• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Modul 2

Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses

Manajemen, dan Kewirausahaan

Rifelly Dewi Astuti, S.E., M.M.

PENDAHULUAN

secara khusus setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:

1. menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha, meliputi perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian, dan perusahaan perseroan

terbatas beserta ciri, kelebihan dan kekurangannya;

2. menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha lainnya, meliputi badan usaha

milik negara, koperasi dan organisasi nonprofit beserta ciri, kelebihan

dan kekurangannya;

3. menjelaskan kerja sama bisnis dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan

sebagai bentuk pengembangan organisasi;

4. menjelaskan maksud penetapan tujuan dan penyusunan strategi perusahaan, serta melakukan;

5. menyebutkan proses manajemen yang terdiri dari aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan; 6. menyebutkan tingkatan manajer secara umum;

7. menyebutkan lingkup manajemen di berbagai bidang termasuk sumber

daya manusia (SDM), operasi, pemasaran, informasi, dan keuangan;

8. menyebutkan keahlian manajer yang efektif dalam mengembangkan

beberapa keahlian dan keterampilan;

9. menyebutkan konsep-konsep kewirausahaan dari beberapa pakar ekonomi;

10. menyebutkan beberapa pengertian tentang kewirausahaan dan

wirausaha;

11. menjelaskan karakteristik, sifat dan integritas seorang wirausaha;

12. menyebutkan karakteristik dari kerangka berpikir kewirausahaan dan

faktor-faktor motivasi seseorang menjadi wirausaha;

13. menyebutkan pengertian Usaha Kecil (UK) serta hubungannya dengan

kewirausahaan;

14. menyebutkan bentuk-bentuk usaha kecil yang populer;

15. menyebutkan beberapa alasan keberhasilan dan kegagalan UK; 16. menjelaskan perencanaan strategis bagi wirausaha.

Kegiatan Belajar 1

Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis

A. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

1. Perusahaan Perseorangan

a. Kelebihan perusahaan perseorangan

1) Mudah didirikan.

2) Modal memulai usaha kecil

3) Pengelolaannya fleksibel dan bebas. 4) Kerahasiaan usaha terjamin.

b. Kelemahan perusahaan perseorangan

1) Pertanggungjawaban tidak terbatas.

2) Modal terbatas, untuk mendapatkan pinjaman juga menjadi terbatas

3) Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas 4) Kelangsungan operasi perusahaan terbatas

2. Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)

Perkongsian dapat dibedakan menjadi 2 bentuk :

a. Perkongsian umum adalah jenis usaha di mana setiap pemiliknya secara

(2)

aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggung

jawab kepada utang dan tanggung jawab bersama.

b. Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi

hanya beberapa saja dari para pemilik yang bertindak sebagai anggota

yang menjalankan operasional bisnis.

Hal- hal yang sebaiknya tercantum dalam perjanjian, antara lain: a. Modal yang ditanamkan oleh masing-masing anggota.

b. Gaji dan pembayaran anggota perkongsian yang aktif menjalankan usaha.

c. Cara pembagian keuntungan di antara para pemilik perusahaan. d. Cara menentukan ganti rugi kepada anggota yang keluar dari usaha.

a. Kelebihan perusahaan perkongsian

1) Pada umumnya hampir sama dengan kelebihan perusahaan perseorangan

2) Dalam beberapa aspek tertentu lebih banyak modal yang dapat dikumpulkan.

3) 3) Lebih banyak keahlian diperoleh. 4) 4) Umur usaha lebih panjang.

b. Kelemahan perusahaan perkongsian

1. Masih terdapat masalah tanggung jawab tanpa batas. 2. masih menghadapi masalah modal yang terbatas. 3. Kelemahan utama dari perusahaan perkongsian adalah

terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman di antara anggotanya.

3. Perusahaan Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris, di mana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham pada Perseroan Terbatas dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidak ikut campur dalam menjalankan kegiatan usaha.

Perusahaan Perseroan Terbatas dapat digolongkan ke dalam 2 jenis: a. Perseroan Terbatas Tertutup > permodalan tidak melalui

perantara pasar modal

b. Perseroan Terbatas Terbuka > Permodalan melalui perantara pasar modal

Perbedaan perusahaan Perseroan Terbatas dengan jenis usaha lainnya:

a. Pengelola perusahaan tidak sama dengan pemilik perusahaan

b. Adanya keterbatasan tanggung jawab terhadap utang. c. Adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta

pribadi.

d. Kepemilikan pada Perseroan Terbatas ditandai oleh kepemilikan saham

Adapun saham yang dikeluarkan oleh Perseroan Terbatas terbagi menjadi 2 :

1. Saham Biasa, yaitu saham yang paling banyak jumlahnya dan pemilik

modal akan memperoleh keuntungan dari pembagian dividen.

2. Saham Preferen, yaitu saham yang dividennya sudah ditetapkan

ketika

saham itu dijual.

Dalam perusahaan perseroan yang sangat besar, Pengelolaan Perseroan Terbatas dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Rapat umum pemegang saham

b. Dewan komisionaris

orang-orang yang mewakili pemegang saham lainnya untuk

menentukan

(3)

kebijakan utama yang dilakukan oleh perusahaan. c. Manajemen perusahaan

a. Kelebihan Perseroan Terbatas

1) Tanggung jawab terbatas

2) Saham perusahaan mudah ditunaikan 3) Lebih mudah memperoleh modal 4) Pengelolaan yang lebih profesional.

b. Kelemahan Perseroan Terbatas

1.

pemodalan dan penjualan dan jumlah pekerja serta kapasitas produksi besar

2.

Pendiriannya lebih sulit.

3.

Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak.

4.

Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan.

B. BADAN-BADAN USAHA LAINNYA 1. Badan Usaha Milik Negara

a. Perusahaan Jawatan atau Perjan

adalah perusahaan negara yang dikelola oleh departemen tertentu. Saat ini hampir seluruh Perjan telah berubah statusnya menjadi perseroan, cnth PJKA

b. Perusahaan Umum atau Perum

Perbedaan dengan Perjan adalah dikarenakan fungsi pelayanannya tidak terlalu vital maka diharapkan perusahaan umum dapat beroperasi tanpa subsidi pemerintah.

c. Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara

Saham dari Perseroan Terbatas ini sebagian dimiliki oleh pemerintah dan sebagian lagi dimiliki oleh swasta.

2. Koperasi

3. Organisasi Nonprofit (Nirlaba)

Adalah usaha yang bukan mencari keuntungan atau bisa juga disebut dengan nongovernment organization (NGO). Umumnya usaha seperti ini bergerak di bidang pendidikan dan rumah sakit.

C. BENTUK KERJA SAMA DAN EKSPANSI BISNIS

Bentuk kerja sama bisnis merupakan aspek lain dalam

pengembangan organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Sedangkan ekspansi bisnis merupakan bentuk pengembangan organisasi

untuk mendapatkan tujuan tertentu.

1. Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak

perusahaannya di berbagai negara lain.

2. Joint Venture

Joint Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang

sepakat

untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama

sebagai perusahaan patungan.

3. Akuisisi/Pengambilalihan

Pengambilalihan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan tersebut.

(4)

ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan

menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya sendiri.

5. Privatisasi

Di mana pemerintah menjual perusahaan-perusahaan milik negara kepada pihak swasta. privatisasi merupakan langkah sebaliknya dari Nasionalisasi.

Berdasarkan garis besarnya langkah privatisasi dapat dibedakan menjadi 2 golongan:

a. Perusahaan menjadi sepenuhnya milik swasta,

b. Pemerintah menjual sebagian sahamnya dan sebagian lagi yang

merupakan porsi terbesar tetap dimiliki oleh pemerintah.

6. Investasi Langsung (Direct Investment)

Investasi langsung berarti membeli atau mendirikan aset yang berwujud

(tangible assets) di negara lain. Investasi langsung biasanya dapat berupa

pendirian kantor-kantor cabang, pembukaan pabrik manufaktur yang

melibatkan unit penelitian dan pengembangan.

Kebalikan dari investasi adalah divestasi, yaitu tindakan untuk menjual

salah satu bidang operasi perusahaan atau menjual salah satu unit usaha yang dimiliki oleh perusahaan induk.

7. Franchising / Waralaba

Franchising adalah tindakan memberikan hak kepada seseorang

atau

suatu perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang

dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan franchise ini.

8. Pemberian Lisensi (Licensing)

yaitu penggunaan suatu brand/merek produk yang telah terkenal dengan cara membeli hak penggunaan merek dari organisasi yang memilikinya.

Perbedaan yang tampak menonjol dari lisensi dan Franchise, yaitu pada lisensi pemegang lisensi hanya membeli merek dan produk, tetapi belum tentu beroperasi dan melakukan kegiatan, seperti perusahaan yang mengeluarkan Franchise.

Kegiatan Belajar 2

Mengelola Bisnis melalui

Manajemen yang Efektif

A. PENETAPAN BUSINESS GOALS DAN PERUMUSAN STRATEGI

Setiap bisnis memerlukan tujuan karena itu pembahasan dimulai dari aspek-aspek dasar penentuan tujuan organisasi

1. Penetapan Tujuan

Sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi

tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu.

Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi

melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen

dalam mencapai tujuannya. Griffin and Ebert (2002) menjelaskan secara

spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi, yaitu sebagai berikut.

a. Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan

di semua tingkatan manajemen.

b. Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber

(5)

daya yang dimiliki.

c. Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk menentukan budaya

perusahaan (corporate culture).

d. Penetapan tujuan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi

kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan.

2. Jenis-jenis Tujuan

a. Tujuan jangka panjang (long term goals) biasanya untuk lima tahun / lebih.

b. Tujuan jangka menengah (intermediate goals), satu sampai lima tahun.

c. Tujuan jangka pendek (short term goals), kurang dari setahun.

3. Langkah-langkah penyusunan strategi perusahaan

Griffin and Ebert (2002) menjelaskan proses penetapan strategi perusahaan yang mencakup 3 langkah:

1. Penetapan tujuan strategik. Tujuan stratejik (strategic goals) merupakan

tujuan jangka panjang yang diambil dari pernyataan misi (mission

statement) perusahaan.

2. Melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan

internal perusahaan.

3. Memadukan kondisi lingkungan eksternal dengan internal perusahaan

untuk memperoleh strategi terbaik. Perusahaan kemudian menetapkan

grand strategy yang akan digunakan selama beberapa tahun ke depan.

Contoh dari grand strategy adalah melakukan kebijakan ekspansi, pengembangan pasar, inovasi produk.

4. Hierarki Perencanaan

Griffin and Ebert (2002) menjelaskan perencanaan (plans) dapat dipandang dari tiga tingkatan,

a. Rencana strategis (strategic plans) mencerminkan keputusan-keputusan

mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan langkahlangka

yang diperlukan untuk mencapai strategic goals. Biasanya

rencana strategis ditentukan oleh dewan direksi dan manajemen puncak

(di Indonesia biasanya ditentukan di RUPS).

b. Rencana taktis (tactical plans) adalah rencana-rencana dengan jangka

waktu lebih singkat untuk mengimplementasikan aspek-aspek tertentu

dari rencana strategik. Biasanya rencana taktis melibatkan manajer

tingkat menengah dan atas.

c. Rencana operasional (operational plans), yang dikembangkan oleh manajer tingkat menengah dan bawah, menetapkan target-target jangka

pendek untuk menghasilkan kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

5. Perencanaan Kontinjensi dan Manajemen Krisis

kebanyakan manajer memahami bahwa bahkan rencana yang sangat matang pun dapat gagal. Oleh karena itu, biasanya para manajer mengembangkan rencana alternatif atau rencana cadangan. Umumnya terdapat 2 jenis metode yang diterapkan:

(6)

a. Contingency planning

pada dasarnya memang dibuat untuk menghadapi perubahan yang mungkin terjadi sehingga perusahaan dapat melanjutkan operasinya dengan cepat dan lancar setelah terjadi kejadian yang tidak

diharapkan. Banyak perusahaan telah mengembangkan strategi manajemen untuk mempercepat pemulihan dari kejadian yang tidak diharapkan, seperti kebakaran pabrik, kebocoran bahan kimia, cacat produk, dan kegagalan produk. Perencanaan ini juga mencakup pelatihan karyawan untuk mengatasi kejadian darurat,

b. Crisis management atau manajemen krisis.

Krisis adalah suatu keadaan darurat atau tak terduga yang membutuhkan respons secepatnya. Manajemen krisis kemudian mencakup berbagai metode untuk menghadapi suatu kondisi darurat tersebut. antara lain dengan pelatihan krisis, pembangunan gudang rahasia untuk penyimpanan darurat, penggunaan asuransi penanggulangan bencana, dan lainnya.

B. PROSES MANAJEMEN

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah merumuskan apa yang dibutuhkan oleh organisasi

dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan ini

pada dasarnya, meliputi 3 kegiatan utama, yaitu merumuskan tujuan

yang akan dicapai oleh perusahaan, merumuskan strategi yang menyeluruh untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan,

dan merumuskan langkah-langkah perencanaan untuk mengimplementasikan

strategi perusahaan.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menetapkan cara

terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu organisasi menjadi suatu struktur yang logis.

3. Directing (Pengarahan)

Para manajer memiliki kekuatan untuk memberi perintah dan mengharapkan hasil. Adapun pengarahan (directing) mencakup berbagai aktivitas yang rumit. Ketika melakukan directing, manajer bekerja untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Salah satu bentuk directing adalah mendengarkan keluhan karyawan, memberi respon dengan segera baik pada karyawan maupun perusahaan.

4. Controlling (Pengendalian)

Pengendalian merupakan proses manajemen untuk memonitor kinerja

organisasi untuk menjamin proses berjalan sesuai tujuan.

Secara umum dapat dijelaskan walaupun fungsi manajer adalah meliputi

semua aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, namun tidak setiap manajer memiliki derajat atau tingkatan

tanggung jawab yang sama terhadap aktivitas-aktivitas tersebut. Hal ini

dijelaskan dalam pembahasan berikut, yaitu mengenai tingkatan manajer dan

lingkup manajemen.

C. TINGKATAN MANAJER

1. Top managers,

yaitu manajer yang bertanggung jawab pada dewan

komisaris dan direktur untuk keseluruhan kinerja dan tujuan serta target

perusahaan. Tugas dan tanggung jawab top manager adalah untuk merumuskan strategi perusahaan dan perencanaan yang akan diterapkan oleh manajer dan karyawan di tingkat yang lebih rendah. 2. Middle managers. Middle manager

adalah level manajer yang bertanggung jawab untuk

(7)

perencanaan yang dirumuskan oleh manajer puncak. Beberapa jabatan untuk posisi ini, misalnya plant manager

(manajer pabrik), operations manager (manajer operasi), atau

division manager (manajer divisi). Ada pula yang disebut group head atau kepala

cabang. Middle manager memegang peranan penting dalam

mensosialisasikan perencanaan pada karyawan yang ada di bawah. Fungsi middle manager menjadi sangat menentukan karena mereka adalah pihak yang akan mengontrol secara internal semua kebijakan perusahaan.

3. First Line Manajer.

Contoh dari beberapa jabatan dalam manajer lini pertama adalah supervisor/penyelia, pimpinan kelompok (group leader), dan office

manager. Manajer lini pertama ini adalah pihak yang paling sering

berhubungan dengan karyawan. Walaupun manajer ini lebih banyak berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari, tetapi bukan berarti mereka tidak terlibat dalam proses perencanaan dan controlling.

D. LINGKUP MANAJEMEN

Pada perusahaan-perusahaan besar, manajer puncak, menengah maupun

manajer lini pertama bekerja di berbagai bidang termasuk sumber daya

manusia (SDM), operasi, pemasaran, informasi, dan keuangan, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Manajer SDM. Sebagian besar perusahaan memiliki bagian sumber daya

manusia yang mengurus bagian penilaian, kompensasi, training karyawan.

2. Manajer operasi. Manajer operasi berkaitan dengan bagaimana produksi

dan operasi perusahaan dapat berjalan baik. 3. Manajer pemasaran.

4. Manajer informasi. 5. Manajer keuangan.

6. Manajer di bidang lain. Selain bidang-bidang di atas, masih ada beberapa

bidang manajemen lain karena setiap perusahaan memiliki perbedaan

fungsi, sub-fungsi maupun divisi yang berbeda-beda,

E. KEAHLIAN MANAJER

Walaupun jumlah posisi manajerial hampir tidak terbatas, namun kesuksesan atau keberhasilan orang-orang yang menduduki jabatan tersebut

sering kali terhambat oleh keterbatasan keterampilan atau skill & kemampuan

1. Keahlian Teknikal (Technical Skill).

Keahlian teknikal atau teknis adalah keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan.

2. Keahlian Hubungan Manusia (Human Relation Skill). Manajer berkaitan

dengan mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk

mensosialisasikan visi, misi hingga program perusahaan dibutuhkan keahlian untuk berkomunikasi dengan berbagai orang yang terlibat dalam perusahaan.

3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skill).

Keahlian konseptual adalah keahlian untuk berpikir abstrak, menganalisis, dan mendiagnosis dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan yang terjadi. Keahlian konseptual ini akan menentukan kemampuan perusahaan dalam menghadapi setiap masalah yang timbul dalam perusahaan.

4. Keahlian Pengambilan Keputusan (Decision Making Skill): a. Mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah

yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan.

b. Mengevaluasi berbagai alternatif yang ada, serta memilih alternatif

(8)

c. Mengimplementasikan pilihan yang telah dibuat ke dalam suatu

perencanaan, secara berkala melakukan kontrol terhadap pelaksanaan, dan mengevaluasi apakah pilihan yang telah diambil

sudah benar-benar tepat.

5. Keahlian Mengatur Waktu (Time Management Skill).

Kegiatan Belajar 2

Kewirausahaan

A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)

Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari

entrepreneurship

dalam bahasa Inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari

bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan

pengelola usaha.

Joseph C. Shumpeter merupakan seorang pakar teori ekonomi modern

pertama yang mendukung gagasan J.B. Say, mengatakan bahwa wirausaha

adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah

untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru.

Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative

destruction

terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan

menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian

mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi

tersebut (Macgill dalam Lupiyoadi, 2004).

B. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA

Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) tampaknya sejauh ini masih banyak yang memperdebatkan. Tidak kurang dari 15 ahli kewirausahaan dari berbagai sekolah bisnis terkemuka telah berupaya

mendefinisikannya. Namun demikian, tetap saja masih banyak pertanyaan

apakah kewirausahaan dan wirausaha itu.

wiraswasta berarti orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Namun demikian, dalam realitasnya seorang wirausaha tidak bisa disamakan dengan wiraswasta. Wiraswasta memang berusaha sendiri, namun biasanya tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas, dan daya inovasi. Raymond W. Y Kao (dalam Lupiyoadi, 2004) menyebut

kewirausahaan

sebagai suatu proses, yaitu proses penciptaan sesuatu yang baru… Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses

(9)

Tersebut. Dengan kata lain seorang wirausaha adalah orang yang mampu menetas gagasan menjadi realitas.

C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

Dari beberapa definisi yang digunakan pada modul ini, terdapat 3 aspek dasar yang ditekankan ketika Anda ingin menjadi seorang

entrepreneur :

1. Entrepreneurship melibatkan proses kreasi, artinya menciptakan sesuatu

yang baru dan bernilai,

2. Pengorbanan waktu dan usaha.

Hanya mereka yang pernah melalui proses menjadi seorang wirausahalah

yang kemungkinan besar mampu memahami dan menghargai betapa

sulitnya proses kreasi tersebut.

3. Reward (hasil). Menjadi seorang entrepreneur berarti Anda ingin mendapatkan hasil tertentu (reward), antara lain berupa

kemandirian

yang diikuti oleh kepuasan pribadi.

Sukardi (dalam Lupiyoadi, 2004) sendiri mengungkapkan bahwa terdapat sembilan karakteristik tingkat laku seorang wirausaha, antara lain:

1. Sifat instrumental.

Wirausaha selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya.

2. Sifat prestatif.

selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai

sebelumnya dan tidak pernah puas dengan hasil yang dicapainya sekarang.

3. Sifat keluwesan bergaul.

Cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antarmanusia.

4. Sifat kerja keras.

5. Sifat keyakinan diri. 6. Sifat pengambilan risiko.

menunjukkan bahwa ia selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan 7. Sifat swa kendali.

dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas kemampuan dalam berusaha. melalui

pengendalian diri maka kegiatan-kegiatannya dapat lebih terarah pada pencapaian tujuan.

8. Sifat inovatif. 9. Sifat kemandirian.

selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi.

D. SIFAT PENGUSAHA MERUPAKAN HASIL PROSES BELAJAR

McClelland (dalam Lupiyoadi, 2004) mengatakan bahwa sifat bukanlah terbentuk dari keturunan, namun karena lingkungannya. Secara spesifik McClelland menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor

tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada seorang anak, di mana dorongan untuk maju dan berprestasi tanpa tekanan yang berlebihan dapat membentuk sifat wirausahanya. Hal ini menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat wirausaha seseorang.

E. INTEGRITAS SEORANG WIRAUSAHA

Banyak orang cenderung melihat faktor-faktor di luar diri mereka sebagai penyebab penyimpangan karakter. Padahal pengembangan integritas sebenarnya menjadi tugas dalam diri setiap orang.

hal penting mengenai integritas yang berbeda dari pandangan umum:

(10)

1. Integritas tidak ditentukan oleh lingkungan

Beberapa ahli psikologi dan sosial menyatakan banyak orang dengan

karakter buruk tidak akan menjadi demikian jika berada di lingkungan

yang berbeda. Lingkungan memiliki tanggung jawab dalam membentuk

cerminan diri kita.

2. Integritas tidak berdasarkan kedudukan

Hasil karya yang baik menunjukkan karakter yang baik, begitu pula sebaliknya. Karakter lahir dari diri kita yang sebenarnya. Tetapi beberapa orang lebih senang dinilai dari gelar yang mereka miliki tanpa memperhatikan karakter asli mereka. Mereka sangat ingin memberi pengaruh pada yang lain berdasarkan besarnya kedudukan yang dimiliki daripada kebaikan karakter mereka. Namun,

kedudukan yang dimiliki seseorang tidak akan pernah dapat mengerjakan apa yang dicapai oleh karakter.

3. Integritas tidak disamakan dengan reputasi

Beberapa orang sering salah memandang reputasi. William Hersey Davis

pernah mengungkapkan perbedaan antara karakter dengan bayangannya,

yaitu reputasi, dengan begitu indah seperti penjelasan berikut.

Lingkungan tempat Anda tinggal menentukan reputasi Anda Kebenaran yang Anda yakini menentukan karakter Anda Reputasi adalah dugaan Anda tentang diri Anda

Karakter adalah diri Anda yang sebenarnya Reputasi adalah potret

Karakter adalah wajah Reputasi datang dari luar Karakter tumbuh dari dalam

Reputasi adalah apa yang Anda miliki ketika Anda masuk ke dalam lingkungan baru Karakter adalah apa yang Anda miliki ketika Anda pergi

Reputasi Anda dibuat dalam waktu sekejap Karakter Anda dibangun sepanjang hidup Anda Reputasi Anda dipelajari dalam waktu satu jam

Karakter Anda tidak dapat diraih dalam waktu satu tahun Reputasi tumbuh bagai cendawan

Karakter berakhir dengan keabadian Reputasi membuat Anda kaya atau miskin

Karakter membuat Anda senang atau susah

Reputasi adalah apa yang dikatakan orang tentang diri Anda di atas nisan Anda Karakter adalah apa yang dikatakan malaikat tentang Anda di hadapan Tuhan...

Reputasi yang baik amatlah bernilai, namun ia akan eksis jika merupakan refleksi dari karakter seseorang.

F. MENETAPKAN KARAKTERISTIK DARI KERANGKA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN

Menurut McGrath dan MacMillan (dalam Lupiyoadi, 2004) dijelaskan, pada umumnya wirausaha memiliki 5 karakteristik, yaitu sebagai berikut.

1. Mereka sangat bersemangat dalam melihat a/ mencari peluangpeluang

baru

2. Mereka mengejar peluang dengan disiplin yang ketat. 3. Mereka hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari

mengejar peluang lain yang melelahkan

4. Mereka fokus pada pelaksanaan khususnya yang bersifat adaptif. 5. Mereka mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.

G. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WIRAUSAHA

wirausaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Russel M. Knigt pada tahun 1983 di Kanada (dalam Lupiyoadi, 2004), terdapat beberapa faktor yang memotivasi seseorang menjadi wirausaha, yaitu

1. The Foreign Refugee. Peluang-peluang ekonomi di negara lain yang

lebih menguntungkan

2. The Corporate Refugee. Pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaan merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. 3. The Paternal Refugee.

Pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun keluarga 4. The Feminist Refugee. Para wanita yang merasa telah mendapat perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum lelaki,

(11)

Para ibu rumah tangga mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan

6. The Society Refugee. Anggota masyarakat yang tidak setuju dengan

kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang

tidak terikat dengan lingkungan yang ada.

7. The Educational Refugee. Banyak orang yang gagal dalam studinya atau

mereka tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu

untuk berwirausaha.

H. KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL-MENENGAH

Kewirausahaan memang tidak selalu identik dengan usaha kecilmenengah

(UKM). Namun, sudah sejak lama kewirausahaan dianggap

sebagai faktor pendorong utama di balik pertumbuhan ekonomi di berbagai

negara.

I. PENGERTIAN USAHA KECIL

1. Jasa.

2. Retailing. Perusahaan yang bergerak di bidang ini melakukan usaha

dengan menjual barang yang diproduksi oleh perusahaan lain. 3. Distribusi (Grosir).

4. Pertanian (Agribisnis).

5. Produksi (Manufaktur). dengan skala produksi yang lebih terbatas.

K. BEBERAPA ALASAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA KECIL

keberhasilan dalam berwirausaha:

1. Kerja keras, kekuatan tekad, dan dedikasi. 2. Berhasil memenuhi permintaan pasar. 3. Kemampuan manajemen.

alasan gagalnya usaha kecil adalah sebagai berikut.:

1. Kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam mengelola bisnis. 2. Lemahnya sistem kontrol.

3. Kurang modal.

L. PERENCANAAN STRATEGIS BAGI WIRAUSAHA

Banyak orang beranggapan bahwa strategi bisnis hanya berlaku bagi perusahaan besar. Padahal untuk bisa bertahan di tengah lingkungan atau pasar yang ketat persaingannya, sebuah perusahaan kecil perlu memfokuskan sumber dayanya yang terbatas untuk mengatasi masalah tersebut.

usaha yang sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan

perencanaannya karena: 1. Tingkat ketidakpastian, 2. Tingkat persaingan

3. Jumlah dan jenis pengalaman wirausaha

Perencanaan formal pada dasarnya terbagi 2, yaitu perencanaan strategi

dan perencanaan operasional.

Dalam perencanaan strategis terdapat 5 langkah yang harus diikuti: 1. Menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan

lingkungan eksternal

2. Memformulasikan strategi perusahaan jangka panjang dan pendek

3. Menerapkan rencana strategi (program, anggaran, prosedur). 4. Mengevaluasi kinerja strategi.

5. Melakukan follow up (menindaklanjuti) umpan balik atau

feedback yang

berkesinambungan.

terdapat 5 faktor mendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan yang sedang berkembang:

(12)

1. permintaan akan waktu manajemen strategis, 2. Kecepatan pengambilan keputusan

3. Problem politis internal yang mengurangi dampak disfungsional dalam

pengambilan keputusan organisasi; 4. Ketidakpastian lingkungan

5. Visi wirausaha. Perencanaan merupakan proses transformasi visi dan ide

wirausaha ke dalam tindakan.

beberapa alasan yang menjadi penyebab perencanaan kurang baik: 1. Keterbatasan waktu.

2. Kurangnya pengetahuan.

3. Kurangnya keahlian atau keterampilan.

4. Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan (pada pihak lain, baik di dalam

maupun luar perusahaan)

5. Adanya persepsi bahwa perencanaan itu berbiaya tinggi

pelaksanaan atau implementasi suatu strategi adalah hampir sama pentingnya dengan strategi itu sendiri. lima kesalahan fatal para wirausaha pada tahap pengimplementasianya, antara lain: 1. Salah memahami daya tarik suatu industri. Banyak wirausaha menganggap

bahwa industri yang menarik adalah industri yang berkembang pesat atau

menggunakan teknologi baru, keliru karena semakin menarik suatu industri

akan semakin banyak pesaing dan akibatnya,

2. Tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata. Banyak wirausaha yang

hanya meniru strategi para pesaingnya

3. Mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau. Banyak wirausaha

yang agresif berusaha untuk mendapatkan posisi dominan dalam penjualan produknya. Mereka hanya ingat untuk terus menjual, namun

melupakan bagaimana mempertahankan keberhasilan tersebut

4. Mengompromikan strategi pertumbuhan. Untuk berhasil, keseimbangan

antara strategi pertumbuhan dan kompetitif harus terus dijaga. Apabila

seorang wirausaha mengorbankan strateginya demi pertumbuhan yang

pesat, perusahaannya akan terlempar dari bisnis.

5. Kegagalan dalam mengkomunikasikan strategi perusahaan secara terbuka kepada karyawannya.

Referensi

Dokumen terkait

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

• Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau.

1) Perseroan Terbatas (PT), yang disebut juga Naamloze Vennotschap (NV). Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan tanggung jawab terbatas. Terbatas

Pasal tersebut menentukan bahwa “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan

Harmaizar Z menyebutkan bahwa Perseroan Terbatas atau PT adalah bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum, didirikan oleh 2 orang atau lebih berdasarkan akta

Sedangkan untuk pembubaran Perseroan Terbatas yang sudah didirikan dengan akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris namun belum berstatus Badan Hukum karena belum

Sedangkan untuk pembubaran Perseroan Terbatas yang sudah didirikan dengan akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris namun belum berstatus Badan Hukum karena belum

Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas selanjutnya disingkat BUMD PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan