• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Jurnal Penyesuaian Mengapa Perlu Jurnal Penyesuaian? Jurnal Penyesuaian Karena Ketentuan PABU Jurnal Penyesuaian Karena Kesalahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Jurnal Penyesuaian Mengapa Perlu Jurnal Penyesuaian? Jurnal Penyesuaian Karena Ketentuan PABU Jurnal Penyesuaian Karena Kesalahan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: jurnal penyesuaian beban asuransi yang telah kadaluarsa

(2)

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Mengapa Perlu Jurnal Penyesuaian?Jurnal Penyesuaian Karena

Ketentuan PABU

Jurnal Penyesuaian Karena Kesalahan Pencatatan

Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Aplikasi Pencatatan Jurnal Penyesuaian

(3)

Merupakan pencatatan pada akhir periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam

rangka penyajian laporan keuangan yang

senyatanya.

(4)

• Terdapat 2 alasan:

Karena ketentuan PABU; Beberapa jenis transaksi

tertentu dicatat di akhir periode saja.

Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan selama

periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir periode.

(5)

Beberapa ketentuan PABU: A. Akrual (accrual)

B. Alokasi Kos (Cost Allocation) C. Konservatisme (conservatism)

D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit Analysis)

(6)

A. AKRUAL (ACCRUAL)

• Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu, bukan berdasar kas.

• Terdapat 2 (dua) peristiwa:

1. Penerimaan dan pembayaran kas dimuka

2. Penerimaan dan pembayaran kas dibelakang

(7)

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)

Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07).

01 Okt ‘07 31 Des ’07 30 Sept ’08 Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000

Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000

(8)

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)

Jurnal Reguler:

01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000

Kas Rp12.000.000

(Pembayaran dimuka biaya sewa gedung)

Jurnal Penyesuaian:

31/12 Biaya sewa gedung Rp3.000.000

Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000

(9)

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)

D Sewa Gedung Dibayar Dimuka K

D Biaya Sewa Gedung K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

01/10 Sewa 1 tahun 12.000.000 31/12 J. penyesuaian 3.000.000

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

(10)

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)

Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08).

01 Jul ‘07 31 Des ’07 30 Jun ’08

Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000

Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000

(11)

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)

Jurnal Reguler:

01/07 TIDAK ADA PENCATATAN

Jurnal Penyesuaian:

31/12 Biaya sewa kendaraan Rp9.000.000

Utang sewa kendaraan Rp9.000.000 (Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)

(12)

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)

D Utang Sewa Kendaraan K

D Biaya Sewa Kendaraan K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

31/12 J. penyesuaian 9.000.000

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

(13)

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)

Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08).

01 Des ‘07 31 Des ’07 31 Mar ’08

Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000

Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000

(14)

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)

Jurnal Reguler:

01/12 Kas Rp4.000.000

Sewa mesin diterima dimuka Rp4.000.000 (Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)

Jurnal Penyesuaian:

31/12 Sewa mesin diterima dimuka Rp1.000.000

Pendapatan sewa mesin Rp1.000.000 (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)

(15)

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)

D Sewa Mesin Diterima Dimuka K

D Pendapatan Sewa Mesin K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

31/12 J. Penyesuaian 1.000.000 1/12 Sewa 4 bulan 4.000.000

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

(16)

Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)

Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31 Juli ‘08).

01 Agt ‘07 31 Des ’07 30 Jul ’08

Pendapatan sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000

Pendapatan sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000

(17)

Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)

Jurnal Reguler:

01/08 Piutang sewa ruko Rp30.000.000

Pendapatan sewa ruko dimuka Rp30.000.000

Jurnal Penyesuaian:

31/12 Pendapatan sewa ruko dimuka Rp12.500.000

Pendapatan sewa ruko Rp12.500.000 (Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)

(18)

Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)

D Piutang Sewa Ruko K

D Pendapatan Sewa Ruko K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

31/12 J. Penyesuaian 12.500.000

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

(19)

B. PENGALOKASIAN KOS (COST ALLOCATION)

• Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang menikmati manfaat dari kos tersebut.

(20)

Pengalokasian Kos

Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin.

01 Jan ’07 31 Des ’07 31 Des’08 31 Des ‘09 31 Des ‘10 31 Des ‘11

Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 = 20.000.000

(21)

Pengalokasian Kos

Jurnal Reguler (2007):

01/01 Mesin Rp100.000.000

Kas Rp100.000.000

(Pembelian tunai mesin) Jurnal Penyesuaian (2007):

31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000

Akumulasi penyusutan mesin Rp20.000.000 (Pencatatan biaya penyusutan)

(22)

Pengalokasian Kos

D Mesin K

D Akumulasi Penyusutan Mesin K

D Biaya Penyusutan Mesin K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 01/01 Pembelian 20.000.000

(23)

C. KONSERVATISME (CONSERVATISM) • Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian”

• “... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi

yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989)

(24)

Konservatisme

Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 1%.

Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 = 500.000*

Jurnal Penyesuaian (2007):

31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000

Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 (Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih)

* Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.

(25)

Konservatisme

D Piutang K

D Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih K

D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp ... ... ... ...

(26)

D. ANALISIS BIAYA VS. MANFAAT

(COST VS. BENEFIT ANALYSIS)

 Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat

yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung.

• Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut:

– Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, DAN,

– Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan.

(27)

Analisis Biaya vs. Manfaat

Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan saldo supplies Rp5.000.000. Saldo akun supplies di neraca saldo Rp9.000.000

Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000

Jurnal Penyesuaian (2007):

31/12 Biaya supplies Rp4.000.000

Supplies Rp4.000.000

(Pencatatan biaya supplies)

(28)

Analisis Biaya vs. Manfaat

D Supplies K

D Biaya Supplies K

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

31/12 Saldo sblm neraca saldo 9.000.000 31/12 J. Penyesuaian 4.000.000

Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp

(29)

Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode. Jenis-jenis Kesalahan:

a.Lupa pencatatan

b.Salah penulisan nilai rupiah c.Salah akun

d.Kombinasi kesalahan

(30)

a. Lupa Pencatatan

Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian supplies Rp3.000.000 tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat.

Jurnal Koreksi :

31/12 Supplies Rp3.000.000

Kas Rp3.000.000

(Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)

(31)

b. Salah Penulisan Nilai Rupiah

Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07 ditulis sebesar Rp9.000.000.

Jurnal Regular (Salah):

16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000

Utang Rp9.000.000

(Pembelian kredit komputer)

Jurnal Koreksi:

31/12 Utang Rp3.000.000

Peralatan kantor Rp3.000.000

(Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))

(32)

c. Salah Akun

Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi

penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000

tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai

pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar

Rp5.000.000.

(33)

c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1

Jurnal Regular (Salah):

20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Kas Rp5.000.000

(Pembatalan pencatatan yang salah)

31/12 Kas Rp5.000.000

Pendapatan Rp5.000.000

(34)

c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2

Jurnal Regular (Salah):

20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000

(35)

d. Kombinasi Kesalahan

Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000.

(36)

d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1

Jurnal Regular (Salah):

20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp9.000.000

(Pembatalan pencatatan yang salah)

31/12 Kas Rp6.000.000

Pendapatan Rp6.000.000

(37)

d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2

Jurnal Regular (Salah):

20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp3.000.000 Pendapatan Rp6.000.000

(38)

• Pencatatan ditampung di buku jurnal penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan kemudian disalin ke neraca lajur

• Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom “Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet sesuai urutannya di jurnal penyesuaian.

(39)

Perusahaan Jasa Piko Neraca saldo Per 31 Desember 2009

Keterangan Debit Kredit

Kas Rp. 5.670.000

Piutang Usaha 37.100.000

Perlengkapan 4.430.000

Sewa dibayar dimuka 6.000.000

Peralatan 26.500.000

Akm. Depresiasi peralatan Rp. 14.200.000

Utang usaha 16.340.000

Pendapatan jasa diterima dimuka 3.500.000

Utang wesel 5.000.000 Modal Piko 70.680.000 Prive Piko 48.000.000 Pendapatan jasa 70.130.000 Biaya telpon 10.300.000 Biaya perjalanan 8.200.000 Biaya gaji 5.900.000 Biaya sewa 9.300.000

Biaya depresiasi peralatan 2.750.000

Biaya listrik dan air 7.000.000

Biaya perlengkapan 5.800.000

Biaya bunga 2.900.000

TOTAL Rp. 179.850.000 Rp. 179.850.000

Informasi tambahan :

1. Perlengkapan yang masih ada pada akhir tahun sebesar Rp. 1.800.000

2. Sewa dibayar dimuka yang sudah terpakai sampai akhir tahun 2009 sebesar Rp. 4.300.000

3. Seorang pelanggan telah membayar sebesar Rp. 3.500.000 untuk jasa yang dipesan, sampai dengan akhir tahun 2009 jasa senilai Rp. 1.450.000 telah diserahkan kepada pelanggan tersebut

4. Biaya depresiasi peralatan tahun tersebut sebesar Rp. 950.000 5. Gaji bulan desember yang belum dibayar Rp. 1.750.000

(40)

Informasi tambahan:

1. Tarif premi asuransi adalah Rp. 400.000,- per bulan.

2. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 Maret 2006, Rp. 2.000.000,-.

3. Penyusutan peralatan per bulan Rp. 1.800.000,-.

4. Bunga yang masih harus dibayar atas utang wesel per 31 Maret 2006 adalah Rp. 1.000.000,-.

Referensi

Dokumen terkait

Menstrual versus Clinical Estimate of Gestational Age Dating in The United States: Temporal Trends and Variability in Indices of Perinatal Outcomes.. Paediatric and

Sehingga H A gagal ditolak artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan perilaku periksa

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

Berdasarkan dari kuesioner yang telah peneliti sebarkan selama masa penelitian terhadap 40 responden, keadaan karyawan menurut umur yang bekerja pada Pasar Modern

Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

melakukan pendekatan terhadap budaya Tionghoa, yaitu dengan menentukan orientasi bangunan menghadap ke arah jalur transportasi utama, memanfaatkan courtyard sebagai

diperlukan bagi setiap calon pendidik. Praktik Pengalaman Lapangan 2 merupakan aplikasi mahasiswa praktikan ke depan sebagai calon pendidik yang profesional dan

+apat ditemukan peningkatan respiratory rate karena penyakit lanjut +apat ditemukan peningkatan respiratory rate karena penyakit lanjut dan fibrosis paru (parenkim& dan