xvi
LAMPIRAN
a. Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) merupakan pusat kesenian budaya serta sebagai wisata sejarah di Kota Semarang. Dengan demikian seharusnya bangunan tersebut memiliki fasilitas dan sarana yang memadai baik untuk masyarakat kota (Semarang) dan pengunjung dari luar kota maupun mancanegara.
Gb. Peta Pariwisata Kota Semarang. Sumber : http://www.semarang.go.id/22012014
xvii
b. Ketentuan dan Persyaratan Ramp (WM., Mujimin. Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Aksesbilitasi Difabel), sebagai berikut :
Esensi
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.
Persyaratan
1) Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7o, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp (curb ramps/ landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan maksimum 6o.
2) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7o tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang.
Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan 120 cm dengan tepi pengaman. Untuk ramp yang juga digunakan sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi tersebut atau dilakukan pemisahan ramp dengan fungsi masing-masing.
Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm.
Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan.
Lebar tepi pengaman ramp (lowcurb) 10 cm, dirancang untuk menghalangi kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum.
Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ramp saat malam hari. Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-bagian yang membahayakan.
Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai.
xviii
No. Ruang, Space, Area Lokasi Kapasitas Sistem
1. Gedung Teater GBB Taman Ismail
Marzuki, Jakarta 806 orang
amphitheater
2 lantai 2. Teater kecil Taman Ismail
Marzuki, Jakarta 242 orang amphitheater 3. Teater indoor The Esplanade,
Singapore 2000 orang
amphitheater
4 lantai 4. Concert Hall The Esplanade,
Singapore 1600 orang
amphitheater
3 lantai 5. Auditorium RRI RRI, Semarang 416 orang amphitheater
2 lantai
c. Rata-rata dari fasilitas yang sejenis sebagai berikut : = (806+242+2000+1600+416) / 5
= 1.012, 8 orang pembulatan 1.013 orang
d. Sasaran yang dituju untuk seni pertunjukan dari beberapa event (tahun 2012-2014):
No. Event Lokasi Tahun Kapasitas
(target) 1. Urban Jazz Cross Over Gumaya Hotel 2012 750 orang 2. Tribute Bubi Chen Grand Candi Hotel 2013 300 orang 3. Sandy Quartet Grand Candi Hotel 2013 550 orang 4. Drama Tari “The Last
Chance”
Sri Ratu
Convention Hall 2013 1500 orang
5. Guyub Rupa #3 UNNES 2013 900 orang
6. Gitaran Show (KGKS) Deoholic Coffee
Shop 2013 500 orang
7. Konser & Drama Rohani Horison Hotel 2013 900 orang
8 . Urban pARTy UNDIP 2014 850 orang
9. Drama Musical “Mulan” Sixteen 8 2014 400 orang 10. Chinnese Perform Crown Plasa 2014 800 orang 11. Jazz in The Mall Citraland Mall 2014 2000 orang
Rata-rata dari pertunjukkan yang terdapat di Kota Semarang sebagai berikut :
= 9.450 / 11
= 859,27 orang pembulatan 860 orang
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
Jml Grup Kesenian 376 386 573 573 573
Jml Penduduk 1.419.478 1.434.025 1.454.594 1.481.640 1.506.924 Rasio/ 10.000
penduduk 2,65 2,69 3,94 3,87 3,80
e. Rata-rata rasio pertumbuhan 2% :
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah penduduk (000) jiwa 1.506 1.539 1.570 1.605 1.642 Pertumbuhan penduduk (%) 1,71 2,19 2,01 2,18 2,30
Tabel Pertumbuhan Penduduk di Kota Semarang Sumber : BPS Kota Semarang.Februari 2014
Tabel Kapasitas Pengunjung Teater
Tabel Target Event Seni Pertunjukkan di Kota Semarang
Tabel Rasio Grup Kesenian di Kota Semarang
xix
f. Perhitungan asumsi jumlah pengunjung yang berdasarkan jumlah penduduk 2013 adalah 1.642.000. Serta asumsi pengunjung
1) Rata-rata pengunjung yang datang di tahun 2013 = (2252 orang / 1.642.000) x 100%
= 0,137 %
2) Laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 2%, maka perhitungan jumlah penduduk untuk tahun 2014 hingga 2029 sebagai berikut : Th. 2014 = (2% x 1.642.000) + 1.642.000 = 1.674.840 Th. 2015 = (2% x 1.674.840) + 1.674.840 = 1.708.337 Th. 2016 = (2% x 1.708.337) + 1.708.337 = 1.742.504 Th. 2017 = (2% x 1.742.504) + 1.742.504= 1.777.354 Th. 2018 = (2% x 1.777.354) + 1.777.354= 1.812.901 Th. 2019 = (2% x 1.812.901) + 1.812.901= 1.849.159 Th. 2020 = (2% x 1.849.159) + 1.849.159= 1.886.442 Th. 2021 = (2% x 1.886.442) + 1.886.442= 1.923.865 Th. 2022 = (2% x 1.923.865) + 1.923.865= 1.962.342 Th. 2023 = (2% x 1.962.342) + 1.962.342= 2.001.589 Th. 2024 = (2% x 2.001.589) + 2.001.589= 2.041.621 Th. 2025 = (2% x 2.041.621) + 2.041.621= 2.082.453 Th. 2026 = (2% x 2.082.453) + 2.082.453= 2.124.102 Th. 2027 = (2% x 2.124.102) + 2.124.102= 2.166.584 Th. 2028 = (2% x 2.166.584) + 2.166.584= 2.209.916 Th. 2029 = (2% x 2.209.916) + 2.209.916= 2.254.114
3) Berikut perkiraan peningkatan pengunjung Gedung Pertunjukan Seni dari tahun 2014 hingga 2029, sebagai berikut :
Th. 2014 = (2% x 1540) + 1540 = 1.571 Th. 2015 = (2% x 1.571) + 1.571 = 1.603 Th. 2016 = (2% x 1.603) + 1.603 = 1.636 Th. 2017 = (2% x 1.636) + 1.636 = 1.669 Th. 2018 = (2% x 1.669) + 1.669 = 1.703 Th. 2019 = (2% x 1.703) + 1.703 = 1.738 Th. 2020 = (2% x 1.738) + 1.738 = 1.773 Th. 2021 = (2% x 1.773) + 1.773 = 1.809 Th. 2022 = (2% x 1.809) + 1.809 = 1.846 Th. 2023 = (2% x 1.846) + 1.846 = 1.883 Th. 2024 = (2% x 1.883) + 1.883 = 1.921 Th. 2025 = (2% x 1.921) + 1.921 = 1.960 Th. 2026 = (2% x 1.960) + 1.960 = 2.000 Th. 2027 = (2% x 2.000) + 2.000 = 2.040 Th. 2028 = (2% x 2.040) + 2.040 = 2.081 Th. 2029 = (2% x 2.081) + 2.081 = 2.123
g. Data di bawah ini juga dapat digunakan sebagai bahan acuan atau tolak ukur tingkat kelayakan antara perencanaan desain dan potensi
xx
yang sudah dimiliki oleh Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Secara umum data ini juga dapat menunjukkan beberapa jenis seni pertunjukan yang notabene merupakan seni yang telah berakulturasi dengan budaya setempat, sehingga menghasilkan karya yang termasuk dalam kategori seni kotemporer. Oleh sebab itu seiring dengan perkembangan jaman peminat seni kontemporer juga semakin meningkat dan dapat dilihat dari jumlah penggemar. Berikut tabel penjelasan :
Komunitas Jenis Seni Fans Tahun Berdiri
Komunitas Puisi Sampak
Gusuran Teater puisi 9.879 2005
Teater Lingkar Semarang Teater Pertunjukkan 5.012 1980
Teater Kaplink Teater drama 997 1997
Teater Gema Teater drama 506 2006
Teater Emka Teater drama 979 1981
Teater Beta Teater drama 779 1981
Sangkur Timur Semarang Teater 3.888 2008
Komunitas Gitar Klasik
Semarang Musik klasik 988 2005
Semarang Blues Community Musik blues 1.157 2000 Komunitas Musik Rock
Semarang Musik rock 1.128 2009
Jazz Ngisoringin Musik jazz 5.192 2009
Serempet Gudal Musik metal coremedy 51.765 2007
h. Berikut adalah tabel efektifitas kebisingan oleh barier tanaman (KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan) :
xxi
i. Berikut adalah koefisien serapan bunyi untuk mendukung akan akustik bangunan pada ruang teater Gedung Pertunjukan Seni :
xxv
j. Berikut adalah besaran ruang dalam fasilitas Gedung Pertunjukan Seni :
Nama Ruang Besaran Ruang Perabot
Klinik
Meeting Room
Staff/ orang
xxvi
Nama Ruang Besaran Ruang Perabot
Mushola
R.Komunitas/ unit
R. Baca
Area Buku
xxvii
Nama Ruang Besaran Ruang Perabot
Toilet (pria)
Pantry
TPS
Security room
xxviii
Nama Ruang Besaran Ruang Perabot
Kesekretariatan (perpus)
Cafe
Coffee shop