Catatan Pengabdian Hari Baru
Pekan ke 18 29 – 4 Juni 2017
Rapat Pansus Tata Kelola
Rapat ini membahas tentang RKT UI 2018 dan pembahasan tentang perkembangan sistem informasi terintegrasi. Pada pembahasan RKT UI 2018 ini mempunyai pembahasan awal yaitu tentang perbaikan – perbaikan pada RKT UI terutama pada beberapa indikator yang dianggap masih belum sesuai dengan apa yang harus dicapai pada tahun 2018 nantinya. Selain itu juga, sistem perkembangan informasi juga masih jauh dari harapan. Seharusnya UI sudah dapat mengembangkan sistem informasi untuk dapat mewujudkan sistem good university governance yang transparan dan akuntabel. Akan tetapi, permasalahan justru tidak selesai karena hal – hal teknis yang tidak coba diselesaikan seperti alur koordinasi maupun juga tidak adanya SDM yang kompeten untuk menjalankan hal tersebut.
Seperti yang terjadi pada kasus Transformasi budaya UI. Pada rapat tersebut disepakati bahwa permasalahan key person/konsultan merupakan masalah internal yang seharusnya dapat segera diselesaikan. Jangan sampai terhambat masalah biaya karena anggaran yang cukup besar sudah disediakan. Program akan dimasukkan dalam RKT tahun 2018 dan kontinuitasnya akan terus dipantau. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan sejumlah program dapat dijalankan.
Saya juga turut menyoroti tentang Target dana abadi UI untuk tahun 2018 belum dinyatakan secara jelas. Berdasarkan data di laporan tahunan, target tahun 2016 sebesar 100 milyar baru tercapai 50 milyar. Belakangan, target dana abadi terakhir sampai pada titik 60 M. Angka yang masih jauh dari sasaran, seharusnya perlu ada terobosan untuk dapat memberikan pemasukan lebih bagi UI. Pemasukan dari penerimaan Non BP ini masih jauh dari target yang sudah pernah disampaikan sebelumnya.
Saya pikir ini sudah sampai pada tahap kronis organisasi. UI seharusnya dapat memberikan seluas-luasnya informasi agar dapat diinformasikan sebagai laporan kepada masyarakat. Namun, permasalahan yang ada saat ini seakan dibiarkan dan tidak adanya langkah terobosan untuk dapat diselesaikan. Maka dari itu, saya berpendapat perlu adanya kerjasama konkret dengan Fasilkom dan bahkan pihak luar untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini.
Pekan ke 19 5 – 11 Juni 2017
Rapat Sepeda Dengan Telkomsel
Pada rapat ini datang Telkomsel yang dengan komitmennya, benar – benar ini memakai sebuah teknologi baru di UI sebagai risetnya. Telkomsel pun mengatakan tidak ada biaya dari teknologi yang digunakan, juga data yang akan didapatkan akan diberikan juga kepada UI untuk dapat dikembangkan. Terlebih lagi Telkomsel juga mau lebih bekerjasama untuk dapat proyek – proyek lain nantinya. Saya pikir kesempatan emas ini harus dapat diteruskan agar dapat memberikan kebaikan bagi semua.
Rapat Sarana dan Prasarana
Rapat hari ini dilakukan di rumah Menteri Kesehatan, Rumah yang asri besar dan terletak di pusat kota Jakarta. Rumah ini menjadi salah satu tempat yang cukup bersejarah karena memutuskan bahwa proposal sepeda yang diajukan Banopolis diterima dan Proposal yang diajukan oleh Our Bike akan ditunda. Ini dengan pertimbangan yang telah matang dan akhirnya kami pun sepakat untuk dapat memasukan Banopolis agar segera dibuat perjanjian kerjasama dan juga dibuat point point revisi hasil dari rapat tersebut. Setelah ini, satu rapat lagi akan dilaporkan yaitu rapat paripurna, dimana rapat ini akan menentukan dan melaporkan hasil dari rapat tersebut dengan kesepakatan yang telah dibuat hari ini.
Sepeda Banopolis nantinya akan menggantikan sepeda kuning yang ada saat ini. Dengan waktu yang harus diselesaikan pada bulan Desember, maka seharusnya pada tahun ini sepeda sudah harus selesai dan dapat dinikmati oleh publik UI sebagai sarana baru yang akan memudahkan mahasiswa dalam mobilisasi di dalam kampus.
Pekan ke 20 12 – 18 Juni 2017
Pada rapat ini terdapat beberapa kesepakatan diantaranya adalah tentang Draft PP otonomi PTNBH oleh forum PTNBH yang akan disampaikan terlebih dahulu untuk kemudian dibahas dalam Pansus MWA. Hasil ini merupakan tindak lanjut dari forum PTNBH yang telah menyusun PP otonomi PTNBH yang diharapkan dengan adanya aturan internal sendiri untuk memperkuat otonominya. Diharapkan UI memiliki PP khusus untuk SDMnya yang sampai saat ini masih menjadi permsalahan besar dalam sistem ketenagakerjaan di Universitas.
Selain itu juga tentang penunjukan konsultan untuk transformasi budaya kerja UI yang diharapkan target dari konsultan tersebut pada bulan Agustus sudah ada konsultan yang ditunjuk. Selain itu revisi Renstra juga disepakati untuk menggunakan konsultan. Konsultan ini diharapkan dapat segera mengerjakan dengan cepat dan efektif.
Penyampaian laporan kinerja Rektor Triwulan I tahun 2017 menyepakati akan dilaporkan dan disampaikan sekaligus pada triwulan I dan II , termasuk penjelasan, upaya, dan kendala pada tanggal 15 Juli 2017. Selain juga MWA juga membahas tentang pansus tata kelola yang telah beberapa kali mengagendakan beberapa kali pertemuan untuk dapat klasifikasi pengembangan yang harus benar – benar sesuai.
Pada laporan komite Audit terdapat understated penyusutan dan amortisasi di LK UI tahun 2015 sehingga harus restatment. Hasil audit LK final sampai saat ini belum diterima oleh KA. Apabila hasil audit sudah ada, akan dibahas terlebih dahulu olehj KA untuk kemudian KA akan memberikan persetujuan terhadap LK auditan tersebut. Keputusannya adalah eksekutif akan menindaklanjuti berdasarkan masukan dalam rapat paripurna MWA dan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat Pansus RSP UI.
Pada hasil rapat pansus Evaluasi Kinerja Rektor bahwa akan direncanakan pansus akan melakukan verifikasi terhadap bukti pendukung capaian kinerja rektor tahun 2016
sebagai salah satu bahan penilaian. Keputusannya adalah Revisi Peraturan MWA No 003/Peraturan/MWA-UI/2016 Tentang Penilaian Kinerja Rektor Universitas Indonesia dan Laporan Kinerja Pasal 6 yang berbunyi “Penilaian kinerja Rektor harus dilaksanakan paling lama 30 hari” menjadi 60 hari. Selain itu juga Revisi Indikator Kinerja Rektor UI tahun 2016 atas beberapa indikator kinerja yang belum tercantum dan diberi bobot disetujui.
Laporan Pansus Tata kelola juga menanggapi bahwa tanggapan Eksekutif terhadap masukan dan kesepakatan Rapat Pansus Tata Kelola bahwa penerapan merit syestem untuk tendik sudah dimasukan, telah direvisi juga tambahan “termasuk benefits yang terstandarisasi di lingkungan UI, golden shakehand juga dimasukan dan telah ditambahkan juga indikator pelatihan dosen dan tendik yang terintegrasi. Revisi Draft RKT UI 2018 final disampaikan ke Pansus Tata Kelola MWA sebelum lebaran untuk dapat disetujui anggota MWA secara sirkuler.
Ada juga laporan dari panitia khusus Sarana dan Dana tentang proposal sepeda yang sudah disepakati. Proposal tersebut tentang pengadaan tahap pertama 850 sepeda dan ditargetkan akan diadakan pada bulan September. Hal ini didasarkan pada hasil diskusi dengan konsultan bahwa untuk menciptakan iklim budaya sepeda minimal dibutuhkan jumlah tersebut yang nantinya akan ditambah sampai 1500. Proposal final sudah jadi dan akan diajukan ke sponsor. Rencana parkir berbayar di beberapa tempat parkir ditunda dan akan dibahas setelah proyek ini selesai. Ini yang harus diwaspadai bahwa tranparasi penerimaan parkir di UI haruslah menjadi sorotan yang tidak merugikan mahasiswa.
Program percepatan kenaikan jabatan dosen juga akan disepakati oleh 4 organ nantinya pada minggu depan. Tindak lanjut Rapat Paripurna MWA masih banyak yang outstanding dan perlu diselesaikan. Oleh karena itu, akan diklasifikan per Pansus untuk kemudian dibahas level Pansus secara lebih spesifik agar dapat ditindaklanjuti.
Pekan ke 21 19 – 25 Juni 2017
Rapat ini membahas tentang dilandasi karena adanya progam percepatan khusus mengingat jumlah Guru Besar di UI saat ini mengkhawatirkan. Perlu juga adanya databese dari eksekutif untuk data lektor dan lektor kepala yang eligible agar dapat dikejar untuk masuk berkas kenaikan jabatan pada bulan september tahun ini. Rapat ini kemudian meminta bahwa blue
print atau cetak biru peraturan tentang ketenagakerjaan UI dapat segera diselesaikan, diharapkan ini menjadi solusi atas permasalahan UI selama ini yang belum juga selesai tentang permasalahan UI.
Pekan ke 22 26 – 2 Juli 2017
Secara pribadi saya Rico Novianto FHUI 2013 yang juga Majelis Wali Amanat UI Unsur Mahasiswa mengucapkan Selamat Idul Fitri 1438 H, Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan bathin. Semoga amalan kita dapat diterima dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Pekan ke 23 3 – 10 July 2017
Pada liburan ini saya mendatangi Ketua BEM UGM dan berdiskusi tentang pergerakan dan pemilihan MWA UM UGM. Saya berpendapat bahwa pemilihan MWA UM UGM tersebut tidak sesuai dengan demokrasi karena prosesnya pertama dipilih oleh voting dari UKM dan selanjutnya dipilih oleh Direktur Kemahasiswaan. Proses ini seharusnya dilakukan langsung oleh mahasiswa karena MWA merupakan wakil dari mahasiswa yang menampung aspirasinya. Pun juga dengan dasar peraturan yang dipaka adalah peraturan Rektor dan bukan peraturan oleh mahasiswa. Lalu dimanakan otonomi dan kedaulatan mahasiswa terhadap wakilnya sendiri ada?
Pekan ke 24 11 – 17 Juli 2017 Rapat Paripurna
Terdapat dua agenda pada rapat paripurna hari ini. Agenda pertama yaitu tentang penggunaan logo dan mengatasnamakan UI. Pada agenda ini diberitahukan bahwa sesungguhnya UI sudah memiliki aturan melalui Peraturan Rektor Nomor 028 Tahun 2017 Tentang Atribut Universitas Indonesia yang sudah disebutkan apa dan bagaimana Atribut di UI. Hal yang
harus digarisbawahi adalah tentang Surat Edaran Nomor 708/UN2.R/HKP.04.03/2017 bahwa logo dan nama Universitas Indonesia Sertifikat Merek No IDM000339468 tanggal 24 November 2011 bahwa diinformasikan bahwa setiap penggunaan logo dan nama Universitas Indonesia harus melalui ijin tertulis dari Rektor Universitas Indonesia.
Akan tetapi hal yang harus kedepan dari BLLH akan menjanjikan sebuah aturan yang lebih tegas dan jelas tentang penggunaan logo dan juga konsekuensinya menurut Peraturan Rektor. Hal ini karena Peraturan Rektor adalah aturan turunan yang diamanahkan oleh Statuta UI Tentang logo UI tersebut. Minggu depan akan di update bagaimana perkembangan dari aturan yang lebih rigid dan konkrit tentang logo UI tersebut.
Mengenai ILUNI UI, dari Rektor sudah mempunyai aturan tentang hubungan antara ILUNI UI dan Universitas Indonesia lewat peraturan Rektor pada tahun 2016. Hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Statuta UI Tentang ILUNI UI. Maka dari itu, hasil keputusan rapat adalah Rektor bersama dengan Ketua Iluni UI harus segera memberikan siaran pers dan menjelaskan siapa ILUNI yang diakui.
Tidak hanya itu, saat ini Rektor juga sedang mengirimkan surat tentang keberatan atas organisasi masyarakat sebagai badan hukum perkumpulan yang menggunakan nama alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) dan logo Universitas Indonesia. Surat ini diharapkan segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini.
Agenda kedua yaitu tentang evaluasi Rektor. Pada dasarnya penilaian mencapai hasil 96 % dan mendapatkan hasil cukup baik. Hal yang menjadi apresiasi adalah point tentang akademis masih sangat baik, tetapi masih terjadi permasalahan di UI terutama tentang kepegawaian dan IT maupun sistem informasi UI. Terutama tentang data, kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk dapat UI transparan dan terbuka demi mewujudkan good university governance.
