• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 di SDN 7 Cibogo Kecamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 di SDN 7 Cibogo Kecamatan"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI

PERBANDINGAN DAN SKALA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 di SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Lian Yulianti

1003537

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(2)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI

PERBANDINGAN DAN SKALA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 di SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Lian Yulianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Lian Yulianti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together ... 9

1. Model Cooperative Learning ... 9

2. Langkah-langkah Model Cooperative Learning ... 10

3. Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together ... 11

B. Pemecahan Masalah Matematis ... 14

1. Makna Masalah ... 14

2. Macam-macam Masalah dalam Matematika ... 15

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 16

4. Proses dan Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 18

(5)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Matematika ... 19

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah ... 21

3. Perbandingan dan Skala ... 22

D. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian ... 25

B. Model Penelitian ... 25

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 27

D. Prosedur Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ... 39

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 40

a. Perencanaan pembelajaran ... 40

b. Pelaksanaan tindakan 1 ... 41

c. Pelaksanaan tindakan 2 ... 44

d. Observasi ... 47

e. Refleksi ... 52

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 54

a. Perencanaan pembelajaran ... 54

b. Pelaksanaan tindakan 1 ... 55

c. Pelaksanaan tindakan 2 ... 57

d. Observasi ... 61

e. Refleksi ... 65

f. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis ... 66

(6)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perencanaan Pembelajaran ... 70

2. Pelaksanaan ... 71

3. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 73

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Rekomendasi ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 81

(7)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 11

Tabel 3.1 Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus I ... 33

Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus II ... 35

Tabel 3.3 Kriteria Presentase Tingkat kemampuan Siswa ... 37

Tabel 3.4 Interpretasi Gain yang Dinormalisasikan ... 38

Tabel 4.1 Perolehan skor kelompok pertemuan 1 dan 2 ... 46

Tabel 4.2 Hasil Tes Siklus I ... 49

Tabel 4.3 Presentase Penguasaan Indikator Pemecahan Masalah Matematis Siklus I ... 50

Tabel 4.4 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus I ... 50

Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 51

Tabel 4.6 Refleksi Siklus I ... 52

Tabel 4.7 Perolehan Skor Kelompok Siklus II ... 60

Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus II ... 62

Tabel 4.9 Presentase Penguasaan Indikator Pemecahan Masalah Matematis Siklus II ... 63

Tabel 4.10 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus II ... 64

Tabel 4.11 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 65

Tabel 4.12 Gain Siklus I ke Siklus II ... 65

Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa Keseluruhan ... 66

(8)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.15 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

Keseluruhan ... 69

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A INSTRUMEN SIKLUS I ... 81

A.1. Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran Siklus I ... 82

A.2. Lembar Kerja Siswa Siklus I (Tindakan 1) ... 93

A.3. Lembar Kerja Siswa Siklus I (Tindakan 2) ... 94

A.4. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ... 95

A.5. Soal Tes Akhir Siklus I ... 96

A.6. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 98

A.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 100

A.8. Penilaian RPP Siklus I ... 102

LAMPIRAN B INSTRUMEN SIKLUS II ... 103

B.1. Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran Siklus II ... 104

B.2. Lembar Kerja Siswa Siklus II (Tindakan 1) ... 116

B.3. Lembar Kerja Siswa Siklus II (Tindakan 2) ... 117

B.4. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II ... 118

B.5. Soal Tes Akhir Siklus II ... 119

B.6. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 121

B.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 123

B.8. Penilaian RPP Siklus II ... 125

LAMPIRAN C CONTOH HASIL PENELITIAN ... 126

C.1. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I dan II ... 127

C.2. Hasil Tes Akhir Siklus I dan II ... 132

C.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ... 148

(9)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.5. Hasil Perolehan Nilai Tes Akhir Siklus I dan II ... 164

C.6. Hasil Penilaian RPP Siklus I dan II ... 165

LAMPIRAN D FOTO-FOTO KEGIATAN ... 167

LAMPIRAN 5 LAIN-LAIN ... 172

5.a. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing Penyusunan Skripsi ... 173

5.b. Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian ... 174

5.c. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ... 175

5.d Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I ... 176

5.e Kartu bimbingan Skripsi Pembimbing II ... 178

(10)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pemecahan Masalah ... 18 Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart ... 26 Gambar 4.1 Diagram Batang Presentase Ketuntasan Belajar Siswa

(11)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI

PERBANDINGAN DAN SKALA

LIAN YULIANTI NIM. 1003537

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo. Hal tersebut berdasarkan dari pengalaman mengajar di kelas V SDN 7 Cibogo, diketahui hanya 19% saja siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi perbandingan dan skala dengan menerapkan model cooperative learning tipe

numbered heads together. Indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan

pemecahan masalah matematis meliputi: (1) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita, (2) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam gambar geometri, dan (3) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc Taggart dengan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Pada setiap siklus, siswa diberikan tes akhir siklus untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasil temuan yang muncul yaitu perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together sudah terlaksana dengan baik, karena prinsip pada

cooperative learning tipe NHT sudah diterapkan. Pelaksanaan pembelajaran

(12)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

heads together serta menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran

(13)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING NUMBERED HEADS TOGETHER TYPE TO IMPROVE

(14)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah ilmu yang mempunyai peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Menurut James dan James (dalam Ruseffendi, 1996, hlm. 42) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Mata pelajaran Matematika di sekolah dasar meliputi materi pokok tentang bilangan, geometri, pengukuran dan pengolahan data.

Menurut Rusman (2008, hlm. 325) guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan”. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multiperan dari guru.

(15)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

dipisahkan dengan permasalahan yang berhubungan dengan ilmu matematika karena ilmu matematika tumbuh dan berkembang di masyarakat bertitik tolak dari kebutuhan manusia dalam menghadapi persoalan hidup. Matematika merupakan alat hitung yang kita gunakan sehari-hari, baik itu perhitungan yang mudah atau yang rumit sekalipun.

Banyak permasalahan muncul dalam dunia pendidikan di Indonesia mengenai pembelajaran matematika yaitu rendahnya hasil belajar, rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis, atau rendahnya minat belajar dikarenakan siswa menganggap pelajaran matematika sebagai hal yang menakutkan dan sulit untuk dipelajari. Seperti halnya saat penulis melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di tempat penelitian dilakukan yaitu di SDN 7 Cibogo, beberapa siswa kelas V SDN 7 Cibogo berpendapat bahwa mata pelajaran matematika itu sulit dan kurang diminati. Selain itu juga, permasalahan lain yang muncul yaitu siswa masih kesulitan untuk memahami masalah yang bersifat kontekstual. Untuk itu dituntut kemampuan pemecahan masalah matematis setiap siswa.

Sekolah Dasar Negeri 7 Cibogo merupakan sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Lembang, pembelajaran di sekolah tersebut berpedoman kepada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu kurikulum yang dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang diberlandaskan pada UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

(16)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

masalah-maslah yang perlu dicari penyelesaiannya, tetapi pemecahan masalah juga dapat meningkatkan daya analitis dan dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada berbagai situasi lain. Hal ini sesuai dengan tujuan belajar matematika yang tertera dalam kurikulum mata pelajaran matematika sekolah pada semua jenjang pendidikan, yaitu: mengarah pada kemampuan siswa pada pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. (dalam Setyo dan Harmini, 2012, hlm. 113)

(17)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

Untuk mengatasi keadaan di atas diperlukan sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Ada banyak model pembelajaran yang berkembang untuk membantu siswa berpikir kreatif dan produktif.

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Karena dalam cooperative learning sangat membantu para siswa yang kondisinya bervariasi, dengan memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk belajar memperoleh pengetahuan secara langsung melalui proses diskusi. Ada banyak model cooperative learning, namun untuk lebih lanjut peneliti ingin melihat pembelajaran kooperatif melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

NHT pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok. Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT akan dapat membantu siswa satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Selain itu, dalam cooperative learning tipe NHT siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena semua siswa dalam kelompok diberi nomor kepala yang berbeda. Setiap siswa dibebankan untuk menyelesaikan soal karena jika nomor yang dipanggil guru adalah nomor kepala yang mereka miliki, siswa tersebut harus menjawab dan menyelesaikan pertanyaan yang guru berikan. Hal tersebut dapat memotivasi siswa agar mampu menyelesaikan semua soal yang ada dalam LKS. Dalam

cooperative learning tipe NHT siswa aktif bekerja dalam kelompok dan

bertanggung jawab penuh terhadap soal yang diberikan.

(18)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Materi Perbandingan dan Skala. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 di SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penerapan model cooperative

learning tipe numbered heads together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo pada mata pelajaran Matematika”. Masalah penelitian ini dijadikan ke dalam pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model Numbered

Heads Together (NHT) dalam pembelajaran Matematika materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Numbered

Heads Together (NHT) dalam pembelajaran Matematika materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo?

3. Seberapa besar peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo terhadap materi perbandingan dan skala setelah memperoleh pembelajaran Matematika dengan menerapkan model

Numbered Heads Together (NHT)?

(19)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi

tentang “Penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together

(NHT) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

kelas V SDN 7 Cibogo pada mata pelajaran Matematika materi pokok perbandingan dan skala”

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapat deskripsi mengenai tiga hal berikut.

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model Numbered Heads

Together (NHT) dalam pembelajaran Matematika materi perbandingan dan

skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Numbered Heads

Together (NHT) dalam pembelajaran Matematika materi perbandingan dan

skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo.

3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SDN 7 Cibogo terhadap materi perbandingan dan skala setelah memperoleh pembelajaran Matematika dengan penerapan model cooperative learning tipe

Numbered Heads Together (NHT).

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat secara teoritis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penerapan model cooperative learning tipe numbered heads

together pada materi perbandingan dan skala.

(20)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7

1) Membantu siswa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terutama pada mata pelajaran matematika dan menanggulangi kesulitan belajar siswa dalam materi perbandingan dan skala sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

2) Memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pemebelajaran diskusi kelompok dengan model cooperative

learning tipe Numbered heads Together.

b. Guru

Bagi guru SD hasil pebelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan memberikan wawasan mengenai model cooperative

learning tipe numbered heads together.

c. Sekolah

1) Memberikan inovasi pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Memberikan pengalaman dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads

together kepada guru.

3) Memotivasi warga sekolah untuk bersama-sama meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi siswa. d. Peneliti

1) Memberikan pengalaman lapangan tentang proses belajar mengajar menggunakan model cooperative learning tipe numbered heads

together khususnya dalam mata pelajaran matematika.

(21)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “ model cooperative learning tipe numbered heads together dalam mata pelajaran matematika materi perbandingan

dan skala dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

kelas V SDN 7 Cibogo”.

F. Definisi Operasional

1. Model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan oleh peneliti untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematis pada materi perbandingan dan skala dengan cara belajar kelompok dan adanya tutor sebaya, serta adanya pemanggilan nomor kepala siswa untuk menjawab masalah.

2. Kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah matematis yang tidak rutin yang mempunyai jawaban tunggal (closed problem). Kemampuan yang dicapai dalam penelitian ini meliputi (1) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita, (2) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar geometri, dan (3) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika.

3. Perbandingan dan skala merupakan materi pelajaran matematika kelas V yang

dituturkan dari Standar Kompetensi “Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah” dan Kompetensi Dasar “Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala”. Ruang lingkup materinya yaitu:

(22)

Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9

2) Menunjukkan perbandingan satu benda dengan benda lain

3) Menunjukkan perbandingan satu benda dengan total benda seluruhnya 4) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan

5) Menghitung skala

(23)

25 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas atau Classroom

Action Research (CAR) dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang

terdapat didalam kelas. Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu kelas dengan cara memperbaiki cara kerja guru dalalm membelajarkan siswa.

PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

B. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc Taggart dengan 2 siklus. PTK dari Kemmis dan Taggart adalah model spiral yang dimulai dari perencanaan (plan), kemudian pelaksanaan (act), dan pengamatan (observe) lalu terakhir refleksi (reflect). Pada siklus berikutnya, perencanaan diperbaiki berdasarkan refleksi yang telah dianalisis pada siklus sebelumnya. Berikut adalah bagan model Kemmis dan Taggart. (gambar 3.1 pada halaman 25)

(24)

26 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan KKM matematika yaitu 55 mencapai presentase sebesar 85% dengan rata-rata kelas 70.

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart

Secara jelas dapat dirincikan alur/ langkah-langkah penelitian yang ditempuh setiap siklus menurut model Kemmis dan Mc Taggart sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning)

Langkah perencanaan merupakan langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas, karena akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan metode pembelajaran, menentukan media dan sumber belajar, analisis materi ajar, menentukan penskoran dan evaluasi. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan pembelajaran biasa disebut Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Membuat Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi I

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi II

(25)

27 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan(Acting)

Pelaksanaan tindakan pada dasarnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang telah direncanakan sebelumnya, atau dengan kata lain menerapkan rencana tersebut sesuai dengan yang telah dibuat. Rencana yang dibuat dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan model cooperative learning tipe

numbered heads together untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

3. Observasi (Observing)

Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Dalam observasi, peneliti dibantu oleh observer untuk mengamati jalannya pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan pengamatan, proses, hasil, situasi dan kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran. Selain itu, observasi dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh dari hasil observasi. Data yang terkumpul saat observasi dianalisis sehingga dapat mengetahui tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan atau belum, serta untuk mencari penyelesaian yang efektif dengan merencanakan tindakan selanjutnya.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 7 Cibogo Desa Cikole kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. Dengan jumlah siswa 22 orang, terdiri dari laki-laki 12 orang dan perempuan 10 orang.

(26)

28 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian secara rinci konkret, dan operasional. Penelitian tindakan secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. (Muslihuddin, 2009, hlm. 50)

Siklus 1

1. Tahap perencanaan

Perencanaan berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindkan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/evaluasi dipersiapkan dengan matang. (Muslihuddin, 2009, hlm. 75). Tahapan perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Permintaan izin kepada pihak sekolah, yaitu kepala sekolah SD Negeri 7 Cibogo untik melakukan penelitian.

b) Merumuskan rencana pembelajaran (RPP) siklus I dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

c) Membuat nomor kepala siswa. d) Penyusunan bahan ajar.

e) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

f) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes akhir siklus I. g) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan lembar

observasi guru.

(27)

29 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Dalam tindakan peneliti mengacu pada permasalahan sebagai sasaran dalam penelitian yang terdiri dari proses kegiatan pembelajaran, evaluasidan refleksi dengan mempertimbangkan kondisi siswa da proses lainnya yang dikaitkan dengan penelitian.

a) Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together.

b) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan model

cooperative learning tipe numbered heads together.

c) Mencatat dan memotret semua yang terjadi pada proses pembelajaran sebagai bahan yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d) Diskusi dengan observer untuk mengetahui adanya kelemahan atau kekurangan yang harus diperbaiki.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi bertujuan untuk mendokumentasikan apa yang terjadi pada saat tindakan berlangsung. Tahap observasi ini akan menjadi dasar dalam melakukan refleksi, karena kelebihan dan kekurangan penelitian akan terlihat pada tahap ini. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanan tindakan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer dapat dilakukan oleh rekan peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format yang telah dibuat yaitu lembar observasi.

4. Tahap Refleksi

(28)

30 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperbaiki. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan observer untuk merevisi rencana dan pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a) Mengumpulkan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada siklus II.

b) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. c) Menyiapkan media dan sumber belajar.

d) Menyiapkan soal-soal yang lebih variatif. e) Menyusun instrumen tes siklus II.

f) Menyiapkan lembar observasi siswa dan lembar pengamatan gurub seperti halnya di siklus I.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Melaksanakan KBM dengan menerapkan model cooperative learning tipe

numbered heads together yang telah disusun berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi pada siklus I serta dengan materi yang lebih kompleks dari siklus I. Pada tahap pelaksanaan di siklus II ini, peneliti menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together dalam pembelajaran skala.

b) Melaksanakan tes siklus II untuk mendapatkan data mengenai peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan sama halnya pada siklus I yaitu:

(29)

31 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Diskusi dengan pengamat mengenai kelebihan dan kekurangan yang terjadi saat proses pembelajaran. Kemudian peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 4. Membuat Kesimpulan hasil Penelitian

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mendapatkan suatu simpulan. Setelah semua tahapan selesai dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data.

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rancangan untuk melakukan suatu proses pembelajaran. RPP ini dirancang untuk melakukan suatu proses pembelajaran. RPP ini dirancang dengan seoptimal mungkin dengan menetapkan indikator-indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi perbandingan dan skala dengan menerapkan model

cooperative learning tipe numbered heads together. RPP digunakan sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran setiap siklus. b. Lembar Kerja Siswa

(30)

32 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didiskusikan secara berkelompok. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dengan menerapkan model

cooperative learning tipe numbered heads together.

2. Instrumen Pengumpul Data

Instrumen pengumpul data digunakan untuk memperoleh data, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kuantitatif yaitu dengan melakukan tes dari setiap siklus. Sedangkan untuk memperoleh data kualitatif yaitu dengan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan cooperative learning tipe

numbered heads together.

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan peneliti sebagai pedoman melakukan pengamatan unmtuk mendapatkan data yang akurat. Lembar observasi juga digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi setiap tindakan, agar kegiatan ini sesuai dengan konteks permasalahan dan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu efektifitas penerapan model cooperative learning tipe numbered heads

together untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

kelas V SDN 7 Cibogo. b. Tes

Tes kemampuan pemecahan masalah matematis digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan konsep dan penerapannya untuk pemecahan masalah matematis meliputi kemampuan memahami masalah, menentukan cara menyelesakan masalah, menentkan penyelesaian dengan benar dan memeriksa kebenarannya dengan membuat simpulan.

F. Analisis Data

(31)

33 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedangkan data kualitatif berupa lembar observasi, jurnal siswa, dan catatan lapangan.

Prosedur analisis data dari tiap data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk mengolah data yang dihasilkan dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah diisi. Hasil observasi merupakan sudut pandang dari observer yang mengamati keterlaksanaannya proses pembelajaran.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari soal tes siklus untuk menguji kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang telah diperoleh diolah dan dianalaisis untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data tersebut diolah dengan berpatokan pada penskoran Charless & Randall

Tabel 3.1

Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus I

Indikator No.

Soal Skor Keterangan

(1) 1 0 Tidak mengerjakan sama sekali

1 Langsung mengisi jawaban akhir, tidak ada langkah penyelesaian.

Ada langkah penyelesaian tetapi tidak tuntas.

(32)

34 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu salah.

Ada langkah penyelesaian tetapi tidak tuntas.

2 Menggunakan strategi yang salah dan hasilnyapun salah. 3 Menerapkan strategi yang benar tetapi hasil akhir salah karena

2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 3 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir

yang didapatpun benar.

4 0 Tidak mengerjakan sama sekali

1 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 3 Menerapkan strategi yang benar tetapi hasil akhir salah karena

salah perhitungan.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir yang didapatpun benar.

(33)

35 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 3 Ada langkah pengerjaannya tetapi hasil yang didapat salah. 4 Ada langkah pengerjaannya dan hasil yang didapat benar. 6 0 Tidak mengerjakan sama sekali

1 Hanya memberi 1 jawaban yang benar. 2 Memberi 2 jawaban yang benar.

3 Ada langkah penyelesaian tetapi hasil akhir yang didapat salah.

4 Ada langkah penyelesaian dan hasil akhir yang didapat benar.

Keterangan:

(1) Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita. (2) Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar

geometri.

(3) Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika.

Tabel 3.2

Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus II

Indikator No.

(34)

36 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (1) 1 0 Tidak mengerjakan sama sekali.

1 Langsung mengisi jawaban akhir. Menerapkan strategi yang salah.

2 Menerapkan strategi yang benar tapi tidak tuntas.

3 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat tetapi hasil akhir salah karena slah perhitungan.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan hasil akhir yang didapat benar.

2 0 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Menerapkan strategi yang salah.

2 Menerapkan sebagian dari strategi yang benar. Penyelesaian tidak tuntas.

3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, hasil akhirnyapun benar, tetapi belum diubah ke dalam satuan hm. Hasil akhir sudah diubah kedalam satuan hm tapi salah.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat, lengkap, dan hasil akhirnya sudah diubah dalam satuan hm dengan benar. (2) 3 0 Tidak mengerjakan sama sekali.

1 Menerapkan strategi yang salah.

2 Menerapkan sebagian dari strategi yang benar. Penyelesaian tidak tuntas.

3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, tetapi hasil akhir salah karena salah perhitungan.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan hasil akhirnya pun benar.

4 0 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Menerapkan strategi yang salah.

(35)

37 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyelesaian tidak tuntas.

3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, hasil akhirnyapun benar, tetapi belum diubah ke dalam satuan m. Hasil akhir sudah diubah kedalam satuan m tapi salah.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat, lengkap, dan hasil akhirnya sudah diubah dalam satuan m dengan benar.

(3) 5 0 Tidak mengisi sama sekali.

1 Hanya menjawab 1 dari 3 jawaban dengan benar. 2 Menjawab 2 dari 3 jawaban dengan benar. 3 Menjawab 3 dari 3 jawaban dengan benar.

4 Menjawab 3 dari 3 jawaban dengan benar disertai cara penyelesaiannya.

6 0 Tidak mengisi sama sekali. 1 Hanya menjawab benar/salah.

Menerapkan strategi penyelesaian yang salah.

2 Strategi penyelesaian yang diterapkan sudah benar, hanya saja perhitungannya tidak tuntas.

3 Menerapkan strategi penyelesaian dengan lengkap tanpa menyimpulkan.

4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan menyimpulkan jawaban.

Keterangan:

(1) Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita. (2) Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar

geometri.

(36)

38 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor maksimum untuk setiap butir soal adalah 4. Menurut Prabawanto (dalam Suprianto, 2011, hlm. 31) untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dari setiap siklus yang dilakukan dengan mengukur tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor yang diperoleh dengan rumus berikut ini:

Presentase kemampuan pemecahan masalah matematis =

x 100%

Untuk mengklarifikasi kualitas kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, maka data hasil tes dikelompokkan dengan menggunakan skala lima. Untuk melihat kategori kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kriteria Presentase Tingkat kemampuan Siswa

Presentase Jumlah Skor Siswa Kategori Kemampuan Siswa

90% <A≤100% A (Sangat baik)

75% <B≤90% B (Baik)

55% <C≤75% C (Cukup)

40% <D≤55% D (Kurang)

0% <E≤40% E (Buruk)

Selain tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, rata-rata kelas dihitung dengan rumus:

X = Keterangan:

∑N = total nilai yang diperoleh siswa. N = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

(37)

39 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TB = x 100%

Keterangan:

∑S ≥ 55 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 55

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap

TB = ketuntasan belajar

Berdasarkan data hasil tes tiap siklus juga, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut (Prabawanto, 2013)

g = (skor siklus ke-i + 1) – (skor siklus ke-i)

Selanjutnya untuk mengetahui peneningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari setiap siklus, dari data tersebut kemudian ditentukan gain rata-rata yang dinormalisasikan/indeks gain sebagai berikut:

<g> =

Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R.R (dalam Vitriawatiningsih, 2013 hlm.39) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Gain yang Dinormalisasikan

Nilai <g> Interpretasi

0.00 – 0.30 Rendah

0.31 – 0.70 Sedang

(38)

75 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pada seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi siklus I dan siklus II. Kemudian dari hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dirumuskan beberapa kesimpulan mengenai pembelajaran matematika dengan menerapkan model

cooperative learning tipe numbered heads together pada kelas V di SDN 7 di

SDN 7 Cibogo sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran matematika pada materi pokok perbandingan dan skala dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads

together. Di dalam setiap perencanaannya dibuat instrumen pembelajaran dan

(39)

76 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together sudah baik, karena pelaksanaannya telah mengacu pada prinsip model cooperative learning tipe Numbered Heads

Together. Siswa dalam kelompok telah berperan mengerjakan tugas dan

saling membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam arti lain siswa berperan sebagai tutor sebaya. Disamping itu, siswa juga telah mampu mengatasi permasalahan secara kelompok maupun individu. Aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki, namun pada siklus II aktivitas guru terlihat baik, bertindak sebagai fasilitator yang baik bagi para siswa.

3. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SD Negeri 7 Cibogo meningkat setelah memperoleh pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together. Hal ini terbukti dari persentase indikator-indikator yang dibuat untuk mengukur pemecahan masalah matematis yaitu (1) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita (2) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar geometri dan (3) menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Selain itu, peningkatan yang terjadi juga dapat dilihat dari rata-rata indeks gain siklus I ke siklus II yang termasuk ke dalam interpretasi sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

(40)

77 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan model cooperative learning tipe numbered heads together ini dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, diharapkan guru dapat menerapkan model tersebut khususnya dalam pembelajaran matematika serta menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran bagi siswa. Caranya dengan memfasilitasi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, bertukar pikiran dengan siswa lainnya dalam menyelesaikan tugas dan memotivasi siswa yang belum paham agar ia memiliki kesadaran dan keinginan untuk memiliki kemampuan yang sama dengan temannya yang sudah bisa atau memahami materi.

2. Bagi peneliti selanjutnya

(41)

78 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adyani, R. (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Volume Balok Siswa Kelas V Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP

UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Arifin, J. (2009). Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen UPI

Charles, R. (1987). How To Evaluate Progress in Problem Solving. The National Council Of Teachers Of Mathematics, Inc: Virginia 22091

Damsuki. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pecahan Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI.

Bandung: tidak diterbitkan.

Darmawan, D. & Permasih. (2009). Konsep Dasar Pembelajaran dalam

Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen UPI

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Hasbie, A. (2013). Pendekatan Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkkan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis SD. Skripsi pada Program Studi

PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(42)

79 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lestari, T. (2013). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered

Heads Together Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi

Siliwangi FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas &

Sekolah. Bandung: RIZQI PRESS.

Prabawanto. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Komunikasi

dan Self-Efficacy Matematis Mahasiswa melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metacognitive Scaffolding. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Ruseffendi. (1996). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas Terbuka

Setyo-Winarni, E. & Harmini S. (2012). Matematika Untuk PGSD. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Vitriawatiningsih, I. (2013). Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Square

untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Skripsi

pada Program Studi PGSD UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: IPA ABONG

Noname. Cooperative learning. [Online]. Tersedia di:

(43)

80 Lian Yulianti, 2014

Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Noname. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. [Online]. Tersedia di:

http://infodiknas.net/model-pembelajaran-pemecahan-masalah-problem-solving.html. Diakses 15 April 2014.

Noname. Pengertian Matematika Menurut Ahli. [Online]. Tersedia di:

Gambar

Tabel 4.15  Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Das, Braja M.1985, Principle of Geotechnical Engineering , Terjemahan oleh Noor Endah &amp;.. Indra

Penelitian ini mengungkap representasi dua tokoh penting dalam kasus korupsi Hambalang di Harian Umum Pikiran Rakyat, yakni Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF PADA PEKERJA BAGIAN PENGOLAHAN PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV KEBUN

[r]

Based on result of the analysis, it was found that there was insignificant influence between the control treatment and reduced micronutrients of B, Fe, and Zn on the

Pengaruh Keterampilan Mengajar guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntsi Kelas VII Ips1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Disini penulis menggunakan Microsoft FrontPage 2000 untuk membuat Website tersebut, karena Microsoft FrontPage 2000 merupakan salah satu program aplikasi yang

Dari data yang didapat, penulis mencoba untuk menganalisa hal-hal apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam memilih Alfamart Minimarket dengan menggunakan 8 dimensi