• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATAPENGANTAR. Rembang, 15 Mei Plt. KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASANPERMUKIMAN KABUPATEN REMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATAPENGANTAR. Rembang, 15 Mei Plt. KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASANPERMUKIMAN KABUPATEN REMBANG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATAPENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang dapat tersusun.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Renstra 2016-2021 Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman memuat tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman yang disusun dengan berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rembang 2016-2021.

Semoga Rencana Strategi ini dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman 5 tahun ke depan.

Rembang, 15 Mei 2017 Plt. KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASANPERMUKIMAN KABUPATEN REMBANG

SUYONO, SH Pembina Utama Muda

(3)

RENCANA STRATEGIS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksuddan Tujuan... 1.4. Sistematika Penulisan... 1 5 7 8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas ,Fungsi, dan Struktur Organisasi... 2.1.1 Tugas Pokok danFungsi ... 2.1.2 Struktur Organisasi... 2.2. Sumber Daya... 2.2.1 Sumber Daya Manusia... 2.2.2 Sarana dan Prasarana... 2.3. Kinerja Pelayanan ...

2.3.1 Kondisi Umum Pelayanan... 2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan... 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan …...

11 11 13 14 16 17 20 20 22 27

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan BerdasarkanTugas dan Fungsi... 3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program RPJMD…... 3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi...

3.3.1 Telaah Renstra Kementerian PUPR... 3.3.2 Telaah Renstra Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR... 3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayahd an Kajian Lingkungan

Hidup Strategis... 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis...

29 34 38 38 38 39 42

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah...

4.2. Analisis Lingkungan Strategis ………..

4.3. Strategi dan Kebijakan...

44 45 46

BABV RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

48

BABVI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

50

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk menjalankan tugas dan fungsi pemerintah dan masing-masing dinas pemerintahan dalam kegiatan pembangunan, diperlukan perencanaan yang terarah dan terintegrasi mulai dari perencanaan jangka panjang hingga jangka pendek. Perencanaan yang terarah tersebut merupakan kunci dari terimplementasikannya kegiatan pembangunan yang sinergis dan tidak tumpang tindih. Dalam konteksini, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan landasan bagi integrasi berbagai bentuk perencanaa dari pusat (nasional) hingga daerah. Pada level daerah, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tiap Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus menyusun perencanaan pembangunan sebagai arah penyelenggaraan pembangunan daerah pada periode waktu tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perencanaan pembangunan didefinisikan sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang meilbatkan para pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai peningkatan kesejahteraan sosial. Lebih lanjut dalam PP tersebut diamanatkan bahwa perencanaan pembangunan harus dirumuskan secara transparan, responsif, efektif, efisien, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, perumusan program kegiatan dalam perencanaan pembangunan harus memiliki indicator kinerja yang jelas dan dilandasi dengan argument serta analisis yang kuat.

Sebagai perwujudan amanat tersebut, Pemerintah Kabupaten Rembang telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rembang 2005-2025 yang disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010. Dalam RPJPD tersebut, visi jangka panjang Kabupaten Rembang adalah “Terwujudnya Rembang yang Maju, Mandiri, Dinamis dan

(5)

RENCANA STRATEGIS

Sejahtera”. Pada tahun 2016, agenda pembangunan Kabupaten Rembang telah memasuki pelaksanaan tahap III RPJPD yaitu periode 2016 - 2021.

Periode tersebut sekaligus bertepatan dengan dimulainya pemerintahan Bupati/Wakil Bupati Rembang untuk masa jabatan 2016-2021 yang. Telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang yang disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016. Visi jangka menengah Kabupaten Rembang sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD K abupaten Rembang 2016-2021 adalah: “Terwujudnya

Masyarakat Rembang yang Sejahtera, Melalui Peningkatan Perekonomian dan Sumber daya Manusia, yang Dilandasi semangat Kebersamaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kewirausahaan”. Visi tersebut dijabarkan

ke dalam 7(tujuh) misi yang di dalamnya memuat indicator kinerja dan target pencapaian.

RPJMD Kabupaten Rembang 2016-2021 merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah, termasuk penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang 2016-2021. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 272, memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah terkait sebagai pedoman dan arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama 5 tahun ke depan.

Penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang telah berpedoman pada RPJMD Kabupaten Rembang 2016-2021 dan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang 2011-2031, serta memperhatikan hasil evaluasi Renstra pada periode sebelumnya. Selain itu, penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang telah dilaksanakan dengan berdasar kepada kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Rembang serta dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan daerah dan nasional. Proses penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang dilakukan melalui pendekatan berikut:

(6)

1. Pendekatan Politik, sehingga program dan kegiatan yang disusun dalam rencana strategis merupakan penjabaran agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye dan telah dituangkan melalui RPJMD.

2. Pendekatan Teknokratik ,yaitu menggunakan metode dan kerangka berilmiah, yaitu mengadopsi metode kerangka kerja logis (logic alfra me work analysis ) untuk menjaga konsistensi pencapaian tujuan dan sasaran melalui program dan kegiatan.

3. Pendekatan Partisipatif, melalui pelibatan para pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan dengan focusgroup discussion untuk mendapatkan aspirasi dan memperkuat rasa “memiliki” rencana pembangunan.

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up), yang merupakan representasi dari adanya jenjang birokrasi pemerintahan. Hasil proses top-down dan bottom-up tersebut diselaraskan melalui musyawarah rencana pembangunan.

Proses penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang diawali dengan mengkaji data dan informasi yang relevan untuk memperoleh pemahaman utuh tentang gambaran pelayanan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah sesuai kewenangannya. Disamping itu, segenap potensi dan sumber daya daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan urusan perumahan dan kawasan pemukiman Kabupaten Rembang perlu pula diakomodasi dalam penyusunan rencana strategis Perangkat Daerah. Oleh sebab itu, penyusunan Renstra Dinas Perumahan Kabupatendan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 dilaksanakan melalui berbagai tahapan analisis sektoral dan penjaringan aspirasi stakeholder, yang secara rinci dideskripsikan pada skema berikut:

(7)

RENCANA STRATEGIS Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Strategi dan kebijakan Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Rancangan Renstra-SKPD · Pendahuluan · Gambaran pelayanan SKPD

· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Perumusan

indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD SPM Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Penelaahan RTRW Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penelaahan KLHS Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Renstra-KL dan Renstra SKPD Kab/ Kota Gambar 1.1

Bagan Alir Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Berdasarkan tahapan tersebut, maka penyusunan Renstra Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 diharapkan dapat memenuhi fungsi sebagai berikut:

1. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 merupakan media untuk mengimplementasikan program prioritas Kepala Daerah terpilih di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang telah dijabarkan dalam RPJMD sekaligus sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Kepala Daerah dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman selama 5 (lima) tahun.

2. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 merupakan pedoman pembangunan dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman selama 5 (lima) tahun.

(8)

3. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 berfungsi sebagai pedoman dan acuan penjabaran dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

4. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 merupakan instrument pengendalian dan evaluasi pembangunan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 digunakan landasan hokum penyusunan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

9. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

(9)

RENCANA STRATEGIS

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 19. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025; 20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009– 2029; 23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013–2018;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Rembang tahun 2005–2025;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011–2031; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(10)

27. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang No. 2 Tahun 2016 Tentang RJMD Tahun 2016 – 2021;

28. Perda Kabupaten Rembang No. 5 Tahun 2016 Tentang Oerganisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rembang;

29. Perbub No. 60 Tahun 2016 tentang susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Rembang;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah.

1.3. Maksud danTujuan

1.3.1. Maksud

Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh komponen pembangunan yang berkaitan dengan bidang permukiman dan perumahan ( pemerintah, masyarakat, dunia usaha,dan pemangku kepentingan lainnya ) dalam mewujudkan cita- cita masyarakat Kabupaten Rembang sesuai dengan visi, misi, dan program pembangunan dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih masa bakti 2016-2021, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya didalam satu pola sikap dan pola tindak.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah yang terkait dengan bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima)t ahun ke depan dan sebagai pedoman bagi seluruh bidang dan unit kerja

(11)

RENCANA STRATEGIS

dilingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang dalam menyusun program dan kegiatan periode 2016-2021;

2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang 5 (lima) tahun kedepan;

3. Menerjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Rembang kedalam tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang tahun 2016-2021, yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing bidang dan unit kerja, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021;

4. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi penganggaran dan target indicator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021;

5. Menetapkan dasar penilaian keberhasilan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang periode 2016-2021.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan draft Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 ini terbagi menjadi tujuh bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup baik spasial dan substansi, metodologi, dasar hukum, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Bab II berisi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, gambaran mengenai sumber daya manusia serta sarana dan prasarana, kinerja pelayanan yang berisi mengenai kondisi umum pelayanan dan jenis pelayanan dinas

(12)

pekerjaan umum dan perumahan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan PERANGKAT DAERAH.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BabIII berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman diikuti dengan telaah visi, misi, dan program bupatidan wakil bupati terpilih, telaah renstra K/L dan RPJMD Kabupaten Rembang, telah RTRW dan KLHS, serta penentuan isu-isu strategis. Penentuan isu-isu strategis mencakup bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman yang merupakan hasil dari analisis dan rangkaian FGD yang diselenggarakan baik oleh internal Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman ataupun diskusi eksternal dengan Perangkat Daerah terkait.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab IV berisi tentang visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Rembang 2016-2021 yang mendukung tugas dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang, tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang, serta strategi dan kebijakan yang akan diambil oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang pada periode 2016-2021.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab V berisi tentang program dan kegiatan yang diterjemahkan dari rumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan. Program dan kegiatan tersebut disertai indikator-indikator kinerja, focus prioritas, dan pendanaan indikatif. Berdasarkan isu strategis yang telah diidentifikasi sebelumnya, dapat disusun program dan kegiatan prioritas yang kemudian disesuaikan dengan tugas dan fungsi dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang.

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab VI berisi tentang perumusan indicator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD untuk melihat

(13)

RENCANA STRATEGIS

keterkaitan dan kontribusi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Kabupaten Rembang yang tertuang dalam RPJMD 2016 - 2021.

BAB VII PENUTUP

Bab VII memuat kaidah pelaksanaan rencana strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang.

(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.1.1Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rembang dan Perbup Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahandan kawasan permukiman dan bidang pertanahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagai mana tersebut diatas, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan bidang pertanahan;

b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang perumahan dan kawasan permukiman dan bidang pertanahan;

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang perumahan dan kawasan permukiman dan bidang pertanahan;

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perumahan dan kawasan permukiman dan bidang pertanahan;

e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas;

f. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.1.1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, peng koordinasian, pemantauan, evaluasi, pelaporan meliputi program, keuangan, hukum, kehumasan, keorganisasian dan ketatalaksanaan, pembinaan ketatausahaan, kearsipan, kerumahtanggaan ,kepegawaian

(15)

RENCANA STRATEGIS

dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Sekretariat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman;

b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi program, keuangan, hukum, hubungan masyarakat ,ketatausahaan, kearsipan, kerumah tanggaan, kepegawaian dan pelayanan administrasi dilingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

d. Pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa dilingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai

dengan lingkup tugasnya;

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

(16)

2.1.1.2. Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan

Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Bangunan Gedung dan Perumahan yang terdiri dari pembinaan bangunan gedung, perumahan dan prasarana sarana perumahan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan bidang Pembinaan Bangunan Gedung, Perumahan dan Prasarana Sarana Perumahan;

b. Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan bidang Pembinaan Bangunan Gedung, Perumahan dan Prasarana Sarana Perumahan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas

c. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang Pembinaan Bangunan Gedung, Perumahan dan Prasarana Sarana Perumahan;

d. P elaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

2.1.1.3. Bidang Kawasan Permukiman

Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Kawasan Permukiman yang terdiri dari Pengembangan Kawasan Permukiman, Pertamanan dan Pemakaman serta Pertanahan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Kawasan Permukiman, menyelenggarakan fungsi :

(17)

RENCANA STRATEGIS

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, Pertamanan dan Pemakaman serta Pertanahan;

b. Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, Pertamanan dan Pemakaman serta Pertanahan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

c. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, Pertamanan dan Pemakaman serta Pertanahan;

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

2.1.2 Struktur Organisasi

Dalam menyelenggarakan tugas fungsi tersebut,Dinas Perumahan dan Kawasan PermukimanKabupaten Rembang mempunyai kelembagaan dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Kepala DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan, terdiri dari : 1. Seksi Pembinaan Bangunan Gedung;

2. Seksi Perumahan;

3. Seksi Prasarana Sarana Perumahan; d. Bidang Kawasan Permukiman, terdiri dari :

1. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman; 2. Seksi Pertamanan dan Pemakaman;

3. Seksi Pertanahan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berikut bagan organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang:

(18)

KEPALA DINAS BIDANG BANGUNAN GEDUNG DAN PRUMAHAN Sub Bagian Program dan Keuangan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Seksi Perumahan Seksi Prasarana Sarana Perumahan Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Seksi Pertamanan dan Pemakaman Seksi Pertanahan Seksi Pembinaan Bangunan Gedung Jabatan Fungsional BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN SEKRETARIS Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang

Sumber: Peraturan Bupati Rembang Nomor 60 Tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta TataKerja Dinas Perumahan

(19)

RENCANA STRATEGIS 2.2 Sumber Daya

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang. Sumber daya manusia yang ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berjumlah 82 orang terdiri dari PNS sejumlah 67 orang, Tenaga harian lepas (THL) sebanyak 15 orang. Berdasarkan gender (jeniskelamin), dari jumlah PNS sebanyak 67 orang terdiri dari 57 laki-laki dan 10 perempuan. Jumlah pejabat struktural 10 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 4 perempuan .Penempatan pegawai dinas adalah berdasarkan kompetensi pada basis pendidikan, diklatstruktural, diklatfungsional, diklat teknis maupun pengalaman.

Adapun komposisi pegawai berdasakan basis tingka pendidikan dan golongan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Komposisi PNS Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Menurut Pendidikan Formal

No TingkatPendidikan Jumlah 1 Pasca Sarjana (S.2) 5 2 Sarjana (S.1) 12 3 Diploma (D.III) 2 4 SLTA 9 5 SLTP 21 6 SD 18 Jumlah 67

Sumber : Dinperkim Kabupaten Rembang, 2017

(20)

Tabel 2.2

Komposisi Pegawai Menurut Pangkatdan Golongan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang

No Golongan Jumlah 1 IV 5 2 III 23 3 II 21 4 I 18 Total 67

Sumber : Dinperkim Kabupaten Rembang, 2017

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana Prasarana yang dimaksud meliputi sarana prasarana yang merupakan aset pemerintah Kabupaten Rembang sebagai peralatan kerja dinas dan sarana prasarana yang merupakan asset pemerintah Kabupaten Rembang sebagai infrastruktur publik. Kondisi sarana prasarana sebagai alat kerja dinas dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Daftar Sarana dan Prasarana Dinperkim Kabupaten Rembang

No NamaBarang Jumlah Kondisi

1 Kendaraan Roda 4 2 Kurang layak

2 Kendaraan Roda 2 5 Kurang layak

3 Komputer 2 Kurang layak

4 Laptop 1 Kurang layak

5 Meja pimpinan 8 Kurang layak

6 Meja Biro Kursi 11 Kurang layak

7 Mesin Penghancur Kertas 1 Kurang layak

8 Papan White Board 2 Kurang layak

9 Kipas Angin 2 Kurang layak

10 Fan Gantung 1 Kurang layak

11 Televisi 1 Kurang layak

12 Kamera Digital 1 Kurang layak

13 Printer 1 Kurang layak

(21)

RENCANA STRATEGIS

15 Lemari Rak Buku 3 Kurang layak

16 Meja TV 1 Kurang layak

17 Meja Telepon 1 Kurang layak

18 Kulkas 1 Kurang layak

19 MesinTik 4 Kurang layak

20 AC 5 Kurang layak

21 Faximile 1 Kurang layak

22 Filling Kabinet 8 Kurang layak

23 Meja Staf 28 Kurang layak

24 Meja Rapat 2 Kurang layak

25 Kursi Putar 3 Kurang layak

26 Kursi Pimpinan 8 Kurang layak

27 Kursi Staf 34 Kurang layak

28 Kursi Rapat Pastik 45 Kurang layak

29 Kursi Tamu 2 Kurang layak

30 Lemari Kayu 2 Pintu 4 Kurang layak

31 Lemari Pajangan 1 Kurang layak

32 Lemari Besi 1 Kurang layak

Kondisi sarana prasarana sebagai infrastruktur publik yang menjadi tanggungjawab pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang meliputi sarana prasarana air minum dan prasarana TPU yang berada di bawah bidang Kawasan Permukiman, serta sarana prasarana perumahan dan kawasan permukiman kumuh dibawah bidang Bangunan Gedung dan Perumahan. Data prasarana yang menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut:

a. Air Minum

Prasarana Nilai Satuan

Sumber Air Minum

1. Mata Air 13.218 Unit

2. PAM /Air Dalam Kemasan 18.951 Unit 3. Pompa Listrik/ Tangan 11.404 Unit

(22)

b. Tempat Pemakaman

Tempat Pemakaman Luas(m2) Daya Tampung (unit) Tempat PemakamanUmum 72.000 48.000 Tempat Pemakaman Khusus - - Taman Makam Pahlawan - -

c. Perumahan dan Kawasan Permukiman kumuh

Prasarana Nilai Satuan

I. Perumahan

1. KPR/BTN 3.100 Unit

2. Rumah Susun 1 Unit

3. Perorangan Unit

II.Jumlah Rumah Berdasarkan Kondisi

Fisik Bangunan 224.907 Unit

1). Jumlah Rumah Bangunan Permanen

106.001 Unit 2). Jumlah Rumah Semi

Permanen

89.453 Unit 3). Jumlah Rumah Non Permanen 29.453 Unit

III. Jumlah Rumah 165.454 Unit

1. Layak Huni 106.001 Unit

1). Pedesaan 36.646 Unit

2). Perkotaan 69.355 Unit

2.Tidak Layak Huni 59.453 Unit

1). Pedesaan 41.088 Unit

2). Perkotaan 18.365 Unit

IV.Luas Rumahper Kapita 604 m2

1. Layak Huni 400 m2

1). Pedesaan 250 m2

2). Perkotaan 150 m2

2.Tidak Layak Huni 204 m2

1). Pedesaan 120 m2

2). Perkotaan 84 m2

V.Luas Areal Pemukiman 99.934.216 m2

1. Layak Huni 42.400.400 m2

1). Pedesaan 9.161.500 m2

2). Perkotaan 10.403.250 m2

2.Tidak Layak Huni 12.128.412 m2

1). Pedesaan 4.930.560 m2

2). Perkotaan 1.542.660 m2

VI. Jumlah Bangunan Unit

1. BerIMB 2012 s/d 2016 4.841 Unit

(23)

RENCANA STRATEGIS

VII. Tingkat Kekumuhan Pemukiman

1.Luas Areal Pemukiman Kumuh 290,45 Ha 2. Jumlah Penduduk yang Tinggal di

Pemukiman Kumuh 36.747 Jiwa

3. Jumlah Keluarga yang Tinggal

diPemukiman Kumuh 8.449 KK

VIII. RumahTinggal Berakses Sanitasi 162.765 KK 1. Memiliki Fasilitas Air bersih 94.077 KK 2. Memiliki Pembuangan Tinja 160.454 KK 3. Memiliki Pembuangan air limbah 162.765 KK

2.3. Kinerja Pelayanan

2.3.1. Kondisi Umum Pelayanan

Gambaran pelayanan Perangkat Daerah secara jelas dapat dilihat dari tugas dan fungsi pokok yang dibebankan pada suatu Perangkat Daerah. Dari tugas dan fungsi serta organisasi dan bagan struktu rorganisasi tersebut, tersirat bahwa secara garis besar dinas ini harus dapat memberikan pelayanan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan kebijakan teknis yang telah dirumuskan. Pelayanan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman meliput ipembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana gedung pemerintahan ,sarana dan prasarana pemerintahan, sarana dan prasarana olahraga, infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih, dan prasarana dasar kawasan permukiman, penataan kawasan kumuh, pertamanan dan pemakaman.

Umumnya pelayanan ini bersifat sebagai pendukung kegiatan masyarakatdan bertujuan untuk menjaga agar sarana prasarana yang menjadi kewenangan dinas dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan pelayanan tersebut, terdapat 3 unit kerja, yaitu (1) Sekretariat yang bertugas mengelola layanan administrasi perkantoran, (2) Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan dengan focus layanan berkaitan dengan penyediaan rumah layak huni dan lingkungan hunian yang sehat, erta sarana dan prasarana gedung meliputi gedung pemerintah, dan gedung olahraga, (3) Bidang

(24)

Kawasan Permukiman dengan focus layanan berkaitan dengan infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih, dan drainase perkotaan.

a. Air Minum dan Sanitasi

Cakupan pelayanan air minum yang aman sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar 80, 4% baik wilayah perkotaan maupun perdesaan, cakupan sanitasi layak sebesar 77,42% dan cakupan layanan persampahan sebesar 20,7%. Perkembangan Cakupan Layanan Air Minum dan Sanitasi diKabupaten Rembang Tahun 2011–2015 dapat dilihat dalam table berikut

Tabel 2.4

Perkembangan Cakupan Layanan Air Minum,Sanitasi dan Persampahan diKabupaten Rembang Tahun 2011–2015 No. Cakupan Layanan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Air minum(%) 55,54 60,04 66,93 70 80,34 2 Sanitasi (dasar)(%) 54,14 56,09 66,42 71,2

5

77,42

Sumber: RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

b. Perumahan dan Kawasan Permukiman

Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Rembang yang terus meningkat maka penyedian rumah merupakan. Namun demikian penyediaan rumah oleh Pemerintah Daerah dirasa masih kurang, hingga saat ini sebagian besar kebutuhan rumah dipenuhi oleh pihak swasta. Kedepan perlu adanya peran pemerintah dalam membantu menyediakan lahan dan pembangunan rumah dan harga yang relative lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat. Pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman tersebut tentunya RT/RW Kabupaten Rembang guna terwujudnya kawasan yang terintegrasi terkomeksi dan berkelanjutan.

Salah satu permasalahan pokok sector permukiman diKabupaten Rembang adalah kondisi permukiman kumuh, hal tersebut terutama diwilayah permukiman pantai. Kekumuhan itu terjadi karena kondisi social ekonomi masyarakat nelayan yang umumnya rendah, juga adanya ancaman abrasi dana kresi, dan kondisi lahan pantai yang sulit untuk dikembangkan system drainase yang memadai. Saat ini diKabupaten Rembang terdapat 4

(25)

RENCANA STRATEGIS

kecamatan dan 14 desa/kelurahan yang masuk dalam kategori kawasan kumuh yaitu meliputi:

- Kecamatan Rembang: Kelurahan Tanjungsari, Desa Pasarbanggi, Desa Tritunggal,dan Desa Padaran;

- Kecamatan Lasem : Desa Dorokandang, Desa Ngemplak, Desa Soditan, dan Desa Babagan;

- Kecamatan Kragan: Desa Kragan, Desa Karangharjo, dan Desa Tegalmulyo;

- Kecamatan Pamotan: Desa Pamotan, Desa Bangunrejo, dan Desa Sidorejo.

Berdasarkan data dari PBDT 2015 (Pemutahiran Basis Data Terpadu), jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Rembang Tahun 2015 sebanyak 59.453 unit.

2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan

Kinerja pelayanan dapat dideskripsikan melalui review capaian kinerja melalui komparasi antara target dan realisasi dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Data yang digunakan adalah melakukan evaluasi berasal dari LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan data realisasi fisik dan keuangan ( RFK) pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Rembang pada tahun anggaran yang bersangkutan. Pengukuran capaian kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri ( Permendagri ) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, tingkat capaian kinerja ditentukan sebagai berikut: 1) Sangat Tinggi, apabila tingkat capaian kinerja:x>90%, 2) Tinggi, apabila tingkat capaian kinerja: 75%< x≤ 90%, 3) Sedang, apabila tingkat capaian kinerja: 65%<x≤75%, 4) Rendah, apabila tingkat capaian kinerja: 50%<x≤65%, dan 5) Sangat Rendah, apabila tingkat capaian kinerja: x≤50%.

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja tersebut, sebagian besar target indikator kinerja telah dapat dipenuhi. Pada realisasi

(26)

capaian, Indikator berkurangnya luasan Kawasan Permukiman kumuh juga memiliki angka realisasi sehingga terdapat indikasi bahwa penanganan Kawasan Permukiman kumuh menjadiprioritas. Sementara pada indikator kinerja ketersediaan pengelolaan air limbah secara terpusat dan indicator banyaknya kegiatan yang bertumpu pada kegiatan masyarakat, tidak didukung dengan data yang dapat merepresentasikan realisasi kinerja sehingga capaian kinerja tidak dapat diukur. Berdasarkan kondisi ini, penyusunan dan updating basis data Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang perlu mendapat prioritas pada renstra berikutnya.

Sesuai dengan tugas dan fungsi, organisasi dan struktur Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, kondisi umum capaian kinerja layanan yang dapat dicapai selama 5 tahun terakhir dijelaskan pada tabel berikut

(27)

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bidang Cipta Karya DPU) Kabupaten Rembang Periode 2011-2015

No Indikator Capaian

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi Rasio Target Realisasi Rasio Target Realisasi Rasio Target Realisasi Rasio Target Realisasi Rasio

1 Persentase kondisi

gedung pemerintah dalam kondisi baik

89 50 56,17 89 50 56,17 91 60 65,93 93 70 75,26 93 70 75,26

2 Jumlah Prasarana dan Sarana Dasar Perumahan yang tertangani

50 48,87 0,97 60 57,44 0,95 70 66,74 0,95 80 68,54 0,85 90 70,71 0,78

3 Persentase rumah

tidak layak huni (RTLH) yang direhabilitasi/ditang ani 25 5 0,20 300 260 86,6 750 721 96,13 755 665 88,07 800 788 98,5 4 Persentase Luas Kawasan Kumuh 50 49,88 0,99 60 58,46 0,97 70 77,85 0,99 80 78,56 0,88 90 80,81 0,78 5 Persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi layak 50 48,87 0,97 60 57,44 0,95 70 66,74 0,95 80 68,54 0,85 90 70,71 0,78 6 Persentase kondisi IPAL terpusat dalam kondisi baik

20 35,68 0,77 30 413,53 0,74 40 55,63 0,75 50 69,45 0,61 60 71,65 0,75 7 Persentase rumah tangga yang mampu mengakses air minum 50 72,78 0,95 60 51,97 0,86 70 61,72 0,88 80 55,65 0,69 90 67,48 0,74 8 Persentase ketersediaan tempat pemakaman umum 28 20 71,42 50 46 92,00 60 55 91,66 70 66 99,28 80 77 96,25

(28)

RENCANA STRATEGIS

Selain review terhadap kinerja layanan, dilakukan review terhadap pengelolaan pendanaan pelayanan DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang untuk melengkapi evaluasi capaian kinerja yang telah disajikan sebelumnya. Analisis pengelolaan pendanaan dapat digunakan untuk menilai realisasi penyerapan anggaran pada urusan Perumahan dan Pertanahan periode 2011-2015. Berdasarkan data realisasi fisik dan keuangan (RFK) pelaksanaan kegiatan APBD pada urusan perumahan dan pertanahan tahun anggaran 2011 hingga 2015, rata-rata rasio antara realisasi dan anggaran pada periode tersebut.

Program yang memiliki rasio realisasi dan anggaran 0% di tahun 2015 antara lain: (1) program penataan peraturan perundang-undangan, (2) program pembangunan kinerja pengelolaan sampah, (3) program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial, (4) program pemanfaatan ruang, (5) program pengelolaan ruang terbuka hijau, (6) program pengembangan sistem informasi pertanahan, (7) program pengembangan destinasi pariwisata.

Sementara program yang memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi negative antara lain: (1) program rehabilitasi pemeliharaan jalan/jembatan, (2) program penanggulangan kemiskinan. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan anggaran untuk program-program tersebut. Secara lebih detail, data anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan urusan perumahan, pemukiman dan pertanahan pada periode 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

(29)

RENCANA STRATEGIS

Dinas Peruahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang 2016-2021

Tabel 2.6

AnggarandanRealisasi PendanaanDinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bidang Cipta Karya DPU)KabupatenRembangPeriode2011-2015

No Uraian Capaian

2011 2012 2013 2014 2015

Anggaran Realisasi Rasio% Anggaran Realisasi Rasio% Anggaran Realisasi Rasio% Anggaran Realisasi Rasio% Anggaran Realisasi Rasio% 1 Belanja Langsung (Rp.) 111.538.188.000, 00 99.603. 755.456 ,00 89,30% 66.307.142.663,00 61.616.744.062,00 92,93% 166.014.553.400,00 150.081.169.093,00 90,40% 257.659.687.384,00 236.430.210.986, 00 91,76% 199.285. 949.120, 00 54.753. 380.491 ,00 27,47%

2 Belanja Tidak Langsung (Rp.) 10.282. 190.000 ,00 10.077. 646.318 ,00 99,97% 11.315.705.000,00 10.977.185.386,00 97,01% 11.736.232.000,00 11.158.189.847,00 95,07% 12.531.235.000,00 398.52111.954. ,00 95,40% 13.582.876.000,00 797.05913.164. ,00 96,92%

(30)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Gambaran pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang yang telah dideskripsikan pada sub bab sebelumnya merupakan bagian dari analisis internal dengan melakukan identifikasi kekuatandan kelemahan. Disisi lain, kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang bersifat multi dimensi dan lintas sektoral, sehingga analisis internal perlu dilengkapi dengan analisis eksternal, yaitu identifikasi tantangan dan peluang.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terdapat beberapa tantangan dan peluang pengembangan dalam upaya peningkatan kinerja layanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang. Tantangan yang utama adalah adanya trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, yang diindikasikan dengan adanya alih fungsi lahan dan reklamasi ilegal serta belum tertanganinya kawasan permukiman kumuh. Selama 5 tahun kedepan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang harus dapat mengintegrasikan penanganan trend tersebut kedalam program dan kegiatan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Selain trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, terdapat tantangan lan dari segi ketidak jelasan atau tumpang tindih kewenangan tugas pokok dan fungsi antar instansi, sehingga terdapat permasalahan riil dilapangan yang tidak ditangani oleh instansi manapun dan sebaliknya, terdapat overlap kewenangan dibeberapa instansi. Sebagai contoh, jalan lingkungan, drainase perkotaan, RTH, air minum dan persampahan masih memerlukan penegasan batas-batas kewenangan antar instansi. Disisilain, penanganan RTLH masih terjadi overlap kewenangan antara Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Bappeda. Dalam kontek sini, diperlukan kejelasan kewenangan dan perbaikan tata organisasi pada level Kabupaten. Disamping kewenangan dan tupoksi, tantangan eksternal lain berupa upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang umumnya berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, seperti aksesibilitas jalan

(31)

RENCANA STRATEGIS

lingkungan, perumahan, drainase perkotaan, maupun PSU permukiman, sehingga keterlibatan masyarakat diharapkan dapat makin meningkatkan rasa kepemilikan terhadapprogram dan kegiatan tersebut.

Menyikapi tantangan internal dan eksternal tersebut, terdapat peluang pengembangan layanan dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, terutama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informas sebagai bagian dari e-government Terlebih, didukung dengan keberadaan berbagai institusi pendidikan dan penelitian diKabupaten Rembang sehingga peluang pemanfaatan inovasi terknologi untuk mendukung layanan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi semakin besar. Di sisilain, Kabupaten Rembang masih merupakan daerah yang menarik sebagai tempat investasi, terutama investasi swasta di bidang properti.Hal ini member peluang pada pelaksanaan pengerjaan program dan kegiatan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan menggunakan skema KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha) sehingga alokasi dana pembangunan dari pemerintah dapat lebih fleksibel.

(32)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampak nyayang signifikan dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang .Identifikasi isu strategis akan meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, mempermudah operasionalisasi program dan kegiatan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis.

Berdasarkan hasil telaah kebijakan, dokumen terkait (RPJP Kabupaten,RPJM Kabupaten,dan RTRW Kabupaten Rembang), evaluasi terhadap kinerja Rencana Strategis pada periode sebelumnya, serta hasil dari rangkaian FGD (Focus GroupDiscussion) baik internal DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang maupun denganPerangkat Daerah terkait, maka terdapat beberapa permasalahan dan isu strategis yang perlu diperhatikan dalam perumusan program dan kegiatan. Perumusan isu strategis tidak terbatas pada keluaran (output) dari program dan kegiatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang. Identifikasi isu strategis berangkat dari analisis dampak (outcome) dari program dan kegiatan sehingga konteks pembahasan menjadi lebih luas dan integrasi atau kerjasama dengan Dinas maupun instansi pemerintahan yang lain menjadi lebih terpetakan. Hal ini diperlukan, mengingat pentingnya integrasi dan kerja sama antara Perangkat Daerah dalam konsep pembangunan wilayah untuk mewuhudkan visi Kabupaten Rembang 2016-2021

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi dilakukan dengan pemetaan permasalahan di setiap bidang kerja yang ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang. Berikut identifikas permasalahan di setiap bidang kerja:

(33)

Identifikasi isu strategis dibidang Cipta Karya berangkat dari pemahaman mengenai konsep penciptaan lingkungan yang sehat dan aman (health and safety environment) serta sustainable development goals (SDGs). Kedua konsep tersebut merupakan faktor penting untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Rembang .Dalam konteks tersebut, tupoksi bidang Kawasan Permukiman yang terfokus pada pembangunan dan pengelolaan prasarana dasar kawasan permukiman, dan drainase perkotaan memegang peranan penting dalam pencapaian konsep healthand safety environment serta SDGs. Konsep health and safety environment merupakan penjabaran dari konsep Livable City, yaitu mewujudkan kondisi lingkungan kota yang sehat dan aman melalui prinsip penyediaan infrastruktur perkotaan sebagai berikut

1. Tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan (hunian yang layak, air bersih, listrik).

2. Tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas social (transportasi publik, taman kota, fasilitas ibadah/kesehatan/ibadah).

3. Tersedianya ruang dan tempat public untuk bersosialisasi dan berinteraksi.

4. Keamanan, bebas dari rasa takut.

5. Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya. 6. Sanitasi lingkungan dan keindahan lingkungan fisik.

Konsep health and safety environment secara eksplisit tersirat dalam SDGs yang telah menggantikan program MDGs atau Millennium Development Goals. Proposal SDGs yang telah diusulkan mengandung 17 tujuan dengan 169 target yang melingkupi hal-hal terkait isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Isu-isu ini berupa penghapusan kemiskinan dan kelaparan , peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan kota yang berkelanjutan, perangmelawan perubahan klim, dan perlindungan laut dan kemaritiman. Secara lebih spesifik, tujuan(goal) yang berkaitan langsung dengan pemenuhan air bersih,sanitasi,serta infrastruktur untuk mendukung health and safety environment adalah sebagai berikut:

(34)

1. Goal No. 3:Good Health and Well Being

Dalam tujuan ini dijabarkan salah satu carauntuk menciptakan kesehatan masyarakat yakni dengan memperbaiki dan menyediakan fasilitas air bersihdan sanitasi yang baik dan terjangkau secara finansial oleh masyarakat.

2 .Goal No. 6:Clean Water and Sanitation

Merupakan tujuan yang focus pada penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat, guna mengatasi masalah kekeringan ,dan kekurangan pangan karena minimnya infrastruktur di bidang air bersih dansanitasi

3. Goal No. 9:Industry, Inovation,and Infrastructure

Merupakan tujuan yang memiliki bahasan tentang urgensi pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan perekonomian dan kualitas kesehatan tempat tinggal.

Pada konteks nasional, SDGs diterjemahkan menjadi program 100-0-100 yang diusung oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, yaitu 100% akses terhadapair bersih, 0% permukiman kumuh, dan100% akses terhadap jaringan sanitasi. Walaupun ketiga aspek tersebut bukan semata-mata merupakan kewenangan dari bidang Kawasan Permukiman, namun pembangunan dan pemeliharaan prasarana dasar permukiman,bangunan gedung,dan drainase kawasan perlu diarahkan pada perwujudan konsep health and safety environment danSDGs serta berkontribusi terhadap pencapaian program100-0-100 tersebut.

Jaringan air bersih dan sanitasi dulunya merupakan bagian kewenangan dari bidang Cipta Karya sebelum terjadinya reorganisasi baik pada level Kementerian maupun pada level daerah. Saat ini, kewenangan terhadap air bersih diKabupaten Rembang berada pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman serta PDAM sementara air baku berada dibawah kewenangan Dinas PUTR mulai tahun2017,cakupan air bersih perpipaandi Kabupaten Rembang hanya mencapai 80,34%,Angka cakupan tersebut disebabkan pemenuhan akses air bersih belum mampu dilayandi oleh PDAM. Pada pemenuhan

(35)

air bersih non perpipaan, kualitas air bersih perlu diperhatikan. Akses dan kualitas air bersih diprioritaskan pada kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi dan permukiman padat ( terutama pada rumah tangga yang tidak mampu). Disisilain, jaringan sanitasi diKabupaten Rembang berada dibawah kewenangan LH ( Lingkungan Hidup ), termasuk untuk pengadaan ruang terbuka hijau (RTH). Perpindahan kewenangan tersebut merupakan satu isu tersendiri yang memerlukan penanganan khusus pada level kelembagaan, terutama terkait dengan kejelasan kewenangan dan bentuk kerjasama antar institusi.

Di sisilain, meskipun masih terjadi overlap tupoksi antar instansi pengelolaan sanitasi dasar dan drainase perkotan perlu menginduk pada konsep health and safety environment. Berdasarkan observasi lapangan, saluran drainase kerap tercampur dengan buangan limbah rumah tangga sehingga diperlukan penanganan yang lebih baik untuk mencegah masuknya limbah rumah tangga kedalam saluran drainase. Capaian kinerja ditahun 2015 menyatakan bahwa caupan sanitasi dasar baru mencapai 77,42%. Prioritas peninfkatan masih belum dapat dipetakan secara akurat karena analisis potensi genangan/banjir belum pernah dilakukan,termasuk master plan jaringan drainase yang belum disusun. b. Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan

Identifikasi isu-isu strategis dibidang Perumahan berangkat dari pemahaman mengenai konsep housing forall dan pentingnya integrasi pembangunandi bidang perumahan terhadap tataruang. Konsep housingforall berfokus pada penyediaan rumah layak huni yang terjangkau (afford ablehousing), yang telah dilengkapi dengan prasarana & sarana dasar (PSD) pendukung yang lengkap.

Pada konteksnasional, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menargetkan 0% permukiman kumuh yang didukung dengan program pembangunan rusun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Capaian kinerja terkait dengan penanganan permukiman kumuh diKabupaten Rembang hingga tahun2015 tergolong cukup baik, yaitu dengan telah tertanganinya 1.720 unit rumah dari14 lokasi permukiman kumuh. Selainitu,dari 59.630 rumah tidak layak huni (RTLH), hingga

(36)

tahun 2015 telah tertangani 8.452 unit. Dengan laju kinerja tersebut, diharapkan dalam 5 tahun kedepan, jumlah RTLH diKabupaten Rembang makin berkurang dan mampu memenuhi target nasional 0% permukiman kumuh. Sejalan dengan kebijakan pusat dalam mengatasi permasalahan ketersediaan rumah (backlog) khususnya bagi MBR, Pemeritah Kabupaten Rembang mulai mengkaji rencana pengembangan hunian vertikal melalui pembangunan rusun meskipun masih terkendala oleh penyediaan lahan.

Gambar 3.1

Peta Sebaran Lokasi Permukiman Kumuh

Sumber:SK Bupati Rembang No. 050/0960 Tahun 2014 entang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh

Kabupaten Rembang

Di sisi lain, pengelolaan sarana prasarana umum (PSU) di lingkungan perumahan perlu juga mendapat perhatian karena terdapat beberapa perumahan diKabupaten Rembang yang belum menyerahkan atau bahkan tidak dilengkapi dengan PSU sehingga penghuni perumahan tidak dapat memiliki akses terhadap PSU (contoh: pengambilan sampah, drainase, limbah). Dengan kondisi tersebut, diperlukan pengaturan tentan

(37)

pengelolaan PSU, setidaknya pada level peraturan Bupati sebagai payung hukum yang juga berfungsi sebagai bentuk pengendalian pemanfaatan ruang.

Pada lingkup yang lebih luas, pembangunan perumahan (baik formal maupun swadaya) harus terintegrasi dengan tata ruang.Terlebih dengan posisi Kabupaten Rembang sebagai area resapan air dan area pertanian, maka dibutuhkan kontrol terhadap pembangunan perumahan agar tercipta kondisi tata ruang wilayah yang seimbang. Salah satu instrument yang bisa digunakan yaitu regulasi IMB.

Setelah melakukan identifikasi terhadap permasalahan dari tiap-tiap bidang tersebut, maka permasalahan utama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berdasarkan tugas dan fungsi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Belum optimalnya sosialisasi pemeliharaan jaringan drainase 2. Indikator untuk mengukur kualitas drainase kurang representatif 3. Belum optimalnya kerja sama dengan PDAM untuk penambahan

jaringan air bersih (sambungan RT)

4. Belum adanya kajian kebutuhan rusununtuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni bag iMBR

5. Belum optimalnya perencanaan pengembangan perumahan dan pemukiman.

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program RPJMD

Visi,misi,dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Rembang 2016-2021 sebagai bentuk aktualisasi janji kampanye yang kemudian disebut sebagai komitmen Bupati dan Wakil Bupati selama masa jabatannya. Sebagai bagian dari implementasi RPJMD Kabupaten Rembang 2016-2021, terutama di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 mengacu pada Visi Kepala Daerah sebagaimana tertuangdalam RPJMD yang disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016, yaitu:

“Terwujudnya Masyarakat Rembang Yang Sejahtera, Melalui Peningkatan Perekonomian Dan Sumber Daya Manusia, Yang Dilandasi

(38)

Semangat Kebersamaan, Pemberdayaan Masyarakat Dan Kewirausahaan”

Adapun maksud visi tersebut dijelaskan sebagai berikut: Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan terdidik dapat dicapai melalui peningkatan kualitas SDM yang memperoleh akses, kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Selanjutnya untuk mewujudkan kemampuan ekonomi masyarakat dicapai dengan memprioritaskan pembangunan sektor pertanian, perikanan, pariwisata dan ekonomi kreatif. Semangat Kebersamaan adalah kemauan untuk berjuang dan bekerja dengan kesatuan tekad guna mencapai tujuan bersama. Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat menjadi subyek pembangunan yaitu masyarakat yang berinisiatif memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki kondisi dan situasi secara mandiri. Kewirausahaan adalah keberanian untuk melakukan usaha melalui proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan menemukan ide inovatif, peluang serta cara dalam menjalankan dan menciptakan usaha baru.

Untuk mencapai Visi Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 tersebut, akan ditempuh melalui tujuh (7) misi pembangunan Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 yaitu sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap, transparan, partisipatif dan berkeadilan sesuai prinsip pemerintahan yang amanah.

2. Membangun kemandirian ekonomi dan upaya penanggulangan kemiskinan berbasis sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan masyarakat,serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.

3. Meningkatkan investasi serta mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.

4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas serta berdimensi kewilayahan.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk pendidikan keagamaan.

(39)

6. Menciptakan stabilitas politik, pemerintahan, sosial, dan mengembangkan budaya lokal serta meningkatkan upaya pengendalian penduduk dan tertib administrasi kependudukan.

7. Mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah tangga berbasis pertanian dan perikanan.

Dari rangkaianvisi dan misi atas,yangberkaitanlangsungdengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah pada pencapaian misi IV.Dalam melaksanakan Misi IV yaitu “Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas serta berdimensi kewilayahan”, maka tujuan yang ditetapkan adalah: a. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pembangunan infrastruktur; b. Membangun pusat pertumbuhan dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Berdasarkan tujuan tersebut maka dirumuskan sasaran dan indikator sasaran yang ingin dicapai sebagai ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan Misi IV yaitu: a. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pembangunan jalan dan

jembatan, dengan indikator sasaran:

1). Persentase aksesibilitas dan mobilitas jalan dalam kondisi baik; 2). Persentase aksesibilitas dan mobilitas jembatan dalam kondisi baik. b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan irigasi, dengan

indikator sasaran: Persentase akses irigasi dalam kondisi baik.

c. Berkurangnya rumah tidak layak huni, dengan inidkator sasaran: persentase rumah tidak layak huni yang terbangun

d. Berkurangnya luas kawasan kumuh, dengan indikator sasaran: persentase luas kawasan kumuh.

e. Meningkatnya cakupan akses air minum, dengan indikator sasaran: Persentase rumah tangga yang mampu mengakses air minum.

f. Meningkatnya cakupan rumah tangga memiliki sanitasi layak, dengan indikator: Persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi layak.

g. Meningkatnya persentase RTH (Ruang Terbuka Hijau) dengan indikator sasaran: Persentase RTH (Ruang Terbuka Hijau).

h. Meningkatnya ketersediaan air baku, dengan indikator sasaran: Persentase Cakupan Air Baku.

(40)

i. Meningkatnya jumlah pusat pertumbuhan baru dengan dukungan infrastruktur yang memadai, dengan indikator sasaran:

1). Jumlah pusat pertumbuhan baru dengan infrastruktur memadai; 2). Persentase angkutan umum yang laik jalan;

3) Persentase ketersediaan angkutan pedesaan; 4) Persentase rumah tangga yang berlistrik.

Telaah terhadap visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama masa kepemimpinanBupati dan Wakil Bupati terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Perangkat Daerah. Dengan demikian, isu-isuyang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Padatataran visi dan misi ,ukuran keberhasilan pencapaian dilakukan pada level outcome dan impact (bukan pada level output, yang hanya berbasis pada pekerjaan sudah selesai dilaksanakan dengan baik atau tidak), sehingga diperlukan integrasi dan koordinasi dengan instansi yang lain. Dengan demikian, diperlukan kapasitas sumberdaya manusia serta sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat melakukan pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan hingga level outcome dan impact.

Telaah terhadap visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati ini

(41)

juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Perangkat Daerah. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjau anter hadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Analisis renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Perangkat Darah Provinsi Jawa Tengah bertujuan untuk menilai sinkronisasi antara capaian kinerja dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang terhadap capaian kinerja pada bidang yang samadi level Provinsi dan nasional. Di samping itu, analisis ini juga digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang terhadap pencapaian target kinerja di level Provinsi dan nasional. 3.3.1 Telaah Renstra Pada Kementerian PUPR

Telaah renstra pada Kementerian PUPR dilakukan dengan melakukan review terhadap sasaran jangka menengah Kementerian PUPERA yang dikaitkan dengan permasalahan pelayanan yang dihadapi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang. Identifikasi permasalahan juga mencakup identifikasi faktor penghambat dan pendorong. Berangkat dari Visi Kementerian PUPR Tahun 2015-2019 yaitu:

“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Renstra Kementerian PUPR merumuskan tujuannya (dampak/Impact

pada level stakeholders) yang dalam hal ini merupakan kondisi yang mencerminkan dampak dari pengaruh hasil sasaran-sasaran strategis (outcome/ impact pada level customer yang dilayani) yaitu meningkatnya kehandalan infrastruktur Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan,

(42)

daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.

Sementara sasaran strategis (outcome/Impact pada level

customers) dalam hal ini merupakan kondisiyang hendak dicapai

secara nyata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai penjabaran dari tujuan yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) satu atau beberapa program. Sasaran-sasaran strategis tersebut digambarkan dalam sebuah peta strategi sebagai petunjuk jalan untuk mencapai visi.

3.3.2 Telaah Renstra Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR

Berdasarkan Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019, sasaran strategis yang fokus perhatian Ditjen Cipta Karya adalah meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan. Adapun indikator kinerja outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi:

1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat.

2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak.

3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat.

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang diperlukan sebagai upaya sinkronisasi antara rencana tata ruang dengan rencana pembangunan. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang, sinkronisasi tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan antara rencana tata ruang wilayah dengan program dan kegiatan dibidang perumahan dan Kawasan Permukiman. RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031 memiliki tujuan penataan ruang sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan penyuluhan kesehatan, praktek cuci tangan yang benar, dan talkshow dilakukan untuk mentransfer materi/ilmu pengetahuan tentang PHBS dan IKS kepada peserta

Pada umumnya pihak korban akan langsung menyetujuinya yang kemudian kedua belah pihak akan melakukan perundingan dan pihak korban akan menetapkan sanksi bagi pihak pelaku, jika

Kuadran III (Kabupaten/Kota yang masih dapat berkembang dengan pesat) yaitu Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman,

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan temuan yang peneliti kemukakan di atas maka simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode diskusi mampu meningkatkan hasil

Bertolak dari adanya perlindungan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 50 huruf h, UU Nomor 5 Tahun1999, „oknum tertentu‟ dari kalangan pelaku usaha Mikro

Operasionalisasi konsep merupakan sebuah proses seorang penulis melakukan identifikasi indikator – indikator agar dapat diukur secara empiris untuk mengoperasikan variabel,

Dengan menggunakan teknologi smartphone perusahaan CPS telah membuat terobosan baru dengan memotong mata rantai pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan

Dari hasil penelitian dna enjelasan tersebut, Laznas Yayasan Yatim Mandiri Cabang Sidoarjo mengajak orang melakuakn ZISWAF tidakmemandang variabel dalam segmentasi