Proposal Disertasi
Model Latihan Lari, Lempar dan Lompat Berbasis Multilateral
untuk Usia Sekolah Dasar
Disusun oleh :
RIZKY NURULFA
Proposal ini dibuat sebagai salah tugas mata kuliah metodologi
penelitian
PROGRAM DOKTORAL PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
▸ Baca selengkapnya: tujuan olah pikir/sukma/rasa dalam latihan dasar teater adalah untuk ...
(2)ii
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK...
i
RINGKASAN...
iii
LEMBAR PERSETUJUAN...
v
LEMBAR PERNYATAAN...
vi
KATA PENGANTAR... .
vii
DAFTAR ISI...
viii
DAFTAR TABEL...
ix
DAFTAR GAMBAR...
x
DAFTAR LAMPIRAN...
xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...
1
B. Fokus Penelitian... ...
6
D. Perumusan Masalah...
6
F. Kegunaan Penelitian... ... 6
BAB II. KAJIAN TEORITIK
A. Konsep Pengembangan Model...
7
B. Konsep Model Yang dikembangkan...
10
C. Kerangka Teoritik...
18
D. Rancangan Model...
21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian... ...
22
iii
C. Karakteristik Model yang dikembnagkan...
22
D. Pendekatan dan Metode Penelitian...
23
E. Langkah- langkah Pengembangan Model ....
24
DAFTAR PUSTAKA... ....
30
C.
Karakteristik
Modelyans
dikembnagkan... D" Pendekatamdan
MetodeFenelitian
E.
Langkah- langkah Pengembangan
frf,odel ....nA,FT,s,R PUSTAKA 2,4 23 24 30 ut
e .
Karakteristik
Modelyang
dikenrbnagkan... D.Pendekatan dan
MetodePenelitian
E.
Langkah- Iangkah Pengembangan
llflodel ....NAFTAR PUSTAKA tz. 23 24 3CI ilt
KATA PENGANTAR
Puji
syukur
kehadirat
ruhan yang
Maha
Esa
atas
rahmat
dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposalmini.
proposalini
ditulis
untuk memenuhiTugas
mata kuliah
metodologi penelitian padaprogram pasca
sarjanajenjang
s-3.
Adapun proposal
ini
berjudul ModelLatihan
Lari,
Lempar, Lompat Berbasis
Multilateral UntukAnak
sekolah DasarPeneliti menyadari bahwa dalam proses penulisan
proposal
ini masihjauh
dari
kesempurnaan.
Peneliti
mergharapkan
pula
masukan
untuk pengembanganmodel
lari
cepat yang
penelitibuat. semoga proposal
inidapat
bermanfaat
bagi
peneliti
dalam
menjarani tr.rgas
dan
yangmembacanya.
Jakarta, 1 Juni 2018
RZN
ffiAffi I
PENBAHULUAN
A"
Latar Belakang
MasalahAnak-anak bukan hanya
sekedar
bentuklebih kecil
orang dewasa.Anak memiliki
kemampuandan
kebutuhan yang sangat khusus.salah
satu persoalan utama dalam olahraga anak adalah kurangnya pengetahuan padapihak
pelatih
dan
orangtua tentang bagaimana anak-anak tumbuh
dan berkembang.Mengerti akan
tahap-tahap tumbuh kembangadalah
sangat bergunabagi
pelatih. Anak-anakdapat
menikmati hal-hal yang disuguhkan sebagai permainan dan mereka belajar banyak hal. Permainan dapat menjadi alat yang berguna bagi pelatih untuk digunakan demi kepentingannya.Olahraga atletik untuk anak-anak
tidak
hanya berorientasipada
hasiltetapi
juga
berorientasipada
pengaraman.Dapat berlari, lempar,
lompat, lebih cepat dari anak lain, untuk dapat melompat tinggi, lebih tinggi dari anaklain dan dapat melempar jauh, lebih jauh dari anak lain, ini menghasilkan rasa kepuasan, Kepuasan yang
dapat
diperolehsetiap
anak, bukan hanya anaktercepat dan terkuat saja yang dapat merasakan kepuasan tersebut.
Sering kita dengar olahraga prestasi perlu dikenalkan pada anak sedini
mungkin. Padahal disitu latihan masih berbentuk multilateral
dan
pengenalanpada atletik
ini
berguna untuk mengembangkan kemampuan keterampilan4
I
secara menyeluruh. Semua nomor atletik diberikan dalam bentuk latihan baik
itu lari, lempar, jalan dan lompat.
Bentuk permainan adalah bagian utama dalam pembelajaran gerak di
sekolah dasar.
Untuk membuat pembelajaranyang
menarik, pelatih harusmembuat design
pembelajaranyang
menyenangkan, pembelajaran harus dibuat agar setiap siswa dapat mengembangkan percaya diri dan kompetensiyang dimilikinya. Permainan dalam latihan yang menantang dan memberikan pengalaman baru sangat disukai anak.
Kids athlefics
merupakancabang
olahragaafletik
yang dikhususkanuntuk
anak usia 5-11
yaitupada
tahap SekolahDasar
(SD).Jenis
cabangolahraga
ini
diperkenalkan
secara global
pertama
kali
oleh
IAAF(lntemational Association
of
Athletics Federation) pada tahun
2005.
Dilndonesia
kemudian disebarkan
ke
sekolah
sekolah
dasar
melaluipendidikan
dan
pelatihanoleh
Pusat
PembinaanAtletik
Petajar (PPAP).sebagai
ibu dari
semua
cabarg
olahragasudah pada
tempatnya atletikmenjadi cabang olahraga
wajib
bagi
pelajar sekolah dasar.
Departemen Pendidikan Nasionalpun
menyetujui anjuranPB
PASI agar cabang
atletik yang dimainkanadalah
Kids athlefics yaitu program pembinaan afletik bagi aflet usia pelajar sekolah dasar sesuai dengan kebijakanIAAF.
Sekarang inipenggunaan
Kids
athletics
telah
menyebar
ke
sekolah-sekolah dasar diseluruh lndonesia. Bahkan padatiap
even Pekan olahraga Pelajar Daerah(POPDA),
baik
dari
tingkat
kecamatan, kabupaten maupunpada
tingkat?
provinsi,
jenis
olahraga
ini
selalu
dipertandingkan.
Nomor-nomor perlombaannyaadalah
Sprint/Hurdles
Shuttle
Relay
(Kanga's
Escape), Foruard Squat Jumps (Loncat Katak), KidsJavelin
Throviing (Lempar Turbo) dan Formula One (Lari, Rinkngan, Slalom).Dari
keseluruhannomor yang
dipertandingkan mempunyaisifat-siht
yang
menyenangkanbagi
peserta
didik
sehingga
dalam proses
belajar mengajarakan lebih efektif
untuk memberikandasardasar materi
atletik.Materi
Kids athleficsini
telah diajarkan oleh guru pendidikan jasmani seluruhlndonesia.
Tenfu
saja
dengan banyak
pertimbangan,
selain
lebihmenyenangkan
bagi
peserta
didik
karena
merupakanhal
yang baru
jugakarena
kreatiMtas
guru
pendidikan
jasmani
dir{i
untuk
dapat mergembangkan permainan-permainanyang lebih
banyak dengan alat-alat yang ada.Nomor
perlombaan,tingkatan
usia dan
petunjukjenis
latihan yangharus
dilakukananak
memangtelah
dijelaskandi
peraturanL{AF
tentangkids
athletics
ini,
selanjutnya penyusunanbentuk- bentuk latihan
dapat disesuaikan dengan tujuandan
kebutuhananak
dengan kondisidan
situasidilapangan.
Akantetapi
pada
umumnya
pelatih masih
kesulitan
dalammembuat program latihan yang berkesinambungan.
Saat
ini
penelitisedang
mengembangkankids
athleficsdi
sekolah-sekolah
berkurikulum Nasionaldan
lntemasionaldi
Jabotabek,fakta
yang4
peneliti
temukan dilapanganadalah bahwa
kebutuhangerak anak-
anakdisekolah tersebut sangatlah tinggi,
akan tetapi
waktu yang
disediakan sekolah untuk kegiatan olahragadan
aktivitasfisik
sangat sedikit, sehinggaanak-anak
cenderungmengikuti kegiatan aktivitas
fisik
melalui
kegiatantambahan
perorangan ataupun ekstrakurikuler,
salah
satunya
melalui kegiatan ekstrakurikulerkrds
athletics yang peneliti dan tim dirikan disekolah tersebut.Dalam
upaya untuk mensosialisasikankids
athletics
ini
menjaditantangan
bagi
peneliti adalah tujuan pemenuhan gerak anak unfuk mengikuti kegiatan ektrakurikulerdi
sekolahberbeda
dengantujuan
anak
mengikuti kegiatan klubkrds
athletics diluar sekolah.Hal ini
disebabkan oleh adanyatujuan yang berbeda diantara
ke
dua tempat tersebut, fujuan anak mengikultikegiatan ekstrakurikuler
kids
athletics adalah bukan untuk belajar gerak dasar atletik melainkan bermain atletik. Pelatih harus mengkreasikan bentuk latihanlari
ke
dalam
gabungangerak
yarg
beranekaragam
(multilateral) ataupun mengemas permainan dengan alat-alatyang
menarikagar
anak tertantanguntuk mengikuti latihan lari, lempar, lompat sesuai dengan karakter usia dan kemampuan fisik anak tersebut.
Adapun
judul
penelitian
ini
adalah"Modellatihan
lari,
lempar
danlompat
berbasis latihan multilateral untuk usia sekolah dasar",\
Berdasarkan latar
belakarg
masalah tersebut maka fokus penelitian initerletak
pada
pengembangan model latihan lari, lempar, lompat pada tingkat sekolah dasar dengan berbasis pada konsep pengembangan multilateral.C"
Rumusan
MasalahBerdasarkan latar belakang
di
atas
maka dirumuskan suatu masalahsebagai berikut .
1.
Bagaimana latihanlari,
lempar,lompat berbasis
multilateralpada
anakusia sekolah dasar?
2-
Apakah model latihan lari, lempar, lompat berbasis
multilateral dapat meningkatkan kemampuan lari, lempar, lompat pada anak?D.
Kegunaan
PenelitianAdapun keguanaan dari penelitian ini adalah:
1.
Unfukmengetahui
latihanlari,
lempar, lompat berbasis multilateral pada anak usia sekolah dasar.2.
untuk
meningkafl<anhasil lari,
lempar,lompat pada anak usia
sekolahBAB
IIKAJIAN THORITIK
A.
KonsepPengembangan
ModelPengembangan
model
saat
ini
menjadi
penelitian
yang
sering dikembangkandi
dunia
pendidikan,baik itu
untuk membuatproduk
baruataupun memperbaiki
dan
mengevaluasiproduk yang telah
ada'
Model merupakansuatu gambaran
dari
pada
kenyataanyang dimaksud
untuk menerangkanperilaku
dari
pada
apa
yang
digambarkantersebut'
Modeldirancang untuk
menjelaskanaspek-aspek suatu persoalan atau
lingkuppersoalan
dan
dapat
menjelaskan
hubungan-hubunganyang
penting' Berikut beberapa penjelasandari para
ahli tentang konsep pengembanganmodel
diantaranya
:
lVlenurut
Sugiyono
bahwa
"penelitian
danpengembangan, merupakan
metode
penelitian
yang
digunakan
untukmenghasilkan
produk
tertentu
dan
menguii
keefektifan
produktersebut."lArtinya balnua dengan
metode
ini
maka akan
dihasilkan produk tertentu yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang telah diuji efektifitas dari produk tersebtrt..Penelitian
pengembangandilaksanakan melalui beberapa
tahap, setiap tahapan memiliki tujuan yang akan dihasilkan, tujuan dari tiap tahapan1
Sugiyono, Metode Penetitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2O1O), h.407
d
ini
mempengaruhipencapaian tujuan tahapan
selanjutnya.Borg
&
Gallmenggambarkan tahap Penelitian Pengembangan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Sumber
: Langkah-Langkah Proses Design R&D
:
Borg
&
Gall
Educational Researcfr (UnitedState of
America :Pearson, 2003), h.57I
Menurut
Borg
&
Gall seperti sebagai berikut
(1)
Research
and infsrmation collecting (2) Planning, (3) Develop preliminary form of product,(4), Preliminary field testing (5) Main product revislon, (6) Main field testing (T)
Operasional
product revision (8)
Operasionalfield
testing, (9)Final product revision (1 0) Disse mination and implemenation.2Penjelasan lebih rinci tentang tahapan diatas adalah sebagai berikut .
1.
Riset
dan
pengumpulaninformasi
termasuk pengukuran kebutuhan,studi
literafur, penelitian
dalam
skala kecil dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai,' . t'(
,,'',:'-,.']
..i .', :
2
Borg and Galldidalam Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit, hh. 169-170
r l, 'i r..i'. r t- -* ii ,, :.1 '' , .t :'.. t1 "t. :l ll.-.t. ''
u
2.
Perencanaan
yang
meliputi
menyusun
rencana
penelitianmerumuskan
tujuan,
menetapkansekuen
pelajaranserta
pengujiandalam skala terbatas
3.
Pengembangan
produk
termasuk
mempersiapkan
bahan-bahan pelajaran,buku,
pegangandan
perangkat penilaian
dan
instrumen evaluasi4.
Uji
lapangan produk awal yang melibatkan satu sampaitiga
sekolah untuk mengikutsertakan6
hingga
12
subjek,
pengamatan dilakukan dengan wawancara dan pengedaran angket.5.
Berdasarkanhasil analisis produk awal tersebut direvisi
sehinggamenjadi produk yang lebih baik.
6.
Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang luas7.
Revisi produk berdasarkan hasil uji produk tersebut8.
Uji
lapanganpada
skala yang lebih luas. Pengujian dilakukan melaluiwawancara, observasi dan analisis hasil.
9.
Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisi data uji lapangan terakhir10.
Desiminasi
dan
melaporkan
produk
akhir hasil
penelitian
danpengembaryan.
Melihat
penjelasandiatas
bahwa
terdapat
10
tahapan
penelitianpengembangan, dengan mengikuti tahapan
ini
maka tujuan akhir yaitu untuk10
merupakan
pengembanganmodel
latihan
lari
cepat anak
didapat
dan dipertanggungjawabkan, sehingga dapat digunakan sebagai program latihanlari cepat untuk anak-anak di tingkat sekolah dasar.
B.
Konsep ModelYang Dikembangkan
Model
Latihan
Lari, Lempar,lompat berbasis multilateral
Pengembangan
model
latihan
adalah
merupakan proses
jangkapanjang
secara
kontinu
dan
berubah
secara
terus
menerus,
karena pengembanganmodel latihan berkaitan dengan
pengembangan atletnya,Model tersebut harus dievalusi dan dimodifikasi secara kontinu dalam melihat
respon
ilmu
pengetahuan,
level
perkembangan
atlet dan
pengukurankemajuan aflet.3 Pengembangan model latihan diawali dengan menganalisis
secara
detail
literatur keilmuancabang
olahraga dengan karakteristik fisikatlet.
Pengembangan
model
yang
dikembangkan
dalam
penelitian
iniadalah latihan
lari cepat
dengan berbasispada
peffiembangan multilateral.Pengertian
Multilateral dikemukakan
oleh
Johansyah
Lubis
sebagai pengembanganfisik
secara
keseluruhana. Melalui pengembarlganini
anak-anak
melalukan gerakan
alami serta
pengembanganbiomotorik
sepertikecepatan,
flexibilitas, kelincahan, koordinasi
serta
keseluruhan
aspek3
Johansyah Lubis. Panduan Pmktis Penyusunan Program Latihan ( Jakarta : Kharisma
. Putra Utama, 2013), h.20
* tbid, hh. tz-t+
11
kebugaran secara umum. Hal serupa dikemukakan oleh James Tangkudung
bahwa
pengembangan
multilateral
penting
bagi
anak-anak
untuk mengembangkan berbagai keterampilandasar
yangdapat
membantu anakmenjadi
atlet dalam
memenuhilatihan cabang olahraga
khusus.s Latihandasar yang
dikembangkan diantaranya
adalah
larit jalan,
melompat,melempar, menangkap, berguling dan menjaga keseimbangan.
Latihan Multilateral dapat diartikan sebagai suatu proses latihan yang
berisi
tentang berbagai kegiatan keterampilan
dasar
berbagai
cabang olahragadan
kemampuan motorik yang disajikan dengan urutian yang khasdalam safu sesi6
.
Berbedadengan
ratihan ratihanpada
umumnya, dalam latihan multilateral satu sesi terdiridari
beberapa latihan gerak dasar ataupungerak dasar cabang
olahraga.Hal
ini
akan
memberikananak kaya
akangerak dasar
dan
pengalaman gerak terhadap anak.Konsep Pergembangan
model yang
disusun
oleh
peneliti
dalam melatih lari cepat pada anak dengan berbasis latihan multilateral berisi latihan gerakdasar
lari yang dikombinasikan dengan gerakan dasar, lompar,lempar,tangkap, keseimbangan,dan komponen biomotorik lainnya
C.
KERANGKA TEORITIK 1.Lari
Cepatu
Jame= Tangkudung dan Wahyuningtias Puspitorini. Kepelatihan Olahraga pembinaan ^ Presfasi Olahraga ( Jakarta : Cerdas Jaya,2012), h.
g "Ria Lumintuarso, Op. crl.,h.72
12
Berlari merupakan gerak yang sering dilakukan disetiap aktiMtas fisik yang memerlukan perpindahan tempat dengan
kecepatan, seperti dijelaskan sebagai berikut :
Nomor
rari
jarak
pendek
merupakan nomor
yang
membutuhkankekuatan
dan
kecepatan maksimar
dari garis
sfarf
hingga
garis
finish. Pengertianmengenai rari
jarak
pendek adarah ,,semua nomor rari
yang
dilakukan dengan
kecepatan
penuh, sepanjangjarak
yang harus ditempuh,,T
Dengan demikian bahwa rari
jarak
pendek
memerrukankecepatan
yang
maksimal pada jarak yang ditempuh seorang pelari.
1). Teknik Lari Cepat
gpnng
a). sfarfUntuk
lari
jarak
pendek, sfarf yang
digunakan adarah sfarf jongkok yang dibagi dalam empat fase
b). Posisi bersedia c). Posisi siap
d). Fase
dororgtdive
Pada saat
aba-aba seorangailet
harus konsistenreaksi dengan cepat.
Atlet
tersebut harus segera pindah, dengan cara yang terkontror,dari
posisiTKementerian
Pendidikan. dan Kebuday aan
,
Pendidikan Jasmani otahraga dan Kesehatan (Jakarta : pusat Kurikutum penerbitan Kemendikbud-13
siap
ke
posisi ya baik itu menggunakan pistol atau pluitagar
tidak tertinggaldi startblok.
e). Fase percepatan
Tujuan
lari
cepat adalah untuk
memaksimalkankecepatan
horizontal,yang
dihasilkandari
doronganbadan
ke
depan. Kecepatanlari
ditentukanoleh reaksi pada
saat keluar
start, panjang langkahdan fekuensi
langkah(umlah langkah
persatuanwaktu). Oleh karena
itu,
seorang pelari
spint
harus memiliki kemampuan tersebut.2.
Adapun macam{nacam lempar
dalamatletik
antara lain:Lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil. Berikut adalah pemaparan
yang lebih
mendetail mengenai macam-macam nomor lempar dalam afletik beserta penjelasannya,a. Lempar Cakram
Lempar cakram termasuk dalam salah
satu
cabang olahraga
atletiklempar. Cakram yang digunakan memiliki ukuran diameter sebesar 220 mm serta memiliki berat sebesar
2
kg
untuk lempar cakram pria dan 1kg
untuk wanita. Lempar cakram dipertandingkan mulaidari olimpiade
pertama pada tahun 1896 diAthena, ibu kota Negara Yunani.Ada
beberapa
teknik
dan cara
khusus unfuk melemparsebuah
cakram.untuk melempar cakram dengan benar, maka tentu memegarg cakram harus benar terlebih dahulu. Cara memegarg cakram ada tiga tahapan, yaitu:
14
Pertama, posisi berdiri membelakangi arah lemparan.
selanjutnya,
posisi
lenganketika
memegangcakram
adalah diayunkanke
arah
belakang kanandan diikuti
oreh gerakan badan dengan menekuk kaki kanan. Hal ini diperuntukkan agar berat badan sebagian besar beradadi
sisi
kanan' Setelahitu
ayunkan cakramAnda
ke
kiri,
kendorkankaki
Anda dan tumit diangkat.Terakhir, lempar cakram 30 derajat tepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badandan lepasnya
cakram harus diikrrti dengan
condongnya badan ke depan.
b. Lempar Lembing
Lempar lembing juga termasuk olahraga afletik nomor lempar.
olah
raga lempar lembingini
adarah orahraga afletik yang menggunakan rintasan dan lapangan.Pada olah raga
lempar lembingini, aflet
lempar lembinguntuk
mengambil
ancang-ancangharus berlari
terlebih dahulu
pada
lintasan. Kemudian,atlet
mulai melemparkan lembing padaarea
atau lapangan yang panjang lebarnya sudah ditentukan.Olah raga lempar
lembingini
memiliki beberapa perbedaan dengan cabang olah raga afletik lempar lainnya.Gaya atau style yang digunakan pada olahraga lempar lembing
ini
memang sudahditentukan jenisnya.
Terdapat dua
jenis
awnan yang harus
digunakanoleh aflet
orahraga lempar len'lbing
di
mana selain duajenis
gaya ini, maka gaya tersebut tidakboleh
digunakan.Jenis gaya yang pertama harus
dilakukanadalah
gaya,t tr_ IJ
silang atau yang
seringjuga dikenal
dengancross step'
sedangkan gaya kedua adalahgaya
berjingkat yangsering
disebtrt dengan istilahhop
step'sebelum atlet
melemparkan lembing,maka posisi siku
diletakkan sedekat mungkin dengan lembing yang dipegang'c. Tolak Peluru
Ada
beberapa hal dan teknik dasar yang perlu
diperhatikandalam
tolak peluru. Beberapadi
antaranya adalah bagaimana teknikteknik
memegang peluru yangbaik dan
benar.Ada
3
teknik memegang peluru dengan benar caranya Yaitu:Renggar-gkan
jari-jari
tangan, sementiarajari
kelingkingsedikit
ditekuk danposisikan jari kelingking tersebut berada di samping peluru'
Posisikan
ibu
jari
senyaman
mungkin.dan
sewajarnya
saja' Hal
ini dikarenakan kekuatanjari
setiap orang yang berbeda' maka
untuk orang yang beriari kuat dan panjang caranya juga berbeda'Kemudian posisikan
jari-jari
denganrapat
dan letakkan ibujari
di
samping' posisikan jari kelingking ada di samping belakang peluru'sedangkan untuk teknik meletakkan Peluru
adalah
peluru dipegang dengan salah satu cara yang telah dijelaskandi
atas. Pertama letakkan peluru padabahu
dan
pelurutersebut
menempelpada
leherdi
bagian samping' siku
tanganyangsedangberadadalamposisimemegangpelurudiarahkanatau
16
dibuka
ke
samping, sedangkan tangan yang lain berada dalam kondisi rileksdi samping tubuh.
Awalan
yang
perlu diperhatikan
saat
melakukantolak
peluru
adalah pengaturanletak kaki.
Tempatkan
kaki
kanan
di
muka batas
belakang lingkaran, kemudian letakkankaki kiri
di
samping
kiri
dengan lebar
yang sebandingdengan lebar badan
dan
segaris dengan arah
lemparan yangakan
dilakukan.Ketika kaki
kanan mendarat,maka badan
lama kelamaanakan
menjadi condongke
arah samping kanan,di
mana bahu kanan akan lebih rendah dari bahu kiri. Posisikan lengan masih sama pada posisi semula.Ketika
melakukan tolakan peluru
maka
harus
diikr,rtidengan
gerakan menolak. Untuk melakukan tolakan atau doronganpada
pelurumaka
harus beradadi
satugaris
lurus. Sr"dut lemparanpada tolak
peluru harus kurang dari 40 derajat.Untuk
sikap
akhir setelah melakukan tolakan, maka atlet akan melakukangerakan
melompatsebagai
tujuan untuk pertr,rkarankaki
kananke
posisidepan.
Bersamaan dengan mendaratnyakaki
kananke
depan
maka tarik kaki kiri dan lengankiri ke
belakang agar keseimbangan badan tetap terjaga.Setiap
olahraga pasti memiliki kemungkinan untuk didiskulifikasi, begitu pundengan tolak peluru. d. Lontar tvlartil
Lontar martil adalah salah safu cabang olahraga afletik nomor lempar yang sering diperlombakan pada ajang olahraga nasional maupun ajang olahraga
17
intemasional.
Ada
beberapa
Teknik Dasar
Lontar Martil
yang
harus diperhatikan, dipelajari dengan benardan
dikuasai oleh seorang pelempar.Beberapa diantaranya adalah
posisi
awalan
dan
ayunan, putaran
dantransisi,
fase
akhir
dan
lemparan.Unfuk lebih jelasnya
apa
yang
harus dipelajaridan
dikuasai, berikutini
akan dijelaskan teknik dasar lontar martiltersebut :
Awalan
dan
ayunan-
Teknik yang
pertamayang
harusdikuasai
terlebih dahuluoleh seorang atlet lontar martil adalah teknik
awalandan
ayunan.Teknik
awalandan ayrnan ini
diawali dengan memegang martilpada
tuasdengan
menggunakan tangankiri
kemudian ditutup dengan tangan kanan.Kedua
ibu
jari
berada pada posisi saling menfllang. sebelum
pelempar mengayunkan martil sebagai ayunan awal, letakkan martidi
bagian belakangpelempar atau di bagian atas tanah sebelah kanan.
Putaran dan transisi
-
Ketika martil beradadi
titik terendah, maka pelemparakan
mulai berputar dengan tumit tungkai
kiri
menjadi poros hingga
sipelempar mengahadap
ke
arah depandari
lingkaran tersebut dan kemudiansi
pelemparakan
melanjutkan dengan memutarnya kembalidi
atas telapak kaki bagian depan sampai kembali ke arah semula.Fase akhir
-
Hal ketiga yang
harusdikuasai oleh
pelempar lontar martil adalahfase akhir. Pada fuse akhir
ini
ketika
putaran belum berakhir atauketika
martil belum mencapaititik
terendahnya,maka
pelempar akan mulai18
menarik martilnya dan putaran martil akan dipercepat ketika bergerak ke arah
bawah agar putaran tubuh bagian bawah dapat bergerak lebih cepat.
Lemparan
*
Hal
keempatyang
harus dikuasaioleh
pelempar lontar martil adalah lemparan. Padafase
ini,lemparan
dilakukan dengan kedua tungkai yang kuat dan lurus,di
mana badan lebih condong ke depan dengan kepalamerebah ke belakang atau seperti posisi tengadah. Ketika martil berada pada
posisi siap
untuk manwer, maka pelempar harus fokus memandang ke arahlemparan, setelah
itu
mengangkatkedua lengan
di
akhir
gerakan
dan pandangan fokus terus ke arah martil.3.
Karakteristik
KemampuanFisik
AnakSekolah
DasarCiri
siswa usia
sekolah
dasar
adalah
bergerak.
Setiap
anakmenggunakan seluruh waktunya unfuk bergerak,
yaitu gerakan kasar
yang menggunakansebagian
besar
tubuhnya,seperti berlari, melompat,
danmelempar.
la
juga
melakukangerakan fubuh yang bersifut
keterampilan terbatas, seperti menggunting, merempel, dan mendorong.Seiring dengan pertambahan usia dan dipengaruhi oleh faktor latihan, gerakan-gerakan
tersebut akan menjadi semakin sempuma. Hal
tersebutjuga
diiringi dengan jumlah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan ukuran tubuh masing-masing siswa. Kebiasaan memakan berbagai macam makanan1g
Ciri
masa
kanak-kanakakhir
(
6-12
tahun) menurut Ahmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin:1.
Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari2.
Membentuksikap
yang sehat terhadap dirinya sebagai organisme yangsedang tumbuh kembang
3.
Belajar bergaul dengan teman sebaya4.
Mengembangkan siskap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi sosialsPada
fase
ini
disebut
juga
masa
transisi,
anak
mulai
dapat mengkombinasikandan
menerapkan keterampilangerak dasar
yang terkait dengan performanyadalam
aktivitasjasmani baik secara
individu maupunbersama kelompok.
Secara umum karakteristik anak pada usia ini 6-10 memiliki kesamaan akantetapi perbedaan
latar belakang anak yang menjadikan
karakteristikanak yang
mengikuti
ekstrakurikuler
afletik
di
sekolah
Singapore lnternasionalini
beragam
karena mereka berasaldari
etnis yang berbeda-beda, dengan keanekaragamanini dan iklim
kompetitif yang mereka miliki,sehingga
anak- anak
di
sekolah
ini
sangat menyukai permainan
yangmenarik
dan
menantangbagi
mereka. Anak-anakdisini akan
menunjukankejenuhan
dan
ketidaksukaan mereka terhadap hal yang membosankan dan8
Ahmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin, Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung :Refka Aditama, 2013), h. 19
tidak
menarik
khususnya
pada
materi
lari
cepat, karena
gerakannyaberulang-ulang sehingga anak- anak merasa kelelahan.
Untuk
itu
pelatih perlu
mengemas
latihan
yang
sesuai
dengankakaterisitik
serta
mengakomodasi
kebutuhangerak anak yang
sesuaidengan
tujuanpelatih dalam
mengajarkanlari,
lempar,lompat pada
anakusia 6-10 tahun.
D.
Rancangan ModelRancangan
atau
desain model
yang
peneliti
kembangkan adalah rancangan pengembangan yang dikemukakan Borg and GallGambar
2.15:
RancanganDesign
R& D Borg & GallSumber
:
Borg and Gall, Educational Research
(
United Sfafes of
BAB
IIIMETODE PENELITIAN
A.
Tujuan
PenelitianPenelitian
ini
bertujuanuntuk
mengembangkanmodel latihan
lari, lempar, lompat pada anak tingkat sekolah dasar.1.
Mengembangkanmoder pergembangan rari,
rempar,rompat
berbasis multilateral untuk anak usia sekolah dasar.2. Meningkatan hasil lari, lempar, lompat siswa
untuk
anak sekolah dasar.Tujuan
akhir
dari
penelitian
ini
adalah untuk
menghasilkan model latihanyang dapat
digunakandalam proses latihan kids
athte#cs ataupun pembelajaran atletik khususnya pada materi lari, lempar, lompat.B.
Tempat danWaktu penelitian
1. Tempat danSubyek
penetitianPenelitian
ini
dilakukanuji
lapargan
produkawal, uji coba
lapangan awal dilakukandi
Singapore lntemational School Pantai lndah Kapuk JakartaBarat
2.
Waktu
Penelitianwaktu
penelitian pada penelitian ini setelah proposal ini disetujuiC.
Karakteristik
Modelyang Dikembangkan
Produk
ini
merupakanmodifikasi
latihanlari,
lempar, lompat dalambentuk permainan berbasis
multilateralyang
rencananyaterdiri
da1
35 bentuk model latihan. Adapun karakteristik latihan lari, lempar, lompatdisini 59
22
adalah
permainanyang akan
di
dominasi oleh
gerakankaki dan
gerakan tangan yang mengarah pada gerakan lari, lempar, lompat.D.
Pendekatandan
Metode PenelitianMetode yang akan digunakan dalam penelitian
ini
adalah penelitian danpengembangan
(
researchand
developmentI
(R&D)
yaitu yang bertujuanmenghasilkan produk tertentu yang dianggap andal karena telah mengalami
pengkajian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Rancangan Model Rancangan
atau
desain model
yang
peneliti
kembangkan adalah rancar€an pengembangan yang dikemukakan Borg and GallGambar
3.1
: RancanganDesign
R& D Borg & GallSumber
:Borg and Gal| Educational Research ( United Sfafes of America :Pearson Educatian, r983r, h.589
(1) Research and information collecting (2) Planning, (3) Develop pretiminary
form
of
product, (4), Preliminaryfield
testing(5)
Main product revision, (6)l3
Main
field
testing
(T)
operasionar
product
revision(g)
operasronat
fietdtesting, (9)Final product revision (10) Dissemination and implemenation.
E.
Langkah- langkah pengembangan
ModelPenelitian
pengembangammodel
latihan
lari,
lempar, lompat
ini dilaksanakan melalui10 tahap, seperti yang
dikemukanyang
dimodifikasidan
dikemas sesuai dengan
kebutuhan peneritiandan jeraskan
sebagai berikut:1.
Penelitian Pendahuluan
Penelitian
pendahuluandilakukan
untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan.2.
Perencanaanpengembangan
ModelDisini peneliti
memaparkan rancanganmodel,
langkah-langkah kerjayang
ditempuh
oleh
peneliti
dalam
membuat
produk, peneliti
juga menentukankriteria kualitas
keralidan,kepraktisandan
keefektifan modelserta
menjelaskanteknik yang
digunakan unfuk mengukur kualitas model tersebut.3.
Validasi, Evaluasi dan
Revisi ModelValidasi desain
adalah
proses
kegiatan untuk menilai
apakahrancangan
produk
secara
rasional
lebih efektif
dibandingkan
yang sebelumnyaatau
tidak.
penilaian
ini
belum
melihatfakta
dilapangan. uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manates
dapat24
mengukur dengan tepat aspek
yarg
akan diukur. Berdasarkan pada hasil testersebut maka
uji
validitas
dari
tes ini
adalah dengan
menggunakan ujijustifikasi
ahli.
lnstrumen
yang telah dibuat
selanjuhrya dikonsultasikankepada
para
ahli
(
pakar) peratih afletik,
ahli
pembelajaran pendidikanjasmani dan ahli belajar motorik. 1). Telaah Pakar { Expert Judgement)
Peneliti menjelaskan prosedur
dan
hasil telaahpakar
yang dilakukanoleh para
pakar yaitu dengan
mencermatimodel yang
di
kembangkan,kemudian
para
pakar
memvalidasimodel tersebut
serta
memberikan masukan oleh pakar, kemudian direvisi.2). Uji coba kelompok kecil (Smatt Group Try
aufl
setelah
di
validasi
dan
peniraian terhadap produk
yang
akandikembangkan. Kemudian produk
awal
diuji
cobakan untuk
mengetahuitingkat
ke
efektifannyamaka
di
lakukan reMsioleh
penelitidan
berdiskusidengan para ahli atletik seperti dosen dan
pelatihserta guru
pendidikan jasmani maupun siswa melalui uji coba produk pada kelompok kecilDilakukan untuk mengumpulkan
data yang
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan produk.3) Uji coba lapangan kepada ketompok besar
(
Fietd Try OuQDilakukan untuk menguji model latihan
lari,
lempar, lompat
pada subjek uji coba yang menjadi sasaran peneltian. Setelahdi
lakukan uji cobakelompok
besar, maka
dilakukan
revisi
berdasarkan penilaian
expert judgemenf untuk dilakukan uji efuktivitas di sekolah lainnya.4) lmplementasi
lmplementasi penelitian
ini
direncananandapat
digunakanoleh
parapelatih Atletik Anak melalui forum seminar/ penataran.
h. Menetapkan Jenis Data
Data yang digunakan pada pengembangan model latihan lari, lempar,
lompat adalah kualitatif dengan cara mengubah data kualitatif ke kuantitatif.
i.
Menetapkan lnstrumen Pengumpulan DataPeneliti
merupakan instrumen
karena peneliti
sekaligus
sebagai perencana,pelaksana,
pengumpuldata,
penganalisis,penafsir
data
dan pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya menggunakan :a)
Kuisioner kebutuhan siswa dan pelatih atletik anak.
Kuisioner evaluasi dari ahli /pelatih afletik dan ahli/ guru pendidikan jasmanio
Data Tes awal dan Akhir Hasil lari, lempar, lompatadalah sesuafu alat pergumpul data dan sebagai dasar penilaian tentang seseorang atau objek.as
Definisi konseptual
48
to
Gerak dasar lari, lempar, lompat bagi siswa dasar merupakan salah satu
aktivitas pengembangan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Definisi Operasional
Yang
dinilai
dalam
melakukantes
lari,
lempar, lompat
Teknik Analisis dataTeknik analisis data yang
digunakan disesuaikan dengnjenis
datayang
dikumpulkan.
Pada tahap
pengembarqan beberapa
pendekatan analisis yang digunakan.
Pelaksanaandan hasil
pengembangandsain model
di
deskripsikan dalam bentuk sajian data, kemudian dianalisis secara kualitatif.
Pada
uji
coba
terbatas,
hasil
uji
coba
penerapan desain
modeldianalisis dengan pendekatan kualitatif
r
Pada uji coba kelompok besarjtga
dilakukan teknik kualitatif.Penelitian pengembangan
ini
menggunakanteknik
analisis deskriptif kualitatifyang
diperolehdari
hasil
penyebaran angket evaluasidari
ahliatletik
dan ahli
pembelajaranpendidikan jasmani
dan
pelatih
atletikSAFTAR PUSTAKA
Ambarukmi,
Dwi
Hatmisari.
Pelatihan
Pelatih
Fisik
Level
1,
Jakarta Kementrian Pemuda dan Olahra ga, 2002 .Balyi,
lstran.,
Richard
Way
dan
Colin
Higgs.
Long-Term
AthleteDevelopmen{
United States of America: Human Kinetics, 2013.Bompa,
Tudor
o.
Peiodization
Theory
and
Methodotogy
of
rraining
United States of America
:Human
Kinetics, 2009.Borg,
walter
Rand
Meredith DamienGall.
Educational Research
United States ofAmerica:Pearson
Education, 1983.Lubis, Johansyah. Panduan Praktis Penyusunan Program
Latihan
Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2A13.
Lumintuarso,
Ria.
Peralatan olahraga
Anak
(
yogyakarta
:uNy
press, 2011Muller, Harald
dan
Wolfgang
RiEdorf. ts8N,2001.Run Jump
Throw.
SpringPurnomo,
Eddy
dan
DapanAlfumedia,2011.
Dasar-Dasar
GerakAtletik.
Yogyakarta :Putra, Nusa. Researh and Development. Jakarta
:Raja
Grafindo persada, 2011.Sanjaya, Wina. Penelitian pendidikan. Jakarta : Kencana, 2O1A
Saputra, M. Yudha. Konsep Dasar
Atletik.
Jakarta :Direktorat Jendral Olahraga, 2001.
sidik,
Dikdik 7afar. Mengajar
dan
Melatih
Attetik
Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010.Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Alfabeta,2010.
Sukadiyanto, dan Dangsina. Pengantar
Teoi
dan MetodalogiMetatih Fisik
Bandung : Lubuk Agung, 2011.Sukmadinata, Nana syaodih. Metode Penelitian pendidikan
Rosda,2010.Tangkudung, James dan Wahyuningtias Puspitorini . Kepelati h
an
Ol ah ragaPembinaan
Prestasi Olahraga, Jakarta : Cerdas Jaya,2012
Tim
Program
Pascasarjana.
Buku
Pedoman Penulisan
lesis
danD i sertasi . Jaka rta : Pascasarj ana,2A1 2.