1
Mewujudkan Pendidikan Tinggi yang
Terjangkau dan Bermutu dalam
Frame
Undang-Undang No 12/2012
tentang Pendidikan Tinggi
Nizam Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
CC
Umur 10 tahun, membantu orang tua berjualan
Umur 23 tahun, lulus sarjana dengan bantuan Beasiswa Bidik Misi
Umur 44 tahun, CEO
perusahaan multi-nasional
Sumber: Mendiknas, 2011
Tangga mobilitas vertikal
Sosio-Ekonomi & Budaya
McKinsey (2012)
”Demographic Bonus"
Sumber: Menko Perekonomian, 2010
Bonus atau bencana demografi?
1 kg bunga = Rp 2,000 1 ton bunga kenanga = 15 kg atsiri @ Rp 210,000
28 gram = US$ 82
1 10 20 30 40 50 58 20: Acceptance of foreign ideas 28: Attitudes toward
Globalization retaining talents28: Atracting & 8: Average working
hours: 2100 hrs/yr
27: Brain drain 27: Values System of Society
SEBAGAI INDIVIDU &
SEBAGAI KELOMPOK MASYARAKAT
(Hasil Survey IMD tahun 2012 dari 59 Negara Terkemuka)
32: Workers
motivation 32: Employee training 34: Entrepreneurship 34: Social system sesponsibility 39: Auditing & accounting
practices implementation 44: Ethical practices
31: Flexibility &
adaptability 31: Corporate value toward employee 33: Emphasis on
cus-tomer’s satisfaction Indonesia abroad33: Image of 36: Values System of
Society 41: Competent
Senior Manager panies to market change41: Adaptability of
com-45: Quality of skilled
labor 47: Labor relations 47: International
experiences 47: Efficiency of large companies 48: Efficiency of
SME’s 52: Productivity of
agricultures (PPP) 52: Productivity of Industry (PPP)
58: Labor
productivity productivity Indonesia58: Overall 57: Productivity of
Services (PPP)
Peringkat Produktivitas SDM Indonesia
Produktifitas Tenaga Kerja
13 1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000Labor Productivity (constant 2000 US$)
Indonesia Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Source: ADB, 2007
14 Pendidikan 2001 2006 2010 SD/tidak tamat SD 63.0% 55.5% 51.5% SMP 17.7% 20.2% 18.9% SMA 10.3% 12.7% 14.6% SMK 5.5% 6.2% 7.8% Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7% Universitas 1.8% 3.2% 4.6%
• Perluasan akses ke pendidikan tinggi yang
berkeadilan
• Peningkatan mutu dan daya saing perguruan
tinggi
• Tanggung jawab pemerintah untuk
menyelenggarakan pendidikan tinggi
• Peran serta masyarakat membiayai pendidikan
tinggi
• Perlindungan dan jaminan bagi
masyarakat, terutama yang tidak mampu secara
ekonomi
Ekspansi Pendidikan Tinggi UU PT tahun 1961 : 23 PTN Perkembangan mhs: 1975: 230,000 mahasiswa 1985: 1,100,000 mahasiswa 1995: 2,500,000 mahasiswa 2001: 3.400.000 mahasiswa 2005: 3.868.358 mahasiswa 2008: 4.501.500 mahasiswa 2009: 4.657.547 mahasiswa 2010: 5.226.450 mahasiswa 2011: 5.381.216 mahasiswa
APK naik dari 2% th 1975 mjd
27,10% th 2011 (umur 19-23) 16 16 -1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 mahasiswa
Pendidikan Tinggi
7,4% 11,3% 13,5% 14,1% 18,4% 33,8% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 100,0%
Catatan: kesenjangan bukan Jawa-Luar Jawa, bahkan di Jawa kesenjangan sangat lebar
18
APK Nasional
Source: WB, 2010
Patent dan Income per-capita
TANTANGAN Kemampuan Inovasi Bangsa
Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita
Tantangan
Pendidikan
Psikologi
Kondisi Lingkungan Strategis Kebutuhan Psikolog Penyediaan Psikolog Urbani sasi industr ialisasi Demo-grafi Econo mic growth Mutu Profesi Mana-jemen Regula si Standar21/41
Tantangan Pendidikan Tinggi – secara universal
Globalisasi & internasionalisasi,
perdagangan barang dan jasa lintas negara
persaingan ketat Lahirnya
knowledge-based economy, sumberdaya pengetahuan mengalahkan sumberdaya alam dan modal Kemajuan IPTEK & TIK Moda pembelajaran teknologi pembelajaran Perubahan lingk kerja pendidikan makin dibutuhkan Demografi – Aging Society Life—long learning Adult learning Perguruan Tinggi Krisis global economic crunch, perubahan iklim, kerawanan pangan, energi, lingkungan, ketidak adilan, terorisme
Tantangan
Lingk
ung
an
Str
at
eg
is
• Globalisasi/liberalisasi:– Perdagangan barang dan jasa lintas negara – Mutual recognition agreement
– UNESCO convention on degree recognition – ASEAN community
– GATS
– Professional practice & bio-medical ethics
• Demokrasi dan Otonomi Daerah
– Demokratisasi (transparansi, tuntutan akan hak, dsb.) – Politik, Sosial, Budaya, Hukum
– Otonomi daerah dan desentralisasi – Pembangunan daerah
– Isu khas kesehatan di daerah (demografi, etnografi, urban-rural, upland-lowland, dsb.).
Tantangan
• Perkembangan IPTEK
– Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi – Trend menuju layanan kesehatan paripurna
(wholistic health, wholistic medication) – Pendekatan multidisiplin, multi
profesi, pendidikan antar-profesi, kolaborasi teamwork, resource sharing
– Kemajuan teknologi pembelajaran: SCL, CAL (computer assisted learning)
– Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi
Lingk
ung
an
Str
at
eg
is
Tantangan
Sisi
K
ebu
tuhan
• Kuantitas: peningkatan kebutuhan akan tenaga midwives (nasional & internasional)
– Pertumbuhan penduduk, peningkatan pendidikan menuntut peningkatan ketersediaan layanan
– Meningkatnya usia harapan hidup
– Tantangan pencapaian MDG (& post MDG), peningkatan HDI • Kualitas: peningkatan kebutuhan akan layanan yang bermutu:
– Peningkatan kesadaran masyarakat akan HAM dan layanan kesehatan
– Kemajuan dan penyebaran teknologi dan sistem informasi – Peningkatan pendidikan, kesejahteraan, dan daya beli
masyarakat
– Kompetisi internasional
Supply
si
de
Tantangan
Sisi
Suplai
• Masifikasi pendidikan tinggi
• Perkembangan sistem dan jenjang
pendidikan tinggi di berbagai negara
• Keberagaman mutu pendidikan tinggi
• Keberagaman kesiapan sumber daya
manusia, ketersediaan
infrastruktur, kematangan organisasi &
kelembagaan
• Koordinasi lintas kementerian dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi
• Peran organisasi profesi
Harmonisasi
SUPPLY
–
DEMAND
Tenaga Kesehatan
Primer
Sekunder Tersier STANDAR PENDIDIKAN STANDAR PELAYANAN STANDAR KOMPETENSI• Mutu prodi Lulusan • Kompetensi yang diperoleh • Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia bidang kesehatan
Pendidikan (tinggi) yang
bermutu
Kemakmuran bangsa
Konstruksi Pendidikan Tinggi
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi
Pendidik an Peneli tian Peng abdian K pd Mas yar ak at
Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul Bangsa yang Cerdas,
Sejahtera, dan Berbudaya
Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...)
St and ar Per atur an P erund ang an
Azas Pendidikan Tinggi
Pemeliharaan dan Penyebarluasan
28
Evolution of Education System
Education 3.0 21 Century Education System Holistic Transformati on Curriculum, Pedagogy, As sessment Infrastructu re and Technology Leadership, HRD, and Culture Governance, I nnovation and Partnership Education 1.0 Tradisional Education System Education 2.0 Modern Education SystemCompetitiveness Collaboration and Creativity Nation-State Building
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
9 7 8 KKNI P 6 4 5 3 1 2 S1 U M D1 A T O S3
1 2 3 4 5 7 8 9 6 AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR S2 S1 S3 SMU PROFESI SPESIALIS S2T S3T S1T/DIV SMK DIII DII DI
General and Vocational High School Sarjana (S1) Sarjana Engineering Technology Master (S2) Doctor (S3) Diplome 4 (D4) D4 Engineering Technology Master (S2) Engineering and Technology Doctor (S3) Engineering and Technology Professio n Specialist 1 Specialist 2 Diplome 1 (D1) Diplome 3 (D3) Diplome 2 (D2) RPL system, entran ce requirement, a nd matriculation
Pengembangan Sistem
Penjaminan Mutu
35
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (di Wilayah)
Sekretariat Ditjen Dikti Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
M
Peraturan Perundang-undangan Visi Pendidikan Tinggi Indonesia Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sistem Penjaminan Mutu Ekternal (SPME/ Akreditasi)Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Kebutuhan Stakeholders
Hubungan Antar Pemangku Kepentingan
BAN-PT
SPME
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
MenDikBud DirJenDikti BSN PT SNPT Perguruan Tinggi SPMI Mandat/Atribusi (?) SNPT Menetapkan Standar SNPT, Pembinaan Laporan Laporan M a s y a r a k a t Syarat akreditasi Hasil Akreditasi SPMI SPME Visi & Misi Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga-lembaga Akreditasi Mandiri
Proses Penjamintan Mutu PT
1) Standar kompetensi lulusan;
2) Standar isi; 3) Standar proses;
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan; 5) Standar sarana dan
prasarana; 6) Standar pengelolaan; 7) Standar pembiayaan; 8) Standar penilaian pendidikan 1) Standar arah; 2) Standar proses; 3) Standar hasil; 4) Standar kompetensi peneliti;
5) Standar sarana dan prasarana; 6) Standar pendanaan; 7) Standar outcome 1) Standar arah; 2) Standar proses; 3) Standar hasil; 4) Standar kompetensi peneliti;
5) Standar sarana dan prasarana;
6) Standar outcome Standar Pendidikan Standar Penelitian Standar Pengmasy
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Note: Draft Permen SNPT
Pemerintah
BAN PT SISTEM
AKREDITASI Badan SNPT (BSNP)
LAM PT LAM PT LAM PT
PERG TINGGI PROG STUDI PROG STUDI PROG STUDI PROG STUDI SNPT ASOSIASI KEILMUAN ASOSIASI PROFESI ASOSIASI PENYELENGGARA PROGRAM STUDI
Negara Perancis Jerman UK USA Canada
Lembaga Kementerian Pendidikan
Accreditation Council
QAA CHEA + USDE Professional bodies, State by state
Bentuk Pemerintah Kumpulan Pem Federal Yayasan dibentuk by Law Private + Federal govt Private Diatur state
Pelaksanaan Advis dari “LAM” asosiasi profesi Beberapa LAM (semi govt) QAA didukung asosiasi
LAM privat Private
Pendanaan Pemerintah Pemerintah Pemerintah + Swasta
Swasta Swasta
Tanggung jawab
Menteri Menteri Federal CHE,
Parlemen
Masyarakat Masyarakat
Sistem Akreditasi
Implementasi Monitoring
Evaluasi diri PDPT
Standard
Peningkatan
Mutu Corrective Measures
Audit Internal PP19/2005 ttg SNP (8) UU Dikti (3) AUN Standard (6,40) BAN-PT (15) International Standard Standar Baru BENCHMARKING SPMPT sebagai sistem kendali PDPT sbg sistem pelaporan (mandatory)
Penjaminan Mutu PT
SIKLUS
• Pasal 51
– Menghasilkan lulusan yg mampu
secara aktif mengembangkan potensinya – Menghasilkan IPTEK
• Pemerintah menyelenggarakan sistem
penjaminan mutu pendidikan tinggi
Berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara
Bermutu
Pendidikan Tinggi
Pasal 29
(1) Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sektor
(2) Kerangka Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi
(3) Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri
Nasional
• Pasal 52
– Peningkatan mutu secara berencana dan berkelanjutan
– Siklus:
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, peningkatan Standar Pendidikan Tinggi
– Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu & SNPT
– Didasarkan pada PDPT
Penjaminan Mutu PT
• Pasal 53:
– SPMI ditetapkan oleh PT – SPME melalui akreditasi
• Pasal 54
– Standar PT:
• SNPT ditetapkan Menteri =
Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat • SPT ditetapkan PT, mengacu dan melampaui SNPT =
akademik maupun non-akademik
• Dievaluasi secara berkala oleh Menteri
Penjaminan Mutu PT
• Pasal 55: Akreditasi
– Kelayakan prodi dan PT terhadap SNPT – Dilakukan oleh:
• BAN-PT untuk Perguruan Tinggi • LAM-PT untuk Program Studi
– Pembentukan:
• BAN-PT: dibentuk Pemerintah untuk mengembangkan sistem akreditasi dan merekomendasi LAM-PT
• LAM PT: dibentuk Pemerintah atau masyarakat yang diakui Pemerintah atas rekomendasi BAN-PT, berbasis
rumpun/cabang ilmu
Penjaminan Mutu PT – Akreditasi
• Pasal 56: PDPT
– Pangkalan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh PT secara nasional
– Digunakan untuk:
• Akreditasi oleh BAN-PT/LAM-PT • Pembinaan oleh Pemerintah
• Masyarakat
– PT wajib melapor ke PDPT
Penjaminan Mutu PT – PDPT
• Pasal 57: LLPT
– Satuan kerja Pemerintah di wilayah untuk
melayani PT dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi
Penjaminan Mutu PT – LLPT
• Pasal 33
– (3) Prodi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi
– (5) akreditasi keluar bersamaan dengan izin – (6) wajib reakreditasi setelah jangka waktu
akreditasi berakhir
– (7) dicabut izinnya bila tidak terakreditasi
Program Studi
• Bab II Bagian ke-3
– Akademik: oleh PT di bawah Kemdikbud – Vokasi: oleh PT di bawah Kemdikbud
– Profesi: dapat oleh PT di bawah Kemdikbud dengan bekerjasama dengan Kementerian
Lain, LPNK, dan/atau org profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi