• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Rigid Pavement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah Rigid Pavement"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Implementation study

Implementation study

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BADAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN

KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PEMBANGUNAN JALAN CILEUNYI - JATINANGOR

(2)

Penjelasan Umum Proyek

Penjelasan Umum Proyek

Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor ini dilatarbelakangi oleh kemacetan yang sering terjadi terutama pada jam-jam sibuk mengingat Jatinangor merupakan area pendidikan.

Proyek ini dimulai pada Sta 0+000 sampai dengan Sta 2+500 dan pelaksanaan pekerjaan perkerasan badan jalan yang kami amati dilaksanakan pada Sta 0+700 sampai dengan Sta 1+370.

Berdasarkan Kurva S, Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi - Jatinangor ini dikerjakan selama 30 minggu, dimulai pada minggu ke-1 Bulan Mei sampai dengan minggu ke-4 Bulan November yang terdiri dari 10 Divisi dengan nilai kontrak Rp.11.214.981.000,00.

(3)

Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor dapat dilihat pada Gambar berikut:

Awal Proyek

Akhir Proyek

Sumber : Gambar Kerja No. 1.02 Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek

(4)

Sumber : Gambar Kerja Addendum 03 Gambar 2.2 Skematik Lokasi Pekerjaan

pelaksanaan pekerjaan perkerasan badan jalan yang kami amati dilaksanakan pada Sta 0+700 sampai dengan Sta 1+370. seperti pada gambar dibawah ini:

(5)

Sumber : Kurva S

(6)

Uraian Pekerjaan Keseluruhan

Uraian Pekerjaan Keseluruhan

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 3.1 Uraian Divisi Pekerjaan

Mulai Pekerjaan Umum Pekerjaan Tanah Pekerjaan Drainase Perkerasan Aspal Perkerasan Berbutir Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

Selesai Pekerjaan Pemeliharaan

Rutin Pekerjaan Harian

Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan Pekerjaan Struktur

(7)

Uraian Pekerjaan Keseluruhan

Uraian Pekerjaan Keseluruhan

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 3.1 Uraian Divisi Pekerjaan

Mulai Pekerjaan Umum Pekerjaan Tanah Pekerjaan Drainase Perkerasan Aspal Perkerasan Berbutir Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

Selesai Pekerjaan Pemeliharaan

Rutin Pekerjaan Harian

Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

Pekerjaan Struktur Materi Kerja PraktekMateri Kerja Praktek

Perkerasan Jalan Beton

(8)

Divisi 1

Pekerjaan Umum

Pekerjaan umum merupakan pekerjaan awal yang terdiri dari mobilisasi dan persiapan alat dan bahan. Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 7 minggu yaitu pada minggu ke-1 sampai dengan minggu 5 dan pada minggu 10 sampai dengan minggu ke-12.

(9)

Divisi 2

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan galian, pekerjaan timbunan, dan penyiapan badan jalan. Pekerjaan galian dibedakan menjadi dua yaitu galian biasa untuk pekerjaan drainase dan galian struktur dengan kedalaman 0-2 meter yang disiapkan untuk pekerjaan timbunan sebagai upaya untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar. Berdasarkan kurva S, pekerjaan tanah ini dikerjakan minggu ke-4 sampai dengan minggu ke-15.

(10)

Pekerjaan galian biasa untuk drainase Pekerjaan galian struktur

Pekerjaan perataan permukaan

Pekerjaan pemadatan

Pekerjaan penyiraman air Pekerjaan pemadatan Pekerjaan pemadatan untuk daerah

samping

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokunentasi : Pekerjaan Tanah

(11)

Divisi 3

Pekerjaan Drainase

Drainase dibuat untuk mengendalikan air (limpasan) permukaan akibat hujan. Tujuan dari sistem drainase ini adalah untuk memelihara agar jalan tidak tergenang air hujan dalam waktu yang cukup lama yang akan mengakibatkan kerusakan pada konstruksi jalan, sehingga harus segera dibuang melalui sarana drainase jalan. Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 13 minggu yang dimulai pada minggu ke-6 sampai dengan minggu ke-19.

(12)

Hasil pengecoran dinding drainase Hasil pengecoran drainase Pekerjaan pemasangan tulangan Pekerjaan galian drainase

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi Pekerjaan drainase

(13)

Divisi 4

Pekerjaan Struktur

Dalam proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor pekerjaan struktur yang kami amati meliputi pekerjaan Lantai Kerja (Wet Lean Concrete) dan Perkerasan Badan Jalan dengan Menggunakan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement). Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 12 minggu dimulai pada minggu ke-16 sampai dengan minggu ke-27.

(14)

Sumber : Dokumentasi Konsultan

Dokumentasi Hasil pekerjaan penghamparan Wet Lean Concrete

Sumber : Dokumentasi Konsultan

(15)

Perkerasan aspal yang dikerjakan merupakan pekerjaan pelapisan ulang jalan lama.

Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 20 minggu yang dimulai pada minggu ke-8 sampai dengan minggu ke-25 dan kemudian dilanjutkan pada minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-30.

(16)

Perkerasan berbutir pada Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor menggunakan agregat kelas A. Perkerasan berbutir ini digunakan sebagai lapis pondasi untuk perkerasan dengan kaku (Rigid

Pavement) pada Sta 0+700 sampai dengan Sta 1+370.

Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 6 minggu yang dimulai pada minggu ke-10 sampai dengan minggu ke-15.

(17)

Pelebaran perkerasan dan bahu jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor dilakukan dengan menggunakan agregat kelas B.

Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 3 minggu yang dimulai pada minggu ke-26 sampai dengan minggu ke-27 dan kemudian dilanjutkan pada minggu ke-28.

Divisi 7

Pelebaran Perkerasan dan Bahu

Jalan

(18)

Pekerjaan minor terdiri dari beberapa pekerjaan diantaranya yaitu pekerjaan median, marka jalan, dan pemasangan lampu penerangan, sedangkan pekerjaan pengembalian kondisi terdiri dari pekerjaan stabilisasi tanaman dan penanaman pohon.

Berdasarkan kurva S, pekejaan minor dikerjakan selama 12 minggu yang dimulai pada minggu ke-19 sampai dengan minggu ke-30 dan untuk pekerjaan pengembalian kondisi dikerjakan selama 4 minggu yang dimulai pada minggu 24 sampai dengan minggu ke-27.

Divisi 8

Pengembalian Kondisi dan

Pekerjaan Minor

(19)

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi Hasil pekerjaan batu sikat

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi Hasil pekerjaan median.

(20)

Pekerjaan harian mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang semula tidak diperkirakan (atau disediakan dalam Daftar Kuantitas dari Divisi 1 sampai Divisi 8) tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian pekerjaan yang memenuhi ketentuan.

Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 30 minggu yang dimulai pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-27 dan kemudian dilanjutkan pada minggu ke-28 sampai minggu ke-30.

(21)

Divisi 10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan pemeliharaan rutin dimaksudkan untuk menjamin setiap uraian pekerjaan selalu dipelihara setiap saat dalam kondisi pelayanan yang baik yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Berdasarkan kurva S, pekerjaan ini dikerjakan selama 30 minggu yang dimulai pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-30.

(22)

Perencanaan yang dilakukan dalam proyek ini terdiri dari perencanaan alat dan bahan yang akan digunakan serta perencanaan tebal perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid

Pavement).

Berdasarkan hasil perhitungan tebal perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid Pavement) yaitu 27 cm dengan ketebalan lantai kerja (Wet Lean Concrete)10 cm dan tebal lapisan agregat kelas A sebagai subbase yaitu 20 cm.

(23)

Pelaksanaan

Mulai Pekerjaan Tanah

Penghamparan Agregat Kelas A Penandaan Elevasi dan Pengukuran

Lantai Kerja (Wet Lean Concrete) Pemasangan Bekisting dan

Penghamparan Plastik Pemasangan Tulangan Pengecoran Badan Jalan

Finishing Selesai

(24)

Pengawasan

No Item Pekerjaan Pengawasan Di Lapangan Spesifikasi Sand Con e CBR OM

C Density Slump Test Kuat Teka n Visu al Sand Con e CBR OM

C Density Slump Test Kuat Teka n Visu al 1 Pekerjaan Tanah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Penghamparan Agregat Kelas A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Lantai kerja (Wet Lean Concrete) √ √ √ √ √ √

4

Pemasangan Bekisting dan Penghamparan

Plastik √ √

5 Pemasangan Tulangan √ √

6 Pengecoran Badan Jalan √ √ √ √ √ √

7 Finishing 7.1 Grooving √ √ 7.2 Curing √ √ 7.3 Cuting Constraction Joint √ √ 7.4 Sealent √ √

(25)

Pekerjaan Tanah

Pelaksanaan pekerjaan tanah dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.2 Pekerjaan Tanah

(26)

Pekerjaan Galian Penghamparan Timbunan Pilihan

Perataan dan Pembentukan Badan Jalan Penyiraman Air menggunakan Water

Tank Truck

Pemadatan menggunakan

Vibratory Roller

Pemadatan dengan menggunakan

Stamper Hasil Pemadatan

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Pekerjaan Tanah untuk Struktur

(27)

Penghamparan Agregat Kelas A

Pelaksanaan penghamparan agregat kelas A dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Mulai

Selesai Baca Gambar

Persiapan Alat dan Bahan Penentuan Quarry (Lagadar) Pengambilan dan Pengangkutan Agregat Kelas A Soil Test Pengamparan Agregat Kelas A (ex-Lagadar) Perataan Pemadatan Soil Test Tidak Tidak Ya Ya

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.3 Penghamparan Agregat Kelas A

(28)

Penghamparan Perataan

Pemadatan Hasil Akhir

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Penghamparan Agregat Kelas A

(29)

Penandaan Elevasi dan Pengukuran

Sumber : Dini – Ridwan (2007)

Flowchart 4.4 Penandaan Elevasi dan Pengukuran

Pelaksanaan penandaan elevasi dan pengukuran dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

(30)

Sumber : Dokumentasi Konsultan

Dokumentasi : Pemasangan Patok untuk Lantai Kerja pada Daerah

Pinggir

Sumber : Dokumentasi Konsultan

(31)

Lantai Kerja (Wet Lean Concrete)

Pelaksanaan pekerjaan pengecoran lantai kerja (Wet Lean Concrete) dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.5 Lantai Kerja (Wet Lean Concrete)

Mulai Baca Gambar Persiapan Alat dan Bahan

Pengecoran

Perataan Permukaan Cek

Selesai

Persiapan Conrete

Ready Mix di Batching Plant Ya Tidak Slump Test dan Pengambilan Benda Uji Tidak Ya Finishing Pemadatan

(32)

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Pengambilan Benda Uji Kubus

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Pengecoran, Pemadatan,

dan Perataan Permukaan

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Penghamparan Karung Basah

(33)

Pemasangan Bekisting dan Penghamparan Plastik

Pelaksanaan pemasangan bekisting dan penghamparan plastik dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007)

(34)

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Pemasangan Bekisting

Overlaping

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Penghamparan Plastik

(35)

Pemasangan Tulangan

Pelaksanaan pemasangan tulangan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.7 Pemasangan Tulangan

Mulai

Baca Gambar

Persiapan Alat dan Bahan

Pemasangan Tulangan Cek Selesai Pengukuran Pemotongan dan Pembengkokan Perakitan Tidak Ya

Pengolesan Stempet dan Pemasangan PVC/Plastik pada ½ bagian Dowel

(36)

Sumber : Dokumentasi Konsultan

Dokumentasi : Pengecekan Ketegakan, Kelurusan dan Ketepatan Posisi Tulangan Sumber : Dokumentasi Konsultan

(37)

Pengecoran Badan Jalan

Pelaksanaan pengecoran badan jalan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.8 Pengecoran Badan Jalan

(38)

Persiapan beton Ready Mix di Batching

Plant

Pengujian Slump Test Pengambilan Benda Uji Kubus

Penghamparan Pengecoran

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Pengecoran Badan Jalan

Pemadatan dengan Concrete Vibrator Perataan Permukaan dengan Menggunakan Mistar Perata dan Ruskam

(39)

Finishing

Pelaksanaan finishing dilakukan sebagai pekerjaan perawatan beton sampai pada usia rencana dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Flowchart 4.9 Finishing

(40)

Penghamparan Plastik Cuting Constraction Joint

dengan Mesin Cutter Hasil Cuting Constraction Joint

Sealent

Grooving Hasil Grooving Penyiraman Curring Compound Hasil Curring Compound

Sumber : Dokumentasi Konsultan Dokumentasi : Finishing

(41)

Animasi Metoda Pelaksanaan

Animasi Metoda Pelaksanaan

Sumber : Dini – Ridwan (2007) Animasi : Metoda Pelaksanaan

(42)

Permasalahan dan Solusi

No Permasalahan Solusi di Lapangan Solusi Berdasarkan Teori

Berdasarkan Spesifikasi

Usulan

1 Ketebalan perkerasan badan jalan

tidak sesuai dengan Gambar Kerja.

 Berdasarkan perhitungan = 27

cm

 Berdasarkan gambar kerja = 24

cm Pada pelaksanaan perkerasan badan jalan, ketebalan yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan. Ketebalan perkerasan ditentukan dari Gambar Kerja yang telah disesuaikan dengan hasil perhitungan Spesifikasi harus sesuai dengan Gambar Kerja Perhitungan dan Gambar Kerja harus sesuai

2 Jenis tulangan yang digunakan pada

tulangan Dowel terdiri dari baja tulangan polos dan baja tulangan ulir (Deform).

Pemasangan tulangan Dowel dipasang selang seling.

Jenis tulangan yang digunakan pada tulangan Dowel yaitu baja tulangan polos dan baja tulangan yang diprofilkan.

Baja tulangan untuk

Dowel harus berupa

baja bulat biasa sesuai dengan ASSHTO M 31. Penggunaan baja tulangan untuk tulangan Dowel dapat digunakan tulangan polos maupun ulir (Deform) dengan luas tulangan yang memenuhi syarat.

3 Terjadi keretakan pada Rigid

Pavement pada Sta 1+250 dengan

dimensi keretakan 0,002 x 3,000 m Keretakan diperbaiki dengan menggunakan epoksi. - -Keretakan diperbaiki dengan menggunakan epoksi

4 Penghamparan karung basah tidak

merata.

- -

-Penghamparan karung basah harus merta agar

pengeringan beton merata

5 Pekerja tidak memakai alat

perlengkapan K3

-Pada setiap proyek pembangunan, harus selalu memperhatikan K3

-Proyek harus selalu memperhatikan K3

(43)

Kesimpulan

Berdasarkan timjauan kami pada Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinangor khususnya pada pelaksanaan pekerjaan perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinanngor ini diperlukan untuk menanggulangi kemacetan yang terjadi terutama pada jam –

jam sibuk.

2. Proyek Pembangunan Jalan Cileunyi – Jatinanngor dilaksanakan pada Sta 0+000 sampai dengan Sta 2+500 dan pelaksanaan

pekerjaan perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid Pavement) dilaksanakan pada Sta 0+700 sampai dengan Sta 1+370 dengan menggunakan mutu beton K-350 dan ketebalan 27 cm.

3. Ditinjau dari pelaksanan di lapangan

Alat yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid

Pavement) terdiri dari alat manual dan alat masinal.

 Bahan yang digunakan merupakan hasil pengujian yang memenuhi persyaratan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam

dokumen kontrak.

Pekerja pada pelaksanaan pekerjaan perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid Pavement)

merupakan tenaga ahli di bidangnya. Pada saat pelaksanaan, para pekerja tidak dilengkapi dengan alat alat keselamatan kerja.

 Metoda pelaksanaan pada proyek ini 93,09% baik. 4. Ditinjau dari pengawasan di lapanngan

 Semua peralatan yang telah disediakan digunakan sesuai dengan fungsinya.

 Bahan yang digunakan sesuai dengan persyartan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.  Pekerja melaksanakan tugasnya dengan baik.

 Metoda pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. 5. Ditinjau dari biaya, secara keseluruhan total biaya yang dikeluarkan pada Proyek Pembanguna Jalan Cileunyi – Jatinangor

sebesar Rp.11.214.981.000,00 dengan perubahan addendum sebanyak tiga kali.

6. Mutu pelaksanaan pekerjaan perkerasan badan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku (Rigid Pavement) baik. Mutu beton

yang dihasilkan berdasarkan nilai kuat tekan beton selama 28 hari yaitu 354 kg/cm2 lebih besar dari mutu beton yang direncanakan yaitu 350 kg/cm2.

7. Ditinjau dari waktu pelaksanaan, Proyek Pembanguna Jalan Cileunyi – Jatinangor dilaksanakan selama 199 hari sampai dengan

PHO, lebih cepat satu hari dari waktu pelaksanaan pada dokumen kontrak. Berdasarkan uraian diatas kami menyimpulkan bahwa proyek ini 98,85% BAIK.

(44)

SEKIAN & TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

JAM SENIN RABU RABU 07.30-10.00 Perencanaan Perkerasan Jalan Transportasi Massal Studi Kelayakan dan Finansial Proyek 10.20-12.00 Struktur Jembatan Struktur Jembatan. 13.30-15.30

Tumpuan struktur pelat perkerasan kaku berupa spring dengan nilai modulus reaksi tanah dasar sebesar k sv = 110 kPa/mm = 11 kg/cm 3.

Pada perhitugan perkerasan jalan beton dengan umur rencana (UR) 40 tahun dengan kendaraan beban standar Bina Marga diperoleh tebal pelat beton 270 mm sedangkan dengan menggunakan

Hasil analisis dan perhitungan Tebal struktur perkerasan kaku ruas jalan seputih banyak – rumbia kabupaten lampung tengah provinsi lampung menggunakan metode bina marga

Perkerasan kaku (Rigid pavement) adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan jalan

Perkerasan kaku Rigid Pavement merupakan cara yang sesuai untuk perbaikan jalan raya Binangun karena sesuai dengan jenis tanah di Kecamatan Binangun.. Dengan demikian, perlu adanya

PTSP6-305, Perkerasan Jalan Raya 3 sks, Pavement Engineering Mata kuliah Perkerasan Jalan Raya mempelajari secara utuh mengenai perkerasan jalan raya, mulai dari konsep struktur

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT Nama : Abdul Aziz Ramadhan Islami NIM : 4204161105 Dosen Pembimbing : Marhadi Sastra, M.Sc ABSTRAK Jalan Kembung Luar menuju