• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

CV. SANGA-SANGA PERKASA

JL. Yos Sudarso, RT 24 Diskrik 4, Kelurahan, Sanga-Sanga

Kec, Sanga-Sanga, Kabupaten, Kutai Kartanegara

KALIMANTAN TIMUR

Oleh:

AHMAD AWALUDDIN

NIM. 090 500 099

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

Judul Laporan PKL : LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) CV.Sanga-Sanga Perkasa

JL. Yos Sudarso,RT 24 Diskrik 4,Kelurahan,Sanga-Sanga Kec, Sanga-Sanga, Kabupaten, Kutai Kartanegara

KALIMANTAN TIMUR

Nama : Ahmad Awaluddin

Nim : 090 500 099

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui,

Lulus ujian pada tanggal : ... Pembimbing

Fachruddin Azwari,ST. M.Si NIP. 19750521 200812 1 001 Penguji I ... NIP... Penguji II ... NIP... Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. Sanga-Sanga Perkasa hingga tersusunnya laporan ini.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dari peranserta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk ini segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda.

2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

4. Bapak Fachrudin Azwari, ST. M.Si selaku dosen pembimbing PKL yang telah mengarahkan penulis dari persiapan sampai penyusunan laporan PKL. 5. Ibu Marhta Ekawati Siahaya, S.Hut. MP yang telah memberikan semangat

dan dukungan didalam kegiatan PKL ataupun dalam penyusunan Laporan ini.

6. Bapak Budi Harsono Amd yang selalu memberi semangat dan dukungan didalam kegiatan PKL.

7. Kepada seluruh staf dan pembimbing lapangan di CV. Sanga-Sanga perkasa yang sangat membantu penulis dalam kegiatan PKL ini.

8. Seluruh Staf Dosendan Teknisi Manajemen Lingkungan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu didalam proses belajar mengajar maupun diluar jam perkuliahan.

9. Ayah, Ibu dan Adiktercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materi maupun moril.

10. Dan Spesial Buat Dyah Fitriani yang senantiasa memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.

Semoga apa yang mereka berikan kepada penulis baik Doa maupun dukungan moral dapat dibalas oleh Allah SWT,amin. Dalam penyusunan laporan

(4)

Penyusunan karya Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di CV. Sanga-Sanga Perkasa ini, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ahmad Awaluddun

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang diharapkan... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahan... 3

B. Manajemen Perusahan ... 4

C. Lokasi dan Waktu PKL ... 5

III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG

A. PersiapanLahan Tambang Batubara

a) Aspek Legalitas Perusahaan ... 7

b) Survai Masyarakat Sekitar Tambang... 8

B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara

a) Mobilisasi... 10

b) Observasi sistem K3 yang telah di terapkan ... 11

(6)

b) Proses pengangkutan batubara ke stockpile ... 17 c) Proses pengapalan batubara ... 18

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara

a)

Kegiatan Reklamasi Lahan... 19 b) Kegiatan Revegetasi Lahan ... 21 c) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ... 22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 25 B. Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Jadwal kegiatan PKL di CV. SSP ... 5 2. Hasil Kegiatan PKL Selama ± 2 bulan di CV.SSP ... 6 3. Jenis tanaman yang digunakan... . 22

(8)

Nomor Lampiran Halaman

1. Kantor CV.SSP ... 30

2. Proses Penambangan batubara... 30

3. Survai masyarakat di sekitar lokasi tambang... 30

4. Proses pengangkutan batubara ke stockpile ... 30

5. Kegiatan revegetasi lahan ... 31

6. Reklamasi lahan ... 31

7. Proses penghancuran batubara mengunakan crusher ... 31

8. Jalur howling ... 31

9. Penerapan K3 ... 32

10. Mobilisasi ... 32

11. Lahan revegetasi ... 32

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

1. Kegiatan corporate social responsibility (CSR) ...34

2. Peta lokasi wilayah PT. LHI ...45

3. Bagan alir penambangan open pit ...46

4. Brosur PT. LHI...47

(10)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertambangan batubara merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep pertambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Batubara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimenyang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu, adalah masa pembentukan batubara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batubara (black coal) yang ekonomis dibelahan bumi bagian utara terbentuk.

B. Tujuan

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan bertujuan untuk:

1. Agar Mahasiswa dapat memahami proses Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan di sektor pertambangan batubara.

2. Membandingkan antara teori yang diberikan selama ini dengan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL).

(11)

2

C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari praktek kerja lapang ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan lingkungan di sektor pertambangan batubara.

2. Mahasiswa menjadi terampil dan berdedikasi tinggi dalam lingkungan kerja, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

(12)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

CV. Sanga-sanga Perkasa (SSP) merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang memiliki izin Usaha Oprasi Produksi No. 540/1451/IUP-OP/MB-PBAT/X/2009. Lokasi kegiatan tambang CV. SSP ini, terletak di Kampung sanga Dalam, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara Provensi Kalimantan Timur, Wilayah kontrak CV. Sanga-sanga Perkasa mencakup dua blok areal seluas total 42,42 ha, luas blok A 17,3 Ha dan luas blok B 25,12 Ha.

Kantor CV. Sanga-sanga Perkasa terletak di Jl. Yos Sudarso Distrik IV RT 24 Kelurahan Sanga-sanga Dalam, Sanga-sanga Kutai Kartanegara.

B. Manajemen Perusahaan

CV. Sanga-sanga Perkasa ini memiliki jumlah karyawan sebanyak

64 orang yang tercatat paada bulan maret 2013 dengan rincian:

?

Staff sebanyak

: 11 orang

?

Non staff sebanyak

: 53 orang

Total karyawan CV. SSP adalah 64 orang dan tercatat karyawan

yang di laporkan ke DISNAKER sejumlah 56 karyawan.

C. Lokasi dan waktu PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di CV. SSP selama ± 2 bulan. Adapun lokasi dan waktu secara terperinci dapat dilihat pada Tabel. 1 berikut:

(13)

4

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang di CV. SSP

No. Jenis Kegiatan Tanggal

pelaksanaan Lokasi Keterangan

1. Aspek Legalitas Perusahaan 14 Maret 2013

Ruang Rapat CV. Sanga

Sanga Perkasa

Teori

2. Survai Masyarakat Sekitar Lokasi

Tambang 22 Maret 2013 Kampung sanga-sanga dalam Observasi langsung ke masyarakat 3. Infornasi geografis di lokasi

tambang 30 Maret 2013

Lokasi

tambang Observasi 4.

Mobilisasi peralatan 5 April 2013 Kantor CV.

SSP Observasi 5. Observasi Sistem Manajemen K3

Yang Telah Diterapkan 26 Maret 2013 CV. SSP Observasi 6. Pembangunan sarasarana dan

prasarana di lokasi tambanang 4 Maret 2013 CV. SSP Observasi 7. Proses penambangan konfensional 8 April 2013 Lokasi tambang Observasi & Praktek

8. Observasi jalur pengangkutan

batubara ke Stockpile 11 Aplil 2013

Lokasi

tambang Observasi

9.

Proses pengolahan batubara 17 April 2013 Lokasi

tambang Observasi 10. Proses pengangkutan batubara

ke stockpile 18 April 2013

Lokasi

tambang Observasi 11.

Kegiatan Reklamasi Lahan 27 April 2013 Revegetasi 1,2

dan 3 Observasi 12 Kegiatan Revegetasi Lahan

27 April 2013

Revegetasi 1,2 dan 3

Observasi & Praktek 13. Kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) 19-20 Maret 2013

RT 9-10-24

(14)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) selama ± 2 bulan, hasil dari kegiatan PKL secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 2berikut:

Tabel 2. Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapang di CV. SSP

No. Jenis Kegiatan Tanggal

pelaksanaan Lokasi Hasil Keterangan

1. Aspek Legalitas Perusahaan 14 Maret 2013 Ruang Rapat CV. Sanga Sanga Perkasa - Teori 2. Survai Masyarakat Sekitar Lokasi Tambang 22 Maret 2013 Kampung sanga-sanga dalam - Observasi langsung ke masyarakat 3. Infornasi geografis di lokasi tambang 30 Maret 2013 Lokasi tambang - Observasi 4.

Mobilisasi peralatan 5 April 2013 Kantor CV. SSP - Observasi 5. Observasi Sistem Manajemen K3 Yang Telah Diterapkan 26 Maret 2013 CV. SSP - Observasi 6. Pembangunan sarasarana dan prasarana di lokasi tambanang 4 Maret 2013 CV. SSP - Observasi 7. Proses penambangan konfensional 8 April 2013 Lokasi tambang - Observasi 8. Observasi jalur pengangkutan batubara 11 Aplil 2013 Lokasi tambang - Observasi 9. Proses pengolahan batubara 17 April 2013 Lokasi tambang - Observasi

(15)

6

No Jenis kegiatan Tanggal Pelaksana

Lokasi Keterangan Prestasi

10. Proses pengangkutan batubara ke stockpile

18 April 2013 Lokasi tambang Observasi Observasi

11. Kegiatan Reklamasi Lahan

27 April 2013 Revegetasi 1,2 dan 3

Observasi Observasi & praktek 12. Kegiatan Revegetasi Lahan 27 April 2013 Revegetasi 1,2 dan 3 Observasi dan praktek Observasi & praktek 13. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) 19-20 Maret 2013 RT 9-10-24 sanga-sanga Observasi Observasi

A.Persiapan Lahan Tambang Batubara

a) Aspek Legalitas Perusahaan

1. Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengetahui perijinan yang sudah dilakukan oleh perusahaan dan untuk mengetahui sistem manajemen administrasi perusahaan.

2. Dasar Teori

Informasi ini didapatkan dari dokumen Rencana Kelola Lingkungan(RKL), Rencana Pengelolaan Lingkungan(RPL) yang telah dibuat oleh perusahaan CV. SSP.

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat Tulis

Bahan : Dokumen RKL-RPL 4. Prosedur Kerja

- Membaca serta mempelajari dokumen RKL - RPL yang di buat oleh perusahaan.

(16)

- Berdiskusi dengan pembimbing lapangan serta mengkaji tentang perijinan-perijinan yang sudah dilakukan.

5. Hasil Yang Dicapai

Setelah mempelajari dokumen-dokumen serta berdiskusi dengan pembimbing lapangan, maka kami dapat mengetahui perijinan-perijinan yang telah dilakukan oleh perusahaan.

6. Pembahasan

Bahwa CV. SSP sebelum melakukan operasi pertambangan, sudah melakukan perijinan dan di setujui oleh Keputusan Direktorat Jendral Geologi dan Sumber Daya Mineral, serta persetujuan RKL - RPL oleh Komisi Pusat Amdal Departemen Pertambangan dan Energi serta Pengesahan adendum RKL - RPL oleh Gubernur Kalimantan Timur.

b) Survey Masyarakat di Sekitar Lokasi Tambang

1. Tujuan

Kegiatan observasi kondisi masyarakat disekitar tambang ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung, keadaan masyarakat yang berada disekitar tambang dan apa pengaruhnya bagi mereka dengan adanya kegiatan pertambangan tersebut.

2. Dasar Teori

Berbagai dampak potensial di sektor sosial dan ekonomi dapat terjadi akibat adanya penambangan batubara di suatu wilayah. Berbagai dampak positif diantaranya tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat

(17)

8

pendapatan masyarakat sekitar tambang, dan adanya kesempatan berusaha. Dampak negatif lainya adalah menurunnya kualitas air sungai.

3. Alat sdan Bahan

Alat : Alat tulis dan Kamera

Bahan : Informasi dari masyarakat sekitar 4. Prosedur Kerja

Mewawancarai beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan serta melihat langsung kondisi keadaan masyarakat sekitar tambang.

5. Hasil Yang Dicapai

Dari hasil survai dan observasi terhadap masyarakat di sekitar tambang bahwa dengan adanya CV. SSP ini, sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, serta adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan untuk menunjang peningkatan mutu sumber daya manusia. Akan tetapi tidak dapat dihindari dengan adanya kegiatan pertambangan CV. SSP ini kualitas air di masyarakat menjadi menurun.

6. Pembahasan

Dengan berdirinya perusahaan pertambangan CV. SSP semakin terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dengan begitu tingkat perekonomian mereka menjadi meningkat serta tersedianya fasilitas-fasilitas yang diberikan guna untuk menunjang mutu kualitas SDM masyarakat sekitar. Pada lampiran gambar.3

(18)

B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara

a) Mobilisasi peralatan

1. Tujuan

Kegiatan mobilisasi bertujuan untuk mengurangi peralatan-peralatan yang tidak di gunakan lagi dalam peroses pertambangan selanjutnya, proses mobilisasi ini gunanya agar tidak lagi menyiapkan lapangan parkir khusus alat berat.

2. Dasar Teori

Kegiatan mobilisasi yang di lakukan untuk memindahkan peralatan yang tidak di gunakan lagi dalam proses selanjutnya dan mengantinya dengan alat-alat yang diperlukan dalam peroses berikutnya. Alat yang biasa di gunakan untuk peroses mobilisasi adalah trik gandeng yang gunanya sebagai alat mobilisasi.

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis Bahan : Data mobilisasi 4. Prosedur Kerja

Sebelum melakukan proses mobilisasi peralatan, akan di lakukan pendataan peralatan yang akan di mobilisasi. Tujuanya agar dapat mengetahui berapa banyak alat yang tidak beroperasi dan tidak perlu ada di lokasi tambang. Setelah proses pendataan selesai maka proses mobilisasi peralatan dilakukan.

(19)

10

5. Hasil Yang Dicapai

Pada proses mobilisasi peralatan hasil yang dicapai antara lain dapat mengetahui berapa banyak alat yang tidak terpakai serta dapat mengurangi peralatan yang tidak digunakan. Gambar.10

6. Pembahasan

Dalam proses mobilisasi biasanya dilakukan setelah proses penambangan sudah menjalani tahap akhir, karna pada saat itu banyak alat-alat yang tidak digunakan lagi. Dalam proses mobilisasi ada berbagai kendala seperti jarak peralatan yang cukup jauh dan kendala cuaca yang dapat menghambat kegiatan mobilisasi.

b) Observasi sistem K3 yang telah di terapkan

1. Tujuan

Tujuannya adalah untuk meminimalisir dan mengantisipasi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja, serta mamberikan rasa aman dan kenyamanan bagi karyawan dan para staf karyawan.

2. Dasar Teori

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan pelaksanaanya yaitu Keputusan Menteri nomor : 555.K/26/MPE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan peraturan menteri No. Per.05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja.Untuk Keamanan bekerja perusahan wajib menyediakan Alat Pelindung Diri(APD) dan dipelihara secara baik dan harus sesuai dengan standar.

(20)

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis dan Kamera

Bahan : Makalah dan pengolahan dan pelaksanaan program kerja K3L 4. Prosedur kerja

- Membaca makalah pengolahan dan plaksanaan program kerja K3L

- Mengamati sistem K3 yang telah di tetapkan

5. Hasil Yang Dicapai

Setelah mengamati dan mengikuti kegiatan K3 (inspeksi K3) kami dapat mengetahui sistem manajemen K3 apa saja yang sudah diterapkan di CV.SSP. Seperti salah satunya kegiatan Inspeksi di jalan haulling, ikut serta dalam proses induksi bagi tamu-tamu perusahaan serta ikut serta dalam kegiatan safety talk. Untuk dapat mengetahui proses kegiatan inspeksi K3. Gambar.9

6. Pembahasan

Sistem manajemen K3 yang sudah di tetapkan di CV.SSP ini antara lain adalah sebagai berikut :

- Evaluasi dan plaksanaan K3

- Pengawasan lalulintas di daerah tambang - Kengawasan K3 di lokasi penambangan - Sosialisasi K3

- Pemeriksaan kelayakan peralatan - Penyediyaan alat pelindung diri - Pemeriksaan penyakit kerja - Sarana dan prasarana K3

(21)

12

c) Pembangunan sarana dan prasarana di lokasi tambang

1. Tujuan

Pembangunan serana dan prasarana bertujuan Untuk menunjang suatu kegiatan seperti pertambangan batubara

2. Dasar Teori

- Informasi pembangunan sarana dan prasarana di CV. SSP - Informasi fasilitas-fasilitas di lokasi tambang

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis

Bahan : Informasi sarana dan prasarana yang ada 4. ProsedurKerja

- Membaca data fasilitas-fasilitas yang ada

- Mengamati langsung sarana dan prasarana yang ada di lokasi tambang - Mendata sarana dan prasarana yang ada

5. Hasil Yang Dicapai

Dalam kegiatan observasi ini diperoleh informasi dan lokasi tentang fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan CV.Sanga-Sanga

Perkasa.

6. Pembahasan

Untuk fasilitas yang dimiliki oleh CV. Sanga-sanga Perkasa terdiri atas: a. Kantor CV. Sanga-Sanga Perkasa.

b. Kantor Pos Security. c. Mess untuk para karyawan. d. Musholah.

(22)

Untuk sarana transportasi karyawan menuju ketambang, pangkalan dan mess berupa kendaraan Hilux 4x4/kendaraan ringan.

C. Tahap Operasi Pertambangan Batubara

a) Proses Penambangan Batubara Konvensional

1. Tujuan

Tujuannya adalah untuk dapat mengetahui proses pengerukan tanah pucuk (top soil) dan proses pengerukan tanah penutup (overburden)serta mengetahui pengelolaan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan udara di CV. SSP.

2. Dasar Teori

Informasi data dan tata cara penambangan batubara kami dapatkan dari dokumen RKTTL CV. SSP.

3. Alat dan Bahan

Alat : Excavator Pc 300, 400, bulldozer D. 85, artikulate dump truck dan dump truck.

Bahan : Tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (overburden). 4. Prosedur Kerja

- Melakukan pengupasan tanah pucuk (top soil) terlebih dahulu setelah itu setelah selesai maka selanjutnya adalah melakukan pengupasan tanah penutup (overburden).

- Pengerukan batubara, batubara yang telah terekpos di lapangan dapat diambil dengan memakai excavator dengan menggali terlebih dahulu lalu dimuat keatas dump truck kapasitas 20 ton dan 30 ton melalui jalan haulling kemudian dibawa ke lokasi crusher plant. Tempat dari proses penghancuran batubara (crusher).

(23)

14

5. Hasil Yang Dicapai

Di dalam proses pemuatan tanah puck (top soil) kedalam Artikulate Dump Truck, biasanya memerlukan 5 – 7 backet menggunakan excavator Pc 300 dengan jarak radius 2 Km untuk penempatannya.

Proses pengerukan tanah penutup (overburden) merupakan kegiatan dimana tanah overburden akan di keruk dan langsung digunakan untuk menimbun lubang sisa tambang, dalam proses pemuatanya kedalam dump truck biasanya memerlukan 5 – 7backet dan menggunakan excavator Pc 300. 6. Pembahasan

Tanah pucuk (top soil) adalah lapisan tanah paling atas yang banyak memiliki zat hara atau humus. Proses pengerukan top soil ini dilakukan setelah selesai kegiatan pembersihan lahan.Dalam proses pengerukan tanah pucuk atau top soil ini menggunakan alat excavator(PC 300,dan 400), bulldozer D 85.Top soil ini akan diletakan di tempat penimbunan sementara (bank top soil) terlebih dahulu sebelum top soil ini ditebar (sepreading top soil).Top soil bisa juga langsung digunakan untuk menutup tanah penutup (overburden) yang sudah selesai dalam proses penataan lahannya.

Tanah penutup (overburden) merupakan lapisan tanah diatas batubara, dibawah lapisan subsoil dan overbuden biasanya struktur tanah berwarna abu-abu. Setelah selesai pengerukan overburden ini langsung diangkut menggunakan dump truck menuju lahan pertambangan yang telah selesai beroperasi atau disebut dengan lubang sisa tambang, dan selanjutnya tanah akan diratakan dengan menggunakan bulldozer. Apabila sudah selesai dalam penimbunan overburden, maka tanah pucuk sudah siap untuk ditebar diatas

(24)

permukaan overburden (spreading top soil) setelah selesai ditebar, maka lahan tersebut sudah siap untuk ditanami kembali (revegetasi).

Setelah selesai pengerukan overburden, proses selanjutnya adalah pengerukan batubara. Batubara yang sudah dikeruk akan dikumpulkan dan dihancurkan terlebih dahulu sebelum diangkut menggunakan dump truck. Proses ini bertujuan agar ukuran batubara tidak terlalu besar dan mudah dalam proses penghancurannya didalam crusher, proses pengerukan dan penghancuran ini menggunakan alat berat yaitu excavator, setelah selesai penghancuran batubara, selanjutnya batubara diangkut menggunakan dump truk menuju stockpile. Dapat dilihat pada gambar 2

b) Proses Pengangkutan Batubara Ke Stockpile

1. Tujuan

Tujuannya adalah untuk memindahkan batubara dari lokasi tambang ke tempat penumpukkan batubara (stockpile)

2. Dasar Teori

Proses pengangkutan batubara menuju stockpile bertujuan untuk mengumpulkan batubara dari proses pengalian batubara untuk di olah mengunakan cresher terlebih dahulu sebelum batubara tersebut dikirim ke pasar-pasar tujuan batubara.

3. Alat dan Bahan

Alat : Dump truck Bahan : Batubara

(25)

16

4. Prosedur Kerja

Batubara yang sudah selesai dalam proses pengerukan akan di angkut menggunakan dump truck menuju stockpile melalui jalan haulling.

5. Hasil Yang Dicapai

Dalam proses pengangkutan batubara menuju ke stockpile CV. SSP menggunakan alat angkut dump truck dengan kapasitas 20 – 30 ton.

6. Pembahasan

Proses pengangkutan ini adalah proses dimana batubara akan dibawa kepenumpukan untuk di hancurkan mengunakan cresher, sebelum batubara nantinya akan diangkut menuju ke ponton.

e) Proses Pengapalan Batubara

1. Tujuan

Untuk mengetahui informasi jumlah produksi batubara yang dihasilkan perbulan dan untuk mengetahui pasar tujuan batubara yang sudah terealisasikan di CV. SSP.

2. Dasar Teori

- Proses pengapalan batubara adalah proses dimana batubara akan dikirim menuju pasar tujuan masing-masing.

- Informasi produksi batubara dan pasar tujuan batubara di dapatkan dari data produksi perbulan CV.SSP.

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis.

Bahan : Data produksi CV. SSP. 4. Prosedur Kerja

(26)

- Berdiskusi dengan pembimbing lapangan. 5. Hasil Yang Dicapai

Setelah diamati untuk realisasi produksi batubara jumlah produksi batubara yaitu sebesar 18.000 ton/bulan.

6.

Pembahasan

Jumlah batubara per bulanya dengan totalan per tahun yaitu sejumlah 216.000 ton/tahun.

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara

a) Kegiatan Reklamasi Lahan

1. Tujuan

Untuk menata kembali lahan bekas tambang (recountouring) dan mengembalikan vegetasi alam yang sudah hilang akibat operasi pertambangan.

2. Dasar Teori

Reklamasi adalah proses penataan lahan atau suatu usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya.

3. Alat dan Bahan

Alat : Excavator, bulldozer, dump truck,artikulate dumptruck. Bahan : Tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (overburden). 4. Prosedur Kerja

Tanah penutup (overburden) akan digunakan untuk menutup lubang bekas sisa tambang, penimbunan ini dilakukan sampai lahan 80% mendekati lahan aslinya setelah selesai maka selanjutnya adalah penebaran tanah

(27)

18

pucuk (top soil) atau biasa disebut spreading top soil setelah proses penebaran selesai maka lahan sudah siap untuk ditanami kembali.

5. Hasil Yang Dicapai

Pembentukan kontur atau penataan lahan ini dilakukan hingga minimal 80% mendekati lahan aslinya. Untuk dapat mengetahui proses penataan lahan/menutup lubang sisa tambang menggunakan tanah penutup overburden dan proses penebarab top soil.

6. Pembahasan

Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu, akibat kegiatan usaha pertambangan batubara, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Informasi yang telah di dapatkan berasal dari hasil diskusi bersama pembimbing lapangan. Adapun langkah reklamasi yang dilakukan oleh pertambangan batubara CV. SSP seperti mengisi kembali lahan bekas tambang yang telah selesai beroperasi, dengan cara penimbunan kembali overburden dan sub soil, selanjutnya melakukan penebaran topsoil dan pembentukan semula kontur atau bentuk lahan hingga mencapai minimal 80% dari lahan sebelumnya. Setelah selesai kegiatan reklamasi maka selanjutnya adalah melakukan kegiatan penanaman (revegetasi).

b) Kegiatan Revegetasi Lahan

1. Tujuan

Menanam kembali lahan bekas tambang agar mengembalikan vegetasi alam untuk memperbaiki keadaan lingkungan area bekas tambang.

(28)

2. Dasar Teori

Revegetasi merupakan upaya penanaman kembali lahan bekas tambang menggunakan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan sesuai dengan keadaan tanah tersebut.

3. Alat dan Bahan

Alat : Cangkul, benang/tali.

Bahan : Tanaman Cover crop dan tanaman Pionir. 4. Prosedur Kerja

Langkah pertam yang dilakukan adalah menanam tanaman cover crop tanaman yang digunakan adalah rumput seruni setelah semua sudah tertanam maka selanjutnya adalah menanam tanaman pionir tanaman yang digunakan adalah seperti trembesi, sengon, dan akasia dengan jarak tanam 3x3 meter. Gambar. 5 dan 6.

5. Hasil Yang Dicapai

Untuk menanam lahan seluas satu hektar diperlukan bibit dengan jumlah 1.111 bibit yang dkerjakan 8 orang/4 jam Dengan jarak tanam 3x3 meter. dan tanaman akan dilakukan penyulaman selama jangka waktu 2 minggu setelah penanaman, untuk tanaman yang kerdil, akan dilakukan pemupukan atau di ganti dengan bibit yang baru. Dan setelah selang waktu 3 – 5 tahun tanaman akan disisipi menggunakan tanaman sisipan atau disebut tanaman keras. Untuk mengetahui informasi jenis tanaman yang digunakan dapat dilihat pada Tabel . Dibawah ini:

(29)

20

6. Pembahasan

Revegetasi merupakan suatu usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas tambang. Kegiatan dilakukan setelah selesai penataan lahan dan lahan sudah tidak terdapat overburden. Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu melakukan pengecekan kandungan pH pada tanah. Tanaman akan ditanam apabila telah selesai ditebar dengan tanah pucuk (spreading top soil). Dari tabel di atas dapat diketahui jenis-jenis tanaman apa saja yang ditanam di CV. SSP.

c) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Tujuan

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pertambangan. Serta menjadikan atau menciptakan masyarakat sekitar mandiri setelah perusahaan tidak beroperasi lagi.

2. Dasar Teori

CSR (corporate social responsibility) adalah tanggung jawab kepada masyarakat atas kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan dengan menitikberatkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.

No

Jenis Tanaman Nama Tanaman

1.

Cover crop - Kacang-kacangan

2.

Taman Pioner - Karet - Sengon - Mahoni - Akasia

3.

Tanaman Keras - Sungkai - Meranti - Kelapa

(30)

3. Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis dan kamera

Bahan : Tesis pelaksanaan program csr dalam rangka Pengembangan Masyarakat disekitar Penambangan Batubara di CV. SSP.

4. Prosedur Kerja

- Ikutserta langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat. - Berdiskusi dengan masyarakat tentang apa saja keluhan masyarakat. - Mendokumentasikan setiap kegiatan CSR sebagai laporan pertangung

jawaban. 5. Hasil yang Dicapai

Anggaran dana CSR di CV. SSP yaitu Rp. 50.000.000/bulanya, hingga sekarang kegiatan CSR berupa bantuan dari CV. SSP sendiri memberikan bermacam -macam bantuan yang gunanya untuk menunjang mutu sumber daya manusia.

6. Pembahasan

CSR di CV. SSP ini terbagi menjadi empat program yaitu pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, dan keagamaan yang terdiri dari 1 Kecamatan dan 1 desa dan 3 RT yang meliputi:

- Kecamatan sanga-sanga - sarijaya

- RT 9, 10 dan 24 distrik 4

Dengan total dana yang tertera di atas maka pihak CV. SSP harus mampu membagi dan memberikan dana tersebut sesui sasaran untuk menunjang kesejahteraan masyarakat di 1 kecamatan, 1 desa dan 3 RT tersebut.

(31)

22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa karena dapat memberikan bekal dan keterampilan dimasa yang akan datang. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari CV. SSP adalah sebagai berikut:

? CV. SSP ini bukan hanya menambang saja akan tetapi juga melakukan penghijauan seperti penanaman kembali hingga sampai sekarang telah mencapai 80% dalam melakukan kegiatan revegetasinya.

? Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat CV. SSP Juga menyediakan dana khusus dalam kegiatan CSR yang di bagi menjadi 4 Prioritas Yaitu: keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial & budaya. Didalam 1 Lingkup Kecamatan dan 1 Desa 3 RT.

? Setelah melaksankan PKL di CV. SSP, dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara teori dengan praktek sangat berbeda.

B. Saran

Dalam proses praktek kerja lapang (PKL) banyak sekali pelajaran dan tambahan wawasan yang didapatkan, terutama hubungan langsung kemasyarakat dan bersosialisasi dalam lingkungan kerja. Adapun saran-saran yang dapat diberikan dari hasil PKL ini kepada mahasiswa adalah sebagai berikut:

? Mahasiswa hendaknya lebih aktif dalam menimba informasi agar data yang didapat menjadi lebih jelas, akurat dan bermanfaat bagi pembaca.

(32)

? Melakukan kerja sama untuk menembus dunia kerja, dengan instansi-instansi lain yang dapat memberikan peluang pekerjaan.

? Pihak perusahaan meminta untuk ditambahkan pada modul kegiatan PKL selanjutnya adalah observasi rona awal lingkungan, karena bisa menjadi bahan perbandingan pada saat kegiatan.

? Lembar penilaian agar dapat diberikan pada awal kegiatan, sehingga dapat lebih objektif selama kegiatan.

Adapun saran yang dapat diberikan kepada perusahaan tempat dilaksanakannya PKL mahasiswa semester VI Program Studi Manajemen Lingkungan di CV.SSP adalah sebagai berikut:

? Dapat terciptanya kerja sama tidak hanya sebagai tempat PKL namun dapat mengarah kelingkungan kerja.

? Memperhatikan fasilitas yang diberikan pada karyawan untuk memberikan semangat kerja dan disiplin tinggi.

(33)

24

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011. Corporate Social

Responsibility.http://dc266.4shared.com/doc/zMXfoGR3/preview.html

.(

Diakses pada tanggal 28 Mei 2012).

Anonim.2010. Definisi

Reklamasi.http://nationalinks.blogspot.com/2008/10/definisi-reklamsi.html.(Diakses pada tanggal 28 Mei 2012).

Anonim. 2011.Brosure.CV. SSP. Kukar

Anonim. 2011.RKL, RPL. CV. SSP.

Anonim.2011. DokumenRKTTL (Rencana Kerja Tahunan Teknis &

Lingkungan) .

Anonim. 2011. DokumenCSR yang telah di realisasikan.

Anonim. 2011. PetaGeografis CV. SSP.

Syaufii, M. 2000. Standar Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Keselamatan Kerja dan Peraturan Perundangannya .Departemen

Tenaga Kerja RI.Jakarta.

(34)
(35)

26

Gambar 2. Proses penambangan batubara

Gambar 3. Survai masyarakat di sekitar lokasi tambang

Gambar 4. Proses pengangkutan batubara ke stockpile

(36)

Gambar 5. Kegiatan revegetasu lahan Gambar 6. Reklamasi lahan

Gambar 7. Proses Penghancuran Batubara Menggunakan Crusher

(37)

28

s

Gambar 9. Penerapan K3 Gambar 10. mobilisasi

Gambar 12. Lokasi persemayam Gambar 11. Lahan revegetasi

(38)

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang di CV. SSP
Tabel 2. Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapang di CV. SSP
Tabel 2. Lanjutan
Gambar 2. Proses penambangan batubara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat

Dari analisis data yang diperoleh, kemudian diperoleh pembahasan yang juga merupakan hasil keseluruhan yang menjawab rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu

Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di SMP Negeri 3 Salatiga

Diagram MEWMV Fase Dua dengan

Investor Y has a low risk aversion coefficient, therefore a high risk tolerance and a higher expected return on the capital allocation line.. Each individual investor’s

Kuten edellisessäkin tapauksessa, olen sitä mieltä, että neiti toimii hyvin, mutta panin tytär olisi parempi vaihtoehto.

Uji path analysis menunjukkan variabel teistis, etis, realistis, humanistis, yang dipengaruhi kualitas pelayanan ada pengaruh mediasi terhadap kepuasan nasabah di

Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan dimensi bendung gerak dengan pintu air tipe drum gate untuk kontrol banjir dengan sensor ketinggian air di muka