• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERKAITAN ANTARA ALOKASI ANGGARAN DAN KINERJA SEKTORAL: KASUS SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERKAITAN ANTARA ALOKASI ANGGARAN DAN KINERJA SEKTORAL: KASUS SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN ANTARA ALOKASI ANGGARAN DAN KINERJA

SEKTORAL: KASUS SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA

1996-2007

OLEH RIAN FEBRIANA

H14052583

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

pdfMachine

Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

(2)

RINGKASAN

RIAN FEBRIANA. Keterkaitan antara Alokasi Anggaran dan Kinerja Sektoral:

Kasus Sektor Kesehatan di Indonesia 1996-2007 (dibimbing oleh D.S.

PRIYARSONO).

Kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar dan merupakan inti dari kesejahteraan. Di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, kesehatan berperan mempengaruhinya melalui beberapa cara, misalnya perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja, membawa perbaikan dalam tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun dengan membaiknya kesehatan jumlah penduduk meningkat dan akan membawa tingkat partisipasi angkatan kerja. Kesehatan sangat berhubungan erat dengan peningkatan produktivitas yang akan mengakibatkan perubahan pada tingkat output.

Pemerintah sebagai penyedia layanan publik memiliki tanggung jawab dan peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal dengan menentukan kebijakan alokasi anggaran yang disalurkan pada sektor kesehatan sehingga besar kecilnya pengeluaran pemerintah menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pengeluaran pemerintah dan perkembangan derajat kesehatan yang diindikasi oleh umur harapan hidup dan angka kematian bayi. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara pengeluaran pemerintah yang terdiri dari pengeluaran pembangunan dan pengeluaran rutin dengan kinerja pelayanan kesehatan yang kemudian akan berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat.

Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dipaparkan secara deskriptif untuk menjelaskan perkembangan pengeluaran pemerintah pusat untuk sektor kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat. Sedangkan, analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear berganda dan pendugaan parameter Ordinary

Least Square (OLS) untuk melihat keterkaitan antara pengeluaran pemerintah

dengan derajat kesehatan masyarakat. Data yang digunakan adalah data sekunder tahunan yang terdiri dari data umur harapan hidup, angka kematian bayi, pengeluaran pembangunan, dan pengeluaran rutin pemerintah pusat untuk kesehatan dari tahun 1996 hingga 2007.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kurun waktu penelitian terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan, baik pengeluaran pembangunan maupun pengeluaran rutin. Peningkatan pengeluaran didominasi oleh pengeluaran pembangunan yang meningkat secara signifikan dimulai pada tahun 2001. Kemampuan pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk sektor kesehatan ini disebabkan meningkatnya ruang gerak fiskal, akibat menurunnya subsidi dan pembayaran utang. Selain itu, tingkat pendapatan pemerintah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kualitas kesehatan

(3)

masyarakat yang diindikasikan oleh umur harapan hidup dan angka kematian bayi juga mengalami tren yang semakin membaik dari tahun ke tahunnya. Umur harapan hidup mengalami peningkatan dan angka kematian bayi mengalami penurunan selama periode analisis. Akan tetapi, meskipun mengalami perbaikan, Indonesia masih mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN dan berada di bawah rata-rata negara Asia Timur dalam hal pencapaian layanan kesehatan. Tingkat pengeluaran pemerintah juga dinilai masih rendah dibandingkan dengan persentase PDB. Indonesia digolongkan ke dalam negara yang memiliki tingkat persentase pengeluaran total terhadap PDB terendah bersama beberapa negara Afrika dan Asia lainnya.

Hasil lain menunjukkan bahwa pengeluaran pembangunan berpengaruh nyata terhadap umur harapan hidup dan angka kematian bayi. Sedangkan pengeluaran rutin tidak berpengaruh nyata terhadap kedua indikator derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dijelaskan karena pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang bersifat langsung dapat dirasakan masyarakat yang umumnya berupa program-program peningkatan kualitas kesehatan seperti program pemberantasan gizi buruk atau peningkatan gizi masyarakat, program pencegahan penyakit, pengadaan obat-obatan yang terjangkau, perbaikan insfrastruktur kesehatan seperti pembangunan dan perbaikan Puskesmas dan berbagai fasilitasnya, pembangunan Pustu (Puskesmas Pembantu) di setiap pelosok-pelosok desa, penyebaran secara merata tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan, dan lain sebagainya. Program-program tersebut dapat meningkatkan akses bagi masyarakat miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, sebagai contoh dengan dibangunnya Pustu, warga yang berada di pelosok desa yang sebelumnya sulit menjangkau fasilitas kesehatan kini dapat mengaksesnya dengan jarak tempuh yang lebih singkat tanpa menimbang biaya transportasi dan hambatan buruknya akses jalan yang sering dialami daerah pelosok.

Adapun peningkatan pengeluaran rutin yang terjadi umumnya meliputi peningkatan gaji pegawai. Peningkatan gaji pegawai yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang kemudian berdampak pada kinerja pelayanan kesehatan bisa dikatakan tidak selamanya benar. Peningkatan gaji pegawai biasanya dilakukan pemerintah hanya untuk mempertahankan daya beli mereka terhadap inflasi yang kian meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapatkan saran bahwa pemerintah sebaiknya meningkatkan anggaran pembangun untuk sektor kesehatan agar dapat mengurangi ketertinggalannya dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Selain itu, dikarenakan keterbatasan dalam penelitian ini, untuk pengembangan penelitian lebih lanjut perlu ditambahkan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kinerja kesehatan secara nasional, seperti keterlibatan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota), peran swasta, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat sehingga dapat memberikan gambaran serta rekomendasi yang lebih luas terhadap kinerja kesehatan Indonesia.

(4)

KETERKAITAN ANTARA ALOKASI ANGGARAN DAN KINERJA

SEKTORAL: KASUS SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA

1996-2007

Oleh

RIAN FEBRIANA H14052583

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(5)

Judul Skripsi : Keterkaitan Antara Alokasi Anggaran dan Kinerja Sektoral:

Kasus Sektor Kesehatan di Indonesia (1996-2007)

Nama : Rian Febriana

NIM : H14052583 Menyetujui : Dosen Pembimbing, D.S. Priyarsono, Ph.D. NIP. 19610501 198601 1 001 Mengetahui :

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Rina Oktaviani, Ph.D. NIP. 19641023 198903 2 002

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September 2009

Rian Febriana H14052583

(7)

RIWAYAT HIDUP

Rian Febriana lahir pada 18 Februari 1986 di sebuah kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Penulis merupakan putera bungsu dari empat bersaudara, lahir dari pasangan Syahrudin (alm.) dan Maryati. Jenjang pendidikanya ditempuh mulai dari SDN Kopo IV Cisarua, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 1 Megamendung dan lulus pada tahun 2001. Selanjutnya, penulis menamatkan bangku sekolah menengah atas di SMU Negeri IV Bogor dan lulus pada tahun 2004.

Setelah sempat menunda untuk melanjutkan studinya ke tingkat tinggi, pada tahun 2005 penulis berhasil diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur masuk SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Pada tahun tersebut merupakan tahun pertama diberlakukannya sistem Mayor-Minor dimana setiap mahasiswa tingkat pertama tidak langsung memiliki jurusan atau program studi. Baru pada tingkat kedua, penulis diterima pada Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai program Mayor dan memilih Manajemen Fungsional sebagai program Minor yang berada pada Fakultas yang sama. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi baik dalam lingkup internal maupun eksternal kampus seperti Sharia

Economic Student Club (SES-C) dan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam

(FoSSEI). Penulis pernah menjadi koordinator FoSSEI untuk wilayah Komisariat Bogor pada masa amanah tahun 2008. Beberapa kegiatan lain yang diikuti antara lain kepanitiaan Banking Goes to School II (BGTC), Sharia Economic at Seminar,

Expo, and Campaign (SENSASI) III dan IV, Masa Perkenalan Fakultas (MPF)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Keterkaitan antara Alokasi Anggaran dan Kinerja

Sektoral: Kasus Sektor Kesehatan di Indonesia 1996-2007”. Shalawat serta

salam selalu tercurah kepada suri tauladan dan junjungan semesta alam, Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada D.S. Priyarsono, Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan penuh pengertian baik secara teknis maupun teoritis hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Dr. Wiwik Rindayati selaku dosen penguji utama dan Dr. Muhammad Findi A. selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah membantu memberikan saran dan perbaikan terhadap skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pihak-pihak yang telah membantu dalam menyediakan kebutuhan data

maupun referensi untuk digunakan dalam penelitian ini, baik dari Badan Pusat Statistik, Departemen Keuangan, Departemen Kesehatan, dan lembaga maupun perseorangan lainnya.

2. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Rina Oktaviani, Ph.D., beserta jajaran

komisi pendidikan dan staf dosen lainnya yang telah berjasa dalam proses pembelajaran dan pendewasaan selama manjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi.

3. Para Staf Tata Usaha Departemen Ilmu Ekonomi yang telah banyak

membantu kebutuhan seminar, sidang, serta kebutuhan administrasi penyusunan skripsi ini.

4. Inna Oktaviani, Giga Nur Pratigina, dan Ardani Januar sebagai rekan satu

bimbingan yang selalu memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.

5. Para peserta seminar yang telah hadir dan memberikan pertanyaan maupun

(9)

6. Rekan-rekan seperjuangan di Ilmu Ekonomi 42: Regy, Triyanto, Zaenal, Indra, Iqbal V, Nazrul, Elby, Mario, Chandra, Naufal, Reza, Enchi, Wina, Fifi, A’la, Yuli, dan semua rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih telah menjadi bagian hidup penulis, atas kecerian dan kebersamaan yang telah dibangun selama kurang lebih tiga tahun di Ilmu Ekonomi.

7. Rekan-rekan satu organisasi di SES-C yang berasal dari berbagai Departemen

di FEM: Doni, Miqdam, Iqbal Arbi, Fehmy, Anis, Fany, Ratna, Lynda, Syska dan semua kader-kader terbaik Ekonomi Syariah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, baik angkatan 40, 41, 42, dan 43, serta generasi selanjutnya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga di Bogor, terutama kepada Ibunda tercinta, serta kakak-kakak yang telah memberikan nasihat, bantuan, serta dukungannya yang sangat besar terhadap penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkannya.

Bogor, September 2009

Rian Febriana H14052583

(10)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 1.4. Manfaat Penelitian ... 4 1.5. Ruang Lingkup ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1. Fungsi Pemerintah ... 5

2.1.1.Peranan Alokasi ... 5

2.1.2.Peranan Distribusi ... 6

2.1.3.Peranan Stabilisasi ... 7

2.2. Kebijakan Fiskal... 8

2.3. Teori Perkembangan Pengeluaran Pemerintah ... 9

2.3.1.Teori Rostow dan Musgrave ... 9

2.3.2.Hukum Wagner ... 10

2.3.3.Teori Peacock dan Wiseman ... 12

2.4. Pengeluaran Pemerintah ... 13

2.5. Sehat dan Kesehatan ... 15

2.6. Pelayanan Kesehatan sebagai Komoditi Ekonomi ... 15

2.7. Derajat Kesehatan ... 16

2.7.1.Umur Harapan Hidup ... 17

2.7.2. Angka Kematian Bayi ... 18

2.8. Penelitian Terdahulu ... 20

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan penelitian ini, yang menjadi permasalahan secara konseptual adalah bahwa di satu sisi dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala ramhat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

Dan peneliti merasa bahwa Melalui Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran lempar cakram dengan media alternatif modifikatif merupakan salah satu cara yang

Tujuan perancangan ini adalah membuat desain tampilan antarmuka aplikasi smartphone untuk reservasi rawat jalan RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mengoptimalkan proses

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien asma bronkial yang berobat jalan di Poliklinik Paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru periode Desember 2012 didapatkan

Dengan demikian, melalui konsep kepemimpinan bersahabat yang terlihat dalam karakter pemimpin bersahabat, para pemimpin di tengah komunitas gereja-gereja Kristen di Indonesia

Berdasarkan pengertian peran kajian pendidikan agama Islam, sikap keberagamaan dan pondok pesantren Fatimatuzzhra tersebut diatas, maka yang dimaksud peran kajian