• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM P2M

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU

Drs. I Made Mariawan, M.Pd NIP.

Dr. N NIP.

Drs. Putu Yasa, M.Si (Anggota) NIP.

Dibiayai dari D

Universitas Pendidikan Ganesha No. 166/UN48.15/LPM/2015

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN PENEBEL

Oleh

Drs. I Made Mariawan, M.Pd (Ketua) NIP. 195906081985031001

Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd (Anggota) NIP. 196512291990032002

Drs. Putu Yasa, M.Si (Anggota) NIP. 196111041987031002

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha, SPK Pengabdian Kepada Masyarakat

166/UN48.15/LPM/2015, Tanggal 5 Maret 2015

URUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

aftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Pengabdian Kepada Masyarakat

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

1. Judul 2. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP/NIDN d. Disiplin Ilmu e. Pangkat/Gol f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telp/Faks/E-mail j. Alamat Rumah k. Telp/Faks/E-mail 3. Jumlah Anggota Pelaksana 4. Lokasi Kegiatan

a. Nama Desa b. Kecamatan c. Kabupaten/Kota d. Propinsi

5. Jumlah biaya Kegiatan 6. Lama Kegiatan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

: Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Penebel : : : : : : : : : : : : Drs. I Made Mariawan, M.Pd Laki-Laki 195906081985031001/0008065907 Pendidikan Fisika

Pembina Utama Muda/IVc Lektor Kepala

MIPA/Pendidikan Fisika

Jln. Udayana No. 11 Singaraja-Bali 81117 0362-25072/0362-25335

Jln. Sri Rama, No. 18 Singaraja

0362-24548/-/mademariawan@yahoo.com Pelaksana : 2 (dua) orang

: : : : : Penebel Penebel Tabanan Bali

: Rp. 12,200,000,- (dua belas juta dua : 7 (tujuh) bulan

Singaraja, Ketua Pelaksana

Drs. I Made Mariawan, M.Pd NIP. 195906081985031001 Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum

Guru SD di Kecamatan Penebel

Bali 81117

/mademariawan@yahoo.com

dua ratus ribu rupiah)

Singaraja, 1 Oktober 2015 Ketua Pelaksana,

Drs. I Made Mariawan, M.Pd NIP. 195906081985031001

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya kegiatan P2M ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat pada waktunya. Melaksanakan kegiatan P2M sampai penulisan laporan ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, atas bantuan dana yang diberikan melalui DIPA Undiksha.

2. Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIKSHA, atas segala bantuan dan upayanya untuk dapat terlaksananya P2M ini.

3. Kepala UPTD Kecamatan Penebel, atas ijin yang diberikan untuk pelaksanaan P2M ini. 4. Guru-Guru SD di kecamatan Penebel, atas kerjasamanya dan keuletannya membantu

pelaksanaan P2M ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas bantuannya dalam pelaksanaan P2M ini.

Penulis menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan P2M ini masih jauh dari yang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi penyempurnaan pelaksanaan P2M selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga kegiatan P2M ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran di Sekolah Dasar pada khususnya.

Singaraja, 1 Oktober 2015 Ketua,

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI………...………. iv

DAFTAR LAMPIRAN dan DAFTAR TABEL... v

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

A. Analisis Situasi...………... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah...……... 5

C. Tujuan Kegiatan………... 6

D. Manfaat Kegiatan... 6

BAB II METODE PELAKSANAAN...…………...……….. 7

A. Metode Kegiatan...………... 7

B. Rancangan Evaluasi... 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ………... 9

A. Hasil Kegiatan... 9

B. Pembahasan... 9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………... 10

A. Kesimpulan………... 10

B. Saran-Saran……… 10

(5)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 01. RPP Hasil Kegiatan... 12

Lampiran 02. Instrumen Penilaian RPP... 19

Lampiran 03. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran... 21

Lampiran 04. Peta Lokasi daerah sasaran... 23

Lampiran 05. Absensi Peserta... 24

Lampiran 06. Foto-foto kegiatan... 25

DAFTAR TABEL Tabel 01. Banyak Sekolah Dasar dan Guru di Kecamatan Penebel... 5

(6)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kualitas mutu pendidikan Indonesia sudah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan _ndica lain. Hal ini terlihat dari kompetensi pelajar Indonesia masih di bawah pelajar lain di Asia, seperti Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Hanya 5 persen pelajar Indonesia memiliki kompetensi berpikir analitis. Kompetensi sebagian besar pelajar pada tingkat mengetahui. Data itu mengacu laporan McKinsey Global Institute ”Indonesia Today” dan sejumlah data rangkuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KOMPAS, 3 Desember 2013).

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan adalah melakukan perubahan kurikulum. Mulai tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 harus perlu berubah untuk mempersiapkan generasi sekarang agar mampu menjawab tantangan masa depan Indonesia. Tuntutan masa depan berubah maka kita perlu menyesuaikan kurikulum pendidikan kita. Wakil mentri (Wamen) Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan mengatakan “Perubahan kurikulum merupakan keharusan untuk mengatasi ketertinggalan kualitas pendidikan Indonesia. Jika penerapan kurikulum ditunda, akan lebih lama kita mengejar ketertinggalan dari Negara lain (KOMPAS, 8 Desember 2013). Substansi perubahan kurikulum 2013 adalah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi yang meliputi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Standar Proses, dan Standar Penilaian (Mulyasa, 2013).

Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam upaya mengatasi tuntutan masa depan yang berubah dan mengejar ketertinggalan kualitas mutu pendidikan Indonesia dari Negara lain. Mendikbud Mohammad Nuh (KOMPAS, 18 Desember 2013) mengatakan bahwa dengan kurikulum baru diharapkan menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan berpikir analitis. Di samping itu, perubahan kurikulum 2013 diperkirakan sebagai salah satu langkah strategis dalam penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, _ndicator__, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan _ndica. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis

(7)

2

kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga _ndica yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan. Terkait dengan hal tersebut, Prof. Kacung Marijan, MA, Staf ahli Mendikbud, mengatakan “Kurikulum pendidikan yang baru nanti akan mengubah mindset pendidikan yang bersifat akademik menjadi dua _ndicato yakni akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter akan lebih banyak di tingkat pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter itu merupakan pondasi pendidikan” (Mulyasa, 2013).

Implementasi kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan keuletan. Berkenaan dengan hal tersebut, guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum 2013 masih belum banyak memahami implementasi kurikulum tersebut, baik berkenaan dengan kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran, maupun sumber belajarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa _ndica misalnya kondisi geografis, jumlah sekolah dasar, jumlah guru Indonesia yang sangat besar menyisakan masalah dalam memberikan sosialisasi pelatihan, dan pendampingan pada pemahaman kurikulum secara utuh.

Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dan prosesnya dengan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran. Perubahan itu mengakibatkan perubahan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa, buku guru, _ndica penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya. Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam implementasi Kurikulum 2013 SD, maka dibutuhkan adanya bantuan teknis berupa pelatihan dan pendampingan dengan melibatkan guru dalam jumlah yang lebih banyak.

Kurikulum 2013 SD belum sepenuhnya dilengkapi dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, _ndica penilaian dan sejenisnya. Di samping itu, karena belum banyaknya pelatihan yang dilakukan oleh Kemdikbud bagi guru-guru dalam implementasi kurikulum 2013

(8)

3

termasuk penyusunan RPP maka tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan. Hal demikian mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya pemberian bantuan berupa pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penjabaran dari UU No. 20 tahun 2003 tentang _ndica pendidikan nasional, mendasarkan pada profesionalisme guru, yaitu standar kompetensi yang harus dikuasai seorang pendidik (guru). Dijelaskan, standar kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat jenis kompetensi yaitu: kompetensi _ndicator, kepribadian, _ndicator__l, dan _ndica. Kompetensi _ndicator adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi _ndica adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, _ndica pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Dirjen Dikti, 2005). Persyaratan kompetensi guru tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi.

Sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2014 yang dilaksanakan di Rayon 21 Universitas Pendidikan Ganesha telah berlangsung. Pengalaman pengusul, sebagai anggota assessor sertifikasi guru dalam jabatan di Rayon 21 Universitas Pendidikan Ganesha, melihat bahwa pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman para guru dalam implementasi kurikulum 2013 sangat kurang. Hal ini terlihat dari kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman mereka dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas melalui peer teaching.

Melihat kenyataan yang diuraikan di atas, tampaknya perlu dilakukan suatu kegiatan yang mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam mengembangkan profesionalismenya, khususnya dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 dan proses pembelajaran di kelas. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) sebagai salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mutlak dilakukan oleh dosen. Kegiatan P2M ini dilakukan di Sekolah Dasar

(9)

4

(SD) di Kecamatan Penebel melalui pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013. Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah para guru SD di Kecamatan Penebel yang diambil secara acak. Kegiatan ini berupa lanjutan dari kegiatan P2M sebelumnya yang sudah berhasil melatih para guru dalam menyusun RPP kurikulum 2006 (KTSP).

Lokasi Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, sekitar 80 km dari kota Singaraja, dengan medan yang cukup berat. Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Penebel sebanyak 34 sekolah. Lokasi sekolah, sebagian besar terletak di daerah pedesaan sehingga kegiatan P2M di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Ganesha sangat jarang sampai ke wilayah-wilayah tersebut. Lokasi-lokasi sekolah yang sebagian besar terletak pada daerah yang agak terpencil mengakibatkan para guru jarang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Sebagai dampaknya pengetahuan dan pemahaman para guru di wilayah ini masih kurang terkait dengan desain pembelajaran yang salah satunya adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ataupun inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran lainnya. Informasi yang sama, juga diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2014 dengan beberapa guru SD dan kepala sekolah yang ada di Kecamatan Penebel.

Pelatihan dan pendampingan penyusunan silabus, RPP, dan media pembelajaran berbasis KTSP bagi guru-guru Sekolah Dasar di kecamatan Penebel telah dilakukan pada pengabdian masyarakat sebelumnya (Mariawan, dkk., 2008; Parwati, dkk., 2009). Hasil dari pelatihan dan pendampingan tersebut adalah guru-guru dianggap mampu menyusun silabus, RPP, media pembelajaran, dan mengimplementasikan di kelas. Namun, sampai saat ini mengubah mindset mereka dari penyusunan dan implementasi RPP berbasis KTSP menuju penyusunan dan implementasi RPP kurikulum 2013 belum pernah dilaksanakan.

Wawancara dengan Kepala UPTD, tiga kepala sekolah dasar, satu pengawas dan beberapa guru yang dipilih secara acak di Kecamatan Penebel, diperoleh informasi bahwa para guru kesulitan memahami implementasi kurikulum 2013 terutama dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga tetap menggunakan RPP kurikulum 2006 (KTSP). Hal ini berdampak pada implementasi kurikulum 2013 belum terlaksana sebagaimana mestinya. Berdasarkan wawancara tersebut juga diperoleh informasi, kepala UPTD, para kepala sekolah dan guru-guru sangat mengharapkan kegiatan P2M seperti ini agar _ndi dilakukan secara berkesinambungan karena menurut mereka para guru di daerah ini

(10)

5

sangat memerlukan bantuan berupa pelatihan dan pendampingan terkait dengan implementasi kurikulum 2013.

Sebagai gambaran keberadaan sekolah dan guru SD di kecamatan Penebel seperti _ndic 01.

Tabel 01. Banyak Sekolah Dasar dan Guru di Kecamatan Penebel. No. Kebendesaan Banyak SD Banyak Guru

1. Jatiluwih 4 33 2. Senganan 4 34 3. Babahan 3 25 4. Penebel 4 35 5. Buruan 4 34 6. Biaung 3 27 7. Rejasa 3 26 8. Penatahan 3 26 9. Wongaya Gede 3 25 10. Mengesta 3 25 Jumlah 34 290

(UPTD Kecamatan Penebel)

Mempertimbangkan jumlah guru yang cukup banyak, dengan pemahaman yang masih kurang dalam implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan implementasinya dalam proses pembelajaran di kelas, maka dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan P2M yang melibatkan para guru di daerah ini. Kegiatan P2M ini akan dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengubah mindset para guru di sekolah tersebut agar mau melaksanakan kurikulum secara lebih efektif dan inovatif. Di samping itu, agar para guru khususnya dalam mengajar mau melakukan inovasi-inovasi sebagai bagian dari tugas profesionalismenya. RPP kurikulum 2013 dan implementasinya dalam proses pembelajaran yang dikembangkan nantinya, diharapkan mampu memfasilitasi siswa untuk belajar dengan lebih mudah sehingga proses dan hasil belajar dapat dicapai dengan lebih berkualitas.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masalah secara umum dalam P2M ini adalah ”Perlunya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013” Secara khusus masalah P2M ini dirumuskan sebagai berikut. (1) Perlunya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di

kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013,

(11)

6

(2) Perlunya meningkatkan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam mengimplementasikan RPP kurikulum 2013 di kelas.

C. Tujuan Kegiatan

Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru SD di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah

(1) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013, (2) Meningkatkan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam

mengimplemen-tasikan RPP kurikulum 2013 di kelas. D. Manfaat Kegiatan

Secara umum, manfaat kegiatan P2M ini adalah menjalin kerjasama antara perguruan Tinggi (undiksha) dengan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui implementasi kurikulum 2013. Secara khusus, manfaat dari kegiatan P2M ini adalah:

(1) Menambah wawasan, pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013.

(2) Meningkatnya keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam penyusunan dan mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013.

(3) Menyediakan salah satu perangkat kurikulum 2013 Sekolah Dasar yang siap untuk diimplementasikan.

(12)

7 BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Kegiatan

P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013, yang terdiri dari dua tahap kegiatan yaitu: tahap pertama, pelatihan dan pendampingan terhadap 20 orang guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013, dan tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada 2 orang guru di masing-masing SD untuk implementasi RPP yang telah dihasilkan pada tahap pelatihan. Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

(1) Tahap Pelatihan, langkah-langkah kegiatannya meliputi:

(a) Merencanakan waktu dan tempat pelatihan bekerja sama dengan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Penebel.

(b) Pelatihan tentang penyusunan RPP kurikulum 2013 bagi guru-guru peserta P2M. (c) Diskusi dan tanya jawab tentang RPP kurikulum 2013 antara pelatih dengan peserta. (d) Simulasi salah satu atau beberapa RPP yang telah dihasilkan.

(2) Tahap Pendampingan, langkah-langkah kegiatannya meliputi:

(a) Pendampingan intensif penyusunan RPP kurikulum 2013 pada tahap pelatihan. (b) Pendampingan intensif implementasi RPP kurikulum 2013 dilakukan selama lima

bulan di sekolah tempat guru bertugas. B. Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan guru dalam implementasi kurikulum 2013 yang meliputi evaluasi terhadap kualitas RPP yang dihasilkan dan keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran di kelas. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas RPP adalah _ndicator_ penilaian RPP yang mengacu pada komponen RPP yaitu: identitas mata pelajaran, perumusan _ndicator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, model pembelajaran, _ndicato pembelajaran, dan penilaian. Kualitas RPP yang dihasilkan menggunakan _ndica penilaian berikut.

(13)

8 % 100 75 x diperoleh yang Skor Nilai 

Keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran di kelas diamati menggunakan lembar observasi. Keterlaksanaan RPP menggunakan _ndica penskoran berikut.

% 100 44 ) ( x terlaksana YA Jumlah Nilai  Konversi: Kualitas Nilai Amat Baik ( AB) 90 < N ≤ 100 Baik (B) 80 < N ≤ 90 Cukup (C) 70 < N ≤ 80 Kurang (K) N ≤ 70 Konversi:

Kualitas Nilai

Amat Baik ( AB) 90 < N ≤ 100 Baik (B) 80 < N ≤ 90 Cukup (C) 70 < N ≤ 80

(14)

9 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN C. Hasil Kegiatan

Hasil yang dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah:

(1) Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru SD di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013.

(2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai perangkat pendukung implementasi kurikulum 2013.

D. Pembahasan

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan keuletan. Berkenaan dengan hal tersebut, guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum 2013 harus memahami implementasi kurikulum tersebut, baik berkenaan dengan kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran, maupun sumber belajarnya.

Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru SD terlihat dari kualitas RPP yang dihasilkan dan implementasi RPP di kelas. RPP yang dihasilkan melalui kegiatan P2M ini, rata-rata berkualitas “baik” dan rata-rata keterlaksanaan RPP di kelas mencapai 88,65%. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa RPP yang dihasilkan melalui kegiatan ini mempunyai kualitas baik dan 88,65% terlaksana dengan kualitas “baik” dalam implementasi di kelas.

Kurikulum 2013 SD belum sepenuhnya dilengkapi dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, _ndica penilaian dan sejenisnya. Di samping itu, karena belum banyaknya pelatihan yang dilakukan oleh Kemdikbud bagi guru-guru dalam implementasi kurikulum 2013 termasuk penyusunan RPP. Melalui kegiatan P2M ini dihasilkan salah satu perangkat pendukung kurikulum 2013 yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk Sekolah Dasar.

RPP yang dihasilkan melalui kegiatan ini hampir sebagian besar dari pokok bahasan atau tema yang terdapat dalam kurikulum 2013 SD. Dengan demikian, guru-guru khususnya guru-guru SD di kecamatan Penebel sudah mempunyai perangkat pendukung kurikulum khususnya RPP sehingga guru-guru siap untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.

(15)

10 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rencana kegiatan, hambatan, dan target yang telah ditetapkan, maka secara umum kegiatan P2M ini disimpulkan “meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru SD di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013”. Secara khusus kegiatan P2M ini disimpulkan:

(1) Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013, (2) Meningkatkan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam

mengimplemen-tasikan RPP kurikulum 2013 di kelas.

(3) Dihasilkan beberapa RPP sebagai pendukung implementasi kurikurum 2013 Sekolah Dasar.

B. Saran-Saran

Beberapa saran yang diajukan terkait dengan pelaksanaan kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut.

(1) Guru-guru SD yang telah mengikuti kegiatan P2M ini disarankan untuk menularkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang telah diperoleh kepada guru-guru lain yang belum terlibat dalam kegiatan ini.

(2) RPP yang dirancang dalam kegiatan P2M ini terbatas pada beberapa pokok bahasan/tema dalam kurikulum 2013. Guru-guru SD disarankan merancang/mengembangkan RPP untuk pokok bahasan/tema lain dalam kurikulum 2013.

(3) Guru-guru disarankan lebih kooperatif, informative, dan inovatif dalam pelaksanaan kegiatan P2M yang sejenis.

(16)

11

DAFTAR PUSTAKA

Cahaya Kusuma, D., 2013. Analisis Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jurnal. Bandung: FPMIPA UPI. Depdikbud. 2013. Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Depdikbud

Dirjen Dikti, 2005. Penjabaran UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (online). Tersedia: http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendiknasp2010_9.pdf

Ikatan Guru Indonesia (IGI). 2013. Laporan Hasil Seminar dan Workshop Implementasi Kurikulum 2013. Surabaya, 17 Maret 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Dokumen Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud

. 2013. Modul pelatihan Instruktur Nasional Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud

. 2013. Bahan Tayang, Sosialisasi Pengembangan Kurikulum 2013. November 2013.

Khairil Anwar Notodiputro. 2013. Pengintegrasi IPA dan IPS dalam Kurikulum 2013. (Online). Tersedia: JPNN.com, http://pendidikan.jpnn.com/

KOMPAS.com. 3 Desember 2013. Indonesia Today. (online), tersedia: http://indeks. Kompas.com/indeks/_ndic_pilihan?gclid=ClnYxI_05sACFVgXjgodKH4ARQ

. 8 Desember 2013. Indonesia Today. (online). Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid.

. 18 Desember 2013. Indonesia Today. (online). Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid.

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013: Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013 Merupakan Persoalan Penting dan Genting, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

(17)

12 Lampiran 01.

Contoh RPP hasil kegiatan P2M

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : ...

Kelas : 5

Tema / Topik : Bermain dengan Benda-Benda di Sekitarnya

Minggu ke : 1

Semester : 1 (satu) Alokasi Waktu : 1 Hari KOMPETENSI INTI

 Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya

 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR PPKn (IPS)

 Menunjukkan perilaku cinta tanah air Indonesia dan bangga terhadap produk Indonesia  Memahami nilai-nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu, Budha, dan Islam

melalui bacaan atau pengamatan Bahasa Indonesia

 Gemar menggali informasi melalui membaca dan mendengarkan dari sumber lain berdasarkan rasa ingin

 Mendiskusikan tentang organ tubuh manusia dan fungsinya dan bagaimana menjaga kesehatan (pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah)

 Menerapkan sifat-sifat cahaya dalam membuat suatu karya dan menjelaskan cara kerjanya secara lisan.

Matematika

 Membuat pola pergeseran tempat duduk secara bergiliran dengan menggunakan gambar denah tempat duduk di kelas secara adil

 Melaporkan hasil pengamatan/melakukan percobaan menemukan hubungan keliling, luas dan diameter lingkaran dengan apa adanya

 Mengukur dan menuliskan hasil pengukuran diameter dan keliling berbagai lingkaran dalam tabel dan menemukan hasil perbandingannya dan menggunakannya untuk menghitung keliling berbagai lingkaran

 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga sederhana

(18)

13 Seni, Budaya, dan Prakarya

 Membuat topeng dari berbagai media berdasarkan pengamatan karya topeng nusantara  Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dan iringan secara vokal lagu

anak-anak dua suara

 Mengembangkan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan _ndicato

 Membuat karya teknologi sederhana dengan _ndica buatan yang menimbulkan gerak atau bunyi

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

 Mempraktikkanvariasi dan kombinasi gerak dasar atletik lompat, dan lempar melalui permainan/ olahraga yang dimodifikasi dan atau tradisional

 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan bola besar dan atau olahraga tradisional

INDIKATOR PPKn

 Membiasakan menggunakan produk dalam negeri  Membiasakan mengkonsumsi makanan tradisional  Berperilaku sesuai dengan tradisi masyarakat sekitar  Menunjuk asal barang dalam peta/globe

 Membuat _ndic benda peninggalan sejarah yang berisi data dan pendapat yang tepat  Membuat daftar peninggalan sejarah lingkungan dan disertai gambar yang sesuai Bahasa Indonesia

 Membaca teks yang berisi informasi tentang barang, makanan, dan tradisi yang ada disekitar

 Mencatat pokok-pokok informasi dari sumber yang didengar  Membuat daftar benda-benda berdasarkan sumber yang didengar  Menghitung denyut nadi per menit.

 Membandingan denyut nadi ketika sedang beristirahat, normal dan sehabis berolahraga.  Menunjukkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari

 Menunjukkan proses pembentukan bayangan. Matematika

 Menentukan benda-benda sekitar untuk melakukan permainan  Membentuk kelompok bermain

 Membuat pola untuk melakukan permainan

 Melakukan permainan dengan benda-benda yang ada di kelas  Menggambar berbagai bangun datar

 Mengidentifikasi benda-benda di kelas sesuai dengan bangun datar yang telah ditentukan  Mengukur panjang dan lebar benda-benda yang ada di kelas

 Mengukur keliling bangun datar menggunakan benang atau sejenisnya  Menghitung keliling bangun datar menggunakan rumus keliling

 Membuat _ndicat-jaring bangun ruang dengan ukuran yang telah ditentukan  Membuat bangun ruang kubus dengan kertas karton

 Membuat bangun ruang balok dengan kertas karton  Menentukan volume bangun ruang yang telah dibuat

(19)

14  Menghitung volume berbagai bagun ruang  Mengukur diameter dan keliling lingkaran

 Membandingkan keliling benda-benda yang berbentuk lingkaran dengan diameter yang berbeda

 Menghitung hasil perpangkatan yaitu pangkat dua dan tiga  Menentukan hasil penarikan pangkat dua dan tiga

 Menggambar dan membaca gambar menggunakan skala dan perbandingan

 Menghitung panjang sesungguhnya jika ditampilkan gambar berskala dan jarak tertentu  Membandingkan kelompok benda yang satu dengan yang lain

 Menentukan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari Seni, Budaya, dan Prakarya

 Menyebutkan benda-benda sekitar yang dapat dipakai untuk membuat topeng  Membuat topeng dengan berbagai media

 Menghayati karakter tokoh dan memvisualkan dalam bentuk topeng

 Menyebutkan berbagai benda di sekitar yang dapat dibuat sebagai alat musik  Memainkan alat musik yang berasal dari benda-benda sekitar dengan harmonis  Membuat gerak dengan mengunakan _ndicato dari benda-benda di sekitar  Membuat property tari dari benda-benda sekitar

 Menampilkan tari dengan menggunakan property dari benda-benda di sekitar

 Menyebutkan berbagai energy buatan yang dapat dijadikan karya teknologi sederhana dengan memanfaatkan benda-benda sekitar

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan  Memperagakan gerak melompat ke depan  Memperagakan gerak melompat ke belakang

 Memperagakan gerak melompat ke samping kanan/kiri  Memperagakan gerak melempar bola ke sasaran

 Memperagakan variasi dan kombinasi gerak dasar menendang dan menahan bola menggunakan kaki bagian dalam

 Memperagakan variasi dan kombinasi gerak dasar lempar tangkap bola dengan dengan dua tangan dan satu tangan

TUJUAN

 Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya

 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman, dan guru

 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca,dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

MATERI PPKn (IPS)

 Perilaku cinta tanah air Indonesia  Nilai-nilai kesejarahan kerajaan

(20)

15 Bahasa Indonesia

 Membaca dan mendengarkan dari sumber lain

 Organ tubuh manusia dan fungsinya dan bagaimana menjaga kesehatan  Sifat-sifat cahaya

Matematika

 Gambar denah

 Hubungan keliling, luas dan diameter lingkaran

 Menuliskan hasil pengukuran diameter dan keliling berbagai lingkaran dalam _ndic dan menemukan hasil perbandingannya dan menggunakannya untuk Menghitung keliling berbagai lingkaran

 konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga sederhana

 Konsep perbandingan dan skala Seni, Budaya, dan Prakarya

 Topeng dari berbagai media berdasarkan pengamatan karya topeng nusantara

 Alat musik ritmis secara berkelompok dan iringan secara vokal lagu anak-anak dua suara  Gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti  Karya teknologi sederhana dengan energi buatan yang menimbulkan gerak atau bunyi  Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

 Variasi dan kombinasi gerak dasar atletik lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau tradisional

 Variasi dan kombinasipola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan  Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)  Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak

 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi

 Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan pembelajaran.  Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan .

10 menit

(21)

16

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Inti Minggu Pertama

 Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

 Membawa atau membuat makanan khas daerah untuk dimakan bersama

 Membaca teks yang berisi informasi tentang barang, makanan, dan tradisi yang ada disekitarnya

 Membuat daftar makanan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia

 Membuat daftar tarian tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia

 Membuat daftar alat _ndic tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia

 Menyebutkan berbagai tradisi yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia serta menuliskan fungsinya

 Membuat peta Indonesia dan menempelkan nama makanan, tarian dan alat musik tradisional yang telah disebutkan, serta mengenali nama-nama ibu kota darimana makanan/tarian/alat musik itu berasal.  Membiasakan menggunakan benda-benda produk Indonesia

 Mencatat dan mengukur panjang, lebar, dan tinggi benda-benda yang ada di kelas menggunakan satuan ukur baku

 Mencatat pokok-pokok informasi yang didapat dari sumber teks yang berisi informasi tentang dan barang, makanan, tarian, alat _ndic dan tradisi yang ada disekitarnya

 Mendiskusikan tentang alat _ndic tradisional ritmis dan melodis yang berasal dari salah satu daerah di Indonesia (gendang atau tabuh, suling dan rebab)

 Mengidentifikasi alat musik ritmis dan melodis dari benda-benda sekita

 Memainkan alat _ndic campuran (melodis dan ritmis dengan menggunakan benda-benda sekitar)

 Memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk kegiatan / aktivitas jasmani, _ndica berlari, senam,bermain bola besar dan bola kecil. Misalnya bangku untuk senam, _ndica untuk berlari dan melompat, tali untuk senam, palang besi / _ndica untuk senam.

 Melakukan pergeseran segera sesuai dengan instruksi hitungan Penilaian proses:

 Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan tugas.

 Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)

 Menilai dengan lembar pengamatan perilaku: Gambar-gambar untuk Example non Example

Kelompok gambar kebersihan kelas  Gambar kegiatan menyapu kelas  Gambar kegiatan membersihkan debu  Gambar kegiatan menata buku  Membersihkan jendela kelas

150 menit

(22)

17 Kelompok gambar kebersihan rumah

 Gambar kegiatan menyapu rumah  Gambar kegiatan mengepel lantai  Gambar kegiatan menata tempat tidur

 Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun

Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung  Gambar kegiatan membersihkan selokan

 Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan  Gambar kegiatan membuang sampah

 Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh Keterangan:

Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.

 Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

 Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi)

 Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya

 Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu ” Oh Ibu dan Ayah” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah belajar beberapa jam:

 Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu  Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi

 Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya, cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)

 Menggunakan format pengamatan

 Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit, dsb

 Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar) (mengkomunikasikan)

 Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)  Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang

rumah yang bersih dan sehat

 Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan yang

(23)

18

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

 Melakukan penilaian hasil belajar

 Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

 Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

 Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan

15 menit

SUMBER DAN MEDIA

 Barang-barang di rumah dan sekolah,  buku sumber yang relevan,

 Diri sendiri

 Olahan makanan atau tradisi setempat  Gambar benda-benda sekitar,

 daftar _ndic benda bersejarah,  Alat peraga melompat dan melempar  Meteran  Stop Watch  Bendera kecil  Bola tangan  Peluit PENILAIAN

 Unjuk kerja dalam mengukur dan ketepatan dalam mengukur  Teknik pembuatan bangun datar dan ruang

 Penilaian produk bangun datar dan ruang

 Produk peta wilayah Indonesia yang menggambarkan daerah dari mana makanan, tarian atau alat _ndic tradisional tersebut berasal

 Penilaian diri dalam menggunakan produk tradisional

 Tes tertulis atau lisan: menuliskan pokok-pokok informasi dan membuat _ndic benda-benda disekitar.

 Kekompakan pada permainan pergeseran dan cara bergeser antar peserta dan kecepatannya Mengetahui Kepala Sekolah, ( ___________________ ) NIP ... ..., ... 20.... Guru Kelas V ( ___________________ ) NIP ...

(24)

19 Lampiran 02

Instrumen Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Guru :...

Asal Sekolah :... Topik/Tema :...

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak

ada

Kurang lengkap

Sudah lengkap 1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester,

program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

B Perumusan Indikator Tidak

sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan

C Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

D Pemilihan Materi Ajar Tidak

sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3. Kesesuaian dengan alokasi waktu

E Pemilihan Sumber Belajar Tidak sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan KI dan KD

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

F Pemilihan Media Belajar Tidak

sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 4. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

5. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific

6. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

G Model Pembelajaran Tidak

sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan pendekatan Scientific

H Skenario Pembelajaran Tidak

sesuai

Sesuai sebagian

Sesuai seluruhnya 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan cientific 3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

(25)

20 I Penilaian Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai seluruhnya 1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk

penilaian autentik

2. Kesesuaian dengan dengan _ndicator pencapaian kompetensi

3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal 4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal

JUMLAH

Komentar terhadap RPP secara umum

…... .

kualitas RPP ditentukan dari:

% 100 75

)

(N Skoryangdiperolehx Nilai

Penilai,

……….. Konversi:

Kualitas Nilai

Amat Baik ( AB) 90 < N ≤ 100 Baik (B) 80 < N ≤ 90 Cukup (C) 70 < N ≤ 80

(26)

21 Lampiran 03

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Peserta :……….

2. Asal Sekolah :………. 3. Topik :……….

Aspek yang Diamati YA TIDAK Catatan

Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya

2 Mengajukan pertanyaan menantang

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik 2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja

kelompok, dan melakukan observasi Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran 2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat 4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari

konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4 Menguasai kelas

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif (nurturant effect).

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan scientific

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana 2 Memancing peserta didik untuk bertanya

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba 4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati 5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes

(27)

22

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Menghasilkan pesan yang menarik

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Kegiatan Penutup

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

JUMLAH Pengamat, ………. % 100 44 ) (N JumlahYAx Nilai  Konversi: Kualitas Nilai

Amat Baik ( AB) 90 < N ≤ 100 Baik (B) 80 < N ≤ 90 Cukup (C) 70 < N ≤ 80

(28)

23 Lampiran 04.

Peta Lokasi Daerah Sasaran

Kabupaten Tabanan adalah sebuah kabupaten di provinsi Bali, terletak sekitar 35 km di sebelah barat kota Denpasar. Tabanan berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Badung di timur, Samudra Indonesia di selatan, dan Kabupaten Jembrana di barat. Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km² (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2000, penduduknya berjumlah 386.850 jiwa sehingga kepadatan penduduknya adalah sekitar 453 jiwa/km². Ibu kotanya berada di Kota Tabanan.

Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 kecamatan, 113 desa, 729 banjar dinas, dan 333 desa adat. Kecamatan-kecamatannya adalah: Kediri, Marga, Baturiti, Tabanan, Kerambitan, Selemadeg, Selemadeg Barat, Selemadeg Timur, Pupuan, dan Penebel. Desa Mengesta adalah salah satu kebendesaan yang terletak di Kecamatan Penebel. Peta lokasi wilayah mitra sebagai berikut.

Peta lokasi Kabupaten Tabanan Koordinat : 8°14’30”-8°30’70” LS; 114°54’52”-115°12’57” BT Wilayah Mitra: Kec. Penebel U Keterangan: Kota Singaraja Kota Tabanan Kota Denpasar Kota Jembrana 35 km 83 km

(29)

24 Lampiran 05.

(30)

25 Lampiran 06

(31)

26 RINGKASAN

Masalah secara umum dalam P2M ini adalah ”Perlunya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013” Secara khusus masalah P2M ini dirumuskan sebagai (1) perlunya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013, (2) perlunya meningkatkan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam mengimplementasikan RPP kurikulum 2013 di kelas. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru SD di Kecamatan Penebel dalam implementasi kurikulum 2013. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013, (2) meningkatkan keterampilan guru-guru SD di kecamatan Penebel dalam mengimplementasikan RPP kurikulum 2013 di kelas. Khalayak sasaran yang dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para guru SD di Kecamatan Penebel sebanyak 20 orang yang diambil secara acak dari masing-masing sekolah. P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, pelatihan penyusunan RPP kurikulum 2013. Tahap kedua,

(32)

27

pendampingan implementasi RPP kurikulum 2013 pada masing-masing sekolah. Produk yang dihasilkan saat penulisan laporan kemajuan P2M ini adalah (1) Kesepakan sebagai hasil koordinasi dengan UPTD kecamatan penebel dan kepala sekolah untuk pelaksanaan kegiatan P2M ini, (2) Pelaksanaan difocuskan pada SD Negeri 1 Penebel sebagai tempat pelatihan, (3) Penetapan guru-guru SD di kecamatan Penebel sebagai peserta yang diambil 4 orang dari masing-masing SD di kebendesaan, (4) Contoh RPP kurikulum 2013 yang disusun dari salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar, (5) Lembar evaluasi RPP yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas RPP yang dirancang oleh peserta, (6) Lembar observasi keterlaksanaan RPP di kelas, (7) draft RPP dari peserta sebagai hasil pelatihan, dan (8) penyempurnaan beberapa draft RPP melalui pendampingan.

Lampiran 03.

Peta Lokasi Daerah Sasaran

Kabupaten Tabanan adalah sebuah kabupaten di provinsi Bali, terletak sekitar 35 km di sebelah barat kota Denpasar. Tabanan berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Badung di timur, Samudra Indonesia di selatan, dan Kabupaten Jembrana di barat. Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km² (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2000, penduduknya berjumlah 386.850 jiwa sehingga kepadatan penduduknya adalah sekitar 453 jiwa/km². Ibu kotanya berada di Kota Tabanan.

Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 kecamatan, 113 desa, 729 banjar dinas, dan 333 desa adat. Kecamatan-kecamatannya adalah: Kediri, Marga, Baturiti, Tabanan, Kerambitan, Selemadeg, Selemadeg Barat, Selemadeg Timur, Pupuan, dan Penebel. Desa Mengesta adalah salah satu kebendesaan yang terletak di Kecamatan Penebel. Peta lokasi wilayah mitra sebagai berikut.

(33)

28

Peta lokasi Kabupaten Tabanan Koordinat : 8°14'30"-8°30'70" LS;

114°54'52"-115°12'57" BT Wilayah Mitra:

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Kegiatan P2M ini sedikit mengalami hambatan karena libur sekolah menjelang tahun ajaran baru, sehingga target yang direncanakan belum tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, rencana tahapan berikutnya adalah.

U Kec. Penebel U Keterangan: Kota Singaraja Kota Tabanan Kota Denpasar Kota Jembrana 35 km 83 km

(34)

29

(1) Pelaksanaan pendampingan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam penyempurnaan draft RPP kurikulum 2013 (kelanjutan dari kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan).

(2) Observasi keterlaksanaan RPP kurikulum 2013 yang dilaksanakan di masing-masing sekolah.

(3) Pembuatan artikel P2M (4) Pembuatan laporan P2M

(35)

30 a. Latar Belakang

Kualitas mutu pendidikan Indonesia sudah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terlihat dari kompetensi pelajar Indonesia masih di bawah pelajar lain di Asia, seperti Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Hanya 5 persen pelajar Indonesia memiliki kompetensi berpikir analitis. Kompetensi sebagian besar pelajar pada tingkat mengetahui. Data itu mengacu laporan McKinsey Global Institute ”Indonesia Today” dan sejumlah data rangkuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KOMPAS, 3 Desember 2013).

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan adalah melakukan perubahan kurikulum. Mulai tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 harus perlu berubah untuk mempersiapkan generasi sekarang agar mampu menjawab tantangan masa depan Indonesia. Tuntutan masa depan berubah maka kita perlu menyesuaikan kurikulum pendidikan kita. Wakil mentri (Wamen) Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan mengatakan “Perubahan kurikulum merupakan keharusan untuk mengatasi ketertinggalan kualitas pendidikan Indonesia. Jika penerapan kurikulum ditunda, akan lebih lama kita mengejar ketertinggalan dari Negara lain (KOMPAS, 8 Desember 2013). Substansi perubahan kurikulum 2013 adalah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi yang meliputi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Standar Proses, dan Standar Penilaian (Mulyasa, 2013).

Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam upaya mengatasi tuntutan masa depan yang berubah dan mengejar ketertinggalan kualitas mutu pendidikan Indonesia dari Negara lain. Mendikbud Mohammad Nuh (KOMPAS, 18 Desember 2013) mengatakan bahwa dengan kurikulum baru diharapkan menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan berpikir analitis. Di samping itu, perubahan kurikulum 2013 diperkirakan sebagai salah satu langkah strategis dalam penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan

(36)

31

antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan. Terkait dengan hal tersebut, Prof. Kacung Marijan, MA, Staf ahli Mendikbud, mengatakan “Kurikulum pendidikan yang baru nanti akan mengubah mindset pendidikan yang bersifat akademik menjadi dua paradigma yakni akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter akan lebih banyak di tingkat pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter itu merupakan pondasi pendidikan” (Mulyasa, 2013).

Implementasi kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan keuletan. Berkenaan dengan hal tersebut, guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum 2013 masih belum banyak memahami implementasi kurikulum tersebut, baik berkenaan dengan kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran, maupun sumber belajarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kondisi geografis, jumlah sekolah dasar, jumlah guru Indonesia yang sangat besar menyisakan masalah dalam memberikan sosialisasi pelatihan, dan pendampingan pada pemahaman kurikulum secara utuh.

Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dan prosesnya dengan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran. Perubahan itu mengakibatkan perubahan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya. Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam implementasi Kurikulum 2013 SD, maka dibutuhkan adanya bantuan teknis berupa pelatihan dan pendampingan dengan melibatkan guru dalam jumlah yang lebih banyak.

(37)

32

Kurikulum 2013 SD belum sepenuhnya dilengkapi dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, sistem penilaian dan sejenisnya. Di samping itu, karena belum banyaknya pelatihan yang dilakukan oleh Kemdikbud bagi guru-guru dalam implementasi kurikulum 2013 termasuk penyusunan RPP maka tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan. Hal demikian mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya pemberian bantuan berupa pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penjabaran dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, mendasarkan pada profesionalisme guru, yaitu standar kompetensi yang harus dikuasai seorang pendidik (guru). Dijelaskan, standar kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat jenis kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Dirjen Dikti, 2005). Persyaratan kompetensi guru tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi.

Sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2014 yang dilaksanakan di Rayon 21 Universitas Pendidikan Ganesha telah berlangsung. Pengalaman pengusul, sebagai anggota assessor sertifikasi guru dalam jabatan di Rayon 21 Universitas Pendidikan Ganesha, melihat bahwa pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman para guru dalam implementasi kurikulum 2013 sangat kurang. Hal ini terlihat dari kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman mereka dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas melalui peer teaching.

(38)

33

Melihat kenyataan yang diuraikan di atas, tampaknya perlu dilakukan suatu kegiatan yang mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam mengembangkan profesionalismenya, khususnya dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 dan proses pembelajaran di kelas. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) sebagai salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mutlak dilakukan oleh dosen. Kegiatan P2M ini akan dilakukan di Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Penebel melalui pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum 2013. Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah para guru SD di Kecamatan Penebel yang diambil secara acak. Kegiatan ini berupa lanjutan dari kegiatan P2M sebelumnya yang sudah berhasil melatih para guru dalam menyusun RPP kurikulum 2006 (KTSP).

BAB 2

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi masalah, maka kegiatan P2M ini mempunyai target:

(1) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam penyusunan RPP kurikulum 2013.

(2) Meningkatkan keterlaksanaan proses pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013.

2.2 Luaran

Luaran dari kegiatan P2M ini adalah:

(4) Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam penyusunan RPP kurikulum 2013.

(5) Meningkatnya keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel dalam mengimplementasikan RPP kurikulum 2013.

(6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 di Sekolah Dasar di Kecamatan Penebel

(39)

Gambar

Tabel 01. Banyak Sekolah Dasar dan Guru di  Kecamatan Penebel.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai relasional yang terkandung dalam fitur-fitur gramatika tersebut digunakan oleh seluruh partisipan seminar (moderator, pemrasaran, pembanding utama, dan

pembentukan kelompok komunitas dan kelompok dukungan sebaya untuk Odha; memberi dukungan dan sumber daya untuk menentukan kesiapan komunitas untuk akses layanan perawatan dan

• Pasien dengan efek samping berat atau serius dan pasien yang tidak menunjukkan perbaikan setelah penanganan efek samping ringan atau sedang harus segera

itu berkenaan dengan pembicaraan tentang berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, harus memiliki sikap yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu mengatasi berbagai

Tuntutan pekerja memiliki posisi yang kurang beruntung dibanding kreditor lainnya (yang juga diakui oleh pengadilan bahwa ada kreditor lain yang lebih diutamakan); WRC dan

Pada awal dilakukannya pembendungan, populasi ikan di waduk Jatiluhur tidaklah banyak, hal ini dikarenakan jenis-jenis ikan rheophylic yang berasal dari sungai tidak dapat

Dicabut oleh Menteri Keuangan berdasarkan usul dari Menteri/Pimpinan Lembaga sesuai dengan kewenangannya apabila BLU yang bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan

(1) Persiapan pemantauan terhadap tenaga kerja asing dan/atau pemberi kerja tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c, dilakukan dengan