• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dini Endang Surahman,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dini Endang Surahman,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA KONSEP EKOSISTEM

(Studi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016)

Dini [email protected]

Endang Surahman, [email protected]

Biology Education Department Faculty of Teacher Training and Education Siliwangi University Tasikmalaya.

Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 e-mail : [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research to know the diference of the students learning result by using cooperative learning model with the team games tournament (TGT) type and group investigation (GI) type on ecosystem concept at the first grade of SMA Negeri 4Tasikmalaya

The research is conducted on November 2015 until March 2016 at SMA Negeri 4Tasikmalaya. The method used in this research was pre eksperimental. The population in this research is all of the firs grade of SMA Negeri 4 Tasikmalaya academic year 2015/2016, as many as X classes whit the total number of student are 351 people. The sample used as many as two classes which taken by cluster random sampling. Those are the X MIPA 3 whit the total number’s of 38 student, and the first grade of X MIPA 5 whit the total number of 38 student. The research instrument is the result of students’ learning on ecosystem conept, such as 39 multiple choice with 5 option. Technique analyzing data used is t-test with the significant level (α) = 5%.

Based on the research can concluded that there was the difference between the result of student learning with ecosystem concept by using cooverative learning model team games tournament type and group investigation type at the first grade of SMA Negeri 4 Tasikmalaya. The result of student learning which use team games tournanet type of cooperative learning model was better than the result of students’ learning which as group investigation type.

Keyword: Team Games Tournament, Group Investigation, Learning Outcomes,

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

team games tournament (TGT) dan tipe group investigation (GI) pada konsep

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Maret 2016 di SMA Negeri 4 Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimental . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya sebanyak sepuluh kelas, dengan jumlah peserta didik sebanyak 351 orang. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas X MIPA 3 sebanyak 39 peserta didik dan kelas X MIPA 5 sebanyak 38 peserta didik. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar pada konsep ekosistem, berupa pilihan majemuk sebanyak 39 butir soal dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α) = 5 %.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ada perbedaan hasil belajar siswa yang model pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

team games tournament dan tipe group investigation pada konsep Ekosistem di

kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya. Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament lebih baik dari pada yang menggunakan model pembelajaran

koopertif tipe group investigation.

Kata Kunci : Team Games Tournament, Group Investigation, Hasil belajar, ekosistem

(3)

PENDAHULUAN

Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari aspek produk, proses, dan sikap. Aspek produk biologi terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan teori yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup beserta interaksi dengan lingkungannya. Permasalahan dalam pembelajaran biologi sering kali pembelajaran dalam kelas bersifat teacher centered. Pembelajaran yang seperti ini dipandang kurang efektif karena kurang melibatkan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak secara kritis, kurang dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi dalam proses belajar, peserta didik kurang termotivasi dan kurang bertanggungjawab terhadap proses belajar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X SMA N 4 Tasikmalaya, bahwa nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik kebanyakan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai, sementara KKM yang harus dicapai adalah 75.00, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik hanya mencapai 71.00. Permasalahan terjadi karena kurang efektifnya pembelajaran hal ini dikarenakan pendidik tidak melibatkan peserta didik secara langsung karena pendidik yang menjadi pusat dari pembelajaran. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik mengakibatkan peserta didik kurang percaya diri untuk melakuakn tanya jawab, mengeluarkan ide-ide ataupun gagasan yang dimilikinya dan membuat peserta didik kurang termotivasi untuk belajar sehingga terciptanya kelas yang kurang kondusif sehingga menyebabkan proses pembelajaran kurang maksimal dan hasil belajarpun kurang memuaskan. Untuk mengatasi hal tersebut maka pendidik harus meningkatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan kelas supaya peserta didik dapat aktif dalam proses belajar dengan memahami mengenai metode dan model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik dan membuat peserta didik lebih aktif. Model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung yaitu salah satunya model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif adalah model yang berpusat pada peserta didik, hal itu karena model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk bekerja dalam satu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas untuk tujuan bersama sehingga akan terjadi interksi antara perserta didik satu dan lainya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dengan model Group Investigation (GI) yang akan diteliti di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya pada konsep ekosistem.

Model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) merupakan model pembelajaran yang membuat peserta didik cenderung lebih aktif karena dalam prosses pembelajarannya terdapat permainan akademik, sehingga peserta didik akan lebih memperhatikan dan lebih aktif karena dalam permainan akademik ini terdapat rekognisi dan membuat peserta didik bersaing untuk mengumpulkan poin-poin lebih banyak. Sedangan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

(4)

melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau peserta didik dapat mencari melalui internet.

Berdasarkan uraian tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya?”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation (GI) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experiment. Pre

Experiment seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh

karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi experiment, karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan group investigation (GI) sebagai variabel bebas dan hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 10 kelas dengan jumlah peserta didik 351 orang. Dengan sampel kelas X MIPA 3 dengan proses pembelajarannya menggunakan kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan kelas X MIPA 5 dengan proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI). Sampel tersebut diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study. Prosedur desain yang digunakan adalah seperti yang diungkapkan oleh Arikunto, Suharsimi (2010:124)

Pola : kelas eksperimen I R X1 O kelas eksperimen II R X2 O

Keterangan:

R ::randomisasi

X1 :treatment/perlakuan yang diberikan pada kelas pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

team games tournament (TGT)

X2 :treatment/perlakuan yang diberikan pada kelas kedua dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe t

group investigation (GI)

(5)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes dilakukan agar hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koooperatif tipe

team games tournament (TGT) dan group investigation (GI)dapat diukur.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan berupa tes bentuk pilihan majemuk dengan lima option. Uji validitas tiap butir soal menggunakan teknik dengan rumus rpbis. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh 39 butir soal yang memenuhi kriteria valid dan 11 butir soal yang tidak memenuhi kriteria valid. maka diperoleh K.R20= 0,93 yang berarti bahwa tes yang diberikan mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji persyaratan analisis menggunakan Uji normalitas dengan uji Chi Kuadrat dan Uji homogenitas dengan uji Fmaksimum, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji t.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data posttest pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya.

Tabel 1

Statistik hasil belajar peserta didik kelas VII E dan VII B

Statistik Nilai Posttest

X MIPA 3 X MIPA 5 Minimum 36 35 Maksimum 21 19 Rentang 31 27,62 Rata-rata 29,08 22,18 Standar deviasi 5,39 4,71 Varians 36 35

Pengujian Prasayarat Analisis

Tabel 2

Ringkasan hasil uji normalitas No Data 2hitung 2tabel Hasil

Analisis Kesim-pulan Kesimpulam analisis 1. A 4,45 7,815 𝜒2 hitung <𝝌2 tabel Terima Ho Data berasal dari populasi yang

(6)

berdistribusi normal 2. B 3,51 7,815 𝜒2 hitung <𝝌2 tabel Terima Ho Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar pesera didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament dan tipe group investigation berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 3

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

Fhitung Ftabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan analisis 1,31 1,72 Fhitung < Ftabel Terima H0 Kedua varians

homogen Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut diperoleh nilai Fhitung = 1,31 dan Ftabel = 1,72. Jadi menurut hasil analisis tersebut didapat Fhitung < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua varians data tersebut bersifat homogen.

Pengujian Hipotesis

Tabel 4

Ringkasan Hasil Uji t

thitung ttabel Hasil analisis Kesimpulan

2,73 1,994 thitung berada

didaerah penolakan H0

Tolak H0

Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.5 tersebut, diketahui bahwa thitung = 2,73 terletak di daerah penolakan H0. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan yaitu, terdapat perbedaan hasil belajar pesera didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament dan pembelajaran kooperatif tipe tipe group investigation pada konsep

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 4 Taikmalaya diterima. Pembahasan

Berdasarkan analisis hasil uji hipotesis hasil skor post test hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan group investigation (GI) pada konsep ekosistem diperoleh thitung 2,73 dan ttabel 1,994. Maka analisis menunjukan thitung berada di daerah penolakan Ho, artinya terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

(7)

kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan group investigation (GI) pada konsep ekosistem di kelas x sma negeri 4 tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari gambar diagram batang berikut:

Gambar 1

Diagram Batang Skor Rata-Rata Hasil Post test Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) dan Group Investigation (GI)

Adanya perbedaan hasil belajar peserta didik tersebut dikarenakan model pembelajaran team games tournament (TGT) peserta didik dituntut untuk memahami materi dan harus bekerjasama dalam kelompok. Dalam kelompok peserta didik harus ikut berpartisipasi dengan anggota kelompoknya dan memahami materi yang disampaikan karena di akhir pembelajaran ada permainan akademik yang melibatkan semua peserta didik agar mengumpulkan poin sebanyak banyaknya untuk di masukan pada skor turnamen dan pada akhir akhir minggu setelah materi Terselesaikan semua ada turnamen yang menuntut kemampuan hasil belajar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaa sehingga hal tersebut dapat memacu keaktifan serta dapat mengembangkan pemikiran peserta didik.

Sedangkan model pembelajaran Group Investigation (GI) dalam pelaksanaannya guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk memilih sendiri topik atau materi yang diinginkan yang sesuai dengan meteri akan dipelajarin, kemudian peserta didik melakukan diskusi dimana peserta didik bergabung dengan kelompok yang sama dengan materi yang dipilihnya dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada materi tersebut, selanjutnya peserta didik melakukan persentasi dan kelompok yang telah memahami materi dan menyelesaikan pekerjaan kelompoknya harus menjelaskan pada kelompok lainnya supaya kelompok lainnya dapat memahami materi yang belum diketahui. Setiap anggota kelompok harus memahami materi baik yang disampaikan oleh kelompok lain maupun materi yang dipihnya, karena setelah pembelajan selesai peserta didik akan melakukan evaluasi sebagai tolak ukur hasil pembelajaran.

25 26 27 28 29 30 31 32 MIPA 3 MIPA 5 MIPA 3 MIPA 5

(8)

Hasil proses belajar dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dengan model pembelejaran kooperatif tipe group investigation (GI). Hal ini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) lebih unggul karena model pembelajaran ini memacu peserta didik unuk lebih memahami materi yang di sampaikan sehingga pembelajaran kondusif, memotivasi peserta didik dalam belajar dan dan membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, dapun kekurangan dari model ini yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama dan guru harus mempersiapkan model pembelajaran terlebih dahulu. Sedangkan model pembelajaran group investigation (GI) membuat peserta didik memahami materi yang dipilih namun kurang memotivasi peserta didik memahami materi lainnya sehingga pemahaman semua peserta didik kurang.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif team games tournament (TGT) dengan model pembelejaran kooperatif tipe group investigation (GI) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 4 Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.

SARAN

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament dan tipe group investigation, sebaiknya guru melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu, sehingga guru dan peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran secara maksimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dalam menertapkan model ini harus memilih materi yang sesuai dengan kriteriamodel ini sehingga materi dapat di sampaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Pembelajaran Konstektual Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Campbell. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Hamid, Saoda. dkk. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran Team Game Tournament (Tgt) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Biologi Siswa Di Mts Negeri Dowora”. Bioedukasi. (Maret, II). Tidore

Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. (tidak diterbitkan)

(9)

Hopson, Postlethwait. (2006). Modern Biologi. (E-book)

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Irawati, Sri. (2011). “Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan Mipa Melalui Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan Pembelajaran Kooperatatif Tipe Time Games Tournament”. Exact. (Juni 2011). UNIB

Irwan, Zoer’aini Djamal. (2014). Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan

dan Pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Jhonson, Raven. (2001). Sixth Edition Biologi. (E-book)

Komalasari, Kokom (2014). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Refika Asitama

Kurniasi, Imas dan Berlin Sani. (2015). Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata

Pena

Primarinda, Ikha . (2012). “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Elajar Biologi Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Pendidikan Biologi. (Mei 2012). FKIP UNS

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

(10)

Subagja, Yusuf, dkk. (2007). Ekologi. Jakarta: Universitas Terbuka

Suprapto, Purwati, Kuswarini. (2012). Ekologi Hewan. Tasikmalaya: Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Tidak Dipublikasikan

Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Stratregi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widaningsih, Dedeh. (2013). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi, Tidak dipublikasikan

Widodo, Ari (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Bandung : Tidak dipublikasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Ditemukan nilai signifikansi (sig. 2-tailed) untuk variabel Kinerja sebesar 0,23&gt;0,05, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t-test, maka

Hal tersebut di atas kemudian memunculkan pertanyaan di Kecamatan Pasan, khususnya di Desa Tolombukan Satu bahwa apakah partisipasi masyarakat didalam pelaksanaan

Hasil dari pengumpulan data jumlah, diameter dan tinggi pohon selanjutnya dianalisis untuk menentukan model allometrik biomassa tegakan jati di Hutan Diklat Sisimeni Sanam..

[r]

Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Salatiga 10 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pra siklus, siklus 1 dan

008 Jumlah alat dan mesin pertanian yang diuji/sertifikasi kesesuaiannya terhadap standar 009 Jumlah teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan

Berdasarkan uraian tersebut telah dilakukan penelitian mengenai bioaktivitas dari ekstrak daun prasman akan tetapi belum ada laporan penelitian yang mengemukakan tentang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014) dengan jumlah responden sebanyak 215 orang, didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku