▸ Baca selengkapnya: jurnal penyesuaian beban asuransi yang telah kadaluarsa
(2)• Pengertian Jurnal Penyesuaian
• Mengapa Perlu Jurnal Penyesuaian? • Jurnal Penyesuaian Karena
Ketentuan PABU
• Jurnal Penyesuaian Karena Kesalahan Pencatatan
• Pencatatan Jurnal Penyesuaian
• Aplikasi Pencatatan Jurnal Penyesuaian
Merupakan pencatatan pada akhir periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam
rangka penyajian laporan keuangan yang
senyatanya.
• Terdapat 2 alasan:
– Karena ketentuan PABU; Beberapa jenis transaksi
tertentu dicatat di akhir periode saja.
– Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan selama
periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir periode.
Beberapa ketentuan PABU: A. Akrual (accrual)
B. Alokasi Kos (Cost Allocation) C. Konservatisme (conservatism)
D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit Analysis)
A. AKRUAL (ACCRUAL)
• Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu, bukan berdasar kas.
• Terdapat 2 (dua) peristiwa:
1. Penerimaan dan pembayaran kas dimuka
2. Penerimaan dan pembayaran kas dibelakang
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07).
01 Okt ‘07 31 Des ’07 30 Sept ’08 Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000
Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
Jurnal Reguler:
01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000
Kas Rp12.000.000
(Pembayaran dimuka biaya sewa gedung)
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa gedung Rp3.000.000
Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
D Sewa Gedung Dibayar Dimuka K
D Biaya Sewa Gedung K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
01/10 Sewa 1 tahun 12.000.000 31/12 J. penyesuaian 3.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08).
01 Jul ‘07 31 Des ’07 30 Jun ’08
Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
Jurnal Reguler:
01/07 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa kendaraan Rp9.000.000
Utang sewa kendaraan Rp9.000.000 (Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
D Utang Sewa Kendaraan K
D Biaya Sewa Kendaraan K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. penyesuaian 9.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08).
01 Des ‘07 31 Des ’07 31 Mar ’08
Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000
Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Jurnal Reguler:
01/12 Kas Rp4.000.000
Sewa mesin diterima dimuka Rp4.000.000 (Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Sewa mesin diterima dimuka Rp1.000.000
Pendapatan sewa mesin Rp1.000.000 (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
D Sewa Mesin Diterima Dimuka K
D Pendapatan Sewa Mesin K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 1.000.000 1/12 Sewa 4 bulan 4.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)
Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31 Juli ‘08).
01 Agt ‘07 31 Des ’07 30 Jul ’08
Pendapatan sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000
Pendapatan sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)
Jurnal Reguler:
01/08 Piutang sewa ruko Rp30.000.000
Pendapatan sewa ruko dimuka Rp30.000.000
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Pendapatan sewa ruko dimuka Rp12.500.000
Pendapatan sewa ruko Rp12.500.000 (Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)
D Piutang Sewa Ruko K
D Pendapatan Sewa Ruko K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 12.500.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
B. PENGALOKASIAN KOS (COST ALLOCATION)
• Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang menikmati manfaat dari kos tersebut.
Pengalokasian Kos
Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin.
01 Jan ’07 31 Des ’07 31 Des’08 31 Des ‘09 31 Des ‘10 31 Des ‘11
Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 = 20.000.000
Pengalokasian Kos
Jurnal Reguler (2007):
01/01 Mesin Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
(Pembelian tunai mesin) Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp20.000.000 (Pencatatan biaya penyusutan)
Pengalokasian Kos
D Mesin K
D Akumulasi Penyusutan Mesin K
D Biaya Penyusutan Mesin K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 01/01 Pembelian 20.000.000
C. KONSERVATISME (CONSERVATISM) • Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian”
• “... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi
yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989)
Konservatisme
Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 1%.
Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 = 500.000*
Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 (Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih)
* Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.
Konservatisme
D Piutang K
D Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih K
D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp ... ... ... ...
D. ANALISIS BIAYA VS. MANFAAT
(COST VS. BENEFIT ANALYSIS)
Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat
yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung.
• Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut:
– Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, DAN,
– Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Analisis Biaya vs. Manfaat
Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan saldo supplies Rp5.000.000. Saldo akun supplies di neraca saldo Rp9.000.000
Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000
Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya supplies Rp4.000.000
Supplies Rp4.000.000
(Pencatatan biaya supplies)
Analisis Biaya vs. Manfaat
D Supplies K
D Biaya Supplies K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 Saldo sblm neraca saldo 9.000.000 31/12 J. Penyesuaian 4.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode. Jenis-jenis Kesalahan:
a.Lupa pencatatan
b.Salah penulisan nilai rupiah c.Salah akun
d.Kombinasi kesalahan
a. Lupa Pencatatan
Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian supplies Rp3.000.000 tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat.
Jurnal Koreksi :
31/12 Supplies Rp3.000.000
Kas Rp3.000.000
(Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)
b. Salah Penulisan Nilai Rupiah
Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07 ditulis sebesar Rp9.000.000.
Jurnal Regular (Salah):
16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000
Utang Rp9.000.000
(Pembelian kredit komputer)
Jurnal Koreksi:
31/12 Utang Rp3.000.000
Peralatan kantor Rp3.000.000
(Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))
c. Salah Akun
Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi
penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000
tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai
pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar
Rp5.000.000.
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Kas Rp5.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp5.000.000
Pendapatan Rp5.000.000
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000
d. Kombinasi Kesalahan
Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000.
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp9.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp6.000.000
Pendapatan Rp6.000.000
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp3.000.000 Pendapatan Rp6.000.000
• Pencatatan ditampung di buku jurnal penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan kemudian disalin ke neraca lajur
• Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom “Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet sesuai urutannya di jurnal penyesuaian.
Perusahaan Jasa Piko Neraca saldo Per 31 Desember 2009
Keterangan Debit Kredit
Kas Rp. 5.670.000
Piutang Usaha 37.100.000
Perlengkapan 4.430.000
Sewa dibayar dimuka 6.000.000
Peralatan 26.500.000
Akm. Depresiasi peralatan Rp. 14.200.000
Utang usaha 16.340.000
Pendapatan jasa diterima dimuka 3.500.000
Utang wesel 5.000.000 Modal Piko 70.680.000 Prive Piko 48.000.000 Pendapatan jasa 70.130.000 Biaya telpon 10.300.000 Biaya perjalanan 8.200.000 Biaya gaji 5.900.000 Biaya sewa 9.300.000
Biaya depresiasi peralatan 2.750.000
Biaya listrik dan air 7.000.000
Biaya perlengkapan 5.800.000
Biaya bunga 2.900.000
TOTAL Rp. 179.850.000 Rp. 179.850.000
Informasi tambahan :
1. Perlengkapan yang masih ada pada akhir tahun sebesar Rp. 1.800.000
2. Sewa dibayar dimuka yang sudah terpakai sampai akhir tahun 2009 sebesar Rp. 4.300.000
3. Seorang pelanggan telah membayar sebesar Rp. 3.500.000 untuk jasa yang dipesan, sampai dengan akhir tahun 2009 jasa senilai Rp. 1.450.000 telah diserahkan kepada pelanggan tersebut
4. Biaya depresiasi peralatan tahun tersebut sebesar Rp. 950.000 5. Gaji bulan desember yang belum dibayar Rp. 1.750.000
Informasi tambahan:
1. Tarif premi asuransi adalah Rp. 400.000,- per bulan.
2. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 Maret 2006, Rp. 2.000.000,-.
3. Penyusutan peralatan per bulan Rp. 1.800.000,-.
4. Bunga yang masih harus dibayar atas utang wesel per 31 Maret 2006 adalah Rp. 1.000.000,-.