• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lapkas Malaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lapkas Malaria"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Malaria dalam kehamilan Malaria dalam kehamilan

Sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah dalam pelayanan Sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah dalam pelayanan keseh

kesehatan di atan di neganegara ra sedasedang ng berkeberkembanmbang g termatermasuk suk IndonIndonesia esia yanyang g secasecara ra greoggreografirafi terleta

terletak di dk di daerah aerah tropis tropis yang yang merumerupakapakan tempn tempat berat berkembkembang bang biaknyiaknya a nyanyamuk muk  anop

anophelesheles. . InfekInfeksi si ini ini menymenyerang semua erang semua kelomkelompok pok masymasyarakaarakat, t, termatermasuk suk waniwanitata ham

hamil il yayang ng memeruprupakakan an golgolongongan an palpaling ing renrentantan. . PenPenyayakit kit mamalarilaria a bukbukan an hanhanyaya men

menjadjadi i masmasalaalah h IndIndoneonesia sia taptapi i jugjuga a mamasih sih memenjanjadi di mamasalasalah h di di dundunia, ia, hahal l iniini disebabkan karena setengah populasi dunia mempunyai risiko untuk

disebabkan karena setengah populasi dunia mempunyai risiko untuk diserang malaria,diserang malaria, tahun 2008 menurut laporan !" ditemukan 2#$ juta orang terkena malaria dan tahun 2008 menurut laporan !" ditemukan 2#$ juta orang terkena malaria dan 8%$000 orang yang meninggal, juga dilaporkan bahwa setiap detik

8%$000 orang yang meninggal, juga dilaporkan bahwa setiap detik $0 bayi meninggal$0 bayi meninggal akibat malaria

akibat malaria&,2&,2

'ehamilan akan memperberat penyakit malaria yang di derita, sebaliknya 'ehamilan akan memperberat penyakit malaria yang di derita, sebaliknya adanya malaria akan berpengaruh pada kehamilannya dan menyebabkan penyulit adanya malaria akan berpengaruh pada kehamilannya dan menyebabkan penyulit terhadap ibu maupun janin yang di kandungnya. Infeksi pada wanita hamil oleh terhadap ibu maupun janin yang di kandungnya. Infeksi pada wanita hamil oleh  parasit

 parasit malaria malaria sangat sangat mudah mudah terjadi, terjadi, oleh oleh karena karena adanya adanya perubahan sperubahan sistim istim imunitasimunitas ibu selama kehamilan baik imunitas seluler maupun imunitas humoral, disamping ibu selama kehamilan baik imunitas seluler maupun imunitas humoral, disamping akibat peningkatan hormon kortisol, peningkatan (olume darah, retensi air perubahan akibat peningkatan hormon kortisol, peningkatan (olume darah, retensi air perubahan keseimbangan asam basa dan perubahan metabolisme karbohidrat. "leh karena itu keseimbangan asam basa dan perubahan metabolisme karbohidrat. "leh karena itu wanita hamil memerlukan perhatian khusus apabila terjadi infeksi malaria selama wanita hamil memerlukan perhatian khusus apabila terjadi infeksi malaria selama  periode kehamilan

 periode kehamilan, persalinan maupun , persalinan maupun nifas.nifas. Se

Sekakalilipupun n papararasisitetemimia a papada da ininfefeksksi i PP..(i(i(a(a) ) bibiasasananyya a lelebibih h rerendndahah dibandingkan infeksi P.falciparum, tetapi jumlah sel darah merah yang hilang dari dibandingkan infeksi P.falciparum, tetapi jumlah sel darah merah yang hilang dari sirkulasi biasanya hampir sama. !al

sirkulasi biasanya hampir sama. !al ini di sini di sebabkan pada infeksi P.ebabkan pada infeksi P.(i(ak, kurang lebih(i(ak, kurang lebih $#

$# sel sel dadarah rah memerah rah menmengalgalamami i lisilisis, s, setsetiap iap & & sel sel dardarah ah memerah rah yayang ng terterinfinfekseksi.i. Sed

Sedanangkagkan n papada da PP. . *al*alcipciparuarum m rasrasionyionya a seksekitaitar r 8 8 babandinding ng &. &. ++eetaptapi i memekankanismismee  penghancuran

 penghancuran sel merah yang tak sel merah yang tak terinfeksi masih belum dapterinfeksi masih belum dapat dimengerti.at dimengerti. espo

espon n imun spesifik imun spesifik terhaterhadap infeksi dap infeksi malarmalaria ia selamselama a kehakehamilan terdiri milan terdiri daridari imunitas seluler yang di laksanakan oleh limfosit + dan imunitas humoral yang di imunitas seluler yang di laksanakan oleh limfosit + dan imunitas humoral yang di laksanakan oleh limfosit -. imfosit + dibedakan menjadi limfosit + helper /1#3 laksanakan oleh limfosit -. imfosit + dibedakan menjadi limfosit + helper /1#3 dan sitotoksik

dan sitotoksik /183. Sedangkan berdasarkan sitokin yang /183. Sedangkan berdasarkan sitokin yang dihasilkannya, dibedakandihasilkannya, dibedakan me

menjnjadadi i +h+h4& 4& / / yayang ng memengnghahasilsilkakan n I*I*54y 54y dadan n +5+5*4*463 63 dadan n susubsbset et +h+h42 42 /y/yanangg

(2)

menghasilkan I4#,I47, I4%, I4&03. 1# berfungsi sebagai regulator dengan membantu produksi antibody dan aktifasi fagosit4fagosit lain sedangkan 18  berperan sebagai afektor langsung untuk fagositosis parasit dan menghambat  perkembanagan parasit dengan menghasilkan I*54y.&,2,$

'onsentrasi eritrosit yang terinfeksi parasit banyak ditemukan di plasenta sehingga diduga respon imun terhadap parasit di palsenta mengalami supresi. !al ini  berhubungan dengan supresi sistem imunitas humoral dan seluler selama kehamilan sehubungan dengan keberadaan fetus sebagai benda asing9 di dalam tubuh ibu. 'ekebalan terhadap malaria lebih banyak ditentukan dari tingkat transmisi malaria tempat wanita tinggal atau berasal , yang di bagi menjadi 2 golongan besar yaitu:

a. Stable transmission atau endemic.

 b. ;nstable transmission atau epidemic atau non endemic.

<ejala malaria biasanya berlangsung antara hari ke tujuh sampai hari ke lima  belas setelah terjadi inokulasi oleh nyamuk. +anda dan gejala malaria ber(ariasi, akan tetapi umumnya sebagian besar pasien akan menderita demam. -iasanya ditandai dengan serangan yang berulang dari menggigil, demam tinggi, dan berkeringat pada saat turunnya demam, perasaan tidak nyaman dan malaise. +anda dan gejala lainnya adalah sakit kepala, mual, muntah dan diare. =alaria harus dicurigai pada setiap  pasien demam yang tinggal atau bepergian pada daerah endemik dan harus dipertimbangkan differensial diagnosis dari pasien demam yang tidak diketahui sebabnya /fe(er unknown origin3. Sebagian besar pasien yang terinfeksi P,falciparum yang tidak diterapi dapat dengan cepat terjadinya koma, gagal ginjal, udem pulmonal dan bahkan kematian. 1emam terdapat pada >8 ? sampai &00 ? pasien malaria namun periodesitas demam sering tidak dijumpai. <ejala lainnya ialah nyeri abdomen, myalgia, nyeri punggung, kelemahan, pusing, kebingungan.&,2

-erbagai komplikasi dapat ditimbulkan oleh infeksi malaria. @nemia sangat sering terjadi bahkan di daerah endemik sekalipun. @borsi dan kelahiran prematur  dapat terjadi pada wanita yang tidak mempunyai immunitas , pertumbuhan intrauterin yang berkurang, malaria congenital dan kematian perinal.

(3)

Anemia

@nemia yang timbul pada malaria dalam kehamilan merupakan komplikasi yang banyak ditemukan. 1idaerah endemis malaria sering ditemukan penderita malaria disertai dengan gejala anemia berat dengan kadar hemoglobinnya mencapai A 7 gr?.2# +erjadinya anemia dihubungkan dengan timbulnya parasitemia pada

 penderita malaria, makin banyak jumlah parasit malaria dalam darah penderita, makin tinggi frekuensi terjadinya anemia. anita hamil yang non4imun akan mengalami anemia yang signifikan pada infeksi malaria. =ekanisme terjadinya anemia sangat  beragam, hemolisis yang berhubungan dengan respon imun dapat terjadi di sirkulasi  perifer. Sel darah dengan komplek imun dibersihkan dari sirkulasi oleh limpa. SeBuestrasi eritrosit yang terinfeksi di limpa, hati, sumsum tulang serta plasenta juga menurunkan hematokrit. Simpanan besi dapat menurun pada kehamilan dengan diet yang tidak adekuat. 1efisiensi folat yang menyebabkan anemia megaloblastik terjadi apabila diet tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan eritropoisis. SeBuestrasi splenikus dari eritrosit yang terinfeksi malaria berperan terhadap defisisensi asam folat dan anemia mikrositik. anita hamil dengan anemia berat mempunyai risiko lebih tinggi terhadap morbiditas seperti gagal jantung kongestif, kematian janin dan  bahkan kematian akibat perdarahan saat melahirkan.&,2,$,#

Hipoglikemia

'omplikasi lain yang timbul pada wanita hamil dengan malaria adalah terjadinya hipoglikemia. =ekanisme terjadinya hipoglikemia secara pasti tidak diketahui, tetapi diduga terjadinya hipoglikemia disebabkan karena :

• +erjadinya peningkatan kebutuhan karbohidrat oleh karena adanya infeksi

 parasit malaria pada eritrosit

• Intake ysng kurang untuk memenuhi kebutuhan akan karohidrat

• Sekresi yang berlebihan akibat adanya infeksi malaria sehingga terjadi

hiperinsulinemia dan akhirnya timbul hipoglikemia, keadaan ini juga terjadi karena pemberian kina yang merangsang sekresi insulin.

(4)

+erjadinya hipoglikemia pada wanita hamil lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak hamil dan biasanya timbul pada trimester kedua dan ketiga. <ejala hipoglikemi sering asimtomatik karena sering bersamaan dengan gejala malaria berat yaitu berupa gangguan kesadaran sampai koma, jika penderita sudah disertai dengan malaria serebral biasanya koma akan lebih dalam. 'arena pemberian kina dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia, maka secara rutin harus dilakukan  pemeriksaan gula darah.&

Edema paru akut

+erjadinya edema paru pada wanita hamil menunjukkan keadaan umum  penderita jelek. 'omplikasi ini lebih banyak timbul pada wanita hamil dibandingkan

dengan yang tidak hamil. Seperti komplikasi lainnya, penyebab pasti edema paru tidak diketahui pasti. 1ahulu, keadaan ini diduga oleh karena peningkatan  pemeabilitas kapiler, terjadinya emboli mikro(askuler dan koagulasi intra(askuler.

+api akhir Cakhir ini diduga terjadinya oleh peningkatan +5*46. Ddema paru dapat timbul maupun setelah pengobatan. *atality rate edema paru sangatlah tinggi yaitu E 80? .&,8

Komplikasi pada janin

'omplikasi yang terjadi pada janin umunya berhubungan dengan  berkembangnya anemia pada wanita hamil dengan malaria. Fuga faktor lain adalah  bila terinfeksinya palsenta yang akan mempengaruhi sirkulasi utero plasenta sehingga mengganggu pertumbuhan janin intrauterin. Infeksi plasenta biasanya pada wanita hamil yang hidup didaerah endemis malaria sehingga sering terinfeksi parasit malaria yang berakibat pada infiltrasi parasit kedalam ruangan inter(ilous mengakibatkan gangguan sirkulasi kejanin mengakibatkan seperti telah dijelaskan sebelumnya yaitu :

• @bortus

• Intrauterine growth restriction /I;<3

• Prematuritas

• ow birth weight

(5)

• =orbiditas dan mortalitas perinatal meningkat. LAPORAN KAU !DEN"!"A PENDER!"A  5ama : 5y. 5.  ;mur : 2> tahun @lamat : 'airagi II Status : =enikah @gama : 'risten Pendidikan terakhir : S=P

Pekerjaan : Ibu umah +angga

=asuk umah Sakit : > September 20&2, jam 20.$0

ANAMNE!

Pasien dirujuk dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan dengan diagnosis <$P2@0 dengan panas & minggu.

Anamnesis Utama

• 1emam dialami penderita & minggu sebelum =S, demam dirasakan naik 

turun tidak tentu waktu dan adanya menggigil sebelum demam

• Penderita juga mengeluhkan nyeri kepala dan pusing & minggu sebelum

mrs

•  5yeri perut bagian bawah ingin melahirkan belum dirasakan • Pelepasan lendir campur darah /43

• Pelepasan air dari jalan lahir /43

• Pergerakan janin masih dirasakan saat =S

• iwayat penyakit malaria /3 pada usia &# tahun

• -@- G -@' biasa

Anamnesis Ke#idanan

• =enarche usia &$ tahun, siklus haid teratur, lamanya  7 hari

(6)

• !P!+ : &7 *ebruari 20&2++P : 22

no(ember 20&2

• P@5 : 2 kali di P'= kolongan

• 'awin : & kali selama H tahun '- :

/3suntik ,terakhir september 20&0

• iwayat kehamilan

•  P&, 200$, , SP+ kepala di rumah ditolong -iang ,

-- : J gr, hidup

• P2, 2008,K,SP+ -' di S;P Pror dr.'andou, --: $800 gr. hidup

PEMER!KAAN $!!K  tatus praesens %

'eadaan umum : Sedang 'esadaran : =

+ekanan 1arah : 80G70 mm!g 5adi : &20 )Gmt

espirasi : ## )Gmt Suhu : $H,20 

'onjungti(a : anemis /43 Sklera : ikterik /43

GP : dalam batas normal Dkstremitas : edema /43

tatus O#stetrik %

+*; : 2& cm etak janin : letak kepala ;

 punggung kiri

-FF : &&04&20 bpm !is : /43

USG %

Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala. *=/3, *!= /3 -P1: >,7 cm, *l: 7,% cm, @:27,7cm. D*: &7004&%00 gram Placenta di implantasi di corpus posterior grade II

@* E 2 cm

'esan: !amil 2H4$0 minggu  letak kepala

 NST :

-! : &&04&20 bpm

Lariabilitas : 74&0 bpm

(7)

@kselerasi : /43

1eselerasi : /43

<erakan janin : E 7)G20mnt

'esan : non reaktif  

LA&ORA"OR!UM

!b : H,& grGdl, eukosit : $%00Gmm$, +rombosit : H8.000Gmm$,!ematokrit: 2#? <1S : %% gGdl

=alaria : P Li(a) ing , <amet 

REUME MAUK 

<$P2@0, 2> tahun masuk umah Sakit tanggal > September 20&2, jam 2&.$0 dikirim oleh dr spesialis dengan diagnosis <$P2@0 dengan panas & minggu. 1emam di rasakan & minngu sebelum =S, demam naik turun dan sebelum demam pederita menggigil.5yeri kepala/3,pusing/3.+anda4tanda inpartu /43. Pergerakan janin /3.iwayat malaria /3 &$ tahun lalu. !P!+ &7G2G20&2, ++P 22G&2G20&2. P@5 /3 2 ) di Puskesmas.

Status praesens : +ekanan 1arah : 80G70 mm!g , 5adi : &20 )Gmt, espirasi : ## )Gmt, Suhu : $H,2 0 . Status obstetrik : +*; : 2& cm, letak janin : letak kepala ; punggung

kiri, -FF : &&04&20 bpm. !is /43. aboratorium :

!b : H,& grGdl, eukosit : $%00Gmm$, +rombosit : H8.000Gmm$,!ematokrit: 2#? <1S : %% gGdl

=alaria : P Li(a) ing , <amet 

D!A'NO!

<$P2@0, 2> tahun hamil 2H4$0 minggu belum inpartu  malaria tertiana  anemia  Fanin intra uterin tunggal hidup letak kepala

!KAP

• esusitasi intrauterin

(8)

• awat konser(atif 

• Perbaiki '; /+ransfusi sampai !- E &0 grGdl3

• ross match, 'onsul Interna

• @ntibiotik / efria)one $)& gr3

• 1e)amethasone 2)2 i(

• @rsuamon &) 8 tablet /$ hari3 • Paracetamol $) & tablet

• "bser(asi +anda (ital, -jj

• apor konsulen

@d(is : "bser(asi +erapi =alaria

awat konser(atif 

 Konsul interna%

!asil: <$P2@0 hamil 2H4$0 minggu  malaria (i(a) +erapi I(fd 17? : 20 gttGmnt

efria)one $)& gr  @rsuamon & ) 8 tab

+erapi teman sejawat dilanjutkan

@kan di rawat bersama di bidang teman sejawat "bse(asi:

"anggal Kesadaran "D N R  His D(( Keterangan )*+*-.

2$0040000 = 80G70 &20 ## $H,& /

&&0 4 &20

Fam 2$.00

Paracetamol & tablet efria)one & gr IL

1e)amethasone 2amp I= @rsuamon 8 tab

0*+*-.

000040>00 = H0G%0 &00 $0 $>,$ / &&7 4 &$& Fam 0>.00

Paracetamol & tab efria)one & gr IL 0>00

4&&00

= &00G80 H8 22 $%,8 / &20 4 &$0 Fam &&.00

1e)amethasone 2 amp I= Paracetamol & tab

(9)

!asil ab: =alaria /43 reatinin : 0,> mgG; ;reum :&% mgGdl S<"+: #H ;G S<P+: &H ;G &&004&700 = &&0G80 H0 22 $%,8 / &20 4 &$0 Fam &7.00

efria)one & gr IL &700

42$00

= &&0G>0 88 22 $%,8 / &27 4 &$7 Fam 2$.00

1e)ametha)one 2amp I= efria)one & gr IL

@rsuamon 8 tablet

+*+*-.

000040>00 = &&0G>0 H2 22 $>,$ &$04&#0 Fam 0%.00

Paracetamol & tablet efria)one & gr IL

0800 = &&0G>0 88 22 $%,8 &$04&#0 @d(is 'onsulen jaga:

Pindah ruangan $OLLO1 UP "anggal -+ eptem#er -. S : keluhan /43 " : Status praesens '; M ukup 'es M =

+1 : &&0G>0 mm!g, 5adi: 88)Gmnt, espirasi: 20 )Gmnt Sb: $%,8N !IS: /43 -FF: &&84&20 dpm

@ : <$P2@0, 2> tahun hamil 2H4$0 minggu belum inpartu  malaria +ertiana anemia .Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala.

P :

4 sulfus ferous & ) & tablet 4 'alk &)& tablet

4 Paracetamol 700mg /kp3 4 11 serial

!asil lab /HGHG20&23: =alaria /43

"anggal .- eptem#er -.

(10)

S : 'eluhan /43 " : Status praesens

'; M ukup 'es M =

+1 : &&0G>0 mm!g, 5adi: 8#)Gmnt, espirasi: 20 )Gmnt Sb: $%,2N !IS: /43 -FF: &&84&20 dpm

@ : <$P2@0, 2> tahun hamil 2H4$0 minggu belum inpartu  malaria tertiana anemia. Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala.

P : 4 +ransfusi & bag

4 Sulfus *erous &) & tab 4 'alk &O&

4 Paracetamol 700mg /kp3 4 ;S< *etomaternal

!asil aboratorium /&0GHG20&23 =alaria /43 "anggal .. eptem#er -.

S : 'eluhan /43

" : Status praesens

'; M ukup 'es M =

+1 : &&0G>0 mm!g, 5adi: 88)Gmnt, espirasi: 20 )Gmnt Sb: $%,8N !IS: /43 -FF: &&84&20 dpm

@ : <$P2@0, 2> tahun hamil 2H4$0 minggu belum inpartu  malaria tertiana anemia. Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala.

P : 4 Sulfus ferous &) & tablet 4 'alk &) & tablet

4 Paracetamol 700mg /kp3 4 11, ;S< *etomaternal aboratorium :

!b8,& grGdll, eukosit: >800Gmm$, +rombosit: >0.000Gmm$,!ematokrit: 2#,$ ? =alaria /43

;S< *etomaternal :

Fanin intra uterin, *= /3 , *!= /3

-P1: >0,8 mm ,iBuor cukup, plasenta di corpus posterior  'esan : !amil $& minggu  letak kepala

(11)

"anggal . eptem#er -.

S : 'eluhan /43

" : Status praesens

'; M ukup 'es M =

+1 : &&0G>0 mm!g, 5adi: 88)Gmnt, espirasi: 2# )Gmnt Sb: $%,7N !IS: /43 -FF: &$04&$7 dpm

@ : <$P2@0, 2> tahun hamil $0 minggu belum inpartu  malaria tertiana anemia. Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala.

P : 4 -edrest

4 Sulfus *erous &)& tab 4 'alk &)& tab

aboratorium :

!b8,H grGdll, eukosit: 7200Gmm$, +rombosit: >>.000Gmm$, !ematokrit: 2%,>? =alaria /43

"anggal .2 eptem#er -..

S : 'eluhan /43

" : Status praesens

'; M ukup 'es M =

+1 : &&0G>0 mm!g, 5adi: 8#)Gmnt, espirasi: 20 )Gmnt Sb: $%,%N !IS: /43 -FF: &$04&$7 dpm

@ : <$P2@0, 2> tahun hamil $0 minggu belum inpartu  malaria tertiana anemia. Fanin Intra uterin tunggal hidup letak kepala.

P : 4 Sulfus *erous &O& tablet 4 'alk &)&

4 S* & ) & tab 4 encana pulang Lisite 'onsulen

(12)

@d(is: 4 -isa rawat jalan 4 +idak perlu transfusi

D!KU!

Pada kasus ini akan didiskusikan mengenai :

&. 1iagnosa dan penanganan malaria (i(a) dalam kehamilan 2. Pencegahan malaria dalam kehamilan

$. 'esimpulan

.3Diagnosa serta penanganan malaria 4i4a5 pada kehamilan

=endiagnosa adanya malaria dalam kehamilan sebenarnya seperti mendiagnosis malaria pada umumnya , bisa berdasarkan gejala klinik yang ditemukan dan pemeriksaan penunjang lainnya terutama pemeriksaan laboratorium. 1iagnosis  pasti penyakit malaria bila ditemukan adanya parasit malaria dan ini merupakan gold   standart  dalam mendiganosis malaria.&.2 Serangan demam yang timbul pada malaria

sering berbentuk paroksimal yaitu mempunyai inter(al waktu tertentu sesuai dengan  perkembangan parasit dalam penderita malaria dan gejala ini terutama pada malaria yang disebabkan oleh plasmodioum (i(a), juga gejala yang khas ini lebih sering pada  penderita yang belum mempunyai kekebalan terhadap penyakit malaria. Pada  pendeirta yang sudah mempunyai kekebalan terhadap malaria terutama yang tinggal di daerah endemis malaria, karena mungkin berulang kali mereka terkena infeksi malaria sehingga gejala klinis tidak khas. 1ari hasil penelitian di timika Papua pada ibu hamil , >0? diantaranya tidak menunjukan gejala klinis sama sekali.

Pada kasus ini dari anamnesis. di dapatkan bahwa demam dialami & minggu sebelum penderita ke rumah sakit, demam bersifat naik turun dan tidak tentu waktu,  penderita menggigil sebelum demam.Penderita juga mengeluhkan adanya nyeri kepala dan pusing.dari pemeriksaan fisik didapatkan +ekanan 1arah : 80G70 , 5adi : &20 )Gmt, espirasi : ## )Gmt, Suhu : $H,2 0 . 1ari hasil pemeriksaan laboratorium di

dapatkan: !b : H,& grGdl, eukosit : $%00Gmm$, +rombosit : H8.000Gmm$, <1S: %%

(13)

gGdl ,=alaria : P Li(a) ing , <amet . 1iagnosa pada kasus ini di tegakkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.

Penanganan 6ang dilakukan

Penanganan malaria pada pasien ini dengan @+ /artemisinin combination therapy3  primakuin yang merupakan regimen pengobatan lini I pada malaria (i(a) . @+ yang di gunakan adalah arsuamon /artesunate  amodiakuin3 , kecuali di papua menggunakan 1ihydroartemisinin piperaBuin /1!P3. 1osis pemberian artesunate: # mgGkgbb dan amodikuin : &0 mgGkgbb selama $ hari  primakuin 0,>7 mgGkgbb selama &# hari. Pada penderita ini tidak diberikan primakuin, karena merupakan kontraindikasi bagi ibu hamil.&,2,$,%,> Penanganan malaria pada pada penderita ini

 berhasil karena tidak di temukannya lagi parasit malaria dan terjadi perbaikan klinis dari ibu.

@dapun kriteria kegagalan pengobatan sebagai berikut: <agal Pengobatan dini:

• Parasitemia dengan komplikasi malaria berat pada hari &,2,$ • Parasitemia pada hari ke42 E hari 0

• Parasitemia pada hari ke4$ E 27? dari hari 0 • Parasitemia pada hari ke4$ masih positif 

<agal pengobatan kasep:

• Parasitemia/spesies yang sama dengan hari 03 dengan komplikasi malaria

 berat setelah hari ke4$

• Parasitemia antara hari ke4# sampai dengan hari ke428 disertai peningkatan

suhu aksila Q$>,70

• Parasitemia/spesies yang sama dengan hari 03 pada hari ke4>,&# atau 28 tanpa

disertai peningkatan suhu aksila /$>,7o3

Fika dalam pengobatan lini I terjadi kegagalan, dapat digunakan @+ lain sebagai kombinasi. 'ombinasi tersebut adalah dihidroartemisinin  piperakuin atau artemeter4 lumefantrine atau artesunate4 meflokuin. Fika tidak ada obat golongan @+ lainnya dapat digunakan kina /pengobatan lini II3. Pada keadaan khusus misalnya ditemukan  penderita dengan dugaan malaria dan tidak dapat diperiksa mikroskopik ataupun tes

cepat, perlu diberikan pengobatan dengan menggunakan obat Cobat non @+. %,>

(14)

Pen7egahan Malaria dalam kehamilan

23.3 Deteksi dini dan pengo#atan 6ang e8ekti8

1eteksi dini dan pemberian obat antimalaria yang efektif akan mengurangi risiko efek buruk malaria pada kehamilan. =etode pemeriksaan malaria dengan mikroskop merupakan cara yang paling banyak dipakai. 5amun cara ini membutuhkan tenaga mikroskopis yang berpengalaman. Sebagai alternatif,  Rapid   Diagnostic Test /1+3 dapat digunakan pada tempat4tempat dengan sumber daya dan

fasilitas yang terbatas Sensiti(itas 1+ untuk mendeteksi infeksi non  falciparum malaria adalah sangat rendah /70472?3, sehingga mikroskopis masih merupakan  pilihan yang terbaik. 5amun, perlu diingat bahwa penggunaan 1+ tetap lebih baik 

daripada tidak dilakukan deteksi malaria sama sekali. Sementara itu resistensi obat terhadap P. vivax malaria juga sudah menyebar . =eskipun kina masih efektif untuk  digunakan sebagai antimalaria namun mengalami masalah dalam kepatuhan berobat, karena harus diminum selama > hari, $ kali sehari. 1isamping itu, rasa pahit kina juga menghambat kepatuhan. 1i +imika /Papua3, angka kegagalan pengobatan malaria dengan menggunakan klorokuin dan SP dan kina tanpa super(isi adalah tinggi dengan angka kegagalan pada hari ke 28 mencapai %7? setelah pengobatan malaria vivax dengan klorokuin dan %>? setelah menggunakan kina tanpa super(isi .2,$,#

23 Kelam#u #erinsektisida9!nse7tiside/treated nets:

1ari semua metode pencegahan gigitan nyamuk, tidur dengan I+5s kemungkinan adalah yang paling efektif, karena nyamuk @nopheles mengigit pada malam hari. I+5s juga menurunkan kontak manusia dengan nyamuk karena dapat membunuh nyamuk bila hinggap atau dengan mengusir nyamuk tersebut. 1ata efikasi I+5s di @sia /daerah dengan transmisi P. falciparum dan P. vivax3 masih sangat terbatas. Penggunaan I+5s pada ibu hamil di @sia dihubungkan dengan penurunan

(15)

risiko mengalami lahir mati atau keguguran pada semua kehamilan namun tidak   berefek terhadap --.&,2,8

2323 Pen7egahan malaria se7ara intermiten 9  Intermitten preventive treatment :  Intermitten preventive treatment /IP+3 adalah memberikan obat antimalaria dengan

dosis kuratif tanpa melalui konfirmasi dan diberikan dengan inter(al yang telah ditentukan. IP+ malaria dalam kehamilan adalah berdasarkan asumsi bahwa setiap ibu hamil yang tinggal di daerah dengan transmisi malaria yang tinggi memiliki parasit malaria di dalam darah atau plasentanya, baik ibu tersebut memiliki atau tidak  memiliki gejala malaria. karena itu !" merekomendasi bahwa semua wanita hamil sebaiknya diberikan tiga dosis sulfadoksin4pirimetamin /SP3 setelah gejala quickening  /terasanya gerakan bayi pertama kali3 dan paling sedikit & bulan berikutnya.

ara pemberian IP+ adalah sebagai berikut:

 C 1ua dosis IP+ sebaiknya diberikan pada semua wanita hamil setelah quickening . Satu dosis tunggal terdiri dari $ tablet sulfadoksin 700 mg  pirimetamin 27 mg.

 C ebih baik bila satu dosis diberikan pada tiap kunjungan @5 setelah quickening , tetapi dengan jarak & bulan. ;ntuk mencegah akumulasi tingginya kadar SP di dalam darah ,jangan berikan SP pada ibu yang telah mengonsumsi SP dalam sebulan sebelumnya.

IP+ sebaiknya tidak diberikan pada wanita dengan usia kehamilan kurang dari &% minggu . IP+ sangat penting oleh karena banyak wanita hamil dengan malaria tidak  memiliki gejala.&,2,8,H

(16)

KE!MPULAN

• Setiap penderita hamil dengan malaria harus ditanggapi sebagai suatu kegawat

daruratan.

• 1i daerah endemis malaria, setiap penderita yang mengeluh adanya demam

disertai panas tinggi selalu dipikirkan sebagai penyakit yang disebabkan oleh malaria

• Perlunya pendeteksian dini malaria serta pemberian IP+ pada P@5 ibu dengan

usia kehamilan diatas &% minggu.

• Penanganan malaria pada pasien ini sudah tepat

(17)

KEPU"AKAAN

&.agey *. =alaria dalam kehamilan : 1iagnosis dan pengelolaanya 1alam '"<I OL 20&2 -@I.

2.arouw 55. =alaria Pada 'ehamilan 1alam: =alaria dari molekuler ke klinis ,Penerbit buku kedokteran D< edisi 2.

$.Poespoprodjo F. =alaria dalam kehamilan 1alam : -uletin jendela data R informasi kesehatan (olume &,triwulan & tahun 20&&.

#.+he 1iagnosis and treatment of malaria in pregnancy. @(ailable at http:GG."<.comGe(idence.nhs.;' 

7. +he anemia of plasmodium (i(a) malaria. @(ailable at

http:GG.=alariaFournal.comGcontactG&&G&G$7 .

%.!arijanto P5.Pengobatan malaria tanpa komplikasi 1alam: =alaria dari molekul ke klinis.D< edisi 2

>.Pedoman penaatalaksanaan malaria di Indonesia. 1irektorat Fendral Pengendalian Penyakit dan Peyehatan lingkungan 1epartemen 'esehatan Indonesia, 2008.

8.Sinaga S!. Dfektifitas I+5s dan IP+ pada pencegahan malaria dalam kehamilan 1alam : ="<I Lol $$ 5o & tahun 200H.

H.!". <uidelines fot treatment of malaria. <ene(a 200%.

Referensi

Dokumen terkait

Waktu tinggal (td) yang memiliki efisiensi removal terbesar pada uni t gravel bed flocculator a dalah 4 menit dengan efisiensi removal rata-rata untuk warna

Penerapan standar memerlukan prasarana teknis dan institusional meliputi standar produk dan standar pendukungnya (cara uji, cara pengukuran, dsb), lembaga penilaian

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis disparitas fiskal horisontal antar pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2013 dan

Hasil ini dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, degan status gizi di wilayah kerja puskesmas mandiangin Bukittinggi tahun 2015

petunjuk pelaksanaan anggaran yang berasal dari pemerintah maka diadakan kesepakatan dengan anggota Musyawarah Kelurahan, yaitu apabila petunjuk pelaksanaan berbeda,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 235 ayat (6) Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam telah menyempurnakan

Karena dasar itu penelitian ini melakukan pengujian foto SEM (Scaning Electron Microscopy) terhadap ebonit dengan kandungan sulfur 35phr, komposit bermatrik

(apabila tidak ada bukti kontrak terhadap pengalaman yang disampaikan, maka pokja menganggap bahwa pengalaman tidak terbukti dan tidak akan di hitung dalam penilaian