• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERMASALAHAN DAN PERANCANGAN. perangkat jaringan komputer serta proses pengambilan data untuk analisa jaringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERMASALAHAN DAN PERANCANGAN. perangkat jaringan komputer serta proses pengambilan data untuk analisa jaringan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERMASALAHAN DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi uraian tentang PT. Panasonic Semiconductor Indonesia, perangkat jaringan komputer serta proses pengambilan data untuk analisa jaringan komputer di PT. Panasonic Semiconductor Indonesia.

3.1 Tentang Perusahaan PT Panasonic Semiconductor Indonesia 3.1.1 PT Panasonic Semiconductor Indonesia

Lokasi PT Panasonic Semiconductor Indonesia yang terletak di kawasan Industri International City Teluk Jambe Karawang dengan : 1. Presiden Direktur : Hideo Takeuchi

2. Jumlah Karyawan : 165 karyawan pada tahun 1997 dan 800 lebih kurang karyawan tahun 2010

3. Produksi : Microcomputer, Bipolar IC, Discrete, Memory Tag 4. Luas Lahan : 13,3900 Ha dan Luas bangunan : 1,1712 Ha yang

terdiri dari gedung A, B dan C.

(2)

3.1.2 Struktur Organisasi PT Panasonic Semiconductor Indonesia

Struktur organisasi PT Panasonic Semiconductor Indonesia terdiri dari:

1. Bagian Akunting dan Keuangan ( Accounting dan Finance) 2. Bagian IS (Informastion System)

3. Bagian Personalia dan Umum ( Personnel dan GA) 4. Penjualan (Sales)

5. Produksi (Production)

6. Produksi kontrol ( Production Control) 7. Bagian Teknisi (Engineering)

8. Bagian Gudang ( Material ware house, Finish good, KIT) 9. Bagian Pengiriman (EXIM)

3.1.3 Proses bisnis PT Panasonic Semiconductor Indonesia

Proses bisnis di PT Panasonic Semiconductor Indonesia berdasarkan metode pedekatan atas bawah (Top Down Approach) diantaranya :

1. Bisnis berhubungan dengan produksi perangkat semiconductor seperti Microcomputer, Bipolar IC, Discrete, Memory Tag.

2. Aplikasi yang digunakan SAP dan Web Application dengan database Oracle.

3. Data yang di input berupa data yang berhubungan dengan semua aktivits produksi seperti part number, jumlah material, dan harga. 4. Jaringan dengan Protocol Ethernet dan topologi Star, untuk lebih

(3)

3.2 Sistem Jaringan Komputer PT Panasonic Semiconductor Indonesia 3.2.1 Kondisi jaringan saat ini Sebelum Migrasi

1. Diagram Jaringan keseluruhan

Gambar 3.2 Jaringan Keseluruhan

Diagram jaringan diatas terdiri dari perangkat keras 3com yang terhubung ke komputers, servers dan untuk koneksi keluar terhubung dengan WAN Device Optimizer (WOD), pengaturan jalur jaringan (Bandwith Management) dan router Cisco 2600 dengan kecepatan 1.5 Mbps melalui provider Indosat sebagai inti (main) link dan ISDN Telkom dengan kecepatan 768 Kbps sebagai backup.

2. Diagram jaringan Server

Gambar 3.3 Jaringan Server

Jaringan server terhubung dengan switch 3com dengan konfigurasi yang dasar (default), tidak adanya duplikasi, jika terjadi masalah pada jaringan server maka semua koneksi ke server akan terputus. Perangkat keras dan lunak serta aplikasi yang digunakan di server terdiri dari:

a) Server domain control (DC) dengan Operating System windows 2003 berfungsi sebagai domain komputer user yang menyimpan user id.

(4)

b) Server Mail dengan Operating System windows 2008 64 bit dengan nama mail server Microsoft Exchange 2007 berfungsi sebagai mail untuk komunikasi surat elektronik.

c) Server Dokumen dengan Operating System windows 2003 berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dokumen.

d) Server Aplikasi Internal dengan Operating System windows 2003 berfungsi sebagai penyimpanan aplikasi Microsoft Access dengan database Microsoft Access.

e) Server Aplikasi Produksi dengan Operating System Linux Redhat Enterprise 3 service patch 7, database Oracle versi 10i dan Apache sebagai aplikasi yang berbasis internet (Web). Aplikasi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan di area produksi.

3. Diagram jaringan user

Gambar 3.4 Jaringan User

Jaringan komputer user dengan topologi star (bintang) yang terhubung langsung ke switch 3com dengan kabel UTP cat5, dimana perangkat keras tersebut terdiri dari komputer dan printer serta tidak adanya pemisahan baik secara fisik maupun logika antara komputer admin kantor dengan komputer produksi.

(5)

a) Komputer Admin kantor dengan operating system windows XP service patch 3 berfungsi untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pembuatan laporan dan proses penginputan data ke server.

b) Komputer admin produksi dengan operating system windows XP service patch 3 berfungsi sebagai penginputan data aplikasi . c) Printer yang digunakan sebagai alat untuk mencetat laporan dengan

merek terdiri dari HP 4150, 5100 dan 5200.

d) Printer Label (Barcode) digunakan untuk mencetat label dari hasil produksi dengan merek Sato CL 412e.

4. Perangkat keras jaringan yang digunakan :

a) Router Cisco 2600 sebagai pintu masuk dan keluar data (gateway) dan satu segment IP 137.40.95.x.

b) Router Cisco 1800 sebagai tambahan IP address 10.83.40.x karena terbatasnya IP address 137.40.95.x.

c) Akses point Cisco 1200 sebagai penghubung user yang bergerak dan berpindah-pindah sehingga mudah dalam penginputan, perangkat ini hanya digunakan di area gudang yaitu material, produk akhir (finishgood), pengeluaran (EXIM).

d) Switch 3com unmanageable (default) yaitu bisa digunakan secara otomatis tanpa perlu konfigurasi dan setting tambahan. Ada beberapa tipe :

i. 3com Baseline 2024 ii. 3com Baseline 2824

(6)

iii. 3com Baseline 2926 SFP Plus

e) Bandwidth Management (Packetshaper) 2500, perangkat sebagai pengatur penggunaan jalur backbone keluar.

f) Modem ISDN yaitu perangkat dial up dari TELKOM untuk ISDN line yang berfungsi sebagai cadangan koneksi keluar jika jaringan utama ke Indosat terputus.

g) Antenna Luar (outdoors) perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal radio dari Indosat provider.

h) Modem RAD FAC 24 yaitu perangkat penerima sinyal dari antenna luar yang terhubung langsung ke router Cisco 2600 dengan koneksi kable v.35.

i) Kable Coaxial yaitu penghubung antara antenna luar dengan Modem RAD FAC 24 di dalam ruangan server.

j) Kable UPT kategori-5 dengan merek AMP dengan kecepatan 100 Mbps.

5. Perangkat lunak jaringan yang ada diantaranya :

a. Bandwith management dari produk packetshaper 2500 sebagai monitoring jaringan keluar PT Panasonic Semiconductor Indonesia.

b. MRTG sebagai aplikasi monitoring untuk traffik jaringan (network) dari perangkat keras router ke arah luar yang bisa di akses lewat web.

(7)

6. Protokol jaringan

Protokol jaringan yang digunakan saat ini adalah Ethernet dengan kabel UTP kategori-5 dan konektor RJ-45.

7. Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang digunakan topologi bintang (star) dengan alasan:

· Fleksibelitas tinggi

· Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju switch.

· Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan. · Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika

terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.

3.2.2 Analisa terhadap keterbatasan dan kelemahan jaringan yang sedang berjalan

Pembuatan sistem jaringan ini dilandasi dari kelemahan jaringan komputer yang ada saat ini di PT Panasonic Semiconductor Indonesia sehingga muncul beberapa permasalahan di antaranya :

1. Koneksi dari komputer user di area pengeluaran barang (EXIM) ke server lambat dan sering terjadi putus.

(8)

2. Terjadinya looping di 3com switch karena konfigurasi yang masih dasar (default) dan ditempatkannya switch tidak didalam rak jaringan (network) sehingga semua orang bisa mengkoneksi kabel ke switch 3com.

3. Tidak ada duplikasi jaringan, jika switch 3com di lapisan inti (server area) rusak, maka semua koneksi keluar dan ke server akan terputus. 4. Jika dilakukan test ping diantara 2 segmen IP 137.x.x.x dan IP

10.x.x.x, didapat traffic kecepatan waktu (latency/delay) yang sangat tinggi diatas 5ms.

3.2.3 Jaringan dan data aktual yang ada 1. Diagram jaringan pengeluaran (EXIM)

Gambar 3.5 Diagram jaringan dari area pengeluaran barang Jaringan komputer di area pengeluaran barang yang berjarak lebih kurang 200 meter dengan melewati empat switch 3com dengan kabel UTP sebagai penghubung komputer ke server.

2. Hasil ping dari komputer dilokasi pengeluaran (EXIM) dengan IP 137.40.x. x ke domain server (DC) dengan IP 137.40.x.x yang berada

(9)

di ruangan server. Dari hasil ping tersebut didapat latency (Delay) waktu melebihi 2ms seperti capture gambar berikut.

Gambar 3.6 Hasil ping dari pengeluaran barang ke server 3. Hasil ping dari dua segmen jaringan dengan IP yang berbeda yaitu IP

10.x.x.x ke IP 137.x.x.x Domain Controller (DC), dimana hasil ping tersebut melebihi 2ms.

Gambar 3.7 Hasil ping dari dua segmen IP yang berbeda 4. Jaringan di rak server yang masih berantakan susunan kabel UTP dan

peralatan network seperti gambar berikut.

(10)

Gambar di atas menunjukan kondisi jaringan kabel dan perangkat keras jaringan di rak server yang masih berantakan dan tidak tersusun dengan rapih.

5. Gambar jaringan switch user masih di bawah meja di lokasi produksi.

Gambar 3.9 switch 3com di area produksi

Pada gambar diatas menunjukan posisi switch 3com di simpan di kolong meja, kabel berantakan serta tidak aman.

3.3 Sasaran yang akan di kembangkan

Dari analisa di atas penulis ingin memberikan solusi terhadap masalah jaringan komputer yang ada dan merekomendasi terhadap desain dan kekeliruan yang terjadi pada jaringan komputer di PT Panasonic Semiconductor Indonesia diantaranya :

1. Mengatasinya lambat dan tidak stabilnya jaringan di lokasi pengeluran barang (EXIM) dengan indikasi Latency/delay data pengiriman dan penerimaan tidak melebih waktu (time) 2 ms.

2. Tidak terjadinya looping di jaringan.

3. Adanya duplikasi (Redundant) terhadap jaringan sehingga jika ada yang putus di jaringa pusat maka tidak semua koneksi jaringan akan putus

(11)

4. Posisi hub yang tidak aman secara sekuriti dan harus di simpan di rak network tidak boleh ada di meja, di bawah kolong meja atau diatas meja.

3.4 Kebutuhan Sistem Jaringan.

Kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi sistem jaringan dan mencapai taget tersebut diatas maka dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak berikut.

3.4.1 Perangkat keras Jaringan

Untuk memenuhi kebutuhan jaringan yang sesuai dengan sasaran dan target, maka dibutuhkan beberapa perangkat keras di antaranya :

1. 2 Cisco Transit dengan tipe WS-2960-8TC-S, satu switch di nyalakan dan satu switch lagi sebagai cadangan berfungsi sebagai penghubung (transit) dari internal ke luar jaringan LAN.

2. 2 Cisco Core Switch (lapisan inti) dengan tipe WS-C3750-24TS-S1U sebagai lapisan inti dan dikonfigurasi secara duplikasi (Redundant). 3. 9 Cisco Distribution Switch (lapisan Distribusi) sebagai lapisan

distribusi antara segmen jaringan.

4. 22 Cisco Access switch (Lapisan Akses) dengan tipe WS-2960-48TT-S sebagai lapisan akses yang langsung berhubungan dengan komputer user.

5. 2 Cisco Akess Point dengan tipe AIR-LAP1252AG-A-K9 sebagai lapisan akses yang digunakan oleh user di area gudang.

(12)

6. Kabel UTP kategori 6 yaitu sebagai penghubung (trunk) antara lapisan distribusi, akses dan inti serta koneksi ke komputer .

7. Kabel FO 4 cores multimode yang berfungsi penghubung antara gedung C dengan server yang berjarak lebih kurang 300 meter.

3.4.2 Perangkat Lunak

1. Wireshark adalah penganalisa packet jaringan. Sebuah analisa paket jaringan akan mencoba untuk menangkap paket jaringan dan mencoba untuk menampilkan data paket sedetail mungkin.

2. OS windows XP SP3 untuk menjalankan aplikasi wireshark di komputer.

3.5 Perancangan Sistem Jaringan

Perancangan jaringan sesuai dengan tujuan yang diharapkan harus mengikuti beberapa prinsip berikut :

1. Perhitungan beban jaringan (bandwidth) yang dibutuhkan agar tulang punggung (backbone) jaringan dapat mendukung pengiriman data antar segmen. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan jumlah maksimum komputer di dalam satu segmen atau menentukan jenis peralatan dan protokol jaringan yang tepat.

2. Dengan memperhatikan peraturan 80/20, dimana jaringan diatur agar 80 persen dari lalulintas data berada dalam segmen jaringan yang sama dan hanya 20 persen harus dikirimkan lewat jalur tulang punggung ke segmen jaringan lain.

(13)

3. Dengan mempelajari aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai, diantaranya SAP, internet, mail, video online, dan lain lain.

4. Menentukan jalur-jalur kritis dimana jika jalur tersebut terputus, maka diperlukan jalur alternatif sebagai jalur cadangan. Contoh aplikasi SAP, hal ini digunakan agar SAP (System Application and Product) sebagai aplikasi pokok tidak terputus koneksinya.

5. Perhatikan keseimbangan beban jaringan (load balance) dimana jalur ganda dapat digunakan tergantung pada beban jaringan.

6. Perhatikan agar protokol, peralatan dan media yang digunakan mudah diperbarui sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau teknologi masa depan.

7. Pergunakan model desain hierarki dalam mendesain suatu jaringan komputer.

3.5.1 Desain Sistem Jaringan

Diagram rancangan (design) jaringan yang akan digunakan berbentuk desain hierarki ( hierarchy design model) adalah suatu model desain jaringan komputer yang disarankan oleh Cisco, dimana jaringan tersebut dibagi dalam tiga lapisan yang dapat berfungsi dan berdiri sendiri. Dengan menggunakan rancangan ini jaringan menjadi lebih mudah dalam pelacakan kesalahan serta kontrol terhadap jaringan yang ada. Ketiga lapisan dari model desain hierarki adalah sebagai berikut :

1. Lapisan Inti (Cisco Core switch) sebagai duplikasi (Redudant) jaringan.

(14)

2. Lapisan Distribusi (Cisco Distribution switch) yaitu sebagai distribusi pembagian atau pembuatan segmen-segmen.

3. Lapisan Akses (Cisco Access Switch) yaitu sebagai penghubung ke komputer komputer user.

4. Lapisan Transit (Cisco Transit switch) yaitu berfungsi menghubungi lapisan inti (core) dengan luar jaringan.

Detail rancangan jaringan pada gambar berikut :

Gambar 3.10 Rancangan jaringan

3.5.2 Adanya Toleransi Kesalahan

Toleransi kesalahan sangat penting peranannya terutama untuk jaringan yang peka terhadap kesalahan. Oleh sebab itu toleransi kesalahan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada saat mendesain jaringan LAN.

Toleransi kesalahan dapat diperoleh dengan menggunakan peralatan ganda dan jalur ganda sehingga jika salah satu peralatan mengalami kerusakan, peralatan yang kedua aktif untuk meneruskan fungsi peralatan yang rusak tersebut. Demikian pula jika suatu mengalami kerusakan atau kemacetan, jalur alternatif dapat digunakan untuk meneruskan paket-paket data.

(15)

Jalur ganda dapat dibuat dengan menggunakan fasilitas diantaranya : 1. Port Group (Ether-Channel) adalah merupakan fasilitas di mana

sejumlah jalur (port) digabungkan menjadi satu jalur logika dengan kecepatan tinggi. Disamping itu jika salah satu jalur mengalami kerusakan, port group masih terus berfungsi dengan menggunakan jalur-jalur lain yang masih berkerja.

2. Spanning Tree Protocol (STP) merupakan protokol yang mengatur jalur ganda. Salah satu jalur sebagai jalur utama dalam kondisi aktif dan jalur laiinnya sebagai jalur cadangan berada dalam kondisi nonaktif (stand-by). Jalur cadangan ini baru aktif jika jalur utama mengalami kerusakan.

3.5.3 Scalability Jaringan

Scalability adalah suatu kemampuan untuk memperluas atau memperbarui suatu sistem jika diperlukan pada waktu mendatang. Scalability sangat penting dalam merancang suatu jaringan LAN karena jaringan ini harus dapat digunakan untuk waktu yang sangat lama sampai bertahun-tahun. Selama jangka waktu tersebut, jaringan harus dapat diperluas dan diperbarui sesuai dengan perkembangan teknologi atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3.5.4 Protokol jaringan dan Media penghubung

1. Protokol Jaringan merupakan faktor utama dalam mendesain LAN yang akan digunakan sebagai tulang panggung jaringan (backbone)

(16)

yaitu untuk meneruskan data antara sejumlah segmen LAN yang berada di jaringan. Protokol jaringan yang dipakai yaitu Ethernet kecepatan tinggi seperti Fast Ethernet atau Giga Ethernet.

2. Media Penghubung sangat di butuhkan dalam sebuah jaringan untuk menentukan jarak maksimun yang akan di jangkau oleh jaringan. Sebagai contoh serat optik yang dapat menjangkau jarak 3000 meter dengan protokol Giga Ethernet sedangkan media kabel UTP kategori-5 dan 6 dengan jarak jaringan maksimum hanya 200 meter.

3.5.5 Kabel (Wiring Closet)

Untuk menghubungkan antar Cisco switch dan komputer dengan jaringan (network) diperlukan kabel, supaya kabel tidak berantakan dan mempermudah pelacakan kesalahan, maka perlu diperhatikan ruang kabel (wiring closet), perangkat yang digunakan didalam ruangan kabel terdiri dari patch panel dan kabel manajemen (cable management).

3.5.6 VLAN

VLAN memiliki kemampuan membagi broadcast domain. VLAN secara fisik mungkin terlihat seperti satu jaringan saja, dimana semua terkoneksi ke switch. Namun secara logical mereka dipisahakan kedalam bagian-bagian kecil (bisa dibagi menurut departemen masing-masing). VLAN (virtual local-area network) adalah jaringan komputer yang seakan terhubung menggunakan kabel yang sama meskipun mungkin secara fisik berada pada bagian LAN yang lain. VLAN dikonfigurasi melalui software

(17)

dan tidak hardware, yang membuatnya sangat mudah (fleksible). Salah satu keunggulan VLAN adalah jika sebuah komputer secara fisik dipindah ke lokasi lain, komputer tersebut tetap pada VLAN yang sama tanpa melakukan konfigurasi ulang hardware.

Konfigurasi VLAN yang di rancang terdiri dari :

1. Komputer admin kantor (office) dengan VLAN 10 dan IP 137.40.95.x

2. Komputer admin produksi dan gudang dengan VLAN 1 dan IP 10.83.40.x

3. Komputer yang terhubung dengan mesin dengan VLAN 50 dan IP 10.83.50.x

4. Cisco switch management dengan VLAN 193 dan IP 192.168.2.x

3.5.7 Diagram Sistem Jaringan

Sesuai dengan prinsip dan desain jaringan LAN, maka diagram jaringan yang di rancang sesuai gambar berikut ini.

(18)

Gambar 3.11 Diagram rancangan jaringan

Dari gambar 3.11 diatas bahwa rancangan jaringan di PT Panasonic Semiconductor Indonesia terdiri dari :

1. Cisco switch transit yang berfungsi menghubungan lapisan inti (core) dengan koneksi luar.

2. Cisco swicth inti (core) yang berfungsi sebagai duplikasi jaringan, pintu (gateway) komputer dan konfigurasi VLAN.

3. Cisco switch distribusi (Distribution) yang berfungsi sebagai distribusi dimasing-masing gedung baik gedung A, B dan C.

4. Cisco switch Akses (Access) berfungsi sebagai koneksi ke komputer, printer dan perangkat lainnya.

(19)

Untuk duplikasi jaringan, ke arah bagian switch distribusi masing masing terhubung dengan dua koneksi kabel, jika salah satu kabel putus maka kabel satu akan akan tetap terhubung, sehingga jaringan komputer masih bisa tetap digunakan.

Gambar

Gambar 3.1 PT Panasonic Semiconductor Indonesia
Gambar 3.5 Diagram jaringan dari area pengeluaran barang  Jaringan  komputer  di  area  pengeluaran  barang  yang  berjarak  lebih  kurang  200  meter  dengan  melewati  empat  switch  3com  dengan  kabel  UTP sebagai penghubung komputer ke server
Gambar 3.6 Hasil ping dari pengeluaran barang ke server  3.  Hasil ping  dari dua segmen  jaringan dengan IP  yang berbeda  yaitu IP
Gambar  di  atas  menunjukan  kondisi  jaringan  kabel  dan  perangkat  keras  jaringan di rak server  yang masih berantakan dan tidak  tersusun  dengan rapih
+3

Referensi

Dokumen terkait

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam

Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media

Topologi jaringan berbentuk star atau bintang adalah jaringan dari beberapa komputer yang memiliki koneksi dengan node yang berada di jaringan pusat.. Jadi, masing-masing

Jika pada jaringan LAN jumlah komputer yang dapat terhubung tergantung pada jumlah port yang tersedia pada hub atau switch, untuk wireless LAN, jumlah komputer

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah dengan semakin banyaknya komputer yang terhubung ke jaringan, proses untuk mendeteksi perangkat keras apa saja yang ada pada

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan

Kabel jaringan merupakan peralatan yang berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan komputer atau komputer dengan perangkat jaringan lainnya. Berikut adalah

Pembuatan Objek 3D Perangkat Keras Jaringan Komputer Pada Tahap ini, aplikasi yang digunakan dalam pembuatan objek 3D perangkat keras jaringan komputer menggunakan aplikasi Blender3D,