• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KEBUMEN

PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008

TENTANG

RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KEBUMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Menimbang

Mengingat

:

:

a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 30 Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka perlu mengatur rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen.

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan

Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(2)

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 24).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KEBUMEN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kebumen.

2. Bupati adalah Bupati Kebumen.

3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen. 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kebumen.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen.

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen.

7. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

(3)

8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan Jabatan Fungsional yang terdiri atas sejumlah tenaga ahli dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kepariwisataan dan kebudayaan; b. pengelolaan museum daerah, suaka peninggalan sejarah kepurbakalaan, kajian sejarah dan

nilai tradisional;

c. penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan obyek wisata, atraksi wisata, rekreasi, hiburan umum dan lingkungan wisata;

d. pemantauan dan pengevaluasian kegiatan obyek wisata, atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum;

e. penyiapan perizinan dan pengawasan di bidang usaha obyek wisata, atraksi wisata, rekreasi, hiburan umum dan lingkungan wisata;

f. pembinaan dan pengembangan kesenian rakyat;

g. pemberian izin pentas, rekomendasi kesenian serta pemberian nomor induk kesenian bagi seniman dan organisasi kesenian;

h. pemberian izin usaha dan pengawasan perhotelan, rumah makan, bar, restoran, usaha festival kesenian dan budaya, usaha taman rekreasi, taman laut, pantai, bumi perkemahan, pondok wisata, gelanggang renang, pemandian alam, padang golf, gelanggang olah raga, gelanggang permainan, rumah bilyard, bowling dan lain sejenisnya;

i. pelaksanaan inventarisasi, pengawasan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan serta pengaturan obyek wisata;

j. pemberian informasi, promosi budaya dan wisata;

k. penyelenggaraan kerja sama internasional di bidang kepariwisataan; dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III

ORGANISASI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 4

(1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Sekretariat merupakan unsur pembantu Kepala Dinas yang dipimpin oleh Sekretaris dan

dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4)

(3) Bidang merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(5) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(6) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional yang dipimpin oleh Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(7) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bagian Kedua Kepala Dinas

Pasal 5

Kepala Dinas mempunyai tugas untuk memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Bagian Ketiga Sekretariat

Pasal 6

Sekretariat mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan, mengkoordinasikan dan memberikan pelayanan teknis dan administrasi di bidang umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Pasal 7

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program kegiatan, pelaporan serta pembinaan

organisasi dan tatalaksana;

b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; c. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, rumah tangga dan perlengkapan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8

(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan perencanaan program kegiatan, evaluasi dan pelaporan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan keuangan meliputi akuntansi, penerimaan kas, pengeluaran kas, pembukuan dan pelaporan.

(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga serta pembinaan organisasi, tata laksana dan administrasi di bidang kepegawaian.

(5)

Bagian Keempat

Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Pasal 9

Bidang Pengembangan Produk Pariwisata mempunyai tugas untuk melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pada bidang obyek dan daya tarik wisata serta usaha jasa dan sarana.

Pasal 10

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pengembangan Produk Pariwisata mempunyai fungsi :

a. pembinaan dan pengembangan produk pariwisata;

b. pelaksanaan perizinan di bidang pengesahan obyek wisata, atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum;

c. pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan produk pariwisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 11

(1) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan pengembangan obyek wisata, memproses perizinan bidang obyek wisata serta menyiapkan bahan dan penyusunan laporan serta pemantauan terhadap obyek wisata.

(2) Seksi Usaha Jasa dan Sarana mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan pengembangan standar mutu produk usaha jasa dan sarana serta memantau dan menyusun laporan pada bidang standar mutu produk usaha jasa dan sarana pariwisata.

Bagian Kelima Bidang Kebudayaan

Pasal 12

Bidang Kebudayaan mempunyai tugas untuk melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pada bidang sejarah seni dan nilai tradisional serta museum dan kepurbakalaan.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi :

a. pembinaan umum di bidang kebudayaan;

b. pembinaan program penyusunan kegiatan permuseuman, sejarah, nilai tradisional dan kepurbakalaan;

c. pembinaan dan pengemasan kesenian, permuseuman, kesejarahan, nilai tradisional dan kepurbakalaan;

d. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan kesenian, permuseuman, nilai tradisional dan kepurbakalaan; dan

(6)

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14

(1) Seksi Sejarah, Seni dan Nilai Tradisional mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan upaya pengembangan nilai budaya, sejarah, seni dan nilai tradisional, pembinaan kepada Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan memproses perizinan atau rekomendasi kesenian bagi seniman dan organisasi kesenian.

(2) Seksi Museum dan Kepurbakalaan mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan, pengembangan museum dan kepurbakalaan meliputi inventarisasi, pemetaan, pengelolaan obyek sejarah dan kepurbakalaan, pemantauan dan pelaporan di bidang museum dan kepurbakalaan.

Bagian Keenam Bidang Pemasaran

Pasal 15

Bidang Pemasaran mempunyai tugas untuk melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang promosi dan pameran serta bimbingan dan penyuluhan.

Pasal 16

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang Pemasaran mempunyai fungsi :

a. pembinaan dan pengembangan promosi dan pameran pariwisata serta bimbingan dan penyuluhan;

b. pemantauan dan evaluasi kegiatan promosi dan pameran pariwisata serta bimbingan dan penyuluhan;

c. penyusunan laporan, pembinaan, pengembangan, evaluasi kegiatan promosi dan pameran pariwisata serta bimbingan dan penyuluhan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17

(1) Seksi Promosi dan Pameran mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan pengembangan pada bidang promosi, pameran dan sarana promosi serta membuat laporan di bidang promosi dan pameran.

(2) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan wisata, tenaga kerja serta meningkatkan pengetahuan dan pengembangan kepariwisataan di daerah.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 18

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik

(7)

dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 19

(1) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan wajib mengawasi bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bertanggung jawab dalam memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

(3) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

(4) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kebumen.

Ditetapkan di Kebumen pada tanggal 8 Agustus 2008 BUPATI KEBUMEN, ttd

RUSTRININGSIH Diundangkan di Kebumen

pada tanggal 8 Agustus 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN,

SUROSO

BERITA DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2008 NOMOR 75

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran PKn, sehingga dapat.. meningkatkan kualitas pembelajaran dan

Melalui dua garis sejajar dipotong oleh garis lain diperoleh dan (sudut dalam berseberangan). Garis-garis Istimewa dalam Segitiga 1. Namakan titik potong

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang banyak menginap di Hotel Furaya Pekanbaru adalah responden yang pekerjaannya adalah pegawai negeri sipil dikarenakan perjalanan

2.) Dalam proses instalasi kabel jaringan fiber optic diperlukan beberapa alat khusus yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. 3.) Mengingat kabel jaringan

Grafik target kinerja, realisasi kinerja dan capaian kinerja pada Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala dari tahun 2014 s.d 2018. No Sasaran

Pelaksanaan program Kadarzi di Puskesmas Pangkajene secara umum terlaksana namun tidak semua dari program tersebut terlaksana sesuai dengan Pedoman Operasional

Kebudayaan dan peradaban Islami pada masyarakat muslim akan berpengaruh pada perwujudan masyarakat dari nilai-nilai yang telah terinternalisasi yang melekat (tersibghah)

Setiap pasien yang yang sudah diidentifikasi dan dari hasil asesmennya dianggap berisiko di wajibkan untuk menggunakan gelang warna kuning (gelang pasien risiko