• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secure VoIP telah dikemukakan Voice over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secure VoIP telah dikemukakan Voice over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Jaringan Voip

Menurut Saputra (2010 : 6) tentang Implementasi dan Analisa Unjuk kerja secure VoIP telah dikemukakan Voice over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga dengan sebutan IP Telephony didefinisikan sebagai suatu system yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan paket data suara dari suatu tempat ke tempat lainya menggunakan perantara protocol IP. Dengan kata lain teknologi ini mampu melewatkan trafik suara berbentuk paket melalui jaringan IP. Pendapat lain dikemukakan oleh Vaiznav (2006 :14) mengenai VoIP The

Dynamics of Technology and Regulation berpendapat bahwa VoIP merupakan

suatu komunikasi suara dengan menggunakan Internet Protocol (IP) dikenal sebagai Voice over Internet Protocol (VoIP). Internet Protocol (IP) menggunakan packet-switching. Dalam paket- Switching, informasi digital ditransmisikan ke satu atau lebih paket.

Sementara itu, menurut Lazuardi (2008 : 14) tentang perencanaan jaringan komunikasi VoIP menggunakan Asterisk SIP mengemukakan bahwa VoIP (Voice

over Internet Protocol) adalah teknologi yang mampu melewatkan “panggilan

suara”, video, dan data melalui jaringan IP. Bentuk panggilan analog dikonversikan menjadi bentuk digital dan dijalankan sebagai data oleh internet

protocol (IP).

(2)

Dari beberapa definisi di atas, dan terkait dengan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa VoIP adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon dengan menggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan (networking). Sehingga teknologi ini memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (internet

protocol) untuk dijalankan diatas infrastruktur jaringan packet network. Teknologi

ini bekerja dengan jalan merubah suara menjadi format digital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP.

2.1.2 Komponen VoIP

Anonim (2009 : 53) Komponen-komponen dalam VoIP yang perlu diketahui yaitu : VoIP memiliki empat komponen utama, yaitu User Agent, Proxy,

Protokol, dan Codec. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen

dalam membangun jaringan VoIP. 1. User Agent

User agent merupakan komponen yang digunakan oleh pengguna untuk

memulai dan menerima sesi komunikasi. Dalam VoIP, user agent berupa komponen yang melakukan dial nomor telepon VoIP atau menerimanya. User

agent dapat berupa software atau biasa disebut dengan softphone. Softphone

merupakan user agent yang paling poluler, hal ini dikarenakan banyak softphone dapat diperoleh secara gratis dan dapat. Contoh user agent dengan jenis softphone adalah Sjphone, X-Lite, QuteCom, Ekiga, ZoIPer, NetMeeting, VoIP Rakyat

(3)

melakukan panggilan dan menerima panggilan serta memutuskan panggilan, layaknya melakukan sebuah percakapan dengan telepon biasa. Softphone harus terinstal pada komputer dan memerlukan sebuah sebuah microphone dan speaker sebagai alat tambahan dalam melakukan komunikasi. Gambar di bawah merupakan tampilan X-Lite yang digunakan sebagai user agent.

Gambar 2.1 X-Lite (Sumber : Effendi, 2009) 2. Proxy

Proxy dalam teknologi VoIP, sedikit berbeda dengan proxy server internet

yang ada dalam sebuah jaringan komputer. Proxy yang dimaksud dalam teknologi VoIP merupakan aplikasi server yang mengatur jaringan VoIP. Proxy merupakan komponen yang menerima registrasi user agent dan bertugas mengatur penomoran dan call routing. Proxy juga dapat dikatakan sebagai IP PBX Server.

Proxy yang saat ini digunakan mempunyai 2 jenis, yaitu berupa hardware mesin

IPPBX dan berupa software yang disebut sebagai softswitch seperti Asterisk dan SER (SIP Express Router), dan Yate. Beberapa softswitch yang dapat digunakan sebagai Proxy atau IP PBX server diantaranya adalah Asterisk, Axon, MiniSIP

(4)

a. Asterisk

Asterisk adalah software yang mampu membuat komputer rumahan

menjadi server untuk komunikasi suara. Asterisk bersifat freeware dan

open source, sehingga dapat dengan mudah digunakan tanpa perlu

membayar lisensi dan bebas untuk digunakan dan dikembangkan. Sampai saat ini, Asterisk mendukung beberapa protokol untuk membangun IPPBX Server yaitu protocol SIP. H.323 dan IAX.

b. Trixbox

Trixbox dibuat oleh Andrew Gillis pada bulan november 2004 dengan tujuan untuk membuat para pengguna komputer biasa dapat menggunakan secara maksimal asterisk PBX system tanpa dibutuhkannya pengajar atau pengetahuan lebih mengenai VoIP. Sebelumnya trixbox menggunakan nama asterisk@home, namun dikarenakan asterisk merupakan nama produk dari perusahaan Digium.Ltd dan @home tidak sesuai dengan fungsionalitas dari trixbox yang dapat melayani lebih dari sekedar pengguna rumahan atau bisnis sekala kecil dan menengah.

Cara instalasi server Trixbox ini tergolong mudah, berbeda dengan

server Asterisk sebelumnya yang cara penginstalnya berupa paket-paket

yang terpisah, maka pada Trixbox sudah di jadikan satu bundle dengan sistem operasi yang di usungnya yaitu CentOS sehingga kestabilan dari

server ini dapat diandalkan. Trixbox memiliki fitur-fitur yang mampu

berfungsi sebagai IP PBX Server.

(5)

1. AMP (Asterisk Management Portal), fitur ini adalah sebuah fitur yang sangat dapat melakukan konfigurasi melalui interface web tanpa harus mengedit file konfigurasi.

2. ARI (Asterisk Recording Interface), fitur ini berfungsi menyimpan percakapan, baik percakapan ke luar maupun ke dalam.

3. Flash Operator Panel, adalah sebuh fitur yang berguna untuk

memonitor semua extension secara real time berbasis web.

4. Cisco XML Service.

5. Music On Hold, Trixbox menggunakan mpg123 untuk music on

hold.

6. Fax Support, adalah suatu fitur yang untuk menerima fax.

3. Protokol

Protokol adalah komponen berupa seperangkat aturan komunikasi antar

User Agent, antar Proxy atau User Agent dengan Proxy. Ada beberapa protokol

yang saat ini digunakan untuk membangun jaringan VoIP. Tabel 2.1 VoIP Protokol (Sumber : Setiawan, 2012)

VoIP Protocol Description

H.323  ITU standard protocol for interactive conferencing.

 Evolved from H.320 ISDN standard.

 Flexible, complex. Media Gateway Control

Protocol (MGCP)

Emerging standard for Public Switched Telephone Network (PSTN) gateway control, thin device control.

(6)

4. Codec

Codec merupakan kependekan dari Compression/Decompression. Codec

merupakan teknologi yang memaketkan data voice ke dalam format lain dengan perhitungan matematis tertentu, sehingga menjadi lebih teratur dan mudah dipaketkan. Codec bertujuan untuk mengurangi penggunaan bandwith di dalam transmisi sinyal pada setiap pemanggilan dan sekaligus berfungsi untuk mengingkatkan jumlah panggilan. Dengan adanya codec, penggunaaan bandwith pada jaringan VoIP dapat dihemat. Banyak sekali jenis protokol vioce codec yang tersedia untuk implementasi VoIP. Voice Codec yang umum dikenal adalah : G.711, G.723, G.726, G.728, dan G.729.

2.1.3 Arsitektur Jaringan VoIP

Menurut (Anton dan Anggraini, 2008) tentang sistem teknologi voice over

ip (voip), Voice Over IP (VoIP) adalah layanan telephone yang dapat berupa

layanan suara, fax, termasuk layanan voice messaging yang ditransmisikan dalam bentuk paket melalui jaringan berbasis Internet Protocol. Konversi paket IP diwujudkan dengan cara menempatkan minimal sepasang IP gateway (Old fashioned/convensional method) diantara sentral local Public Switched Telephone

Session Initiation Protocol (SIP)

 IETF protocol for interactive and non-interactive conferencing.

 Simpler, but less mature, than H.323. Real-Time Transport

Protocol (RTP)

IETF standard media streaming protocol. Real-Time Transport

Control Protocol (RTCP)

Protocol that provides out-of-band control information for an RTP flow.

Low Latency Queuing (LLQ)

Priority queuing technique that uses priority queuing-class-based weighted fair queuing (PQ-CBWFQ).

(7)

Network (PSTN) asal dan tujuannya serta minimal satu IP gatekeeper. Dengan cara ini didapatkan peningkatan efisiensi di sisi jaringan transport antar sentral local tersebut. Pada dasarnya layanan yang dapat ditawarkan adalah layanan dasar yang meliputi:

- Komunikasi (Phone to Phone)

Pada komunikasi ini, caller dan callee masing-masing memiliki nomor E.164 pada Public Switched Telephone Network (PSTN) yang terhubung ke Internet melalui sebuah gateway

- Komunikasi (Phone to PC)

Pada komunikasi ini, caller menggunakan terminal telepon dengan nomor E.164 pada Public Switched Telephone Network (PSTN), terhubung dengan callee yang menggunakan PC yang berada pada jaringan Internet. Koneksi ini memerlukan gateway untuk caller.

- Komunikasi (PC to Phone)

Komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi kelas 2-1 (Phone to PC) dan gateway yang diperlukan adalah gateway untuk callee.

- Komunikasi (PC to PC)

Untuk komunikasi seperti ini caller dan callee berada dalam Internet dan masing-masing memiliki alamat IP. Oleh karena keduanya berada dalam Internet maka sebenarnya gateway tidak mutlak diperlukan.

(8)

PC PC

Fax SERVER SERVER Fax SWITCH SWITCH PHONE PHONE

Gambar 2.2 Arsitektur Jaringan VoIP (Sumber : Anton dan Angraini, 2008) Berdasarkan gambar 2.2 dijelaskan Secara garis besar, elemen Voice over IP (VoIP) membentuk suatu jaringan tipikal seperti dibawah ini: Voice Over IP (VoIP) adalah layanan telephone yang dapat berupa layanan suara, fax, termasuk layanan voice messaging yang ditransmisikan dalam bentuk paket melalui jaringan berbasis Internet Protocol. Konversi paket IP diwujudkan dengan cara menempatkan minimal sepasang IP gateway (Old fashioned/convensional method) diantara sentral local Public Switched Telephone Network (PSTN) asal dan tujuannya serta minimal satu IP gatekeeper.

2.1.4 Format Paket VoIP

Gambar 2.3 Format Paket (Sumber : Amrulloh dan affandi, 2010)

INTERNET

PSTN PSTN

(9)

Gambar 2.3 menjelaskan tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Header terdiri atas IP header, Real-time Transport

Protocol (RTP) header, User Datagram Protocol header.

IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paketpaket ke tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau type

ofservice (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket

suaradiperlakukan berbeda dengan paket yang non real time. UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi real time yang sangat peka terhadap delay.

RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan

framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga mendukung

realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protocol kendali yang mengendalikan RTCP (real-time transport control protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda.

2.1.5 IP (Internet Protocol)

Sementara itu menurut Anonim (2009 :21), Internet Protocol (IP) didesain untuk menghubungkan komunikasikomputer pada jaringan packet-switched. IP berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu IP memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :

a. Connectionless, yakni setiap paket data yang dikimkan pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini

(10)

memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh yang berbeda pula.

b. Unreliable atau ketidakandalan, yakni protokol IP tidak menjamin

datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan

melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.

2.1.6 Keuntungan Voip

Pengunaan VoIP memiliki keuntungan seperti dari segi biaya, jelas lebih murah dibandingkan dengan tarif telepon analog, karena jaringan IP bersifat global sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%.

Menurut Dwiyanto (1999 :19) Mengemukakan secara umum keuntungan dari teknologi VoIP di kelompokkan menjadi beberapa bagian berikut :

a. Pengurangan Biaya. Tarif murah dimungkinkan karena menggunakan internet sehingga dapat dilakukan penghematan untuk pengiriman suara penggunaan peralatan secara bersama antar suara dan data dapat meningkatkan efisiensi jaringan selama tidak menghabiskan bandwith b. Penyederhanaan. Penggabungan infrastruktur yang mendukung semua

bentuk komunikasi yang menjadikannya lebih standar dan sederhana serta mengurangi penggunaan peralatan. Penggunaan protocol IP untuk semua aplikasi multimedia, mengurangi kompleksitas dan menjadikannya lebih fleksibel.

(11)

c. Konsolidasi. Karena pengguna merupakan elemen penting dari jaringan, peluang untuk menggabungkan operasi, mengurangi kegagalan, dan menggabungkan system billing jadi lebih menguntungkan

d. Aplikasi yang lebih maju. Aplikasi selanjutnya selain telpon dan faksimili adalah aplikasi multimedia dan multiservis. Penggabungan antara suara dan data kedalam aplikasi akan memberikan keuntungan yang besar dalam jangaka panjang. Aplikasi tersebut diantaranya : Perkantoran jarak jauh (telecommunting), kolaborasi dokumen secara real-time,

pembelajaran jarak jauh (distance learning), pelatihan karyawan, konferensi video, surat dengan video (video mail), dan video on demand.

2.1.7 Portokol Dalam jaringan VoIP 1. Session initiation protocol( SIP)

Menurut Wahyudin (2009) Berbeda dengan H.323, SIP diterbitkan sebagai standar oleh IETF setelah adanya VoIP. SIP merupakan protokol client-server yang diangkut di atas TCP. Bentuknya teks, seperti HTTP. SIP client menggunakan port 5060 untuk berhubungan dengan SIP server dan SIP endpoint lainnya. Transportasi data media tetap menggunakan RTP, seperti pada H.323. Sebagai bagian dari negosiasi, SIP juga menggunakan protokol yang disebut SDP (Session Description Protocol). Berdasarkan RFC 2327: ”Session Description

Protocol (SDP) is intended for describing multimedia sessions for the purposes of session announcement, session invitation, and other forms of multimedia session initiation”. Tugas SDP adalah memberikan deskripsi tentang sebuah sesi

(12)

multimedia, meliputi antara lain informasi port berapa yang digunakan, serta jenis codec apa yang digunakan. SIP menggunakan struktur protokol yang sederhana,

sehingga operasinya cepat dan fleksibel. SIP juga dapat digunakan untuk membuat panggilan multiparty dengan menggunakan Multipoint Control Unit (MCU).

Fungsi utama SIP adalah untuk pembentukan dan pengakhiran panggilan

voice atau video. SIP hanya terlibat pada bagian signaling dari suatu sesi

komunikasi. Sedangkan, stream komunikasi voice dan video dibawa menggunakan protokol lain yaitu, Real-Time Protocol (RTP). Parameter-parameter dari stream voice atau video (nomor port, jenis protokol, codec) didefinisikan dan dinegosiasikan menggunakan Session Description Protocol (SDP).SDP tersebut terdapat pada SIP packet body. (Gentayu dan alaydrus, 2012)

User Agent User Agent User Agent User Agent

Sip Gateway Sip Gateway

SIP Redirect/ SIP Redirect/ Proxy Sever Proxy Sever

SIP Register Server SIP Register Server

Gambar 2.4 Arsitektur Protokol SIP (Sumber : Raharja, 2006)

Gambar 2.4 menjelaskan bahwa arsitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan endpoint dari sistem dan

Packet Based Network Non Sip Network (e.g.H.323 ) Non Sip Network (e.g.PTSN )

(13)

memuat dua subsistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan

request dan user agent server (UAS) yang merespon request.

2. Framework SIP a. Integration

Kemudahan untuk integrasi dengan protokol lain standar IETF (Internet Engineering Task Force) dalam implementasi

b. Scalability

- Komponen SIP dapat digabungkan secara fisik dalam server yang sama atau justru berbeda lokasi secara topologis

- Distribusi komponen memungkinkan penambahan komponen baru tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada

c. Simplicity

- Menangani paket SIP cukup sederhana, seperti protokol standar IETF lainnya (HTTP dan SMTP)

- Header SIP tertulis dalam format text untuk kemudahan implementasi dan debug

2.1.8 Kualitas layanan VoIP

Aplikasi VoIP merupakan aplikasi real time, sehingga tidak dapat mentolerir delay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. QoS pada IP Telephony adalah parameter-parameter yang menunjukkan kualitas paket data jaringan, agar didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain latency (keterlambatan

(14)

data), delay, jitter, packet loss dan sequence error pada jaringan internet. (Sudiarta dan sukardamika, 2009)

2.1.9 Mikrotik RouterOS

MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot. MikroTik RouterOS dapat digunakan menggunakan peralatan embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (personal komputer) serta kompatibel dengan IBM PC X86. MikroTik RouterOS dapat berfungsi sebagai access konsentrator dengan berbagai pilihan protokol. MikroTik RouterOS mampu menggunakan protokol tunneling seperti IP security (IPsec), Point-To-Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer 2 Forwarding Protocol (L2TP) dan Point-to-point over Ethernet (Ppoe). Mikrotik juga mampu melakukan access ke data Microsoft Active Directory dengan menggunakan Microsoft Windows yaitu Internet Autentication Service (Muslim, 2007)

2.1.10 VPN TUNNELING PROTOCOL

Tunneling merupakan enkapsulasi dari paket atau paket didalam frames,

seperti memasukan suatu amplop ke dalam amplop lain. Tunneling memegang peranan penting dalam penggunaan VPN, tetapi perlu diingat bahwa tunnels bukan merupakan VPN, dan VPN bukan merupakan tunnels.

(15)

a) Menyembunyikan alamat private, tunneling menyembunyikan paket privat dan alamat tersebut di dalam paket alamat public, sehingga paket privat dapat melewati jaringan public.

b) Mengangkut muatan non-IP, tunnel sama dengan sirkuit virtual dimana paket non-IP dapat menjadi muatan untuk dapat diangkut melalui jaringan public seperti internet.

c) Fasilitas Data Shunting, memisahkan paket-paket data. Tunneling dapat meneruskan atau shunt seluruh paket langsung menuju ke lokasi spesifik. d) Menyediakan keamanan, beberapa protokol tunneling menyediakan

lapisan keamanan tambahan sebagai komponen tetap dari protokol. Sistem keamanan di VPN menggunakan beberapa lapisan, yaitu :

a. Metode Tunelling (terowongan)

Membuat terowongan virtual diatas jaringan publik menggunakan protocol seperti Point To Point Protocol (PTPP), Layer 2 Tunniling

Protocol (L2TP), Generic Routing Encapsulation (GRE) atau IPSec. PPTP

dan L2TP adalah Layer 2 Tunneling Protocol, keduanya melakukan pembungkusan payload pada frame PPTP untuk dilewatkan pada jaringan. Sedangkan IPSec berada di layer 3, menggunakan paket, dan akan melakukan pembungkusan IP header sebelum dikirim ke jaringan.

1. Point To Point Protocol (PTPP)

PPTP dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client ke server dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IPPoint to

(16)

Point Tunneling Protocol (PPTP) beroperasi pada Layer 2 pada model

referensi OSI dan didasarkan pada standar Point to Point Protocol (PPP) untuk jaringan dial-up yang memungkinkan semua pengguna dengan PPP client menggunakan ISP untuk terkoneksi ke internet. PPTP adalah sebuah protokol atau perangkat kebutuhan komunikasi yang memungkinkan korporasi untuk mengembangkan corporate

network nya melalui tunnel pribadi pada internet public .VPN PPTP

kompatibel dengan Network Address Translators (NATs) dan mendukung baik Multi Protocol dan Multicast Environmets.

2. Layer 2 Tunneling Protocol

L2TP adalah suatu standar yang dikembangkan oleh Internet

Engineering Task Force (IETF) (RFC 2661) pada layer 2, yang

merupakan kombinasi dari keunggulan-keunggulan fitur dari protokol L2F (dikembangkan oleh Cisco) dan PPTP (dikembangkan oleh Microsoft), yang didukung oleh vendor-vendor seperti: Ascend, Cisco, IBM, Microsoft, dan 3Com. L2TP juga mendukung protokol-protokol non-IP. Protokol L2TP lebih banyak digunakan pada VPN non-internet Umunnya L2TP menggunakan port 1702 dengan protokol UDP untuk mengirimkan L2TP encapsulated PPP frames sebagai data yang di tunnel. Terdapat dua model tunnel yang dikenal (Lewis, 2006), yaitu compulsory dan voluntary. Perbedaan utama keduanya terletak pada endpoint tunnel-nya. Pada compulsory tunnel,

(17)

ujung tunnel berada pada ISP, sedangkan pada voluntary ujung tunnel berada pada client remote

b. Metode Enkripsi

Untuk membungkus paket data yang lewat di dalam tunneling, data yang dilewatkan pada pembungkusan tersebut akan dirubah dengan algoritma kriptografi tertentu seperti DES, 3DES dan AES.

c. Metode Auntentikasi User

Karena banyak user yang akan mengakses biasanya digunakan beberapa metode autentikasi user sperti Remote Acces Dial in user Services (RADIUS) dan Digital Certificates

d. Integritas Data

Paket data yang dilewatkan pada jaringan public perlu penjaminan integritas (keutuhan) data, apakah terjadi perubahan atau tidak. Metode VPN menggunakan HMA C-MD5 atau HMA C-SHA1 agar paket data tidak berubah pada saat pengiriman.

2.1.11 Celah Keamanan VoIP

1. Denial of Service (DoS)

(18)

Gambar 2.5 Menjelaskan bahwa serangan ini sudah sering digunakan baik oleh penyerang maupun kompetitor bisnis untuk menghancurkan bisnis suatu perusahaan. Bentuk dari serangan DoS pada jaringan yang umum adalah ping of death dan membanjiri lalu lintas jaringan dengan paket SYN. Di lingkungan VoIP sendiri bentuk dari serangan DoS tidak begitu berbeda dengan jaringan pada umumnya, bedanya pada VoIP lebih pada pengiriman request message BYE dan CANCEL.

2. Registration Hijacking

Gambar 2.6 Serangan Registration Hijacking (Sumber : Yassin Dalam

Arkaah, 2006)

Berdasarkan Gambar 2.6 bentuk dari serangan ini yaitu meniru akses user yang valid selama proses registrasi terjadi pada server. Penyerang biasanya mengganti contact address pada message SIP REGISTER dengan alamat IP penyerang. Alhasil semua panggilan yang masuk kepada user yang valid tersebut akan dikirim kepada penyerang tersebut. Serangan ini biasanya terjadi pada jaringan VoIP yang tidak menggunakan verifikasi kriptografi atau perlindungan dari request message yang asli. Bentuk serangan diatas dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini :

(19)

3. Packet Sniffer

Sebuah program yang menangkap (capture) data dari paket yang lewat di jaringan. Data tersebut bisa termasuk username, password, dan informasi penting lainnya yang lewat di jaringan dalam bentuk text. Dengan informasi tersebut pelaku dapat mengirimkan serangan besar besaran ke sistem.

2.2 Penelitian Terkait

Pada penelitian sebelumnya yang membahas tentang VoIP dan keamanannya yaitu :

1. Pada bulan juni 2012, Bahaweres dkk menulis dalam penelitiannya mengenai VoIP dalam konteks “Analisis Kinerja VoIP client Sipdroid dengan model enkripsi terintegrasi”. Penulis melakukan penelitian untuk mengamankan komunikasi antara pengguna VoIP dengan menggunakan modul enkripsi di integrasikan dengan VoIP client Sipdroid yang berjalan di smartphone android, akan tetapi kekurangan dari implementasi ini yaitu terdapat noise yang mengikuti komunikasi pada sipdroid yang terintegrasi dengan modul enkripsi akibat skew gelombang dari penambahan waktu proses ketika enkripsi, selain itu penulis tidak melakukan pengujian penyerangan dengan model integrasi enkripsi yang dibuat dan memeriksa perubahan data komunikasi yang terjadi akibat proses enkripsi.

2. Pada bulan juli 2010, Andi taufik Saputra dalam skripsinya meneliti VoIP dengan Judul “Implementasi dan analisa unjuk kerja secure pada jaringan

(20)

membahas tentang analisis unjuk kerja data VoIP pada jaringan MPLS dengan keamanannya menggunakan metode VPN dengan tunneling IPSec. Dalam penelitian ini penulis langsung melakukan unjuk kerja keamanan dari VoIP yang sudah ada dan lebih menganalisis ke codec yang digunakan ketimbang dari implementasi keamanannya dan dalam penelitiannya tidak menggunakan protocol implementasinya langsung pada jaringan MPLS.

3. Penulis membuat penelitian dengan judul “Analisis dan Implementasi

Keamanan Jaringan Jaringan Voice Internet Protokol (VoIP) Menggunakan VPN Tunneling PPTP dan L2TP/IPSec, dengan studi kasus di SMA Negeri 1 bongomeme. Pada penelitian ini penulis membahas tentang membangun jaringan VoIP dari awal dan membangun system keamanan beserta pengujian keamanannya. Yang membedakan kedua penelitian diatas yaitu pada penelitian ini penulis akan mengimplementasikan dan melakukan pengujian keamanannya sebelum dan sesudah menggunakan VPN Tunneling PPTP Dan L2TP/IPSec dengan menggunakan mikrotik untuk server tunneling dan pengujian sniffer menggunakan OS Backtrack., selain itu penulis menggunakan protocol

SIP dan sistem operasi yang mudah dan berbasis opensource, dan penulis

Gambar

Gambar 2.2  Arsitektur Jaringan VoIP (Sumber : Anton dan Angraini, 2008)  Berdasarkan gambar 2.2 dijelaskan Secara  garis besar, elemen Voice over  IP  (VoIP)  membentuk  suatu  jaringan  tipikal  seperti  dibawah  ini:  Voice  Over  IP  (VoIP) adalah laya
Gambar  2.4  menjelaskan  bahwa  arsitektur  dari  SIP  terdiri  dari  dua  komponen  yaitu  user  agent  dan  servers
Gambar 2.5 Menjelaskan bahwa serangan ini sudah sering digunakan baik  oleh  penyerang  maupun  kompetitor  bisnis  untuk  menghancurkan  bisnis  suatu  perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif jenis deskriptif kualitatif .Adapun lokasi penelitiannya di Sirrul Qur’an, Perak yang mengkaji tentang

Abstrak: Ushul fiqh dan qawaid al-fiqhiyyah merupakan dua disiplin ilmu yang sangat urgen bagi para ahli hukumIslam dalam pengembangan produk perbankan syri’ah,

Tingginya penerapan pengelolaan tanaman terpadu berhubungan dengan dukungan ketersediaan sarana produksi yang sudah terfasilitasi dengan baik, dukungan kelompok tani sudah sangat

Pada saat ini keberangkatan kereta api yang menghubungkan Kota Surabaya dengan kota-kota lainnya melalui jalur Selatan dan Timur dipindahkan ke Stasiun Surabaya

Serta sebagai bentuk tanggung jawab keikut sertaan sebagai anggota MGMP yang aktif dalam program kerja MGMP, (4) pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru ISMUBA yaitu program

5 Saya merasa bingung dengan cairan yang berwarna keruh pada akhir haid itu termasuk darah haid atau tidak. 6 Saya merasa bingung dengan cairan yang berwarna kuning pada

Analisis data penelitian ini menggunakan teknik kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dalam mengkaji teks Serat Sastra Gendhing ini mengutamakan tentang simbol dan makna

Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena itu unsur-unsur yang