mulai dari tanah, sehingga akhirnya dapat berhubungan dengan bagian

seperti sering terjadi pada rumah setengah tembok .

at as kayu

. -::;m·,.:mgan terbentuk dari kc::oonen tanah, serbuk kayu dan dengar.

pertolong-:.-.:, resi berasal dar! rayap itu sendlri.

Bi la pengerjaan bangunan kayu dimana struktur antdra bag ian

Jo~ tanah berhubungan langsung ataupun sendiri dari bahan antara

kayu yang m..;:-<r.;:;e:;, e:.i r maka rayap ini dengan muciah dapat melaluinya. Adanya terowongan

''"-:' : idak selalu dapat terl ihat dari luar dan sering terdapat di dalam

1-..cfu itu sendiri sehingga sukar untuk menghindarkannya.

'"

..

'• . .

.

-G.:::-·::...;c r. : 5.

S::;,;,,· sar:u contoh kerusakan pada bahan sellulosa lain (karton)

(10)

5

-CARA PENCEGAHAN

Telah dluraikan di atas bahwa di Indonesia bagian terbesar men~

hasllkan jenls-jenis kayu yang mempunyai keawetan rendah, sehlngga untuk dapat mencegah serangan rayap tanah inl, kayu dalam penggunaannya perlu dlawetkan terlebih dahulu. Cara pengawetan dapat di lakukan dar! mulai yang sederhana seperti pencelupan, rendaman ataupun dengan proses tekan an yang biasa dilakukan pada industri pengawetan dengan menggunakan ba-han pengawet yang efektlf terhadapnya. Baba-han pengawet yang biasa yang dlgunakan untuk perumahan adalah jenis larut air seperti garam Woolman, Super Woolman C, Thanalit dan sebagainya.

Pada pembangunan rumah konstruksi kayu di lapangan hendaknya dl I akukan pengmvasan yang ba I k d I us aha kan terh I ndar kerusakan mekan is se-perti gesekan, terpukul, terkelupas ataupun terpotong untuk memenuhl u-kuran sehlngga bahan pengawetnya hi lang.

Adapun segi-segi lain yang harus dlperhatlkan adalah - Drainase dan kebersihan terjaga.

Pada tahap pertama pembangunan r1Jmah ba i k yang sebag ian ataupun yang seluruhnya menggunakan konstruksi kayu dlusahakan keadaan llngkungan dengan drainase yang baik, kelembaban lingkungan yang tlnggt bukan ha

nya berpengaruh pada keadaan tanah juga akan cepat mengundang jents

rayap lni dan perusak kayu lain.

Baglan-baglan sisa kayu atau bahan selulosa lainnya seperti sisa-sisa

ranting, slsa akar tanaman, buangan kayu darl pembuatan rangka bangu~

an dan sebagainya harus dihindarkan terutama dt lapangan di mana

ba-ngunan akan dldlrlkan. Karena nantfnya akan merupakan surnber makanan dan merangsang untuk terdapatnya jenis rayap Int.

- Fondasi dan lantal balk.

Pada pembangunar. rumah kayu dibutuhkan for.dasl serta lantal yang balk dan meletakan semua komponen kayu di atasnya. Perlu dltambahkan bah-wa jenls rayap lnl sanggup menembus atau melalui fondasl yang kurang padat, lebih-lebih bl Ia didapatkan retak-retak.

Melaplsl dengan bahan logam atau polythyl fn antara kayu dengan fondasl yang menjadi tumpuannya ( gambar 6. ) ataupun dengan membuat go -resan padn fondasl dan selanjutnya dlberf bahon pengawet jenls minyak

atau larut mlnyak sepertl k1eosot, pentachlorphenol dan bahan

(11)

6

-- Tanah fondasl beracun.

Tahap berlkutnya yang menambah lebih efektlf sehingga terhlndar darl serangan jenis rayap tanah ini adalah dengan menggunakan tanah

bera-cun. Peracunan tanah dapa~ dl lakukan dengan jalan menyemprot atau

mencampurnya dengan bahan pengawet. Diantara banyak bahan pengawet yang lazlm dlgunakan untuk membuat tanah beracun adalah Dieldrin,

Aldrlen dengan konsentrasi antara 015- 1,0 persen dan Chlordane

dengan konsentrasi antara 1,0- 2,0 persen dengan menggunakan pela-rut solar atau mlnyak diesel.

Bahan pengawet lain yang juga dapat digunakan untuk peracunan tanah inl adalah

Benzene Hexachlorida {BHC), konsentrasi 1,0 persen. DDT, konsentrasl 5,0 persen.

Heptachlor, konsentrasi 1,0- 5,0 persen.

Pentachlorphenol, konsentrasi 5,0 persen. Toxaphene, konsentrasi 5,0 persen.

Yang masing-maslng dengan menggunakan pelarut yang sama yaitu minyak solar atau mlnyak diesel. Mengenai cara pembuatan tanah beracun da-pat di lihat pada gambar 6 dan 7. (terlamplr)

(12)

komponen kayu

~ lapisan logam/polyethylen

~nsir/p~sir + ,ePlet1 herucu•• (S. t; .. , L )

' l : Umah ber~ct,~n (61./nt) t . -n ~..: b (61/- .2) · ., ~enah beracun ~ ... ~. . a,.a". e r acurr · m.

·

r

--.. I I I

_

j

_

~

,

-:

~

~

- -- - - ----='

'

~

~

~

<~ ~~--,~~:~~

~

~~~~:i:

;

=

/

____ _..,---=::::.:_ ___ -·~ll!f)(;l I ~) ' e1

<JC•:null ; anah pr;IH1i'l"> i ·er.,,a,, •iol't.lilur -:Jk.'" l :4··· i "--

-·1a' · 1<• • ye: hv l·~··· ::JC1,1a ·l"lDtliH•.

-- -/

(13)

\: I, II II ~- .. I ' ' .. , I ... . -. -

.

.

,, ' . . : -. :..,. . ' i . ~ ' ·.I · . . :l} ::r . . I ' I • I ) . .. . ' ' l;:j . . (t) , \ . ' . \ .. . ·. 0>-. ~ .. ~

i

!

\

\

,

L

~

·

--

1

. ! I

I

.

I

I

l +

(14)

7

-DAFTAR PUSTAKA

I. ABDURACHIM lORIS dan DJAUHARI SUMINTARDJA (1976). Laporan

Peninjau-an Ke-Tiga Rumah Bersejarah di TamPeninjau-an Monumen PPeninjau-anca-

Panca-sila ~aktl di Lubang Buaya- Jakarta. Direktorat

Penyelidikan Masalah Bangunan.

2. ABDURACHIM lORIS (1976). Laporan Peninjauan ke Kompleks Rumah Mu

-rah Phase I I Pasar Jum'at - Jakarta. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

3. FRANCIA, F. C. ( --- ) Suteranean Termittes and Their Control Forestry Leaves, Vol. X, no. I.

4. FINDLAY, W. P. K. (1962). The Preservation of Timber.

Adam

&

Charles Black, London.

5. HUNT, G. M.

&

G. A. GARRATT (1953). Wood Preservation.

(15)
(16)

~

·El.'

'f•

\JS'~A>

KAAN

(17)

~

DEI"AI'!TEMEN "'f.KE"JAAN UMUM

PUSLJTB,ANG

r t HPUS-'A KAAN

---~---·---

--

---Ditr~rima tyl ICjJJ J.Jf;/Htf-lt

N • I. : c7-5"-0

I

} }

.

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi WCDMA merupakan perkembangan dari GSM yang memberikan tingkat layanan lebih baik terutama dalam kecepatan untuk mengakses layanan data yang lebih tinggi,

* Maklumat dalam gen dibawa dalam bentuk kod= kod genetik. * jujukan asid nukleik pada mRNA dibaca mengikut kodon= 1 kodon terdiri daripada 3 bes. * 1 asid amino mungkin

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Diketahui pula bahwa sekretori IgA sangat berperan dalam mempertahankan integritas mukosa saluran pernafasan (Colman, 1992). Dari uraian di atas, perjalanan klinis penyakit ISPA

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

1) Penerapan: proses, cara, perbuatan menerapkan atau pemanfaatan; perihal memperaktikkan. 2) Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

Berdasarkan model genangan banjir rob yang ditunjukkan pada Gambar 14, hampir seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Utara terkena dampak dari banjir rob, yang