1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Judul Tugas Akhir
“Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization), terminal penerbangan atau yang biasa disebut juga dengan bandara
adalah area tertentu di daratan atau perairan termasuk bangunan, instalasi dan peralatan yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat” (Wikipedia Indonesia.
Bandar udara, par. 2). Bandara Internasional Juanda adalah bandar udara
internasional yang berada di kota Surabaya, Jawa Timur. Bandara yang memiliki 2 buah terminal (lama dan baru) ini terletak di kecamatan Waru, kabupaten Sidoarjo, 20 km di sebelah selatan Surabaya. Bandara Juanda baru, dioperasikan sejak 7 November 2006 dan diresmikan tanggal 15 November 2006 oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak saat itu bandara Juanda lama tidak lagi digunakan sebagai fasilitas penerbangan komersial karena menurunnya kualitas daya dukung bangunan. Di sisi lain, keberadaan bandara baru diyakini dapat menampung kebutuhan jasa transportasi udara bagi masyarakat. Ternyata dalam medio tahun 2006-2011, pesatnya perkembangan di kota Surabaya khususnya di sektor ekonomi membuat kapasitas tampung bandara Juanda baru tidak lagi memadai.
Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda adalah proyek pembangunan terminal yang baru sebagai solusi untuk menambah kapasitas tampung pelayanan jasa angkutan udara bagi masyarakat dengan perbaikan sarana maupun prasarana beserta fasilitas penunjang lain dan bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan penerbangan.
1.2. Latar Belakang & Pokok Permasalahan
“Bandara adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat” (Wikipedia Indonesia. Bandar udara, par. 3). Bandara Ir. H. Juanda sebagai bandar udara kota Surabaya dan sekaligus
merupakan salah satu bandar udara internasional di Indonesia, merupakan urat nadi perjalanan lintas udara bagi para penumpang yang hendak masuk ataupun keluar dari kota Surabaya dan sekitarnya. Keberadaanya merupakan bagian dari sistem transportasi dalam dan luar negeri serta sebagai bagian dari simpul jaringan infrastuktur transportasi negara Indonesia yang sangat penting.
Perannya sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia timur, kondisi bandara Juanda saat ini tergolong kurang maksimal. Terminal seluas ± 70.000 m² (merupakan gabungan dari terminal domestik, internasional maupun kargo) tidak sanggup untuk melayani tingginya kebutuhan masyarakat atas jasa transportasi udara yang difasilitasi oleh bandara Juanda. Hal ini dapat dilihat dari statistik arus lalu lintas angkutan udara bandara Juanda yang dikeluarkan oleh PT. Angkasa Pura I, tercatat bahwa pada medio tahun 2005 – 2010 terjadi pelonjakan pengguna jasa transportasi sebesar 8% - 52% dan diperkirakan akan terus bertambah. Penumpang pada tahun 2005 tercatat sejumlah 8.029.575 orang dan pada tahun 2010 melonjak hingga sejumlah 12.004.099 orang dengan rincian 10.777.525 orang penumpang domestik dan 1.226.574 orang penumpang pesawat internasional. Kenaikan jumlah penumpang ini sejatinya juga sejalan dengan kenaikan jumlah penerbangan pesawat maupun jumlah kargo dan bagasi (lihat tabel 3.1.).
Pesatnya peningkatan jumlah pengguna jasa transportasi udara di kawasan bandara Juanda salah satunya dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi propinsi Jawa Timur dan Surabaya khususnya. Terhitung sejak periode tahun 2009 – 2010 lalu, “ secara kumulatif ekonomi Jawa Timur tumbuh hingga mencapai 6,67% ”, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo. Berkembangnya sektor tersebut membuat jalur transportasi udara menjadi alternatif yang paling menguntungkan dalam proses efisiensi waktu dan tenaga guna menunjang kegiatan ekonomi dan bisnis. Jarak yang jauh baik luar negeri maupun dalam negeri dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dan proses yang lebih mudah dengan penggunaan jasa transportasi udara. Faktor harga yang lebih mahal tidak lagi menjadi masalah mengingat kemudahan yang disediakan oleh maskapai-maskapai penerbangan di bandar udara Juanda.
Bandara Juanda yang beroperasi sekarang ini sesungguhnya didesain untuk menampung ± 6 juta orang / tahun. Namun, kenyataan yang terjadi sekarang ini menunjukkan bahwa jumlah pengguna fasilitas layanan udara di Juanda mencapai 12 juta orang / tahun. Selain itu, tidak hanya penumpang yang
overload, jumlah penerbangan pesawat juga sudah overload dengan rata-rata
penerbangan pada pukul 07.00 hingga pukul 10.00 mencapai 30 – 35 pesawat per jam, dan pada pukul 10.00 ke atas penerbangan mencapai 20 – 25 pesawat per jamnya. Hal ini berimbas pada menurunnya kualitas pelayanan bandara Juanda secara keseluruhan. Jadwal penerbangan yang tidak tepat waktu, antrian panjang pada lobby keberangkatan maupun kedatangan pesawat, susahnya mencari lahan parkir, adalah beberapa hal konkrit yang menjadi imbas dari overload bandara Juanda. (lihat lampiran 1).
Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda ditujukan sebagai solusi untuk mengatasi overload operasional bandar udara Juanda saat ini. Selain itu, melalui perancangan ini diharapkan fasilitas untuk pelayanan jasa penerbangan selama lima tahun ke depan dapat dipenuhi. Proyek ini sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) propinsi Jawa Timur mengenai Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara (lihat lampiran 2). Selain itu, rencana penggunaan kembali bandara Juanda lama juga telah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait antara lain, PT. Angkasa Pura I, TNI-AL, dan Gubernur Jawa Timur. Lebih jauh dijelaskan bahwa “pembangunan terminal internasional bandara Juanda di selatan landas pacu (Juanda lama) merupakan bagian dari program rencana jangka pendek pemerintah yang bakal direalisasi November 2011 dan diharapkan bisa dioperasikan awal tahun 2012. Ini setelah pihak TNI-AL dan PT. Angkasa Pura I menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MOU), Rabu 22 Desember 2010” (PT. Angkasa Pura I, par. 3). Melalui tindakan ini, diharapkan bandar udara Juanda memiliki 2 terminal bertaraf internasional yang dapat menampung hingga 20 juta orang per tahun.
Sumber : PT. Angkasa Pura 1
1.3. Rumusan Masalah
Pengaturan dan pola sirkulasi yang jelas dan efisien terhadap kebutuhan pengguna jasa terminal penerbangan. Baik itu pengguna jasa dengan kendaraan bermotor maupun pengguna jasa tanpa kendaraan bermotor. Pemisahan setiap kegiatan yang ada di dalam maupun luar fisik bangunan.
1.4. Batasan Perancangan
Dalam perancangan Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda memiliki batasan perancangan sebagai berikut :
Desain Arsitektur, yang meliputi desain bentuk, ruang dan tatanan massa yang menanggapi permasalahan yang ada dan tanggap dengan analisis yang telah dilakukan
Desain Struktur, yaitu meliputi desain sistem struktur dan konstruksi yang
buildable dan tepat untuk terminal penerbangan.
Desain Utilitas, yaitu meliputi desain sistem utilitas yang termasuk didalamnya utilitas penghawaan, air bersih dan kotor, kotoran, dan air hujan.
1.5. Maksud & Tujuan Perancangan 1.5.1. Maksud
Maksud dari Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda adalah merancang terminal penumpang penerbangan yang secara arsitektural mampu menunjang seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan dalam area lahan perancangan melalui kejelasan pemisah alur sirkulasi.
1.5.2. Tujuan
Memberikan kualitas pelayanan jasa penerbangan yang lebih baik bagi masyarakat.
Meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam dunia transportasi, khususnya transportasi udara. Seperti waktu, tenaga dan biaya.
Memperbaiki infrastruktur kota Surabaya khususnya di bidang transportasi udara jalur internasional.
Menyediakan fasilitas atau sarana transportasi udara yang memadai dengan akses yang baik.
Menyediakan alur sirkulasi kendaraan yang nyaman bagi pengguna dengan menghindarkan dari kemacetan yang berlebihan.
1.6. Sasaran & Manfaat Perancangan 1.6.1. Sasaran
Terbangunnya Terminal Penumpang Penerbangan Internasional yang mampu mengakomodasi kebutuhan pengguna jasa (penumpang, pengunjung, & pengelola).
Tersedianya sarana prasarana yang memadai bagi pengguna dan pengunjung terminal.
1.6.2. Manfaat Perancangan 1.6.2.1. Bagi Pengguna
Adanya fasilitas yang baik dan memenuhi kebutuhan dari pengguna agar mendapatkan kenyamanan dalam menggunakan fasilitas terminal yang ada.
1.6.2.2. Bagi Pengelola
Adanya fasilitas yang memadai bagi pengelola agar bekerja dengan baik dan maksimal dalam mengelola terminal secara keseluruhan.
1.6.2.3. Bagi Pemerintah
Adanya tolak ukur dalam mengembangkan fasilitas transportasi dalam wilayah kerja pemerintah agar dapat menjadi acuan dalam pola pengembangan terminal penerbangan dan infrastruktur yang lain.
1.6.2.4. Bagi Ilmu Arsitektur
Adanya terobosan dan ide baru dalam penerepan ilmu Arsitektur Transportasi agar dapat menjadi acuan dalam memunculkan ide-ide lain dalam dunia Arsitektur khususnya transportasi. Sehingga transportasi dan Arsitektur menjadi dua bagian yang saling mendukung demi memajukan keduanya.
1.7. Lingkup Pelayanan 1.7.1. Lokal
Proyek Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda dapat melayani daerah Surabaya dan sekitarnya.
1.7.2. Nasional
Proyek Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda menjadi terminal yang mampu berperan aktif sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan nasional.
1.7.3. Internasional
Proyek Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda adalah salah satu fasilitas negara yang mampu menyumbangkan devisa terbesar. Dengan tersedianya fasilitas bertaraf internasional akan menaikkan citra Indonesia di mata dunia khususnya di sektor transportasi dan pariwisata.
1.8. Metoda Perancangan
Terdapat 2 metode dalam perancangan yaitu metode linier dan konsep tes dimana metode linier tahapannya menganalisis terlebih dahulu kemudian mendesain, sedangkan konsep tes diawali dengan mendesain kemudian dievaluasi dan didesain kembali sampai menghasilkan yang terbaik. Untuk menyelesaikan masalah pada bangunan Terminal Penumpang Penerbangan Internasional Juanda diperlukan gabungan kedua metode ini, sehingga langkah yang dapat dilakukan adalah mengawali dengan analisis kemudian mendesain baru kemudian dievaluasi. Proses ini diulangi kembali sampai menghasilkan desain terbaik.
1.8.1. Pendekatan Perancangan
Dalam perancangan, masalah yang timbul adalah bagaimana menyediakan sirkulasi dan pemanfaatan ruang yang paling efektif dan efisien untuk melayani kebutuhan seluruh pengguna jasa. Jalur sirkulasi tersebut merupakan jalur sirkulasi yang terpisah namun tetap terintegrasi satu dengan yang lain. Oleh karena itu, dipilih pendekatan terhadap sistem operasional terminal itu sendiri untuk menyelesaikan masalah yang ada. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat ditemukan komposisi maupun pengaturan ruang yang paling efisien untuk mendukung keseluruhan sirkulasi operasional bandara. Hal ini dilakukan mengingat kelancaran proses penerbangan merupakan hal terpenting yang harus diprioritaskan dibanding hal lainnya.
1.8.2. Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang diambil merupakan hasil dari analisa pendektan perancangan yang memunculkan hubungan yang terjadi agar ruang-ruang yang ada dalam terminal dapat berfungsi dengan baik dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Maka untuk mewujudkan susunan ruang yang ideal bagi pengguna dan pengelola terminal maka diambil konsep perancangan pemisahan alur sirkulasi kegiatan. Alur sirkulasi dalam bangunan nantinya diharapkan dapat dibuat dengan sejelas mungkin dengan menggunakan cahaya matahari sebagai elemen pengarah yang terutama.
Selain itu, konsep perancangan yang ingin ditekankan dalam proyek ini adalah keberadaan bangunan sebagai sebuah city terminal. Artinya, bangunan perancangan merupakan suatu bentuk reperesentatif dari kota yang mampu menghidupi dirinya sendiri dari seluruh aktifitas yang ada di dalamnya.
1.8.3. Pendalaman Perancangan
Menanggapi masalah dan pendekatan desain yang dipilih, akan dilakukan pendalaman yaitu pendalaman struktur desain. Melalui pendalaman ini diharapkan pemilihan sistem struktur, material, ataupun konstruksi dapat mendukung terciptanya konsep yang ingin dicapai. Selain itu, dengan dilakukannya pendalaman ini dapat diperoleh pengaturan elemen-elemen struktur yang paling efisien untuk menghasilkan ruang berbentang lebar yang berimbas terhadap kapasitas tampung bangunan yang lebih besar.
1.8.4. Metoda Pengumpulan Data
Dengan permasalahan perancangan seperti yang telah dijabarkan sebelumnya serta agar mampu merencanakan dan merancang terminal penumpang penerbangan ini agar tujuan-tujuan diatas dapat tercapai dan berfungsi sesuai yang direncanakan, maka perlu dilakukan penulusuran dan pengumpulan data yang berhubungan dengan sarana prasarana, fasilitas penunjang dan kondisi tapak. Maka dari itu teknik pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut:
Untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai proyek, diperlukan pengumpulan data-data literatur (pengumpulan data).
Pengumpulan data diperoleh dari lapangan dan juga dari studi banding terhadap instansi terkait.
b. Studi Lapangan Data pengamatan
Data penumpang/pemakai jasa transportasi udara, aktifitas kegiatan, proyek yang disesuaikan dengan rencana kawasan terminal, serta indentifikasi pengembangan aktifitas
Data fisik terminal yang ada
Aksesibiltas fungsi yang ada, dan sarana transportasi yang ada
Peraturan dan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan program pelaksanaa studi
c. Wawancara dan Diskusi
Mengadakan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah terminal penerbangan
Masyarakat sekitar lokasi Masyarakat pengguna jasa Dan sebagainya
1.9. Sistematika Pelaporan Bab 1. Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan latar belakang dan pokok permasalahan yang menyebabkan diangkatnya judul proyek ,dijelaskan maksud dan tujuan perancangan serta sasaran dan manfaat, dan metoda perancangan yang diambil.
Bab 2. Perancangan Tapak
Dalam bab ini berisikan pemilihan tapak yang termasuk kriteria dari pemilihan tapak, lokasi tapak yang terpilih termasuk aturan dan ketentuan yang ada, dan analisa tapak berdasarkan pengamatan dan studi yang dilakukan
Bab 3. Perancangan bangunan
Dalam bab ini dijelaskan pendekatan perancangan yang diambil dengan pertimbangannya serta pembahasan lebih lanjut.
Bab 4. Penutup
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari perancangan yang sudah dilakukan