• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membela yang Rentan: Prinsip Belajar Seumur Hidup dan Pengembangan Profesi Kesehatan. Prof. Samsuridjal Djauzi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Membela yang Rentan: Prinsip Belajar Seumur Hidup dan Pengembangan Profesi Kesehatan. Prof. Samsuridjal Djauzi"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Belajar Seumur Hidup dan

Pengembangan Profesi Kesehatan

Prof. Samsuridjal Djauzi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam,

(2)

Profesionalisme

Apa yang dimaksud dengan

profesionalisme?

Apa yang membentuk

profesionalisme?

Bagaimana mengukur

profesionalisme kita?

?

(3)

KASUS

Seorang laki-laki, 32 tahun, datang ke klinik dengan

keluhan batuk kronis dan berat badan turun. Dia baru saja dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 4 tahun

karena kasus narkoba. Lelaki itu sudah berpisah dari istrinya yang sudah memberinya anak laki-laki berusia 4 tahun.

Dia sempat bekerja di sebuah restoran tetapi dipecat

setelah manajemen mengetahui status HIV positifnya. Dia sekarang tinggal bersama salah seorang temannya karena keluarganya pun menolak kepulangannya. KTPnya hilang dan dia tidak punya kartu BPJS. Sudah enam bulan ini dia berhenti menggunakan morfin suntik.

(4)

Hambatan dalam Mengakses

Layanan Kesehatan

1. Apakah pasien tersebut rentan sehingga jatuh sakit? 2. Seberapa mudah ia mengakses layanan kesehatan? 3. Apa persepsi masyarakat terhadap seorang pecandu?

4. Apakah ia bisa mendapatkan pekerjaan lagi?

5. Mengapa keluarganya menolak untuk mendukungnya? 6. Bagaimana dengan kesinambungan perawatan

untuknya?

7. Bagaimana petugas kesehatan bisa membantunya?

?

(5)

Pernyataan Orang dengan

HIV dan AIDS

"Saya merasakan pedihnya stigma

lebih tajam

daripada semua gejala yang

diakibatkan oleh penyakit ini "

(6)

STIGMA

• Pengasingan

• Hukuman moral

• Dehumanisasi

• Diskriminasi

• Hambatan terhadap semua layanan publik

(pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya)

(7)

Akses Kesehatan Bagi

Kelompok Rentan

1. Siapa yang disebut kelompok rentan?

2. Apa yang menyebabkan mereka menjadi rentan?

3. Bagaimana perbedaan layanan yang diperoleh kelompok rentan dengan yang bukan?

4. Bagaimana seharusnya sikap petugas kesehatan terhadap kelompok rentan?

5. Bagaimana seharusnya kebijakan pemerintah terhadap

kelompok rentan ini?

?

(8)

Isu Tentang Kelompok Rentan

dalam Penelitian Kedokteran

• Masalah etika dalam penelitian

kedokteran

• Otonomi subyek

• Apakah ada yang disebut kelompok

rentan dalam penelitian kedokteran?

(9)

Kelompok Rentan dalam

Penelitian Kedokteran

• Penyandang cacat

• Lanjut usia

• Perempuan hamil

• Anak-anak

• Pelajar

• Tahanan

• Pekerja ilegal

• Dan sebagainya

(10)
(11)

RISIKO SAKIT

• Kurang gizi

• Kurang mendapat informasi

• Lingkungan tidak bersih

• Kurang istirahat/tidur

(12)

Untuk mengakses layanan kesehatan

orang perlu …

• Kartu identitas

• Transport

• Uang

• Informasi

• Dukungan dari keluarga dan teman

• Kerahasiaan

(13)

Harapan masyarakat kepada

dokter mencakup :

1. Mampu mengobati pasien dengan cara mutakhir, teliti

dan terampil

2. Mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien, berlaku santun dan penuh pertimbangan, berkomunikasi dengan baik, memberikan nasihat tanpa menggurui

3. Mampu menyimpan rahasia, bersifat jujur dan punya integritas, dan tetap memberikan asuhan walaupun

ilmu kedokteran tidak berhasil lagi

4. Mampu mempertahankan hubungan luwes, sehingga

pasien mendapat penjelasan lengkap dan dilibatkan dalam keputusan tentang asuhan

(14)

Definisi Profesionalisme

• Profesionalisme dalam kedokteran menuntut

dokter mendahulukan kepentingan pasien

(dan masyarakat) di atas kepentingannya

sendiri.

• Profesionalisme membutuhkan altruisme

(menekan egoisme), akuntabilitas, keunggulan,

pemenuhan kewajiban, penghargaan terhadap

diri, integritas dan penghormatan terhadap

(15)

PROFESIONALISME

PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERKEMBANGAN PRIBADI

• Memahami sistem pelayanan kesehatan

• Memahami tanggungjawab klinis

• Penghargaan terhadap dokter sebagai tenaga peneliti

• Penghargaan terhadap dokter sebagai guru dan pembimbing • Penghargaan terhadap dokter

sebagai manajer, termasuk untuk memastikan mutu. • Bekerja dalam tim

• Pembelajar seumur hidup • Kesadaran diri

• Kepercayaan diri • Disiplin diri

Mengurus diri sendiri Kontrol diri

Mengatur waktu pribadi • Motivasi

Semangat berprestasi Komitmen

Inisiatif • Pilihan karir

(16)

ELEMEN-ELEMEN PROFESIONALISME

• ALTRUISME, adalah inti dari profesionalisme. Kepentingan

pasien di atas kepentingan pribadi adalah aturan pertama.

• AKUNTABILITAS dibutuhkan di semua tahap,

masing-masing pasien, masyarakat dan semua profesi.

• KEUNGGULAN membutuhkan ketekunan untuk dapat

melampaui harapan standar serta komitmen untuk belajar seumur hidup.

• KEwAjIBAN berarti kerelaan berkomitmen untuk

(17)

• HARGA DIRI DAN INTEGRITAS harus diterapkan secara

konsisten dan menjadi standar tertinggi dalam berperilaku untuk menghindari pelanggaran terhadap hak orang lain dan etika professional.

• PENGHARGAAN TERHADAP ORANG LAIN (pasien dan

keluarganya, sesama dokter dan kolega medis lain seperti perawat, mahasiswa kedokteran, residen, kolega konsulen dan diri sendiri) adalah inti dari kemanusiaan.

(18)

Pengembangan Profesionalisme

Berkelanjutan

• Di kancah internasional sudah ada pergeseran dari

pendidikan kedokteran berkelanjutan (atau kebaruan klinis) kepada pengembangan profesionalisme berkelanjutan (yang mencakup keterampilan medis, tata kelola, dan keterampilan personal)

• Pengembangan profesionalisme berkelanjutan pada hakikatnya adalah proses belajar seumur hidup.

• Resertifikasi praktisi kesehatan dibutuhkan, dan

pengembangan profesional berkelanjutan adalah bagian terpenting dari resertifikasi tersebut.

(19)
(20)

10 KOMITMEN UNTUK DOKTER

PROFESIONAL

1. Harus kompeten

2. Selalu jujur terhadap pasien 3. Menjaga kerahasiaan pasien

4. Mempertahankan hubungan dalam tingkat yang wajar 5. Senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan

6. Terus berupaya melebarkan akses ke layanan

7. Mendistribusikan sumber daya yang terbatas secara adil 8. Bersikap ilmiah

9. Menjaga kepercayaan 10. Bertanggungjawab

(21)

MODEL UNTUK MENjELASKAN

TERjADINYA SAKIT

GANGGUAN BIOLOGI

PENYAKIT

SAKIT

GANGGUAN PSIKOLOGI GANGGUAN SOSIAL

(22)

MODEL KOMUNIKASI :

INFORMASI MILIK BERSAMA

MENDENGARKAN AKTIF

DOKTER

EMPATI RASA PERCAYA

PASIEN MOTIVASI

SALURAN TERBUKA

(23)

TIGA LINGKUP

YANG MEMBENTUK KEMAMPUAN

TIGA LINGKUP

YANG MEMBENTUK KEMAMPUAN

Bisa menyelesaikan masalah baru

Kemampuan sesudah mengikuti pendidikan

Guilbert, WHO 1981 Bisa menafsirkan data Bisa mengingat kembali fakta Lingkup ketrampilan berpikir

Bisa mengubah suatu perasaan menjadi

milik kita

Bisa menanggapi perasaan orang lain

Bisa menerima perasaan orang lain

Lingkup ketrampilan berkomunikasi

Bisa melalukan tindakan praktis secara otomatis

dan sangat efisien

Bisa mengendalikan suatu tindakan

praktis

Bisa meniru tindakan yang diperagakan

Lingkup ketrampilan tindakan praktis

(24)

TANDA DAN GEjALA

KURANG PROFESIONAL

1. Penyalahgunaan wewenang:

- Ketika berinteraksi dengan pasien dan kolega; - Melakukan pelecehan seksual; dan

- Melanggar prinsip kerahasiaan.

2. Sombong (secara ofensif menunjukkan superioritas dan

pentingnya diri sendiri);

3. Serakah (yakni ketika uang menjadi motivasi utama);

4. Membuat pernyataan palsu (berbohong, atau secara sengaja tidak

mengatakan hal yang sebenarnya; dan melakukan penipuan, yakni sengaja memelintir fakta dengan tujuan untuk membohong

(25)

TANDA DAN GEjALA

KURANG PROFESIONAL

5. Kelemahan (yakni segala bentuk ketidakmampuan yang

mencegah seorang dokter melaksanakan tugasnya).

6. Kurang hati-hati atau berusaha (yakni kegagalan untuk

melaksanakan tanggungjawab)

7. Konflik kepentingan (mempromosikan diri sendiri atau

bekerja sama secara tidak etis dengan industri; menerima hadiah; memanfaatkan layanan untuk kepentingan sendiri seperti menerapkan tarif di atas kewajaran, menerapkan pengobatan yang tidak perlu, atau memperpanjang kontak dengan pasien)

(26)

BAGAIMANA

PROFESIONALISME

HARUSNYA

DITERAPKAN?

?

(27)

Mahasiswa Kedokteran

& Profesionalisme!

Hicks, Lin, Robertson et al, BMj 2001;322:709-10

Mahasiswa Universitas Toronto melaporkan:

• 47% sangat sering, sering, atau kadang-kadang dipaksa berada pada situasi yang

membuat mereka tertekan atau terpaksa bertindak tak etis.

• 61% pernah menyaksikan dosen mereka bertindak tidak etis. • 61% menyatakan hal ini terjadi sangat sering, sering atau

kadang-kadang.

• Memahami berbagai dilema medis yang akan membentuk perkembangan etis mahasiswa kedokteran; kuesioner dan FGD

(28)

Pelaksanaan tugas Pendekatan terhadap Tugas Profesionalisme keputusan, penalaran dan penilaian klinis Ilmu kedokteran

dasar dan sosial

Pengembangan Personal dan Belajar

Seumur Hidup

Peran dokter dalam layanan kesehatan dan

komunitas Manajemen Pasien Pemeriksaan Pasien Keterampilan Klinis Prosedur Praktik Promosi Kesehatan dan

(29)

BAGAIMANA MENGAjARKAN

PROFESIONALISME?

1. Memberikan contoh nyata (role model)

2. Praktik langsung (Bed Side Teaching)

3. Simulasi pasien

4. Diskusi dalam kelompok kecil

Kita mengajarkan hal ideal kepada mahasiswa, namun

mereka belajar dari kenyataan yang mereka lihat

?

(30)

BUDAYA RSUPN CIPTO

1. Profesionalisme - kompeten, bertanggung jawab, dan

memberikan yang terbaik

2. Integritas - jujur, disiplin, konsisten, menjunjung

tinggi moral, etika dan kemanusiaan

3. Kepedulian - proaktif, peka, tanggap, ramah,

bersahabat, saling menghargai dan bekerja sama

4. Penyempurnaan berkesinambungan - kreatif, inovatif,

dan terbuka terhadap perubahan

5. Belajar dan mendidik - belajar berkesinambungan dan

(31)

BAGAIMANA

PROFESIONALISME

DINILAI?

?

(32)

Kinerja atau penilaian langsung terhadap portofolio Miller’s Triangle Penilaian tertulis, lisan, atau terkomputerisasi MELAKUKAN

PR

OFESIONALISME

TUNjUKKAN CARANYA

TAHU BAGAIMANA CARANYA

(33)

ASPEK EVALUASI

1. Kekurangan minor

2. Kekurangan mayor (besar), atau

3. “Peristiwa kritis/luar biasa”

Perlu penilaian dan karena itu proses penelaahan

harus berjalan

(34)

KEKURANGAN MINOR

Kekurangan minor tetap disebut kesalahan, hanya saja

konsekuensinya minimal. Seringkali tindakan tidak profesional tersebut tidak disadari atau terjadi setelah tindakan selesai. Ada banyak situasi yang meringankan konsekuensi dari kekurangan tersebut.

Contoh:

• Mahasiswa tertidur di atas meja periksa di aula rumah sakit. • Mahasiswa tidak menyerahkan tugas sesuai tenggat karena

(35)

KEKURANGAN BESAR (MAYOR)

Yaitu kesalahan dengan konsekuensi besar. Seringkali disadari

sebagai akibat dari tindakan kurang profesional, dan sering tidak bisa disembunyikan atau ditutupi.

Contoh:

• Mahasiswa tidak membalas telepon atau e-mail dari profesonya. • Mahasiswa tidak menjawab panggilan dari IGD

• Mahasiswa tetap bergegas menemui pasien dengan kasus

“menarik” meskipun sudah diperingatkan untuk tidak melakukan hal itu.

(36)

PERISTIwA KRITIS

Peristiwa kritis adalah kejadian serius yang membutuhkan tindakan segera dari penyelia. Peristiwa kritis adalah bukti jelas dari

terjadinya pelanggaran etika. Contoh:

• Mahasiswa bersikap tidak jujur dengan menyengaja berbohong atau melakukan tindakan yang membuat orang lain menarik kesimpulan keliru.

• Mahasiswa memukul pasien.

• Mahasiswa terlibat secara seksual atau berlaku tidak pantas terhadap pasien atau anggota tim keperawatan.

(37)

PERISTIwA KRITIS

Peristiwa kritis adalah kejadian serius yang membutuhkan tindakan segera dari penyelia. Peristiwa kritis adalah bukti jelas dari

terjadinya pelanggaran etika. Contoh:

• Mahasiswa bersikap tidak jujur dengan menyengaja berbohong atau melakukan tindakan yang membuat orang lain menarik kesimpulan keliru.

• Mahasiswa memukul pasien.

• Mahasiswa terlibat secara seksual atau berlaku tidak pantas terhadap pasien atau anggota tim keperawatan.

(38)

PROFESIONALISME

KEUNGGULAN KEMANUSIAAN AKUNT

ABILIT

AS

AL

TR

UISME

Pemahaman Etis dan Legal

Keterampilan Komunikasi

Kompetensi Klinis (Pengetahuan Kedokteran)

(39)

MENEHONO TEKEN WONG KANG WUTO MENEHONO MANGAN WONG KANG LUWE

MENEHONO BUSONO MARANG WONG KANG WUDO

MENEHONO NGEYUP MARANG WONG KANG KODANAN

Berikan tongkat kepada mereka yang buta Berikan makan kepada mereka yang lapar

Berikan pakaian kepada mereka yang telanjang

Berikan tempat berteduh kepada mereka yang kehujanan

(40)

PENGEMBANGAN PRIBADI

• Di mana? Keluarga, universitas, masyarakat

• Wilayah? Kedokteran, disiplin lain

• Bagaimana? Perkuliahan, partisipasi

• Sumber? Buku teks, jurnal, perkuliahan, teman sebaya,

pasien

?

(41)

SANKSI DAN INSENTIF

• Imbalan finansial: Di Belgia bonus 4% dari gaji

• Publikasi daftar nama dokter yang berhasil mencapai

persyaratan dalam progam pengembangan profesional

di UK Royal College of Obstetrician and

Gynaecologists

• Kontrak wajib dengan rumah sakit dan penjamin di

Italia, Luxembourg, dan Portugal

(42)

Seorang pembelajar

seumur hidup yang sukses

yakin bahwa

• Perilaku adalah segalanya

(43)

KEBIASAAN

• Memproyeksikan hasil akhir dalam benak

• Menerima tanggungjawab untuk pembelajaran pribadi

• Melihat masalah sebagai tantangan

• Memiliki kemampuan bahwa dirinya berkompten dan

memiliki kemauan sebagai pembelajar yang efektif

• Menciptakan cara belajar sendiri

• Memanfaatkan teknologi untuk kepentingan belajar

(44)

Kontrak

Belajar,

Tuliskan!

• Tujuan

• Hambatan

• Perangkat belajar

• Sumberdaya bantuan

• Cara mencapai tujuan

• Mulai

(45)

Akhirnya …

“Selalu ada kecenderungan untuk menyepelekan karakter pribadi karena sulit diukur, serta membesar-besarkan indikator yang lebih mudah diukur dalam mencapai prestasi akademik.”

Cohen (2002)

“Mahasiswa cenderung untuk menginternasilir dan meniru pola perilaku dari orang-orang di sekitar mereka, yakni cara mereka melihat dan memperlakukan orang lain dan bagaimana mereka sendiri diperlakukan.”

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat- Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan antara Terpaan Berita Negatif BPJS

Dari hasil pengujian load test , diketahui pula bahwa pertambahan jumlah gen dan relasi tidak berpengaruh pada kebutuhan memori algoritma likelihood weighting dan Markov

Peraturan Gubernur Jambi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan

Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Estafet Writing dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Kelompok pertama memandang kemunduran umat Islam disebabkan oleh sikap dan perilaku mereka yang telah menyimpang dari ajaran Islam yang murni yang terdapat dalam teks (baca:

AICS - Inventarisasi Bahan Kimia Australia; ASTM - Masyarakat Amerika untuk Pengujian Bahan; bw - Berat badan; CERCLA - Undang-Undang Tanggapan, Kompensasi, dan Tanggung Jawab

If you apply the regular version to a paragraph, then select a word in that paragraph and click the B button in the Property Inspector to make that text bold, the web browser won’t

Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada isolat Bone media ampas tahu dan beras memberikan pengaruh lebih baik secara signifikan terhadap produksi spora