• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kelas X SMA N Kota Cirebon yang dilakukan mulai bulan Mei 2015 dari hasil UKK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kelas X SMA N Kota Cirebon yang dilakukan mulai bulan Mei 2015 dari hasil UKK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Kelas X SMA N Kota Cirebon yang dilakukan mulai bulan Mei 2015 dari hasil UKK

B. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah lembar soal ulangan Kenaikan Kelas Genap mata Pelajaran Biologi kelas X di SMA N Kota Cirebon Tahun Ajaran 2015/2016, lembar jawab siswa Biologi kelas X di SMA N Kota Cirebon Tahun Ajaran 2015/2016

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA N Kota Cirebon tahun 2015/2016 adalah deskriptif kuantitatif. Nanang Martono (2010: 16), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat dengan menjelaskan secara verbal (dengan kalimat atau numerik menggunakan persentase). Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka kemudian diolah dengan program Anates Versi 4 dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang berupa kualitas butir soal Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA N Kota Cirebon tahun 2015/2016.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA N Kota Cirebon yang di lihat data DIKNAS sesuai data nem sekolash sebanyak 500 siswa yang terbagi dalam 6 Sekolah. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah soal Ujian Kenaikan Kelas genap mata pelajaran Biologi kelas X di SMA N Kota Cirebon tahun 2015/2016.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Analisis butir soal adalah proses untuk mengidentifikasi instrumen evaluasi apakah memiliki butir soal yang berkualitas atau tidak. Dalam melakukan analisis butir soal terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan, yakni :

(2)

1. Validitas Soal

Validitas soal merupakan tingkat ketepatan sebuah instrumen atau tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dapat dihitung dengan point biserial yang menggunakan rtabel. Soal dikatakan valid apabila rhitung lebih besar daripada rtabel. Jika jumlah siswa 500 menggunakan taraf kesalahan 5%, maka akan memperoleh rtabel 0,217. Pada Anates versi 4 butir soal yang valid sesuai dengan indikator yang digunakan Anates dikatakan signifikan dan sangat signifikan, sedangkan pada penelitian ini menggunakan indikator yang menggunakan istilah valid atau tidak valid. Sehingga terdapat perbedaan interpretasi antara program Anates dengan teori dari penelitian ini.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengukuran untuk mengetahui derajat konsistensi suatu instrumen tes atau alat ukur. Mengukur reliabilitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang dihasilkan sehingga diperoleh angka yang menunjukkan tingkat reliabilitas.Soal dikatakan reliabel apabila r11 > 0,70.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan membandingkan siswa yang menjawab benar dengan total siswa. Apabila diperoleh angka indeks kesukaran mendekati 1,00 maka soal semakin mudah.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu butir soal untuk membedakan peserta didik yang menguasai materi maupun yang belum. Daya pembeda dapat diketahui dengan membagi peserta didik pada kelompok atas dan bawah terlebih dahulu, kemudian jumlah peserta didik yang menjawab salah pada masing-masing kelompok dikurangkan dan dibagi dengan jumlah kelompok atas atau kelompok bawah.

5. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh merupakan pengukuran alternatif jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Efektivitas pengecoh dapat diketahui dengan melihat jawaban peserta tes. Pengecoh dikatakan efektif apabila dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% dari total peserta tes.

(3)

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Sumber data yang diambil meliputi :

1. Perangkat soal dan respon jawaban siswa SMA N Kota Cirebon tahun 2015/2016 G. Teknik Analisis Data

1. Validitas Butir Soal

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuannya. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuannya diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes dengan validitas rendah (Azwar , 2002: 173). Cara mengetahuinya adalah dengan menggunakan rumus point biserial :

Keterangan :

rpbi = koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item.

Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh peserta tes yang untuk butir item soal telah dijawab dengan benar.

Mt = Skor rata-rata dari skor total. SDt = Standar deviasi dari skor total.

P = Proporsi peserta tes yang menjawab betul butir soal. Q = Proporsi peserta tes yang menjawab salah.

(4)

Butir soal dikatakan valid atau tidak valid dapat dilihat dari hasil perhitungan yang dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% sesuai jumlah siswa yang diteliti. Apabila rpbi > r tabel maka butir soal tersebut valid.

2. Reliabilitas

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Analisis reliabilitas dapat menggunakan pendekatan Tes-Ulang (test-retest), pendekatan Tes Sejajar (alternate-forms) dan pendekatan Konsistensi Internal (internal consistency). Pada pendekatan konsistensi internal komputasi koefisien reliabilitasnya dilakukan setelah keseluruhan instrumen yang telah dikenakan pada subjek dibelah menjadi beberapa bagian. Diantara teknik-teknik komputasi reliabilitas konsistensi internal adalah penggunaan Rumus Spearmen-Brown, Rumus Rulon, Rumus Alpha, Rumus Kuder-Richardson, Rumus Kristof dan sebagainya. Untuk mencari reliabilitas tes bentuk objektif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus:

Apabila r11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 maka tes hasil belajar yang sedang diuji dinyatakan reliabel. Namun jika r11 kurang dari 0,70 maka dapat dinyatakan tidak reliabel.

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang sedang, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran ini

(5)

menunjukkan tingkat kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Untuk tes bentuk objektif dalam menghitung tingkat kesukaran dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = angka indeks kesukaran item B = banyak siswa yang menjawab betul JS = Jumlah siswa peserta tes

(Anas Sudjono, 2011:370) Kriteria kesukaran : 0,71 – 1,00 : Mudah 0,31 – 0,70 : Sedang 0,00 - 0,30 : Sulit (Depdiknas, 2009:9) 4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi yang ditanyakan. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda (DP). Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang sudah memahami dan belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal maka semakin baik soal tersebut. Jika daya pembeda negatif berarti lebih banyak kelompok siswa yang belum memahami materi menjawab benar soal tersebut. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

D = angka indeks diskriminasi

PA = proporsi peserta kelompok atas menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar

(Zainal Arifin, 2011: 133) Perhitungan indeks daya pembeda dapat disimpulkan dengan acuan sebagai berikut :

(6)

D : 0,21 – 0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,41 – 0,70 : baik (good)

D : 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent) D : negatif, semuanya tidak baik.

Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

(Suharsimi Arikunto, 2013: 232)

5. Efektivitas Pengecoh / Distractor

Kunci jawaban dan pengecoh pada suatu soal perlu diketahui berfungsi tidaknya kunci jawaban atau pengecoh tersebut.

Efektivitas pengecoh dapat diukur menggunakan rumus :

Keterangan :

IP = indeks pengecoh.

P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh. N = jumlah peserta didik yang ikut tes.

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar. n = jumlah alternatif jawaban.

2 = bilangan tetap

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas, puskesmasadalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

JADWAL MATA KULIAH SEMESTER GANJIL PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT1. TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SEMESTER I

Setelah medium membeku, masing-masing isolat bakteri diinokulasikan ke dalam Medium Lipid Agar dan diinkubasi pada suhu 25-27°C selama 24 jam.. Hasil uji

Menurut Sugiyono (2011:8)metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang akan digunakan untuk penelitian pada

Mengacu pada latar belakang penelitian bahwa untuk mendapatkan kenda- li yang robust dikembangkan metode kendali dari pengembangan MPC sehingga mampu mengatasi gangguan stokastik

Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1998 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, serta dengan

Adanya peningkatan keaktivan karena penambahan logam tertentu menunjukkkan bahwa ion logam diperlukan sebagai komponen dalam sisi aktif enzim. Mekanisme ion logam dapat

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang