• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Rumah Sakit"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dijelaskan juga bahwa rumah sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundry, dan ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah.

Untuk menunjang pelayanan-pelayanan yang terdapat di rumah sakit, maka rumah sakit menggunakan suatu sistem informasi terkomputerisasi yang dinamakan dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), SIRS secara otomatis mampu membuat pekerjaan di setiap pelayanan menjadi lebih mudah, cepat dan tepat.

Pemanfaatan SIRS tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pembuatan laporan internal dan eksternal rumah sakit, tetapi SIRS juga banyak berpengaruh dalam proses pendaftaran pasien. Proses pendaftaran

(2)

2

pasien dengan SIRS mampu menghasilkan data yang lebih lengkap dan konsisten. Hal ini dikarenakan dalam SIRS formulir pendaftaran pasien dapat diprogram sedemikian rupa agar memiliki satu format yang sama walau di-input oleh user yang berbeda. Saat ini banyak juga rumah sakit yang menggunakan sistem reservasi untuk pendaftaran pasien rawat jalannya, sehingga proses pendaftaran pasien dapat lebih cepat dan mengurangi jumlah antrian di tempat pendaftaran.

Sistem reservasi merupakan solusi untuk mempersingkat waktu pada proses pendaftaran pasien rawat jalan, khususnya waktu yang digunakan untuk menunggu antrian. Beberapa rumah sakit saat ini sudah banyak yang menerapkan sistem reservasi. Rumah sakit ingin membuat pasien-pasiennya merasakan kemudahan dan kepuasan akan pelayan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, sistem reservasi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan layanan via telepon. Dalam pelaksanaannya cara tersebut masih membutuhkan petugas untuk menjadi seorang operator yang akan menjawab dan menginput data reservasi yang dikirimkan oleh pasien ke SIRS. Beberapa hal lain yang masih menjadi kekurangan pada sistem reservasi saat ini adalah pasien terkadang masih menunggu sampai operator menjawab dan masih harus saling berebut jalur panggilan dengan pasien lain yang akan melakukan reservasi, sehingga kepuasaan pasien terkadang masih sulit dicapai secara maksimal.

Pertumbuhan jumlah pengguna smartphone semakin meningkat tiap tahunnya. Saat ini hampir semua orang memiliki sebuah smartphone. Perkembangan pengguna smartphone yang semakin pesat ini, tidak luput dari

(3)

3

pengaruh banyaknya fitur dan aplikasi pada smartphone. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mempermudah akses apapun dan dimanapun dengan menggunakan berbagai fitur yang terdapat pada smartphone. Sebagai contoh, saat ini kita tidak harus ke agen atau pihak penyedia tiket transportasi hanya untuk membeli tiket atau bahkan kita dapat mengecek jadwal keberangkatan, hanya dengan membuka website atau aplikasi tertentu dari smartphone kita dapat mengakses semua informasi dan transaksi yang diperlukan. Aplikasi smartphone mampu membantu pekerjaan hampir di segala bidang dan dapat diunduh secara gratis.

Sehubungan dengan perkembangan pengguna smartphone saat ini dan upaya peningkatan pelayanan di bidang pendaftaran rawat jalan, perancang tertarik untuk memanfaatkan smartphone dalam upaya memaksimalkan sistem reservasi di sarana pelayanan kesehatan. Dengan membuat suatu perancangan antarmuka dari sebuah aplikasi smartphone untuk sistem reservasi rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

RS Panti Rapih sebelumnya sudah menggunakan alat bantu dalam pendaftaran pasien rawat jalannya dalam bentuk komputer dengan layar sentuh yang sudah ditanamkan sebuah aplikasi khusus yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Sistem informasi anjungan rawat jalan memungkinkan pasien untuk mendaftar pelayanan rawat jalan secara mandiri. Perancangan ini dapat dijadikan langkah awal untuk pengembangan sistem tersebut dengan tambahan beberapa fitur pada smartphone.

Tercatat pada rentang waktu dari april 2013 sampai dengan maret 2015, terdapat 22.842 orang pasien yang sudah menggunakan sistem

(4)

4

anjungan rawat jalan untuk mendaftar secara mandiri di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jumlah pengguna sistem informasi anjungan rawat jalan mengalami peningkatan yang signifikan pada awal tahun pengimplentasiannya.

Dengan adanya aplikasi smartphone yang berfungsi untuk mendukung pelayanan reservasi rawat jalan ini, diharapkan mampu memaksimalkan proses pendaftaran rawat jalan agar tercipta pelayanan yang cepat, mudah dan nyaman bagi pasien. Aplikasi smartphone untuk sistem reservasi rawat jalan ini juga diharapkan mampu menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien dibanding dengan metode pendaftaran rawat jalan lainnya. Beberapa keuntungan yang akan didapat dari penerapan aplikasi smartphone pendukung pelayanan reservasi rawat jalan ini adalah :

1. Hemat biaya karena alat yang digunakan adalah smartphone milik individu pasien sehingga pihak rumah sakit tidak harus menyediakan alatnya

2. Lebih efisien karena masing-masing pasien tidak harus mengantri 3. Lebih praktis karena menggunakan akses internet maka pemakaian

aplikasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

B. Rumusan Ide Perancangan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan ide perancangan ini adalah untuk membuat desain tampilan antarmuka aplikasi smartphone untuk reservasi rawat jalan RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mengoptimalkan proses pendaftaran rawat jalan agar tercipta pelayanan yang mudah dan nyaman bagi pasien.

(5)

5

1. Widiyantoro (2012) melakukan perancangan untuk membuat prototype aplikasi identifikasi kesamaan obat. Perbedaan perancangan ini terletak pada tujuan perancangannya. Widiyantoro (2012) membuat prototype aplikasi identifikasi kesamaan obat untuk memenuhi informasi terkait obat yang dibutuhkan oleh petugas farmasi dan dokter di RSUP Dr. Sardjito. Persamaan perancangan ini adalah sama – sama membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan pada layanan di sarana pelayanan kesehatan.

2. Romadlona (2013) melakukan perancangan untuk membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi rumah sakit untuk memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat. Perbedaan pada perancangan ini terletak pada objek perancangannya. Romadlona (2013) membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi rumah sakit di RSGM Prof. Soedomo. Persamaan pada perancangan ini adalah sama – sama memiliki tujuan untuk mendesain antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat.

3. Prayogo (2014) melakukan perancangan untuk mengimplementasikan Restfull Web Service pada sistem informasi rawat jalan pasien berbasis smartphone. Perbedaan perancangan ini terletak pada tujuan perancangannya. Prayogo (2014) bertujuan untuk mengimplementasikan Restfull Web Service yang telah dirancangnya pada sistem informasi rawat jalan, sementara pada perancangan ini tidak dilakukan pengimplementasian karena perancangan ini bertujuan untuk membuat desain tampilan antarmuka aplikasi smartphone android untuk reservasi

(6)

6

rawat jalan RS Panti Rapih Yogyakarta. Persamaan pada perancangan ini adalah sama – sama menggunakan android smartphone sebagai basis perancangannya dan sistem informasi rumah sakit bagian rawat jalan sebagai objek penelitiannya.

D. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini adalah membuat desain tampilan antarmuka aplikasi smartphone untuk reservasi rawat jalan RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mengoptimalkan proses pendaftaran rawat jalan agar tercipta pelayanan yang mudah dan nyaman bagi pasien.

E. Manfaat Perancangan 1. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan kepada petugas rekam medis khususnya di pendaftaran rawat jalan dan bagian pengembang sistem informasi dalam rangka mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit yang dapat memudahkan pasien pada pendaftaran rawat jalan.

b. Bagi Peneliti

Menambahkan pengalaman dan pengetahuan dalam bidang pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit khususnya sistem reservasi pada pendaftaran rawat jalan

(7)

7 2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai acuan dan metode pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide di bidang rekam medis dengan memanfaatkan teknologi informasi

b. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian atau mengembangkan peneltian yang mempunyai tema penelitian yang hampir serupa.

F. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Jenis Rumah Sakit

Rumah Sakit Panti Rapih berada dibawah naungan keuskupan Agung Semarang, dikelola bersama sama suster-suster Tarekat Cinta Kasih Santa Corollus Borromeus dan sebagai pelaksanaan adalah Yayasan Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah salah satu rumah sakit swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di jalan Cik Ditiro 30 dan rumah sakit ini merupakan rumah sakit dengan tipe B. Selain sebagai pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Panti Rapih juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon perawat, dan institusi kesehatan lain seperti apoteker, fisioterapi, dan lain sebagainya.

2. Kepemilikan

Rumah Sakit Panti Rapih merupakan rumah sakit swasta di Yogyakarta milik Yayasan Panti Rapih.

(8)

8 a. Visi

Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang memandang pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan.

1) Rumah sakit rujukan. Sebagai rumah sakit yang mampu menerima rujukan dari rumah sakit lain disekitarnya, terutama bagi layanan subspesialistik yang tersedia. Selain itu Rumah Sakit Panti Rapih juga memberikan bimbingan baik medik, keperawatan maupun non medik kepada rumah sakit lain yang membutuhkan.

2) Pasien sebagai pusat inspirasi dan motivasi. Semangat melayani kepada pasien selalu berkembang dengan memperhatikan perkembangan kebutuhan pasien dalam semua aspek layanan, supaya dapat memberikan kepuasan yang maksimal.

3) Penuh kasih. Semua orang adalah umat Allah yang kudus, yang harus dihargai, dihormati, dan dibela hak hidupnya secara bersungguh-sungguh. Layanan diberikan dengan sentuhan yang manusiawi, adil dan tanpa membeda-bedakan pangkat/jabatan, asal usul, ras, suku dan golongan dan agama serta status sosial.

4) Syukur. Setiap orang, baik karyawan maupun pasien merasakan layanan yang ikhlas, jujur dan penuh kasih, dan

(9)

9

mampu merasakan pengayoman Tuhan sebagai pemberi hidup yang memelihara setiap orang dengan kasih yang tak terbatas, adil dan tidak membedakan.

b. Misi

1) Rumah Sakit Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas dan hormat dalam naungan iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak kepada yang berkekurangan. 2) Rumah Sakit Panti Rapih memandang karyawan sebagai

mitra karya dengan memperdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi kepuasan pasien dan keluarga, dan dengan mewajibkan diri menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka, proporsional adil dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan. Pelayanan kesehatan menyeluruh. Dengan memperhatikan aspek fisik, mental, sosial, spiritual, dan intelektual.

3) Secara ramah. Ringan menyapa, tulus tersenyum, peka pada harapan/kebutuhan yang dilayani.

4) Secara adil. Memberikan layanan kesehatan dan sikap melayani yang sama tanpa memandang strata sosial, pangkat/jabatan, kaya miskin, asal usul, dan perbedaan lain. 5) Secara profesional. Layanan diberikan sesuai standar yang

sudah ditetapkan.

6) Ikhlas. Kepada siapapun, memperoleh seberapapun, tidak menjadi halangan untuk terus melayani dan membela

(10)

10

kehidupan pasien sampai Tuhan sendiri mengambil keputusan.

7) Hormat. Siapapun dia, Rumah Sakit Panti Rapih memberikan layanan dengan menghargai hak hidup setiap orang dan memandang setiap individu sebagai ciptaan Tuhan yang harus dihargai oleh karena Roh Allah sendiri ada dalam diri setiap individu itu.

c. Nilai

1) Ramah

Keterbukaan "menyambut" kepada siapa saja baik yang dikenal maupun belum dikenal.Bersikap:senyum, sapa, sambut, sopan.

2) Adil

Keterbukaan dan jujur baik terhadap diri sendiri, teman, pasien, dan keluarganya dengan penuh tanggungjawab. 3) Profesional

Memberikan layanan sesuai standar secara optimal sesuai dengan tersedianya sumber-sumber yang ada.

4) Ikhlas

Kerelaan dan ketulusan dalam melayani demi keselamatan sesama dan keagungan nama Tuhan.

5) Hormat

Sikap menghargai keunikan manusia dan menjunjung martabat manusia sejak dalam kandungan sampai Tuhan memanggil.

(11)

11 d. Motto

“Sahabat untuk hidup sehat” Dengan motto ini, Rumah Sakit Panti Rapih menyadari sepenuhnya bahwa pelayanan kesehatan (perawatan dan pengobatan) yang diselenggarkan merupakan bagian dari doa permohonan para pasien dan keluarganya untuk memohon kesembuhan jiwa dan atau raga dari Allah sendiri yang sesungguhnya berkuasa atas kesehatan dan kehidupan manusia ciptaan-Nya.

4. Jenis Pelayanan a. Pelayanan Medis

1) Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Memberikan pelayanan kesehatan dengan melakukan tindakan secara professional, cepat, tepat sehingga mencegah cacat tubuh atau kematian pada penderita gawat darurat.

2) Rawat Inap

Kamar Rawat Inap tersedia disetiap bangsal rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta terdiri dari bangsal Elizabeth, dengan berbagai perawatan antara lain VVIP, VIP, utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Disamping itu juga tersedia untuk kasus penyakit kebidanan dan kandungan, penyakit anak, penyakit dalam, penyakit bedah, penyakit saraf, bayi baru lahir, dan kamar dengan peralatan lengkap 24 jam.

(12)

12

3) Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta memiliki poliklinik rawat jalan sebagai berikut :

a) Poliklinik Umum

i. Subspesialis Endokrinology ii. Subspesialis Hematology iii. Subspesialis Infeksi iv. Subspesialis Cardiology

v. Subspesialis Gatroenterology vi. Subspesialis Hepatology b) Poliklinik Kesehatan Anak

i. Subspesialis Neo/Perinatology ii. Subspesialis Hematology Anak c) Poliklinik Gigi

i. Spesialis Ortodentist ii. Spesialis Bedah Mulut iii. Spesialis Protesa iv. Spesialis Konversi Gigi d) Poliklinik Endrokopik i. Gastroscopy ii. Bronchoscopy iii. Coloncopy iv. Urethroscopy v. Urethrorenscopy e) Poliklinik Bedah i. Bedah Umum

(13)

13 ii. Digestive iii. Orthopedic iv. Oncologic v. Neuro vi. Urology vii. Anak

viii. Thorax dan vasculer ix. Mulut

x. Plastik xi. Laparoskopik

f) Klinik Kebidanan dan Kandungan g) Klinik Penyakit Mata

h) Klinik Kulit Kelamin i) Klinik Syaraf j) Klinik Jiwa k) Klinik Psikologi l) Klinik Penyakit Paru

m) Klinik Penyakit Kulit Kosmetik n) Klinik Penyakit Asma dan Alergi o) Klinik Gizi

p) Klinik Rehabilitasi Medik q) Klinik Radiotherapy

r) Pelayanan Pengobatan Alternatif s) Klinik Akupuntur dan Jamu t) Medical Check Up

(14)

14 4) Farmasi

Pemberian obat yang rasioanal, efektif, dan efisien menjadi tujuan layanan Farmasi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta adalah daftar obat yang bermutu termasuk original produk. 5) Laboratorium

6) Administrasi Keuangan

Rawat jalan Rumah Sakit Panti Rapih didukung oleh beberapa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter subspesialis.

b. Pelayanan Penunjang

1) Fisioterapi atau Rehabilitasi Medis

Memberi pelayanan kepada penderita rawat inap dan rawat jalan. Banyak jenis peralatan fisioterapi masa kini antara lain sonodynator yaitu perpaduan ultrasonic terapi dengan elektrikal stimuli yang dapat dikerjakan bersama, sangat efektif yang dapat menghilangkan nyeri dan kejang otot, dan perlengkapan jaringan disertai otot.

2) Radiologi

Bagian Radiologi yang ada di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta:

a) Whole Body Computerized Tomo Graphy-Scanner b) Ultrasono Graphy (USG)

c) Electro Cardio Graphy (ECG)

Untuk melihat fungsi jantung, keadaan otot dan katup jantung :

(15)

15

a) Magnetic Resonance Imaging (MRI) b) Foto Thorax kecil atau besar

c) Foto dengan kontras

3) Diagnostik Hemodialisa (Dialisa Ginjal)

Mempunyai pelayanan klinik dialisa (cuci darah) yang modern dapat digunakan dalam keadaan biasa dan gawat darurat 2 jam.Alat dialisa ini menggunakan larutan bikarbonat memungkinkan penderita lebih jarang mengalami komplikasi dan merasa nyaman.

c. Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta antara lain sebagai berikut ini :

1) Memiliki kepastian tempat tidur sebanyak 380 tempat tidur 2) Laboratorium

a) Laboratorium Patologi Klinik i. Darah, urine, kimia, feses, dll b) Laboratorium Anatomi

i. Jaringan dan sitologi 3) Hemodialisa

4) Radiologi 5) Treadmill 6) Farmasi

7) LFT (Lung Functional Graphy) 8) Fisioterapi

9) ECG (Electro Cardio Graphy) 10) Konsultan Gizi

(16)

16 11) Endoscpoy

12) PASSOMED (Pelayanan Pastual Sosial Medik) 13) UPI (Unit Pelayanan Intensif)

14) UPKMRS (Unit Pelayanan Pastual Kesehatan Rumah Sakit) 15) Kamar Bersalin

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kasus Diabetes mellitus di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pasien dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak

Jenis Obat Kortikosteroid yang Digunakan Pasien Anak Asma Bronkial yang Menjalani Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2006.. No Kortikosteroid Jumlah obat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi obat yang terjadi pada pasien penyakit jantung koroner di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode

Damayanti, D., 2000, Gambaran Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Periode Agustus-September Tahun 1998, Skripsi

Untuk mengetahui angka kelengkapan pengisian formulir maka diperlukan analisis kelengkapan pengisian formulir, formulir (dalam hal ini adalah clinical documentation

Pola bakteri pada urin pasien yang menggunakan kateter uretra di ruang perawatan intensif RSUP Prof.. Manado: Fakultas Kedokteran Universitas

Apakah ada perbedaan yang signifikan antara ekspektasi dan persepsi pasien rawat jalan terhadap mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta

Hasil penelitian pada pasien rawat inap yang menjalani operasi bagian gastrointestinal di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama periode Januari hingga Maret 2012